korea by dewanti

Friday, May 16, 2014

PERGERAKAN IHSG BEI (16/5/2014): Indeks Ditutup Naik 0,3% ke 5.031,57

Bisnis.com, JAKARTA - Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014), Indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap tercatat menguat 0,49% ke level 5.015,87.
IHSG berhasil mempertahankan penguatannya hingga akhir perdagangan. Pada pukul 16.00 WIB, indeks itu ditutup pada level 5.031,57 atau naik 0,8%, dipacu sektor infrastruktur. Sedangkan kurs Rupiah masih menguat 0,3% terhadap dolar AS ke level Rp11.413/US$.
Bagaimana rincian pergerakan indeks hari ini? Simak laporan live sejak pembukaan tadi pagi hanya di Bisnis.com.

Dana Asing Rp 2 Triliun Masuk Bursa, IHSG Melesat ke 5.011

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 39 poin berkat maraknya aksi beli di lantai bursa. Investor asing borong saham dengan nilai beli bersih Rp 2 triliun.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan dua hari lalu di Rp 11.485 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 8,350 poin (0,17%) ke level 4.983,286, bergerak datar membuka perdagangan akhir pekan. Pelaku pasar menanti kabar dari Jokowi terkait calon pendampingnya dalam Pemilu 2014.
Indeks tak berlama-lama di zona merah, ekspektasi pasar akan pengumuman calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam Pemilu 2014 membawa indeks ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 19,697 poin (0,39%) ke level 5.011,333. Dana asing sudah mulai mengalir masuk lagi ke lantai bursa.
Indeks terus menanjak sejak pembukaan perdagangan. Titik tertinggi yang bisa diraih indeks tepat pada penutupan perdagangan hari ini.
Menutup perdagangan akhir pekan, Kamis (16/5/2014), IHSG melaju 39,935 poin (0,80%) ke level 5.031,571. Sementara Indeks LQ45 menanjak 10,286 poin (1,21%) ke level 858,859.
Saham-saham di sektor tambang dan perdagangan masih jadi pemberat laju indeks gara-gara terkena aksi ambil untung. Saham infrastruktur memimpin penguatan hari ini.
Aksi beli didominasi inverstor asing. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 2,095 triliun di pasar reguler dan negosiasi.
Perdagangan siang hari ini berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 230.810 kali pada volume 5,862 miliar lembar saham senilai Rp 8,764 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 136 turun, dan 97 saham stagnan.
Bursa regional tak lagi kompak melemah setelah pasar saham Tiongkok naik ke zona merah dengan penguatan tipis. Namun, rata-rata bursa Asia menutup perdagangan akhir pekan ini dengan negatif.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
 
Indeks Nikkei 225 anjlok 201,62 poin (1,41%) ke level 14.096,59.
Indeks Hang Seng menipis 17,95 poin (0,08%) ke level 22.712,91.
Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,53 poin (0,08%) ke level 2.026,50.
Indeks Straits Times berkurang 10,76 poin (0,33%) ke level 3.261,73.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Adira Finance (ADMF) naik Rp 875 ke Rp 11.150, Century Textile (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 9.300, Mayora (MYOR) naik Rp 475 ke Rp 29.600, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 275 ke Rp 7.100.
 
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 22.000, Asahimas (AMFG) turun Rp 350 ke Rp 6,850, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 300 ke Rp 4.500, dan Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 14.700.(detik.com)

Ini Penyebab IHSG Tembus 5.000 Menurut Chatib Basri

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 19 poin sehingga menembus kembali level 5.000 pada penutupan perdagangan siang tadi. Salah satu faktor penyebabnya adalah sentimen positif pasar terhadap calon presiden dalam pemilihan umum Juli nanti.
"Dua pasang yang ada berarti proses politik lebih cepat, sehingga kepastian lebih cepat dari pada kalau prosesnya 2 putaran," kata Menteri Keuangan Chatib Basri saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (16/5/2014)
Menurutnya dengan proses yang lebih cepat, pasar sudah mengetahui presiden baru sesaat usai pemilihan melalui hitungan cepat. Sehingga pasar sudah dapat memperhitungkan apa yang terjadi ke depannya.
"Harusnya kan kalau itu terjadi, Juli sudah ada presiden kan, jadi ketidakpastiannya akan lebih rendah," sebutnya.
Akan tetapi, dalam pasar keuangan tetap yang digunakan adalah ideologi profit. Saat sudah mencapai puncaknya, maka pelaku saham akan mengambil keuntungan.
"Ingat, market itu ideologinya profit yah," tegasnya.
Faktor internal lainnya adalah adanya perbaikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang ditargetkan sampai akhir tahundi bawah 3%. Di samping itu juga pengendalian inflasi sebesar 4,5%.
"CAD jauh lebih baik dibandingkan yang diperkirakan, inflasinya lebih rendah dari pada yang diperkirakan," ujarnya.
Selain faktor internal, IHSG juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal. Pertama adalah faktor dari perkembangan ekonomi dari Amerika Serikat (AS). Kedua, adalah pertumbuhan ekonomi Jepang yang membaik di triwulan I-2014.
"Sehingga kondisi seperti ini yang kita perkirakan ekspor kita mudah-mudahan di kuartal II membaik," kata Chatib.(detik.com)

INDEKS HANG SENG (16/5/2014): Ditutup Melemah 0,08%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup melemah pada perdagangan Jumat (16/5/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini terkoreksi 0,08% ke level 22.712,91, setelah penutupan hari sebelumnya, Kamis (15/5/2014) berhenti di angka 22.730,86.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 22.555,6 – 22.718,07. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 16 diantaranya menguat, 31 melemah, dan 3 yang stagnan.
Saham Tencent Holdings Ltd dan Want Want China Holdings Ltd menjadi penekan indeks dengan koreksi 2,48% dan 5,69%. Sedangkan saham HSBC Holdings Plc dan China Mobile Ltd masih menguat 0,93% dan 0,59%.

KURS RUPIAH (16/5/2014): Tetap Menguat ke Rp11.418/US$ Jelang Penutupan

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang penutupan perdagangan Jumat (16/5/2014), nilai tukar rupiah tetap menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,24% ke level Rp11.418 per dolar AS pada pukul 14.56 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah dibuka menguat 0,02% ke level Rp11.445 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp11.447 per dolar AS.
Selanjutnya kurs rupiah terapresiasi sebesar 0,25% ke level Rp11.418 per dolar AS pada pukul 08.55 WIB. Selanjutnya, pada pukul 11.30 WIB, rupiah semakin menguat 0,31% ke Rp11.411 per dolar AS.
Penguatan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia.

Jokowi Pernah Kumpul Bersama 10 Perusahaan Pengelola Aset Terbesar

Jakarta -Calon Presiden Republik Indonesia (RI) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah membocorkan kebijakan ekonominya jika terpilih sebagai presiden ke hadapan 10 asset management funds alias perusahaan pengelola aset terbesar di Indonesia.
Acara tersebut difasilitasi perusahaan investasi CLSA pada Selasa pekan ini. Pada pertemuan yang berlangsung tertutup itu mantan Wali Kota Solo tersebut memberi bocoran atas kebijakan-kebijakan ekonominya jika terpilih sebagai Presiden RI.
"Kunci dari kebijakannya adalah market-friendly dengan fokus meningkatkan kesejahteraan buruh melalui pendidikan, reformasi birokrasi, konstruksi infrastruktur, dan menambah investasi di bidang energi," kata perusahaan investasi CLSA sebagai penyelenggara acara tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/5/2014).
Sayangnya, salah satu petinggi CLSA menolak membeberkan 10 perusahaan pengelola aset yang mengikuti acara tersebut. Namun CLSA membocorkan ada satu poin penting.
Penting yang disampaikan Jokowi dalam acara itu adalah penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap selama empat sampai lima tahun ke depan.
Jokowi optimistis dihapusnya BBM subsidi itu akan membuat negara hemat Rp 300 triliun per tahun. Dana sebesar itu akan dialihkan untuk dipakai membangun jalan, pelabuhan, dan bandara
CLSA menilai, ada beberapa emiten yang bisa mendapat keuntungan dari kebijakan Jokowi ini, antara lain operator jalan tol PT Jasa Marga (JSMR), perusahan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Selain itu, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Elnusa (ELSA), dan PT Wintermar Offshore Marine (WINS) juga akan mendapat keuntungan dari kebijakan Jokowi.(detik.com)

INDEKS MSCI ASIA PACIFIC (16/5/2014): Turun 0,6% Setelah Data Kredit China Melonjak

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia melemah untuk pertama kalinya dalam empat hari setelah kredit macet di China melonjak tajam sejak 2005.
Selain itu, nilai tukar yen menguat di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan global.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6% ke level 139,73 pada perdagangan Jumat (16/5/2014) pukul 14.35 waktu Hong Kong atau pukul 13.25 WIB.
"Terdapat sedikit kekhawatiran pada investor setelah pasar modal berada pada tren menguat. China menjadi netral, tidak lagi memberi manfaat bagi pasar," papar Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Toyota Motor Corp turun 2%, Japan Display Inc anjlok 12%, dan saham NCSoft Corp melemah 8,5%.
Indeks Hong Kong Hang Seng turun 0,3%, Hang Seng China Enterprises Index of mainland companies turun 0,4%, Shanghai Composite Index sedikit berubah.
Selanjutnya, indeks Jepang Topix turun 1,6%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,2%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,6%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,2%, indeks Taiwan Taiex naik 0,1%, indeks Singapura Straits Times turun 0,2%, indeks India Sensex naik 3,6%.

Ekonom Ini Sebut Dolar Turun ke Rp 10.500 Jika Jokowi Jadi Presiden

Jakarta -Calon Presiden Republik Indonesia (RI) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo (Jokowi) jadi idola pelaku pasar. Jika Jokowi terpilih, nilai tukar rupiah diprediksi akan menguat terhadap dolar AS.
Menurut Kepala Riset Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, menguatnya rupiah itu akan menekan dolar AS hingga ke kisaran Rp 10.500-10.800 dalam jangka pendek. Bahkan, dalam jangka panjang dolar bisa balik ke kisaran Rp 9.000-an.
"Bisa saja lah. Kalau ditanya bisa, selalu bisa, tapi itu kan jangka panjang. Butuh proses. Kalau jangka pendeknya paling baik mungkin bisa menguat ke 10.800-10.500 itu sudah paling kuat," katanya kepada detikFinance, Jumat (16/5/2014).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masuk dalam tren menguat sejak awal bulan ini. Dari awal Mei hingga perdagangan pagi ini, mata uang garuda sudah menguat 1,4%.
Membuka bulan Mei ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar ada kisaran Rp 11.560 per dolar AS. Rupiah sempat jatuh ke terendahnya pada Kamis 8 Mei 2014 saat dolar berada di kisaran Rp 11.575.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka melemah di Rp 11.410 per dolar AS. Rentang pergerakannya tipis, dengan level tertinggi di Rp 11.430 dan terendahnya di Rp 11.400.
Menjelang siang hari ini dolar AS diperdagangkan di kisaran Rp 11.415 per dolar AS. Menguatnya rupiah sejalan dengan derasnya dana asing yang masuk ke bursa sejak awal bulan ini.
Investor asing melihat faktor Jokowi sebagai capres kuat dalam pemilu mendatang. Sehingga para investor asing ini berani masuk ke dalam negeri lebih awal.(detik.com)

Belanja Modal Metrodata (MTDL) 2014: 92,5% dari Pinjaman Bank

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 92,5% anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) tahun ini berasal dari pinjaman perbankan.
Direktur Keuangan Metrodata Electronics Randy Kartadinata mengatakan pada tahun ini perseroan mengalokasikan anggaran Rp100 miliar.
Dari dana tersebut, sebanyak Rp92,5 miliar dialokasikan untuk membeli alat-alat IT yang akan disewakan kembali.
Adapun, sebanyak Rp7,5 miliar digunakan untuk membeli peralatan yang akan digunakan untuk kebutuhan internal perseroan.
"Sekitar Rp92,5 miliar itu berasal dari pinjaman bank yang sudah ada. Saat ini, kami sudah memiliki plafon pinjaman seperti dari Bank Danamon dan Bank Permata. Sisanya akan dari dana internal kami," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (16/5/2014).
Dia menegaskan untuk saat ini perseroan lebih menggenjot pertumbuhan internal melalui penjualan dan sewa. Adapun untuk ekspansi pembangunan kantor baru atau merambah pasar baru belum ada.
"Tahun ini tahun politik, banyak perusahaan yang meredam alokasi belanja IT. Sehingga kami juga tidak ada rencana membuka kantor baru. Kami ingin perdalam pasar yang sudah ada dulu. Kami ingin perkuat pasar di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi," tambahnya.
Sementara itu, hingga akhir tahun 2014 perseroan mematok target penjualan naik 10,3% menjadi Rp8,08 triliun dengan perolehan laba bersih Rp115 miliar atau naik 1,1%.
"Memang pertumbuhan laba bersih tipis, karena jumlah beban juga meningkat. Beban bunga kami akan naik karena kami pinjaman kami yang tadinya dalam dolar AS menjadi rupiah dan itu bunganya bisa dua kali lipatnya. Lalu kenaikan UMR yang bisa meningkatkan jumlah beban kami. Itu akan mengikis perolehan laba kami," tuturnya.

BURSA EROPA: Indeks Stoxx Europe 600 Melemah 0,04%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa bergerak melemah tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014).
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 338,25 atau melemah dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (15/5/2014) yang berhenti di angka 338,5 dan anjlok 0,9%.
Pada pukul 14.09 WIB atau sekitar 08.09 waktu London, indeks tersebut menyentuh angka 338,36  atau melemah 0,04%.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 312 saham yang bergerak menguat, sementara 237 diantaranya melemah, dan 51 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu ini didominasi hasil negatif. Kenaikan hanya terjadi pada dua hari awal minggu, yakni sebesar 0,71% pada Senin (12/5/2014) dan 0,27% pada Selasa (13/5/2014).

INTRACO PENTA: Anak Usaha INTA Dapat Suntikan Dana Rp273 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA—Anak usaha PT Intraco Penta Tbk. (INTA), PT Intan Baruprana Finance (IBF) mendapatkan pembiayaan total sebesar Rp273 miliar yang berasal dari dua bank syariah.
Rincian pembiayaan itu adalah sebesar Rp208 miliar berasal dari PT Bank BNI Syariah dan sebesar Rp65 miliar berasal dari PT Bank Maybank Syariah Indonesia.
Seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (16/5/2014), dua perjanjian pembiayaan terkait hal itu telah ditandatangani pada 12 Mei 2014.
PT Intan Baruprana Finance (IBF) adalah perusahaan pembiayaan yang dimiliki 90,29% oleh PT Intraco Penta Tbk. (INTA). Pada awal tahun tepatnya pada 28 Januari 2014, IBF juga telah menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp300 miliar.

BURSA JEPANG: Indeks Nikkei 225 Ditutup Anjlok 1,41%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah signifikan pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini anjlok 1,41% ke level 14.096,59, setelah pada Kamis (15/5/2014) berhenti di angka 14.298,21 dan juga melemah 0,75%. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.016,49 dan 14.108,44.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, hanya 15 saham yang menguat, sedangkan 207 saham melemah dan 3 saham stagnan.
Saham SoftBank Corp dan KDDI Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 3,57% dan 3,51%. Sedangkan saham Amada Co Ltd dan NGK Insulators Ltd masih menguat 15,61% dan 4,89%.

INDEKS KOSPI (16/5/2014):Ditutup Rebound 0,19%

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Korea ditutup rebound pada perdagangan Jumat (16/5/2014).
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini menyentuh level 2.013,44 atau menguat 0,16% dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (15/5/2014) yang  melemah 0,03% ke level 2.010,2.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 1.997,27 hingga 2.013,44. Dari 760 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 271 di antaranya menguat, 394 melemah, dan 95 stagnan.
Saham Samsung Electronics Co Ltd dan Samsung Life Insurance Co Ltd menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 1,28% dan 3,71%. Sedangkan saham Hyundai Motor Co dan Hyundai Mobis masih terkoreksi 2,09% dan 1,82%.

BANK BISNIS INTERNASIONAL: Laba Melejit 112% per Maret 2014

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bisnis Internasional mencatatkan pertumbuhan laba hingga 112% pada Maret 2014 menjadi Rp3,25 miliar, dari posisi Rp1,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski margin bunga bersih (net interest margin/NIM) turun tipis menjadi 5,38% dari posisi 5,55%, perseroan masih mencatatkan pertumbuhan laba yang melonjak.
Melejitnya pertumbuhan laba tersebut, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi Rp5,75 miliar, tumbuh 22,8% dari posisi Rp4,68 miliar year on year.
Hingga kuartal I/2014, total penyaluran fungsi intermediasi Bank Bisnis Internasional mencapai Rp350,28 miliar.  Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp324,27 miliar.
Adapun komposisi DPK perseroan terdiri dari giro Rp15,1 miliar, tabungan Rp17,67 miliar dan simpanan berjangka (deposito) mencapai Rp291,5 miliar.
Pada Maret 2014, perseroan memiliki modal inti Rp126,95 miliar, tumbuh 4,8% dari posisi Rp121,12 miliar. Total aset perseroan hingga tiga bulan awal tahun ini mencapai Rp497,71 miliar.
Adapun rasio kecukupan modal (CAR) hingga Maret 2014 berada di posisi 32,06%, rasio return on aset (ROA) mencapai 2,42%, rasio return on equity 7,82% dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) mencapai 79,2%. Rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) telah mencapai 108%.
Komposisi pemegang saham Bank Bisnis Internasional terdiri dari PT Sun Land Investama hingga 41,88%, PT Sun Antarnusa Invesment mencapai 21,67% dan sisanya dimiliki oleh presiden komisaris perseroan, Sundjono Suriadi mencapai 36,45%.

Indeks Saham Berakhir di 5.011,33 di Sesi I

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham berakhir di 5.011,33 setelah naik 0,3% pada sesi I perdagangan Jumat (16/5/2014). Investor asing mengalami net buy Rp538,23 miliar.
Volume perdagangan mencapai 3,1 miliar saham senilai Rp4,3 triliun. Penguatan seiring dengan 143 saham menguat walaupun 118 saham melemah dan 91 saham masih stagnan.
Indeks menuju level tertinggi di atas 5.000 sepanjang tahun ini. Meski untuk memperbaiki rekor tertinggi dalam sejarah di 5.251, masih perlu waktu.
Indeks sempat melemah pada awal perdagangan ke 4.977 dari level pembukaan di 4.991. Namun perlahan mampu menembus zona positif bahkan menjangkau level di atas 5.000.
Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor infrastruktur 2,5 persen diikuti saham sektor perkebunan yang naik 0,6%. Untuk pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor perdagangan 0,6% dan saham sektor pertambangan turun 0,5%.
Indeks LQ45 naik 0,7%, indeks JII naik 0,7%, indeks ISSI naik 0,4%. Untuk indeks SMinfra dan 1,6% dan IDX30 naik 0,4%.
Saham yang menguat seperti saham PTBA naik Rp125 ke Rp10.700, TLKM naik Rp115 ke Rp2.515, BBRI naik Rp100 ke Rp10.675.
Untuk saham yang melemah seperti saham UNTR turun Rp800 ke Rp21.650, LPPF turun Rp400 ke Rp14.600, INCO turun Rp160 ke Rp3.790, UNVR turun Rp150 ke Rp30.650.

Jokowi vs Prabowo di Mata Pelaku Pasar Keuangan

Jakarta -Dua calon kuat akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) RI Juli mendatang, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo. Bagaimana pandangan pelaku pasar atas dua calon ini?
Pengamat Pasar Uang dari Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, pasar lebih pilih memantau pergerakan Jokowi sebagai capres 2014-2019.
"Sebenarnya begini, pasar kan melihat punya penilaiannya sendiri. Kalau PJokowi ini kan dilihat sebagai figur baru. Karena figur baru diharapkan ada hal baru perubahan baru," ujarnya kepada detikFinance, Jumat (16/5/2014).
Pelaku pasar ingin ada pembangunan segala bidang di Indonesia. Jokowi dinilai sudah punya rekam jejak yang baik sebagai birokrat. Sehingga, pasar menilai Jokowi sudah punya pengalaman di dunia pemerintahan, berbeda dengan Prabowo.
"Kalau Prabowo ini kan belum pernah jadi birokrat. Pasar melihatnya sederhana saja, daripada yang belum pasti, mending lihat yang sudah pasti saja lah. Pasti punya pengalaman, pasti sudah pernah melakukan pembangunan," ujarnya.
Hal ini juga yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Pagi ini dolar AS berada di kisaran Rp 11.410 per dolar AS, lebih rendah dari posisi kemarin di Rp 11.485 per dolar AS.
Sejak awal bulan ini rupiah sudah menguat lebih dari satu persen terhadap mata uang Paman Sam. Selain sentimen positif dari Jokowi, Lana menambahkan, dolar melemah karena permintaannya sedang turun.
Sehingga rupiah bisa menguat terhadap dolar AS lebih kencang dibandingkan mata uang di negara-negara kawasan alias regional.
"Itu kan karena rupiah memulai dari level yang rendah. Kemarin rupiah melemah terus gara-gara hasil legislatif tidak sesuai harapan pasar. Nah, dua hari ini rupiah naik lagi karena ada sentimen positif. Naik agak kencang memang," ujarnya.(detik.com)

IHSG 'Kinclong' di 5.000

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 19 poin sehingga menembus kembali level 5.000. Dana asing kembali mengalir masuk lantai bursa.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 8,350 poin (0,17%) ke level 4.983,286, bergerak datar membuka perdagangan akhir pekan. Pelaku pasar menanti kabar dari Jokowi terkait calon pendampingnya dalam Pemilu 2014.
Indeks tak berlama-lama di zona merah, ekspektasi pasar akan pengumuman calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam Pemilu 2014 membawa indeks ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (16/5/2014), IHSG menguat 19,697 poin (0,39%) ke level 5.011,333. Sementara Indeks LQ45 bertambah 5,124 poin (0,60%) ke level 853,697.
Indeks terus menanjak sejak pembukaan perdagangan. Tiga sektor masih melemah dan jadi penghambat laju IHSG, yaitu sektor tambang, industri dasar dan perdagangan. Aksi beli terjadi saham-saham unggulan, kebanyakan dilakukan investor asing.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 123.993 kali pada volume 3,125 miliar lembar saham senilai Rp 4,329 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 118 turun, dan 91 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia terkena sentimen negatif jatuhnya Wall Street semalam dan berakhir kompak di zona merah. Bursa saham Jepang terkena koreksi paling dalam.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 267,92 poin (1,87%) ke level 14.030,29.
Indeks Hang Seng melemah 147,07 poin (0,65%) ke level 22.583,79.
Indeks Komposit Shanghai turun 5,94 poin (0,29%) ke level 2.019,04.
Indeks Straits Times berkurang 11,25 poin (0,34%) ke level 3.261,24.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 71.000, Century Textile (CNTX) naik Rp 500 ke Rp 9.300, Mayora (MYOR) naik Rp 425 ke Rp 29.650, dan XL Axiata (EXCL) naik Rp 325 ke Rp 5.550.
 
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 21.650, Matahari (LPPF) turun Rp 400 ke Rp 14.600, Surya Toto (TOTO) turun Rp 275 ke Rp 7.200, dan Asahimas (AMFG) turun Rp 200 ke Rp 7.000.(detik.com)

EMAS COMEX: Harga 'Rebound' 0,25%, Simak Pergerakannya

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas di bursa Commodity Exchange (Comex)  kembali bergerak rebound pada awal perdagangan Jumat (16/5/2014).
Pada pukul 10.48 WIB, pergerakan harga komoditas tersebut menyentuh level US$1.296,8 per troy ounce atau  menguat 0,25%.
Emas Comex untuk kontrak Juni 2014  hari ini, dibuka  pada level 1.296,4 per troy ounce atau sudah menguat 0,22% dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (15/5/2014) yang terhenti di harga US$1.293,6 per troy ounce.

HARGA CPO: Terkoreksi 0,49%, Simak Pergerakannya

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia jelang jeda siang pada perdagangan Jumat (16/5/2014) bergerak melemah.
Perdagangan CPO untuk kontrak Juni 2014 di Bursa Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, pada pukul 10.34 WIB atau sekitar 11.34 waktu Kuala Lumpur berada pada level 2.649 ringgit Malaysia per ton.
Harga tersebut terkoreksi 0,49% dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (15/5/2014) yang berakhir di angka 2.662 ringgit/ton dan naik 0,68%.
Hari ini, CPO dibuka sudah anjlok 0,75% menjadi seharga 2.642 ringgit Malaysia per metric ton, dan  bergerak di kisaran harga 2.642 -2.656 ringgit Malaysia per metric ton.

Rupiah Menguat 1,4% Sejak Awal Mei, Dolar Kini Rp 11.400

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masuk dalam tren menguat sejak awal bulan ini. Dari awal Mei hingga perdagangan pagi ini, mata uang garuda sudah menguat 1,4%.
Membuka bulan Mei ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar ada kisaran Rp 11.560 per dolar AS. Rupiah sempat jatuh ke terendahnya pada Kamis 8 Mei 2014 saat dolar berada di kisaran Rp 11.575.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Jumat (16/5/2014), dolar AS pagi ini dibuka melemah di Rp 11.410 per dolar AS. Rentang pergerakannya tipis, dengan level tertinggi di Rp 11.430 dan terendahnya di Rp 11.400.
Menjelang siang hari ini dolar AS diperdagangkan di kisaran Rp 11.415 per dolar AS. Menguatnya rupiah sejalan dengan derasnya dana asing yang masuk ke bursa sejak awal bulan ini.
Di triwulan I-2014 dana asing yang masuk ke Indonesia sudah mencapai Rp 24,62 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2014 dengan net buy sebesar Rp 11,11 triliun.
Faktor fundamental ekonomi RI ditambah dengan mulai jelasnya peta koalisi politik untuk Pemilu Presiden Juli mendatang menjadi sentimen positif.
Bank Perdagangkan Dolar AS di Rp 11.300
Menguatnya rupiah itu direspon perbankan nasional dengan membeli dolar di kisaran Rp 11.300 per dolar AS. Seperti di PT Bank Mandiri Tbk, kurs beli dolar AS dihargai Rp 11.368 per dolar AS, dengan kurs jual Rp 11.532 per dolar AS.
Sementara di PT Bank Central Asia Tbk (BCA), kurs beli dolar AS dipatok Rp 11.385 per dolar AS, sedangkan kurs jualnya ada di Rp 11.435 per dolar AS.(detik.com)

IHSG Tembus 5.000, Tertinggi Sepanjang 2014, Simak Ulasan Analis

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham terus menguat dan menyentuh level 5.000, yang merupakan level tertingginya sepanjang tahun ini.
Berdasarkan pantauan Bisnis, indeks menguat 0,31% ke level 5.006,9 pada pukul 10.41 WIB. Indeks menguat 2,67% selama empat hari berturut-turut sebelumnya. Sepanjang hari ini indeks bergerak pada kisaran 4.977,17-5.009,08.
Level tersebut merupakan level tertinggi sejak 5 Juni 2013. Adapun jika dilihat sejak awal tahun ini (year to date), indeks telah mencetak kenaikan 17,15%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah juga terpantau positif, menguat 0,3% ke level Rp11.413 per dolar AS pada pukul 10.38 WIB.
Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan menghijaunya IHSG hari ini tidak hanya semata-mata karena perhelatan politik menjelan Pemilihan Presiden 2014, tetapi lebih didukung oleh kondisi makro ekonomi yang membaik.
"IHSG lagi uptrend, makro positif, saham-saham sektor pertambangan yang cukup dominan di market juga menguat kemarin, capital inflow meningkat. Efek koalisi ada tetapi tidak besar. Ini karena kondisi makro yang bagus. Rupiah juga menguat," paparnya kepada Bisnis, Jumat (16/5/2014).
Melihat hal tesebut, William juga optimistis penguatan IHSG di level 5.000 akan bertahan lama. Adapun hingga akhir perdagangan hari ini, dia memprediksi indeks bisa tembus 5.002 jika tidak menyentuh level 4.962.

Ada 3 Risiko yang Mengancam Ekonomi RI Hingga Akhir Tahun

Jakarta -Bank Indonesia (BI) akhirnya merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada 5,1-5,5%. Pertimbangannya masih banyak risiko yang dikhawatirkan mengancam laju pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan laporan perkembangan ekonomi BI, Jumat (16/5/2014), risiko datang dari global dan domestik. Perkembangan global dapat berdampak terhadap perekonomian domestik malalui jalur perdagangan dan finansial. Risiko tersebut perlu diwaspadai sehingga dapat dipersiapkan langkah-langka untuk memitigasi dampak buruk yang dapat ditimbulkan terhadap perekonomian domestik.
Pertama, dari sisi global, risiko yang dihadapi masih berkaitan dengan ketidakpastian normalisasi kebijakan The Fed. Risiko ini terkait respons yang akan ditempuh oleh Bank sentral AS (The Fed) untuk menormalisasi sikap kebijakan sejalan dengan indikasi perbaikan kondisi perekonomian AS. Namun, rilis FOMC Minutes terkini meredakan kekhawatiran bahwa The Fed akan melakukan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Anggota FOMC berpendapat bahwa Fed Fund Rate sebaiknya naik di 2015 (median results), sementara hasil survei bloomberg pada 62 ekonom, 37% berpendapat Fed Fund Rate akan naik pada triwulan III-2015. Kenaikan suku bunga kebijakan AS (Fed Fund Rate, FFR) diperkirkaan akan terjadi secara gradual.
IMF dengan menggunakan skenario "smooth exit" memperkirakan Fed Fund Rate (FFR) akan mencapai 3% di penghujung tahun 2018 dan 4% di akhir 2019. Sementara FOMC terkini memperkirakan FFR untuk longer run akan mencapai 4% di penghujung tahun 2019.
Kedua, adalah risiko perlambatan ekonomi Tiongkok. Proses penyesuaian ekonomi di Tiongkok yang berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok perlu mendapat perhatian karena peran besar Tiongkok sebagai mitra dagang Indonesia.
Selain itu, keterkaitan ekonomi Tiongkok dengan mitra dagang lain juga perlu mendapat perhatian karena dapat berpengaruh tidak langsung kepada ekonomi Indonesia. Secara keseluruhan, tingkat kerentanan negara-negara emerging market yang masih tinggi perlu terus dicermati karena dapat memberikan dampak rambatan kepada ekonomi Indonesia, meskipun risiko Indonesia saat ini berada dalam tren membaik.
Ketiga, dari sisi domestik, terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat mempengaruhi yaitu inflasi. Risiko tersebut terkait rencana kebijakan harga strategis oleh pemerintah serta potensi tekanan harga pangan akibat efek tunda banjir dan El-Nino.
Di tahun 2014, beberapa penyesuaian harga barang dan jasa strategis seperti Tarif Tenaga Listrik dan harga gas elpiji 12 kg yang dilakukan secara bertahap, serta kemungkinan harga strategis lainnya.(detik.com)

Indeks Saham Lakukan Percoban ke Level 5.000

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham mampu menembus area positif ke 4.996.27 setelah lebih tinggi 0,09% pada perdagangan awal Jumat (16/5/2014).
Investor asing mengalami net buy Rp282,02 miliar. Volume perdagangan mencapai 939,7 juta saham senilai Rp1,8 triliun. Sebanyak 94 saham menguat, 90 saham melemah dan 87 saham masih stagnan.
Indeks Langsung melemah dari level pembukaan di 4.991,63. Namun mampu memantul ke atas setelah menyentuh level terendah sementara di 4.977,17. Indeks cenderung volatile dengan level tertinggi sementara di 5.001,08.
Sementara indeks saham berakhir menguat 1,4% ke 4.991.63 pada perdagangan Rabu (14/5/2014). Volume perdagangan mencapai 6,4 miliar saham sneilai Rp8,2 triliun.
Investor asing mengalami net buy Rp1,2 triliun. Penguatan seiring dengan 171 saham di area positif.
Penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor infrastruktur 1,03% diikuti saham sektor keuangan 0,2%. Untuk pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor pertambangan 1,2% diikuti saham sektor properti yang turun 0,2%.
Indeks LQ45 naik 0,1%, indeks JII menguat 0,06%, indeks ISSI stagfnan, indeks SMinfra18 naik 0,5% dan IDX30 naik 0,04%.
Sedangkan bursa saham AS berakhir melemah pada perdagangan Kamis (15/5/2014). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 1,01% atau 167,16 poin ke titik 16.446,81.
Indeks S&P 500 turun 0,94% atau 17,68 poin ke level 1.870,85. Sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melorot 31,33 poin ke posisi 4.069,29.
Saham yang menguat seperti saham EXCL Naik Rp300 ke Rp5.525, TBIG naik Rp175 ke Rp7.000, MAPI naik Rp100 ke Rp5.475. Saham yang melemah seperti saham LPPF turun Rp275 ke Rp14.725, UNTR turun Rp225 ke Rp22.225, INCO turun Rp210 ke Rp3.740, ITMG turun Rp200 ke Rp26.500, ITNP turun Rp150 ke Rp23.825.

OBLIGASI KORPORASI: 3 Surat Utang Bank BUMN Masuk 5 Besar Teraktif

Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi korporasi tercatat naik 0,42% untuk perdagangan Rabu (14/5/2014).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia yang dikutip riset Debt Research Danareksa Sekuritas dan dirilis Jumat (16/5/2014), volume transaksi obligasi kemarin tercatat Rp610,27 miliar, lebih tinggi dari transaksi sebelumnya Rp607,67 miliar.
Jumlah tersebut juga sedikit di atas dari rata-rata transaksi harian tahun ini sebesar Rp608,37 miliar. Adapun obligasi jangka pendek panjang lebih dari 5 tahun yang paling diburu.
Dari daftar 5 seri obligasi teraktif, tiga diantaranya merupakan surat utang bank pemerintah yakni obligasi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Mandiri Tbk.
Sementara itu, tercatat obligasi berkelanjutan I Bank BTN tahap II/2013 menjadi yang teraktif dengan volume transaksi mencapai Rp160 miliar.
Posisi selanjutnya ditempati oleh obligasi berkelanjutan I Bank CIMB Niaga tahap I/2012 seri B dengan volume transaksi Rp90 miliar.
Adapun obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank Permata tahap II/2012 menempati urutan selanjutnya dengan volume transaksi Rp58 miliar.

OBLIGASI PEMERINTAH: Transaksi Menguat 33,04%, Seri FR0070 Teraktif

Bisnis.com, JAKARTA — Volume transaksi obligasi pemerintah tercatat menguat 33,04% untuk perdagangan Rabu (14/5/2014).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia uang dikutip riset Debt Research Danareksa Sekuritas dan dirilis Jumat (16/5/2014), volume transaksi obligasi pemerintah kemarin tercatat Rp14,94 triliun, naik dari transaksi sebelumnya Rp11,23 triliun.
Jumlah tersebut juga di atas rata-rata transaksi harian tahun ini sebesar Rp6,65 triliun. Adapun obligasi tenor jangka menengah antara 5-15 tahun yang paling diburu.
Obligasi seri FR0070 tercatat menjadi yang teraktif dengan volume transaksi mencapai Rp3,05 triliun.
Selanjutnya, obligasi pemerintah seri FR0071 menempati peringkat kedua teraktif dengan volume transaksi Rp2,42 triliun.
Dan posisi ketiga teraktif ditempati oleh obligasi pemerintah seri SR006 dengan volume transaksi Rp1,92 triliun.

KRESNA SECURITIES: IHSG Bakal Tembus 5.000, Ini 5 Saham Unggulan

Bisnis.com, JAKARTA – Kresna Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014) bakal menembus level 5.020, dengan rentang pergerakan 4.960—5.020.
Pagi ini, indeks BEI sempat menyentuh level 5.000,03 pada pukul 09.17 WIB, setelah sebelumnya dibuka melemah 0,17% ke level 4.983,29.
Menurut tim riset Kresna Securities, beberapa katalis yang memengaruhi pergerakan indeks hari ini, di antaranya inflasi April yang berada di 7,3% YoY (sesuai ekspektasi), GDP kuartal I/2014 yang tercatat di 5,2% (YoY), di bawah ekspektasi pasar di 5,6% (YoY), serta BI Rate dipertahankan di level 7,5% pada Mei 2014 (sesuai ekspektasi).
Secara teknikal, resisten IHSG di level 5.250, throwback market trading range 4.100-4.600, dan basis support 4.600 menjadi ruang reakumulasi posisi; target resisten di 5.200-5.250.
 
Berikut saham yang patut dicermati hari ini:
 
  • PTBA-Target pullback market di 11.500
  • ASII-Potensi trading range di 7.150-8.000
  • SMGR-Potensi MT trading range 14.000-17.000
  • LPKR-Potensi sideways 1.050-1.300
  • ASRI-Potensi trading range di 450-690

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Menguat, Peso Tertekan

Bisnis.com,JAKARTA — Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan menguat terhadap dolar AS pagi ini, Jumat (16/5/2014).
Dari 11 mata uang Asia, sebanyak tujuh mata uang menguat dengan rupiah terpantau menjadi mata uang paling terapresiasi sebesar 0,25% ke level Rp11.418 per dolar AS pada pukul 08.55 WIB.
Adapun empat mata uang lainnya melemah dengan peso yang paling tertekan pada pagi ini.

INDEKS BEI (16/5/2014): Sempat Turun, IHSG Berbalik Menguat 0,08%

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,17% ke level 4.983,29 pada perdagangan Jumat (16/5/2014).
Namun, pada pukul 09.00 WIB, indeks berbalik arah dan menguat. Pada pukul 09.07 WIB, indeks naik 0,08% ke level 4.995,7. Dari 495 saham yang diperdagangkan, sebanyak 8 saham menguat, 26 saham melemah, dan 461 saham stagnan.
Delapan dari sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor konsumer 0,38%. Adapun satu-satunya sektor yang menguat adalah infrastruktur 0,35%.
Indeks Bisnis 27 juga dibuka turun 0,23% ke 434,03. Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,25% ke Rp11.418 per dolar AS.

Menanti Pengumuman Pendamping Jokowi, IHSG Bergerak Datar

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar membuka perdagangan akhir pekan. Pelaku pasar menanti kabar dari Jokowi terkait calon pendampingnya dalam Pemilu 2014 yang kabarnya akan diumumkan siang ini.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan dua hari lalu di Rp 11.485 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 8,350 poin (0,17%) ke level 4.983,286. Sedangkan Indeks LQ45 berkurang 2,173 poin (0,26%) ke level 846,400.
Membuka perdagangan, Jumat (16/5/2014), IHSG naik tipis 1,093 poin (0,02%) ke level 4.952,654. Indeks LQ45 bertambah 1,471 poin (0,17%) ke level 8.50,044.
Indeks tak berlama-lama di zona merah, ekspektasi pasar akan pengumuman calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam Pemilu 2014. Aksi beli selektif terjadi dan membawa indeks ke zona hijau.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat tipis 4,555 poin (0,09%) ke level 4.996,191. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 1,568 poin (0,18%) ke level 850,141.
Dua hari lalu IHSG melesat hingga 70 poin berkat aksi borong saham-saham unggulan. Dana asing sebesar Rp 1,2 triliun mengalir masuk lantai bursa.
Wall Street kembali terkena koreksi setelah dua hari hari cetak rekor tertinggi. Jatuhnya saham-saham lapis dua menyeret pasar saham Paman Sam ke zona merah.
Bursa-bursa regional pagi ini kompak melemah setelah dapat sentimen negatif dari Wall Street. Hanya Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mampu naik ke zona hijau.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 223,75 poin (1,56%) ke level 14.074,46.
Indeks Hang Seng turun 89,68 poin (0,39%) ke level 22.641,18.
Indeks Komposit Shanghai 22,94 poin (1,12%) jatuh ke level 2.024,97.
Indeks Straits Times menipis 0,99 poin (0,03%) ke level 3.271,50. (detik.com)

Sudah Jenuh Beli, IHSG Berpotensi Negatif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari lalu melesat hingga 70 poin berkat aksi borong saham-saham unggulan. Dana asing sebesar Rp 1,2 triliun mengalir masuk lantai bursa.
Menutup perdagangan, Rabu (13/5/2014), IHSG melonjak 70,242 poin (1,43%) ke level 4.991,636. Sementara Indeks LQ45 melesat 16,992 poin (2,04%) ke level 848,573.
Wall Street kembali terkena koreksi setelah dua hari hari cetak rekor tertinggi. Jatuhnya saham-saham lapis dua menyeret pasar saham Paman Sam ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 167,16 poin (1,01%) ke level 16.446,81. Indeks S&P 500 kehilangan 17,68 poin (0,94%) ke level 1.870,85.
Kedua indeks acuan itu mengalami koreksi terdalamnya dalam satu bulan terakhir. Sementara Indeks Komposit Nasdaq turun 31,33 poin (0,76%) ke level 4.069,29.
Hari ini IHSG diperkirakan akan melemah mengingat posisinya yang sudah masuk area jenuh beli. Anjloknya Wall Street dan bursa regional diprediksi akan memberi sentimen negatif.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 223,75 poin (1,56%) ke level 14.074,46.
  • Indeks Straits Times menipis 0,99 poin (0,03%) ke level 3.271,50.
 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
Kiwoom Securities
Turunnya Dow Jones dan bursa dunia dapat memberi sentimen negatif. IHSG bergerak cukup positif dengan menembus level tertinggi sebelumnya dan cukup tingginya aksi beli asing pada hari Rabu. Akan tetapi, posisi IHSG di dekat level psikologis 5,000 serta tren yang mulai overbought terlihat dapat mendorong terjadinya aksi profit taking. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran positif pada hari ini.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS ditutup melemah, seiring kejatuhan saham-saham berkapitalisasi kecil (small caps). Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg yang melemah -1,01% dan indeks S&P500 yang turun -0,94%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelambatan ekonomi di Tiongkok. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -1,51% dan KOSPI Composite di Korea Selatan -0,24%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +0,10% ke US$101,60 per barel, sedangkan harga emas Comex menguat +0,22% ke US$1.296,50 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pasar mengapresiasi deklarasi koalisi partai pengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. Langkah ini membuat arah kebijakan pemerintahan kedepan menjadi lebih jelas, meskipun PDI Perjuangan belum mengumumkan secara resmi siapa yang nantinya akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan rally dengan resistance terdekat di level 5.019. Pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak menguat dengan resistance 5.069 dan support 4.941.(detik.com)

KRISIS THAILAND: Pemilu Terancam Gagal, Militer Kerahkan Kekuatan Penuh

Bisnis.com, JAKARTA—Kepala Angkatan Bersenjata Thailand menyatakan militer akan menggunakan kekuatannya untuk meredakan kekacauan politik selama enam bulan yang kian mengkhawatirkan.
Pernyataan dari Kepala Angkatan Bersenjata Prayuth Chan-Ocha tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah pelaksana tugas Perdana Menteri Niwattumrong Boonsongpaisan terpaksa melarikan diri akibat serangan udara dari kalangan anti pemerintah di rumahnya. Kondisi itu membuat rencana pemilu pada 20 Juli mendatang terancam gagal.
Aksi protes itu dilakukan menyusul serangan senjata dan granat terhadap kamp kelompok anti pemerintah yang menewaskan tiga orang dan melukai 22 lainnya. Kejadian itu membuat jumlah korban tewas mencapai 28 orang sejak kekacauan politik itu berawal pada November tahun lalu.
"Kami meminta semua pihak yang menggunakan senjata terhadap mereka yang tidak bersalah dihentikan sekarang juga," ujar Prayuth sebagaimana dikutuip Bloomberg, Jumat (15/5/2014).
Dia mengatakan jika kerusuhan semakin memuncak maka militer dengan kekuatan penuh akan turun untuk melindungi rakyat.

Morning Coffee Sucorinvest

Jakarta -Kemarin IHSG menguat mendekati angka psikologis 5K dan ditutup plus 70 poin pada 4992, dipimpin oleh saham semua sektor terutama industri dasar, keuangan di tengah-tengah penguatan index bursa regional, penguatan IDR/USD dan menjelang pengumuman cawapres capres Jokowi. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfl uktuasi menguat dengan potensi profi t taking pada kisaran 4933–5025 dengan pertimbangan: 4 indikator teknikal bergerak naik, indikator MACD: gx, SO: naik (92), muncul candle white morubozu, kemarin index ditutup di atas RL4933, indikator monthly macd: berpotensi gx dan kenaikan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah, dipimpin oleh bursa Portugal, Italia setelah kedua ekonomi tersebut tumbuh negatif. Sedangkan bursa Wall Street ditutup melemah untuk hari kedua, dipimpin oleh saham small caps dan saham Wal-Mart Stores setelah catat kinerja mengecewakan. Pagi ini bursa Asia dibuka melemah saat kredit macet di Cina catat kenaikan terbesar sejak 2005 dan Yen menguat di tengah-tengah kekhawatiran prospek pemulihan ekonomi global. Sehingga potensi profit taking bisa datang lebih awal di BEI. Pelaku pasar tetap mencermati pengumuman cawapres oleh capres Jokowi hari ini.(detik.com)

First Asia Capital: IHSG Rawan Aksi Ambil Untung

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu kemarin kembali melanjutkan tren penguatannya setelah menembus resisten kuat di 4930 dan ditutup di 4991,636 atau menguat 70 poin (1,43%). Penguatan IHSG tersebut didorong masuknya dana asing hingga mencapai Rp1,26 triliun. Nilai tukar rupiah atas dolar AS menguat 0,7% di Rp11.440 dari Rp11525 hari sebelumnya. Penguatan rupiah atas dolar AS memicu pembelian di sejumlah saham sektoral yang sensitif interest rate seperti sektor perbankan, properti, semen, dan jasa konstruksi.
Naiknya IHSG dan penguatan rupiah atas dolar AS dipicu respon positif pasar terhadap figur yang sudah memastikan diri menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi calon presiden yang akan bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang. Namun penguatan ini dinilai bersifat sementara karena kondisi perekonomian nasional ke depan akan menghadapi sejumlah tantangan seperti tren perlambatan pertumbuhan ekonomi, ancaman kenaikan inflasi dan meningkatnya resiko pasar global. Sementara Wall Street dua sesi perdagangan terakhir bergerak di teritori negatif dipicu aksi ambil untung setelah menguat mencapai level tertingginya pekan ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam terkoreksi masing-masing 1% dan 0,9% ditutup di 16446,81 dan 1870,85. Data produksi industri AS April lalu turun 0,6% lebih tinggi dari perkiraan naik 0,4%. Harga komoditas logam seperti nikel anjlok 6,4% menyusul naiknya cadangan inventori di LME 6,7% sejak awal tahun ini.
Mencermati perkembangan pasar global tersebut, IHSG akan bergerak variasi berpeluang menembus level 5000 namun rawan aksi ambil untung menyusul meningkatnya resiko pasar. IHSG akan bergerak dengan support di 4950 dan resisten menguji 5030.
 
IHSG : S1 4950 S2 4930 R1 5030 R2 5060
 
Saham Pilihan
TLKM 2370-2430 SoS, SL 2330
CTRA 1080-1155 TB, SL 1050
LPKR 1110-1150 TB, SL 1090
ADRO 1210-1270 TB, SL 1190
BBRI 10250-10700 SoS, SL 9950
ENRG 96-104 SoS, SL 93
BBNI 4900-5030 TB, SL 4800
 
sumber:detik.com

Mandiri Sekuritas: Indeks Masih Bisa Menguat

Jakarta -Pasar saham AS ditutup melemah, seiring kejatuhan saham-saham berkapitalisasi kecil (small caps). Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg yang melemah -1,01% dan indeks S&P500 yang turun -0,94%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pelambatan ekonomi di Tiongkok. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -1,51% dan KOSPI Composite di Korea Selatan -0,24%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru terapresiasi. Harga minyak mentah WTI naik +0,10% ke US$101,60 per barel, sedangkan harga emas Comex menguat +0,22% ke US$1.296,50 per troy ounce.
Dari dalam negeri, pasar mengapresiasi deklarasi koalisi partai pengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. Langkah ini membuat arah kebijakan pemerintahan kedepan menjadi lebih jelas, meskipun PDI Perjuangan belum mengumumkan secara resmi siapa yang nantinya akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan rally dengan resistance terdekat di level 5.019. Pada perdagangan hari ini IHSG akan bergerak menguat dengan resistance 5.069 dan support 4.941. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Mulai Overbought

Jakarta - Turunnya Dow Jones dan bursa dunia dapat memberi sentimen negatif. IHSG bergerak cukup positif dengan menembus level tertinggi sebelumnya dan cukup tingginya aksi beli asing pada hari Rabu. Akan tetapi, posisi IHSG di dekat level psikologis 5,000 serta tren yang mulai overbought terlihat dapat mendorong terjadinya aksi profit taking. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran positif pada hari ini.
 
BUMI – Kinerja 1Q 2014
PT Bumi Resources (BUMI) membukukan laba bersih sebesar US$ 349.34 Juta pada 1Q 2014 Vs rugi bersih US$ 62.91 Juta pada 1Q 2013. Naiknya kinerja 1Q 2014 diakibatkan oleh pencatatan laba atas penjualan anak perusahaan senilai US$ 746.94 Juta. Pendapatan BUMI turun 10.9%Yoy menjadi US$ 839.39 Juta pada 1Q 2014 Vs US$ 942.53 Juta pada 1Q 2013 lalu. Beban keuangan BUMI tercatat naik menjadi US$ 241.82 Juta Vs US$ 146.49 Juta pada 1Q 2013 lalu.
 
EXCL – Kinerja 1Q 2014
PT XL Axiata (EXCL) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2014 sebesar 16.8%Yoy menjadi Rp 379 Miliar Vs Rp 315 Miliar pada 1Q 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp 5.5 Triliun, didukung oleh pertumbuhan pendapatan layanan data yang mencapai 30%Yoy. Layanan data memberi kontribusi sebesar 26% dari total pendapatan EXCL pada 1Q 2014. Pertumbuhan pendapatan dari layanan percakapan dan SMS masing-masing hanya naik sebesar 3% dan 2% Yoy. Jumlah pelanggan EXCL naik 40%Yoy menjadi 68.5 juta pelanggan pada akhir Maret lalu.
 
INDY – Belanja modal
PT Indika Energy (INDY) menganggarkan belanja modal senilai US$ 113.5 Juta. Mayoritas belanja modal senilai US$ 35 Juta akan dialokasikan untuk kebutuhan ekspansi PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), sekitar US$ 30.1 Juta dialokasikan untuk PT Petrosea (PTRO), PT Multi Tambangjaya Utama dialokasikan US$ 15 Juta dan PT Tripatra dialokasikan senilai US$ 3.8 Juta. Sisa belanja sebesar US$ 29.5 Juta akan digunakankan untuk mengembangkan lini bisnis resources dan modal kerja.
 
LSIP – Belanja modal
PT London Sumatra Indonesia (LSIP) menganggarkan belanja modal pada tahun ini senilai Rp 800 Miliar-Rp 1 Triliun. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal perusahaan. Alokasi belanja modal sebagian besar untuk penambahan tanaman di areal baru, pembangunan sarana infrastruktur serta replanting tanaman lama. Tahun ini, LSIP berencana melakukan penanaman baru seluas 5,000 Ha. Sebagian besar penanaman lahan baru berlokasi di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Hingga sekarang, total lahan yang digarap LSIP mencapai 110,414 Ha dengan komposisi 81% tanaman kelapa sawit, 16% karet dan 3% sisanya tanaman lain.(detik.com)

Berita Ini Jadi Sorotan Utama Investor Jelang Akhir Perdagangan (16/5)

Bisnis.com, JAKARTA – Tim riset Henan Putihrai Analytics menyatakan berita aksi korporasi sejumlah emiten menjadi sorotan utama investor pada hari ini, Jumat (16/5/2014).
 
Untuk informasi lengkapnya, berikut kumpulan berita bursa yang banyak dibaca investor hari ini:
 
INDF Terbitkan Obligasi Senilai Rp 2 T
INDF menerbitkan obligasi dengan target sebesar Rp2 triliun pada 2014 dengan jangka waktu lima tahun. Dana hasil obligasi sebagai pelunasan utang pokok obligasi Indofood V tahun 2009 sebesar Rp1,61 triliun yang akan jatuh tempo 18 Juni 2014. (Inilah.com)
 
KLBF Alokasikan 40% Dari Laba 2013 Sebagai Dividen
KLBF telah menyetujui sebesar 40% atau sebesar Rp797 miliar dari laba bersih tahun buku 2013 untuk dibagikan sebagai dividen tunai. (IQPlus)
 
ACES Buka 2 Gerai Baru Lagi Di Medan Dan Binjai
ACES kembali membuka gerai baru di Pulau Sumatera yang berlokasi di Binjai dan Medan. Dengan dibukanya kembali gerai baru ini, maka total gerai ACES menjadi sebanyak 103 gerai. (IQPlus)
 
Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dipotong 30%
Porsi anggaran Kementrian Pekerja Umum yang tahun 2014. Pemotonganan ggaran yang dilakukan kemungkinan besar akan mencapai 26%-30%. (Kontan.co.id)
 
CMNP Batal Beli Bank Mutiara
CMNP membatalkan untuk membeli Bank Mutiara, dimana CMNP tidak ikut memasukkan dokumen pendaftaranpembeliannya dikarenakan pihak CMNP tidak menerima dokumen pendaftaran. (IQPlus)
 
Survei BI: Pertumbuhan Penjualan Eceran Maret Meningkat
Hasil survei Penjualan Eceran BI menunjukkan peningkatan, tercermin dari pertumbuhan tahunan Indeks Penjualan Riil (IPR) dari 18,8% (yoy) pada Februari 2014, menjadi 25,1%(yoy) dalam bulan berikutnya. (IQPlus)
 
MREI Catat Kenaikan Laba 6% Pada Kuartal I
MREI membukukan laba bersih sebesar Rp25,8 miliar atau 6% dibandikan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan laba terutama ditopang oleh peningkatan hasil underwriting sebesar 44,5%. (Kontan.co.id)

HP ANALYTICS: IHSG Diprediksi di Level 4.918-5.028, Simak Ulasannya

Bisnis.com, JAKARTA – Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 4.918-5.028 pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014).
 
Bursa Asia (Nikkei –1,51%, Hangseng +0,66%)
Indeks bursa saham Asia ditutup mixed pada perdagangan Kamis. Sementara itu, bursa Jepang dibuka melemah seiring penguatan yen terhadap dolar AS.
 
Bursa AS (DJIA –1,01%, S&P500 -0,94%, Nasdaq –0,76%)
Sikap risk averse yang diambil investor di tengah melambatnya pertumbuhan Eurozone serta data ekonomi AS yang mixed, menekan pergerakan indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Kamis. Indeks S&P 500 dan Dow Jones mencatat penurunan terburuk dalam lima minggu terakhir.
Data jobless claims hingga akhir pekan lalu dilaporkan turun 24K menjadi 297K, level terendah sejak Mei 2007. Kenaikan harga bahan pokok mendorong CPI periode April naik ke level 2% yoy dari sebelumnya 1,5%.  Industrial production untuk April dilaporkan turun 0,6% setelah tumbuh 0,9% pada Maret.
 
Bursa Eropa (Stoxx 600 –0,91%, DAX –1,01%, CAC 40 –1,25%)
Indeks bursa saham Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis setelah serangkaian data ekonomi yang mengecewakan meningkatkan kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan. Eurostat melaporkan ekonomi Eurozone mencatat ekspansi 0,2% pada 1Q14, di bawah ekspektasi pertumbuhan sebesar 0,4%.

Ekonomi Eropa dan AS Buruk, Sterling Melonjak

iINILAHCOM, JAKARTA - Pundsterling Jumat pagi (16/5) dibuka menguat dipicu buruknya data AS dan zona Euro. Penguatan ini sekaligus menahan pelemahan lebih lanjut mata uang Inggris itu setelah pada Kamis sempat turun akibat peringatan Bank of England atas suku bunga. Naiknya sterlin ini juga didukung terkereknya taruhan, bahwa Bank of England (BOE) akan menaikkan suku bunga di semester pertama tahun depan.
Sebelumnya para analisis memperkirakan Bank Sentral Inggris tidak akan menaikkan suku bunganya, terkait dengan masih lemahnya perekonomianm dan lesunya pertumbuhan zona Euro. Hal inilah yang memperlambat reli sterling dalam beberapa pekan terakhir. Tapi belakangan prediksi tersebut ternyata keliru.
Data yang dirilis justru menunjukkan perekonomian mulai membaik. Data-data pertumbuhan ekonomi di zona Euro, manufaktur, pembangunan rumah, dan capital inflow di AS kemarin, semuanya menegaskan membaiknya ekonomi Inggris pada momen ini ketimbang Negara-negara Eropa lainnya.
Meski demikian sebagian analis melihat secara keseluruhan sterling tetap akan mendapat sedikit tekanan, khususnya dalam jangka pendek. Alasannya, pasar kerja masih melemah yang karena itu BOE mempertahankan suku bunga.

Wall Street Melorot karena Aksi Jual

INILAHCOM, Jakarta Aksi jual Jumat (16/5) bertubi-tubi terjadi di Wall Street . Kondisi ini memperpanjang kerugian hari-hari sebelumnya. Kondisi ini antara lain didorong laba Wal-Mart yang mengecewakan yang memukul saham-saham ritel, di tengah kekhawatiran bahwa investor pindah dari saham ke obligasi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 1,01% atau 167,16 poin ke titik 16.446,81. Padahal sebelumnya indeks bertengger di bawah 16.400. Indeks S&P 500 turun 0,94% atau 17,68 poin ke level 1.870,85. Sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melorot 31,33 poin ke posisi 4.069,29.
Wal-Mart melaporkan laba US$1,10/saham, US$5 di bawah harapan. Tak pelak lagi harga sahamnya pun turun 2,4%. Pengecer lainnya seperti Macy dan Target juga melemah, masing0masing turun 1,3% dan 1,8%.
Nasib serupa juga melanda sejumlah bank besar. Saham Bank of America jatuh 2,0%, JP Morgan Chase merosot 1,6%, dan Citigroup turun 1,3%. Begitu juga dengan Facebook dan Netflix, masing-masing anjlok 2,2%.
Saham General Motors yang menarik sekitar tiga juta beberapa tipe mobilnya melorot 1,7%. Ini merupakan penarikan terbesar dalam sejarah perusahaan itu, yang terkait lampu rem dan telah mengakibatkan 13 kecelakaan.
Pengecer Kohl sahamnya turun 3,4% dipicu melemahnya labanya hingga 15% karena penjualan jatuh. Laba perusahaan itu cuma US$60 sen/saham, alias UA$2dua sen di bawah harapan.
Sebaliknya abar baik datang dari sejumlah perusahaan informasi dan teknologi. Cisco Systems, misalnya, naik 6,0%. Prospek perusahaan ini di AS dan Eropa dianggap mampu memberi prospek menggembirakan. Jagoan teknologi informasi ini juga mengalahkan ekspektasi untuk laba dan pendapatannya.
Pemasok jasa kabel dan internet Comcast dan AT&T masing-masing naik 1,0% dan 0,4 %. Penguatan itu didorong Komisi Komunikasi Federal mengajukian usulan kontroversial yang akan memungkinkan mereka mengisi pelanggan tertentu tambahan menggunakan internet jalur cepat.

INDO PREMIER: IHSG Berpotensi Melemah, Silahkan Beli 2 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 4.915–5.020 pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014).
Analis Riset PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi memprediksi indeks akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini.
"Indeks naik full body candle disertai volume namun tutup diluar area upperband. Stochastic overbought sementara RSI dan MACD masih positif," paparnya dalam riset Rabu (14/5/2014).
 
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
 
INTP (23.975), rekomendasi BUY
Harga naik full body candle disertai volume dan tutup tepat di upperline bollinger. Stochastic overbought namun RSI dan MACD masih positif.  Jika bertahan diatas 23.850 maka berpeluang tutup gap 24.550 kemudian test resist 25.175. Stoploss jika break & close dibawah 23.000.
 
ICBP (10.300), rekomendasi BUY
Setelah konsolidasi cukup lama harga breakout ke atas. Stochastic keluar dari oversold sedangkan MACD masih negatif namun cenderung menuju centre line. Target harga 10.400 kemudian 10.575. Support 10.175, cut loss jika close di bawah 10.075.
 
TLKM (2.420), rekomendasi Sell On Strength
Harga masih rally mendekati strong resist di 2.420. Stochastic overbought dan MACD positif serta di area upperband. Target harga 2.420 kemudian 2.450, sementara support terdekat 2.370.

BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pacific Turun 0,4% Dibayangi Buruknya Data China

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah setelah data China menunjukkan kredit macet melonjak paling tajam sejak 2005.
Selain itu, pelemahan juga terjadi seiring nilai tukar yen menguat di tengah kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,4% ke level 139,9 pada perdagangan Jumat (16/5/2014) pukul 09.02 waktu Tokyo atau pukul 07.02 WIB.
"Terdapat kekhawatiran bagi sebagian investor setelah pasar berada pada tren naik. China tidak lagi memberi manfaat bagi pasar," ungkap Donald Williams, Chief Investment Officer Platypus Asset Management Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks Jepang Topix anjlok 1,6%, indeks Korea Selatan Kospi turun 0,4%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,2%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,4%.

Wall Street Anjlok Terseret Koreksi Saham-saham Lapis Dua

New York -Pasar saham Wall Street kembali terkena koreksi setelah dua hari hari cetak rekor tertinggi. Jatuhnya saham-saham lapis dua menyeret pasar saham Paman Sam ke zona merah.
Indeks Russell 2000, yang memuat saham-saham lapis dua, turun 0,7%. Sejak Maret lalu indeks ini sudah jatuh lebih dari 10%.
Hari ini merupakan kedua kalinya Wall Street kena koreksi pasca cetak rekor tertingginya. Banyak saham yang sudah menyentuh plafon paling tinggi sehingga akhirnya harus lengser juga.
"Saham-saham lapis dua kena banyak tekanan jual, masih banyak aksi jual yang akan terjadi terutama di saham berisiko tinggi," kata Uri Landesman, presiden direktur Platinum Partners di New York, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/5/2014).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 167,16 poin (1,01%) ke level 16.446,81. Indeks S&P 500 kehilangan 17,68 poin (0,94%) ke level 1.870,85.
Kedua indeks acuan itu mengalami koreksi terdalamnya dalam satu bulan terakhir. Sementara Indeks Komposit Nasdaq turun 31,33 poin (0,76%) ke level 4.069,29.(detik.com)

HEADLINES KORAN: APBN-P Segera Dibahas, Indeks Saham di Ambang 5.000

Bisnis.com, JAKARTA— Melesetnya beberapa asumsi, seperti pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah pada APBN 2014 menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (15/5/2014).
Selain itu, juga ada pembahasan mengenai optimisme pasar terkait peta koalisi parpol untuk mengajukan capres dan cawapres 2014 sehingga IHSG diperkirakan menembus 5.000.
 
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
 
APBN-P Segera Dibahas
Pemerintah akan mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 ke Dewan Perwakilan Rakyat pada 20 Mei. Melesetnya beberapa asumsi, seperti pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah, berimplikasi pada postur anggaran secara keseluruhan. (KOMPAS)
 
Indeks Saham di Ambang 5.000
Pasar saham kembali bullish menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres yang dijadwalkan mulai tanggal 18 Mei hingga 20 Mei 2014. Indeks Harga Saham Gabungan kini di ambang 5.000. Para analis memperkirakan IHSG akan menembus angka tersebut, bahkan bisa terjadi hari ini. (KONTAN)
 
Pasar Merespons Positif Koalisi
Kalangan pelaku pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons positif peta koalisi partai politik yang semakin jelas untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden . Kondisi ini mereduksi ketidakpastian sehingga risiko politik pun menipis. Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi terus menguat dan segera menembus level psikologi 5.000. (INVESTOR DAILY)

MANDIRI SEKURITAS: IHSG Terus Menguat, Buru 5 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 4.941-5.069 pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2014).
Tim Riset Equity Retail Mandiri Sekuritas memprediksi indeks masih akan menguat pada perdagangan hari ini, seiring dengan aksi pasar yang mengapresiasi deklarasi yang dilakukan PDI-Perjuangan, Rabu (14/5/2014).
"IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan resisten terdekat di 5.019" paparnya dalam riset, Jumat (16/5/2014).

Pertumbuhan Bursa RI Salip Malaysia, Singapura, dan Thailand di Q1

Jakarta -Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di triwulan I-2014 mencapai level 4.768,28 atau naik 11,6% (qtq) dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 4.274,18. Kinerja ini pun lebih baik dibandingkan dengan bursa saham Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Demikianlah laporan perkembangan ekonomi dari Bank Indonesia (BI) yang dikutip detikFinance, Jumat (16/5/2014)
Kondisi tersebut tak lepas dari pengaruh pengaruh perilaku investor asing. Selama triwulan I-2014, investor asing membukukan beli bersih (net buy) lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya seiring dengan positifnya kondisi global dan optimisme investor terhadap perekonomian domestik.
Tercatat net beli sebesar Rp 24,62 triliun, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2014 yang mengalami net beli sebesar Rp 11,11 triliun. Sampai dengan triwulan I-2014 posisi kepemilikan saham oleh non residen sebesar 64% dan lokal sebesar 36%.
Perkembangan April 2014 menunjukkan penguatan di bursa saham masih berlanjut. Pada April 2014, IHSG mengalami peningkatan sebesar 1,5% menjadi sebesar 4.840,15 dibandingkan bulan Maret 2014 yang sebesar 4.768,28.
Investor asing masih melanjutkan tren positif bulan-bulan sebelumnya dengan membukukan net beli sebesar Rp8,67 triliun. Penguatan IHSG tersebut lebih tinggi daripada yang terjadi di bursa saham Vietnam dan Malaysia.
Sektor pertambangan mengalami penguatan terbesar dengan naik 7,0% diikuti sektor pertanian yang menguat 6,2%. Sektor lainnya menguat di kisaran 1,5-2,9% kecuali sektor industri dasar, aneka industri dan properti yang mengalami pelemahan.(detik.com)