korea by dewanti

Thursday, November 28, 2013

Rupiah Jeblok, IHSG pun Keok

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 17 poin setelah banyaknya aksi lepas saham. Nilai tukar dolar AS yang semakin tinggi memunculkan kekhawatiran akan naiknya utang dan biaya operasi emiten.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.995 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.880 per dolar AS.
Dolar sempat naik hingga posisi tertingginya hari ini di level Rp 12.015 per dolar AS. Pergerakan dolar AS yang semakin tak terbendung membuat pelaku pasar menahan diri bertransaksi di pasar modal.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 18,399 poin (0,43%) ke level 4.269,888 setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Aksi beli investor menyasar saham-saham yang sudah murah.
Aksi beli langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Namun akhirnya investor memilih menunggu sampai situasi ekonomi kembali kondusif.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 0,762 poin (0,02%) ke level 4.250,727 menyusul aksi tunggu yang dilakukan investor. Pelaku pasar belum berani berburu saham melihat nilai tukar rupiah yang jatuh cukup dalam.
Indeks hanya sempat naik hingga posisi 4.274,520 setelah itu langsung melambat dan terus meluncur di zona merah. Indek mendarat di level terendahnya di 4.202,919.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (28/11/2013), IHSG ditutup berkurang 17,564 poin (0,41%) ke level 4.233,925. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun 2,118 poin (0,30%) ke level 70,379.
Giliran investor lokal yang melepas saham demi mengamankan portofolio investasinya. Investor asing malah membukukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 61,65 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 94.430 kali pada volume 3,629 miliar lembar saham senilai Rp 3,526 triliun. Sebanyak 62 saham naik, sisanya 178 saham turun, dan 86 saham stagnan.
Rata-rata bursa di Asia menutup perdagangan hari ini dengan positif. Hanya bursa saham Hong Kong yang melemah tipis.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 18,30 poin (0,83%) ke level 2.219,37.
  • Indeks Hang Seng menipis 17,26 poin (0,07%) ke level 23.789,09.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 277,49 poin (1,80%) ke level 15.727,12.
  • Indeks Straits Times menguat 14,73 poin (0,46%) ke level 3.186,79.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 300 ke Rp 11.650, Astra Agro (AALI) naik Rp 250 ke Rp 22.150, XL Axiata (EXCL) naik Rp 150 ke Rp 4.975, dan Tempo Scan (TSPC) naik Rp 100 ke Rp 3.300.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 1.050 ke Rp 18.350, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 28.150, Ultra Jaya (ULTJ) turun Rp 225 ke Rp 4.325, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 210 ke Rp 1.890. (detik.com)

Indofood Naikkan Harga Produk Mie Instan

INILAH.COM, Jakarta - PT CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menaikkan harga produknya, menyusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Seketaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Werianty Setiawan mengatakan, pelemahan rupiah membuat harga bahan baku menjadi naik sehingga perseroan melakukan penyesuaian harga pada produk ICBP.
"Kenaikan untuk semua produk lima sampai 10 persen, seperti mie dinaikan harganya," kata Werianty saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Selain menaikan harga pada produk, kata Werianty, perseroan juga melakukan penghematan dalam berproduksi. "Tidak mengecilkan produk kami seperti mie dikecilkan, tetapi kita mengurangi warnanya saja," kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, kenaikan bisa terjadi lagi pada tahun depan jika bahan baku mengalami kenaikan dan rupiah masih tertekan terhadap dolar. "Mau tidak mau kita lakukan penyesuaian," ucap Werianty.
UNtuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini mencapai Rp11.700 per dolar AS. Bahkan pernah mencapai Rp12.000 per dolar AS beberapa waktu lalu.

Bursa Asia Nikmati Pelemahan Yen

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia masih menikmati pelemahan yen terhadap dolar sehingga dapat menguat pada perdagangan Kamis (28/11/2013).
Indeks Nikkei naik 1,8 persen menjadi 15.627,52, indeks ASX di sydney naik 0,03%, indeks Shanghai naik 0,8%, indeks Kospi di Seoul naik 0,8% dan indeks Hang Seng melemah 0,1%. Demikian mengutip cnbc.com.
Investor masih optimistis dengan Wall Street yang berakhir positif pada perdagangan Rabu (27/11/2013). Data penjualan ritel telah mengalahkan estimasi awal yang naik 2,3 persen di bulan Oktober. Hal ini memicu reli saham ritel Aeon 1 persen dan aham Takashimaya naik 1 persen.
Sentimen lain berasal dari data arus modal pekan terakhir yang menunjukkan investor Jepang telah membeli obligasi asing dalam tujuh pekan terturut-turut. Hal ini menjadi keberhasilan Bank of Japan dalam mendorong perusahaan untuk membeli aset asing.
Sementaa indeks di China mencapai level positif dengna keuntungan manufaktur bulan oktober menjadi 15,1 persen. Data ini memicu saham sektor komoditas untuk naik sehingga mengalami reli 8,4 persen. Saham Jiangxi Cooper naik 4 persen.
Saham batu bara China meningkat setelah Beijing memperketat izin penambang batu bara. Saham Yanzhou coal naik 3 persen dan saham XIzhan Coal naik 2 persen lebih.
Bursa Australia menguat dengan data moal belanja yang kuat Kenaikan kuartalan mencapai 3,6 persen yang membantu dolar Australia melemah ke level terendah selama dua bulan.
Indeks di Seoul, Kospi berakhir di area positif 0,8%. Investor merespon dana ekspor yang telah melampaui angka impor.

Rupiah Makin Terkapar

INILAH.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah makin terkapar. Harga kurs tengah Bank Indonesia Kamis (28/11/2013) pukul 15.00 menunjukkan Rp11.930. Ini jelas semakin membayangi APBN 2014 mengalami defisit. Terutama yang menyangkut anggaran subsidi.
Seperti diketahui, dalam APBN 2014 subsidi BBM dianggarkan sebesar Rp210,7 triliun dengan total kuota sebanyak 48 juta kiloliter. Nah, angka ini diperkirakan akan jebol seiring larisnya mobil-mobil murah, yang katanya, ramah lingkungan.
Jadi APBN terkena dua pukulan, pelemahan rupiah serta jebolnya kuota subsidi. "Nanti mesti dilihat seberapa besar (dampaknya) karena 2014 kan belum mulai. Kami mesti melihat sensitifitasnya dulu," kata Chatib Basri, Menteri Keuangan.
Tapi, berdasarkan hitungan di atas kertas, akibat pelemahan rupiah sudah bisa dihitung. Dengan asumsi setiap pelemahan Rp100 rupiah APBN membengkak Rp1 triliun, maka APBN kita sudah membengkak Rp14 triliun. Sebab dalam APBN 2014 kurs rupiah dipatok Rp10.500.

Dolar AS Akhirnya Sentuh Rp 12.015

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan penguatannya terhadap rupiah. Tepat pada pukul 14.45 WIB, dolar akhirnya menyentuh level Rp 12.015.
Mengutip data Reuters, Kamis (28/11/2013), dolar dibuka di level Rp 11.860 hingga akhirnya nangkring cukup lama diperdagangkan di level Rp 11.985.
Namun tepat pada pukul 14.45 WIB, dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.000 dan ditawarkan hingga Rp 12.015. Perbankan sudah terlebih dahulu menjual dolarnya di Rp 12.000 sejak pagi tadi.
BNI misalnya, mematok kurs jual dolar AS di Rp 12.050 sedangkan kurs beli di Rp 11.900 pagi tadi. Sedangkan BCA menjual dolarnya di Rp 11.999 dan kurs beli di harga Rp 11.949.
Bank Indonesia (BI) sendiri juga mematok dolar berdasarkan kurs referensi pedagang valas (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor) di Rp 11.930.
Hal ini terjadi sama pada 1 Desember 2008, dolar AS diperdagangkan di level Rp 12.001. (detik.com)

Indosat Terlibat Penyadapan Australia? Ini Pernyataan Menkominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan tuduhan terhadap operator telekomunikasi Indosat dalam keterlibatan penyadapan Australia harus dibuktikan.
"Kemungkinan itu banyak, tapi kita tidak boleh sembarang menuduh," kata Tifatul selepas melantik tiga pejabat eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Kamis (28/11).
Menkominfo menjelaskan kementeriannya telah memanggil seluruh operator telekomunikasi untuk meminta klarifikasi terkait penyadapan terhadap Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan sejumlah pejabat lain negara.
"Secara logika, penyadapan itu pasti melalui operator. Hanya, itu perlu dibuktikan karena sementara itu berasal dari pernyataan Snowden. Apakah betul operator terlibat? Saya pikir tidak juga," kata Menkominfo.
Kemenkominfo, lanjut Tifatul, telah menerima klarifikasi dari sejumlah operator terkait tujuh instruksi yang dikeluarkan pada Kamis (21/11).
"Kami juga sedang menyusun pembaruan pengamanan jalur komunikasi untuk Presiden dan Wakil Presiden berupa konsep standar komunikasi pejabat publik," kata Tifatul.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo seperti dikutip media nasional, mengatakan operator telekomunikasi Indosat berada di belakang penyadapan Australia terhadap pejabat negara Indonesia.
Roy mengatakan penjualan Indosat menjadi awal upaya penyadapan dan Indosat mempunyai infrastruktur telekomunikasi paling lengkap.

Akuisisi BUMN, RNI Segera Akuisisi Kertas Leces

Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero akan mengakuisisi pabrik kertas terpadu PT Kertas Leces (Persero) untuk membangkitkan kembali perusahaan tersebut.
"RNI sudah menyampaikan usulan untuk mengambilalih Kertas Leces. Usulan kami terima tinggal menetapkan prosedur pengambilalihannya saja," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan setelah Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Pusdiklat Bank BRI, Ragunan, Kamis (28/11).
Menurut Dahlan, Kementerian mendukung penyelematan Kertas Leces, karena perusahaan ini dalam kondisi sulit untuk beroperasi secara normal.
"Saat ini total utang Leces mencapai sekitar Rp1,5 triliun, terdiri atas utang kepada negara termasuk kepada pihak ketiga seperti kepada keluarga Endang Mokodompit yang mencapai sekitar Rp800 miliar," ujarnya.
Namun, kata Dahlan, dalam hal pengambilalihan Leces, nantinya akan ditinjau kembali apakah utang-utang tersebut benar-benar ada, atau utang karena "permainan" di masa lalu.
"Kalau utang kepada negara bisa dijadikan saham, tapi utang kepada pihak ketiga harus diklarifikasi kembali," ujarnya.
Sesungguhnya, ujar Dahlan, Leces merupakan salah satu BUMN yang masuk dalam program revitalisasi dan restrukturisasi, namun belum menunjukkan kemajuan, karena masih tetap dalam kondisi kesulitan keuangan untuk operasional.
Mantan Dirut PT PLN ini menuturkan, dalam usulan pengambilalihan tersebut, RNI akan membangun pabrik gula di Kertas Leces yang berlokasi di Probolinggo, Jawa Timur.
Pabrik kertas tertua kedua di Indonesia setelah Pabrik Kertas Padalarang ini memiliki lahan seluas 60 ha, sudah memiliki "boiler", gudang, dan rel kereta ke kompleks pabrik, jadi sangat bagus untuk dibangun pabrik gula.
"Ide yang bagus, karena pemerintah membutuhkan setidaknya 15 pabrik gula baru untuk memenuhi swasembada gula nasional," kata Dahlan tegas.
Meski begitu, Dahlan menambahkan harus dipastikan bahwa Leces ketika diambilalih RNI utangnya sudah diselesaikan, agar tidak menjadi beban RNI.
RNI Siap Sementara itu, Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro kepada Antara mengatakan siap mengakuisisi Kertas Leces.
"Beberapa hari lalu manajemen Kertas Leces sudah kita undang untuk memaparkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Berdasarkan itu pula kami segera menyelesaikan kajian untuk mengakuisisi Leces," kata Ismed.
Selanjutnya, menurut Ismed, RNI akan menyerahkan hasil kajian rencana akuisisi Leces kepada Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham.
"Sama halnya dengan pemikiran pemegang saham, sebelum diakuisisi kami ingin Leces dalam kondisi "free and clear" alias bersih dari kewajiban," tegas Ismed.
Terkait dengan rencana bisnis yang akan diterapkan RNI dalam akuisisi Leces, ia mengatakan pabrik gula akan didirikan di lokasi pabrik kertas.
"Pabrik kertas Leces tetap ada, dengan pasokan bahan baku kertas dari ampas tebu pabrik gula. Ini akan lebih efisien dan mendatangkan keuntungan bagi Leces," ujarnya.
Ia menambahkan pasokan tebu untuk pabrik gula tersebut akan diperoleh dari para petani tebu di sekitar lokasi pabrik gula.
"Ini merupakan sinergi yang bagus, antara perusahaan dengan petani tebu di wilayah itu yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani juga," ujarnya.
Saat ini RNI mengelola 10 pabrik gula yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, serta beberapa pabrik yang mengolah produk hulu dan hilir berbasis tebu.
Total produksi gula RNI pada 2012 mencapai sekitar 168.000 ton, sedangkan pada 2013 ditargetkan bisa melewati angka 170.000 ton.

Bank Permata Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp1 T

INILAH.COM,Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Permata Bank Tahap I Tahun 2013 (Obligasi Subordinasi) sebesar Rp1 triliun dengan Kupon sebesar 11 - 11,75 persen per tahun.
"Penerbitan ini merupakan bagian pertama dari program penawaran umum berkelanjutan obligasi subordinasi berkelanjutan II Bank Permata dengan total target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 3,5 triliun hingga dua tahun kedepan," Herwidayatmo, Vice Presiden Direktur Bank Permata di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dana yang diterima dari obligasi subordinasi ini setelah dikurangi biaya emisi akan diperlakukan sebagai modal pelengkap level bawah (lower tier II capital) sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, dimana sebanyak-banyaknya Rp 800 miliar dari dana yang diterima akan dilakukan penyertaan saham di PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan sisanya untuk penyaluran kredit perseroan.
"Penerbitan obligasi subordinasi ini memungkinkan kami untuk dapat tetap mempertahankan strultur permodalan yang kuat dan efisien pasca penyertaan modal kami di ASF dan liquiditas mencukupi agar tetap memtuhi ketentuan BI sehingga kami berpeluang untuk terus meningkatkan pertumbuhan bisnis kami,"tegas Herwidayatmo.
Menurut dia, instrumen ini dihargai sebesar 100 persen dari nilai nominalnya.Hal yang sama juga berlaku untuk instrumen obligasi berkelanjutan I yang direncanakan akan diterbitkan juga oleh perseroan . Obligasi Subordinasi ini memiliki jangka waktu 7 tahun dengan tingkat kupon indikasi sebesar 11 -11,75 persen per tahun.
Sebagaimana diketahui, pada paparan publik hari ini (Kamis 28/11) manajemen Bank Permata berencana untuk menerbitkan obligasi dan obligasi Subordinasi untuk ditawarkan kepada masyarakat.
"Pembayaran bunga kupon kedua instrumen ini akan dilakukan secara triwulanan dan penetapan final atas jumlah,tipe seri,dan besarnya kupon akan dilakukan setelah selesainya proses penawaran awal (book building)," ujar Harwidyatmo.
Masa penawaran awal (book building)obligasi Subordinasi ini pada 28 November - 10 Desember 2013. Dan masa penawaran pada pada tanggal 19 Desember dilanjutkan dengan penjatahan yang akan dilakukan pada 20 Desember.Pembayaran dari investor kepada penjamin emisi pada tanggal 23 Desember. Instrumen ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Desember 2013
PT Standard Chartered Securities Indonesia(terafiliasi),PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities dan PT OSK Securities Indonesia merupakan Penjamin Pelaksana Emisi bagi penawaran obligasi Subordinasi ini. Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Obligasi dan Oligasi subordinasi ini memperoleh peringkat doble A plus(idAA+) dan doble A (idAA) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sementara itu Bank Permata juga menerima peringkat nasional jangka panjang 'AAA (idn) dari Fitch Rating,peringkat ini merupakan peringkat tertinggi dalam skala perbankan nasional.

Dolar Dekati Rp 12.000, Jero: Ini Karena Impor Minyak

Nusa Dua -Penguatan dolar AS yang sudah mendekati Rp 12.000 ini menekan perekonomian Indonesia, dan bakal membuat subsidi BBM serta listrik meningkat. Pelemahan rupiah terjadi karena tingginya impor minyak.
"Kita tahu permasalahan akibat rupiah melemah ini adalah karena impor minyak, kita sudah tahu kok dasar persoalannya, ya karena impor minyak, jangan disebut impor migas, karena kita gak kita tidak impor kita justru ekspor," ujar Menteri ESDM Jero Wacik ditemui di acara 4th ASEAN Ministerial Meeting On Minerals and Associated Meetings, di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/11/2013).
Jero mengakui, pelemahan rupiah ini juga akan semakin membuat subsidi BBM dan listrik yang harus diberikan pemerintah membengkak.
"Maka itu kita harus punya program kurangi impor minyak, salah satunya adalah mendorong penggunaan biodiesel, karena biodiesel kita bisa produksi sendiri, kita campur ke minyak, kalau 10% saja dicampur itu besar juga kan, artinya impornya tinggal 90% saja," ungkapnya.
Melemahnya rupiah ini juga dikhawatirkan akan berdampak pada membengkaknya subsidi listrik, apalagi perhitungan kurs dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan sebesar adalah Rp 9.600 per dolar.
"Pasti (membengkak), karena kurs yang kita tetapkan dalam APBN P 2013 sebesar itu (Rp 9.600 per dolar), namun berapa besarnya nanti kita baru bisa dilihat sampai akhir tahun, berapa rata-rata kurs selama 2013," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman ditemui ditempat yang sama.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan pernah menyatakan, tahun ini anggaran subsidi BBM diperkirakan bakal meningkat 12% atau Rp 24 triliun menjadi Rp 224 triliun. Padahal anggaran di APBN-P 2013, anggaran subsidi BBM sudah dialokasikan Rp 200 triliun.
Bengkaknya subsidi BBM disebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). Seperti diketahui, mayoritas BBM diimpor, sehingga pelemahan rupiah dan harga minyak internasional sangat berdampak pada subsidi BBM.
Seperti diketahui, tingginya impor minyak membuat neraca perdagangan pemerintah defisit. Permintaan dolar di dalam negeri untuk mengimpor minyak terus tinggi dan menekan rupiah. Pelemahan rupiah makin ditekan oleh penarikan dana asing dari Indonesia, karena kondisi defisit neraca perdagangan, dan juga isu pengurangan stimulus (tapering off) oleh bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed). (detik.com)

Saham PTBA Lebih Baik Hold

INILAH.COM, Jakarta – Laba PT Batubara Bukit Asam (PTBA) memang sedang asam. Hinggga kuartal III 2013, perseroan hanya menuai laba bersih Rp1,2 triliun. Dengan demikian, harapan untuk mencapai target Rp3 triliun semakin menipis.
Namun sejumlah analis merekomendasikan saham ini untuk buy and hold di harga saat ini Rp12.000. Alasannya, perseroan kini tengah menggenjot pendapatannya. Sehingga mereka yakin target harga Rp14.000 akan segera tercapai.
Itu lantaran perseroan sedang giat-giatnya meningkatkan penjualan. Perseroan ditargetkan menjual 25 juta ton batubara di tahun depan, atau naik 25%. Diharapkan, kenaikan itu diiringi oleh membaiknya harga batubara.
Ini bukan sesuatu hal yang mustahil karena peningkatan kapasitas produksinya dibarengi dengan mulai efektifnya kapasitas angkut gerbong kereta api antara PT Kereta Api (persero) dengan Bukit Asam.

BI Sengaja Biarkan Dolar Liar?

INILAH.COM, Jakarta - Misteri itu akhirnya terkuak juga. Melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari belakangan ini, ternyata, karena Bank Indonesia (BI) memang sengaja membiarkan mata uang kebanggan RI itu berfluktuasi terhadap dolar.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, lewat intervensi ke pasar uang, BI dengan ketat menjaga rupiah agar berada di level tertentu. Adalah Chatib Basri yang membuka tabir misteri itu di depan peserta Invesment Summit di Jakarta, Rabu kemarin (27/11).
Tidak seperti para pejabat otoritas moneter yang lebih sering mengambil aksi tutup mulut, bos otoritas fiskal itu justru ceplas-ceplos. Kata Menteri Keuangan ini, dalam waktu dekat ada kemungkinan BI pun akan mengerek lagi tingkat suku bunga acuan (BI rate).
Berapa? Menteri Keuangan tak menyebutkan angkanya. Namun dalam pidatonya di hadapan peserta Investment Summit, tersirat bahwa otoritas moneter dan fiskal tak ingin lagi melayani trik tarik ulur yang diterapkan para spekulan. Soalnya, intervensi BI di pasar uang nilai kurang efektif menjaga nilai tukar rupiah. Justru sebaliknya, rupiah tetap melemah dan cadangan devisa terkuras.
Para spekulan, menurut seorang analis pasar uang, memang tak ubahnya seorang pejudi yang main di dua tempat, pasar uang dan pasar modal. Itu sebabnya, mereka bolak-balik antara pasar uang dan pasar modal. Jika BI diperkirakan akan terjun ke pasar uang, para spekulan bisanya melakukan aksi profit taking. "Mereka melepas dolarnya dan membeli saham yang sudah jatuh harganya. Begitu seterusnya," kata si analis tadi.
Lantas, bagaimana nasib rupiah setelah BI tak menjaganya? Si analis masih melihatnya dengan kacamata pesimistis. Ia menduga rupiah akan terus melemah, bahkan peluang terjun bebas ke level Rp12.000 per dolar. Dengan catatan, BI tidak melakukan penjagaan secara ketat. "Sebab, biasanya di bulan Desember permintaan dolar untuk bayar utang cukup besar,"

Sampoerna Agro Siapkan Belanja Modal Rp1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) pada 2014 menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp1 triliun, guna pengembangan bisnis minyak kelapa sawit.
Direktur PT Sampoerna Agro Tbk, Budi Setiawan Halim mengatakan, perolehan dana capex diperoleh dari kas internal sebesar 35% dan 65% dari pinjaman perbankan. Dana ini diakuinya sudah diperoleh dan tinggal mempergunakannya.
"Nantinya 20 persen untuk tanaman lain dan 80 persen tanaman kelapa sawit," kata Budi saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Sementara itu, penyerapan capex pada tahun ini hingga kuartal ketiga sebesar Rp350 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp1 triliun. "Penggunaannya juga lebih besar untuk tanaman kelapa sawit," ucap dia.
Hingga September 2013 produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 300.406 ton atau naik 51% dari sebelumnya 198.464 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.

BEI Hentikan Sementara Saham Bank Mutiara

INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementaa perdagangan saham PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) sejak sesi I perdangangan tanggal 28 November 2013.
Menurut BEI, hingga 26 November 2013 perseroan belum melakukan pembayaran denda atas belum disampaikannya laporan keuangan tepat waktu. Perseroan juga melakukan keterlambatan berulang sebanyak tiga kali dalam penyampaian laporan keuangan periode 30 september 2012 dengan penyampaian laporan keuangan periode 30 Juni 2013. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Rabu (27/11/2013).
BEI mengharapkan denda untuk sanksi tersebut wajib segera disetor ke rekeing bursa selambat-lambatnya 15 hari kalender terhitung sejak sanksi tersebut dijatuhkan bursa. Bila tidak menbayar denda maka BEI dapat melakukan penghentian perdagangan sementara saham perseroan di pasar reguler.
Saat ini harga saham BCIC berada di Rp50 per lembar.

Agung Podomoro Tawarkan Obligasi Rp1,3 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) akan kembali menerbitkan obligasi berkelanjutannya dengan nilai Rp1,3 triliun pada tahun depan.
"Jika marketnya bagus, kita lakukan lagi sisa dari PUB tahap pertama. Tahap pertama kita sudah lakukan sebesar Rp1,2 triliun dari total keseluruhan Rp2,5 triliun," kata Wakil Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Indra Widjaja, Jakarta, Rabu (27/11/2013) malam.
Menurut Indra, dana obligasi akan dialokasikan seluruhnya untuk belanja modal (capex) perseroan pada 2014 sebesar Rp4,5 triliun. Adapun penggunaannya untuk pembangunan dan akuisisi lahan baru.
"Kita akan akuisisi lahan di Jakarta dan Surabaya. Lalu kita akan mulai membangun landed house di Bandung. Kesemuanya ini menggunakan dana capex," ujar Indra.
Sebelumnya, APLN telah melakukan PUB I tahap I 2013 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1,2 triliun. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut, 42% akan digunakan untuk pembayaran hutang (refinancing) tiga bank sindikasi.
Sedangkan 58% sisanya yang akan digunakan sebagai tambahan dana anggaran capex sebesar Rp500 miliar, ekspansi bisnis dan beberapa rencana akuisisi.

Arus Hot Money Selektif, Rupiah Lemas

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (28/11/2013) diprediksi melemah. Hot money yang seletif jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah Kamis ini terutama dipicu oleh arus hot money yang lebih selektif. Hal itu, seiring skenario tapering The Fed.
Menurut dia, arus hot money lebih terkonsentrasi ke negara-negara atau pasar aset yang memiliki fundamental lebih baik. "Karena itu, rupiah punya risiko melemah dan menembus 12.020 sedangkan penguatan sudah terbatas di level 11.765 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Christain menegaskan, jika tidak ada kejutan dari data ekonomi AS yang dirilis, kemungkinan rupiah masih melanjutkan pelemahan Kamis ini. "Yang menjadi fokus pasar adalah laporan jobles claims AS, indeks Chicago PMI, durable goods order, dan sentimen konsumen AS," ujarnya.
Secara keseluruhan, kata dia, data-data tersebut, memang sudah diprediksi positif sehingga memperkuat ekspektasi tapering The Fed lebih awal. Durable goods AS sudah diprediksi membaik ke level 0,5% dari publikasi sebelumnya -0,2%.
Jobless Claim meski diprediksi memburuk ke 331 ribu dari pekan sebelumnya 323, dua data lainnya positif. Antara lain, laporan sentimen konsumen AS diprediksi di 73,1 dari sebelumnya 72. "Indeks Chicago PMI juga penurunannya akibat imbas negatif shutdown pemerintah AS selama Oktober, mungkin hanya terbatas," papar dia.
Selan itu, lanjutnya, minat para investor terhadap aset-aset berisiko secara keseluruhan masih positif, khususnya di pasar modal negara-negara maju. "Kondisi ini, masih menjaga perpindahan arus modal dari pasar aset negara emerging ke negara maju," timpal dia.
Apalagi, dengan adanya indikasi stabilitas politik di Jerman. Terutama setelah tercapai kesepakatan partai koalisi utama di antara Merkel dengan partai oposisi. "Lalu, ada juga jaminan deposit lebih lanjut di China. Apalagi, laju pertumbuhan ekonomi Inggris masih stabil di teritori positif," ucapnya.
Dia menegaskan, beberapa data dari AS, Zona Euro, dan Inggris memicu perpindahan hot money dari dalam negeri ke pasar aset negara maju ataupun beberapa negara Asia yang memiliki fundamental ekonomi lebih baik.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (27/11/2013) ditutup melemah 125 poin (1,06%) ke 11.880/11.890 per dolar AS dari posisi sehari sebelumnya 11.755.
Sepanjang perdagangan, level terlemah rupiah di level 11.880 dan terkuat 11.775 dari posisi pembukaan 11.790 per dolar AS.

Medco Lematang Produksi Gas Sebesar 38 BBTUD

INILAH.COM, Muara Enim - PT Medco E&P Lematang mencatatkan produksi gas sebesar 38 bbtud. Semua alokasinya diperuntukkan ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Operation Manager, Medco E&P Lematang, Iwan Sutrisno menjelaskan, kapasitas produksi gas yang dihasilkan sebesar 38 bbtud diperoleh dari dua sumur yang masih terus berproduksi di Lematang.
"Produksi gas sebesar 38 bbtud diperoleh dari dua sumur, yakni sumur singa 1, dan singa 2," kata Iwan di Muara Anim, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (27/11/2013).
Iwan menyampaikan di lapangan Lematang ini sesungguhnya terdapat empat sumur yang mampu diproduksi. Namun lantaran dua sumur telah tua, perusahaan hanya mampu mengoptimalkan sumur pengembangan yang telah ada.
"Medco masuk ke sini sejak 2010 dan telah melakukan drilling terhadap empat sumur yakni sumur singa 1, singa 2, singa 3, dan singa 4," ucapnya.
Iwan menuturkan, tingkat kesulitan dalam mengeksploitasi sumur yang menghasilkan gas bumi itu cukup besar. Medco Lematang berusaha sebaik mungkin mengolah hasil eksploitasi gas agar mampu menurunkan kadar hazard yang berlebih pada kedua sumurnya.

APLN Incar Marketing Sales Rp6,6 T di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menargetkan penjualan pemasaran (markering sales) sepanjang 2014 sebesar Rp6,6 triliun.
Angka tersebut mengalami pertumbuhan 10% dari proyeksi sepanjang tahun ini, yakni sebesar Rp6 triliun. "Pertumbuhannya sedikit lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang bisa 30 persen," kata Wakil Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk, Indra Widjaja, Rabu (27/11/2013) malam.
Menurut Indra, pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi terhadap marketing sales perseroan dikarena pada tahun depan akan berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu). "Kan besok tahun Pemilu jadi tidak tinggi (penjualannya)," ucap dia.
Lebih lanjut Indra mengatakan, pada tahun depan akan menganggarkan belanja modal (capex) Rp4,5 triliun untuk membangun perumahan di Bandung dan mengakuisisi lahan di dua wilayah, yakni Jakarta dan Surabaya.
Tercatat, hingga September 2013 perseroan sudah membukukan marketing sales sebesar Rp4,04 triliun. Perolehan ini disumbang dari proyek The Podomoro City Extension sebesar Rp44,8%, Metro Park Residence 14,2%, Vimala Hills 12,8%, Borneo Bay Residances di Balipapan 10,5%, Grand Taruma 6,8% dan Soho Pancoran 5,9%.

Hati-hati, Ambil Posisi Saham Jangka Menengah

INILAH.COM, Jakarta – IHSG sudah menyentuh kisaran support 4.191-4.225 sehingga pemodal bisa mengambil posisi saham untuk jangka menengah. Namun, tetap harus hati-hati. Mengapa?
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (28/11/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,76 poin (0,02%) ke posisi 4.250,727. Intraday terendah 4.234,585 dan tertinggi 4.274,52.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, sentimen perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tadi pagi terlihat masih variatif. "Posisi Rupiah yang melemah hingga 11.950 per dolar AS, sentimennya cenderung negatif," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Akan tetapi, lanjut dia, dari bursa regional terlihat adanya sentimen positif setelah kenaikan 24,53 poin (+0,15 persen) yang terjadi pada indeks Dow Jones Industrial semalam. "Indeks Strait Times pagi ini running dengan kenaikan 0,7 persen, jauh di atas resisten pertamanya," ujarnya.
Lebih jauh Satrio menjelaskan, pada pergerakan kemarin, IHSG sudah sempat menyentuh kisaran suport 4.191-4.225 yang menjadi target jangka pendek. "Dengan sampainya IHSG di kisaran support ini, pelaku pasar sepertinya sudah bisa melakukan positioning untuk mengantisipasi trend jangka menengah," ucapnya.
Meskipun demikian, kata dia, positioning sebaiknya dilakukan dengan berhati-hati, sambil menunggu tren jangka pendek IHSG berakhir.
Di atas semua itu, Satrio memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.191-4.272. "Penutupan di atas 4.272 akan mengakhiri tren turun jangka pendek yang tengah berlangsung pada IHSG," imbuhnya.

Elnusa Bidik Laba Bersih Naik 15,6%

INILAH.COM, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) menargetkan laba bersih pada 2014 sebesar Rp185 miliar atau tumbuh 15,6% dari proyeksi laba bersih sepanjang tahun ini yakni sebesar Rp160 miliar.
Seketaris Perusahaan PT Elnusa Tbk, Fajriyah Usman mengatakan, penargetan laba bersih tersebut dengan estimasi pendapatan perseroan pada 2014 sebesar Rp4,9 triliun.
Menurut Fajriyah, arah strategi perseroan ke depan dengan memperkuat bisnis driling dan oilfield services (DOS) dan akselerasi pengembangan kontrak jangka panjang.
"Bidang lain yang akan dimasuki perseroan seperti bisnis energi baru dan terbarukan, pembangkit tenaga listrik dan jasa logistik marine support," kata Fajriyah saat paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Tercatat hingga kuartal ketiga 2013 laba bersih Elnusa sebesar Rp117,8 miliar atau naik 48% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp79,5 miliar.

Bursa Asia Naik Tertolong Yen dan Data China

INILAH.COM, Singapura - Bursa saham Asia bergerak positif pada perdagangan Kamis (28/11/2013). Bursa Tokyo memimpin penguatan setelah yen melemah ke level terendah adlam enam bulan terakhir.
Indeks Nikkei naik 1,1 persen menjadi 15.627,2 mendekati rekor penutupan Mei 2013 lalu di 15.627,26. Penguatan mendapat dukungan dari saham ekportir seperti Honda Motor, Mazda Motor, Panasonic Corp.
Dolar AS menguat terhadap yen 0,1 persen menjadi 102,08 yen per dolar. Dolar telah naik hampir empat persen pada bulan ini. Investor bersiap untuk mengantisipasi pengurangan stimulus moneter dari The Fed AS. Investor juga mengantisipasi stimulus lanjutan dari Bank of Japan (BoJ).
"Sebagian investor mempertingmbangkan spekulasi berkurangnya stimulus The Fed dan stimulus lanjutan BoJ. Hal ini yang akan mengubah langkah berikutnya," demikian catatan Credit Suisse kepada kliennya mengutip marketwatch.com.
Penguatan juga terjadi pada indeks Shanghai 0,8% dan indeks Hang Seng naik 1,1 persen. Penguatan seiring keuntungan manufaktur menjadi 15 persen di bulan Okober dari bulan September 13,5 persen.
Untuk indeks ASX di Sydney juga naik 0,4% dan indeks Kospi di Seoul menguat 0,6%.

Investor Wait and See, IHSG Bergerak Datar

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak datar sampai istirahat siang ini menyusul aksi tunggu yang dilakukan investor. Pelaku pasar belum berani berburu saham melihat nilai tukar rupiah yang jatuh cukup dalam.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 18,399 poin (0,43%) ke level 4.269,888 setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Aksi beli investor menyasar saham-saham yang sudah murah.
Aksi beli langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Namun akhirnya investor memilih menunggu sampai situasi ekonomi kembali kondusif.
Indeks hanya sempat naik hingga posisi 4.274,520 setelah itu langsung melambat dan stagnan. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sempat naik tinggi hingga Rp 11.990 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (28/11/2013), IHSG menipis 0,762 poin (0,02%) ke level 4.250,727. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,829 poin (0,12%) ke level 705,326.
Saham-saham agrikultur, tambang, dan infrastruktur sempat jadi incaran investor pagi tadi. Ketiga sektor itu masih bertahan di zona hijau.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 52.426 kali pada volume 1,932 miliar lembar saham senilai Rp 1,971 triliun. Sebanyak 71 saham naik, sisanya 111 saham turun, dan 108 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak menguat hingga siang hari ini. Pelaku pasar regional berani berburu saham didorong sentimen positif dari Wall Street semalam.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 28,31 poin (1,29%) ke level 2.229,38. 
  • Indeks Hang Seng menguat 149,80 poin (0,63%) ke level 23.956,15. 
  • Indeks Nikkei 225 lompat 175,32 poin (1,13%) ke level 15.624,95. 
  • Indeks Straits Times naik 22,24 poin (0,70%) ke level 3.194,30. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 150 ke Rp 13.050, Perusahaan Gas Negara (PGAS) naik Rp 100 ke Rp 4.825, Indocement (INTP) naik Rp 100 ke Rp 19.000, XL Axiata (EXCL) naik Rp 100 ke Rp 4.925.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 18.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 250 ke Rp 36.150, Asahimas (AMFG) turun Rp 250 ke Rp 6.600, dan Minna Padi (PADI) turun Rp 125 ke Rp 1.900. (detik.com)

Semesta Indovest: Minat Jual Investor Masih Tinggi

Jakarta -Indeks Dow Jones kembali meraih rekor tertinggi setelah pada perdagangan tadi malam ditutup menguat 24.53 poin atau 0,15%, Penguatan juga diikuti oleh S&P 500 yang naik 4.48 poin atau 0,25%, dan Nasdaq yang naik 27 poin atau 0,67%. Penguatan indeks ditopang oleh baiknya data consumer confidence yang naik ke level 75,1 melebihi ekspektasi analis di 73,5, leading indicator juga menguat 0,2% pada Oktober. Data ini memberikan sentimen positif jelang musim liburan dan belanja bulan depan. Saham Hewlett-Packard memimpin penguatan indeks setelah mampu mencetak kinerja penjualan dan laba diatas perkiraan.
Bursa eropa ditutup positif ditopang pleh baiknya kinerja persuahaan, dan tercapainya kesepakatan koalisi di Jerman yang berdampak akan dibangunnya pemerintahan Angela Merkel sebelum Natal. Indeks FTSE naik 0,20%. CAC naik 0,36%, dan DAX naik 0,66%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih akan bergerak negatif seiring tren IHSG yang masih menurun akibat masih tinginya minat jual investor, nilai rupiah yang terus melemah dikhawatirkan akan mulai berdampak negatif pada perekonomian, namun positifnya bursa Wallstreet diharapkan mampu menahan tekanan jual yang ada. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain AKRA, SMRA, ISAT, ASRI, TLKM. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Ikuti Bursa Regional dan Global

Jakarta -Pada perdagangan kemarin (27/11) IHSG berhasil menguat sebesar 0,38% di level 4,251.49 di tengah Rupiah yang terus mengalami pelemahan sebesar 1.02% karena kekuatiran akan tapering oleh The Fed. Penguatan IHSG didorong oleh aksi beli saham PGAS dan TLKM serta sentimen dari China yakni pernyataan Gubernur Bank Rakyat China, Zhou Xiaochuan tentang reformasi sektor keuangan untuk mendorong perekonomian China. Penguatan dipimpin sektor Infrastruktur yang naik cukup signifikan sebesar 2.58%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp145 miliar.
Perdagangan semalam bursa Wall Street ditutup menguat. Indeks Dow Jones naik 0,15% ke level 16,097.33, Indeks S&P juga naik 0,25% menjadi 1,807.23 dan indeks Nasdaq mengalami penguatan 0,67% di level 4,044.75. Penguatan pada bursa AS karena terdorong sentimen rilis data – data ekonomi yang positif seperti : Data Klaim Pengangguran mingguan AS turun menjadi 316.000 atau lebih baik dari perkiraan sebesar 330.000, di samping itu, data Reuters Michigan Consumer Sentiment Final yang menunjukkan kenaikan menjadi 75,1 dari sebelumnya 73,2 juga turut mendorong penguatan bursa AS. Penguatan dipimpin oleh saham – saham berbasis teknologi.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG dapat mengalami penguatan seiring mayoritas bursa Global maupun Regional yang menguat. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai spinning top dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4219 - 4317 resistance. (detik.com)

First Asia Capital: Emiten Infrastruktur Jadi Penggerak IHSG

Jakarta -IHSG kemarin berhasil rebound terbatas ditutup di 4251,489 menguat 16,228 poin (0,38%) setelah pada perdagangan hari sebelumnya tertekan hingga 99 poin. Penguatan indeks terutama ditopang aksi beli atas saham PGAS dan TLKM yang hari sebelumnya mengalami tekanan jual dan rebound sejumlah saham properti. Namun perdagangan berlangsung dengan nilai transaksi yang tipis tidak sampai Rp.4 triliun di Pasar Reguler. Ini mengindikasikan pelaku pasar masih menghindari pembelian secara massif menyusul pergerakan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang masih cenderung melemah dimana kemarin menembus level Rp.11800.
Memburuknya perekonomian domestik yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga paruh pertama tahun depan menyusul pengurangan stimulus The Fed dan membengkaknya defisit transaksi berjalan membuat ekspektasi atas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung melemah yang berdampak negatif bagi pasar saham. Kondisi ini diperkirakan bisa memicu bank sentral kembali menaikkan tingkat bunga acuannya yang saat ini berada di 7,5%. Sementara tadi malam Wall Street melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,15% dan 0,25% ditutup di 16097,33 dan 1807,23. Sejumlah data ekonomi AS yang keluar menjadi pendorong penguatan indeks saham di Wall Street. Indeks sentimen konsumen di AS November naik di atas ekspektasi mencapai 75,1 berbanding 73,1. Leading Index of Economic Indicators AS naik 0,2% Oktober lalu di atas perkiraan sebelumnya 0,1%.
Pada perdagangan hari ini pergerakan IHSG diperkirakan masih akan mencoba bergerak ke resisten di 4270 hingga 4300. Sedangkan level support ada di 4200. IHSG berpeluang menguat terbatas dipicu sejumlah isu individual emiten terutama yang bergerak di sektor infrastruktur. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Oversold

Jakarta -Pasar saham AS ditutup menguat tipis tadi pagi dan relatif stagnan. Hal itu ditunjukkan oleh indeks Dow Jones Industrial Avg yang naik sebesar +24 poin (+0,15%) ke 16.097,20 dan S&P500 sebesar +4,48 poin (+0,25%) ke 1.807,23. Sementara itu, indeks saham Asia dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang pagi dibuka menguat sebesar 210 poin (+1,20%) ke 15.634,33. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan naik +13 poin (+0,65%) ke 2.041,81. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah melanjutkan koreksi, yaitu sebesar -0,44% ke US$93,68 per barel, sedangkan harga emas Comex menguat +0,02% ke 1.241,40 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, pelemahan rupiah masih akan menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di sisi lain, investor juga menanti rilis data inflasi dan defisit neraca perdagangan berjalan yang sedianya akan dipublikasikan pada pekan depan. Di tengah kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed di daerah gap yang menjadi support sementara di 4.207. Dari level ini indeks akan kembali berada di level oversold. Kisaran indeks hari ini akan berada dalam support 4276/4.300. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Masih Dalam Tren Melemah

Jakarta -Pasca terjadinya aksi jual besar-besaran karena menanggapi negatif makin melemahnya nilai tukar Rupiah, kali ini laju IHSG dapat berbalik kembali menguat. Pelaku pasar memanfaatkan menghijaunya bursa saham AS setelah dirilis kenaikan building permits dan home prices index. Akan tetapi, kami melihat menghijaunya laju IHSG tersebut belumlah mengkonfirmasi penguatan yang kuat karena bila dilihat secara intraday perdagangan, laju IHSG masih cenderung mengalami pelemahan. Selain itu, yang lebih menarik ialah penguatan tersebut terjadi ketika laju Rupiah menjauhi level support yang seharusnya dapat terjaga. Laju bursa saham China dan sekitar; adanya nett buy asing; serta pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut memberikan sentimen positif pada IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4272,43 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4220,05 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4251,49. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (28/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4219-4238 dan resistance 4284-4296. Berpola menyerupai homing pigeon mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali mencoba bertahan dari downreversal. Laju IHSG meskipun masih dalam tren pelemahannya namun, dapat bertahan di kisaran target support (4215-4225). Diharapkan level 4219-4220 dapat menjaga ketahanan support agar IHSG tidak kembali mengalami pelemahan. Tetapi, tetap perlu mewaspadai adanya potensi pembalikan arah. (detik.com)

Kiwoom Securities: Pelemahan Rupiah Memberi Tekanan

Jakarta -Melemahnya Rupiah dapat memberikan tekanan di tengah naiknya bursa regional pagi ini. IHSG bergerak relatif menguat kemarin. Namun, mixedanya arah perdagangan serta adanya pola doji mengindikasikan belum cukup kuatnya momentum kenaikan ini. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed pada hari ini.
 
APLN – Target penjualan 2014
Manajemen PT Agung Podomoro Land (APLN) menargetkan dapat membukukan kenaikan marketing sales sebesar 10% tahun depan menjadi Rp 5.5 Triliun. Untuk mendukung target tersebut manajemen mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 4.5 Triliun tahun depan yang akan dialokasikan untuk pembangunan sejumlah proyek utama. Saat ini belanja modal terbesar diserap oleh proyek Agung Podomoro Extension dengan nilai proyek Rp 3 Triliun. APLN berencana memulai proyek senilai Rp 6 Triliun di Batam tahun depan.
 
PBRX – Kerjasama dengan Mitsubishi Corp
PT Pan Brothers (PBRX) bekerjasama dengan Mitsubishi Corporation untuk mendirikan perusahaan patungan (joint Venture), PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI) yang ditargetkan terealisasi pada tahun ini. PBRX akan memiliki 85% dalam ESGI sedangkan sisa 15% dimiliki oleh Mitsubishi. Selain memproduksi tekstil dan garmen, nantinya ESGI rencananya akan bergerak di sektor perdagangan tekstil, ekspor dan impor pada pakaian jadi. PBRX memilih Mitsubishi Corp dikarenakan perusahaan berbasis di Jepang memiliki pengalaman dalam lini bisnis tekstil yang terintegrasi dari bisnis produksi serat sintetis hingga rayon dan memproduksi benan, kain, hingga apparel.
 
PTBA – Rencana investasi
PT Bukit Asam (PTBA) berencana membangun PLTU mulut tambang dengan kapasitas 2x620 MW di Banko Tengah (Tanjung Enim, Sumatra Selatan). Total nilai investasi tersebut mencapai US$ 1.59 Miliar dan akan dikerjakan bersama China Huadian Hongkong Company Limited degan membentuk perusahaan patungan, PT Huadian Bukit Asam Power. Dari total nilai investasi, sekitar US$ 1.2 Miliar diantaranya akan berasal dari pinjaman perbankan China. PTBA mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 2.5-3 Triliun tahun depan.
 
SSIA – Akuisisi Tanah
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) menargetkan mengakuisisi lahan industri di daerah Bekasi seluas 1,000 ha dengan biaya akuisisi mencapai Rp 500-600 Miliar. Perseroan telah mengakuisisi tanah seluas 380 Ha pada saat dan perseroan menargetkan mencapai 500 Ha sampai akhir 2013. Sisa 500 Ha ditargetkan diakuisisi pada tahun 2014.
 
TINS – Masuk bisnis batubara
PT Timah (TINS) merealisasikan rencana ekspansi ke bisnis pertambangan batubara setelah mengakuisisi satu konsesi pertambangan (KP) di Sumatera Selatan (Sumsel). Jika berjalan mulus, TINS akan menguasai 80% saham KP di tambang Sumsel. Nilai untuk tambahan akuisisi sebesar Rp 420 Miliar dan dana akuisisi berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan. Selain itu, TINS sedang melakukan uji tuntas akuisisi tambang batubara di Kalimantan dan berharap proses tersebut selesai Desember 2014. Luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) dua tambang sekitar 10,220 Ha. sementara jumlah cadangan batubara di tambang Sumsel dan Kalimantan sekitar 200 Juta ton. Setelah akuisisi selesai, TINS akan memproduksi batubara 1.2 juta ton per tahun. TINS berharap proses akuisisi dua tambang dapat selesai tahun depan. (detik.com)

Investasi di Pasar Modal, Jangan Beli Kucing dalam Karung

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait investasi di pasar modal.
Hal itu dilakukan untuk bisa meningkatkan jumlah investor di pasar modal yang saat ini masih sangat minim hanya 400 ribu investor dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 240 juta orang.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, untuk mulai berinvestasi di pasar modal dibutuhkan pemahaman yang matang soal pasar modal.
Jangan sampai, kata dia, seorang investor melakukan investasi tanpa mengetahui kondisi perusahaan atau produk investasi yang ditawarkan. Ito memberi istilah jangan sampai 'membeli kucing dalam karung.'
"Jangan sampai beli kucing dalam karung. Kita harus lihat perusahaannya seperti apa, kinerjanya bagus nggak, prospek perusahaannya bagaimana, industrinya bagus nggak, manajemen bagus nggak," ujar Ito saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia menjelaskan, selain harus tahu kondisi perusahan, investor juga harus paham soal fluktuasi pasar saham Indonesia yang sangat dipengaruhi kondisi perekonomian global.
"Kondisi ekonomi global biasanya mempengaruhi kondisi market kita jadi ini harus dipahami," kata dia.
Selain itu, Ito melanjutkan, investor pasar modal di Indonesia harus aktif dalam mencari informasi terkait perkembangan perusahaan baik aksi korporasi maupun laporan keuangan.
"Investor di Indonesia harus aktif mencari informasi, update market, baca laporan keuangan, dengan teknologi yang berkembang sekarang bisa akses semua informasi ke internet," terangnya.
Hal lain, Ito menambahkan, investor Indonesia diharapkan menjadi investor jangka panjang sehingga volatilitas di pasar saham tidak berdampak langsung terhadap portofolio investasi yang ada.
"Diharapkan investor yang berinvestasi dalam saham harus jangka panjang jadi bukan investasi hari ini kemudian besok dilihat, minggu depan, bulan depan mau langsung dapat keuntungan," tandasnya. (detik.com)

Harga Emas Antam Tak Berkutik di Rp 525.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tetap seperti hari sebelumnya. Harga buyback pun tak berubah.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Kamis (28/11/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram berada di Rp 525.000/gram sama seperti posisi pada perdagangan kemarin.
Harga buyback emas batangan di Logam Mulia juga masih sama seperti kemarin, yaitu di 466.000/gram. Harga emas ini sudah stagnan sejak awal pekan, sempat naik Rp 5.000/gram kemarin.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram = Rp 242.800.000
  • 100 gram = Rp 48.650.000
  • 50 gram = Rp 24.350.000
  • 10 gram = Rp 4.910.000
  • 1 gram = Rp 525.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Seperti 2009, Bank Sudah Jual Dolar AS di Rp 12.000

Jakarta -Ingatkah awal tahun 2009 lalu ketika pasar modal Indonesia terguncang dan memasuki krisis keuangan sampai-sampai Bank Century harus di-bailout?
Ketika itu dolar AS tembus level Rp 12.000. Melambungnya dolar di level tersebut terjadi lagi kali ini.
Data Reuters, Kamis (28/11/2013) menunjukkan dolar AS diperdagangkan di level Rp 11.940 pagi ini. Angka tersebut lebih tinggi dari hari sebelumnya yang hanya menyentuh Rp 11.800-an.
Dolar sempat kembali turun di Rp 11.800 beberapa saat setelah menyentuh level tertingginya di tahun 2013 ini.
Melambungnya nilai tukar paman sam ini membuat bank menjual dolarnya di level Rp 12.000.
BNI misalnya, mematok kurs jual dolar AS di Rp 12.050 sedangkan kurs beli di Rp 11.900.
Sedangkan BCA menjual dolarnya di Rp 11.999 dan kurs beli di harga Rp 11.949. (detik.com)

IHSG Positif, Rupiah Masih Loyo

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 12 poin setelah dapat sentimen positif dari bursa global dan regional. Aksi beli investor menyasar saham-saham yang sudah murah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.885 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.880 per dolar AS.
Dolar sempat naik hingga posisi tertingginya pagi ini di level Rp 11.920 per dolar AS. Indeks harus waspada karena bisa tertekan oleh penguatan dolar yang mendekati Rp 12.000 ini.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 12,712 poin (0,30%) ke level 4.264,201. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 3,247 poin (0,46%) ke level 707,744.
Mengawali perdagangan, Kamis (28/11/2013), IHSG dibuka bertambah 18,399 poin (0,43%) ke level 4.269,888. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 4,538 poin (0,64%) ke level 705,035.
Aksi beli langsung ramai terjadi sejak pembukaan perdagangan. Namun tidak semua indeks sektoral bisa positif, masih ada sektor yang jadi merah gara-gara aksi jual.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 18,604 poin (0,47%) ke level 4.270,091. Sementara Indeks LQ45 naik 4,140 poin (0,59%) ke level 708,610.
Kemarin IHSG berhasil rebound tipis 16 poin meski banyak aksi jual di saham-saham unggulan. Sayangnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bernasib sama.
Semalam indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Saham-saham teknologi juga mendorong Nasdaq naik ke posisi tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini didorong sentimen rekor Wall Street semalam. Bursa saham Jepang memimpin penguatan pagi ini.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional di pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 18,00 poin (0,82%) ke level 2.201,07. 
  • Indeks Hang Seng menguat 193,79 poin (0,81%) ke level 24.000,14. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 173,37 poin (1,12%) ke level 15.623,00. 
  • Indeks Straits Times bertambah 25,93 poin (0,82%) ke level 3.197,99.
sumber: detik.com

Bursa Global dan Regional Beri Sentimen Positif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound tipis 16 poin meski banyak aksi jual di saham-saham unggulan. Sayangnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bernasib sama.
Menutup perdagangan, Rabu (27/11/2013), IHSG naik 16,228 poin (0,38%) ke level 4.251,489. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,284 poin (0,61%) ke level 704,497.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Saham-saham teknologi juga mendorong Nasdaq naik ke posisi tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 24,53 poin (0,15%) ke level 16.097,33. Indeks S&P 500 bertambah 4,48 poin (0,25%) ke level 1.807,23. Indeks Komposit Nasdaq melaju 27,001 poin (0,67%) ke level 4.044,75.
Hari ini menguatnya bursa global dan regional diperkirakan bisa memberikan sentimen positif bagi IHSG. Meski demikian tetap waspada adanya pembalikan arah atas tekanan jual dari investor asing.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 176,65 poin (1,12%) ke level 15.626,28. 
  • Indeks KOSPI naik 12,09 poin (0,60%) ke level 2.040,90. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Pasca terjadinya aksi jual besar-besaran karena menanggapi negatif makin melemahnya nilai tukar Rupiah, kali ini laju IHSG dapat berbalik kembali menguat. Pelaku pasar memanfaatkan menghijaunya bursa saham AS setelah dirilis kenaikan building permits dan home prices index. Akan tetapi, kami melihat menghijaunya laju IHSG tersebut belumlah mengkonfirmasi penguatan yang kuat karena bila dilihat secara intraday perdagangan, laju IHSG masih cenderung mengalami pelemahan. Selain itu, yang lebih menarik ialah penguatan tersebut terjadi ketika laju Rupiah menjauhi level support yang seharusnya dapat terjaga. Laju bursa saham China dan sekitar; adanya nett buy asing; serta pembukaan pasar saham Eropa yang positif turut memberikan sentimen positif pada IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4272,43 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4220,05 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4251,49. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Kamis (28/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4219-4238 dan resistance 4284-4296. Berpola menyerupai homing pigeon mendekati lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali mencoba bertahan dari downreversal. Laju IHSG meskipun masih dalam tren pelemahannya namun, dapat bertahan di kisaran target support (4215-4225). Diharapkan level 4219-4220 dapat menjaga ketahanan support agar IHSG tidak kembali mengalami pelemahan. Tetapi, tetap perlu mewaspadai adanya potensi pembalikan arah.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik +16.23 poin (+0.38%) ke 4,251.49 dengan jumlah transaksi sebanyak 10.1 juta lot atau setara dengan Rp4.8 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.05%), sektor basic-industries (+0.25%), sektor construction and property (+1.11%), sektor consumer goods (+0.83%), sektor finance (-0.45%), sektor infrastructure (+2.58%), sektor mining (-1.03%), sektor misc-industries (-0.03%), dan sektor trade (-0.12%).
Tercatat sebanyak 117 saham mengalami penguatan, 115 saham mengalami penurunan, 106 saham tidak mengalami perubahan dan 147 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+4.94%), PGAS (+6.18%), UNVR (+2.69%), SMGR (+2.38%), dan TSPC (+9.40%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BMRI (-1.95%), BBRI (-1.35%), EXCL (-5.39%), KLBF (-2.38%), dan ICBP (-2.44%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp129 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBCA, AALI, BMRI, SMGR, dan TLKM. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,886 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin sangat terbatas, di mana volume semakin menurun, sedangkan stochastic berpeluang goldencross, namun MACD semakin terbatas, sehingga untuk hari ini kami perkirakan masih naik terbatas. Dengan support 4,191 dan resistance 4,498. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASRI, MAIN, MNCN. (detik.com)

Lagi, Dow Jones dan S&P Cetak Rekor Tertinggi

New York -Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali menembus rekor tertingginya sepanjang masa. Saham-saham teknologi juga mendorong Nasdaq naik ke posisi tertinggi dalam 13 tahun terakhir.
Penguatan saham teknologi dipimpin oleh Apple Inc yang tumbuh 2,4% ke level US$ 545,96, posisi tertingginya sejak Januari tahun ini. Indeks sektor teknologi sudah naik hampir 21% sejak awal tahun.
"Kita melihat adanya rotasi di sektor teknologi, mengejar ketinggalan atas penguatan pasar secara keseluruhan," ujar Frank Davis, direktur penjualan dan perdagangan dari LEK Securities di New York, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/11/2013).
Secara keseluruhan volume perdagangan cukup tipis dengan hanya 4,37 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Banyak pialang yang meliburkan diri menyambut hari raya Thanksgiving holiday. Kamis ini pasar saham AS akan tutup, sedangkan Jumat besok tutup lebih awal pada jam 13.00 waktu setempat.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 24,53 poin (0,15%) ke level 16.097,33. Indeks S&P 500 bertambah 4,48 poin (0,25%) ke level 1.807,23. Indeks Komposit Nasdaq melaju 27,001 poin (0,67%) ke level 4.044,75. (detik.com)