korea by dewanti

Thursday, November 28, 2013

BI Sengaja Biarkan Dolar Liar?

INILAH.COM, Jakarta - Misteri itu akhirnya terkuak juga. Melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa hari belakangan ini, ternyata, karena Bank Indonesia (BI) memang sengaja membiarkan mata uang kebanggan RI itu berfluktuasi terhadap dolar.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, lewat intervensi ke pasar uang, BI dengan ketat menjaga rupiah agar berada di level tertentu. Adalah Chatib Basri yang membuka tabir misteri itu di depan peserta Invesment Summit di Jakarta, Rabu kemarin (27/11).
Tidak seperti para pejabat otoritas moneter yang lebih sering mengambil aksi tutup mulut, bos otoritas fiskal itu justru ceplas-ceplos. Kata Menteri Keuangan ini, dalam waktu dekat ada kemungkinan BI pun akan mengerek lagi tingkat suku bunga acuan (BI rate).
Berapa? Menteri Keuangan tak menyebutkan angkanya. Namun dalam pidatonya di hadapan peserta Investment Summit, tersirat bahwa otoritas moneter dan fiskal tak ingin lagi melayani trik tarik ulur yang diterapkan para spekulan. Soalnya, intervensi BI di pasar uang nilai kurang efektif menjaga nilai tukar rupiah. Justru sebaliknya, rupiah tetap melemah dan cadangan devisa terkuras.
Para spekulan, menurut seorang analis pasar uang, memang tak ubahnya seorang pejudi yang main di dua tempat, pasar uang dan pasar modal. Itu sebabnya, mereka bolak-balik antara pasar uang dan pasar modal. Jika BI diperkirakan akan terjun ke pasar uang, para spekulan bisanya melakukan aksi profit taking. "Mereka melepas dolarnya dan membeli saham yang sudah jatuh harganya. Begitu seterusnya," kata si analis tadi.
Lantas, bagaimana nasib rupiah setelah BI tak menjaganya? Si analis masih melihatnya dengan kacamata pesimistis. Ia menduga rupiah akan terus melemah, bahkan peluang terjun bebas ke level Rp12.000 per dolar. Dengan catatan, BI tidak melakukan penjagaan secara ketat. "Sebab, biasanya di bulan Desember permintaan dolar untuk bayar utang cukup besar,"