korea by dewanti

Wednesday, May 26, 2021

Kapan Waktu Terbaik untuk Melakukan Morning Seks?



Bercinta di pagi hari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain bisa memulai hari dengan bahagia dan mempererat hubungan, ternyata terdapat survey yang menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk bercinta adalah di pagi hari.

Salah satu alasan mengapa pagi hari merupakan waktu terbaik untuk morning sex adalah lantaran pasangan memiliki lebih banyak energi di pagi hari usai tidur semalaman, khususnya 45 menit usai bangun tidur.

Menurut sebuah survey, dikutip dari India Times, waktu terbaik untuk morning sex adalah pukul 7.30 pagi. Pasalnya, di waktu tersebut, endorfin yang dilepaskan saat bercinta akan membantu pasangan agar bisa menjalani hari dan beraktivitas dengan bahagia.

Kondisi yang Bisa Meningkatkan Risiko Anak Terkena Gejala COVID-19





Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga rentan terhadap infeksi COVID-19. Meski tidak banyak anak yang terinfeksi COVID-19, gejala COVID-19 pada anak juga hampir mirip dengan gejala yang dialami oleh orang dewasa.

Anak-anak yang terinfeksi COVID-19 tanpa mengalami gejala pun juga bisa menyebarkan virusnya pada orang dewasa. Bahkan, tidak sedikit pula anak yang mengalami gejala COVID-19 yang cukup parah hingga harus menjalani perawatan intensif.

Lalu, apa saja gejala COVID-19 pada anak? Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi berusia di bawah satu tahun dan anak-anak yang memiliki kondisi atau penyakit tertentu lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi COVID-19.

Hindari Olahraga Ini Bila Miliki Riwayat Sakit Jantung


Olahraga memang bermanfaat bagi kesehatan jantung, tetapi jika terlalu dipaksakan juga bisa saja memicu terjadinya serangan jantung, lho. Terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Oleh karenanya, penting untuk mengetahui jenis olahraga yang harus dihindari agar tidak memicu terjadinya gangguan kardiovaskular mematikan saat sedang berolahraga. Sebab, jenis olahraga tertentu bisa mengakibatkan terjadinya gangguan irama jantung hingga kematian mendadak.

Menurut dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K) dari Heartology Cardiovascular Center, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan gangguan jantung lainnya, sebaiknya menghindari jenis olahraga angkat beban.