korea by dewanti

Friday, February 14, 2014

Akhirnya IHSG Ditutup di 4.500, Rupiah Pun Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu ditutup di level 4.500 setelah satu pekan ini hanya numpang lewat. Aksi beli tidak terlalu ramai karena IHSG masih konsolidasi dulu.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.830 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.980 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 16,039 poin (0,36%) ke level 4.507,699. Maraknya sentimen positif juga beri angin segar kepada pergerakan rupiah dan IHSG.
Aksi beli selektif terjadi di seluruh lapisan saham, mendorong indeks ke posisi tertingginya di 4.512,749 Saham unggulan yang jadi incaran pagi ini langsung kompak menguat.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,066 poin (0,18%) ke level 4.499,726 sempat menyentuh level 4.500 tapi belum mampu bertahan dan akhirnya turun lagi. Indeks bergerak dalam rentang tipis dan konsolidasi dulu.
Investor tidak terlalu semangat berburu saham. Hanya beberapa saham unggulan saja yang bisa menguat, sisanya terkena aksi ambil untung sehingga membuat penguatan indeks tersendat.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (14/2/2014), IHSG bertambah 16,384 poin (0,36%) ke level 4.508,044. Sementara Indeks LQ45 naik 2,915 poin (0,39%) ke level 757,592.
Tiga sektor masih terjebak negatif, sektor tambang, industri dasar dan manufaktur. Saham-saham konstruksi memimpin penguatan bersama enam sektor lainnya.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 159.802 kali pada volume 3,891 miliar lembar saham senilai Rp 5,144 triliun. Sebanyak 175 saham naik, sisanya 107 saham turun, dan 79 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak variatif hingga sore hari ini. Data ekonomi AS yang kurang bagus membuat sebagian pelaku pasar regional menahan diri untuk bertransaksi.
 
Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sorea hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 17,45 poin (0.83%) ke level 2.115,85.
  • Indeks Hang Seng menguat 132,88 poin (0,60%) ke level 22.298,41.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 221,71 poin (-1,53%) ke level 14.313,03.
  • Indeks Straits Times menipis 0,26 poin (-0.01%) ke level 3.039,64.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 1.500 ke Rp 19.500, Lionmesh (LMSH) naik Rp 550 ke Rp 7.050, Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 13.350, dan Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 28.700.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 1.100 ke Rp 4.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 43.650, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 69.250, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 325 ke Rp 18.300. (detik.com)

Saham RALS Masih Memikat

INILAHCOM, Jakarta - Tidak jelas, berapa persen saham yang akan dilego Ramayana (RALS). Tapi nilainya diduga mencapai US$300 juta atau sekitar Rp3,6 triliun. "Ini dilakukan untuk menciptakan sinergi yang baik untuk bisnis perusahaan," kata sebuah sumber di Ramayana.
Saat ini, Ramayana memiliki 110 gerai Robinson. Tak lama lagi akan bertambah enam gerai baru yang didirikan di Depok, Pamulang, Tajur, Sumedang, Solo dan Depok.
Sepanjang 10 bulan pertama tahun lalu, perseroan telah mencatatkan penjualan senilai Rp6,73 triliun atau naik +6,1% (year on year). Ini berarti 79,1% dari konsensus (Rp8,5 triliun).
Sedangkan untuk tahun ini, manajemen mematok target laba bersih sebesar Rp450 hingga Rp500 miliar. Target ini akan berjalan seiring dengan penjualan RALS.
Itu sebabnya, Mandiri Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham berkode RALS dengan target harga Rp1.850. Sementara satu analis merekomendasikan sama, dengan target jangka pendek Rp1.520. Lumayan, kalau dibandingkan dengan harga saat ini Rp1.375.

Pemerintah Cari Investor di Singapura Untuk Bangun Kilang Pertamax

Jakarta -Beberapa hari lalu, pemerintah diwakili Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo menemui sejumlah investor di Singapura. Pemerintah mencari investor untuk membangun kilang pertamax di Indonesia.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kilang yang akan dibangun adalah untuk memproduksi bensin kadar Ron 92 atau setara pertamax.
"Investor yang penting, bikin Ron 92. Kita yang mintanya Ron 92," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Kenapa kilang pertamax? Bambang mengatakan, tidak ada lagi teknologi untuk memproduksi BBM dengan Ron 88 atau sekelas premium saat ini.
"Karena sudah nggak ada lagi tekonologi untuk Ron 88. Poinnya begini, kita mintanya Ron 92, sudah itu saja, termasuk solar dan avtur," ujarnya.
Sebelumnya, Bambang mengatakan, ada sekitar 30 investor yang ditemui pemerintah. Pertemuan berlangsung 2 hari, dan ada 6 investor yang menyatakan tertarik. Investor yang tertarik itu berasal dari Jepang dan Inggris.
"Yang konsultasi itu empat dari Jepang dan satu BP (British Petroleum/Inggris), dan satu lagi saya lupa apa negaranya," ungkap Bambang.
Enam investor melakukan konsultasi seputar proyek kilang yang akan dibangun. Beberapa persoalan dipertanyakan oleh investor, termasuk paket insentif pajak yang ditawarkan pemerintah. (detik.com)

Rupiah dan Won Paling Kuat di Asia

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah terhadap kebanyakan mata uang di Asia. Rupiah dan won Korea Selatan (Korsel) memimpin penguatan mata uang di Asia.
Ini jadi pekan kedua dolar AS keok di hadapan mata uang negara-negara Asia. Dolar mengalami pelemahan setelah adanya data ekonomi AS yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Data perdagangan ritel AS di Januari jatuh ke titik terendahnya di sejak Juni 2012, sedangkan data pencari kerja di AS pekan lalu malah bertambah.
"Data ekonomi AS yang mengecewakan dianggap sebagai pertanda buruk oleh investor," kata Kowalczyk, analis pasar dari Credit Agricole CIB dalam hasil risetnya seperti dikutip Businessweek, Jumat (14/2/2014).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini sempat menguat hingga 1,9% sebelum akhirnya melambat. Sampai sore hari ini dolar AS berada di kisaran Rp 11.916 per dolar AS.
Pagi tadi, dolar dibuka di kisaran Rp 11.875 per dolar AS, bahkan sempat jatuh hingga Rp 11.740 per dolar AS. Dolar makin jauh meninggalkan Rp 12.000.
Ini kali pertamanya nilai tukar rupiah bisa berada di bawah kisaran Rp 12.000 per dolar AS dalam dua bulan terakhir. Pasalnya, current-account deficit (ACD) Indonesia berkurang menjadi 1,98% dari PDB.
Sedangkan won sempat menguat sampai 1,2% ke kisaran 1.061,91 won per dolar AS. Dua mata uang itu dibuntuti oleh bath Thailand yang menguat sebesar 0,8% terhadap dolar AS. (detik.com)

Plaza Indonesia Batal Bagi Dividen

INILAH.COM, Jakarta - PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) membatalkan rencana pembagian dividen interim tahun buku 2013 kepada pemegang saham perseroan.
Pembatalan ini dengan merujuk pada surat bursa tanggal 30 Januari 2014 perihal tanggapan atas rencana pembagian dividen interim dan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Demikian mengutip mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/2/2014).
Sehingga dengan demikian jadwal pembagian dividen interim sebagaimana tercantum dalam surat perseroan yang telah dilaporkan dalam e-reporting BEI pada 29 Januari 2014 dinyatakan batal dan tidak berlaku. Demikian mengutip mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/2/2014).
Sebelumnya perseroan berencana membagikan dividen interim kepada pemegang saham sebesar Rp150,87 miliar untuk 3,55 miliar saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan. Nilai dividen tersebut Rp42,50 per saham.

BI: Januari 2014 Rupiah Melemah 0,33%

INILAH.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan rupiah melemah 0,33% pada Januari 2014.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pada Januari 2014 rupiah ditutup pada level 12.210 per dolar AS. Ini melemah bila dibandingkan dengan akhir Desember 2013. Namun pelemahan Januari lebih kecil bila dibandingkan dengan pemelemahan Desember 2013 dibanding November 2013 yang mencapai 1,71%.
"Pelemahan tersebut karena pada nilai tukar 12 ribu, kita lihat unsur utama tercipta nilai tukar karena faktor eksternal dan faktor makro dan mikro," ujar Agus pada pemaparan hasil RDG di kantornya, Kamis (13/2/2014).
Agus mengatakan secara rata -rata rupiah pada Januari 2014, tercatat Rp12.075 per dolar AS, melemah 0,7%, lebih rendah dibandingkan pelemahan rata -rata rupiah Desember 2013 sebesar 3,74%.
"Dengan perkembangan ini maka indeks nilai tukar rupiah riil efektif (real effective exchanga rate - REET dengan tahun dasar 2006 tercatat 94,2 sehingga tingkat daya saing harga ekspor Indonesia relatif tinggi," katanya.
Lebih lanjut Agus menuturkan, aktivitas pasar uang,baik rupiah mauun valas semakin berkembang dinamis dengan volume transaksi yang meingkat dan premi risiko seperti tercermin pada credit default swap yang menurun. "Hal ini tidak lepas dari langkah-langkah BI untuk pendalaman pasar keuangan, termasuk swap lindung nilai dan repo antar bank dengan mini MRA," katanya.
Ke depan BI tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya didukung dengan berbagai upaya meningkatkan pendalaman pasar valas. "Penggunaan rupiah untuk transaksi di dalam negeri sesuai UU mata uang dan perluasan instrumen lindug nilai dalam transaksi valas terus didorong," jelasnya.

Asing Masih Posisi Beli, IHSG Naik 0,18% di Sesi I

INILAH.COM, Jakarta – Pada sesi pertama perdagangan Jumat (14/2/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,066 poin (0,18%) ke level 4.499,726.
Level tertinggi di angka 4.512,749 dan terendah 4.499,082. Sebanyak 165 saham ditutup menguat dan 88 saham melemah. Sementara itu, 85 saham stagnan dan 208 saham tidak mengalami transaksi sama sekali.
Volume transaksi di pasar regular mencapai 1,7 miliar unit saham senilai Rp2,29 triliun. Investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,03 triliun dan penjualan senilai Rp905,9 miliar. Alhasil, investor asing masih mencatatkan net foreign buy senilai Rp128,3 miliar.

Dolar Tinggalkan Rp 12.000, BI: Wajar Karena Ekonomi RI Baik

Jakarta -Sejak kemarin sore, dolar melemah meninggalkan Rp 12.000, dan menuju level Rp 11.000-an. Menurut Bank Indonesia (BI) kondisi ini wajar, karena merupakan cerminan fundamental ekonomi yang baik.
"Wajar kalau rupiah menguat. Fundamental ekonomi kita baik," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Perry menjelaskan, dari sisi fundamental, perekonomian Indonesia baik tercermin dari defisit neraca transaksi berjalan yang terus menurun, impor migas menurun, angka ekspor naik, dan inflasi terkendali.
"Baik sisi fundamental dan teknikal positif," katanya.
Perekonomian global, menurut Perry, tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan rupiah. "Global memang ada beberapa tekanan tapi nggak terlau banyak. Secara umum akan sesuai fundamentalnya, akan lebih baik," cetusnya. (detik.com)

Rupiah Menguat Jangan Senang Dulu, Tetap Hati-hati

Jakarta -Dalam dua hari nilai tukar rupiah berhasil menguat atas dolar Amerika Serikat (AS). Pagi ini dolar mencapai Rp 11.875 dari posisinya Rp 11.970 pada penutupan sore hari kemarin.
Menteri Keuangan Chatib Basri menilai pelaku pasar juga jangan sampai terlena atas hal tersebut. Ia menyarankan pasar harus tetap hati-hati sampai kondisi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) normal.
"Saya sampaikan harus tetap hati-hati. Policy-nya harus tetap dijaga sampai CAD-nya ada di level sustainable. Sekarang over all 2013 sekitar 3,2%," ungkap Chatib di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Pasalnya, menurut Chatib pada triwulan II-2014 defisit juga akan kembali naik. Namun itu adalah kondisi sementara. Di mana juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Kemudian pada triwulan III dan IV defisit kembali turun.
"Nanti di triwulan II-2014 itu jangan kaget CAD akan mengalami peningkatan. Tapi itu temporer. Nanti di triwulan III dan triwulan IV akan turun," jelasnya.
Pemerintah akan tetap terus menjaga untuk pengurangan impor barang. Hingga neraca perdagangan dan transaksi berjalan stabil. Ini akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Dalam arti kata kita akan continue terapkan beberapa policy yang kita buat kemarin untuk ngurangin impor. Karena defisit kan masih di atas 3% sampai situasi lebih stabil dalam kisaran 2-2,5% baru nanti policy-nya kita buat lagi," terangnya.
Dalam situasi stabil, neraca transaksi berjalan tidak harus surplus. Karena akan berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan pengangguran.
"Saya kira nggak perlu CAD 1% karena kalau 1% itu growth-nya akan di bawah 5,5%. Kalau di bawah 5,5% nanti unemployment-nya naik. Jadi kita mesti jaga terus," kata Chatib. (detik.com)

Ini Kata Chatib Basri Soal Dolar yang Balik ke Kisaran Rp 11.000

Jakarta -Pagi tadi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Dolar AS makin jauh meninggalkan Rp 12.000, dari kemarin sore Rp 11.970 menjadi Rp 11.875.
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penguatan tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk menurunkan impor. Terlihat pada jelang akhir tahun 2013, neraca perdagangan dilaporkan surplus yang kemudian menggiring kepada perbaikan defisit transaksi berjalan atai current account deficit (CAD).
"Penguatannya paling tajam rupiah. Karena memang datanya (NPI) paling baik dari yang diperkirakan oleh pasar. Sebetulnya sih karena mereka (pasar) nggak pernah percaya saja bahwa akan efektif policy-nya. Kalau dilihat lebih tenang masalahnya, itu setiap ekonomi kita slow down, CAD mengalami penurunan," ungkapnya di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Menurutnya pasar memang harus lebih tenang dalam menghadapi perekonomian global dan domestik. Kebijakan pemerintah pasti akan memberikan dampak positif dalam perbaikan neraca perdagangan. Meskipun melalui proses dalam beberapa waktu.
"Saya terus terang tidak menduga CAD-nya bisa di bawah 2% di triwulan IV. Perkiraan saya cad US$ 30 miliar, ternyata US$ 28 miliar. Jadi jauh lebih bagus dari diperkirakan. Ini juga membuat kemudian penguatan rupiahnya cukup tajam," jelasnya
Chatib menuturkan ada periode defisit transaksi berjalan yang terjadi hampir sama setiap tahunnya. Di mana defisit memang akan selalu meningkat pada triwulan II dan kemudian menurun pada triwulan selanjutnya. Ini menurutnya sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Sehingga pasarnya harus lebih tenang.
"Lihat-Lihat saja sebelumnya makanya saya yakin karena itu sebelumnya. Tapi mereka, pasar, selalu menganggap ini akan makan waktu lama sekali," sebutnya.
Selain itu rupiah juga mendapat sentimen positif dari perekonomian global. Tercatat tidak hanya rupiah, namun ini juga dialami oleh mata uang dari negara-negara berkembang lainya. Seperti Brasil, Afrika Selatan dan Turki.
"Saya kira di banyak emerging market juga mengalami penguatan di beberapa waktu terakhir. Kalau kita lihat di Brazilian real, Turkish lira, South African rand, itu juga ada perbaikan, jadi situasi globalnya mendukung," ujar Chatib. (detik.com)

Warga Buru Dolar Murah Setelah Turun Jadi Rp 11.800

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini menguat kembali menguat. Posisi jual di salah satu money changer Jakarta, PT Ayu Masagung, berada di angka Rp 11.820/US$ dari harga jual kemarin di angka Rp 11.995/US$.
Sementara untuk posisi beli hari ini di angka Rp 11.995/US$ dari kemarin di angka Rp 12.050/US$.
"Hari ini jual Rp 11.820/US$, beli Rp 11.995/US$. Kamis kemarin jual Rp 11.995/US$, beli Rp 12.050/US$," kata Nurjaman, petugas Money Changer Ayu Masagung, Nurjaman, saat ditemui di lokasi, Kwitang, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Namun, Nurjaman menyebutkan, untuk kondisi uang rusak, harga dibedakan menggunakan second rate yaitu Rp 11.720/US$.
"Kondisi rusak seperti kena stamp, coretan, lipatan, jual second rate Rp 11.720/US$," katanya.
Harga jual beli dolar di money changer ini sudah fix alias tidak bisa ditawar lagi seperti di tempat-tempat lainnya.
"Sudah nett harga sesuai komputer tidak ada tawar-menawar," ujar dia.
Nurjaman menambahkan, setiap harinya tempat penukaran uang ini selalu ramai dikunjungi nasabah.
"Nasabah dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam 500 nasabah rata-rata," cetusnya.
Harga dolar menurun membuat warga memburunya. Ningsih Budiarti misalnya. Ibu ini sengaja membeli dolar saat harga turun untuk membeli tiket penerbangan ke luar negeri.
"Lagi turun jadi beli. Untuk bayar tiket. Ada kegiatan dinas ke luar negeri," ujar Ningsih.
Begitu juga dengan Anto. Pria ini menukarkan membeli US$ 2.500 saat harga turun untuk kebutuhan bonus bagi karyawannya.
"Beli US$ 2.500 buat fee kantor kalau pegawai yang kerjanya bagus ya diberi bonus," tandasnya (detik.com)

IHSG Belum Kuat Bertahan di 4.500

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level 4.500 tapi belum mampu bertahan dan akhirnya turun lagi. Indeks bergerak dalam rentang tipis dan konsolidasi dulu.
Membuka perdagangan akhir pekan, IHSG bertambah 16,039 poin (0,36%) ke level 4.507,699. Maraknya sentimen positif juga beri angin segar kepada pergerakan rupiah dan IHSG.
Aksi beli selektif terjadi di seluruh lapisan saham, mendorong indeks ke posisi tertingginya di 4.512,749 Saham unggulan yang jadi incaran pagi ini langsung kompak menguat.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (14/2/2014), IHSG naik 8,066 poin (0,18%) ke level 4.499,726. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,414 poin (0,19%) ke level 756,091.
Investor tidak terlalu semangat berburu saham. Hanya beberapa saham unggulan saja yang bisa menguat, sisanya terkena aksi ambil untung sehingga membuat penguatan indeks tersendat.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 86.539 kali pada volume 2,1 miliar lembar saham senilai Rp 2,737 triliun. Sebanyak 155 saham naik, sisanya 81 saham turun, dan 82 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak variatif hingga siang hari ini. Sebagian sudah menguat dan sebagian lagi melemah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 10,51 poin (0,50%) ke level 2.108,91.
  • Indeks Hang Seng naik 88,24 poin (0,40%) ke level 22.253,77.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 233,35 poin (1,61%) ke level 14.301,39.
  • Indeks Straits Times turun 4,45 poin (0,15%) ke level 3.035,45.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Goodyear (GDYR) naik Rp 1.000 ke Rp 19.000, Matahari (LPPF) naik Rp 525 ke Rp 13.425, Lionmesh (LMSH) naik Rp 500 ke Rp 7.000, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 28.750.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 1.100 ke Rp 4.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 500 ke Rp 43.850, Indocement (INTP) turun Rp 375 ke Rp 21.975, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 325 ke Rp 27.175. (detik.com)

Dalam Sepekan Harga Emas Antam Naik Rp 13.000/gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini mengalami kenaikan Rp 3.000/gram dibandingkan kemarin. Harga emas Antam hari ini tembus Rp 550.000/gram atau naik 13.000/gram dalam sepekan, dari posisi Jumat pekan lalu Rp 537.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Jumat (14/2/2014) harga 1 gram emas Antam dibanderol Rp 550.000 sedangkan kemarin Rp 547.000/gram. Sedangkan harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam hanya mengalami kenaikan Rp 2.000/gram dari Rp 487.000/gram menjadi Rp 489.000/gram
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 255.300.000
  • 250 gram Rp 127.750.000
  • 100 gram Rp 51.150.000
  • 50 gram Rp 25.600.000
  • 25 gram Rp 12.825.000
  • 10 gram Rp 5.160.000
  • 5 gram Rp 2.605.000
  • 4 gram Rp 2.084.000
  • 3 gram Rp 1.572.000
  • 2,5 gram Rp 1.315.000
  • 2 gram Rp 1.060.000
  • 1 gram Rp 550.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Tutup di Atas 4.500, IHSG Butuh Katalis Positif

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Jumat (14/2/2014) diprediksi konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Indeks dinilai butuh sentiment positif tambahan agar mampu tutup menguat di atas 4.500.
Pada perdagangan Kamis (13/2/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 4,626 poin (0,10%) ke level 4.491,660. Intraday tertinggi di level 4.500,322 dan terendah 4.484,286.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Purwoko Sartono, analis riset PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin bergerak melemah didorong oleh aksi ambil untung mengikuti gerak bursa regional. "Pengumuman BI mengenai dipertahankannya BI Rate tampaknya juga tidak mampu mengangkat indeks ke area positif," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (13/2/2014).
Menurut Purwoko, ini merupakan kali ke 4, indeks gagal ditutup di atas level 4.500. "Hal ini wajar karena dibandingkan bursa regional, posisi IHSG relative naik paling besar year to date," ujarnya.
Sebagai perbandingan, IHSG +5,2%, Dow Joes Industrial Average (DJIA) -3,7%, Hang Seng -4,4%. Singapura -4,2%, Kuala Lumpur -2,2%, Bangkok +1,2%, Manila +3,4% dan Tokyo -9,2%. "Kinerja IHSG ini mencerminkan pandangan positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini," tuturnya.
Indikasi ini juga, lanjut dia, terlihat dari pembelian asing (foreign net buy) dan yield Surat Utang Negara (SUN) yang membaik.
Di atas semua itu, Purwoko memproyeksikan IHSG Jumat (14/2/2014) bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. "Tampaknya indeks membutuhkan sentiment positif tambahan sehingga mampu ditutup menguat di atas 4.500," ungkap dia. "Kisaran support-resistance Jumat ini 4.470-4.510."

HT Investment Beli Saham BHIT Rp391,80 Miliar

INILAH.COM, Jakarta - HT Investment Development Ltd menambah kepemilikan saham PT MNC Investama Tbk (BHIT), dengan membeli sahamnya senilai Rp391,80 miliar.
Pembelian saham tersebut dilakukan pada 19 Desember 2013 sebanyak 1.461.946.500 dengan harga Rp268 per saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/2/2014).
Adapun tujuan pembelian saham BHIT untuk investasi strategis. Dengan adanya transaksi ini maka kepemilikan saham HT Investment Development di BHIT saat ini menjadi 12.176.392.516 atau setara dengan 33,92% dari seluruh saham beredar PT MNC Investama Tbk.

Sucorinvest: IHSG Diperkirakan Berfluktuasi

Jakarta -Kemarin IHSG mixed (sempat plus 4 poin ; minus 12 poin) dan ditutup minus 5 poin pada 4492, dipimpin oleh saham semua sektor kecuali industri dasar, keuangan, manufaktur di tengah–tengah penurunan index bursa global setelah laba emiten di bawah perkiraan dan kondisi overbought secara teknikal.
Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp143 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi tanpa arah pada kisaran 4475–4500 dengan pertimbangan: indikator SO: gx (84), muncul candle bearish doji, GAP4475–4481 sebagai SL dan penurunan index kemarin diikuti dengan penurunan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah tipis di tengah-tengah kekhawatiran gejolak politik di Italia.
Sedangkan bursa Wall Street ditutup menguat saat pelaku pasar berharap Yellen tidak agresif mengurangi stimulus setelah data klaim pengangguran dan penjualan eceran lebih buruk dari konsensus.
Pagi ini bursa Asia dibuka menguat, dipimpin oleh saham sektor telekomunikasi dan bahan baku.(detik.com)

First Asia Capital: IHSG Bergerak Bervariasi

Jakarta -Perdagangan saham kemarin berlangsung kurang bergairah. Pelaku pasar lebih banyak wait and see. IHSG hanya bergerak dalam rentang 16 poin ditutup di 4491,660, turun tipis 4,626 poin (0,10%).
Volume transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 3,9 triliun turun dibandingkan rata-rata harian dalam tiga sesi perdagangan pekan ini yang mencapai Rp 4,79 triliun. Sentimen pasar lebih digerakkan faktor bursa kawasan Asia yang dilanda aksi ambil untung ketimbang sentimen domestik seperti ditahannya BI Rate di 7,5%.
Namun di tengah tipisnya nilai transaksi, asing masih mencatatkan nilai pembelian bersih Rp 165,7 miliar kemarin. Selama pekan ini asing sudah mencatatkan nilai pembelian bersih Rp 1,92 triliun. Sementara Wall Street berhasil ditutup di teritori positif setelah sempat dilanda aksi ambil untung dipicu data ekonomi yang keluar kurang memuaskan.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,4% dan 0,6% ditutup di 16027,59 dan 1829,83 dipicu sentimen positif individual sejumlah emiten yang labanya di atas perkiraan. Pada awal sesi indeks DJIA sempat drop 100 poin menyusul data penjualan ritel AS Januari lalu turun 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0,1%.
Melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Turunnya angka defisit transaksi berjalan 4Q13 hingga 1,98% PDB dari 3Q13 sebesar 3,85% diharapkan bisa memberikan dampak positif di pasar. IHSG akan menguji resisten di 4510 dan support di 4470 dengan kecenderungan menguat.(detik.com)

Magnus Capital: IHSG akan Bergerak Dikisaran 4475-4520

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah tipis -4.62 poin ke level 4491.66 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.7 triliun
sedangkan investor asing membukukan net buying sebesar Rp 143 miliar. Pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh sentimen negatif dari melemahnya bursa regional dan penetapan BI rate oleh bank Indonesia pada level 7.5%.
Indeks Dow Jones kemarin ditutup menguat 63.65 poin ke level 16027.59 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 10.57 poin ke level 1829.83
dan indeks Nasdaq ditutup menguat 39.38 poin ke level 4240.67.
Penguatan dipengaruhi oleh sentimen positif dari rilis data laporan keuangan emiten seperti Goodyear Tire & Rubber yang diatas ekspektasi, departemen ketenagakerjaan melaporkan ada peningkatan klaim pengangguran sebanyak 8,000 ke level 339,000 pada minggu lalu serta laporan retail sales yang mengalami penurunan sebanyak 0.4% pada bulan lalu.
Bursa Asia pagi ini dibuka menguat , khususnya Nikkei yang menguat sebanyak 1% dipengaruhi oleh antisipasi rilis data inflasi China serta
pernyataan dari perdana mentri Jepang Akira Amari yang mengatakan mayoritas dari paket stimulus pemerintah sebanyak US$53 miliar akan diimplementasikan pada akhir Juni .
IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4475-4520. Indikator MACD masih naik terbatas dengan histogram positif mendatar, sedangkan Indikator Stochastic dan RSI upreversal terbatas. Cermati saham PTPP, UNVR,BMRI, ITMG, MPPA.(detik.com)

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 4 poin setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif. Investor asing masih berburu saham, sedangkan pelaku pasar domestik ambil ambil untung.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (13/2/2014), IHSG ditutup menipis 4,626 poin (0,10%) ke level 4,491,660. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun tipis 1,603 poin (0,21%) ke level 754,677.
Wall Street berhasil ditutup menguat meski data belanja konsumer AS yang mengecewakan. Investor menilai hal itu karena faktor cuaca dan bukan fundamental.
Hari ini IHSG diperkirakan akan mampu lanjutkan penguatan dengan banyaknya sentimen positif yang beredar. Meletusnya Gunung Kelud tidak terlalu mempengaruhi perdagangan domestik.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 97,08 poin (0,67%) ke level 14.631,82. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,42 poin (0,05%) ke level 3.041,32.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin bergerak melemah didorong oleh aksi ambil untung mengikuti gerak bursa regional. Pengumuman BI mengenai dipertahankannya BI Rate tampaknya juga tidak mampu mengangkat indeks ke area positif. Ini merupakan kali ke 4, indeks gagal ditutup diatas level 4.500. Dibandingkan bursa regional, posisi IHSG relative naik paling besar (YTD). Sebagai perbandingan, IHSG +5,2%, DJIA -3,7%, Hang Seng -4,4%. Singapura -4,2%, Kualalumpur -2,2%, Bangkok +1,2%, Manila +3,4% dan Tokyo -9,2%. Kinerja IHSG ini mencerminkan pandangan positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini. Indikasi ini juga terlihat dari pembelian asing (foreign net buy) dan yield SUN yang membaik. Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Tampaknya indeks membutuhkan sentiment positif tambahan sehingga mampu ditutup menguat di atas 4.500. Kisaran support-resistance hari ini 4.470-4.510.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah menguat, pasca pernyataan optimis terkait pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,40%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,58%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat menguat +0,07%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,46%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,43% ke level US$100,37 per barel. Senada dengan harga minyak, harga kontrak berjangka emas Comex juga menguat +0,40% ke posisi US$1.295,30 per troy ounce. Dari dalam negeri, penguatan rupiah hingga ke bawah level Rp12.000 terhadap dolar AS bisa menjadi katalis baru penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, dipertahankannya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada level 7,5%, memberikan optimisme lanjutan terhadap perkembangan makro ekonomi Indonesia. Meski begitu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG kemarin sempat menguji resistance kuat di 4.502-4.510 namun kembali menemui kegagalan, dan pada akhirnya ditutup pada zona merah meski belum memberikan sinyal negatif.
Adanya level resistance kuat tersebut membuat indeks diperkirakan cenderung konsolidasi menanti adanya sentimen baru yang dapat memicu arah pergerakan pasar. Hanya saja, mengingat melambatnya tren Stoch dan posisinya di area overbought, patut diwaspadai adanya potensi pertumbuhan tekanan jual yang dapat menekan laju indeks. (detik.com)

Kiwoom Securities: Banyak Sentimen Positif

Jakarta -Relatif positifnya Dow Jones dan bursa regional serta menguatnya Rupiah dapat kembali memberikan dukungan. IHSG hanya turun tipis setelah bergerak mixed kemarin. Adanya resistance masih berpeluang menahan peluang positif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran positif hari ini.
 
EXCL – 3% pemegang saham menolak merger
PT XL Axiata (EXCL) memutuskan untuk merger dengan PT Axis Telekom Indonesia pada 28 Maret 2014. Dalam RUPSLB yang berlangsung terdapat 3% pemegang saham publik yang menolak aksi korporasi tersebut atau pemilik 314,637 unit saham EXCL tidak menyetujui rencana akuisisi dan merger EXCL-Axis. Untuk pemegang saham yang tidak menyetujui dan berencana menjual sahamnya, EXCL akan memberikan waktu hingga 25 Februari 2014 dan EXCL akan membeli pada harga Rp 5,280 per saham. Apabila semua pemegang 3% setara 314,637 unit saham menjual sahamnya maka total dana yang harus dikeluarkan EXCL sekitar Rp 1.66 Miliar.
 
IMAS – Bisnis karoseri
PT Indomobil Internasional (IMAS) melalui PT Kyokuto Indomobil Manufacturing Indonesia hasil patungan dengan perusahaan Jepang, Kyokuto Kaihatsu Kogyo Co.Ltd meresmikan pabrik bodi truk di atas lahan seluas 20,082 m2 di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta. Pada tahap awal, Kyokuto Indomobil akan memproduksi dump body dan concrete mixer dengan kapasitas masing-masing 1,200 unit per tahun dan 480 unit per tahun. Investasi tahap awal untuk pembangunan dan penyediaan mesin-mesin pabrik sekitar US$ 18 Juta. Kedua jenis bodi truk diperuntukkan bagi sektor konstruksi dan pertambangan. IMAS melalui anak usahanya, PT IMG Sejahtera Langgeng memiliki 49% saham, sisanya Kyokuto Kaihatsu menguasai 51% kepemilikan perusahaan patungan yang sudah dimulai sejak Juni 2012.
 
RALS – Rencana penjualan Robinson
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana menjual sebagian saham anak usahanya supermarket Robinson dengan perkiraan nilai US$ 3 juta atau Rp 3.6 Triliun (kurs Rp 12,000/US$). Penjualan tersebut untuk membawa mitra strategis bersama mengembangkan bisnis Robinson. Sementara itu RALS mengalokasikan capex Rp 300-350 Miliar untuk membangun department store di enam kota dengan sumber pendanaan berasal dari kas internal.
 
WSKT – Kinerja 2013
PT Waskita Karya (WSKT) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 44.8%Yoy menjadi Rp 367.97 Miliar Vs Rp 254.03 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10%Yoy menjadi Rp 9.69 Triliun tahun lalu Vs Rp 8.81 Triliun pada 2012. WSKT membukukan penurunan beban keuangan menjadi Rp 96.85 Miliar tahun lalu Vs Rp 169.59 Miliar pada 2012.
 
WOMF – Kinerja 2013
PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) membukukan lonjakan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 769.9%Yoy menjadi Rp 66.36 Miliar Vs Rp 7.63 Miliar pada 2012 lalu kendati membukukan penurunan pendapatan sebesar 1.4%Yoy menjadi Rp 1.59 Triliun tahun lalu. Kinerja laba besih WOMF didukung oleh penurunan total beban sebesar 5.3%Yoy menjadi Rp 1.5 Triliun tahun lalu. Beban pendanaan tercatat turun 17%Yoy menjadi Rp 331.39 Miliar tahun lalu. WOMF membukukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 148.37 Miliar tahun lalu, 27.5% lebih rendah dari cadangan Rp 204.69 Miliar pada 2012.(detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Menguat Terbatas

Jakarta -Kemarin (13/02) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup melemah 4,62 poin ke level 4.491,66 atau turun 0,10%. Investor lebih memilih
melakukan aksi profit taking di tengah hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang masih menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI
rate) di level 7.5%.
Sektor yang memimpin pelemahan tipis IHSG adalah sektor agrikulture yang melemah 0.51%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp142 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street semalam berhasil ditutup menguat, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,40% ke 16.027,59, Indeks
S&P naik 0,58% menjadi 1.829,83 dan indeks Nasdaq juga menguat 0,94% ke level 4.240,67.
Penguatan bursa AS di tengah rilis data
ekonomi seperti Retail Sales yang mengalami penurunan dari sebelumnya -0.1% MoM menjadi -0.4% MoM. Di samping itu, data initial jobless claims yang naik menjadi 339.000 dari sebelumnya 331.000.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Sentimen dalam Negeri seperti BI Rate yang tetap pada level 7,50% dapat membuat investor lebih tenang dan dapat masuk kembali ke market.
Sementara bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata menguat. Secara teknikal, IHSG membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memanjang dan indikator stochastic menuju area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.438 dan resistance di level 4.546.(detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Indeks bursa AS kembali ditutup menguat pada tadi malam dengan indeks Dow Jones naik 63,65 poin atau 0,40% ke level 16.027,59, Dow Jones sempat melemah 100 poin pada awal sesi. S&P 500 naik 0,58%, dan Nasdaq naik 0,94%. Penguatan indeks ditopang oleh baiknya laporan kinerja dari Goodyear yang melebihi ekspektasi. Investor mengesampingkan naiknya data jobless claim yang melebihi perkiraan dan turunnya penjualan ritel pada Januari, hal ini dimaklumi sebagai akibat buruknya cuaca pada bulan tersebut.
Bursa eropa mayoritas ditutup melemah terimbas turunnya saham-saham perbankan setelah BNP Paribas dan Lloyd membukukan kinerja dibawah perkiraan. Indeks FTSE turun 0,23%, CAC naik 0,17%, dan DAX naik 0,60%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat melanjutkan menguatannya ditopang oleh positifnya bursa regional setelah sempat konsolidasi pada perdagangan kemarin. Indeks EIDO maik 1,69%. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain DOID, AISA, UNTR, GJTL, INCO.
 
Indonesia News Highlight
• Berau Coal Produksi 23,5 Juta Ton Batubara
• Laba Bank Danamon Rp4,04 T naik 1%
• Laba Kalbe Farma Tumbuh 10,8%
• Laba Adira Tumbuh 20,6%
 
Trading Counter – Technical Analysis
• DOID - Trading Buy (S1= 101 , R1= 109)
• AISA – Trading Buy (S1= 1.690 , R1= 1.760)
• UNTR – Trading Buy (S1= 18.375, R1= 18.850)
• GJTL – Trading Buy (S1= 2.200 , R1= 2.275)
• INCO – Trading Buy (S1= 2.500 , R1= 2.575)
 
sumber:detik.com
 

Trust Securities: Profit Taking Ubah Arah IHSG

Jakarta -Mulai fluktuatif cenderung melemahnya laju bursa saham AS sebelumnya setelah mengalami kenaikan
beberapa hari terakhir berimbas cukup negatif pada laju bursa saham Asia, tak terkecuali IHSG. Bahkan rilis
pengumuman BI rate pada sore harinya juga tidak cukup membantu IHSG untuk bertahan di zona hijau.
Kemungkinan pelaku pasar sudah mengantisipasi rilis BI rate yang akan tetap sesuai dengan perkiraan
sebelumnya. Pelaku pasar serta banyak pengamat kemungkinan melihat belum ada urgensinya BI ikut latah
seperti Turki maupun India yang menaikkan suku bunga acuannya karena kian membaiknya kondisi
makroekonomi Indonesia. Pelemahan IHSG tidak mampu diimbangi oleh menguatnya nilai tukar Rupiah.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4500,32 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh
level 4484,29 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4491,66. Volume perdagangan
dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan
transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Jumat (14/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4475-4482 dan resistance
4525-4536. Berpola menyerupai upside tasuki gap dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih naik
terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic upreversal terbatas.
IHSG mengenai kisaran target support (4460-4485) dan hampir mendekati kisaran target resisten (4510-
4532). IHSG mencoba untuk bertahan dari downreversal namun, besarnya keinginan untuk profit taking dapat
mengubah arah IHSG. Waspadai pelemahan lanjutan IHSG dan semoga aksi profit taking tidak membesar.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Sideways

Jakarta -IHSG pada perdagangan Kamis 13 Februari 2014 ditutup melemah 0,103% pada level 4491. Tujuh dari sepuluh sektor mengalami pelemahan, dengan kontribusi terbesar adalah sektor perkebunan dan infrastruktur. Sedangkan sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net buy Rp142,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat yang dipicu oleh laporan kinerja beberapa emiten yang lebih baik dari estimasi dan berita akuisisi emiten, meskipun data penjualan ritel mengalami penurunan. Data penjualan ritel AS pada bulan Januari turun 0,4%, yang merupakan penurunan terbesar sejak Juni 2012. Bulan sebelumnya penjualan ritel juga turun 0,1% dan sebelumnya diprediksi penjualan ritel bulan Januari akan stagnan. Data initial claims pekan lalu tak terduga naik 8 ribu orang menjadi 339 ribu orang, sebelumnya 331 ribu orang. Kenaikan data initial claims tersebut lebih besar dari perkiraan yang sebanyak 335 ribu. Namun pasar masih merespon pelemahan data ekonomi tersebut dengan positif karena perhitungkan faktor kondisi cuaca bulan Januari lalu yang tidak bagus. Pasar juga masih nyaman dengan pemangkasan stimulus The Fed yang bertahap, selama prospek ekonomi tidak ada perubahan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4449 — 4520. Rekomendasi: BBNI, JSMR, BBTN, BBCA, SMCB, INDF, BBRI, SMGR, INTP.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Menanti Sentimen Baru

Jakarta -Pasar saham AS berbalik arah menguat, pasca pernyataan optimis terkait pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,40%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,58%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat menguat +0,07%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,46%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,43% ke level US$100,37 per barel. Senada dengan harga minyak, harga kontrak berjangka emas Comex juga menguat +0,40% ke posisi US$1.295,30 per troy ounce. Dari dalam negeri, penguatan rupiah hingga ke bawah level Rp12.000 terhadap dolar AS bisa menjadi katalis baru penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, dipertahankannya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada level 7,5%, memberikan optimisme lanjutan terhadap perkembangan makro ekonomi Indonesia. Meski begitu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG kemarin sempat menguji resistance kuat di 4.502-4.510 namun kembali menemui kegagalan, dan pada akhirnya ditutup pada zona merah meski belum memberikan sinyal negatif.
Adanya level resistance kuat tersebut membuat indeks diperkirakan cenderung konsolidasi menanti adanya sentimen baru yang dapat memicu arah pergerakan pasar. Hanya saja, mengingat melambatnya tren Stoch dan posisinya di area overbought, patut diwaspadai adanya potensi pertumbuhan tekanan jual yang dapat menekan laju indeks.(detik.com)

Akhirnya Dolar Tinggalkan Rp 12.000

Jakarta - Sore ini, rupiah menunjukkan penguatan. Dolar akhirnya bisa menurun meninggalkan Rp 12.000, setelah sejak akhir tahun lalu terus bergerak di level Rp 12.000 lebih.
Menurut data Reuters yang dikutip, Kamis (13/2/2014), sore ini dolar AS melemah ke level Rp 11.970. Belum jelas apa penyebab penguatan ini. Apakah karena Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya yaitu BI Rate di 7,5%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, volatilitas atau pergerakan rupiah masih terbilang lebih baik dibanding mata uang negara-negara berkembang lainnya.
"Dibanding negara-negara berkembang lainnya, Indonesia termasuk volatilitas rupiahnya di kisaran baik. Jadi masih menjaga kestabilan nilai tukar kita yang membuat masyarakat nyaman dan percaya bisa diterima," kata Agus saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Kamis (13/2/2014).
Menurut Agus, yang perlu diwaspadai adalah tingkat inflasi yang juga berdampak pada pelemahan rupiah.
"BI kita nggak ada angka psikologis. Justru kita akan terus awasi inflasi karena masih ada potensi harga pangan naik terutama karena banjir, ini berdampak pada nilai tukar," terang Agus.
Agus menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga rupiah dan laju inflasi agar tetap stabil dengan bauran kebijakan.
"Kita membandingkan sesama negara berkembang bahwa Indonesia termasuk negara yang dianggap bisa mengantisipasi tantangan ekonomi dan bisa melakukan koordinasi untuk mengarah ekonomi sehat," pungkasnya. (detik.com)

Wall Street Ditutup Menguat, Nasdaq Reli Enam Hari

New York -Wall Street berhasil ditutup menguat meski data belanja konsumer Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Investor menilai hal itu karena faktor cuaca dan bukan fundamental.
Indeks Nasdaq menguat enam hari berturut-turut dan kini sudah naik 5,7%, reli terpanjangnya sejak Desember 2011. Indeks Dow dan S&P 500 juga naik tapi kemarin sempat terkoreksi dulu.
Sepanjang perdagangan tiga indeks acuan tersebut banyak menghabiskan di zona merah sebelum akhirnya menguat jelang penutupan perdagangan.
"Investor sudah mulai kembali antuasis beli saham-saham yang sudah turun di awal pekan ini, jadi adanya cuaca buruk sepertinya tidak terlalu berpengaruh," ujar Mark Luschini, kepala strategi investasi dari Janney Montgomery Scott di Philadelphia, dikutip Reuters, Jumat (14/2/2014).
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 63,65 poin (0,40%) ke level 16.027,59. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 10,57 poin (0,58%) ke level 1.829,83. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 39,38 poin (0,94%) ke level 4.240,67. (detik.com)