Jakarta -Kemarin (13/02) IHSG ditutup mendatar. IHSG ditutup melemah 4,62 poin ke level 4.491,66 atau turun 0,10%. Investor lebih memilih
melakukan aksi profit taking di tengah hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang masih menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI
rate) di level 7.5%.
melakukan aksi profit taking di tengah hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang masih menetapkan tingkat suku bunga acuan (BI
rate) di level 7.5%.
Sektor yang memimpin pelemahan tipis IHSG adalah sektor agrikulture yang melemah 0.51%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp142 miliar.
Sementara itu, bursa Wall Street semalam berhasil ditutup menguat, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,40% ke 16.027,59, Indeks
S&P naik 0,58% menjadi 1.829,83 dan indeks Nasdaq juga menguat 0,94% ke level 4.240,67.
S&P naik 0,58% menjadi 1.829,83 dan indeks Nasdaq juga menguat 0,94% ke level 4.240,67.
Penguatan bursa AS di tengah rilis data
ekonomi seperti Retail Sales yang mengalami penurunan dari sebelumnya -0.1% MoM menjadi -0.4% MoM. Di samping itu, data initial jobless claims yang naik menjadi 339.000 dari sebelumnya 331.000.
ekonomi seperti Retail Sales yang mengalami penurunan dari sebelumnya -0.1% MoM menjadi -0.4% MoM. Di samping itu, data initial jobless claims yang naik menjadi 339.000 dari sebelumnya 331.000.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Sentimen dalam Negeri seperti BI Rate yang tetap pada level 7,50% dapat membuat investor lebih tenang dan dapat masuk kembali ke market.
Sementara bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata menguat. Secara teknikal, IHSG membentuk candle spinning top. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif memanjang dan indikator stochastic menuju area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.438 dan resistance di level 4.546.(detik.com)