korea by dewanti

Tuesday, June 10, 2014

IHSG Ditutup Menguat Saat Perdagangan Sepi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan sepanjang hari di jalur hijau. Seluruh sektor saham tidak ada yang terkoreksi, meski perdagangan tidak terlalu ramai.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah menjadi Rp 11.810 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan kemarin yaitu Rp 11.770 per dolar AS.
Membuka perdagangan Selasa (10/6/2014), IHSG tercatat sebesar 4.905,41 atau naik 20.327 poin (0,42%). Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 4,235 poin (0,51%) menjadi 827,966.
Menutup perdagangan, IHSG bertambah 61,007 poin (1,25%) menjadi 4.946,090. Indeks melonjak cukup tajam menjelang akhir perdagangan. Sementara LQ45 pun menguat 14,419 poin (1,75%) menjadi 837,995.
Seluruh sektor saham mengalami penguatan, tertinggi dialami oleh aneka industri (1,88%). Disusul oleh keuangan (1,78%), infrastruktur (1,4%), dan manufaktur (1,39%).
Perdagangan hari ini berjalan tidak terlalu semarak dengan frekuensi transaksi 203.396 kali, volume 4,6 miliar saham, dan nilai Rp 4,45 triliun.
 
Berikut perkembangan sejumlah bursa regional:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 129,2 poin (0,85%) menjadi 14.944.8.
  • Indeks Hang Seng menguat 198,27 poin (0,86%) menjadi 23.315,74.
  • Indeks Straits Times melemah 11,71 poin (0,35%) menjadi 3.293,49.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 650 menjadi Rp 54.900, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp 500 menjadi Rp 23.650, dan Mandom Indonesia (TCID) naik Rp 450 menjadi Rp 15.700.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losersantara lain Pool Advista Indonesia (POOL) turun Rp 900 menjadi Rp 3.200, Citra Tubindo (CTBN) turun Rp 500 menjadi Rp 5.500, dan Taisho Pharmarceutical Indonesia (SQBI) turun Rp 500 menjadi Rp 323.000. (detik.com)

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Naik 0,86%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong  ditutup menguat signifikan pada perdagangan Selasa (10/6/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini tercatat menguat 0,86% ke level 23,315,74, setelah penutupan hari sebelumnya, Senin (9/6/2014) berhenti di angka 23.117,47 dan naik 0,73%.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 23.061,25 – 23.360,25. Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 37 menguat, 9 melemah, dan 4 yang stagnan.
Saham Tencent Holdings LTd dan HSBC Holdings PLC menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 2,35% dan 0,49%. Sementara itu, saham Galaxy Entertainment Group Ltd dan Sands China Ltd melemah 2,2% dan 1,98%.

BURSA KORSEL: Indeks Kospi Ditutup Melejit 1,09%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea ditutup menguat signifikan pada perdagangan Selasa (10/6/2014).
South Korea KOSPI Index pada akhir perdagangan hari ini berakhir di level 2.011,8 atau melejit 1,09% dibandingkan dengan penutupan pada Senin (9/6/2014) yang  melemah 0,27% ke level 1.990,04.
Sepanjang hari ini, indeks itu bergerak di kisaran 1.996,21 hingga 2.022,87. Dari 762 saham yang terdaftar di data Bloomberg, 471 menguat, 215 melemah, dan 76 stagnan.
Saham Samsung Electronics Co Ltd dan SK Hynix menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 1,92% dan 2,71%. Sementara itu, saham Hyundai Mobis dan Korea Electric Power Corp melemah 1,39% dan 1,03%.

Jelang Penutupan, Rupiah Masih Bertahan di Atas Rp11.800/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Selasa (10/6/2014), rupiah terus melemah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,24% ke level Rp11.807 per dolar AS pada pukul 14.22 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 0,12% ke level Rp11.793 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp11.779 per dolar AS.
Selanjutnya, kurs rupiah melemah 0,22% ke Rp11.805 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB. Adapun pada pukul 10.35 WIB, rupiah melemah 0,24% ke Rp11.807 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia.

BURSA ASIA: Data Ekonomi Global Positif, Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,2%

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Asia menguat, dengan indeks acuan regional naik untuk hari keempat, seiring dengan penguatan bursa AS ke level tertinggi barunya serta dirilisnya data inflasi China.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% ke level 143,85 pada perdagangan Selasa (10/6/2014) pukul 14.09 waktu Hong Kong atau pukul 13.09 WIB.
"Kita masih cukup yakin bahwa outlook pertumbuhan global masih positif," ujar Daphne Roth, Head of Asian Equity Research ABN Amro Private Banking, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/6/2014).
Saham LG Display Co naik 6,4%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 1,2%. Sementara itu saham SJM Holdings Ltd turun 5,3%.
Indeks Hong Kong Hang Seng naik 1%, China's Shanghai Composite Index dan indeks Korea Selatan Kospi keduanya naik 1,1%, indeks Taiwan Taiex naik 0,7%.
Selanjutnya, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,1%, indeks Jepang Topix turun 0,5%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,2%, dan indeks Singapura Straits Times turun 0,2%.

BURSA JEPANG: Indeks Nikkei 225 Ditutup Turun 0,85%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (10/6/2014).
Indeks Nikkei 225 pada akhir perdagangan hari ini terkoreksi 0,85% ke level 14.994,8, setelah pada Senin (9/6/2014) berhenti di angka 15.124 dan menguat 0,31%. Sepanjang hari ini, Nikkei 225 bergerak di kisaran 14.966,8 hingga 15.184,77.
Dari 225 saham yang ditampilkan di data Bloomberg, 43 saham menguat, sedangkan 168 saham melemah dan 14 saham stagnan.
Saham Fast Retailing Co Ltd dan SoftBank Corp menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 1,56% dan 1,93%. Sementara itu, saham Minebea Co Ltd dan Shiseido Co Ltd menguat 3,13% dan 1,62%.

BURSA EROPA (10/6/2014): Indeks Stoxx Europe 600 Dibuka Turun 0,04%

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks acuan bursa saham eropa Stoxx Europe 600 bergerak melemah tipis pada awal perdagangan Selasa (10/6/2014).
Indeks Stoxx Europe 600 saat pembukaan hari ini berada di level 348,45 atau sudah melemah 0,05% dibandingkan dengan penutupan pada Senin (9/6/2014) yang berhenti di angka 348,61 dan naik 0,38%.
Pada pukul 14.06 WIB atau sekitar 08.06 waktu London, indeks tersebut menyentuh angka 348,48 atau melemah 0,04%.
Dari 600 saham yang tercantum di data Bloomberg, terdapat 183 saham yang bergerak menguat, sedangkan  380 melemah, dan 37 stagnan.
Indeks Stoxx Europe 600 sepanjang minggu lalu cenderung konsisten bergerak menguat. Koreksi hanya terjadi pada Selasa (3/6/2014), yakni sebesar 0,46% di level 343,48.

Laba Bersih Bank Pundi Melonjak 92,8%, Tembus Rp21,2 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Pundi berhasil membukukan laba bersih Rp21,2 miliar per 31 Maret 2014, melonjak 92,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu Rp3,5 miliar.
Paulus Wiranata, Direktur Utama Bank Pundi, mengatakan kenaikan lama terutama disebabkan oleh penurunan pembentukan CKPN kredit sebesar Rp51,6 miliar atau 65,53% seiring dengan peningkatan kualitas kredit.
"Selain itu, kenaikan pendapatan operasional lainnya meningkat 27,4% yang dihasilkan dari pendapatan administrasi kredit, sejalan dengan pertumbuhan kredit," katanya dalam siaran pers Paparan Kinerja Keuangan Bank Pundi per 31 Maret 2014, Selasa (10/6/2014).
Maximianus Djiwanto, Direktur Keuangan Bank Pundi, menambahkan Bank Pundi juga mencatat pertumbuhan kredit gross hingga akhir Maret 2014 menjadi Rp7,03 triliun atau naik 3,69% dari posisi akhir Desember 2013.
Dari jumlah kredit tersebut, lanjutnya, kredit mikro gross sebesar Rp6,8 triliun dengan jumlah debitur lebih dari 110.000 pengusaha mikro.  Seiring dengan hal tersebut, total aset tumbuh menjadi Rp9 ,2 triliun dari posisi akhir Desember 2013 sebesar Rp9 triliun.
Dana pihak ketiga juga tumbuh menjadi Rp7,7 triliun dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2013 sebesar Rp7,6 triliun.
Meski deposito masih merupakan porsi terbesar pada struktur DPK Bank Pundi, tetapi seiring dengan strategi Bank Pundi untuk terus meningkatkan dana murah, maka hingga akhir Maret 2014, jumlah tabungan meningkat 9,39% menjadi Rp664,82 miliar.
Pertumbuhan kredit juga diiringi rasio NPL net yang relatif stabil, yaitu 4,01% atau turun 0,21% dari periode yang sama tahun sebelumnya 4,22%.
Rasio lainnya juga terjaga dengan baik seperti CAR pada level 10,92%, diatas ketentuan minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia. ROA menjadi 1,27% dan ROE 11,31% membaik seiring dengan peningkatan laba perseroan.
NIM sedikit menurun menjadi 11,94% pada akhir Maret 2014 dibandingkan dengan posisi Maret 2013 sebesar 14,47%. "Hal ini sebagai dampak  dari kenaikan BI Rate yang terjadi belakangan ini," tulis siaran pers tersebut.

Gajah Tunggal Bagi Dividen Rp10/ Lembar

INILAHCOM, Jakarta - PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) akan membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar Rp10 per saham dengan total dana Rp3,4 miliar.
Dalam RUPS Tahunan 6 Juni 2014 lalu, perseroan juga mengalokasikan laba untuk dana cadangan sebesar Rp5 miliar. Sedangkan sisanya sebagai laba ditahan. Pembayaran dividen rencananya pada 17 Juli 2014. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (10/6/2014).
Pada tahun 2013, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp120,33 miliar dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp1,1 triliun. Laba tersebut turun mencapai 89,7 persen. Laba tersebut juga turun menjadi Rp12,3 triliun dari sebelumnya Rp12,5 triliun.

Inflasi China Capai 2,5% di Bulan Mei

INILAHCOM, Hong Kong - Inflasi tahunan China meningkat 2,5% pada bulan Mei 2014. Demikian laporan Biro Statistik China Selasa (10/6/2014).
Angka tersebut mengindikasikan kenaikan 1,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Selain itu, penguatan di bulan Mei merupakan kenaikan tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
Sementara indeks harga konsumen (CPI) yang merupakan ukuran utama dari tingkat inflasi negara tersebut juga naik 2,3% dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
"Kenaikan inflasi tahunan sesuai harapan. Namun, yang paling penting adalah harga pangan akhirnya bangkit kembali," ujar Donna Kwok, Ekonom Senior di UBS, seperti mengutip dari cnbc.com.
Harga produsen turun 1,4% pada bulan Mei dibandingkan ekspektasi sebelumnya sebesar 1,5%. Sedangkan, impor melemah 1,6% dibandingkan ekspektasi sebelumnya menguat 6,1%. Penurunan harga produsen tersebut sempat menunjukkan, perekonomian negara tirai bambu tersebut sedang mengalami deflasi.
Pada analis mengatakan, Bank Sentral China perlu melakukan kelonggaran kebijakan moneter akhir tahun ini. Tujuannya adalah untuk mendukung penguatan ekonomi menyusul naiknya inflasi tahunan pada bulan Mei.
Sementara itu, Bank Sentral China akan memotong rasio persyaratan cadangan bagi bank-bank yang memiliki pinjaman cukup besar untuk sektor pertanian dan perusahaan kecil maupun menengah untuk mendukung perekonomian. Langkah tersebut merupakan yang kedua kalinya dilakukan Bank Sentral China sejak bulan April.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Indeks Nikkei turun 40,65 poin atau 0,27% ke 15.082,56, indeks Kospi menguat 8,80 poin atau 0,44% menjadi 1.999,26, indeks ASX 200 menguat 19,17 poin atau 0,35% ke 5.483 dan indeks Hang Seng menguat 83,84 poin atau 0,36% ke 23.201,31.

Toba Bara Bagi Dividen US$6,4 juta

INILAHCOM, Jakarta - Pada 16 Juli 2014, PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) akan membagikan dividen tahun buku 2013 sebesar US$6,4 juta.
Alokasi tersebut mencapai 35 persen dari laba 2013 yang setara dengan US0,0032 per saham. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (10/6/2014).
Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan tahun 2013 sebesar US$16,65 juta. Untuk penjualan bersih mencapai Rp25,1 juta yang setara dengan Rp286,8 miliar.

BPK: Jumlah Utang Pemerintah Rp 2.652 T, Yang Jangka Panjang Rp 1.890 T

Jakarta -Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2013 dalam sidang Paripurna DPR RI.
Dilaporkan, realisasi pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 1.438,89 triliun atau 95,80% dari pagu anggaran tahun 2013, atau 107,53% dari realisasi tahun 2012. Belanja negara dan transfer ke daerah, realisasinya mencapai Rp 1.650,56 triliun atau 95,62% dari anggaran tahun 2013, atau 110,67% dari realisasi tahun 2012.
Sehingga defisit anggaran tercatat mencapai Rp 211,67 triliun atau 138,08% dari defisit tahun 2012.
Demikianlah yang disampaikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rizal Djalil dalam sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/6/2014)
Kemudian terdapat Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 66,59 triliun, aset sebesar Rp 3.567 triliun, dan kewajiban pembayaran utang sebesar Rp 2.652,10 triliun, terutama berupa utang jangka panjang dalam dan luar negeri sebesar Rp 1.890,75 triliun.
BPK memberikan opini Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion) atas LKPP tahun 2013. Tidak berbeda dengan opini yang didapatkan pada LKPP tahun sebelumnya.
"Atas LKPP tahun 2013 tersebut, BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian," ungkap Rizal.
Sebelumnya secara resmi, LKPP juga telah disampaikan melalui surat kepada DPD dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Mei 2014. Penyerahan ini diharapkan dapat membantu DPR dalam menjalankan fungsinya.
"Di samping itu juga dapat mengambil keputusan atas rancangan UU tentang pertanggung jawaban Pelaksanaan APBN TA 2013," tambahnya. (detik.com)

Selama Setengah Hari, IHSG Terus dalam Tren Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dalam tren menanjak selama perdagangan sesi I hari ini, tak pernah masuk zona merah. Seluruh sektor saham terlihat menghijau.
Membuka perdagangan Selasa (10/6/2014), IHSG tercatat sebesar 4.905,41 atau naik 20.327 poin (0,42%). Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 4,235 poin (0,51%) menjadi 827,966.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 42,119 poin (0,86%) menjadi 4.927,202. Indeks LQ45 pun melaju 9,1 poin (1,1%) menjadi 832,676.
Seluruh sektor berada di zona hijau. Penguatan tertinggi dialami sektor aneka industri (1,2%). Kemudian disusul keuangan (1,17%), agrikultur (1,14%), dan infrastruktur (1,14%).
Perdagangan siang hari ini berjalan tidak terlalu semarak dengan frekuensi transaksi sebanyak 117.431 kali pada volume 1,7 miliar lembar saham senilai Rp 1,89 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 53 turun, dan 70 saham stagnan.
 
Bursa regional bergerak variatif hingga siang ini. Berikut perkembangan bursa-bursa di Asia:
  • Indeks Nikkei 225 turun 80,8 poin (0,53%) menjadi 15.043,2.
  • Indeks Hang Seng menguat 91,06 poin (0,39%) menjadi 23.208,53.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,53 poin (0,42%) menjadi 2.039,03.
  • Indeks Straits Times turun 9,04 poin (0,27%) menjadi 3.296,16.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 450 menjadi Rp 26.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 425 menjadi Rp 54.675, dan Link Net (LINK) naik Rp 395 menjadi Rp 4.485.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Centex (CNTX) turun Rp 800 menjadi Rp 8.500, Squibb Indonesia (SQBI) turun Rp 500 menjadi Rp 323.000, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp 270 menjadi Rp 1.030. (detik.com)

EKONOMI GLOBAL: Jepang Terpental dari Posisi Negara Kreditor Terbesar Dunia

Bisnis.com, JAKARTA—Jepang berisiko kehilangan posisi sebagai negara kreditor terbesar dunia setelah mengalami penurunan jumlah simpanan, sehingga tidak memadai untuk membiayai utang publik yang membengkak, menurut survei Bloomberg News.
Surplus transaksi berjalan yang selalu mendorong posisi aset bersih Jepang hingga yang terbesar di dunia mulai 1991 kini mulai berbalik, menurut 10 dari 16 ekonom berdasarkan survei Bloomberg News. Sembilan di antara mereka memproyeksikan akan terjadi defisit berkelanjutan pada akhir 2020.
Jepang memiliki aset bersih senilai  325 triliun yen pada akhir 2013, sedangkan China berada di posisi kedua dengan aset 208 triliun yen, menurut kementerian keuangan negara itu.
Ketika populasi usia tua membuat simpanan Jepang berkurang, negara itu akan menjadi lebih bergantung pada kreditor luar negeri untuk membiayai defisit anggaran dan mengelola beban utang.
Peralihan ke defisit transaksi berjalan bisa mengarah ke peningkatan dalam imbal beli obligasi pada saat investor mengkaji kembali prospek negara itu. Selain itu, peningkatan imbal beli obligasi akan memuluskan jalan bagi China untuk mengalahkan kembali negara lain sebagai kreditor terbesar dunia.
"Peluang China untuk mengalahkan Jepang pada awal 2020 dalam hal jumlah aset bersih di luar negeri menjadi besar," ujar Hidenori Suezawa,  analis pasar keuangan dari SMBC Nikko Securities Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (10/6/2014).

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Naik 0,39% Jeda Siang

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks acuan bursa saham Hong Kong, Hang Seng Index (HSI), bergerak menguat pada jeda siang perdagangan Selasa (10/6/2014).
Indeks Hang Seng pada pukul 11.03 WIB atau sekitar 12.03 waktu Hong Kong berada di level 23.208,53 atau menguat 0,39%. Saat pembukaan hari ini, indeks itu sudah menguat  % ke 23.206,2.
Sampai waktu tersebut, indeks bergerak di kisaran 23.061,25 – 23.220,86. Dari 50 saham yang tercatat di data Bloomberg, 33 menguat, 15 melemah, dan 2 stagnan.
Saat ditutup pada Senin (9/6/2014), indeks itu berakhir di level 23.117,47 atau menguat 0,73%.

Bursa Asia Naik Menyusul Penguatan Bursa AS

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan Selasa (10/6/2014). Positifnya bursa saham AS memicu kenaikan tersebut.
Indeks Nikkei turun 40,65 poin atau 0,27% ke 15.082,56, indeks Kospi menguat 8,80 poin atau 0,44% menjadi 1.999,26, indeks ASX 200 menguat 19,17 poin atau 0,35% ke 5.483 dan indeks Hang Seng melemah tipis 2,37 poin atau 0,13% ke 2.027,45.
Selain itu, para pelaku pasar saat ini memberikan perhatian penuhnya terhadap angka inflasi China yang menguat tajam. Berdasarkan laporan Biro Statistik Nasional China pagi ini, inflasi tahunan China naik ke 2,5% pada bulan Mei tahun 2014. Angka tersebut terakselerasi dari 1,8% yang tercatat pada bulan April dan menandai angka tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Sementara indeks harga konsumen (CPI) yang merupakan ukuran utama dari tingkat inflasi negara tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 2,3% dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2013.
Pada penutupan perdagangan bursa AS, Selasa (10/6/2014) dini hari tadi, indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones mencetak rekor penutupan tertinggi. Indeks S&P 500 naik 1,83 poin atau 0,09% ke 1.951,27, indeks Dow Jones naik 18,82 poin atau 0,11% ke 16.943,10 dan indeks Nasdaq naik 14,84 poin atau 0,34% menjadi 4.336,24.

BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,3% Terbawa Arus Positif AS

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat setelah bursa AS naik ke level tertingginya di tengah optimisme outlook ekonomi negara tersebut.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke level 143,98 pada perdagangan Selasa (10/6/2014) pukul 09.27 waktu Tokyo atau pukul 07.27 WIB.
"Pasar modal tidak akan jatuh kecuali data ekonomi mengecewakan. Dan data terbaru dari China kelihatan bagus," ujar Toby Lawson, Head of Futures, Options and Cash Equities Trading Asia Pacific Newedge Group SA, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (10/6/2014).
Saham LG Display Co naik 4,6%, BHP Billiton Ltd naik 0,8%, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 2%.
Indeks Jepang Topix naik 0,4%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,1%.

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Terperosok Tembus Rp11.800/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan melemah terhadap dolar AS pagi ini, Selasa (10/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, enam mata uang terpantau melemah dengan pelemahan terdalam dialami rupiah sebesar 0,22% ke Rp11.805 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB.
Empat mata uang lainnya menguat dengan yen tercatat paling terapresiasi dan satu mata uang stagnan yakni dolar Hong Kong.

EKONOMI CHINA: Inflasi Alami Akselerasi, Harga Konsumen Naik 2,5%

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi China mengalami percepatan tertinggi selama Mei, menjadi yang tercepat dalam empat bulan terkait biaya produksi makanan, sedangkan penurunan harga pokok produksi berjalan lambat.
Harga konsumen dilaporkan naik 2,5% dibandingkan setahun sebelumnya, menurut data sebuah biro statistik di Beijing sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (10/9/2014). Angka itu melebihi perkiraan rata-rata kenaikan 2,4% sebagaimana hasil survei Bloomberg News.
Sementara itu, indeks harga produsen turun 1,4% setelah terjadi penurunan sebesar 2% dari bulan sebelumnya.
Inflasi berada di bawah target pemerintah yang tercatat 3,5% untuk setahun penuh. Dengan demikian, ada ruang bagi peningkatan kelonggaran moneter pada satu ekonomi yang diproyeksikan tumbuh tahun ini dengan kecepatan terendah sejak 1990.
Sementara itu, Perdana Menteri Li Keqiang menolak stimulus secara luas dengan tujuan untuk memperkuat bisnis usaha kecil dan sektor pertanian. Ekonomi China diduga tumbuh 7,3% tahun ini, menurut hasil survei Bloomberg. Angka itu turun dari 7,7% pada 2013 meski target pemerintah sekitar 7,5%.

Bursa Global Positif, IHSG Naik 8 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 8 poin membuntuti penguatan bursa global. Saham-saham yang kemarin sudah melemah jadi incaran aksi beli investor.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di posisi Rp 11.795 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.770 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 8,624 poin (0,18%) ke level 4.893,707. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,247 poin (0,27%) ke level 825,823.
Mengawali perdagangan, Selasa (10/6/2014), IHSG dibuka melaju 20.327 poin (0,42%) ke level 4.905,410. Indeks LQ45 dibuka menanjak 4,235 poin (0,51%) ke level 827,966.
Indeks menanjak secara perlahan di zona hijau. Semua indeks sektoral di lantai bursa berhasil menguat berkat aksi beli.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG bertambah 22,943 poin (0,47%) ke level 4.908,026. Sementara Indeks LQ45 tumbuh 4,759 poin (0,58%) ke level 828,335.
Kemarin IHSG anjlok 52 poin dan menjadi satu-satunya indeks pasar saham yang melemah di antara bursa-bursa regional. Aksi jual investor asing yang membuat IHSG berakhir negatif.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali mencetak rekor tertinginya sepanjang masa. Ini merupakan perdagangan keempat secara berturut-turut yang dialami indeks acuan di Wall Street itu.
Bursa-bursa regional bergerak variatif membuka perdagangan pagi ini. Rata-rata bergerak di zona hijau berkat sentimen positif dari Wall Street semalam.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 7,66 poin (0,05%) ke level 15.131,66.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 7,39 poin (0,36%) ke level 2.037,89.
  • Indeks Straits Times menipis 2,76 poin (0,08%) ke level 3.302,44.
sumber: detik.com

Gema Graha Sarana Bagi Dividen 12,08% Laba 2013

INILAHCOM, Jakarta - PT Gema Graha Sarana Tbk (GEMA) akan membagikan dividen sebesar Rp7 per saham mencapai Rp2,2 miliar.
Pembagian dividen sebesar 12,08 persen dari laba tahun 2013, rencananya pada 21 Agustus 2014. Demikian mengutip keterbukana informasi di BEI, Senin (9/6/2014) tentang hasil RUPS Tahunan pada 5 Juni 2014.
Untuk cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 4 dan 5 Agustus 2014 sedangkan cum dan ex di pasar tunai pada 7 dan 8 Agustus 2014 dengan DPS hingga 7 Agustus 2014. Sementara sisanya Rp16,3 miliar sebagai laba ditahan.
Pada tahun 2013, perseroan meraih laba besih senilai Rp18,54 miliar. Untuk pendapatan bersih senilai Rp657,53 miliar.

WIntrermar akan Bagi Dividen hingga US$2,7 Juta

INILAHCOM, Jakarta - PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2013 dengan total anggaran mencapai US$2,7 juta.
Pembagian dividen tersebut saham dengan Rp8 per saham untuk 26,6 juta pemegang saham. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan Senin (9/6/2014) tentang hasil RUPS Tahunan pada 5 Juni 2014.
Dividen tersebut dengan memperhatikan nilai tukar rupiah pada 4 Juni 2014 di Rp11.810 per dolar AS. Selain itu perseroan juga akan membagikan dividen saham sebesar US$2,6 juta atau setara dengan Rp1.185 per saham.
Hasil lain, perseroan akan menyisihkan US$100 ribu untuk dana cadangan. Sedangkan sisanya untuk mengisi pos anggaran laba ditahan.
Pada tahun 2013, emiten bidang pelayaran ini membukukan laba bersih US$36,79 juta dari US$24,02 juta pada periode yang sama 2012. Sedangkan pendapatan perseroan mencapai US$186,72 juta dari US$124,12 juta atau naik 50,4 persen.

Resources Alam Siapkan Rp100 M, Bagi Dividen

INILAHCOM, Jakarta - PT Resouces Alam Indonesia Tbk (KKGI) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp100 per lembar saham dengan anggaran sebesar Rp100 miliar.
Perseroan akan melakukan pembayaran pada 15 Juli 2014 kepada para pemegang sahamnya. Untukcum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 26 dan 27 Juni 2014 dan di pasar tunai pada 1 dan 2 Juli 2014 dengan DPS hingga 1 Juli 2014.
Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Senin (9/6/2014). Rencana tersebut merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 5 Juni 2014. Perseroan juga menyetujui sisa laba 2014 sebesar Rp1 miliar sebagai dana cadangan.
Pada tahun 2013, perseroan mencatat laba bersih menjadi US$17,27 juta. Perolehan tersebut turun 26,8 persen dari periode sama tahun 2012 yang mencapai US$23,59 juta.

Semen Indonesia Incar Produksi 31,8 Juta Ton

INILAHCOM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menargetkan produksi semen sebanyak 31,8 juta ton pada 2014 dan menjadi 37,8 juta ton pada 2016.
Presdir PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soetjipto penambahan produksi merupakan kontribusi dari pabrik di Sumbar dan Jateng. Perseroan juga akan meningkatkan produksi sebesar dua juta ton dari berbagai pabrik yang ada.
Selain itu berharap dapat menambah 1,2 juta ton dari pabrik yang akan dibangun di Myanmar. "Jadi bisa berproduksi 41 juta ton pada 2017," katanya seperti mengutip Antara, Senin (9/6/2014).
Perseroan ingin mendominasi pasar ASEAN selain akan memperluas ekspansi ke kawasan Asia bahkan Afrika. Tahun 2015 bersamaan dengan penerapan pasar besar di ASEAN. Target tersebut dengan meningkatkan kapasitas produksi, melakukan efisiensi pembiayaan, memperluas distribusi, dan mempertahankan citra perusahaan.
Perseroan memiliki pesaing kuat yaitu The Siam Cement Group asal Thailand dari sisi kapasitas produksinya. Perusahaan itu memiliki produksi sebanyak 27 juta ton semen.
Mengenai ekspansi ke pasar internasional atau global, Dwi Soetjipto menjelaskan perusahaannya melakukan berbagai langkah peningkatan terus menerus dalam produksi, pemasaran, sumber daya manusia, dan sisi finansial.
Ia mengatakan dengan aset investasi sebesar Rp 46,5 triliun, Semen Indonesia siap memperluas ekspansi ke berbagai kawasan di Asia seperti Bangladesh dan Srilanka, bahkan menembus ke Afrika.
Saat ini, perseroan memiliki empat pabriknya di Jatim, PT Semen Padang dengan empat pabriknya di Sumbar, PT Semen Tonasa dengan empat pabrik di Sulsel, dan Thang Long Cement di Vietnam.

Bursa Asia Lanjutkan Kenaikan

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada akhir perdagangan Senin (9/6/2014). Pasar merespon positif terhadap membaiknya data ekonomi China dan Jepang.
Selain itu, bursa saham AS masih memimpin penguatan secara global. Indeks Dow Jones dan indeks S&P 500 berhasil membukukan rekor penutupan tertinggi pada akhir pekan lalu.
Indeks Nikkei menguat 46,76 poin atau 0,31% ke 15.124, indeks Hang Seng menguat 0,55 poin atau 0,03% menjadi 2.030,50, indeks ASX 200 naik 27,15 poin atau 0,50% ke 5.464,03. Sedangkan indeks Kospi melemah 5,44 poin atau 0,27% menjadi 1.990,04.
Melemahnya indeks Kospi di bursa Korea Selatan seiring dengan turunnya saham Samsung Electronics yang melemah lebih dari 3%.
Sementara dari data ekonomi China, tercatat surplus perdagangan dengan kenaikan ekspor 7% di bulan Mei. Pada bulan April, ekspor China naik 0,9% sedangkan impor China tercatat melemah 1,6% pada bulan Mei. Akibatnya, surplus perdagangan mencapai US$35,9 miliar pada bulan Mei dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$18,5 miliar.
Dari data ekonomi Jepang, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencapai 6,7% di sektor bisnis dan investasi selama triwulan pertama tahun 2014. Angka tersebut jauh melampaui prediksi pengamat yang sebesar 5,9%.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, bursa AS berhasil menguat dengan indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones mencatat rekor tertinggi. Indeks S&P 500 naik 8,98 poin atau 0,46% ke 1.949,44, indeks Dow Jones naik 88,17 poin atau 0,52% ke 16,924,28 dan indeks Nasdaq menguat 25,17 poin atau 0,59% ke 4.321,40. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (6/6/2014) malam, angka ketenagakerjaan nonpertanian AS mencapai 217.000 pada bulan Mei. Angka tersebut menunjukkan tingkat pengangguran sebesar 6,3%.
Sejumlah ekonom sebelumnya memperkirakan, angka ketenagakerjaan nonpertanian mencapai 218.000 pada bulan Mei dibandingkan bulan April yang mencapai 288.000 pekerjaan.

China Nikmati Lonjakan Surplus Neraca Perdagangan

INILAHCOM, Beijing - Surplus neraca perdagangan China mencatat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sepanjang Mei 2014, China mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$35,92 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan estimasi sebelumnya yang US$22,6 miliar.
Surplus itu ditopang meningkatnya ekspor yang melesat hingga 7% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ekspor itu diharapkan bisa melindungi perekonomian China dari ancama perlambatan ekonomi, terutama setelah turunnya impor.
Seperti dilaporkan Badan Statitsik China, surplus neraca perdagangan mei mencapai US$35,92 miliar. Pada publikasi bulan sebelumnya, surplus itu 'hanya' US$18,45 miliar. Kinerja ekspor pada April naik 0,9% dibandingkan Maret. Namun kenaikan ekspor Mei mencapai 7%. Di sisi lain, impor turun justru 1,6% setelah meningkat 0,8% di bulan April.
Naiknya ekspor itu dapat meningkatkan kepercayaan China, bahwa pemulihan permintaan di AS dan Eropa dapat menopang pertumbuhan ekonomi mereka. Pada saat yang sama, hal itu juga sekaligus mengurangi kebutuhan pemberian stimulus dalam skala besar.
Akhir pekan silam Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pemerintah pusat akan lebih pro-aktif menopang perekonomian lokal. Dia juga menegaskan keinginan untuk mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang masuk akal.
Survei Bloomberg terakhir menunjukan perekonomian China mulai stabil. Tapi investor masih menunggu serangkaian data China yang akan diumumkan minggu ini. Data-data tersebut antara lain terkait inflasi dan produksi industri. Pasar berharap hal itu bisa memberi informasi tambahan tentang kondisi perekonomian negara dengan perekonomain nomor dua terbesar dunia itu.

Pemodal Harus Segera Keluar dari Pasar Saham?

INILAHCOM, Jakarta – Pelemahan IHSG dinilai telah mengonfirmasi bahwa pemodal harus membatalkan semua rencana beli dan harus segera keluar dari pasar saham. Mengapa?
Gema Goeyardi, pendiri PT Astronacci International mengatakan, IHSG saat ini telah memasuki masa gelap atas pengaruh siklus Mercury retrograde. "Pelemahan terjadi tepat di hari pertama perdagangan saham setelah retrograde berlangsung," katanya kepada INILAHCOM.
Pelemahan IHSG ini, lanjut dia, sekaligus mengkonfirmasi bahwa pemodal harus membatalkan seluruh rencana beli yang dibuat pekan lalu. "Juga mengharuskan kita untuk segera keluar dari pasar untuk dua pekan ke depan," ujarnya.
Saham-saham seperti PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), PT Bank Danamon (BDMN), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Elnusa (ELSA), dan PT Kimia Farma (KAEF), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), dan PT Mitra Adiperkasa (MAPI) akan dibatalkan untuk pembeliannya. "Begitu juga dengan beberapa saham yang mengalami kerugian minor disarankan untuk segera dijual," tuturnya.
Fase sideways akan berlangsung hingga akhir Juni 2014 dengan adanya peluang rebound di antaranya. "Pergerakan bergelombang akan terjadi dengan banyak tipuan yang terjadi. Support dan resisten tidak lagi menjadi valid pada saat siklus ini berlangsung. Hindari saham-saham blue chips dan ambil posisi menunggu setidaknya hingga 19 Juni 2014," papar dia.
Gema menegaskan, target pelemahan IHSG saat ini berada pada 4.765-4.823. "Perhatikan tanggal 13 Juni 2014 sebagai perhentian koreksi atau waktu pembalikan arah harga yang pertama," tuturnya.
Siklus Full Moon dan Neptune Retrograde akan menjadi titik pembalikan arah harga pada minggu berikutnya. "17 dan 19 Juni 2014 dapat diamati sebagai titik pembentukan support atau resisten baru," ucapnya.
Karena pergerakan sideways, probabilitas terbentuknya support atau resisten pada tanggal tersebut menjadi seimbang. "Apabila harus memilih, maka kami melihat bahwa 17 Juni 2014 akan menjadi bottom pertama atas pengaruh siklus Full Moon dan Neptune Retrograde," ucapnya.
Lebih jauh Gema menjelaskan, dari sisi momentum, indikator Stochastic IHSG memperlihatkan indikasi kuat akan terjadinya sideways. "Hingga 3 hari ke depan, pelemahan tren akan terlihat sebelum rebound muncul," papar dia.
Dari sisi pola, bearish pennant terlihat dan pola ini akan menekan IHSG hingga level support berikutnya. Target pelemahan hingga tengah Juni 2014 ini berada pada 4.765-4.823 berdasarkan objective target price dari pennant dan gap yang terbentuk sejak Maret 2014.
"Tidak ada saham-saham yang dapat di-trading-kan untuk hari ini. Anda dapat beristirahat dan fokus untuk keluar dari pasar," imbuhnya.

Penguatan Nikkei Dihambat Meredanya Pemelahan Yen

INILAHCOM, Tokyo - Merebaknya optimisme terhadap outlook perekonomian dunia mendorong Nikkeisedikit menguat di awal sesi Asia pagi ini (10/6). Indeks Nikkei berjangka menguat 0,23% dan kini diperdagangkan di level 15.170.
Sebelumnya otoritas China memangkas giro wajib minimum (GWM) untuk sebagian perbankan China. Investor menyambut baik keputusan ini dan berharap dapat menopang pertumbuhan ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut.
Perkembangan yang kian positif dari hubungan Rusia-Ukraina juga memberi harapan bakal reda kecemasan akibat risiko geo-politik global. Selain itu, pasar juga masih merasakan dampak positif dari pelonggaran moneter ECB minggu lalu. Mereka yakin kebijakan ECB tersebut mampu mencegah zona-euro jatuh ke dalam jurang deflasi.
Pasar memang dibanjiri sejumlah sentiment positif. Meski demikian, investor terlihat enggan mendorong kenaikan indeks yang terlalu jauh seiring meredanya pelemahanyen. USD/JPY menyentuh 102.44 di awal sesi Asia.
Investor memlihat yen mengalami kesulitan melanjutkan momentum pelemahan setelah kemarin menyentuh 102.63. Pelemahan yen merupakan salah satu faktor penopang rally bursa sahamJepang. Itulah sebabnya meredanya pelemahan yen dapat menggerogoti potensi rally saham lebih lanjut.
Pasar juga khawatir dengan kondisi ekonomi Jepang. Pasalnya, data yang dirilils pagi ini menunjukan berkurangnya aktivitas industri pasca kenaikan pajak penjualan 1 April. Aktivitas industri tertier Jepang turun 5,4% pada April. Angka ini lebih buruk daripada prediksi penurunan 3,3%. Pada rilis sebelumnya data aktivitas industry Jepang meningkat 2,4%.

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram

Jakarta -Hari ini, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 1.000 per gram dibandingkan kemarin. Ini juga mempengaruhi harga pembelian kembali (buyback).
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa (10/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 529.000 per gram. Turun dibandingkan hari sebelumnya yaitu Rp 530.000 per gram.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga turun dari Rp 470.000 per gram menjadi Rp 469.000 per gram.
 
Berikut harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 244.800.000
  • 250 gram Rp 122.500.000
  • 100 gram Rp 49.050.000
  • 50 gram Rp 24.550.000
  • 25 gram Rp 12.300.000
  • 10 gram Rp 4.950.000
  • 5 gram Rp 2.500.000
  • 4 gram Rp 2.000.000
  • 3 gram Rp 1.509.000
  • 2,5 gram Rp 1.262.500
  • 2 gram Rp 1.018.000
  • 1 gram Rp 529.000
sumber: detik.com

IHSG Berpotensi Melemah Lagi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin anjlok 52 poin dan menjadi satu-satunya indeks pasar saham yang melemah di antara bursa-bursa regional. Aksi jual investor asing yang membuat IHSG berakhir negatif.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (9/6/2014), IHSG anjlok 52,093 poin (1,06%) ke level 4.885,083. Sementara Indeks LQ45 jatuh 10,071 poin (1,21%) ke level 823,576.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali mencetak rekor tertinginya sepanjang masa. Ini merupakan perdagangan keempat secara berturut-turut yang dialami indeks acuan di Wall Street itu.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 18,82 poin (0,11%) ke level 16.943,10. Indeks S&P 500 bertambah 1,83 poin (0,09%) ke level 1.951,27. Indeks Komposit Nasdaq menguat 14,84 poin (0,34%) ke level 4.336,24.
Hari ini IHSG diperkirakan masih berpotensi melemah lagi. Namun pelemahannya bisa terbatas berkat ada sentimen positif dari Wall Street semalam.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 7,66 poin (0,05%) ke level 15.131,66.
  • Indeks Straits Times menipis 2,76 poin (0,08%) ke level 3.302,44.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

 
Trust Securities
Lagi-lagi IHSG bergerak anomali dibandingkan laju bursa saham Asia yang merespon positif laju bursa saham AS dan juga merespon kenaikan GDP Jepang. Bahkan dengan sentimen dari dalam negeri yang cukup positif pun, seperti kenaikan nilai tukar Rupiah, laju IHSG tetap tidak bergeming dari zona merah dan bahkan terus bergerak turun. Kemungkinan IHSG merespon wait & see jelang penyelenggaraan debat perdana antar pasangan Capres-Cawapres dan penyelenggaraan Piala Dunia dimana mind set pelaku pasar selalu negatif sehingga memilih untuk mengamankan posisi. Selain itu merespon negatif, berita rencana kenaikan kembali TDL di Juli nanti dan pernyataan BI bahwa Indonesia rentan dengan gejolak ekonomi global. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4948,61 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4876,19 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4885,08. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (10/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4868-4875 dan resisten 4938-4958. Evening star di bawah middle bollinger band (MBB ). MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R juga bergerak turun menuju area oversold. IHSG sempat bergerak di bawah target support (4900-4930) dan belum mampu kembali ke kisaran tersebut. Masih adanya sikap menahan diri cenderung mengurangi posisi para pelaku pasar membuat IHSG cenderung melemah. IHSG sangat berharap dari sentimen yang ada untuk memperbaiki posisi. Jika tidak, maka IHSG pun akan cenderung melanjutkan pelemahannya.
 
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS melanjutkan tren kenaikan dan kembali menyentuh rekor baru, seiring penguatan saham-saham unggulan. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,11% dan S&P500 sebesar +0,09%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Jepang yang dirilis lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,37% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,52%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas kembali bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik +0,08% ke posisi US$104,49 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,16% ke leve US$ 1.251,90 per troy ounce.
Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah membukukan penguatan selama empat hari berturut-turut, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah di angka Rp 11.860 per dolar AS. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5,15%, seiring pelambatan ekonomi global dan membesarnya defisit neraca perdagangan dalam negeri.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG kemarin di perdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks fase konsolidasi range 4.865 – 5.091 bergerak mixed to down. Pelemahan indeks semakin terbatas. Indicator RSI di zona 40%.
Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas menguji support 4.858. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.858 dan resistance 4.930. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 9 Juni 2014 ditutup melemah 1,06% pada level 4884. Semua sektor melemah dengan kontribusi terbesar pada sektor pertambangan. Investor asing melakukan net sell Rp778,377 miliar. Pelemahan IHSG diduga disebabkan oleh minimnya sentimen positif disaat kondisi pasar cenderung bersikap menunggu akan hasil pemilu presiden RI 9 Juli nanti, pelemahan rupiah, potensi meningkatnya laju inflasi serta potensi berlanjutnya defisit neraca perdagangan hingga bulan Juni. Indeks di bursa Wall Street reli ditutup menguat yang didorong oleh kenaikan pada saham dengan kapitalisasi pasar kecil. Penguatan indeks berlanjut setelah pekan lalu indeks menguat karena pemangkasan suku bunga oleh ECB dan membaiknya data tenaga kerja AS. Optimisme akan membaiknya perekonomian AS setelah pada kuartal I lalu mengalami kontraksi, juga mendorong penguatan indeks. Aktivitas merger juga mendorong investor untuk membeli beberapa saham. Merck & Co mengatakan telah sepakat untuk memb eli Idenix Pharmaceuticals senilai USD3,85 juta. Namun indeks Volatilitas CBOE (VIX) mengalami kenaikan setelah pada perdagangan akhir pekan lalu mengalami penurunan pada level terendah sejak Februari 2007. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 4835 - 4946. Rekomendasi: GGRM, SILO, ASII, ICBP, UNTR, BBCA.(detik.com)

Dow Jones dan S&P 500 Belum Berhenti Cetak Rekor

New York -Indeks Dow Jones dan S&P 500 kembali mencetak rekor tertinginya sepanjang masa. Ini merupakan perdagangan keempat secara berturut-turut yang dialami indeks acuan di Wall Street itu.
Penguatannya sudah lebih moderat dibandingkan posisi perdagangan sebelumnyam begitu juga dengan volume perdagangannya. Banyaknya aktivitas merger dan akuisisi membuat pelaku pasar bersemangat dan percaya diri.
Beberapa saham yang naik tinggi berkat aksi korporasi salah satunya adalah Merck & Co yang akan membeli Idenix Pharmaceuticals Inc dengan nilai sekitar US$ 3,85 miliar Rp 38,5 triliun).
"Sepertinya tiap hari Senin ada saja aksi korporasi baru. Ini menunjukkan betapa bagusnya arus kas perusahaan, dan ini menjadi penyemangat pelaku pasar," kata Bruce Zaro, kepala strategi teknikal dari Delta Global Asset Management di Boston, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/6/2014).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 18,82 poin (0,11%) ke level 16.943,10. Indeks S&P 500 bertambah 1,83 poin (0,09%) ke level 1.951,27. Indeks Komposit Nasdaq menguat 14,84 poin (0,34%) ke level 4.336,24.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 sempat menyentuh rekor intraday tertingginya sepanjang masa pada pertengahan perdagangan, masing-masing di level 16.970,17 dan 1.955,55. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks akan Melemah Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS melanjutkan tren kenaikan dan kembali menyentuh rekor baru, seiring penguatan saham-saham unggulan. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,11% dan S&P500 sebesar +0,09%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Jepang yang dirilis lebih tinggi dibanding proyeksi sebelumnya. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,37% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan +0,52%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas kembali bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI naik +0,08% ke posisi US$104,49 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,16% ke leve US$ 1.251,90 per troy ounce.
Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah membukukan penguatan selama empat hari berturut-turut, setelah sebelumnya sempat menyentuh level terendah di angka Rp 11.860 per dolar AS. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memprediksi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5,15%, seiring pelambatan ekonomi global dan membesarnya defisit neraca perdagangan dalam negeri.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG kemarin di perdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks fase konsolidasi range 4.865 – 5.091 bergerak mixed to down. Pelemahan indeks semakin terbatas. Indicator RSI di zona 40%.
Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas menguji support 4.858. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.858 dan resistance 4.930.(detik.com)

First Asia Capital: IHSG Lanjutkan Koreksi

Jakarta -Aksi jual asing kembali berlanjut terutama terhadap saham-saham unggulan di sektor perbankan dan telekomunikasi. IHSG ditutup terkoreksi 52,093 poin (1,05%) di 4885,083 menyusul berlanjutnya aksi ambil untung pemodal asing yang kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp778,38 miliar. Memburuknya kondisi ekonomi nasional ditandai dengan membesarnya defisit neraca perdagangan April lalu hingga USD 1,96 miliar dan sentimen politik dalam negeri menjelang pemilihan presiden Juli mendatang telah dimanfaatkan oleh pemodal asing melakukan aksi jual lanjutan.
Naiknya defisit neraca perdagangan April lalu telah meningkatkan kekhawatiran membengkaknya defisit transaksi berjalan (CAD) kuartal II 2014 melampaui 1Q14 yang mencapai USD4,19 miliar. Hal ini juga telah menekan pergerakan rupiah atas dolar AS pekan lalu hingga mendekati level Rp11900. Akibatnya pasar mengkhawatirkan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan tingkat bunga acuannya 25 bp menjadi 7,75% dalam waktu dekat.
Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan tren penguatannya namun terbatas. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,11% dan 0,09% ditutup di level tertinggi baru masing-masing di 16943,10 dan 1951,27.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan melanjutkan koreksi. IHSG akan menguji support di 4830 dan resisten di 4930. Pasar saat ini tengah menanti putusan BI mengenai tingkat bunga acuan (BI Rate).
 
IHSG : S1 4830 S2 4800 R1 4900 R2 4930
 
Saham Pilihan
  • ASII 7100-7500 TB, SL 7050
  • PGAS 5350-5600 TB, SL 5300
  • GGRM 53550-54800 TB, SL 53300
  • ADRO 1250-1320 BoW, SL 1240
  • JPFA 1240-1320 BoW, SL 1210
  • TINS 1350-1440 BoW, SL 1330
sumber:detik.com

Trust Securities: IHSG Cenderung Masih Melemah

Jakarta -Lagi-lagi IHSG bergerak anomali dibandingkan laju bursa saham Asia yang merespon positif laju bursa saham AS dan juga merespon kenaikan GDP Jepang. Bahkan dengan sentimen dari dalam negeri yang cukup positif pun, seperti kenaikan nilai tukar Rupiah, laju IHSG tetap tidak bergeming dari zona merah dan bahkan terus bergerak turun. Kemungkinan IHSG merespon wait & see jelang penyelenggaraan debat perdana antar pasangan Capres-Cawapres dan penyelenggaraan Piala Dunia dimana mind set pelaku pasar selalu negatif sehingga memilih untuk mengamankan posisi. Selain itu merespon negatif, berita rencana kenaikan kembali TDL di Juli nanti dan pernyataan BI bahwa Indonesia rentan dengan gejolak ekonomi global. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4948,61 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4876,19 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4885,08. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (10/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4868-4875 dan resisten 4938-4958. Evening star di bawah middle bollinger band (MBB ). MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R juga bergerak turun menuju area oversold. IHSG sempat bergerak di bawah target support (4900-4930) dan belum mampu kembali ke kisaran tersebut. Masih adanya sikap menahan diri cenderung mengurangi posisi para pelaku pasar membuat IHSG cenderung melemah. IHSG sangat berharap dari sentimen yang ada untuk memperbaiki posisi. Jika tidak, maka IHSG pun akan cenderung melanjutkan pelemahannya.(detik.com)