"Berapapun nilainya, kalau sudah muncul antibodi, berarti tubuh berespons alamiah dan wajar terhadap vaksinasi," ujar ahli patologi klinik Universitas Sebelas Maret dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK, PhD, FISQua pada detikcom, Sabtu (22/5/2021).
Uji efektivitas vaksin COVID-19 sebenarnya sudah dilakukan oleh para ilmuwan dalam uji klinis. Vaksin yang beredar saat ini sudah melalui semua itu dan terbukti secara ilmiah memberikan manfaat.
Menurut dr Tonang, uji klinik vaksin COVID-19 umumnya memang baru berlangsung sekitar 1 tahun. Dalam waktu terbatas tersebut, uji klinik sudah membuktikan imunogenisitas untuk mendeteksi terbentuknya antibodi dan primary endpoint untuk mencegah sakit.