korea by dewanti

Tuesday, December 24, 2013

IHSG Menguat 13 Poin Sambut Hari Natal

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil keluar dari zona merah dan naik 13 poin berkat aksi beli selektif. Perdagangan berjalan sepi karena banyak investor yang sudah meliburkan diri sejak awal pekan ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.225 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin di Rp 12.220 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 11,587 poin (0,28%) ke level 4.201,195 mengekor penguatan bursa-bursa global dan regional. Aksi beli cukup marak terjadi membuka perdagangan terakhir sebelum Natal.
Saham-saham unggulan yang kemarin dilepas kini jadi incaran investor. Namun sayang penguatan ini hanya sebentar, indeks kembali kena aksi ambil untung dan meluncur ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 4,726 poin (0,11%) ke level 4.184,882 jadi satu-satunya yang melemah di antara indeks acuan pasar modal Asia. Bursa regional kompak menguat dengan laju yang cukup kencang.
Indeks bergerak dalam rentang yang tipis di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini di level 4.206,642.
Mengakhiri perdagangan terakhir sebelum Natal, Selasa (24/12/2013), IHSG naik 13,226 poin (0,32%) ke level 4.202,834. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,132 poin (0,59%) ke level 701,197.
Dengan tersisa dua perdagangan lagi, IHSG bisa mencoba untuk tumbuh positif tahun ini. Sedikitnya indeks harus bisa tembus di atas level 4.300 jika ingin tumbuh positif.
Investor asing kembali memburu saham. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelain bersih (foreign net buy) senilai Rp 13,82 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 74.398 kali pada volume 3,672 miliar lembar saham senilai Rp 2,613 triliun. Sebanyak 123 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak di zona hijau, mempertahankan momentum pembelian sejak pagi tadi. Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan dengan lonjakan lebih dari satu persen.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 3,20 poin (0,15%) ke level 2.092,91.
  • Indeks Hang Seng melonjak 257,99 poin (1,13%) ke level 23.179,55.
  • Indeks Nikkei 225 naik 18,91 poin (0,12%) ke level 15.889,33.
  • Indeks Straits Times bertambah 11,07 poin (0,36%) ke level 3.127,29.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 750 ke Rp 6.950, Unilever (UNVR) naik Rp 550 ke Rp 26.100, Mandom (TCID) naik Rp 400 ke Rp 12.000, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 24.350.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 11.500, Matahari (LPPF) turun Rp 350 ke Rp 10.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 300 ke Rp 41.250, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 200 ke Rp 28.400. (detik.com)

Indofarma akan Ekspor Obat Generik ke Timur Tengah

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) pada 2014 akan menjual obat generiknya ke negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia. Pasalnya, perseroan optimistis sudah mendapatkan izin ekspor ke negara tersebut.
Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Elfiano Rizaldi mengatakan, proses registrasi ekspor obat membutuhkan waktu hingga dua tahun dan registrasi ini sudah dilakukan perseroan sejak 2012.
"Untuk ekspor obat kan tidak bisa langsung, kita harus melalui registrasi yang memakan waktu satu sampai dua tahun. Jadi Tahun depan baru bisa lakukan ekspor," kata Elfiano seusai paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Menurut Elfiano, jenis obat yang akan di ekspor perseroan yakni obat generik dan beberapa jenis obat non generik atau bermerek. "Sebagian besar obat generik, obat branded juga ada tapi tidak besar," ucap dia.

Bursa Asia Naik Jelang Libur Natal

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak lebih tinggi pada perdagangan Selasa (24/12/2013). Investor mendukung langkah reformasi yang terjadi di Jepang.
Indeks Nikkei naik 0,8% setelah Senin kemarin tutup unutk merayakan libur Hari Ulang Tahun Kaisar Jepang. Sepanjang tahun 2013 ini, indeks Nikkei telah naik 53,8%. Indkes Nikkei menjadi salah satu bursa terbaik di Asia.
Yen melemah terhadap dolar AS 0,2% menjadi 104,36 yen per dolar AS. Penguatan terjadi pada saham KDDI Corp naik 3,4%, saham Fanuc Corp menguat 2,8%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Indeks ASX di Sydney naik 0,5% melanjutkan penguatan tiga hari sebelumnya. Penguatan terjadi pada saham sektor perbankan. Penguatan mengabaikan aturan untuk menyiapkan prasyarat cadangan modal yang lebih ketat. Saham Wespac Banking Corp naik 0,6% dan saham Commonwealtd Bank of Australia naik 3,1%.
Penguatan lain juga terjadi pada indeks Kospi di Seoul. Indeks AZX di Selandia Baru naik 1 persen. Penguatan terjadi pada saham Samsung Electgronic Co turun 0,9% setelah terbongkas kelemahan Smartphone Galaxy S4.
Sementara indeks Shanghai bergerak positif meskipun terjadi kenaikan suku bunga kredit antar bank dalam enam bulan sehingga berpotensi krisis likuiditas. Indeks Shanghai naik 0,7% dan saham Hang Seng naik 0,6%. Bursa Australia, Singapura, Hong Kong baru aktif pada Selasa siang menjelang Natal.

Merger INAF-KAEF Terhalang Banyak Kepentingan

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang akan membentuk holding BUMN farmasi belum terwujud karena banyak kepentingan.
"Pembentukan holding lama itu karena kedua perusahaan ini kan milik negara. Penyatuan juga kan harus persetujuan Kementerian Keuangan dan Legislatif, jadi banyak yang punya," kata Dirut PT Indofarma Tbk, Elfiano Rizaldi seusai paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Menurut Elfiano, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selalu pemegang saham terus membahas pembetukan holding BUMN farmasi dan pihak Indofarma siap menerima semua keputusan pemegang saham.
"Kalau dari kita menyambut baik karena ini membuat kedua perusahaan lebih efisien dalam berproduksi dan ketika melakukan riset bisa dilakukan secara berdua, jadi biayanya tidak bisa patungan," ujar Elfiano.
Elfiano berharap, jika terbentuk holding farmasi maka kegiatan kedua perusahaan harus disesuaikan dengan lini bisnisnya masing-masing. Hal ini agar tidak saling berebut pasar dan dapat bekerja secara maksimal.
"Terpenting itu seusai dengan core bisnisnya masing-masing. Indofarma kan lebih besar untuk industrinya dan nantinya Kimia Farma bisa dalam distribusinya atau kliniknya," tutur Elfiano.
Seperti diketahui pembentukan holding BUMN farmasi sudah mencuat sejak 2009, namun hingga saat ini belum juga terbentuk.

Awas, Aksi Goreng Parpol

INILAH.COM - Jakarta, Sejumlah partai politik mulai aktif mengupulkan dana Pemilu. Salah satu caranya adalah mengail duit di lantai bursa.
Pemilihan umum legislatif baru akan berlangung April 2014 alias masih empat bulan lagi. Tapi eksibukan pencari dana sudah terlihat sejak beberapa bulan terakhir ini. Infonya macam-macam. Ada pertinggi sebuah parpol yang giat mendekati pengusaha-pengusaha berkantong tebal, ada juga yang melobi BUMN-BUMN. Bahkan, konon, beberapa BUMN diutus mengail dana dari pasar modal.
Info yang disebut terakhir itu, entah dari mana asal sumbernya, kini ramai dibicarakan pemain saham. Soalnya, seperti diutarakan seorang pemain saham, upaya pengumpulan dana itu dilakukan dengan cara menggoreng saham-saham BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai garing. Maklum, yang menggoreng saham-saham itu adalah perusahaan BUMN yang punya dana melimpah.
Benarkan info itu? Masih perlu dibuktikan. Tapi, memang, November lalu, Dahlan Iskan, Menteri BUMN, pernah memerintahkan PT Jamsostek untuk melakukann buy back saham-saham BUMN yang tercatat di pasar modal. Instruksi penguasa BUMN itu kemudian menuai kritikan, termasuk dari Didi J Rachbini, ekonom dari PAN.
Belum jelas, apakah Dahlan dilaksanakan atau tidak. Yang pasti, dalam beberapa hari terakhir ini perdagangan saham di BEI terasa sangat tidak rasional. Ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) dan beberapa saham melonjak harganya, saham-saham BUMN justru turun. "Yang tidak turun cuma saham Semen Indonesia," kata sebuah sumber.
Yang lebih aneh lagi, ada saham sebuah bank pemerintah yang ditransaksikan di harga Rp 800-an per saham. Padahal, pada saat itu, permintaan pasar berada di level Rp 900-an. Diduga, dengan membeli saham sangat murah, keuntungan (gain) yang diperoleh di tukang goreng akan lebih tinggi bila saham bank BUMN tersebut naik.
Namun, terlepas rumor tadi, saat ini para pemain di bursa sedang dihadapkan pada kenyataan pahit. Menjelang perayaan Natal dan tahun baru ini transaksi di BEI relatif sepi. IHSG pun melemah gara-gara para investor melepas asetnya untuk menghadapi libur panjang sampai 2 Januari 2014.

Inilah Pemicu Penurunan Kinerja Indofarma di 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) sepanjang tahun ini mengalami tekanan di sisi kinerja keuangan, akibat melemahnya nilai tukar rupiah dan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
"Melemahnya rupiah yang membuat harga bahan baku naik dan ini membuat pengeluaran perseroan lebih besar. Impor bahan baku 90 persen lebih," kata Dirut PT Indofarma Tbk, Elfiano Rizaldi seusai paparan publi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Selain melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kata Elfiano, perseroan juga tertekan karena adanya kenaikan UMP di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. "UMP di Cibitung naik dari Rp1,8 juta menjadi Rp2,4 juta. Permintaan mereka justru lebih tinggi, yakni mencapai Rp2,9 juta hingga Rp3 juta. Ini jelas memberatkan perseroan," tutur dia.
Lebih lanjut, Elfiano mengatakan adanya renovasi pabrik pada tahun ini juga membuat penurunan produksi obat. Sehingga, berdampak terhadap penjualan perseroan per September 2013.
Kinerja perseroan, per September 2013 perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp 61,16 miliar. Padahal, perseroan sempat meraup laba Rp20,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu penyebab penurunan kinerja tersebut adalah beban pokok penjualan.
Angkanya membengkak sebesar 1,4% dari Rp440,6 miliar menjadi Rp447,05 miliar. Namun, penjualan bersih Indofarma justru turun sekitar 8,6% dari Rp701,5 miliar menjadi Rp640,8 miliar.

Indofarma akan Kurangi 50% Utang

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) pada tahun ini akan menurunkan utang bank hingga 50% dari total total utangnya per September 2013 sebesar Rp269,97 miliar.
"Kita harapkan hingga akhir tahun ini utangnya turun Rp100 miliar sampai Rp150 miliar," kata Direktur Keuangan PT Indofarma Tbk, John Sebayang seusai paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/12/2013).
Menurut John, pengurangan utang ini dapat tercapai, sebab jumlah piutang yang dimiliki perseroan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat, piutang per September 2013 sebesar Rp231,75 miliar atau naik 26% dari sepanjang tahun lalu senilai Rp184,27 miliar.
"Piutang bisalah untuk mengurangi utang perseroan. Piutang akan dibayarkan pada kuartal ke empat (2013) sebesar Rp200 miliar," tutur John.

Bursa Asia Ngebut, IHSG Lagi-lagi Ketinggalan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jadi satu-satunya yang melemah di antara indeks acuan pasar modal Asia. Bursa regional kompak menguat dengan laju yang cukup kencang, sedangkan IHSG menipis 4 poin.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 11,587 poin (0,28%) ke level 4.201,195 mengekor penguatan bursa-bursa global dan regional. Aksi beli cukup marak terjadi membuka perdagangan terakhir sebelum Natal.
Saham-saham unggulan yang kemarin dilepas kini jadi incaran investor. Namun sayang penguatan ini hanya sebentar, indeks kembali kena aksi ambil untung dan meluncur ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (24/12/2013), IHSG menipis 4,726 poin (0,11%) ke level 4.184,882. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,293 poin (0,04%) ke level 697,358.
Indeks bergerak dalam rentang yang tipis di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini di level 4.204,065.
Pelemahan yang terjadi hari ini bisa menambah parah koreksi IHSG dalam satu tahun ini yang memang sudah tumbuh minus. Dengan tersisa dua perdagangan lagi, berat bagi IHSG untuk bisa tumbuh positif.
Perdagangan hari ini berjalan sangat sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 41.770 kali pada volume 1,692 miliar lembar saham senilai Rp 1,303 triliun. Sebanyak 88 saham naik, sisanya 111 saham turun, dan 95 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak di zona hijau, mempertahankan momentum pembelian sejak pagi tadi. Bursa saham Hong Kong memimpin penguatan dengan lonjakan lebih dari satu persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 14,89 poin (0,71%) ke level 2.104,59. 
  • Indeks Hang Seng melonjak 257,99 poin (1,13%) ke level 23.179,55. 
  • Indeks Nikkei 225 naik 137,07 poin (0,86%) ke level 16.007,49. 
  • Indeks Straits Times bertambah 11,07 poin (0,36%) ke level 3.127,29. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 750 ke Rp 6.950, Astra Agro (AALI) naik Rp 250 ke Rp 24.250, Unilever (UNVR) naik Rp 100 ke Rp 25.650, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 100 ke Rp 18.850.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 41.100, Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 10.850, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 200 ke Rp 28.400, dan Bank Mega (MEGA) turun Rp 185 ke Rp 1.840. (detik.com)

Daftar Mata Uang yang Akan 'Dihajar' Dolar di 2014

Jakarta -Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) masih akan terus menguat di tahun depan berkat rencana The Federal Reserve mengurangi besaran stimulusnya. Berikut ini beberapa mata uang yang akan tertekan oleh penguatan dolar.
Kepala Riset dari Credit Agricole Bank, Mitul Kotecha, mengatakan membaiknya ekonomi AS juga membuat adanya aliran dana dalam jumlah besar yang masuk ke negeri Paman Sam. Hal ini juga jadi faktor menguatnya dolar AS.
"Saya percaya dolar akan terus menguat terhadap beberapa mata uang lainnya di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Tapi harus diperhatikan juga mana saja mata uang yang akan melemah sangat dalam," ujarnya kepada CNBC, Selasa (24/12/2013).
Menurutnya, mata uang yang akan tertekan oleh dolar AS merupakan milik negara yang mengalami arus dana keluar yang cukup tinggi. Pasalnya, negara-negara tersebut banyak melakukan impor dan melakukan transaksi dalam dolar AS.
"Saya kira mata uang yang akan sangat tertekan dolar AS antara lain rupee India, rupiah Indonesia, lira Turki, rand Afrika Selatan dan real Brasil. Mereka ini masuk kategori paling buruk tahun depan," katanya.
Selain itu, yen Jepang dan euro juga diprediksi masih akan melemah, tapi tidak terlalu dalam. Tahun ini saja Yen sudah jatuh 20% terhadap dolar AS, sementar euro hanya naik tipis 3,7%.
Beberapa mata uang yang diperkirakan belum bisa dikalahkan dolar AS tahun depan antara lain yuan China dan dolar Taiwan.
"Negara-negara di Utara dan Timur Asia punya ekonomi dan cadangan devisa yang kuat, sehingga bisa mempertahankan diri terhadap rencana pengurangan stimulus The Fed dan arus dana keluar," kata Jonathan Cavenagh, analis pasar uang dari Westpac. (detik.com)

Jangan Lupa, Mulai 6 Januari Satu Lot Saham Jadi 100 Lembar

Jakarta -Menyambut tahun baru 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan aturan baru yang menetapkan satu lot saham setara 100 lembar, tidak lagi 500 lembar seperti saat ini.
Kebijakan perubahan 1 lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar saham ini bertujuan mengurangi jumlah dana minimal yang diperlukan untuk dapat berivestasi di Pasar Modal.
Dengan demikian aturan baru ini diharapkan bisa menambah jumlah investor pasar modal kita, sehingga meningkatkan liquiditas dan ketahanan pasar dalam negeri terhadap krisis.
"Satuan perdagangan dan fraksi harga berlaku efektif per 6 Januari 2014," kata pengumuman di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (17/12/2013).
Selain itu bursa juga akan mengubah fraksi harga saham yanga akan dibagi menjadi tiga kelompok, yakni harga saham kurang dari Rp 500 memiliki fraksi Rp 1, kelompok saham Rp 500-5.000 sebesar Rp 5, dan harga saham lebih dari Rp 5.000 dengan fraksi Rp 25.
Sekarang ini, BEI menerapkan lima kelompok fraksi, yakni harga saham di bawah Rp 200 dengan fraksi Rp 1, harga saham Rp 200-500 fraksinya Rp 5, harga saham Rp 500-2.000 punya fraksi Rp 10, harga saham Rp 2.000-5.000 dengan fraksi Rp 25, dan kelompok harga saham di atas Rp 5.000 fraksi harganya senilai Rp 50. (detik.com)

Terbesar Sepanjang Sejarah, APBN Jepang Rp 9.220 Triliun

Tokyo -Jepang menyetujui anggaran terbesar sepanjang sejarah untuk 2014. Tingginya anggaran ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga karena adanya kenaikan sejumlah tarif pajak.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan, pemerintah akan menggelontorkan anggaran 95,88 triliun yen (US$ 922 miliar) atau sekitar Rp 9.220 triliun untuk tahun fiskal 2014 yang dimulai April tahun depan.
Dikutip dari AFP, Selasa (24/12/2013), ini merupakan anggaran terbesar sepanjang sejarah Jepang, naik dari 92,61 triliun yen di tahun ini. Ini karena tingginya pendapatan dari kenaikan pajak penjualan, dari 5% menjadi 8% mulai 1 April 2014.
Meski begitu, namun defisit anggaran tampaknya masih akan besar tahun depan, yaitu sekitar 19 triliun yen. Itu berarti, utang pemerintah Jepang akan makin tinggi dan menjadi yang terbesar dari seluruh dunia.
Jepang melakukan kenaikan untuk anggaran militer atau pertahanan, karena ada tensi politik yang tinggi dengan China terkait perebutan pulau.
Tahun lalu, anggaran militer Jepang sempat turun ke level terendah dalam 10 tahun terakhir, sementara China menaikkan anggaran militernya 2 kali lipat di tahun yang sama.

Sambut Tahun Baru, Ini Jadwal Libur BEI dan BI

Bisnis.com, JAKARTA — Transaksi perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini akan berakhir pada 30 Desember 2013 dan kembali dibuka pada 2 Januari 2013.
Berdasarkan jadwal BEI, disebutkan pada 31 Desember 2013 merupakan hari libur bursa. Adapun 1 Januari 2014 juga tidak akan beroperasi karena Tahun Baru 2014.
Selain itu, dalam rangka menyambut Hari Raya Natal, Bursa juga tidak akan beroperasi pada esok hari (25/12/2013) hingga Kamis (26/12/2013).
"25 Desember 2013 Libur Hari Raya Natal, 26 Desember 2013 cuti bersama Hari Raya Natal," paparnya dalam laman resmi BEI, Selasa (24/12/2013).
Dalam laman resminya, BEI menyebutkan jadwal libur mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama No.5/2012, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SKB.06/MENNIII2012 dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No.02/2012 tanggal 19 Juli 2012 tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2013.
Sementara itu, Bank Indonesia hanya tutup pada saat tahun baru 1 Januari 2014. Adapun untuk 31 Desember 2013 tidak ada jadwal libur.

Global Mediacom (BMTR) Kembali Buyback Saham Rp1,54 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) melakukan pembelian kembali (buyback) saham Rp1,54 miliar.
Corporate Secretary Global Mediacom Arya Sinulingga mengatakan pihaknya kembali melakukan buyback 806 juta saham dengan harga rata-rata Rp1.913 per saham.
"Transaksi buyback dilakukan pada 20 Desember 2013," paparnya dalam keterangan tertulis, Selasa (24/12/2013).
Seperti diketahui, buybcak saham dilakukan merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No:2/POJK.04/2013 pada 23 Agustus 2013 terkait pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Sebelumnya, kelompok media Grup MNC itu juga telah mengumumkan untuk memperpanjang periode buyback tanpa persetujuan pemegang saham hingga 2 Maret 2014.
Awalnya, perseroan telah menetapkan periode pelaksanaan buyback berlaku sejak 30 Agustus dan berakhir pada 30 November 2013. Adapun, harga maksimal senilai Rp2.300 per saham.

Investor Tetap Kempit Saham

INILAH.COM, Jakarta – Trader jangka pendek disarankan mengurangi posisi hingga 50%. Bagi yang tak punya waktu disarankan keluar pasar. Tapi, bagi investor jangka panjang tetap kempit saham.
Pada perdagangan Senin (23/12/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5,95 poin (0,14%) ke posisi 4.189,608. Intraday terendah 4.154,117 dan tertinggi 4.205,185.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, para fund manager sepertinya memang sudah berada dalam mode 'liburan'. "Mereka tidak dalam posisi beli yang agresif. Tapi setidaknya, posisi net sell yang mereka lakukan pada hari Jumat kemarin, juga sudah di-buy back lagi," kata dia di Jakarta, Senin (23/12/2013).
Sementara itu, bursa saham regional, Satrio menjelaskan, Hang Seng Index (HSI) dan Strait Times Index (STI) memang naik. "Akan tetapi, HSI signalnya belum positif (belum tembus resisten), STI posisi running di sekitar resisten 3.110," tuturnya.
"Sell on Strength, hari ini saya hanya trading-trading saja. Posisi masih tetap sekitar 50%," imbuhnya.
IHSG turun, lanjut dia, tapi close dengan candle berbentuk hammer. Window dressing? Baru terlihat di grup Bhakti. "Harapan saya, window dressing bisa menjalar di tempat lain. Tapi, enggak tau deh ini. Yang jelas, saya hanya mau full power lagi, kalau IHSG bisa menembus resistance. Tanpa penembusan resisten IHSG, kita hanya bisa wait and see," ucapnya.
Secara terpisah, pengamat pasar modal Sem Susilo mengatakan, pola penutupan IHSG cukup oke.Investor asing net sell sebesar Rp50 miliar. "Tidak terlalu material," kata Sem.
Saham PT London Sumatera Plantation (LSIP) turun dengan volume kecil, tapi belum sampai target tangkap aman.
Di atas semua itu, Sem menyarankan, bagi para trader yang masih punya waktu monitoring disarankan kurangi posisi hingga 50%. Di sisi lain, bagi yang tidak punya waktu monitoring disarankan exit dulu saja. "Untuk investasi, tetap dalam posisi hold," imbuhnya.

AHAB akan Tambah Investasi Reksadana Tahun 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP) pada tahun depan akan akan meningkatkan investasi dana nasabahnya ke produk reksadana dari 5% menjadi 10%.
Seketaris Perusahaan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, Sutjianta mengatakan, saat ini investasi paling besar ke deposito yang mencapai 70% dan sisanya ke saham, reksadana, dan obligasi.
"Tahun depan porsi investasi ada perubahan, kita akan tambah ke reksadana menjadi 10 persen. Ini di ambil dari investasi deposito," kata Sutjianta saat paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/12/2013).
Menurut dia, alasan penambahan investasi ke produk reksadana karena hanya untuk mengamankan dana nasabahnya. "Kita tidak ingin fokuskan ke satu intrumen, jadi kita menyebar. Terpenting itu sedikit-sedikit tapi banyak, sehingga tidak terlalu berisiko," ujar dia. [hid]
Sementara terkait adanya pelemahan beberapa saham, kata Sutjianta, perseroan tidak khawatir karena investasinya ke banyak saham dan porsi ke masing-masing saham tidak berbeda jauh.
Tercatata pada 30 September 2013, investasi yang dilakukan perseroan ke deposito wajib sebesar Rp14 miliar, deposito biasa senilai Rp60,67 miliar, deposito berjangka sebanyak Rp74,67 miliar dan untuk reksadana perseroan memilih reksadana net gemilang dengan nilai Rp5,23 miliar.

Tapering Fed Senyap, Rupiah Siuman

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (23/12/2013) ditutup menguat 20 poin (0,16%) ke posisi 12.180/12.205 dari posisi akhir pekan lalu 12.200/12.220.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah memang menguat tapi tidak tampak aksi pembelian. Karena itu, penguatan rupiah hari ini akibat aksi profit taking terhadap dolar AS.
Sebab, kata dia, pelemahan dolar AS juga terjadi di NDF akibat aksi realisasi untung jelang libur Natal dan tahun baru. "Karena itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 12.180 setelah mencapai level terlemahnya 12.250 dari posisi pembukaan 12.220 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (23/12/2013).
Lebih jauh Christian menjelaskan, setelah adanya respons dari tapering Fed yang lebih senyap dibandingkan estimasi memicu profit taking. "Mereka kemungkinan beralih ke pasar aset berisiko," ujarnya.
Menurut dia, pengumuman tapering Fed senilai US$10 miliar di luar ekspektasi pasar. "Sebelumnya, pasar berekspektasi tapering baru terjadi pada Januari atau Maret 2014. Tapi, di sisi lain, reaksi pasar tidak terlalu negatif," timpal dia.
Sebab, kata dia, The Fed menyisipkan sinyal panduan moneter yang berhasil mengembalikan keyakinan para investor. The Fed sendiri menyatakan bahwa tingkat suku bunga rendah, 0-0,25% akan tetap dipertahankan meski tingkat pengangguran AS membaik ke bawah 6,5%.
Pernyataan tersebut menimbulkan persepsi di pasar bahwa tapering bukanlah pengetatan moneter. "Karena itu, reaksi di pasar obligasi pun cukup senyap seiring panduan moneter The Fed yang diperkuat dengan proyeksi suku bunga AS yang cenderung lebih dovish (pro-moneter longgar)," papar dia.
Semua itu, lanjut dia, memicu pergerakan pada indeks saham yang mencerminkan investor lebih nyaman, bahwa tapering bukan pengetatan moneter dan pertumbuhan ekonomi AS menjadi penggerak utama di balik pergerakan yield obligasi AS.
Selain itu, tapering senilai US$10 miliar dinilai pasar cukup rendah. Ini menunjukkan bahwa proses tapering Fed akan berjalan secara gradual.
Yang lebih penting bagi para pelaku pasar adalah proyeksi, arah suku bunga berikutnya. Pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke menunjukkan bahwa tapering US$10 miliar lebih moderat. "Ini lebih meyakinkan bagi para pelaku pasar yang pada awalnya takut tapering yang lebih agresif," ucapnya.
Belum lagi, rapat FOMC menyebutkan bahwa program tapering The Fed itu tetap tergantung pada data ekonomi AS yang dirilis. "Jika data ekonomi AS membaik, tapering tersebut baru dilanjutkan. Tapi, bisa saja ditunda dulu tapering-nya dan terutama kenaikan suku bunga AS kemungkinan baru akan terjadi di akhir 2015," ucapnya.
Alhasil, dolar AS melemah terbatas terhadap mayoritas mata uang utama tapi menguat tipis terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 80,50 dari sebelumnya 80,55. "Tapi, di sisi lain, terhada euro, dolar AS ditransaksikan menguat tipis ke US$1,3673 dari sebelumnya US$1,3675 per euro," imbuh Christian. 

Keluar dari Saham Masuk Dolar AS!

INILAH.COM, Jakarta – Para pemodal di bursa saham disarankan menjual sahamnya dan beralih ke pasar uang dengan membeli dolar AS. Sebab, rupiah ditengarai bakal melemah ke 13.000-14.000 per dolar AS.
Menurut pengamat pasar modal Irwan Ibrahim, pelemahan nilai tukar rupiah dipicu oleh faktor besarnya utang Indonesia. Jika ditarik ke tahun 2020, utang RI bisa mencapai Rp3.200-an triliun dari saat ini Rp2.600-an triliun. Investor dan fund manager jangka panjang juga akan lari. Khawatir, fundamental sahamnya terganggu.
"Rupiah akan membaik jika suku bunga dinaikkan. BI enggan menaikan BI rate awal Desember dari 7,5% sementara inflasi terus merambat naik. Timbullah keragu-raguan di pasar," katanya kepada INILAH.COM.
Pada perdagangan Senin (23/12/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 5,95 poin (0,14%) ke posisi 4.189,608. Intraday terendah 4.154,117 dan tertinggi 4.205,185.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
 
Mengawali pekan jelang libur Natal 2013, IHSG melemah 0,14%. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga tutup 2013?
Hingga tutup 2013, IHSG dihantui sentimen negatif. Pertama, faktor rencana The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi atau aset-aset finansial di AS per Januari 2014 sebesar US$10 miliar dari US$85 miliar menjadi US$75 miliar. Masalahnya, pasar belum tahu apakah sepanjang tahun akan dikurangi sebesar US$10 miliar atau penarikan stimulus akan lebih besar pada 2014.
Sebab, defisit APBN AS akan terus berlanjut. Begitu juga dengan defisit neraca perdagangannya. Menurut saya, AS mau tidak mau harus mengurangi pembelian asetnya lebih banyak lagi menjadi US$20 miliar pada 2014 yang bisa jadi efektif Juni 2014. Jadi, bukan hanya US$10 miliar seperti yang direncanakan.
 
Apa efek yang ditimbulkannya?
Akibatnya, akan terjadi kenaikan tingkat suku bunga di AS. Defisit anggaran AS besar dengan utang besar di atas US$17,2 triliun. Faktor utang yang semakin membengkak, defisit anggaran dan perdagangan akan memaksa The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya dari level saat ini 0-0,25%.
 
Bukankan data AS menunjukkan pemulihan ekonomi AS yang justru mendorong The Fed mengeluarkan kebijakan tapering per Januari itu?
Bagaimana ekonomi AS bisa dikatakan pulih, toh terus defisit. Secara structural memang pulih, tapi secara operasional terus defisit. Bursa saham AS pun akan turun dan berpengaruh pada bursa saham Asia termasuk IHSG.
Pertama-tama hantaman terjadi di pasar uang di mana dolar AS menguat terhadap euro dan yen. Baru pertama kali dolar AS menguat ke 104 yen per dolar AS mendekati 105 yen. Pasar khawatir, yen kembali anjlok ke 107 yang menimbulan kepanikan di pasar Asia dan berdampak negatif pula ke ekuiti atau saham.
 
Bagaimana dengan faktor dalam negeri?
Sementara itu, dari dalam negeri tak ada lagi sentimen positif. Pasar dihantui oleh potensi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada anggaran 2014 yang saat ini sedang dibahas. Jika pertengahan Januari 2014, APBN sudah keluar, harga BBM berpeluang kembali naik ke Rp8.000 per liter untuk mengurangi subsidi.
Jadi, kita juga mengalami hal sama dengan AS dengan utang kita mencapai Rp2.600 triliun, defisit neraca dagang, dan defisit anggaran. Akibatnya, mau tidak mau subsidi BBM harus dikurangi karena defisit anggaran mencapai Rp224 triliun pada 2013. Pada 2014 pun tidak akan jauh beda. BBM naik, inflasi naik, suku bunga juga naik.
 
Lantas, proyeksi Anda IHSG hingga akhir tahun?
Dalam sepekan ke depan, IHSG akan menguji level psikologis 4.000 terlebih dahulu. Jika tembus ke bawah, target IHSG akhir 2013 di 3.700. Di sisi lain, resistance indeks di 4.200. Saham-saham besar seperti PT Astra International (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), PT HM Sampoerna (HMSP), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Semen Indonesia (SMGR) akan mengalami tekanan jual.
Begitu juga dengan saham-saham pertambangan seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Vale Indonesia (INCO), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). Saham-saham tersebut dihantui kenaikan harga BBM dan tingkat suku bunga.
 
Dalam situasi ini, apa saran Anda untuk para pemodal di bursa saham?
Saya sarankan keluar dulu dari bursa saham dan masuk ke dolar AS. Sebab, rupiah masih potensial melemah ke 13.000 hingga 14.000 per dolar AS, karena faktor-faktor baik dari eksternal maupun internal tadi yang saya sebutkan.
Pelemahan rupiah, karena faktor besarnya utang Indonesia. Jika ditarik ke tahun 2020, utang RI bisa mencapai Rp3.200-an triliun dari saat ini Rp2.600-an triliun. Investor dan fund manager jangka panjang juga akan lari. Khawatir, fundamental sahamnya terganggu.
Rupiah akan membaik jika suku bunga dinaikkan. BI enggan menaikan BI rate awal Desember dari 7,5% sementara inflasi terus merambat naik. Timbullah keragu-raguan di pasar. Inilah yang jadi alasan bagi asing, setiap kali saham diangkat, dia langsung jual. Sebab, pemain lokal sudah tidak berani masuk lagi. Investor ritel mengikuti pasar, jika tidak profit taking ya cut loss dengan pola permainan cepat.

Bursa AS ke Rekor Tertinggi dengan Data Konsumen

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS berakhir di level tertinggi sepanjang masa pada Selasa (24/12/2013) dini hari tadi. Data belanja konsumen memperkuat persepsi pemulihan ekonomi AS menjelang pergantian tahun.
Indesk S&P naik 0,5% ke 1.827, indeks Dow Jones menambah 0,5% ke 16.294,61 menandai rekor ke48 tertinggi tahun ini. Untuk indeks Nasdaq meraih 1,1 persen ke 4.148,90 dengan bantuan kenaikan saham Apple Inc.
Bursa AS mulai mencatat beberapa rekor tertinggi setelah The Fed mulai mengurangi pembelian obligasi pada bulan Januari 2014. Saat ini nilai stimulus Fed sebesar US$85 miliar per bulan.
"Investor harus ingat, Fed mengurangi laju pembelian aset karen penguatan ekonomi. Pasar sepertinya mendapatkan kekuatan, tidak seperti pada bulan Mei lalu. Saat itu Fed pertama menunjukkan niatnya untuk mengurangi stimulus. Secara luas reaksiny sangat negatif. Meskipun aset berorientasi pertumbuhan dan subkategori menguat cukup cepat," kata Jerry Webman, kepala ekonom di Oppenheimer Funds seperti mengutip marketwatch.com.
Sementara data belanja konsumen menunjukkan kenaikan seiring kenaikan pendapatan pribadi. Pada bulan November data belanja konsumen naik 0,5% yang merupakan tertinggi sejak bulan Juni 2013. Namun pendapatan pribadi naik hanya 0,2% di bawah kenaikan 0,4% seperti prediksi pada ekonom.
Kenaikan terjadi pada saham Apple Inc 3,8% setelah sepakat dengan China Mobile untuk menjual iPhone 5s dan 5c pada 17 Januari 2014.

Minim Sentimen Domestik, Rupiah Datar-Turun

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (24/12/2013) diprediksi datar cenderung melemah. Minimnya sentimen domestik jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, tidak ada data ekonomi yang penting hingga 2 Januari 2014. Karena itu, kata dia, kinerja rupiah masih tergantung dari kondisi defisit neraca berjalan yang masih menjadi penggerak utama pasar hingga enam bulan ke depan.
Untuk jangka pendek, kata dia, belum ada perubahan dari laporan defisit tersebut. "Karena itu, rupiah diekspektasikan sideways tapi cenderung melemah dalam kisaran 12.190 hingga 12.275 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Lebih jauh dia menjelaskan, semalam AS melaporkan data personal spending dan indeks inflasi core PCE. Inflasi sudah diprediksi masih datar di level 0,1% dan personal spending naik ke 0,5% dari sebelumnya 0,3%. "Kenaikan tingkat belanja konsumen ini masih bisa menopang proyeksi pertumbuhan ekonomi AS," ujarnya.
Namun, kata dia, nanti yang lebih penting indeks inflasi core PCE yang merupakan perubahan harga produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen. "Inflasi ini berbeda dengan Consumer Price Index (CPI) di mana produk dan jasa langsung ke konsumsi individu," papar dia.
Christian menjelaskan, saat ini laju inflasi AS menjadi satu-satunya hambatan yang menyebabkan belum pas dengan skenario The Fed sendiri. "Sebab, inflasi AS masih terlalu rendah di bawah target," tuturnya.
Menurut dia, jika inflasi tersebut semakin tinggi, normalisasi suku bunga The Fed bisa berjalan lebih cepat. "Kondisi ini justru membahayakan terhadap potensi penguatan dolar AS terhadap rupiah," ucapnya.
Akibatnya, meski terjadi profit taking dolar AS atau rebound rupiah, tetap akan diikuti oleh risiko pelemahan rupiah. "Sebab, kebanyakan investor masih menghindari rupiah seiring dengan risiko politik yang cukup tinggi pada 2014. Hasil pemilu 2014 belum pasti," timpal dia.
Hasil pemilu yang mulus, kata dia, bisa menambah akselerasi investasi masyarakat hingga semester kedua 2014. Yang ditakutkan, jika hasil pemilu kontroversial dan memicu kerusuhan dan mengganggu siklus pengeluaran fiskal. "Ini justru akan berdampak negatif. Kebanyakan investor akan menghindari pasar aset Indonesia kecuali jika mendapat diskon yang cukup besar karena risiko politik," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (23/12/2013) ditutup menguat 20 poin (0,16%) ke posisi 12.180/12.205.

First Asia: IHSG Berpeluang Rebound

Jakarta -Minimnya insentif positif dan sepinya perdagangan membuat IHSG kembali ditutup di teritori negatif pada perdagangan kemarin. IHSG sempat terkoreksi 41 poin sebelum membaik pada akhir sesi ditutup hanya terkoreksi tipis 6 poin di 4189,608. Nilai tukar rupiah atas dolar AS yang masih bergerak di Rp.12245 membuat peluang penguatan indeks tertahan. Dari sentimen kawasan, pengetatan likuiditas di pasar uang China yang ditandai dengan naiknya tingkat bunga Repo berjangka waktu 7 hari menjadi 9,6% turut memicu sentimen negatif pasar.
Transaksi kemarin relatif sepi hanya Rp.2,5 triliun di Pasar Reguler jauh di bawah rata-rata harian bulanan yang sekitar Rp.3-Rp.4 triliun. Minimnya faktor positif dan memasuki pekan libur Natal dan tahun baru menjelang akhir tahun membuat minat bertransaksi menyusut drastis.
Sementara Wall Street dan bursa utama zona Euro kembali bergerak di teritori positif tadi malam. Indeks DJIA dan S&Pdi Wall Street masing-masing menguat 0,45% dan 0,53% ditutup di level tertinggi baru di 16294,61 dan 1827,99. Penguatan terutama dipicu data ekonomi AS yang keluar tadi malam mengkonfirmasi tren pemulihan ekonomi negara adidaya tersebut. Indeks kepercayaan konsumen AS Desember naik ke 83 dari 75,1 November lalu. Pengeluaran konsumen di AS November lalu tumbuh 0,5% lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,4%. Terkait dengan perkembangan positif ekonomi AS, IMF akan merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS tahun depan dari perkiraan sebelumnya 2,6%.
Pada perdagangan hari ini di tengah minimnya insentif positif dan sepinya perdagangan, IHSG diperkirakan berpeluang rebound terbatas dengan resisten di 4230 dan support di 4160. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Bergerak Positif

Jakarta -Indeks Dow Jones kembali ditutup positif pada tadi malam naik 73,47 poin atau 0,45%, S&P 500 naik 0,53%, dan Nasdaq naik 1,08%. Saham Apple dan Facebook memimpin penguatan indeks setelah data consumer sentimen kembali emnguat tertinggi dalam lima bulan dan consumer spending juga naik pada November. Kenaikan ini melanjutkan tradisi kenaikan indeks jelang Natal.
Bursa eropa ditutup menguat terimbas positifnya data ekonomi AS, indeks FTSE naik 1,09%, S&P 500 naik 0,94%, dan DAX naik 0,94%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat beregrak positif ditopang oleh positifnya bursa regional dan minat beli yang mulai muncul pada akhir sesi kemarin. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain UNTR, MNCN, BBRi, BBCA, SSMS.

Indonesia News Highlight
• Erajaya Swasembada Tambah Utang Rp2 T
• MTLA anggarkan belanja modal sebesar Rp600 miliar tahun 2014
• Pan Brothers Kantongi Izin Rights Issue
• WIKA targetkan kontrak sebesar Rp20 triliun tahun 2014
 
Trading Counter – Technical Analysis
• UNTR - Trading Buy
• MNCN – Trading Buy
• BBCA – Trading Buy
• BBRI – Trading Buy
• SSMA – Trading Buy
 
sumber: detik.com

Sucorinvest: IHSG Dipengaruhi Penguatan Bursa Asia

Jakarta -Kemarin IHSG melemah (sempat minus 42 poin) dan ditutup minus 6 poin pada 4190 dipimpin oleh saham sektor tambang di tengah-tengah penguatan index bursa global setelah ekonomi AS tumbuh lebih tinggi dari konsensus, kekhawatiran kenaikan suku bunga di pasar uang, menjelang berlakunya UU Minerba pada awal tahun depan dan penurunan IDR/USD.
Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp 6 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG melemah pada kisaran 4161–4203 dengan pertimbangan: indikator KO: dx, SO: dx (62), menguji candle 3 white soldiers dan dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume.
Kemarin indek bursa Eropa ditutup menguat setelah IMF mengumumkan akan meningkatkan outlook pertumbuhan US disertai sentiment Natal dan Tahun baru. Kemarin bursa Wall Street ditutup menguat dipimpin rally kenaikan saham Apple inc dan kabar IMF yang akan menaikkan outlook pertumbuhan US. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat dipimpin bursa jepang setelah bursa global rally ke level tertinggi dalam hampir enam tahun terakhir menyusul optimisme akselerasi pertumbuhan ekonomi US dan melemahnya Yen dan minyak dalam beberapa hari terakhir. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Senin (23/12) Indeks Dow Jones ditutup naik 73,47 poin (+0,45%) ke 16.294,61 setelah rilis data yang menunjukkan tingginya belanja konsumen di bulan November.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$99 per barel di New York di tengah spekulasi bahwa harga naik lebih dari yang seharusnya pada pekan lalu.
IHSG kemarin (23/12) ditutup turun 5,95 poin (-0,14%) ke 4.189,61 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp73 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, BBRI, SMGR, SSMS, dan BMRI.
Mata uang Rupiah terapresiasi 12.195 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG jika dilihat timeframe hourly, sudah mencapai tahap yang sangat terbatas, berpeluang goldencross, PSAR sudah berhasil break, sehingga kami melihat akan mengalami kenaikan terbatas.
Pada perdagangan hari ini (24/12) kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat dengan rekomendasi Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak bergerak di kisaran 4.172-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, BBRI dan GGRM. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -Pada perdagangan awal pekan (23/12) IHSG ditutup turun sebesar 0.14% ke level 4,189.60 di tengah positifnya bursa Asia karena sentiment dari AS. Investor lebih memilih mengamankan dananya menjelang akhir tahun sehingga IHSG mengalami tekanan jual. Pelemahan IHSG dipimpin oleh sektor Pertambangan yang melemah sebesar 1.03%. Investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 51 miliar.
Semalam bursa Wall Street rata-rata ditutup menguat. Indeks DJIA ditutup naik 0,45% menjadi 16.295,83, indeks S&P 500 naik 0,53% menjadi 1.828,09 serta indeks industry Nasdaq ditutup naik 1,08% menjadi 4.148,90. Positifnya beberapa data perekonomian AS seperti: personal income bulan November yang naik sebesar 0,2% dari bulan sebelumnya yang turun sebesar 0,1% serta data personal spending bulan November yang mencatatkan pertumbuhan lebih besar dibanding bulan sebelumnya dari 0,3% menjadi 0,5% telah membuat pelaku pasar kian percaya diri untuk masuk ke market. Selain itu, faktor lainnya yang membuat bursa Wall Street menguat semalam yakni dirilisnya laporan dinaikannya Outlook perekonomian AS oleh IMF.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung menguat. Selain faktor eksternal di atas, secara teknikal IHSG berpeluang menguat pada hari ini meskipun pada fase minor down trend. Indikator MACD Histogram terlihat sedikit menguat serta indikator slow stochastic oscillator terlihat masih membentuk pola golden cross. Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan pada kisaran 4.142,92 hingga 4235,08. (detik.com)

Trust Securities: Pelaku Pasar Tak Antusias Jelang Akhir Tahun

Jakarta -Tidak seperti laju bursa saham Asia lainnya yang merespon positif kenaikan tidak terduga ekonomi AS menjadi 4,1% dari rilis sebelumnya 2,5% dan estimasi 3,6%, laju IHSG masih terperangakap dalam sel negatif. Apalagi kenaikan pertumbuhan GDP AS tersebut berikaitan dengan perbaikan ekonomi AS yang berhubungan dengan akan dimulainya tappering off stimulus The Fed pada Januari 2014 sehingga memberikan sentimen negatif pada laju Rupiah dan IHSG pun terganjal potensi reboundnya. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4205,19 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4157,12 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4189,61. Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Selasa (24/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4138-4175 dan resistance 4196-4210. Berpola menyerupai three outside down dekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih tertahan uptrend dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal melanjutkan upreversal. IHSG sempat berada di bawah target support (4168-4185) namun, dapat melampaui tipis yang memperlihatkan masih adanya dorongan jual jelang libur Natal. Sepertinya mood pelaku pasar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang antusias jelang akhir tahun. Mulai menghilangnya harapan akan Santa Rally diiringi dengan laju Rupiah yang makin terpuruk membuat laju IHSG makin tertekan. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Berpotensi Rebound

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren penguatan, jelang libur Natal dan Tahun Baru. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat menguat +0,45% ke level 16.294,61, sementara S&P 500 naik sebesar +0,53% ke posisi 1.827,99. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini juga dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka menguat sebesar +0,69% ke 15.979,60. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka naik +0,04% ke 1.997,68. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah -0,30% ke level US$98,61 per barel. Sedangkan harga emas Comex naik +0,06% ke posisi 1.197,70 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung sepi menjelang libur Natal. Pergerakan rupiah terhadap dolar AS pun relatif datar, mendekati tutup tahun. Investor diperkirakan cenderung wait and see, dan menanti sentimen positif lanjutan untuk kembali masuk ke pasar. Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi rebound setelah pada perdagangan hari senin melemah dan membentuk hammer candle yang menunjukkan buyers gain control. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.161 dan resistance 4.212. (detik.com)

Kiwoom Securities: Minat Beli Asing Buka Peluang Penguatan

Jakarta -Masih cenderung naiknya Dow Jones serta pasar global dapat menjadi sentimen positif sebelum libur Natal pada pertengahan minggu ini. IHSG menutup perdagangan relatif turun setelah bergerak cukup mixed kemarin. Akan tetapi, adanya minat beli asing dharapkan dapat membuka peluang penguatan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed pada hari ini.
 
AALI – Kinerja penjualan 11M 2013
PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 11.2%Yoy menjadi 1.41 juta ton pada 11M 2013 Vs 1.27 juta ton pada 11M 2012. Volume penjualan kernel juga naik 48.4%Yoy menjadi 300,546 ton pada 11M 2013. AALI membukukan penurunan harga rata-rata penjualan CPO dan kernel masing-masing sebesar 5%Yoy dan 8.3%Yoy menjadi Rp 7,102 dan Rp 3,291 per Kg pada 11M 2013.
 
ASRI – Belanja modal
PT Alam Sutera (ASRI) akan menurunkan belanja modal pada tahun depan. ASRI hanya menganggarkan belanja modal sebear Rp 1.2 Triliun-Rp 1.5 Triliun di 2014. Belanja modal tersebut turun 50%-60% dibandingkan tahun ini sebesar Rp 3 Triliun. ASRI mulai menahan ekspansi setelah adanya beleid loan to value (LTV) properti dan suku bunga yang tinggi. Belanja modal akan digunakan untuk menambah lahan di sekitar lahan yang sudah dimiliki ASRI.
 
UNTR – Statistik operasional 11M 2013
PT United Tractors (UNTR) membukukan penurunan penjualan alat berat sebesar 38.6%Mom menjadi 247 unit pada bulan November dibandingkan dengan 402 unit pada Oktober lalu. Volume penjualan 11M 2013 turun 34%Yoy menjadi 3,952 unit Vs 5,993 unit pada 11M 2012 lalu. Pangsa pasar Komatsu sepanjang 11M 2013 tercatat sebesar 41%. Divisi kontraktor pertambangan dibawah PT Pamapersada Nusantara membukukan kenaikan produksi batubara sebesar 12.3%Yoy menjadi 96.4 juta ton pada 11M 2013 Vs 85.8 juta ton pada 11M 2012 lalu. Volume pekerjaan pengupasan tanah (overburden removal) mengalami penurunan tipis menjadi 784.5 juta Bcm pada 11M 2013 Vs 787.2 juta Bcm pada 11M 2012 lalu. Divisi pertambangan batu bara membukukan penurunan volume penjualan sebesar 31.9%Yoy menjadi 3.62 juta ton pada 11M 2013 Vs 5,31 juta ton pada 11M 2012.
 
WIKA – Bisnis pengolahan air
PT Wijaya Karya (WIKA) akan berinvestasi di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan menjalin kerjasama dengan mitra strategis dari Korea Selatan, Korea Water Resources Corporation (K Water). Tidak semua proyek SPAM WIKA dikerjakan bersama dengan K Water, Kerjasama antar kedua perusahaan dalam memulai proyek pengadaan air minum hanya akan berlaku untuk proyek yang berlokasi di Bali, Gresik, dan Semarang. Sedangkan proyek SPAM di Jatiluhur (Purwakarta) akan dikerjakan WIKA sendiri. Rencananya WIKA akan memulai proyek pengolahan air bersih dengan menyiapkan satu divisi khusus. Investasi di bisnis air relatif kecil, dari total sebesar Rp 600 Miliar yang dianggarkan untuk tahun 2014, bisnis pengelolaan air mendapat alokasi sekitar Rp 100 Miliar. (detik.com)

Mega Capital: IHSG Fluktuatif, Berpeluang Menguat

Jakarta -IHSG Terkoreksi -0.14% di Awal Pekan. Bursa Indonesia melemah di awal pekan dengan IHSG terkoreksi -5.95 poin (-0.14%) di 4,189.61 dengan investor asing membukukan net sell senilai IDR 51.9 miliar. Adapun total net sell asing untuk tahun perdagangan 2013 mencapai IDR 16.73 triliun. Saham BBCA, BBRI, SCMA, ASII dan MNCN menjadi market leader pada perdagangan kemarin. Sementara itu, Pemerintah Indonesia memastikan melarang ekspor mineral mentah pada 12 Januari 2014. Adapun dari regional, Kospi menguat 0.68%, Strait Times menguat 0.70%, Hang Seng menguat 0.48% dan Shanghai menguat 0.24% setelah Bank Sentral China menyalurkan dana USD 49 miliar ke pasar untuk mencegah masalah likuiditas.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 Capai Rekor Baru. Data consumer sentiment yang mencapai 82.5 serta data consumer spending yang naik 0.5% menjadi sentimen positif bagi penguatan bursa Amerika. Dow menguat 0.45% dan S&P 500 menguat 0.53%. Adapun Nasdaq menguat 1.08% didorong oleh penguatan saham Apple dan Facebook. Selain itu, IMF juga menaikkan outlook perekonomian Amerika setelah kesepakatan anggaran dan pengumuman stimulus oleh the Fed. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup menguat dengan FTSE menguat 1.09%, DAX menguat 0.94% dan CAC 40 menguat 0.51%.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat (Range : 4,160—4,215). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin melanjutkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya. Indeks juga sempat menguji support level 4,160 namun tampak belum mampu melewatinya. Dorongan beli yang terjadi di sesi akhir menjadikan indeks ditutup melemah tipis dan memberikan peluang terjadinya penguatan menuju resistance level 4,215. MACD menunjukkan terjadinya golden cross. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas. (detik.com)

Jelang Libur Natal, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun lagi Rp 2.000/gram di hari ini, setelah kemarin di awal pekan turun Rp 2.000/gram.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, harga emas batangan pecahan 1 gram turun dari Rp 526.000/gram di awal pekan kemarin menjadi Rp 524.000/gram di Selasa (24/12/2013).
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam ikutan turun di Rp 464.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 242.300.000
  • 100 gram Rp 48.550.000
  • 50 gram Rp 24.300.000
  • 10 gram Rp 4.900.000
  • 1 gram Rp 524.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

IHSG Naik 6 Poin Mengekor Penguatan Bursa Dunia

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6 poin mengekor penguatan bursa-bursa global dan regional. Aksi beli cukup marak terjadi membuka perdagangan terakhir sebelum Natal.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di posisi Rp 12.220 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 6,839 poin (0,16%) ke level 4.196,447. Sedangkan indeks LQ45 menguat 1,761 poin (0,25%) ke level 698,826.
Mengawali perdagangan, Selasa (24/12/2013), IHSG dibuka bertambah 11,587 poin (0,28%) ke level 4.201,195. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 2,791 poin (0,40%) ke level 699,856.
Saham-saham unggulan yang kemarin dilepas kini jadi incaran investor. Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 9,127 poin (0,22%) ke level 4.198,735. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,614 poin (0,38%) ke level 699,679.
Kemarin IHSG 5 poin terkena aksi ambil untung. Perdagangan berjalan sepi, banyak investor yang sudah meliburkan diri menjelang libur Natal.
Semalam Wall Street membuka awal pekan dengan positif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru didorong oleh penguatan saham-saham teknologi.
Bursa-bursa regional kompak menguat pagi hari ini. Sentimen positif dari Wall Street membuat pelaku pasar regional semangat berburu saham.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 5,33 poin (0,26%) ke level 2.095,04.
  • Indeks Hang Seng menguat 122,87 poin (0,54%) ke level 23.044,43.
  • Indeks Nikkei 225 melaju 138,62 poin (0,87%) ke level 16.009,04.
  • Indeks Straits Times bertambah 6,17 poin (0,20%) ke level 3.122,39.
sumber: detik.com

IHSG Buntuti Penguatan Wall Street

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin 5 poin terkena aksi ambil untung. Perdagangan berjalan sepi, banyak investor yang sudah meliburkan diri menjelang libur Natal.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (23/12/2013), IHSG menipis 5,948 poin (0,14%) ke level 4.189,608. Sementara Indeks LQ45 berkurang 1,155 poin (0,17%) ke level 697,065.
Semalam Wall Street membuka awal pekan dengan positif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru didorong oleh penguatan saham-saham teknologi.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menanjak 73,47 poin (0,45%) ke level 16.294,61. Indeks S&P 500 naik 9,67 poin (0,53%) ke level 1.827,99.
Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq melaju 44,163 poin (1,08%) ke level 4.148,903, posisi tertingginya sejak Agustus 2000. Indeks Dow Jones dan S&P juga sempat tembus rekor intraday tertinggi yaitu di 16.318,11 dan 1.829,75.
Hari ini IHSG diperkirakan punya peluang rebound membuntuti penguatan bursa global. Bursa-bursa di Asia yang menghijau juga jadi sentimen positif.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 150,94 poin (0,95%) ke level 16.021,36. 
  • Indeks Komposit naik tipis 0,17 poin (0,01%) ke level 1.997,06. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Mega Capital
IHSG Terkoreksi -0.14% di Awal Pekan. Bursa Indonesia melemah di awal pekan dengan IHSG terkoreksi -5.95 poin (-0.14%) di 4,189.61 dengan investor asing membukukan net sell senilai IDR 51.9 miliar. Adapun total net sell asing untuk tahun perdagangan 2013 mencapai IDR 16.73 triliun. Saham BBCA, BBRI, SCMA, ASII dan MNCN menjadi market leader pada perdagangan kemarin. Sementara itu, Pemerintah Indonesia memastikan melarang ekspor mineral mentah pada 12 Januari 2014. Adapun dari regional, Kospi menguat 0.68%, Strait Times menguat 0.70%, Hang Seng menguat 0.48% dan Shanghai menguat 0.24% setelah Bank Sentral China menyalurkan dana USD 49 miliar ke pasar untuk mencegah masalah likuiditas.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 Capai Rekor Baru. Data consumer sentiment yang mencapai 82.5 serta data consumer spending yang naik 0.5% menjadi sentimen positif bagi penguatan bursa Amerika. Dow menguat 0.45% dan S&P 500 menguat 0.53%. Adapun Nasdaq menguat 1.08% didorong oleh penguatan saham Apple dan Facebook. Selain itu, IMF juga menaikkan outlook perekonomian Amerika setelah kesepakatan anggaran dan pengumuman stimulus oleh the Fed. Sementara itu, bursa Eropa juga ditutup menguat dengan FTSE menguat 1.09%, DAX menguat 0.94% dan CAC 40 menguat 0.51%.
IHSG Fluktuatif, Cenderung Menguat (Range : 4,160—4,215). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin melanjutkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya. Indeks juga sempat menguji support level 4,160 namun tampak belum mampu melewatinya. Dorongan beli yang terjadi di sesi akhir menjadikan indeks ditutup melemah tipis dan memberikan peluang terjadinya penguatan menuju resistance level 4,215. MACD menunjukkan terjadinya golden cross. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif cenderung menguat terbatas.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -5.95 poin (-0.14%) ke 4,189.61 dengan jumlah transaksi sebanyak 9.9 juta lot atau setara dengan Rp 3.6 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.06%), sektor basic-industries (-0.57%), sektor construction and property (-0.61%), sektor consumer goods (-0.66%), sektor finance (+0.58%), sektor infrastructure (-0.76%), sektor mining (-1.03%), sektor misc-industries (+0.58%), dan sektor trade (+0.28%).
Tercatat sebanyak 77 saham mengalami penguatan, 176 saham mengalami penurunan, 85 saham tidak mengalami perubahan dan 152 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBCA (+2.70%), BBRI (+2.19%), SCMA (+9.09%), ASII (+0.78%), dan MNCN (+4.08%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BMRI (-1.88%), UNVR (-1.73%), TLKM (-1.19%), JSMR (-4.21%), dan ITMG (-4.03%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp73 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, BBRI, SMGR, SSMS, dan BMRI. Mata uang Rupiah terapresiasi 12,195 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin jika dilihat timeframe hourly, sudah mencapai tahap yang sangat terbatas, berpeluang goldencross, PSAR sudah berhasil break, sehingga utnuk perdagangan hari ini kami melihat akan mengalami kenaikan terbatas. Adapun support IHSG di 4,172 dan resistance di 4,287.
Untuk perdagangan Selasa kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat dengan rekomendasi Trading Buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: ASII, BBRI, GGRM. (detik.com)

Saham Teknologi Dorong Wall Street Tembus Rekor Baru

New York -Pasar saham Wall Street membuka awal pekan dengan positif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 cetak rekor baru didorong oleh penguatan saham-saham teknologi.
Salah satu katalis penggeraknya adalah kerjasama antara Apple Inc dengan China Mobile untuk mendistribusikan iPhone di negeri tirai bambu sehingga bisa mendorong omzetnya naik hingga miliaran dolar AS. Saham Apple pun naik 3,8% ke level US$ 570,09 per lembar
Penguatan saham Apple ini dibuntuti oleh saham-saham teknologi lainnya. Indeks sektor teknologi pun naik 1,5%, tertinggi di antara 10 sektor industri lainnya di S&P.
"Saham-saham langsung naik berkat berita itu,dan ini bukan berita buruk. Pelaku pasar sudah menyadari hal tersebut," kata Stephen Massocca, managing director dari Wedbush Equity Management LLC di San Francisco, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/12/2013).
Wall Street mencetak rekor di tengah perdagangan yang sepi. Hanya 4,68 miliar lembar saham diperdagangkan, jauh di bawah rata-rata harian sebanyak 6,49 miliar lembar di bulan ini.
Tipisnya perdagangan memang wajar karena banyak pelaku pasar yang sudah meliburkan diri menyambut hari Natal. Pasar modal akan tutup lebih awal di perdagangan Selasa dan tutup Rabu.
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones menanjak 73,47 poin (0,45%) ke level 16.294,61. Indeks S&P 500 naik 9,67 poin (0,53%) ke level 1.827,99.
Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq melaju 44,163 poin (1,08%) ke level 4.148,903, posisi tertingginya sejak Agustus 2000. Indeks Dow Jones dan S&P juga sempat tembus rekor intraday tertinggi yaitu di 16.318,11 dan 1.829,75. (detik.com)