korea by dewanti

Tuesday, December 24, 2013

Awas, Aksi Goreng Parpol

INILAH.COM - Jakarta, Sejumlah partai politik mulai aktif mengupulkan dana Pemilu. Salah satu caranya adalah mengail duit di lantai bursa.
Pemilihan umum legislatif baru akan berlangung April 2014 alias masih empat bulan lagi. Tapi eksibukan pencari dana sudah terlihat sejak beberapa bulan terakhir ini. Infonya macam-macam. Ada pertinggi sebuah parpol yang giat mendekati pengusaha-pengusaha berkantong tebal, ada juga yang melobi BUMN-BUMN. Bahkan, konon, beberapa BUMN diutus mengail dana dari pasar modal.
Info yang disebut terakhir itu, entah dari mana asal sumbernya, kini ramai dibicarakan pemain saham. Soalnya, seperti diutarakan seorang pemain saham, upaya pengumpulan dana itu dilakukan dengan cara menggoreng saham-saham BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai garing. Maklum, yang menggoreng saham-saham itu adalah perusahaan BUMN yang punya dana melimpah.
Benarkan info itu? Masih perlu dibuktikan. Tapi, memang, November lalu, Dahlan Iskan, Menteri BUMN, pernah memerintahkan PT Jamsostek untuk melakukann buy back saham-saham BUMN yang tercatat di pasar modal. Instruksi penguasa BUMN itu kemudian menuai kritikan, termasuk dari Didi J Rachbini, ekonom dari PAN.
Belum jelas, apakah Dahlan dilaksanakan atau tidak. Yang pasti, dalam beberapa hari terakhir ini perdagangan saham di BEI terasa sangat tidak rasional. Ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) dan beberapa saham melonjak harganya, saham-saham BUMN justru turun. "Yang tidak turun cuma saham Semen Indonesia," kata sebuah sumber.
Yang lebih aneh lagi, ada saham sebuah bank pemerintah yang ditransaksikan di harga Rp 800-an per saham. Padahal, pada saat itu, permintaan pasar berada di level Rp 900-an. Diduga, dengan membeli saham sangat murah, keuntungan (gain) yang diperoleh di tukang goreng akan lebih tinggi bila saham bank BUMN tersebut naik.
Namun, terlepas rumor tadi, saat ini para pemain di bursa sedang dihadapkan pada kenyataan pahit. Menjelang perayaan Natal dan tahun baru ini transaksi di BEI relatif sepi. IHSG pun melemah gara-gara para investor melepas asetnya untuk menghadapi libur panjang sampai 2 Januari 2014.