Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 135 poin berkat aksi borong saham yang dilakukan investor asing hampir Rp 2 triliun. Aksi beli marak terjadi sejak pembukaan perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.045 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.125 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 57,090 poin (1,34%) ke level 4.312,061 membuka perdagangan di hari kejepit nasional (harpitnas). Sentimen positif bursa regional memberi dorongan supaya IHSG bisa naik.
Aksi beli marak terjadi sejak pembukaan perdagangan. Investor lokal dan asing sama-sama berburu saham-saham yang potensial membuat indeks menanjak ke posisi tertingginya di 4.393,320.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melonjak 106,851 poin (2,51%) ke level 4.361,822 berkat aksi beli yang dilakukan investor lokal dan asing. Laju penguatan indeks merupakan yang tercepat di Asia.
Saking tingginya lonjakan, IHSG hampir saja bisa menyentuh kembali level 4.400. Investor domestik juga tak mau ketinggalan berburu saham.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (13/1/2014), IHSG meroket 135,800 poin (3,19%) ke level 4.390,771. Sementara Indeks LQ45 terbang 30,312 poin (4,26%) ke level 741,742.
Meski IHSG melonjak, tapi tidak semua sektor bisa menguat. Hanya sembilan sektor bisa menghijau, sedangkan sektor agrikultur turun sekitar 0,5%.
Rata-rata sektor yang menghijau penguatannya lebih dari dua persen. Saham-saham bank kelas berat memimpin penguatan.
Perdagangan langsung bergairah setelah investor asing simpan uang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,939 triliun di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 307.691 kali pada volume 6,282 miliar lembar saham senilai Rp 8,024 triliun. Sebanyak 208 saham naik, sisanya 90 saham turun, dan 67 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan awal pekan dengan mixed, tidak ada yang bisa menandingi penguatan BEI pada perdagangan hari ini. Bursa China dan Singapura terjebak di zona merah.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 3,73 poin (0,19%) ke level 2.009,56.
- Indeks Hang Seng naik 42,51 poin (0,19%) ke level 22.888,76.
- Indeks Straits Times berkurang 8,95 poin (0,28%) ke level 3.134,92.
- Indeks KOSPI menguat 10,38 poin (0,54%) ke level 1.948,92.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Unilever (UNVR) naik Rp 1.125 ke Rp 27.025, Indocement (INTP) naik Rp 1.075 ke Rp 21.950, Bank BRI (BBR) naik Rp 775 ke Rp 8.375, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 725 ke Rp 6.275.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Tunas (SUPR) turun Rp 1.350 ke Rp 6.800, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 550 ke Rp 6.100, Multi Bintang (MLBI) turun Rp 500 ke Rp 1,14 juta, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 400 ke Rp 5.400. (detik.com)