INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada perdagangan Senin (13/1/2014). Indeks mencoba menguat setelah data AS negatif pada pekan lalu.
Volume perdagangan sangat rendah dengan liburnya bursa Jepang dan menjelang libur bursa Indonesia. Indeks Hang Seng naik 0,1%, indeks Shanghai naik 0,4%, indeks ASX melemah 0,4% dan indeks Kospi menguat 0,5%. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa di Indonesia menguat lebih dari 2 persen setelah pelaksanaan larangan ekspor bijih mineral. Kebijakan ini berpotensi mengurangi pasokan di pasar regional.
Sementara indeks Shanghai menguat setelah melemnah ke level terendah dalam lima bulan pada sesi sebelumnya. Investor merespon regulasi IPO yang baru.
Pada hari Minggu kemarin, pihak otoritas pasar modal setepmat melakukan inspeksi secara acak terharap book biulding dan roadshow untuk menjaga kinerja perusahaan.
Saham komoditas di bursa China menguat dengan larangan ekspor bijih mineral dari Indonesia. Saham Jiangxi Copper, Zijin Mining dan Xiamen Tungsten melanjutkan penguatan 1 persen lebih. Kebijakan tersebut akan menaikkan harga nikel dan tembaga.
Untuk bursa ASX di Sydney melemah 0,4% dengan data ekonomi yang kurang memuaskan. Komitmen pinjaman rumah untuk bulan November 2013 mengalahkan perkiraan dengan naik 1 persen. Untuk pembangunan rumah boral naik 1 persen dan rumah SCR menguat 2 persen. Sementara lowongan kerja bulan Desember 2013 turun.
Saham penambang nikel melanjutkan penguatan dengan ekspektasi kenaikan harga setelah Indonesia melarang ekspor bijih mineral. Saham Western Area naik 9 persen dan saham Mincor Resources melonjak 4 persen.
Sedangkan indeks Kospi di Seoul menguat setelah berada di level terendah dalam empat bulan terakhir. Investor sudah mengalami konsolidasi. Saham Samsung Electronics naik 1 persen setelah empat kali perdagangan mengalami pelemahan
Saham Hyundai Motor dan saham Kia Motors naik 2-3 persen. Pemicunya karena Hyuindai membeli chip komputer milik Dongbu Hi Tek.
Sementara busa AS pada perdagangan Jumat (10/1/2014) akhir pekan lalu mixed. Investor mencerna laporan pekerjaan baruj bulan Desember yang hanya naik 74.000 dari estimasi akan naik 200.000. Data tersebut menjadi angka terendah sejak Januari 2011.