korea by dewanti

Wednesday, May 21, 2014

Meski Terhambat Profit Taking, IHSG Mampu Naik ke 4.900

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghabiskan banyak waktu di zona merah gara-gara aksi ambil untung investor lokal. Ramainya aksi beli jelang penutupan membawa indeks balik ke 4.900.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp 11.520 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.470 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 10,470 poin (0,21%) ke level 4.885,485 terkena aksi ambil untung lanjutan. Meski minimnya sentimen positif, indeks betah berlama-lama di zona merah.
Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks pun berhasil balik lagi ke level 4.900 tak lama setelah pembukaan perdagangan.
Sayangnya aksi ambil untung investor domestik mengalir deras di lantai bursa, meski investor asing masih terus berani berburu saham.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 13,040 poin (0,27%) ke level 4.882,915 akibat aksi ambil untung yang dilakukan investor domestik. Sentimen dari pasar regional negatif, membuat indeks bergerak fluktuatif.
Pergerakan IHSG fluktuatif dan susah ditebak, pagi tadi masih merah lalu menjelang tutup balik arah ke zona hijau. Indeks sempat naik sampai 4.913,412 sebelum penutupan perdagangan.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (21/5/2014), IHSG ditutup bertambah 14,337 poin (0,29%) ke level 4.910,292. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 2,917 poin (0,35%) ke level 835,278.
Investor asing tak lagi semangat berburu saham. Transaksi investor asing sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 17,7 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Padahal dalam satu pekan terakhir ini asing selalu beli bersih dengan nilai ratusan miliar bahkan sampai triliunan rupiah. Laju penguatan indeks pun terhambat oleh profit taking investor lokal.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.993 kali pada volume 5,119 miliar lembar saham senilai Rp 5,714 triliun. Sebanyak 162 saham naik, 123 turun, dan 81 saham stagnan.
Bursa regional menutup perdagangan hari ini dengan mixed. Beberapa bertahan di zona hijau, tapi ada juga yang jatuh ke teritori positif.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 33,08 poin (0,24%) ke level 14.042,17.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 1,84 poin 0,01%) ke level 22.836,52.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 16,83 poin (0,84%) ke level 2.024,95.
  • Indeks Straits Times melemah 7,60 poin (0,23%) ke level 3.257,87.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 875 ke Rp 28.000, Bina Dana (ABDA) naik Rp 550 ke Rp 5.500, Matahari (LPPF) naik Rp 500 ke Rp 14.500, dan Bukit Asam (PTBA) naik Rp 450 ke Rp 10.975.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.450 ke Rp 53.650, Astra Agro (AALI) turun Rp 700 ke Rp 26.800, Pioneerindo (PTSP) turun Rp 600 ke Rp 6.600, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 68.500. (detik.com)

HARGA MINYAK: Di Asia Naik US$56 Sen

Bisnis.com, SINGAPURA - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu (21/5/2014), karena para investor menunggu rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada April, sambil mengawasi data persediaan terbaru.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 56 sen menjadi US$102,89 di hari pertama perdagangan kontrak Juli. Kontrak Juni berakhir pada Selasa (20/5/2014).
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli bertambah 14 sen menjadi US$109,83.
Para pedagang menyesuaikan posisi sebelum mereka meneliti risalah dari pertemuan dua hari Fed yang berakhir pada 30 April, untuk petunjuk tentang masa depan program stimulus bank sentral dan penilaian atas ekonomi AS, kata para analis.
Risalah akan dirilis pada Rabu sore (21/5/2014) "akan diurai untuk wawasan tentang evolusi potensial panduan ke depan dan penilaian pasar tenaga kerja yang kendur," kata bank Perancis Credit Agricole dalam sebuah catatan.
Rilis risalah Fed dilakukan sehari setelah Charles Plosser, Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, dan anggota penting komite pembuatan kebijakan Fed, mengatakan kondisi bisnis bisa mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga "lebih awal dari yang diperkirakan".
Namun, William Dudley, juga pembuat kebijakan Fed penting dan presiden Fed New York, mengatakan ia lebih suka kecepatan pengetatan yang lebih lambat.
"Pidato para pejabat Fed dari kubu yang berlawanan memberikan sedikit kejelasan tentang kebijakan moneter masa depan," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura.
"Kami berharap masalah ini muncul dalam ... risalah nanti malam." Para dealer juga menunggu laporan resmi persediaan terbaru AS pada Rabu dari Departemen Energi, dengan analis memperkirakan sebuah kenaikan.
Kenaikan stok biasanya menunjukkan melemahnya permintaan di konsumen utama minyak mentah dunia itu, menempatkan tekanan pada harga global.

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Ditutup Menguat 0,01%

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Hong Kong ditutup menguat tipis pada perdagangan Rabu (21/5/2014).
Hong Kong Hang Seng Index pada akhir perdagangan hari ini tercatat naik 0,01% ke level 22.836,52, setelah penutupan hari sebelumnya, Selasa (20/5/2014) berhenti di angka 22.834,68.
Sepanjang hari ini indeks bergerak di kisaran 22.649,66 – 22.883,5.
Dari 50 saham yang ditampilkan data Bloomberg, 32 menguat, 16 melemah, dan 2 stagnan.
Saham China Construction Bank Corp dan China Petroleum & Chemical Corp menjadi pendorong indeks dengan kenaikan masing-masing 0,08% dan 0,17%.
Sedangkan saham HSBC Holdings PLC dan AIA Group Ltd masih melemah 1,6% dan 0,4%.

Sektor Tambangan Masih Miliki ITMG dan PTBA

INILAHCOM, Jakarta - Meski sektor tambang masih tertekan di indeks saham, namun ada saham perusahaan tambang yang masih layak menjadi pilihan. Saham apa saja?
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan tertekannya bursa tambang akibat adanya larangan ekspor pertambangan mentah. Namun investor bisa membidik beberapa saham perusahaan.
"Hampir semua sektor tertekan. Tapi yang perlu dilihat per saham nya bukan sektornya," kata Reza kepada INILAHCOM di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Reza menyatakan sektor mining atau pertambangan lagi turun. Efeknya pada sektor pendukung. Namun investor bisa tetap memilih saham-saham yang masih positif.
"Misalnya, mining indeksnya lagi turun tapi ITMG dan PTBA masih naik. Itu bisa juga jadi pilihan," katanya.
Indeks saham turun 0,2% ke 4.882,91 pada sesi I perdagangan Rabu (21/5/2014). Investor asing mengalami net buy Rp40,1 miliar.
Pelemahan indeks seiring 150 saham di area negatif. Sedangkan 111 saham menguat dan 66 saham masih stagnan. Volume perdagangan mencapai 3,2 miliar saham senilai Rp3,1 triliun.
Sementar, indeks LQ45 turun 0,3%, indeks JII turun 0,3%, indeks ISSI turun 0,2%. Indeks SMinfra18 stagnan dan IDX30 turun 0,2%. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor industri dasar dan saham sektor pertambangan yang turun 0,8% diikuti saham sektor manufaktur 0,6%.
Saham yang menguat seperti saham Rp475 ke Rp14.475, ITMG naik Rp 250 ke Rp27.375, PTBA naik Rp225 ke Rp10.750. Untuk saham yang melemah seperti saham GGRM turun Rp1.075 ke Rp53.925, SMGR turun Rp175 ke Rp14.675.

Bursa Tokyo Dibanjiri Aksi Jual

INILAHCOM, Tokyo – Bursa Tokyo hari ini (21/5) dibanjiri aksi jual setelah data neraca perdagangan Jepang bulan April masih mengalami defisit pada kisaran -808.9 milyar yen. Angka ini memang kecil dibanding bulan sebelumnya yang -1.446 milar yen. Namun demikian, defisit itu lebih besar ketimbang dari taksiran sebelumnya yang diprediksi -646 milyar yen.
Pelemahan Nikkei juga didorong oleh menguatnya nilai tukar yen terhadap dollar Amerika. Para trader memperkirakan yen masih kokoh di bawah kisaran 102. Hari ini yen melanjutkan penguatannya hingga ke kisaran 101.10 terhadap dollar AS. Ini sedikit melemah dibandingkan kemarin yang sempat bertengger di 101.16. Dampaknya, aksi jual di lantai bursa oleh sebagian kalangan eksportir pun tak terelakkan.
Namun sentimen pasar sedikit terangkat oleh pernyataan optimistis Bank of Japan (BOJ) di akhir pertemuannya selama dua hari. BOJ merasa lebih yakin terhadap prospek ekonomi Jepang, seiring adanya bukti roda perekonomian mampu menghadapi dampak kenaikan pajak penjualan, tanpa adanya tambahan stimulus moneter.
Meski demikian BOJ tetap berjanji akan menaikkanmonetary basepada laju tahunan sebesar 60-70 trilyun yen. Kemungkinan beleid itu akan di rilis Juli mendatang.
Dari sisi ekspor juga tidak terlalu buruk seperti perkiraan sebelumnya. Ekspor Jepang pada April melesat 5,1% dibandingkan bulan sebelumnya yang cuma 1,8%. pasar sendiri berekspektasi ekspor naik 4,8%.
Sebelumnya, datamachinery ordersJepang yang rilis pada hari Senin (19/5) lalu juga naik signifikan di bulan Maret. Datamachinery orders m/mtercatat melonjak 19,1% setelah bulan sebelumnya anjlok -8,8%. Sedangkanmachinery orders y/ytercatat naik 16,1% dari bulan sebelumnya 10,8%. Rangkaian data itu meneguhkan ekonomi Jepang masih berada pada fase pertumbuhan yang berkelanjutan, setidaknya hingga akhir tahun ini.

BURSA ASIA: BoJ Tahan Pemberian Stimulus, Indeks MSCI Asia Pacific Melemah

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah untuk hari ke empat seiring dengan penguatan yen dan Bank of Japan yang menahan diri untuk menambah stimulus moneter.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke level 138,93 pada perdagangan Rabu (21/5/2014) pukul 14.29 waktu Hong Kong atau pukul 13.29 WIB.
"Pelaku pasar sedang enggan untuk mengambil risiko," papar Matthew Sherwood, Head of Investment Markets Research Perpetual Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (21/5/2014).
Saham Mazda Motor Corp turun 2,4%. Sementara itu saham Japan Petroleum Exploration Co. naik 8%, memimpin penguatan di sektor energi.
Indeks Jepang Topix turun 0,3%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 1%, indeks Korea Selatan Kospi turun kurang dari 0,2%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 0,5%.
Selanjutnya, indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,1%, Hang Seng China Enterprises Index of mainland naik 1,4%, indeks Singapura Straits Times turun 0,2%, Shanghai Composite Index naik 0,6%, indeks Taiwan Taiex Index turun 0,3%, indeks India S&P BSE turun 0,2%.

Celebes Interfood Incar Transaksi Rp50 miliar

Bisnis.com, MAKASSAR- Penyelenggaraan Celebes Interfood 2014 diestimasi mampu mendorong pelaku usaha industri pangan menghasilkan produk yang berkualitas.
Di sisi lain, pihak penyelenggara, Krista Exhibitions bahkan mematok target transaksi hingga Rp50 miliar selama tiga hari penyelenggaraan pameran, 21-23 Mei 2014.
Managing Director Krista Exhibition Daud D. Salim mengatakan dalam pameran tersebut tidak hanya menghadirkan produk pangan, tetapi juga teknologi dalam proses pengolahan hingga pengepakan makanan dan minuman.
"Kita harap Celebes Interfood bisa menstimulasi industri makanan minuman di daerah ini, agar mampu menghasilkan produk yang mempunyai daya saing tinggi," ucapnya di sela-sela Celebes Interfood di Grand Clarion Makassar, Rabu (21/5/2014).
Menurutnya, peserta pameran sebagian besar berasal dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa yang bergerak di sektor pengolahan pangan maupun perusahaan yang memproduksi peralatan industri makanan dan minuman.
Salim memaparkan, Celebes Interfood juga melibatkan sejumlah instansi yakni Disparekraf Kota Makassar, Kemenperin, Kemendag, serta sejumlah asosiasi pengusaha seperti Gapmmi, APSI, ABI, Apkrindo, PHRI dan ICA.
Sementara itu, jumlah pengunjung yang ditargetkan datang selama pameran mencapai hingga 5.000 orang yang diharapkan sebagian besar berasal dari pelaku usaha makanan dan minuman di Sulsel.

KURS RUPIAH (21/5/2014): Melemah ke Rp11.521/US$ Jelang Penutupan

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang penutupan perdagangan Rabu (21/5/2014), nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar As.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,27% ke Rp11.521 per dolar AS pada pukul 14.19 WIB.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah dibuka melemah 0,11% ke level Rp11.503 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp11.490 per dolar AS.
Selanjutnya kurs rupiah melemah rupiah terdepresiasi 0,15% ke Rp11.507 per dolar AS pada pukul 09.02 WIB. Adapun pada pukul 10.38 WIB, rupiah juga melemah 0,12% ke Rp11.503 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan menguat terhadap sebagian besar mata uang Asia.

Pyridam Farma Tanpa Dividen

INILAHCOM, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
Hasil laba bersih pada 2013 yang sebesar Rp6,19 miliar. Laba bersih tersebutlah yang perseroan tahan. "Laba bersih ditahan diakumulasi sebesar Rp6,19 miliar," kata Corporate Secretary Steven, A.A Setiawan usai RUPS di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Laba pada 2013 naik 16,8% dari 2012 yang hanya sebesar Rp5,3 miliar. Laba tersebut berasal dari pendapatan sebesar Rp192,55 miliar di 2013 naik 8,9% dari Rp176,73 miliar di 2012.
Liabilitas PYFA pada 2013 Rp81,21 miliar dari Rp48,14 miliar di 2012. Equitas menjadi Rp93,9 miliar di 2013 dari Rp87,7 miliar di 2012 atau naik 7%.
Kas perseroan 31 Desember 2013 menjadi Rp7,56 miliar naik 41,57% dari Rp5,34 miliar di 2012.

Pyridam Farma Siapkan US$12 Juta Dukung Ekspansi

INILAHCOM, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan melakukan ekspansi dengan membangun pabrik biofarmasi di Jawa Barat.
Perseroan akan menganggarkan biaya sebesar US$12 juta. "Kebutuhan ekspansi sekitar US$12 juta. Setelah renovasi selesai, kita ingin mengembangkan farmasi kimia ditambah produk biofarmasi. Ada rencana pabrik di sebelah puncak Jawa Barat," ujar Corporate Secretary, Steven A.A Setiawan usai RUPS di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Steven mengatakan dana ekspansi termasuk untuk membiayai renovasi mesin yang sudah tua pada pabrik lama.
Menurut Steven untuk membangun pabrik dan memproduksi biofarmasi membutuhkan waktu 2-3 tahun. Pasalnya, perseroan harus banyak meminta izin ke berbagai instansi.
Perizinan obat ke Badan Pemriksa Obat dan Makanan. Investasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal dan izin mendirikan pabrik pada pemerintah Daerah setempat.
"Tahapan awal karena pertama kali mengurus perijinan banyak sekali lokasi. Izin ke pemerintah daerah, rekomondasi kementerian kesehatan, izin edar BPOM, izin impor BKPM," katanya.

Masyarakat di Pelosok Sulit Dapat BBM, Ini Kata Bos Pertamina

Jakarta -Masyarakat di sejumlh daerah pelosok sulit mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM), karena terbatasnya infrastruktur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Apa penjelasan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan?
Karen menyebutkan, kendala utama dalam pembangunan infrastruktur bahan bakar minyak di wilayah-wilayah pelosok adalah permintaan yang masih minim.
Dari sisi bisnis, hal ini membuat penyediaan infrastruktur menjadi kurang menarik dikembangkan.
"Kalau ada safety market-nya (ketersediaan perminaan) ada, kita akan bangun infrastrukturnya. Ini bergantung kesiapan pemerintah dalam melihat market yang terpencil di daerah itu berapa," kata Karen di acara The 38th IPA Convex 2014 di Jakarta Convention Center (JSS), Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Selain soal permintaan, Karen juga mengatakan, pembangunan SPBU juga harus melihat ketersediaan pasokan bahan bakar yang bisa dijual. Ini sangat terkait dengan kuota BBM subsidi yang diberikan oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
"Ini sebenarnya urusan BPH (BPH Migas), kuota (yang mengatur dan menetapkan) di BPH," singkatnya.
Di luar permasalahan tersebut, lanjut Karen, Pertamina sebagai perusahaan migas nasional tidak memiliki kendala bila pada satu saat dimandatkan membangun infarstruktur penyalur BBM di daerah-daerah pelosok.
"Kita tidak ada kendala," tegasnya.
Seperti diketahui, penyaluran bahan bakar minyak ke daerah belum merata. Hal ini terutama dirasakan oleh daerah-daerah pelosok seperti di perbatasan Kalimantan Barat.
Penyaluran yang tidak merata tersebut mendorong masyarakat cenderung mencari sumber-sumber bahan bakar yang lebih mudah terjangkai meskipun hal tersebut artinya harus membelinya dari Malaysia dengan harga Rp 8.000 per liter. (detik.com)

Batal Diakuisisi Mandiri, BTN Pede Bisa Cetak Laba Rp 2 Triliun

Jakarta -PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis kinerjanya tumbuh baik meski tanpa diakuisisi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Tahun ini bank berkode BBTN itu membidik laba Rp 2 triliun akhir tahun ini, naik dari tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.
"Permodalan masih cukup 15,7%, cukup untuk menjangkau kegiatan bisnis, itu masih di atas rata-rata industri perbankan. Untuk menaikkan modal kita melakukan peningkatan laba, tahun ini diperkirakan bisa Rp 2 triliun," ucap Direktur Utama BTN Maryono usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara BTN, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Maryono mengaku, saat ini kondisi likuiditas perseroan masih sehat meskipun secara umum di industri perbankan tengah mengalami pengetatan likuiditas.
Apalagi, jika melihat secondary reserve Bank BTN yang saat ini mencapai lebih dari Rp 12 triliun.
"Likuiditas saat ini kita baik, LDR 100%, kita juga masih ada Rp 12 triliun secondary reserve, ini melampaui standar yang ditetapkan regulator jadi sangat aman," tegasnya.
Maryono menyebutkan, di semester I-2014 pihaknya memperkirakan bisa meningkatkan aset tumbuh 17%, kredit 20%, dan DPK 17%. Sementara NPL dijaga di angka 3%.
Hingga Maret 2014, NPL Nett perseroan mencapai 3%, khusus untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP) kredit macetnya sebesar 1,5%. Maryono berjanji, di akhir tahun angka kredit macet BTN bisa ditekan di angka 2,6%.
"Ke depan pencapian target akan tetap menerbitkan obligasi dan akan melakukan sekuritisasi dan akan kita tentukan waktu yang paling tepat, obligasi pertama Rp 2 triliun, sekuritisasi Rp 1-2 triliun, ini langkah-langkah untuk antisipasi kondisi likuiditas sehingga jadi bank yang sehat," pungkasnya.

Investor Domestik Getol Lepas Saham, IHSG Turun 13 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 13 poin akibat aksi ambil untung yang dilakukan investor domestik. Sentimen dari pasar regional negatif, membuat indeks bergerak fluktuatif.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 10,470 poin (0,21%) ke level 4.885,485 terkena aksi ambil untung lanjutan. Meski minimnya sentimen positif, indeks betah berlama-lama di zona merah.
Secara perlahan indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks pun berhasil balik lagi ke level 4.900 tak lama setelah pembukaan perdagangan.
Sayangnya aksi ambil untung investor domestik mengalir deras di lantai bursa, meski investor asing masih terus berani berburu saham. Indeks hanya sempat naik sampai 4.910,545 sebelum akhirnya turun.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (21/5/2014), IHSG melemah 13,040 poin (0,27%) ke level 4.882,915. Sementara Indeks LQ45 turun 2,737 poin (0,33%) ke level 829,624.
Delapan sektor jatuh ke zona merah, hanya dua yang masih menguat yaitu infrastruktur dan perdagangan. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 115.836 kali pada volume 3,237 miliar lembar saham senilai Rp 3,148 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 150 turun, dan 66 saham stagnan.
Bursa di Asia siang ini bergerak mixed setelah pagi tadi kompak melemah. Pasar saham Tiongkok berhasil naik tipis.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 67,30 poin (0,48%) ke level 14.007,95.
  • Indeks Hang Seng menipis 21,47 poin (0,09%) ke level 22.813,21.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 2,84 poin (0,14%) ke level 2.010,96.
  • Indeks Straits Times melemah 8,36 poin (0,26%) ke level 3.257,11.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Matahari (LPPF) naik Rp 475 ke Rp 14.475, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 27.375, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 225 ke Rp 10.750, dan SMART (SMAR) naik Rp 150 ke Rp 6.500.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.075 ke Rp 53.925, Astra Agro (AALI) turun Rp 800 ke Rp 26.700, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 750 ke Rp 68.250, dan Selamat Sempurna (SMSM) turun Rp 500 ke Rp 3.850.(detik.com)

KURS TENGAH BI: Dipatok Rp11.507/US$, Melemah 0,58%

Bisnis.com, JAKARTA — Kurs tengah rupiah kembali dipatok melemah 0,58% terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (21/5/2014).
Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah hari ini dipatok pada level Rp11.507 per dolar AS, melemah dari kurs tengah sebelumnya Rp11.441 per dolar AS.
Adapun jika dibandingkan dengan kurs tengah Rabu pekan lalu Rp11.487 per dolar AS maka kurs tengah hari ini juga melemah 0,17%
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah juga melemah 0,12% ke Rp11.503 per dolar AS pada pukul 10.38 WIB.

BI Perkirakan Inflasi Mei di Bawah 0,2%

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Mei akan membentuk inflasi di level 0,2%.
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, angka IHK tersebut berdasarkan hasil survei yang rutin dilakukan BI setiap minggunya.
"Inflasi bulan ini akan tetap rendah akibat sejumlah barang pangan, perkiraan kami masih di bawah 0,2%, survei terakhir minggu ke dua masih 0,1%, sampai akhir bulan kami yakin bisa di bawah 0,2%," jelas Perry saat ditemui di kantornya semalam yang ditulis pada Rabu (21/5/2014).
Perry menambahkan rendahnya inflasi tersebut lebih disebabkan adanya barang-barang kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga atau mampu dikendalikan seperti beras, bawang merah, dan cabai. "Sementara untuk pemicunya itu justru harga telor yang mulai naik dan ayam ras," tambah dia.
Untuk terus menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, BI mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik pemerintah provinsi atau kota kabupaten melalui Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID).
Salah satu hal yang kini gencar mulai diantisipasi BI adalah tersedianya pasokan barang-barang kebutuhan pokok jelang lebaran.
Seperti diketahui, jelang lebaran mayoritas bahan pokok mengalami kenaikan harga, dan hal itulah yang dinilai mampu memicu tingginya angka inflasi.
"Juga yang kami lakukan langkah antisipasi kenaikan harga di bulan puasa. Saya lega tentang bagiamana kuat dan guyupnya para pemimpin daerah untuk kendalikan itu," pungkas Perry.

Indeks Saham Tergelincir 0,4% ke4.872,77

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham gagal mendekati level 5.000 lagi dengan tergelincir 0,4% ke 4.872,77 pada awal perdagangan Rabu (21/5/2014). Investor asing mengalami net buy Rp44,2 miliar.
Volume perdagangan mencapai 716,27 juta saham senilai Rp1,1 triliun. Sebanyak 129 saham melemah, 64 saham menguat dan 58 saham masih stagnan.
Indeks bergerak melemah dari level pembukaan di 4.895,95. Namun sempat memantul ke atas dan berhasil mencatat level tertinggi sementara di area positif di 4.910,54. Namun tergelincir lagi ke area negatif di bawah lvel 4.900.
Pelemahan ini melanjutkan perdagangan kemarin yang lebih banyak tertekan. Indeks saham tanpa perlawanan kehilangan 2,3 persen ke 4.895,95 pada perdagangan Selasa (20/5/2014). Volume perdagangan mencapai 5,5 miliar saham senilai Rp8,8 triliun.
Volume perdagangan mencapai Rp336,82 miliar. Sebanyak 251 saham melemah, 69 saham menguat dan 59 saham tanpa perubahan.
Indeks LQ45 naik 0,3%, indeks JII menguat 0,3%, indeks ISSI menguat 0,3%. Untuk indeks SMinfra18 lebih tingig 0,2% dan IDX30 naik 0,3%.
Semua sektor saham masih positif dengan penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor aneka industri 0,6% dan sektor perdagangan 0,5%.
Saham yang tertekan seperti saham AALI turun Rp675 ke Rp26.825, GGRM turun Rp525 ke Rp54.475, SMGR turun Rp125 ke Rp14.725. Untuk saham yang menguat seperti ITMG naik Rp275 ke Rp27.400, PTBA naik Rp175 ke Rp10.700, UNVR naik Rp175 ke Rp29.775, BBCA naik Rp125 ke Rp11.275, UNTR naik Rp100 ke Rp21.275.

AAA SECURITIES: Jika IHSG Memantul, Kurangi Posisi Portofolio 20%-30%

Bisnis.com, JAKARTA— AAA Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (21/5/2014) berada di level support 4.800, dan resisten 4.950.
Equity Technical Analyst AAA Securities Wijen Pontus mengatakan jika wave /1 selesai, IHSG masih dapat memantul ke 4.850—4.950 lagi (membentuk wave /2).
Namun, ujarnya, jika IHSG membentuk wave 1 impulse, IHSG akan terus turun kembali ke level 4.000 lagi.
"Jika hari ini IHSG memantul, silakan kurangi posisi porto sebesar 20%-30%," kata Wijen dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (21/5/2014).
Dikemukan terkoreksinya IHSG dengan agresif kemarin (20/5/2014), menunjukkan indeks masih dapat turun lagi ke 4.800.
Jika IHSG menembus level 4.800, indeks akan mengkonfirmasi selesainya wave . Posisi IHSG pada chart intraday terlihat seperti ini. Indeks membentuk 3 gerakan yaitu wave (i)/(a), (ii)/(b), dan (iii)/(c) ).
Target wave (iii)/(c) idealnya ada di 4.825, sehingga jika IHSG akhirnya membentuk 5 gerakan. Terjadi wave (iv) dan (v).
Wijen mengatakan IHSG terkonfirmasi membentuk impulse wave. Artinya, pada chart daily IHSG nanti akan membentuk wave atau 1.
"Skenario pada daily chart menunjukkan bahwa jika IHSG hanya membentuk correction wave , IHSG hanya akan turun hingga 4500-4650 (target akhir wave )," kata Wijen.
 
AAA Securities mengemukakan ada 4 saham yang dapat dipertimbangkan pada hari ini, yaitu:
 
MAPI
Buy on weakness
MAPI pernah kami rekomendasikan SoS tanggal 16 Mei lalu, dengan estimasi target wave di bawah 5200. Kemarin MAPI sempat turun di bawah 5.200, dan ditutup membentuk doji, ini indikasi awal bahwa wave (v) sudah selesai dan MAPI akan rebound membentuk wave . Manfaatkan kesempatan ini untuk BoW
Buy area ideal: 5.200—5.325
Stop loss level: Di bawah 5.150
Target profit: 5.750—5.800
 
BJBR
Accumulate buy
Meskipun BJBR kemarin masih terkoreksi, volume yang terjadi malah terus mengecil. Ini menunjukkan bahwa akhir koreksi dari wave dari wave a sudah dekat. Manfaatkan koreksi BJBR yang mungkin masih terjadi 1 atau 2 hari lagi untuk melakukan akumulasi beli.
Buy area ideal: 845—870
Stop loss level: Di bawah 800
Target profit: 1.000
 
ASRI
SoS
ASRI kemarin membentuk new low, dengan begitu, kami harus mengubah labelling ASRI yang pernah kami berikan sebelumnya, dari wave a-b-c menjadi wave 1-2-3. Sehingga, ASRI saat ini tengah membentuk wave dari wave 5, yang berarti ASRI masih akan terus turun, setidaknya hingga ke bawah 470. Volume yang besar ketika ASRI kemarin turun menunjukkan bahwa wave 5 masih belum selesai
Range sell ideal: 497—499
Target turun terdekat: 465—470
 
AALI
SoS
AALI kemarin terkoreksi dengan volume besar, ini menunjukkan bahwa wave A masih belum selesai. Sebagai catatan, AALI pernah kami rekomendasikan SoS sejak harga AALI masih di atas 28.500. AALI untuk midterm masih akan turun terus ke bawah 25.000, jadi manfaatkan SoS jika AALI dalam beberapa hari ke depan mengalami penguatan
Range sell ideal: 28.000—28.500 (tunggu wave B terbentuk)
Target turun terdekat: Di bawah 24.500

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Tertekan, Ditransaksikan di Atas Rp11.500/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian besar mata uang Asia ditransaksikan melemah terhadap dolar AS pagi ini, Rabu (21/5/2014).
Dari 11 mata uang Asia, hanya dua mata uang yang menguat terhadap dolar AS yakni yen dan dolar Hong Kong.
Sementara itu, sembilan mata uang lainnya melemah dengan rupiah terpantau menjadi mata uang paling tertekan. Pagi ini, rupiah terdepresiasi 0,15% ke Rp11.507 per dolar AS pada pukul 09.02 WIB.

BURSA HONG KONG: Indeks Hang Seng Naik 0,19%

Bisnis.com, JAKARTA—  Bursa Hong Kong pada perdagangan pagi ini, Rabu (21/5/2014) bergerak menguat, setalah sempat dibuka melemah .
Hong Kong Hang Seng Index saat pembukaan hari ini turun 0,52% ke 22.715,58 dibandingkan penutupan Selasa (20/5/2014) yang ada di level 22.834,68 (menguat 0,57%).
Pada pukul 09:30 WIB atau pukul 10:30 waktu Hong Kong, indeks jadi menguat 0,19% ke 22.877,62.
Sampai pk. 09:30 WIB, dari 50 saham yang ada, 23 menguat, 22 melemah, dan 5 stagnan.
Sektor yang menguat pagi ini adalah industri (0,75%), dan jasa (0,18%).

Dibuka Turun 10 Poin, IHSG Menanjak ke Zona Hijau

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 10 poin terkena aksi ambil untung lanjutan. Meski minim sentimen positif, Indeks betah berlama-lama di zona merah.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke posisi Rp 11.510 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.470 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 10,470 poin (0,21%) ke level 4.885,485. Sedangkan Indeks LQ45 turun 2,725 poin (0,33%) ke level 829,636.
Mengawali perdagangan, Rabu (21/5/2014), IHSG dibuka menipis 7,512 poin (0,15%) ke level 4.888,443. Indeks LQ45 dibuka melemah tipis 0,593 poin (0,07%) ke level 831,768.
Secara perlahan Indeks terus menanjak di zona hijau. Indeks pun berhasil balik lagi ke level 4.900 tak lama setelah pembukaan perdagangan.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 11,774 poin (0,24%) ke level 4.907,729. Sementara Indeks LQ45 bertambah 2,823 poin (0,34%) ke level 835,184.
Kemarin IHSG terjun 119 poin atau lebih dari dua persen sampai balik ke level 4.800. Koreksi indeks ini terjadi di tengah menguatnya bursa-bursa regional. (detik.com)

Tunggu BOJ dan Tekanan Wall Street, Nikkei Turun

INILAHCOM, Jakarta – Bursa Wall Street hari ini Rabu (21/5) mengirimkan sentimen negatif, sehingga membuat indeks Nikkei kembali terpuruk. Menguatnya yen Jepang juga turut menekan Nikkei sebesar 0,29% menjadi 14.034,84. Sementara itu, Nikkei Futures diperdagangkan pada kisaran 14.015 dengan level terendah harian 13.960 dan tertinggi 14.045
Nikkei sempat menguat dan bangkit dari level terendah pada perdagangan kemarin. Namun sentiment negatif Wall Street mengantarkan indekshari ini kembali berada di zona merah. Sementara itu investor masih fokus pada BOJ hari ini.
Pelemahan Wall Street terjadi setelah Presiden Federal Reserve, Charles Plosser, mengatakan laju pemangkasan stimulus saat ini mungkin terlalu lambat, terutama jika ekonomi AS menunjukkan peningkatan. Pada saat yang sama, peningkatan tensi geopolitik yang terjadi di berbagai negara membuat yen yang dipandang sebagai safe haven menguat terhadap dollar dalam enam hari berturut-turut.
Kementrian Keuangan Jepang pagi ini merilis data defisit neraca perdagangan bulan April sebesar 808,9 miliar yen. Angka ini lebih besar daripada estimasi ekonom sebesar 646 mliar yen. Ekspor dilaporkan naik 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pakar sebelumnya memperkirakan ekspor naik 4,8%. Namun impor juga naik 3,8%, jauh di atas estimasi kenaikan 0,8%.
Pengamat memperkirakan BOJ akan tetap pada kebijakan yang sama dengan sebelumnya ketika mengakhiri rapat kebijakan moneter hari ini. Meski begitu, investor tetap menanti pernyataan resmi Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, tentang arah kebijakan moneter ke depan.

Wall Street Dorong Kospi Jauhi Level Tertinggi

INILAHCOM, Seoul - Bursa saham Korsel hari ini (Rabu, 21/5) dibuka melemah. Kospi terimbas sentimen negatif Wall Street yang juga ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Dengan demikian Kospi makin menjauh dari level tertinggi 2014 yang diraih.
Kemarin Kospi melemah karena tekanan indeks harga produsen Korea Selatan yang turun 0,3% di bulan April dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini artinya indeks turun selama 19 bulan berturut-turut. Pada bulan sebelumnya indeks turun sebesar 0,5%. Pada periode bulanan indeks turun sebesar 0,2% ketimbang Maret yang stagnan 0%.
Raksasa smartphone, Samsung Electronics melemah hampir 1% di awal perdagangan. Bursa utama Kopsi turun 0,32% menjadi 2.004,65. Sedangkan Kopsi Futures diperdagangkan pada kisaran 262.90 dengan level terendah harian 261.70, dan tertinggi 263.05
Secara umum pelemahan Kospi juga disebabkan investor khawatir kemungkinan dipercepatnya laju pemangkasan stimulus moneter oleh Federal Reserve. Presiden Fed Philadelphia, Charles Plosser, mengatakan laju pemangkasan stimulus saat ini kemungkinan terlalu lambat jika ekonomi AS menunjukkan peningkatan. Untuk itu tingkat suku bunga kemungkinan akan naik lebih cepat dari perkiraan Fed sebelumnya.

Indeks Saham Kehilangan 2,3% ke 4.895,95

INILAHCOM, Jakarta - Indeks saham tanpa perlawanan kehilangan 2,3 persen ke 4.895,95 pada perdagangan Selasa (20/5/2014). Volume perdagangan mencapai 5,5 miliar saham senilai Rp8,8 triliun.
Volume perdagangan mencapai Rp336,82 miliar. Sebanyak 251 saham melemah, 69 saham menguat dan 59 saham tanpa perubahan.
Indeks kian tertekan sepanjang perdagangan hari ini dari level pembukaan di 5.014. Level terendah hari ini di 4.865 dan gagal mempertahankan level di atas 5.000 di awal pekan ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak dapat mengikuti penguatan yang terjadi pada bursa Asia. Indeks Nikei naik 0,4%, indeks Hang Seng menguat 0,5%, indeks ASX naik 0,2%, indeks Shanghai menguat 0,1% dan indeks Kospi melemah 0,1%.
Pelemahan yang terjadi pada saham sektor perkebunan dan saham sektor infrastruktur mencapai 3,7 persen memimpin penurunan. Semua sektor saham berada di area negatif.
Indeks LQ45 turun 3,4 persen, indeks JII melemah 3,2 persen dan indeks ISSI turun 2,7%. Untuk indeks SMinfra18 tirim 3,9% persen dan IDX30 melemah 3,3 persen.

Bank Mandiri Garap Uang Digital

INILAHCOM, Jakarta - Masyarakat melakukan transaksi keuangan mayoritas masih menggunakan uang cash. Namun memiliki peluang untuk menawarkan e-cash.
Dengan masyarakat mayoritas menggunakan uang cas dalam bertransaksi. "Kita rasakan hampir 80% transaksi keuangan masih dalam bentuk cash. Itu perhatian kita, ada peluag bisnis yang membantu," kata Direktur Ritel Bank Mandiri, Heri Gunardi saat peluncuran Mandiri E-Cash di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Heri menjelaskan kelemahan uang cash menghadapi risiko. Risiko berupa angkut uang tunai antar bank. Pencetakan uang baru perlu biaya. "Uang tunai nggak sedikit pada pencetakan penghitungan satu tahun ada Rp300 triliun transaksi," katanya.
Pada target uang digital, Mandiri target 1 juta user pada tahun ini. "Target user transaksi ada proses edukasi harapan 1 orang, dua tiga kali transaksi dalam satu bulan," katanya.
Alasan memanfaatkan uang digital melalui media handpone, lanjut Heri, karena pengguna ponsel sudah mencapai 240 juta pengguna. Data statistik banking di kisaran 60 juta rekening "Alasannya karena pertumbuhan penggunaan HP selama 18 tahun hampir sama jumlahnya dengan 240 juta," katanya.

Indeks Saham dalam Fase Konsolidasi Wajar

INILAHCOM, Jakarta - Pola penutupan indeks saham pada perdagangan Selasa (20/5/2014) mengembalikan pada perkembangan intermarket.
Menurut pelaku pasar modal, Sem Susilo, intermarket saat ini masih konsolidasi sehingga merupakan pelemahan wajar. "Pola closing IHSG sudah memunculkan sinyal harapan. Kita berharap intermarket malam ini (indeks) dan terutama besok pagi (futures)," katanya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 2,3 persen ke 4.895,95. Volume perdagangan mencapai 5,5 miliar saham senilai Rp8,8 triliun.
Volume perdagangan mencapai Rp336,82 miliar. Sebanyak 251 saham melemah, 69 saham menguat dan 59 saham tanpa perubahan.
Sem menjelaskan intermarket mulai kondusif. Indeks saham sudah over dosis dalam merespon dinamika politik saat ini setelah deklarasi pasangan capres baik pasangan Jokowi-JK dan pasangan Prabowo-Hatta.
"Indikasi jelas lokal pada jualan. Kalau (investor) asing, mereka hanya bermain di sekitar 30 saham besar atau big market capital. "Begitulah perilaku market (trader), dari panik jual, tiba-riba bisa berubah menjadi nekad borong atau full margin," jelasnya.
Sentimen negatif dari dinamika politik domestik, lanjutnya, bisa saja sudah mencapai puncak. IHSG saat ini akan kembali mengikuti perkembangan fundamental intermarket. "Peta IHSG saat ini sudah cukup OK. Tertahan di support satu. Jadi kemungkinan kecil menguji support dua di 4.800."
Perkembangan nanti malam dengan pertemuan FOMC dari Member Plosser Speaks. Tetapi dengan melihat dari data ekonomi AS terakhir. Trennya menunjukkan perbaikan tapi tidak masuk kategori kuat. "Jadi, pidato malam ini diperkirakan biasa-biasa saja, kata-kata bersayap (diplomatis).

Telkom: Transaksi PINS-TELE Segera Finalisasi

INILAHCOM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjelaskan proses perjanjian jual beli bersyarat merupakan aksi korporasi PT PINS Indonesia dengan PT Tiphone Mobile Tbk (TELE).
PT PINS Indonesia yang merupakan anak usaha PT Telkom tersebut melakukan perjanjian pada 19 Mei 2014. Kesepakatan tersebut untuk mendukung distribusi retail perangkat penunjang telekomunikasi antara lain handset dan voucher.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (20/5/2014). TLKM menjelaskan finalisasi transaksi tersebut akan secepatnya dilakukan setelah pembahasan seluruh kondisi pratransaksi terpenuhi kedua belah pihak. Namun TLKM belum menyebutkan nilai nominal transaksi anak usahanya.

Semen Indonesia Masih Bangun Dua Pabrik Rp6,9 T

INILAHCOM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menjelaskan pembangunan dua pabrik semen senilai Rp6,9 triliun akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2016 mendatang.
Pabrik pertama yaitu pabrik SGG-III yang berlokasi di Indarung Sumatera Barat berkapasitas mencapai tiga juta ton per tahun. Periode pelaksanaan dari Mei 2012- akhir 2015 dengan total nilai mencapai Rp3,2 triliun atau US$352,09 juta dengan para meter ekonomi mencapai Rp1,4 triliun.
Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Selasa (20/5/2014). Untuk pabrik SGG-IV di Rembang Jawa Tengah dengan kapasitas 3 juta ton per tahun mulai pembangunan pada 2013 hingga kuartal kedua 2016.
Sedangkan nilai proyek tersebut mencapai Rp3,7 triliun yang senilai dengan US$402,59 juta dengan parameter ekonomi mencapai Rp3,04 triliun. Sementara nilai total kedua proyek tersebut mencapai Rp6,9 triliun.
Perseroan bertujuan dengan kedua pabrik tersebut dapat mempertahankan pangsa pasar. Perseroan juga memiliki jaminan kontinuitas pasokan semen.
Demikian juga dengan tingkat efisiensi biaya distribusi produk karena lokasi pabrik dekat dengan area pemasaran. Keberadaan pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi smeen yag memenuhi kebutuhan konsumen secara tepat waktu.

IHSG Masih Akan Melemah, Ada Potensi Rebound

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terjun 119 poin atau lebih dari dua persen sampai balik ke level 4.800. Koreksi indeks ini terjadi di tengah menguatnya bursa-bursa regional.
Menutup perdagangan, Selasa (20/5/2014), IHSG anjlok 119,041 poin (2,37%) ke level 4.895,955. Sementara Indeks LQ45 jatuh 25,013 poin (2,92%) ke level 832,361.
Wall Street berakhir negatif terseret koreksi saham-saham peritel. Perusahaan-perusahaan ritel ini sudah melaporkan kinerja yang di bawah ekspektasi pasar.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones anjlok 137,55 poin (0,83%) ke level 16.374,55. Indeks S&P 500 berkurang 12,25 poin (0,65%) ke level 1.872,83, sementara Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 28,92 poin (0,70%) ke level 4.096,89.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami tekanan jual mengingat minimnya sentimen positif. Namun potensi rebound masih ada setelah dua pasangan capres-cawapres sudah memaparkan visi dan misinya di bidang ekonomi.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 43,72 poin (0,31%) ke level 14.031,53.
  • Indeks Straits Times turun 7,13 poin (0,22%) ke level 3.258,34.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG kemarin anjlok sangat signifikan seiring berlanjutnya profit taking pasca berakhirnya euforia politik terkait Capres-cawapres. Di sisi lain kami melihat tekanan jual sedikit banyak di luar ekspektasi. Kami justru melihat peluang untuk selective buy/buy on weakness pada saham-saham bluechip yang sudah turun cukup dalam. Dari chart di bawah terlihat lower indeks kemarin menyentuh support trendline yang terbentuk sejak Januari lalu. Kisaran support-resisance 4.837-4.923.
 
Trust Securities
Meski terdapat pemberitaan masih baiknya prospek perbankan di tanah air menurut prediksi BI namun, tidak menghalangi aksi jual pelaku pasar sehingga membuat saham-saham perbankan melorot. Tampaknya sesuai dengan perkiraan kami sebelumnya dimana laju IHSG masih menyimpan pelemahan lanjutan setelah eforia ekspektasi deklarasi Capres-Cawapres telah berkurang. Akibatnya menghijaunya bursa saham AS yang berimbas pada laju bursa saham Asia dan masih adanya nett buy asing tidak banyak berpengaruh pada laju IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5010,20 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4865,32 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4895,96. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (21/5) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4850-4887 dan resisten 4935-4974. Three outside down dekati middle bollinger band (MBB ). MACD cenderung bergerak turun cenderung death cross dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R menurun. IHSG terpelanting jauh di bawah kisaran target support (4973-4994) sehingga dapat membuka peluang pelemahan lanjutan jika aksi jual masih berlangsung. Tetapi, pola yang pernah terjadi di mana setelah pelemahan tajam biasanya akan dimanfaatkan untuk akumulasi sehingga diharapkan peluang rebound juga dapat terjadi. (detik.com)

Morning Coffee Sucorinvest

Jakarta -Kemarin IHSG berfluktuasi (sempat minus 146 poin di 4866) dan ditutup minus 119 poin pada 4896, diwarnai penurunan semua sektor yang dipimpin oleh sektor keuangan dan penurunan saham sektor industri dasar, properti, perkebunan, manufaktur di tengah-tengah melemahnya index bursa regional dan setelah Partai Demokrat akhirnya umumkan tidak akan mendukung salah satu pasangan capres-cawapres secara mutlak. Kemarin investor asing sebagai net buyer sebesar Rp 508,7 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG melemah pada kisaran 4835-4980 dengan pertimbangan: indikator SO: dx, dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah setelah Vodafone hapus buku nilai beberapa bisnis di Eropa sebesar GBP6,6 miliar. Sedangkan bursa Wall Street ditutup melemah, dipimpin oleh saham sektor ritel setelah beberapa emiten catat kinerja yang mengecewakan. Pagi ini bursa Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan index bursa Wall Street di tengah-tengah penguatan mata uang Yen dan menjelang keputusan pertemuan boJ hari ini.(detik.com)

First Asia Capital: IHSG Masih Konsolidasi

Jakarta -Aksi ambil untung kembali berlanjut pada perdagangan kemarin pasca pengumuman KPU yang memastikan hanya ada dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mengikuti pemilihan presiden (pilpres) Juli mendatang. Aksi ambil untung ini dinilai wajar seiring dengan harga saham yang sudah relatif tinggi hingga menyentuh level 5091,317 (19/5). Sebagaimana diketahui kenaikan IHSG dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya cenderung hanya digerakkan sentimen atas figur pasangan capres dan cawapres yang mendeklarasikan diri awal pekan ini sehingga kurang didukung dengan kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini.
IHSG kemarin ditutup anjlok 119 poin (2,4%) di 4895,955. Sentimen pasar akhir-akhir ini lebih banyak digerakkan oleh isu domestik terutama terkait dengan pasangan capres/cawapres yang akan bertarung dalam pemilihan presiden Juli mendatang. Sementara itu Wall Street tadi malam bergerak di teritori negatif sebagai respon atas pernyataan pejabat resmi The Fed yang memperkirakan kenaikan bunga akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pertengaahan tahun depan. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,83% dan 0,65%.
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi masih berpeluang terkoreksi terutama dipicu saham-saham big-caps. Dalam jangka pendek menjelang pilpres Juli mendatang pergerakan pasar diperkirakan lebih banyak dipicu isu-isu seputar platform masing-masing calon presiden terutama di bidang ekonomi dan spekulasi atas tim ekonomi masing-masing kandidat. IHSG akan bergerak dengan support di 4830 dan resisten di 4930.
 
IHSG : S1 4830 S2 4780 R1 4930 R2 4970
 
Saham Pilihan
  • ADRO 1270-1360 SoS, SL 1240
  • INCO 3850-4100 TB, SL 3700
  • BBTN 1080-1130 BoW, SL 1060
  • INTP 22500-23400TB, SL 22100
  • SMGR 14200-15300 BoW, SL 14000
  • ADHI 3100-3300 TB, SL 3050
sumber:detik.com

Kiwoom Securities:IHSG Masih Tren Negatif

Jakarta -Turunnya Dow Jones dapat memberi sentimen negatif. IHSG mengalami tekanan cukup dalam dengan penutupan di dekat level psikologis 4,900 kemarin. Penembusan pada level psikologis ini akan kembali membuka tren negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG masih akan berada di area yang negatif hari ini.
 
BSDE – Jual 5% saham ke Sinar Mas Land
Sinar Mas Land Ltd melalui anak usahanya, PT Ekacentra Usahamaju dan PT Paraga Artamida, membeli sebanyak 874.8 juta saham baru (5% saham) PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.59 Triliun. Penambahan modal non-HMETD telah dilaksanakan pada 16 Mei 2014 dan BSDE masih mempunyai opsi pelepasan 5% saham lagi karena pemegang saham telah menyetujui hingga 10%. Sesuai rencana, BSDE akan menggunakan modal dari induk usahanya untuk membiayai sejumlah rencana ekspansi usaha berupa pengembangan BSD City tahap II.
 
FASW – Batal rights issue
Manajemen PT Fajar Surya Wisesa (FASW) memutuskan membatalkan rencana rights issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 1.2 Triliun karena kondisi pasar yang tidak kondusif. Sesuai dengan rencana awal, dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk restrukturisasi utang. FASW telah mendapat komitmen pinjaman sindikasi bank senilai total US$ 240 Juta dimana perusahaan baru melakukan penarikan dana senilai US$ 160 Juta. Tahun lalu kinerja FASW tertekan oleh rugi kurs senilai Rp 702.15 Miliar Vs rugi kurs Rp 170.75 Miliar pada 2012 lalu. FASW mencatat rugi bersih senilai Rp 249.1 Miliar tahun lalu Vs laba bersih Rp 5.3 Miliar pada 2012. Manajemen berencana menaikan porsi pasokan bahan baku domestik menjadi 70% tahun ini dari kondisi tahun lalu dimana FASW mengimpor sekitar 50% dari kebutuhan bahan baku.
 
MDLN – Non-preemptive rights
PT Modernland Realty (MDLN) berencana menerbitkan 1.25 miliar lembar saham baru (maksimal 10% saham) tanpa menerbitkan HMETD (non-preemptive rights). Sesuai dengan peraturan pencatatan, harga minimum pelaksanaan non-preemptive rights dihitung berdasarkan harga rata-rata 25 hari bursa sebelum iklan pengumuman (hari ini), yaitu sekitar Rp 443 per lembar saham. Seluruh dana hasil non-preemptive rights akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2014.
 
PTPP – Akuisisi Prima Jasa Aldodua
PT PP (PTPP) akan menyelesaikan akuisisi perusahaan alat berat PT Prima Jasa Aldodua pada Juni 2014. Aksi korporasi tersebut dalam rangka menunjang kinerja perseoran. Manajemen PTPP mengungkapkan dana akuisisi berasal dari kas internal. PT Prima Jasa Aldodua adalah sebuah perusahaan sewa/penyewaan alat berat dan alat ringan dan telah melayani lebih dari 10 tahun. Perseroan didukung penyediaan Heavy Equipment dan dukungan SDM yang berpengalaman.
 
SMGR – Kenaikan investasi pabrik baru
PT Semen Indonesia (SMGR) memperkirakan kenaikan investasi pembangunan pabrik semen di Rembang (Jawa Tengah) dan Indarung (Sumatera Barat) mencapai Rp 1.34 Triliun atau naik 19.1% menjadi Rp 8.29 Triliun dari perkiraan awal pembangunan pabrik sebesar Rp 6.95 Triliun. Hal ini berdasarkan atas asumsi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US$ dan Euro. Namun, manajemen memastikan kenaikan target investasi tidak akan berdampak signifikan terhadap jadwal ekspansi pabrik.(detik.com)

Harga Emas Antam Naik Rp 4.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini naik dibandingkan kemarin. Harga beli kembali atau buyback juga pun ikut naik.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (21/5/2014), harga emas Antam berada di posisi Rp 530.000/gram. Naik dibandingkan hari sebelumnya yaitu Rp 526.000/gram.
Dengan demikian, harga pembelian kembali emas Logam Mulia Antam juga naik dari Rp 466.000/gram menjadi Rp 470.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 245.300.000
  • 250 gram Rp 122.750.000
  • 100 gram Rp 49.150.000
  • 50 gram Rp 24.600.000
  • 25 gram Rp 12.325.000
  • 10 gram Rp 4.960.000
  • 5 gram Rp 2.505.000
  • 4 gram Rp 2.004.000
  • 3 gram Rp 1.512.000
  • 2,5 gram Rp 1.265.000
  • 2 gram Rp 1.020.000
  • 1 gram Rp 530.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke Antam, setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," sebut keterangan di situs resmi. (detik.com)

Utang Luar Negeri per Maret Mencapai US$ 276,5 Miliar, Tumbuh 8,7%

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia pada Maret 2014 sebesar US$ 276,5 miliar, tumbuh 8,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Utang ini terdiri dari US$ 130,5 miliar utang publik dan US$ 146 miliar utang swasta.
Seperti dikutip detikFinance dari siaran pers BI pada Rabu (21/5/2014), laju pertumbuhan utang luar negeri meningkat dibandingkan posisi Februari, yang secara tahunan tumbuh 7,5%. Menurut BI, pertumbuhan utang luar negeri mengalami peningkatan sejak akhir tahun lalu, terutama didorong oleh sektor swasta.
Pada Maret 2014, utang luar negeri swasta tumbuh 12,2% secara tahunan. Lebih tinggi dibandingkan sektor publik yang tumbuh 5,1%. Jika dibandingkan secara bulanan (Februari ke Maret), maka pertumbuhan utang luar negeri swasta adalah 1,9% sementara utang luar negeri publik tumbuh 1,1%.
Berdasarkan jangka waktu, kenaikan pertumbuhan posisi utang luar negeri terjadi pada jangka panjang maupun jangka pendek. Utang jangka panjang pada Maret 2014 tumbuh 10,1% secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Februari 2014 sebesar 9,7%. Sementara itu, utang jangka pendek tumbuh 2,4% secara tahunan, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,4%.
Pada Maret 2014, utang luar negeri jangka panjang tercatat sebesar US$ 229,3 miliar, atau mencapai 82,9% dari total utang luar negeri. Dari jumlah tersebut, utang sektor publik adalah US$ 124,6 miliar atau 95,4% dari total utang luar negeri sektor publik. Sedangkan utang luar negeri jangka panjang sektor swasta tercatat US$ 104,7 miliar atau 71,7% dari total utang luar negeri swasta.
Peningkatan pertumbuhan utang luar negeri swasta pada Maret 2014 tidak lepas dari perkembangan di beberapa sektor utama yakni industri pengolahan dan keuangan. Pertumbuhan utang luar negeri sektor industri pengolahan tercatat sebesar 8,5% secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang 7,5%. Sementara pertumbuhan utang luar sektor keuangan tetap tinggi sebagaimana bulan sebelumnya, yaitu sebesar 14% secara tahunan.
Di sisi lain, pertumbuhan utang luar negeri sektor pertambangan dan penggalian, yang terus melambat sejak Desember 2013, tumbuh 12,1% secara tahunan. Lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 16,0%.
Sementara pertumbuhan utang luar negeri di sektor listrik, gas, dan air bersih masih mengalami kontraksi sebesar 0,8%. Sektor jasa-jasa, yang secara pangsa hanya mencapai 0,7% dari utang luar negeri swasta, mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 65,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 53,7%.
"BI memandang perkembangan utang luar negeri sampai Maret 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal. Meskipun demikian, ke depan BI tetap mencermati dan memantau perkembangan ini sehingga utang luar negeri, khususnya swast, dapat berperan dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makroekonomi," papar siaran tersebut. (detik.com)

Wall Street Terseret Saham-saham Peritel ke Zona Merah

New York -Pasar saham Wall Street berakhir negatif terseret koreksi saham-saham peritel. Perusahaan-perusahaan ritel ini sudah melaporkan kinerja yang di bawah ekspektasi pasar.
Koreksi yang dalam dialami oleh saham Dick's Sporting Goods (-18%) dan Urban Outfitters (-8,8%). Pelaku pasar juga dikejutkan oleh rencana The Federal Reserve yang berencana menaikkan tingkat suku bunga.
Kepala strategi pasar dari Wunderlich Securities, Art Hogan, mengatakan kondisi bisnis saat ini memerlukan pengetatan suku bunga, dan ini bisa dilakukan kapan saja oleh The Fed.
"Tapi rencana oleh The Fed ini malah menyeret saham-saham hingga jatuh," katanya seperti dikutip AFP, Rabu (21/5/2014).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones anjlok 137,55 poin (0,83%) ke level 16.374,55. Indeks S&P 500 berkurang 12,25 poin (0,65%) ke level 1.872,83, sementara Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 28,92 poin (0,70%) ke level 4.096,89. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Ada Peluang Rebound

Jakarta -Meski terdapat pemberitaan masih baiknya prospek perbankan di tanah air menurut prediksi BI namun, tidak menghalangi aksi jual pelaku pasar sehingga membuat saham-saham perbankan melorot. Tampaknya sesuai dengan perkiraan kami sebelumnya dimana laju IHSG masih menyimpan pelemahan lanjutan setelah eforia ekspektasi deklarasi Capres-Cawapres telah berkurang. Akibatnya menghijaunya bursa saham AS yang berimbas pada laju bursa saham Asia dan masih adanya nett buy asing tidak banyak berpengaruh pada laju IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5010,20 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4865,32 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4895,96. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (21/5) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4850-4887 dan resisten 4935-4974. Three outside down dekati middle bollinger band (MBB ). MACD cenderung bergerak turun cenderung death cross dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R menurun. IHSG terpelanting jauh di bawah kisaran target support (4973-4994) sehingga dapat membuka peluang pelemahan lanjutan jika aksi jual masih berlangsung. Tetapi, pola yang pernah terjadi di mana setelah pelemahan tajam biasanya akan dimanfaatkan untuk akumulasi sehingga diharapkan peluang rebound juga dapat terjadi.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Bergerak Pada Kisaran 4865-4929

Jakarta -IHSG pada perdagangan Selasa 20 Mei 2014 ditutup melemah 2,37% pada level 4895. Pengumuman dari koalisi para partai politik peserta pemilu serta pencanangan capres dan cawapres, tampaknya menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran bagi investor dan sebagai alasan untuk melakukan profit taking disaat valuasi IHSG dianggap sudah mahal. Semua sektor mengalami koreksi dengan pelemahan terbesar pada sektor perkebunan. Namun investor asing masih melakukan net buy senilai Rp508,7 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah yang dipicu oleh laporan keuangan beberapa emiten yang lebih buruk dari estimasi, serta kembali koreksinya saham berkapitalisasi kecil. Investor cenderung mengalihkan investasinya pada aset berpendapatan tetap, karena kekhawatiran akan valuasi saham yang sudah mahal. Tidak adanya data ekonomi signifikan yang akan dirilis membuat tidak adanya katalis yang dapat mendorong indeks mengalami kenaikan signifikan. Sementara itu Presiden Fed New York menyatakan prose s kenaikan suku bunga diperkirakan akan berjalan lambat, tergantung dari perkembangan perekonomian dan bagaimana reaksi pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak mixed to up. Untuk hari ini IHSG bergerak pada kisaran level 4865-4929. Rekomendasi: ADHI, KLBF, INCO, ADRO, BBRI, PGAS, WIKA.(detik.com)