INILAHCOM, Jakarta Bursa Wall Street hari ini Rabu (21/5) mengirimkan sentimen negatif, sehingga membuat indeks Nikkei kembali terpuruk. Menguatnya yen Jepang juga turut menekan Nikkei sebesar 0,29% menjadi 14.034,84. Sementara itu, Nikkei Futures diperdagangkan pada kisaran 14.015 dengan level terendah harian 13.960 dan tertinggi 14.045
Nikkei sempat menguat dan bangkit dari level terendah pada perdagangan kemarin. Namun sentiment negatif Wall Street mengantarkan indekshari ini kembali berada di zona merah. Sementara itu investor masih fokus pada BOJ hari ini.
Pelemahan Wall Street terjadi setelah Presiden Federal Reserve, Charles Plosser, mengatakan laju pemangkasan stimulus saat ini mungkin terlalu lambat, terutama jika ekonomi AS menunjukkan peningkatan. Pada saat yang sama, peningkatan tensi geopolitik yang terjadi di berbagai negara membuat yen yang dipandang sebagai safe haven menguat terhadap dollar dalam enam hari berturut-turut.
Kementrian Keuangan Jepang pagi ini merilis data defisit neraca perdagangan bulan April sebesar 808,9 miliar yen. Angka ini lebih besar daripada estimasi ekonom sebesar 646 mliar yen. Ekspor dilaporkan naik 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pakar sebelumnya memperkirakan ekspor naik 4,8%. Namun impor juga naik 3,8%, jauh di atas estimasi kenaikan 0,8%.
Pengamat memperkirakan BOJ akan tetap pada kebijakan yang sama dengan sebelumnya ketika mengakhiri rapat kebijakan moneter hari ini. Meski begitu, investor tetap menanti pernyataan resmi Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, tentang arah kebijakan moneter ke depan.