korea by dewanti

Monday, November 25, 2013

Dibantu Bursa Global, IHSG Naik 11 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11 poin setelah dapat sentimen positif Wall Street yang cetak rekor di akhir pekan lalu. Investor domestik langsung berburu saham.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.685 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 11.720 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 11,422 poin (0,26%) ke level 4.329,382. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,918 poin (0,40%) ke level 723,805.
Membuka perdagangan awal pekan, Senin (25/11/2013), IHSG bertambah 23,437 poin (0,54%) ke level 4.341,397. Indeks LQ45 tumbuh 4,812 poin (0,67%) ke level 723,805.
Aksi jual investor asing masih menghambat laju IHSG. Namun dengan aksi beli investor lokal IHSG bisa bertahan di jalur positif.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 23,487 poin (0,54%) ke level 4.341,447. Sementara Indeks LQ45 naik 5,234 poin (0,68%) ke level 726,121.
Akhir pekan lalu IHSG turun 8 poin menyusul maraknya aksi jual di saham lapis dua. Indeks yang sempat menghijau pun akhirnya gagal rebound.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Dow Jones tembus 16.000 sedangkan S&P melewati 1.800.
Meski ada sentimen positif dari bursa Paman Sam, bursa-bursa di Asia malah bergerak mixed pagi ini. Bursa Jepang dan Singapura berhasil jalan di zona hijau.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 3,69 poin (0,17%) ke level 2.192,69. 
  • Indeks Hang Seng menipis 0,40 poin (0,00%) ke level 23.695,88. 
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 210,11 poin (1,37%) ke level 15.591,83. 
  • Indeks Straits Times naik 3,49 poin (0,11%) ke level 3.176,34. 
sumber: detik.com

Ini Satu-satunya Perusahaan Asal RI yang Masuk 'Fabulous 50'

Jakarta -Forbes baru saja merilis perusahaan berkinerja terbaik dalam 'Fabulous 50' se-Asia Pasifik. Penghargaan Fabulous 50 tahun 2013 ini menyeleksi 1.220 perusahaan di kawasan Asia Pasifik dengan kapitalisasi pasar minimal sebesar US$ 3 miliar.
Dikutip detikFinance, Minggu (24/11/2013) dari 1220 perusahaan tersebut, Forbes Asia melihat track record masing-masing perusahaan dalam hal pendapatan, laba bersih, pergerakan modal dan saham, serta prospek ke depan.
Tahun ini hanya ada satu perusahaan wakil dari Indonesia. Adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang terpilih sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang menerima penghargaan dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 21,5 miliar dan penjualan sebesar US$ 3,8 miliar per Agustus.
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaadmadja mengatakan, penghargaan Fabulous 50 merupakan apresiasi atas kerja keras yang dilakukan BCA. BCA memiliki sejarah panjang dalam mengelola kinerja sehingga menghasilkan perusahaan yang terkemuka."
"Penghargaan ini tidak mungkin kami raih tanpa kerjasama dan dukungan dari para investor dan nasabah setia BCA. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama ini," kata Jahja.
Perusahaan dari China mendominasi peringkat tersebut. Sementara India dan Hong Kong serta Malaysia menyusul.
Perusahaan China yang masuk jajaran tersebut antara lain, Baidu, China Gas Holdings, Great Wall Motor dan Want Want China Holdings.

Sucorinvest: Diperkirakan IHSG Berfluktuasi

Jakarta -Kemarin IHSG berfluktuasi (sempat plus 34 poin) dan ditutup minus 8 poin pada 4318 dipimpin oleh saham sektor aneka industri di tengah-tengah penguatan index bursa global dan penurunan IDR/USD.
Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp 61 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi pada kisaran 4284–4361 dengan pertimbangan: indikator KO: gx dan penurunan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat saat investor menunggu katalis baru dengan harapan index mampu membreakout trading range.
Kemarin bursa Wall Street ditutup menguat dengan index DJIA kembali cetak rekor dan S&P500 di atas 1800 untuk pertama kali, dipimpin oleh saham sektor perawatan kesehatan. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat saat pelaku pasar optimis dengan prospek laba emiten.

Erdikha Sekuritas: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

Jakarta -Dow Jones kembali berhasil membuat rekor baru untuk hari kedua berturut-turut di atas level psikologis 16.000, pada perdagangan Jumat waktu setempat dan rally tersebut diharapkan berlanjut pekan ini menjelang libur Thanksgiving Kamis dan Jumat akhir pekan ini.
Sebelumnya pada perdagangan Jumat pekan kemarin, IHSG kembali melemah dan ditutup di level 4.317,96 atau turun 8,24 poin (-0,19%) akibat meningkat kembalinya tekanan aksi jual di beberapa saham besar jelang akhir perdagangan. Beberapa sektor yang mengalami penurunan adalah Aneka Industri (-1,21%), Properti (-0,96%) dan Infrastruktur (-0,78%). Sedang sektor-sektor yang masih berhasil menguat adalah Perdagangan (+0,46%), Pertambangan (+0,37%) dan Pertanian (+0,29%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,7 Triliun dengan investor asing membukukan net buy sebesar Rp.61 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sedikit menguat dan ditutup di posisi Rp 11.706 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Awal pekan ini Bursa Indonesia diharapkan bisa sedikit menguat setelah penurunan yang terjadi selama tiga hari berturut-turut. perkirakan pasar masih akan berjalan mixed namun ada peluang untuk menguat terbatas. IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.260 - 4.380. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Bergerak Datar

Jakarta -Pada perdagangan akhir pekan kemarin IHSG turun 8 poin menyusul maraknya aksi jual di saham lapis dua. Indeks yang sempat menghijau pun akhirnya gagal rebound.
Sektor-sektor penggerak IHSG kompak menguat, dengan sektor tambang menguat 0,4 persen, sektor konsumsi menguat tipis, sektor keuangan menguat 0,2 persen. Namun sektor manufaktur turun 0,5 persen.
Pelemahan rupiah menjadi sentimen negatif utama bagi IHSG. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.720 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.700 per dolar AS.
Sementara dari luar, The Fed mulai merencanakan untuk mengurangi quantitative easing menjadi sentimen negatif. Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menyatakan dapat mulai mengurangi program pembelian aset bulanannya sebesar US$ 85 miliar pada salah satu pertemuan The Fed berikutnya. Tentu saja, saat pertemuan itu berlangsung, pertumbuhan ekonomi AS harus dalam kondisi yang menjanjikan.
Untuk perdagagan hari ini IHSG diprediksi akan bergerak flat dengan kecenderungan melanjutkan koreksi. Nilai tukar rupiah yang masih diatas 11.700 menjadi perhatian utama pasar. Adapun aksi beli selektif dapat dilakukan untuk jangka pendek, akan tetapi resiko masih cukup tinggi. Speculative buy menjadi strategi yang tepat untuk hari ini mengingat IHSG sudah melemah dalam 3 hari terakhir. (detik.com)

Magnus Capital: IHSG Bergerak Fluktuatif

Jakarta -Pada perdagangan pekan lalu, IHSG kembali ditutup melemah -8.25 poin ke level 4317.96 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 5.5 triliun,sedangkan Investor asing tercatat membukukan net sell pada perdagangan pekan lalu sebesar 38 miliar.
Pelemahan indeks dipengaruhi oleh sentimen negatif dari kemungkinan diberlakukannya pengurangan stimulus atau QE secepatnya bulan
depan, Hal tersebut membuat asing banyak keluar dan melakukan net sell.
Anjloknya nilai tukar Rupiah juga menjadi katalis penekan indeks IHSG. Indeks Dow Jones pada perdagangan jumat pekan lalu ditutup menguat 54.78 poin ke level 16064.80 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 8.91 poin ke level 1804.76 dan indeks Nasdaq ditutup menguat 22.49 poin ke level 3991.65.
Penguatan bursa wall Street dipengaruhi oleh sentimen positif dari data ekonomi AS yang mengalami perbaikan dan German business confidence yang menguat pada level tertinggi sejak pertengahan 2012.
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menilai, Resiko penyebaran krisis sudah tidak ada lagi, Euro sudah stabil dan pasar finansial tidak lagi cemas terhadap masa depannya.
Pada kesempatan yang sama PM Yunani Antonis Samaras menandaskan, negaranya tidak lagi membutuhkan dana talangan.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak fluktuatif dan bergerak pada kisaran 4285-4360, namun sentimen positif dari bursa AS dapat berimbas baik pada IHSG. MACD kembali bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang , RSI dan Stochastic kembali downreversal. Cermati saham PGAS, TLKM, SMGR,BBRI, BMRI, AALI, LSIP. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Jumat (22/11) Indeks Dow Jones ditutup naik 54,78 poin (+0,34%) ke 16.064,77 di tengah rilisnya data-data ekonomi AS yang positif.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$94 per barel di New York di tengah kesepakatan nuklir Iran.
IHSG Jumat lalu (22/11) ditutup turun 8,25 poin (-0,19%) ke 4.317,96 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp38 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, GGRM, INTP, ASRI, dan PTBA.
Mata uang Rupiah terapresiasi 11.700 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG merupakan penurunan lanjutan, begitu juga dengan MACD histogram memberikan sinyal penurunan yang sudah terbatas.
Pada perdagangan hari ini (25/11) IHSG diperkirakan akan menguat walau masih dalam sentiment mixed dan bergerak di kisaran 4.191-4.498 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBTN, CTRS dan WIKA. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -Pada akhir pekan lalu (22/11) di tengah positifnya sejumlah data dari eksternal IHSG sempat mengalami penguatan akan tetapi berakhir di zona negatif akibat melemahnya rupiah yang disebabkan investor yang melihat adanya terjadi perlambatan ekonomi dalam negeri. IHSG turun sebesar 0,19% di level 4,317.96 dengan sektor aneka industry yang memimpin penurunan IHSG sebesar 1.21%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp61 miliar.
Perdagangan akhir pekan bursa Wall Street berhasil melanjutkan penguatan. Indeks Dow Jones menguat 0,34% ke level 16,064.77, Indeks S&Pnaik 0,50% menjadi 1,804.76 dan indeks Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 0,57% di level 3,991.65. Setelah sehari sebelumnya indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi, di akhir pekan indeks S&P juga berhasil mencetak rekor tertinggi melewati level 1,800. Penguatan pada bursa Wall Street seiring dengan perbaikan pada data – data ekonomi, baik data tenaga kerja yang ditandai penurunan klaim pengangguran lebih baik dari estimasi maupun aktivitas manufaktur. Di samping itu, semakin besar keyakinan investor terhadap Janet Yellen yang akan memimpin The Fed berikutnya. Beliau dikenal sebagai orang yang mendukung program stimulus.
Pada awal pekan ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dan berpotensi menguat terbatas seiring sentimen dari bursa Wall Street yang berhasil mencetak rekor tertinggi. Sementara bursa Asia dibuka mixed. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai spinning top dan berada di atas area lower bolingger bands.Indikator MACD masih bergerak turun dengan histogram positif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4281 - 4352 resistance. (detik.com)

Trust Securities: Laju Penguatan IHSG Terbatas

Jakarta -Dalam ulasan sebelumnya kami tuliskan "Bahkan IHSG telah menembus garis ketahanan support sehingga membuat IHSG berpeluang melanjutkan pelemahannya". Meski IHSG sempat mengalami penguatan di awal sesi namun, toh akhirnya IHSG kembali terpeleset masuk ke zona merah. Adanya laju positif bursa saham AS hanya dimanfaatkan untuk spekulasi masuk pasar sesaat dan ketika IHSG sempat menghijau dimanfaatkan untuk aksi ambil untung. Mood pelaku pasar untuk jualan belum sepenuhnya sirna sehingga IHSG pun hanya mengalami penguatan terbatas dan cenderung melemah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4359,58 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4303,53 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4317,96. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (25/11) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4292-4308 dan resistance 4338-4360. Berpola menyerupai downside tasuki di atas lower bollinger bands (LBB). MACD kembali menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali downreversal. Laju IHSG sempat berada di kisaran target support (4285-4312) dan juga sempat berada di kisaran target resisten (4358-4362) sehingga pergerakan cenderung sideways. Sentimen yang variatif membuat laju penguatan IHSG menjadi terbatas. Diharapkan sentimen positif dari bursa saham AS dapat berimbas baik pada IHSG. (detik.com)

Peluang IHSG Rebound Masih Ada

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu turun 8 poin menyusul maraknya aksi jual di saham lapis dua. Indeks yang sempat menghijau pun akhirnya gagal rebound.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, Jumat (22/11/2013), IHSG ditutup turun 8,245 poin (0,19%) ke level 4.317,960. Sementara Indeks LQ45 ditutup melemah 1,123 (0,16%) ke level 720,887.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa. Dow Jones tembus 16.000 sedangkan S&P melewati 1.800.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones menguat 54,78 poin (0,34%) ke rekor terbarunya di 16.064.77. Indeks Standard & Poor's 500 bertambah 8,91 poin (0,50%) juga rekor terbarunya di 1.804,76. Indeks Komposit Nasdaq menanjak 22,50 poin (0,57%) ke level 3.991,65.
Hari ini IHSG punya peluang untuk rebound jika melihat sentimen positif dari bursa global dan regional. Investor asing diprediksi masih lakukan aksi jual sehingga bisa menghambat laju IHSG.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 129,17 poin (0,84%) ke level 15.510,89. 
  • Indeks KOSPI menanjak 22,19 poin (1,11%) ke level 2.028,42. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Kiwoom Securities
Penguatan Dow Jones dan pasar regional dapat menjadi sentimen positif. IHSG masih berada di kisaran yang negatif setelah gagal untuk menguat minggu lalu. Namun, adanya level psikologis 4,300 terlihat dapat menahan peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup turun -8.25 poin (-0.19%) ke 4,317.96 dengan jumlah transaksi sebanyak 17.1 juta lot atau setara dengan Rp5.5 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.29%), sektor basic-industries (-0.71%), sektor construction and property (-0.96%), sektor consumer goods (+0.03%), sektor finance (+0.19%), sektor infrastructure (-0.78%), sektor mining (+0.37%), sektor misc-industries (-1.21%), dan sektor trade (+0.46%).
Tercatat sebanyak 116 saham mengalami penguatan, 103 saham mengalami penurunan, 113 saham tidak mengalami perubahan dan 153 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBCA (+1.52%), PGAS (+2.67%), MNCN (+5.10%), SCMA (+2.73%), dan KLBF (+1.59%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. TLKM (-3.37%), ASII(-1.49%), INTP (-3.13%), BBRI (-0.65%), dan SCBD (-9.09%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp38 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, GGRM, INTP, ASRI, dan PTBA. Mata uang Rupiah terapresiasi 11,700 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG akhir pekan lalu merupakan penurunan lanjutan, begitu juga dengan MACD histogram memberikan sinyal penurunan yang sudah terbatas, sehingga hari ini kami perkirakan IHSG akan mengalami menguat walau masih dalam sentiment mixed. Dengan support 4,191 dan resistance 4,498. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBTN, CTRS, WIKA. (detik.com)

Capital Outflow Masih Tekan Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (15/11/2013) diprediksi melemah. Arus capital outflow jadi pemicunya.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, awal pekan ini, nilai tukar rupiah kemungkinan masih terkonsolidasi dengan kecenderungan berisiko melemah.
"Rupiah akan konsolidasi dalam kisaran terbatas 11.630 hingga 11.800 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut dia, kecenderungan pelemahan rupiah masih dipicu oleh faktor capital outflow. "Sebab, data-data ekonomi di AS mulai mengindikasikan kesolidan yang masih terus memicu capital outflow," ujarnya.
Kondisi ini, lanjut dia, berdampak negatif untuk nilai tukar rupiah. "Data-data yang dirilis pekan ini juga relatif minim kecuali pending home sales AS yang juga diperkirakan masih positif sehingga masih mendongkrak nilai tukar dolar AS dan jadi tekanan negatif bagi rupiah," tandas dia.
Data pending home sales AS sudah diprediksi menguat dari sebelumnya -5,6% berpeluang rebound ke kisaran -1,6%. "Lalu, Selasa (26/11/2013) malam juga akan dirilis data sektor perumahan lainnya yakni building permit dan housing start yang secara keseluruhan juga masih diperkirakan positif," ujarnya.
Lalu, sentimen pekan ini masih sama di mana para investor di kawasan regional Asia masih akan melanjutkan monitoring terhadap sinyal penarikan program stimulus The Fed yang lebih awal. "Sejauh ini data-data ekonomi AS yang dirilis menunjukkan angka yang semakin positif sehingga cenderung memperlemah nilai tukar rupiah," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (22/11/2013) ditutup menguat 15 poin (0,12%) ke level 11.685/11.705.