korea by dewanti

Tuesday, December 10, 2013

Bursa Eropa Turun Cerna Data Beragam dari China

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Selasa (10/12/2013). Investor merespon negatif data ekonomi China yang beragam.
Pertumbuhan produksi manufaktur China melamban, tetapi penjualan ritel mengindikasikan pertumbuhan yang kuat. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,1 persen menjadi 316,90. Kenaikan terjadi pada saham telekomunikasi Illiad SA 2,3% setelah Deutsche Bank menaikkan rekomendasi beli dari hold. Untuk saham TeliaSonera turun 1,4% setelah direkomendasikan jual. Demikian mengutip cnbc.com.
Indeks FTSE di London turun 0,1% ke 6.554,69, indeks CAC di Jerman turun 0,1% ke 4.130,98 dan indeks DAX di Jerman turun 0,04% ke 9.193,43.
Data China hari ini tentang produksi manufaktur di bulan November naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini melambat dari kenaikan 10,3% di bulan Oktober. Namun sesuai dengan harapan para investor.
Untuk penjualan ritel mencapai kenaikan 13,7 persen yang lebih tinggi dari bulan November tahun 2012 lalu. Percepatan dari kenaikan bulan Oktober 13,3 persen dan mengalahkan perkiraan naik 13,3 persen dari survei pasar.
Untuk investasi aset tetap perkotaan, naik 19,9% untuk Januari hingga November. Kinerja ini melambat dari kenaikan 20,1 persen untuk Januari hingga Oktober.
Investasi aset tetap secara year to date sebagai indikator aktivitas konstruksi China. Pasar hanya memberikan respon sedikit negatif. Indek Hang Seng turun 0,2% dan indeks Shanghai naik 0,2%.

IHSG Melesat 61 Poin di Tengah Koreksi Pasar Regional

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 61 poin di tengah koreksi yang terjadi di seluruh bursa regional. Aksi buru saham murah oleh investor domestik jadi pemicunya.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.880 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.930 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 11,456 poin (0,26%) ke level 4.225,798 lanjutkan penguatan kemarin. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi beli.
Indeks tak berhenti menanjak sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, zona merah pun berhasil dihindari. Investor dapat semangat dari penguatan Wall Street semalam yang mencetak rekor.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melonjak 43,636 poin (1,04%) ke level 4.257,978 meski bursa-bursa regional berjatuhan ke zona merah. Pelaku pasar di Asia terkena sentimen pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau berkat perburuan saham yang dilakukan investor. Saham-saham komoditas dan finansial naik cukup tinggi mendorong indeks sampai ke posisi tertingginya hari ini di 4.275,949.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (10/12/2013), IHSG ditutup melesat 61,336 poin (1,46%) ke level 4.275,678. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 13,951 poin (1,99%) ke level 713,772.
Aksi beli yang terjadi memanfaatkan posisi indeks yang sudah jatuh cukup dalam bahkan hampir balik ke level 4.000. Transaksi investor asing pada perdagangan kali ini melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 1,78 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 145.331 kali pada volume 6,008 miliar lembar saham senilai Rp 6,106 triliun. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 95 saham stagnan
Data Ekonomi China yang baru saja diumumkan menjegal pergerakan bursa-bursa di Asia. Akhirnya bursa regional menutup perdagangan hari ini dengan kompak melemah.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,71 poin (0,03%) ke level 2.237,49. 
  • Indeks Hang Seng melemah 66,98 poin (0,28%) ke level 23.744,19. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 38,90 poin (0,25%) ke level 15.611,31. 
  • Indeks Straits Times berkurang 27,10 poin (0,87%) ke level 3.086,54. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 40.150, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 19.650, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 650 ke Rp 61.200, dan Unilever (UNVR) naik Rp 550 ke Rp 26.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 300 ke Rp 6.700, Tower Bersama (TBIG) turun Rp 250 ke Rp 5.850, Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 250 ke Rp 4.250, dan Supreme Cable (SCCO) turun Rp 200 ke Rp 4.200. (detik.com)

Fajar Surya Incar Penjualan Kertas Rp5 T di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) pada 2014 mengincar penjualan kertas sebesar Rp5 triliun atau naik 4,16% dari estimasi sepanjang tahun ini senilai Rp4,8 triliun.
Manajer Keuangan PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Marco Hardy mengatakan, dalam mencapai angka penjualan tersebut, perseroan mendongkrak volume produksi kertas di tahun depan sebanyak 1,07 juta ton. Angka ini naik 5,94% dari target hingga akhir 2013 sebesar 1,01 juta.
"Tahun depan volume produksi sekitar 1,07 juta ton, mesin produksi kita masih dapat di utilisasi lagi," kata Marco seusai paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurut Marco, ekspor tahun depan akan ditingkatkan untuk menutupi rugi selisih kurs seperti yang dialami perseroan pada kuartal ketiga tahun ini. "Kita mau tingkatkan ekspor kita sebesar 3 persen (menjadi 13%), tahun ini porsi ekspor baru 10 persen. Sisanya domestik," ujar dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk belanja modal (capex) pada 2014 dianggarkan sebesar US$165 juta, guna mendukung bisnis perseroan ke depan.

Siap-siap, Mulai 2014 Harga Makanan dan Minuman Naik 10%

Jakarta -Para pengusaha ritel modern berencana menaikkan harga produk makanan dan minuman mulai tahun depan. Alasannya karena beberapa biaya operasional dan beban upah juga mengalami kenaikan.
"Makanan dan minuman kita akan naikkan sampai 10% tahun depan," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Pudjianto di Gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (10/12/2013)
Menurutnya biaya operasional terbebani paling besar karena kenaikan upah buruh dengan rata-rata naik per daerah melebihi 10%. Sementara upah merupakan 45% dari total biaya operasional perusahaan ritel.
"Yang namanya 40%-45% itu operation cost-nya untuk gaji, nah itu kan UMR naik,di beberapa daerah naiknya melebihi 10%," kata salah satu petinggi Alfamart ini.
Biaya lainnya adalah pada harga sewa tempat yang meningkat dibanding sebelumnya. Penyebabnya adalah kenaikan harga properti dan tarif listrik yang naik. "Masalahnya sewa, sewa itu naiknya tinggi sekali, kontribusi sewa 20%-25% dari biaya," kata Pudjianto.
Kemudian persoalan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik yang naik. Ini membebani pada wilayah transportasi dan distribusi barang. "Listrik sama bensin, itu kurang lebih 10-15%," ujarnya.
Artinya menurut Pudjianto ada sekitar 75% dari biaya operasional yang naik dan bertambah pada tahun depan. Sehingga para peritel terpaksa menaikan harga barang termasuk makanan dan minuman.
"Jadi kurang lebih yang 75% itu yang naik terus tiap tahun, padahal harga nggak mungkin naik terus tapi terpaksa kita naikkan, persoalan ada efisiensi kita lakukan tapi tetap ada kenaikan harga," paparnya. (detik.com)

Investor China Siap Investasi Rp20 Triliun untuk Pabrik Semen Sumbar

Bisnis.com, PADANG - Investor asal China berencana menanamkan modalnya sebesar Rp20 triliun untuk membangun pabrik semen di Sumatra Barat.
Pabrik semen tersebut, rencananya dibangun di Kabupaten Sijunjung dengan 'bendera' PT Baik Chance Multi Industry.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar Masrul Zein, investor China tersebut sudah mendapatkan izin prinsip untuk membangun pabrik di Sumbar.
"Mereka sudah survei lokasi. Kami keluarkan izin prinsip karena melihat keseriusan mereka untuk membangun pabrik. Saya kira proyek ini pasti menguntungkan daerah, karena akan menyerap banyak tenaga kerja," katanya kepada Bisnis, Selasa (10/12/2013).
Masrul menyebutkan investor asal China berencana menggarap kawasan Tanjung Lolo, Kenagarian Tanjung Gadang, Sijunjung untuk membangun pabrik semen. Daerah tersebut dinilai merupakan salah satu kawasan yang memiliki deposit batu kapur terbesar di Sumbar.
Selain membangun pabrik, imbuhnya, sesuai dengan izin prinsip, investor wajib membangun pabrik, pengolahan, pengelolaan hingga pengepakan, sehingga sepenuhnya operasional industri dilakukan di lokasi yang sama.
"Jadi izin prinsip itu menekankan investor tidak boleh hanya jadi broker, tetapi benar-benar membangun industri," ujarnya.
Dia mengatakan investor sudah bertemu dengan gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan bupati Sijunjung Yuswir Ariffin. Bahkan, Yuswir sudahdiajak mengunjungi pabrik semen mereka di China. "Dari beberapa kali pertemuan, investor ini kami nilai sangat serius, makanya izin prinsip dikeluarkan," katanya.
Dengan dikeluarkannya izin prinsip, kata Masrul, investor diberi waktu hingga 3 tahun untuk memulai pembangunan pabrik.

Intraco Tambah Modal di Dua Anak Usaha Rp20 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Intraco Penta Tbk (INTA) menambah modal di dua anak usahanya mencapai Rp20 miliar melalui konversi utang menjadi saham.
Pada 5 Desember 20013 perseroan telah mengkonversi sebagian utang anak usaha yaitu PT Intraco Penta Wahana (IPW) senilai Rp10 miliar menjadi saham. Saat ini perseroan memiliki saham 99 persen di IPW.
Pada saat bersamaan, perseroan juga melakukan konversi saham menjadi utang di PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) senilai Rp10 miliar. Kedua aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan RUPS LB pada 6 Desember 2013.
Perseroan menilai bisnis bidang perdagangan alat berat memiliki peluang cukup besar. Unutk itu perseroan memberikan penambahan modal disetor di kedua anak usaha tersebut. Perseroan berharap dapat memberikan tambahan kontribusi bagi pertumbuhan perusahaan.

Harga Perdana Saham Sido Muncul Rp580/Lembar

INILAH.COM, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menetapkan harga perdana saham pada level Rp580 per saham.
"Ya insya Allah di harga segitu," kata Direktur Utama PT Kresna Sekuritas, Michael Steven saat ditemui seusai pencatatan perdana saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurut Michael, saham Sido Muncul sangat diminati oleh investor asing, tapi pihak sekuritas menjaga agar komposisi domestik dan asing seimbang. "Kita harapkan 50 domestik, 50 asing," ucap dia.
Dengan penetapan harga perdana saham di posisi Rp580 per saham dan jumlah saham yang dilepas ke publik sebanyak 1,5 miliar. Maka, Sido Muncul meraup dana segar dari Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp870 miliar.
Sebelumnya perseroan menawarkan harga saham IPO pada kisaran Rp540 sampai Rp660 per saham.? Dana hasil IPO, 56% digunakan untuk modal kerja, 42% untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi.? Sedangkan sisanya sebesar 2% untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan menunjuk PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.? Di jadwalkan, Sido Muncul mencatatkan saham perdananya (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 18 Desember 2013.

Fajar Surya Naikkan Harga Produk Lagi

INILAH.COM, Jakarta - PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) kembali menaikkan harga jual produknya akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Manajer Keuangan PT Fajar Surya Wisesa Tbk, Marco Hardy mengatakan, pada tahun ini perseroan bidang produksi kertas industrial ini, sudah menaikkan harga jual sebanyak 4%-5% dan pada tahun depan akan menaikan harga jual dengan persentase yang sama.
"Tahun depan kenaikan harga, sama seperti tahun ini," kata Marco seusai paparan publik di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurut Marco, sebanyak 60% dari harga pokok penjualan menggunakan intrumen dolar AS dalam pembiayaannya. Namun, kenaikan harga pada tahun ini tetap tidak dapat menahan bertambahnya rugi bersih perseroan hingga kuartal ketiga tahun ini.
Tercatat, rugi bersih perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp169,46 miliar dari sebelumnya sebesar Rp46,34 miliar.
Marco berharap, pada tahun depan perseroan dapat menurunkan rugi bersih, salah satu caranya dengan manaikan harga jual. "Tapi, kalau dolar (AS) tetap di level Rp12 ribu per dolar AS, kemungkinan kita tetap mencatatkan rugi," ujar dia.

BEI Awasi Perdagangan Saham Wismilak

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukan saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) ke katagori Unusual Market Activity (UMA).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy mengatakan, bursa menginformasikan adanya indikasi pola transaksi tidak wajar pada saham WIIM yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya (UMA).
"Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham WIIM," kata Irvan dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham WIIM, maka bursa menghimbau para investor untuk terus memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mncermati kinerja perseroan, dan mengkaji kembali rencan corporate action perseroan.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjuk adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," ucap Irvan.
Tercatat pada penutupan perdagangan sesi I (Selasa, 10/12/2013) saham MIIM melemah 10 poin atau 1,39% menjadi Rp710 per saham.

IHSG Melaju, Mainkan Enam Saham

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi melanjutkan penguatannya untuk menguji resisten 4.250. Enam saham mendapat rekomendasi positif.
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (10/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 43,64 poin (1,04%) ke posisi 4.257,978. Level terendah 4.220,914 dan tertinggi 4.274,537.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, IHSG kemarin berhasil rebound setelah mengalami koreksi selama empat sesi perdagangan sebelumnya. "Aksi beli selektif terutama melanda saham-saham unggulan yang relatif murah terutama yang bergerak di sektor barang konsumsi, perbankan, otomotif, dan telekonunikasi," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurut dia, pasar merespons positif paket kebijakan ekonomi tahap II yang diumumkan kemarin guna mengurangi defisit transaksi berjalan. "Dalam paket kebijakan ekonomi tersebut pemerintah memberikan insentif fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) berupa pembebasan PPN dan PPnBM untuk barang impor yang digunakan untuk produk ekspor," ujarnya.
Pemerintah juga memberlakukan kenaikan PPh pasal 22 atas impor barang konsumsi dari 2,5% menjadi 7,5%. "Kebijakan pemerintah ini memicu sentimen positif atas saham sektor barang konsumsi," tuturnya.
Selain faktor domestik, lanjut David, penguatan IHSG juga didukung pasar Asia yang bergerak positif merespons data ekonomi China yang keluar. "Angka ekspor China November naik 12,7% dan impor naik 5,3% membuat neraca perdagangan China November surplus US$33,8 miliar naik dari bulan sebelumnya US$31,1 miliar," papar dia.
Inflasi China juga turun menjadi 3% dari bulan sebelumnya 3,2%. Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan penguatannya. "Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,03% dan 0,18% ditutup di 16.025,53 dan 18.08,37," ungkap dia.
Di atas semua itu, David memperkirakan, pada perdagangan hari ini IHSG melanjutkan penguatannya menguji resisten di 4.250. "Sedangkan level support saat ini di 4.160. Peluang penguatan rupiah dan pasar global yang kondusif menjadi katalis positif penguatan IHSG," imbuhnya.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.150, dan support kedua di 4.100. Di sisi lain, resistance pertama berada di angka 4.205 dan resistance kedua di angka 4.250.
 
Di atas semua itu, David menyodorkan 6 saham sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
  1. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.000-2.125, trading buy, stop loss di Rp1.960;
  2. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.525-2.750, trading buy, stop loss di Rp2.475;
  3. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp7.200-7.500, trading buy, stop loss di Rp6.900;
  4. Saham PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dalam kisaran Rp18.650-19.450, trading buy, stop loss di Rp18.200;
  5. Saham PT Adaro Energy (ADRO) dalam kisaran Rp1.170-1.240, trading buy, stop loss di Rp1.140; dan
  6. Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran Rp25.700-27.650, trading buy, stop loss di Rp25.500.

IHSG di Antara Window Dressing dan BI Rate

INILAH.COM, Jakarta - Jika mengamati IHSG beberapa tahun terakhir, window dressing selalu terjadi di IHSG. Kapan dia akan terjadi?
Menurut, analis saham Creative Trading System, Argha J Karo Karo, jika IHSG dalam kondisi yang kurang baik seperti saat ini biasanya Window Dressing hanya terjadi di 1-2 minggu terakhir di bulan Desember.
"Hal tersebut yang saya prediksi akan terjadi sampai akhir tahun ini. Target saya untuk IHSG di akhir tahun ada di kisaran 4.500," katanya, Selasa (10/12/2013).
Dalam jangka pendek 2-4 minggu ke depan kemungkinan IHSG bisa terkoreksi sampai level 4.200 atau bahkan sedikit di bawahnya. Saat ini, IHSG sudah terkoreksi sampai ke level 4.200 bahkan sedikit di bawahnya.
"Pertanyaan selanjutnya, adalah apakah lanjutan dari prediksi tersebut juga akan menjadi kenyataan, dan IHSG berhasil ditutup di level 4.500 dan naik di pekan-pekan terakhir tahun 2013 ini," jelasnya.
Dengan melihat koreksi IHSG yang terjadi selama satu pekan pertama bulan Desember. Jadi semakin skeptis dengan kekuatan aksi Window Dressing untuk mengangkat IHSG ke level 4.500. Harapan sebelumnya adalah para investor asing sedikit mengurangi aksinya bulan Desember ini.
Dengan membiarkan para fund manager lokal yang memiliki kepentingan melakukan Window Dressing untuk mengangkat indeks terlebih dahulu. Investor Asing akan diuntungkan untuk menjual kembali di awal tahun depan di harga yang lebih tinggi.
Namun indikasi yang muncul di pekan pertama bulan ini tidaklah demikian, memanfaatkan momentum akhir tahun. Sebab banyak pihak yang memiliki kepentingan untuk menaikan nilai portfolio mereka.
Investor asing tampak malah melakukan penjualan dalam jumlah yang cukup besar. Sebab, tercatat sepanjang pekan lalu jumlah dana asing yang keluar sebesar Rp1,6 triliun. "Jumlah tersebut adalah outflow mingguan yang terbesar kedua sejak bulan Oktober lalu, tegasnya.
Dalam kondisi normal dalam kondisi seperti ini kami akan memberikan outlook negatif pada IHSG sampai akhir bulan. Namun dalam bulan ini ada faktor Window Dressing yang sedikit dapat menetralisir pengaruh tersebut.
IHSG sudah naik selama 12 tahun berturut-turut di bulan Desember. Artinya sudah termasuk di tahun 2008 dengan kondisi jauh lebih mengkhawatirkan dari pada tahun ini. Namun sebagai catatan pada tahun 2008 tersebut Asing mencatatkan NET BUY selama bulan Desember.
Secara Fundamental, Argha beranggapan ada dua hal yang kemungkinan bisa membuat IHSG gagal menguat selama bulan Desember ini. Pertama adalah rapat yang akan dilakukan oleh BI hari Kamis ini. Masalahnya, ada kemungkinan BI Rate kembali dinaikan melihat kembali melemahnya nilai tukar rupiah.
Jika BI Rate ternyata naik, kemungkinan IHSG akan mengalami koreksi yang signifikan dan dapat turun menguji support di 4.000. "Awalnya saya pesismis BI Rate akan naik bulan ini, karena saya beranggapan ada banyak kepentingan (Window Dressing) yang dapat menunda keputusan tersebut paling tidak 1 bulan lagi," katanya.
Namun aksi jual yang dilakukan oleh asing pekan lalu sedikit mengingatkan pada kejadian kenaikan BI Rate yang terakhir. Saat itu investor asing terus melakukan penjualan beberapa hari sebelum keputusan naiknnya BI Rate.
Hal kedua yang mungkin membuat IHSG gagal naik adalah kenaikan Window Dressing adalah keputusan Tappering Off yang mungkin akan keluar minggu depan. Kekhawatiran ini tampak sempat memanas pekan lalu.
Namun tampak sudah semakin mereda minggu ini, seiring kembali naiknya indeks Dow Jones. "Saya pribadi sudah memprediksi keputusan ini tidak akan terjadi di bulan Desember sejak akhir bulan November lalu," kata pria asal Bandung ini.
Kesimpulannya untuk sementara ini market kemungkinan akan fokus pada keputusan Bank Indonesia Kamis (12/12/2013) nanti. Jadi, masih ada dua hari perdangangan sebelum keputusan tersebut. Indikasi pergerakan dana asing dalam dua hari ke depan dapat membantu dalam memprediksi keputusan dinaikan atau tidaknya BI Rate bulan ini.
Untuk dua hari ke depan saya melihat kemungkinan akan bergerak terbatas. Kenaikan IHSG Senin (9/12/2013) kemarin tampak tidak terlalu bertenaga, dan cenderung hanya sekedar technical rebound.
"Peluang IHSG hari ini masih 50-50, jika kita melihat adanya arus keluar dana asing lebih dari 300M saya sarankan untuk mengurangi jumlah saham di portfolio anda," katanya.

BEI Dapat 31 Emiten Baru, Rekor Terbanyak dalam 15 Tahun Terakhir

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah menggenjot lebih banyak perusahaan masuk pasar modal. Hingga hari ini, sudah ada 28 perusahaan mencatatkan sahamnya di lantai bursa.
Bahkan, hingga akhir tahun, BEI menargetkan bisa menjaring 31 perusahaan yang mencatatkan saham di bursa. Target ini melebihi bidikan sebelumnya yang hanya 30 emiten.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, pihaknya optimistis jika target akan tercapai bahkan melebihi yang diperkirakan sebelumnya.
"Kita target masih seperti awal 30 emiten tapi sepertinya akan nambah 1 lagi yang akan masuk yaitu Sido Muncul. Ini berarti yang terbaik selama 15 tahun terakhir," ujar Hoesen saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dia menjelaskan, selama 15 tahun terakhir, pencatatan saham perdana tertinggi terjadi di tahun 2011 sebanyak 25 emiten.
Untuk tahun ini, kata Hoesen, sudah ada 28 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa, dalam beberapa hari ke depan bakal ada 3 emiten lagi yang masuk bursa.
Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Logindo Samudramakmur Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
"Ada tiga emiten lagi yang akan mencatatkan sahamnya sebelum tutup tahun. Masing-masing direncanakan akan IPO pada 11, 12, dan 18 Desember 2013," tandasnya.
 
Berikut 28 emiten yang sudah masuk bursa:
PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS).

Ingin Makin Banyak Saham Beredar di Pasar, BEI Godok Aturan Baru

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah merampungkan aturan batasan minimum saham yang dilepas ke publik dalam Initial Public Offering (IPO). Selain itu, BEI juga sedang menyusun aturan untuk mengatur batasan minimum saham yang beredar bagi perusahaan yang sudah mencatatkan sahamnya di BEI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, pihaknya terus menggodok aturan ini agar secepatnya bisa direalisasikan. Aturan ini dibuat untuk menambah jumlah saham yang beredar sehingga dapat meningkatkan likuditas di pasar modal.
"Sekarang sudah tahap akhir. Nanti akan diatur batasan minimum jumlah sahamnya, baik untuk perusahaan yang baru masuk dan yang sudah masuk," kata Hoesen saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Hoesen menjelaskan, dalam aturan tersebut, nantinya akan ditentukan batasan minimum berapa saham yang dilepas saat perusahaan mau melakukan IPO, begitu pun perusahaan yang sudah listing di bursa. Hal ini dilakukan sehubungan masih banyaknya perusahaan yang melepas saham dalam jumlah yang minimum.
"Ini untuk menambah jumlah saham yang beredar makin banyak biar lebih likuid," kata dia.
Lebih jauh Hoesen menjelaskan, nantinya aturan ini dibuat berdasarkan pengelompokkan jumlah ekuitas perusahaan. Semakin besar ekuitasnya, maka saham yang beredar semakin sedikit, sebaliknya untuk perusahaan yang ekuitasnya kecil maka jumlah saham yang diedarkan atau dilepas harus lebih tinggi.
"Nanti kita kelompokkan berapa besar ekuitasnya. Kalau makin besar, volume saham yang dilepas lebih kecil. Kalau ekuitasnya kecil maka yang dicatatkan lebih besar. Ini supaya jumlah saham yang beredar memadai," jelasnya.
Hoesen menambahkan, ke depan jika suatu perusahaan tidak mengikuti aturan yang dibuat otoritas, maka akan diberikan tenggat waktu untuk memenuhi aturan yang ada.
"Yang tidak memenuhi dikasih waktu untuk nambah float lagi supaya jumlah saham yang ditransaksikan cukup sehingga memacu likuditas," tandasnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan pihaknya masih terus menggodok aturan peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik atau Initial Public Offering (IPO) sebesar 30%.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, peningkatan batasan minimum saham yang dilepas ke publik perlu dilakukan agar membantu likuiditas di pasar modal.
Saat ini, kata Nurhaida, rata-rata perusahaan melepas saham IPO sebesar 20%. Ke depannya, OJK akan mengatur untuk menaikkan besaran saham IPO yang dilepas sebesar 30%.
Nurhaida menambahkan, aturan itu saat ini masih terus dikaji. Dia menambahkan, OJK juga tengah mengatur untuk bisa menyederhanakan registrasi perusahaan yang akan melakukan IPO agar lebih hemat dan efisien. (detik.com)

Bursa Asia 'Merah', IHSG Bisa Melonjak 43 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melonjak 43 poin meski bursa-bursa regional berjatuhan ke zona merah. Pelaku pasar di Asia terkena sentimen pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 11,456 poin (0,26%) ke level 4.225,798 lanjutkan penguatan kemarin. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi beli.
Indeks tak berhenti menanjak sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, zona merah pun berhasil dihindari. Indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.274,537.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Selasa (10/12/2013), IHSG melonjak 43,636 poin (1,04%) ke level 4.257,978. Sementara Indeks LQ45 menanjak 10,182 poin (1,45%) ke level 710,003.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau berkat perburuan saham yang dilakukan investor. Saham-saham komoditas dan finansial naik cukup tinggi.
Aksi beli ini terjadi memanfaatkan posisi indeks yang sudah jatuh cukup dalam bahkan hampir balik ke level 4.000. Investor asing sudah mulai membeli saham, tak lagi jual bersih seperti perdagangan sebelumnya.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 86.031 kali pada volume 2,701 miliar lembar saham senilai Rp 2,695 triliun. Sebanyak 124 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 98 saham stagnan.
Pelaku pasar di Asia mulai mengambil untung, padahal pagi tadi momentum penguatan dari bursa global masih ada. Bursa China masih bertahan positif jelang pengumuman data ekonomi setempat bulan November.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 3,87 poin (0,17%) ke level 2.242,07. 
  • Indeks Hang Seng menipis 21,01 poin (0,09%) ke level 23.790,16. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 48,60 poin (0,31%) ke level 15.601,61. 
  • Indeks Straits Times melemah 10,83 poin (0,35%) ke level 3.102,81. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 39.850, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.750, Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 19.400, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 28.950.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Supreme Cable (SCCO) turun Rp 300 ke Rp 4.100, (ABDA) turun Rp 250 ke Rp 4.250, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 200 ke Rp 5.350, dan Bayan (BYAN) turun Rp 150 ke Rp 8.550. (detik.com)

First Asia: IHSG Lanjut Menguat

Jakarta -IHSG kemarin berhasil rebound setelah mengalami koreksi selama empat sesi perdagangan sebelumnya. IHSG ditutup di atas 4200 yakni 4214,342 atau naik 33,554 poin (0,8%). Aksi beli selektif terutama melanda saham-saham unggulan yang relatif murah terutama yang bergerak di sektor barang konsumsi, perbankan, otomotif, dan telekonunikasi. Pasar merespon positif paket kebijakan ekonomi tahap II yang diumumkan kemarin guna mengurangi defisit transaksi berjalan.
Dalam paket kebijakan ekonomi tersebut pemerintah memberikan insentif fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) berupa pembebasan PPN dan PPnBM untuk barang impor yang digunakan untuk produk ekspor. Pemerintah juga memberlakukan kenaikan PPh pasal 22 atas impor barang konsumsi dari 2,5% menjadi 7,5%. Kebijakan pemerintah ini memicu sentimen positif atas saham sektor barang konsumsi.
Selain faktor domestik, penguatan IHSG juga didukung pasar Asia yang bergerak positif merespon data ekonomi China yang keluar. Angka ekspor China November naik 12,7% dan impor naik 5,3% membuat neraca perdagangan China November surplus USD33,8 miliar naik dari bulan sebelumnya USD31,1 miliar. Inflasi China juga turun menjadi 3% dari bulan sebelumnya 3,2%. Sementara Wall Street tadi malam kembali melanjutkan penguatannya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,03% dan 0,18% ditutup di 16025,53 dan 1808,37.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berpeluang melanjutkan penguatannya menguji resisten di 4250. Sedangkan level support saat ini di 4160. Peluang penguatan rupiah dan pasar global yang kondusif menjadi katalis positif penguatan IHSG. (detik.com)

Semesta Indovest: Minat Beli Investor Mulai Muncul

Jakarta -Indeks Dow Jones ditutup positif tipis pada perdagangan Senin naik 5,33 poin atau 0,03%, S&P 500 naik 0,18% mencapai rekor baru, dan Nasdaq naik 0,15%. Pelaku pasar kembali wait and see jelang siding the Fed dimana sebagian pejabat the Fed sudah mulai menyuarakan dilakukannya tapering. Disamping itu, pelaku paaar juga menantikan siding Kongres yang membahas mengenai masalah pemangkasan anggaran sekitar US$100-US$200 milyar setahun. Saham-saham sektor teknologi dan material memimpin penguatan.
Bursa eropa ditutup positif terimbas naiknya busra Wallstreet dan data China yang membukukan pertumbuhan export melebihi perkiraan, namun pertumbuhan impor China masih dibawah perkiraan. Indeks FTSE naik 0,11%, CAC naik 0,11%, DAX naik 0,25%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat bergerak positif ditopang oleh munculnya minat beli investor. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain SMCB, ADRO, TLKM, EXCL, INDF. (detik.com)

Sucorinvest: Indeks Minim Sinyal Menguat

Jakarta -Kemarin IHSG rebound dan ditutup plus 34 poin pada 4214 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali properti, perdagangan di tengah-tengah penguatan index bursa global, data ekonomi AS lebih baik dari konsensus dan penguatan IDR/USD. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp93 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed pada kisaran 4192–4268 dengan pertimbangan: minim sinyal dan kenaikan index kemarin diikuti dengan penurunan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat saat ekspor Cina bulan November lebih baik dari perkiraan dan inflasi secara tak terduga turun. Kemarin bursa Wall Street ditutup menguat tipis dengan index S&P500 capai rekor baru dan sepi saat pelaku pasar menunggu kejelasan jadwal pengurangan stimulus. Pagi ini bursa Asia dibuka mixed, diwarnai dengan kenaikan saham sektor energi dan penurunan saham sektor perawatan kesehatan, telekomunikasi saat pelaku pasar menunggu data output industrial Cina. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Variatif, Cenderung Menguat

Jakarta -Awal pekan ini (09/12) IHSG ditutup mengalami penguatan setelah selama 4 hari berturut-turut mengalami pelemahan. IHSG menguat sebesar 0,80% ke level 4,214.34. Positifnya bursa AS pada akhir pekan lalu di respon oleh para pelaku pasar serta data ekonomi China yang rilis positif seperti data inflasi untuk bulan November menjadi 3% dari 3,2% di bulan Oktober 2013 dan Surplus perdagangan China naik menjadi US$33,8 miliar di bulan November 2013, dari US$31,1 miliar di bulan sebelumnya. Penguatan IHSG dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,97%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp92 miliar.
Bursa Wall Street pada perdagangan semalam kembali mengalami penguatan. Indeks Dow Jones menguat 0.03% di level 16,025.53, indeks S&P menguat 0.18% pada level 1,808.37, sementara indeks Nasdaq juga mengalami penguatan 0.15% berada pada level 4,068.75. Di tengah penantian rapat FOMC The Fed pada 18–19 Desember 2013, bursa AS kembali pada Zona positif. Membaiknya sejumlah data AS direspon positif oleh pelaku pasar yang mengindikasikan bahwa adanya perbaikan ekonomi AS. Di samping itu, pelaku pasar juga merespon positifnya data ekonomi China yaitu neraca perdagangan China yang naik surplusnya disebabkan kenaikan eksport dan inflasi China yang cukup terkendali.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif masih dengan kecenderungan menguat. Respon positif investor terhadap data ekonomi China diharapkan dapat membawa IHSG ke zona positif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai spinning top dan berada di atas area lower bolingger bands. Indikator MACD hampir membentuk golden cross dengan histogram positif, indikator stochastic juga hampir membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4180 - 4263 resistance. (detik.com)

Mega Capital: Indeks Fluktuatif, Berpeluang Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG Menguat di Awal Pekan. Bursa Indonesia menguat dengan IHSG menguat 33.55 poin (0.80%) di level 4,214.34. Investor melakukan aksi beli saham-saham unggulan seperti BMRI, ASII, UNVR, BBRI dan TLKM. Sementara itu, pemerintah merilis paket kebijakan fiskal jilid II yang ditujukan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Paket tersebut terdiri dari dua peraturan yaitu kenaikan tarif Pajak Penghasilan barang impor tertentu dari 2.5% menjadi 7.5% dan fasilitas kemudahan untuk ekspor. Adapun dari regional, mayoritas bursa Asia ditutup menguat didorong data ekonomi yang positif dari China. Neraca perdagangan China yang mengalami surplus sebesar USD 33.8 miliar, ekspor meningkat 12.7%, impor naik 5.3% dan inflasi mencapai 3.0%. Indeks Kospi menguat 1.01%, Nikkei menguat 2.29% dan Hang Seng menguat 0.29%.
Wall Street Menguat, S&P 500 Capai Rekor Baru. Bursa Amerika kembali menguat. Kapan pengurangan stimulus dimulai menjadi fokus pasar menjelang pertemuan FOMC pada 17-18 Desember mendatang setelah rilis sejumlah data ekonomi yang positif pekan lalu. Dow menguat 0.03%, S&P 500 menguat 0.18% dan Nasdaq menguat 0.15%. Selain itu, para negosiator anggaran Amerika Serikat hampir mencapai kesepakatan untuk melonggarkan pemangkasan belanja otomotis menjadi USD 200 miliar dari USD 100 miliar dalam satu atau dua tahun ke depan. Sementara itu, Eropa juga menguat dengan FTSE menguat 0.11%, DAX menguat 0.25% dan CAC 40 menguat 0.11%.
Indeks Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,150—4,220). IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan kemarin berada di level 4,214. Indeks berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatannya dan menguji resistance level pada downtrend line di 4,240. RSI menunjukkan bahwa harga mengalami kejenuhan terhadap aksi jual dan mendukung adanya peluang penguatan. Namun jika indeks berbalik melemah maka berpotensi untuk menguji support level yang berada di 4,180. Hari ini diperkirakan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. (detik.com)

Magnus Capital: Indeks Menguat Terbatas

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound dan ditutup menguat 33.54 poin ke level 4244.34 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4 triliun, sedangkan Investor asing tercatat membukukan net sell pada pasar reguler sebesar Rp 93 miliar. Penguatan kemarin merupakan pullback setelah empat hari berturut turut turun. Adapun sentimen positif datang dari bursa global dan regional yang menguat serta sentimen dari pengumuman paket kebijakan ekonomi lanjutan atau jilid dua. Hal ini disambut positif oleh sejumlah kalangan, paket kebijakan yang akan dimulai diberlakukan awal 2014 bertujuan untuk menurunkan impor dan mendongkrak ekspor. Dengan keluarnya paket kebijakan lanjutan ini neraca perdagangan Indonesia diharapkan dapat mencatatkan surplus pada tahun depan.
Indeks Dow Jones semalam ditutup menguat 5.33 poin ke level 16025.53 sedangkan indeks S&P juga ditutup menguat 3.28 poin ke level 1808.37 dan indeks Nasdaq ditutup menguat 6.23 poin ke level 4068.75. Bursa wall st ditutup menguat tipis semalam, dipegaruhi oleh kekhawatiran Investor mengenai kapan akan diberlakukannya tapering off serta negosiasi anggaran yang sedang dilakukan untuk mengkompromikan anggaran pemerintahan untuk dua tahun ke depan sebelum liburan akhir tahun mereka minggu ini untuk menghindari government shutdown yang terjadi beberapa waktu lalu. Presiden The Fed St Louis James Bullard menyatakan , trend positif dari pasar tenaga kerja akan semakin memuluskan jalan The Fed untuk melakukan pengurangan porsi stimulus mereka.
Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak menguat namun terbatas pada kisaran 4180-4260. MACD masih melandai dengan histogram negatif mendatar sedangkan stochastic berpotensi membentuk sinyal goldencross. Cermati saham ASII, UNVR, TLKM, BMRI, INDF, INCO. (detik.com)

Kiwoom Securities: Momentum Penguatan Belum Cukup Kuat

Jakarta -Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG melakukan rebound setelah melemah dalam 4 hari sebelumnya. Akan tetapi, terbentuknya pola doji memberi sinyal belum cukup kuatnya momentum penguatan ini. Maka, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung mixed untuk hari ini.
 
Ekonomi – Paket Kebijakan Ekonomi
Pemerintah mengeluarkan paket lanjutan kebijakan ekonomi yang bertujuan menurunkan impor serta menaikan ekspor. Pemerintah menaikan tarif PPh pasal 22 atas impor barang dari 2.5% menjadi 7.5% untuk kelompok barang: 1. Produk elektronik dan telepon seluler, 2. Kendaraan bermotor (kecuali CKD/IKD, hybrid listrik dan kendaraan penumpang lebih dari 10 orang), 3. Furnitur, perlengkapan rumah dan mainan. Pemerintah menaikan ekspor dengan cara relaksasi fasilitas KITE (kemudahan impor tujuna ekspor) dengan cara penghapusan pungutan PPN & PPnBM dan Kebijakan kemudahan bidang perizinan & pelayanan fasilitas KITE.
 
AISA – Lini bisnis minuman susu
PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) berencana masuk ke lini bisnis minuman berbahan dasar susu (dairy). AISA akan membentuk usaha patungan atau joint venture dengan perusahaan peternakan lokal. Penandatangan pembentukan perusahaan telah dilakukan 5 Desember 2013 dan AISA akan menggenggam mayoritas saham diatas 50%. Tahap awal, AISA akan investasi modal awal Rp 60 Miliar dan diperkirakan total investasi perusahaan ini mencapai Rp 200 Miliar. Dana investasi awal berasal dari kas internal AISA, namun tidak menutup kemungkinan AISA akan menambah pinjaman baru. Manajemen AISA mengungkapkan konsolidasi bisnis dairy milk ini dapat meningkatkan pendapatan AISA di masa mendatang.
 
CMNP – Rencana pembangunan ruas tol
PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) mengalokasikan dana senilai Rp 350 Miliar tahun depan untuk menyelesaikan proses akuisisi lahan untuk pembangunan proyek tol Depok-Antasari. Hingga saat ini CMNP telah berhasil mengakuisisi lahan seluas 44 Ha, sekitar 60% dari total luas kebutuhan lahan. Sementara itu CMNP juga berencana mengikuti tender pembangunan ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30.5 Km senilai Rp 5.18 Triliun. Untuk mendukung proyek jalan tol, CMNP berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2.5 Triliun, naik dari rencana emisi awal senilai Rp 1.2 Triliun.
 
SUPR – Menambah jaringan fiber optik dan menara
PT Solusi Tunas Pratama (SUPR) sepanjang tahun ini sudah membangun sekitar 1,000 menara sehingga jumlah menara saat ini sebanyak 3,000 menara. Selain memperbanyak infrastruktur telekomunikasi, SUPR juga mengembangkan portofolio bisnis lain seperti jaringan fiber optik. Pada tahun ini SUPR telah membangun jaringan fiber optik mencapai 1,000 Km. Tahun depan SUPR berencana akan menambah lagi 1,000 km fiber optik dengan nilai investasi sekitar US$ 200 Juta. SUPR juta telah menyiapkan belanja modal senilai US$ 100 Juta. Dana ini akan digunakan untuk membangun sekitar 800-1,000 menara pada tahun depan.
 
TPIA – Pinjaman bank
PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mendapat pinjaman sindikasi bank senilai total US$ 265 Juta dengan tenor 7 tahun. Pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk mendukung proyek peningkatan kapasitas produksi naphtha cracker senilai US$ 380 Juta, mendorong kapasitas produksi ethylene menjadi 860,000 ton per tahun dari kapasitas saat ini 600,000 ton per tahun. Kapasitas produksi propylene juga ditingkatkan dari 320,000 ton per tahun menjadi 470,000 ton per tahun, mixed C4 dari 220,000 ton per tahun menjadi 315,000 ton per tahun, dan py-gas dari 280,000 ton per tahun menjadi 400,000 ton per tahun. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Senin (9/12) Indeks Dow Jones ditutup naik 5,33 poin (+0,03%) ke 16.025,53 di tengah pertimbangan bahwa the Fed akan mulai membatasi stimulus moneter.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$98 per barel di New York di tengah turunnya tingkat pengangguran di AS.
IHSG kemarin (9/12) ditutup naik 33,55 poin (+0,80%) ke 4.214,34 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp88 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BMRI, ASII, INDF, BBCA, dan PWON.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 11.974 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG hari ini merupakan pullback setelah empat hari berturut-turut turun, sekaligus mencoba keluar dari area support 4,072 dan 4,191 serta menguji area resistance 4,353 dan 4,395, volume hari ini lebih kecil dibanding kemarin, stochastic berpeluang goldencross, macd dan psar masih memberikan sinyal negative.
Pada perdagangan hari ini (10/12) diperkirakan akan adanya peluang kenaikan terbatas dengan kecenderungan mixed dan IHSG akan bergerak di kisaran 4.072-4.353 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, BBRI, dan INDF. (detik.com)

Trust Securities: Ada Kesempatan IHSG Menguat

Jakarta -Positifnya laju bursa saham Asia yang terimbas pergerakan bursa saham AS setelah dirilisnya beberapa data ketenagakerjaan dan konsumer memberikan tambahan sentimen positif bagi laju IHSG. Hampir seluruh sektor mengalami penguatan seiring dengan aksi beli yang terjadi. Akan tetapi, aksi beli yang terjadi, terutama dari aksi beli asing, belum terlalu besar seiring masih wait & see nya pelaku pasar terhadap data-data yang akan dirilis pekan ini, terutama jelang dirilisnya BI rate. Adanya rilis Paket Kebijakan Ekonomi lanjutan, turut memberikan sentimen positif yang diikuti pula dengan penguatan tipis laju Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4227,23 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4192,47 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4214,34. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (10/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4185-4206 dan resistance 4221-4238. Berpola menyerupai unique three river bottom dekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih melandai dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. Laju IHSG mampu bergerak di atas kisaran target resisten (4195-4206) sehingga memberikan harapan akan penguatan lanjutan. Akan tetapi, oleh karena kenaikan yang terjadi masih dalam zona tren penurunan maka selalu mewaspadai potensi pembalikan arah sesaat. Diharapkan masih ada kesempatan untuk penguatan lanjutan. (detik.com)

Naik Rp 2.000/Gram, Harga Emas Antam di Rp 528.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akhirnya naik tipis setelah melorot membuka awal pekan kemarin.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Selasa (10/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram kembali ke Rp 528.000/gram dari hari sebelumnya di Rp 526.000/gram.
Sementara harga jual kembali ke ANTM atau buyback naik dari Rp 460.000/gram ke Rp 463.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 244.300.000
  • 100 gram Rp 48.950.000
  • 50 gram Rp 24.500.000
  • 10 gram Rp 4.940.000
  • 1 gram Rp 528.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Dolar Bergerak Tipis di Bawah Rp 12.000

Jakarta -Dolar AS dibuka sedikit melemah terhadap rupiah meskipun masih berada di kisaran Rp 12.000.
Pasar masih menanti BI Rate yang segera dirilis Bank Indonesia (BI) beberapa hari kedepan.
Mengutip data Reuters, Selasa (10/12/2013), dolar AS dibuka di level Rp 11.990 setelah kemarin, Senin (9/12/2013) sempat menembus level Rp 12.000 kemudian kembali di bawah Rp 11.900-an.
Langkah BI dalam memutuskan BI Rate pada Kamis, 12 Desember 2013 bakal menentukan berapa nilai rupiah yang ditutup di akhir tahun 2013 ini.
Nilai tukar rupiah pekan lalu sempat melemah dan diperdagangkan di kisaran Rp 12.000 per dolar AS, yang terlemah sejak 2009. Bank Indonesia dan pemerintah menilai pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, akibat tingginya permintaan valas untuk pembayaran utang sektor swasta.
Menteri Keuangan, Chatib Basri sempat menyebut jumlah utang sektor swasta yang harus dibayar mencapai US$ 6,3 miliar.
"Kebutuhan akan dolar cukup tinggi jelang akhir tahun ini. Salah satunya utang swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah.
Untuk menjaga rupiah, Difi menyebut terus mengoptimalkan cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa pada akhir November 2013 tercatat sebesar US$ 97,0 miliar, stabil dari posisi yang tercatat pada akhir Oktober 2013. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan 5,5 bulan impor atau setara dengan 5,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. (detik.com)

Saham Perdana Anak Usaha Indomobil Naik 10% Jadi Rp 600

Jakarta -Saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) pada perdagangan perdananya dibuka naik menjadi Rp 600 per saham dari harga saham yang ditawarkan pada saat Initial Public Offering (IPO) di angka Rp 500 per saham.
Saham ini sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp 550 per saham dan level tertingginya di angka Rp 600 per saham. Total frekuensi saham yang ditransaksikan sebanyak 94 kali dengan total volume sebesar 10 ribu lot dengan nilai transaksi Rp 2 miliar.
Emiten dengan kode saham IMJS ini menawarkan 450 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp200 per saham atau setara 10,4% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Total dana yang akan diraup dari hasil penawaran saham perdana itu sebesar Rp 225 miliar.
Direktur Utama Perseroan Jusak Kertowidjojo mengatakan, pihaknya yakin jika industri otomotif masih punya potensi tinggi di tahun-tahun berikutnya meskipun volatilitas di pasar saham terus terjadi.
Tahun lalu saja, kata dia, pertumbuhan otomotif miliknya mampu menyaingi Thailand yang selama 10 tahun terakhir selalu lebih rendah.
"Kami dari grup otomotif masih melihat potensi yang besar di otomotif. Tahun lalu sedikit melewati Thailand karena selama 10 tahun lebih rendah. Oleh karena itu dalam situasi volatile seperti sekarang, certainly potensi masih sangat luas," ujar dia saat pencatatan perdana sahamnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, meskipun saat ini
situasi dan kondisi pasar modal Indonesia masih cukup volatile, namun tahun-tahun ke depan masih menjanjikan.
"Kami mohon untuk perusahaan tercatat concern terhadap peraturan bursa nantinya. Ini menjadi perhatian seluruh stakeholders. Mudah-mudahan ini langkah awal kesuksesan sebagai perusahaan terbuka di BEI," kata Hoesen.
Dana hasil penawaran saham perdana 60% digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja anak usaha yaitu dua pertiga untuk PT CSM Corporatama (Indorent) dan sepertiganya untuk PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI). Sementara itu, sisanya 40% akan digunakan untuk pengurangan pinjaman entitas anak perseroan.
Perusahaan yang bergerak di usaha perdagangan, perbengkelan, jasa, dan pengangkutan ini merupakan emiten ke-28 yang listing di BEI tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk(ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk. (detik.com)

IHSG Naik 10 Poin Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan kemarin dengan naik 10 poin. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi beli.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.975 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.930 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 10,111 poin (0,24%) ke level 4.224,453. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,589 poin (0,37%) ke level 702,410.
Mengawali perdagangan, Selasa (10/12/2013), IHSG dibuka bertambah 11,456 poin (0,26%) ke level 4.225,798. Indeks LQ45 dibuka tumbuh 3,665 poin (0,52%) ke level 703,459.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau berkat perburuan saham yang dilakukan investor. Saham-saham komoditas naik cukup tinggi.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 27,136 poin (0,62%) ke level 4.271,478. Sementara Indeks LQ45 menanjak 5,932 poin (0,85%) ke level 705,753.
Kemarin IHSG berhasil parkir di zona positif dan kembali ke level 4.200-an. Aksi beli walau sedikit mampu mengangkat IHSG meninggalkan level 4.100.
Saham-saham di Wall Street berakhir positif di tengah perdagangan yang cukup sepi. Indeks S&P 500 kembali cetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed pagi hari ini, beberapa terjebak di zona merah dengan koreksi tipis. Lesunya perdagangan di Wall Street semalam membuat pelaku pasar Asia lakukan aksi tunggu.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 4,38 poin (0,20%) ke level 2.242,58. 
  • Indeks Hang Seng menipis 11,26 poin (0,05%) ke level 23.799,91. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 41,33 poin (0,26%) ke level 15.608,88. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,65 poin (0,02%) ke level 3.114,29.
sumber: detik.com

S&P 500 Mampu Cetak Rekor Meski Perdagangan Sepi

New York -Saham-saham di Wall Street berakhir positif di tengah perdagangan yang cukup sepi. Indeks S&P 500 kembali cetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Pelaku pasar masih menahan diri untuk tidak banyak bertransaksi sambil menanti bocoran dari The Federal Reserve mengenai waktu pengurangan stimulusnya.
Volume dan nilai transaksi perdagangan kemarin memang cukup tipis. Beberapa pidato dari para pembuat kebijakan memberi indikasi bahwa stimulus pembelian obligasi US$ 85 miliar per bulan akan mulai dikurangi dalam waktu dekat.
Stimulus ini sudah jadi penopang pasar finansial AS sejak beberapa tahun terakhir. Data ekonomi AS yang mulai membaik bisa sedikit menepis kekhawatiran pelaku pasar.
"The Fed belum berencana mengencangkan kebijakan moneter dalam waktu dekat, stimulus akan dikurangi, tapi itu karena ekonomi sudah tidak butuh bantuan stimulus lagi," kata John Manley, kepala strategi pasar modal dari Wells Fargo Funds Management di New York, dikutip Reuters, Selasa (20/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik tipis 5,33 poin (0,03%) ke level 16.025,53. Indeks S&P 500 bertambah 3,28 poin (0,18%) ke level 1.808,37. Indeks Komposit Nasdaq naik 6,23 poin (0,15%) ke level 4.068,751. (detik.com)