korea by dewanti

Tuesday, December 10, 2013

Bursa Asia 'Merah', IHSG Bisa Melonjak 43 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melonjak 43 poin meski bursa-bursa regional berjatuhan ke zona merah. Pelaku pasar di Asia terkena sentimen pengurangan stimulus oleh bank sentral AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 11,456 poin (0,26%) ke level 4.225,798 lanjutkan penguatan kemarin. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi beli.
Indeks tak berhenti menanjak sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, zona merah pun berhasil dihindari. Indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di 4.274,537.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Selasa (10/12/2013), IHSG melonjak 43,636 poin (1,04%) ke level 4.257,978. Sementara Indeks LQ45 menanjak 10,182 poin (1,45%) ke level 710,003.
Seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau berkat perburuan saham yang dilakukan investor. Saham-saham komoditas dan finansial naik cukup tinggi.
Aksi beli ini terjadi memanfaatkan posisi indeks yang sudah jatuh cukup dalam bahkan hampir balik ke level 4.000. Investor asing sudah mulai membeli saham, tak lagi jual bersih seperti perdagangan sebelumnya.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 86.031 kali pada volume 2,701 miliar lembar saham senilai Rp 2,695 triliun. Sebanyak 124 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 98 saham stagnan.
Pelaku pasar di Asia mulai mengambil untung, padahal pagi tadi momentum penguatan dari bursa global masih ada. Bursa China masih bertahan positif jelang pengumuman data ekonomi setempat bulan November.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 3,87 poin (0,17%) ke level 2.242,07. 
  • Indeks Hang Seng menipis 21,01 poin (0,09%) ke level 23.790,16. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 48,60 poin (0,31%) ke level 15.601,61. 
  • Indeks Straits Times melemah 10,83 poin (0,35%) ke level 3.102,81. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 39.850, Unilever (UNVR) naik Rp 500 ke Rp 26.750, Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 19.400, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 350 ke Rp 28.950.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Supreme Cable (SCCO) turun Rp 300 ke Rp 4.100, (ABDA) turun Rp 250 ke Rp 4.250, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 200 ke Rp 5.350, dan Bayan (BYAN) turun Rp 150 ke Rp 8.550. (detik.com)