korea by dewanti

Thursday, January 9, 2014

Stimulus The Fed Dipangkas, FOMC Yakin Pasar Sudah Siap

Bisnis.com, JAKARTA—Federal Open Market Committee (FOMC) meyakini pasar sudah sangat siap atas rencana pengurangan pemberian stimulus oleh Federal Reserve.
Laporan berkala tentang risiko potensial terhadap stabilitas keuangan menyimpulkan bahwa kerentanan sistem keuangan terhadap guncangan yang dapat merugikan perekonomian tetap pada tingkat moderat secara keseluruhan.
Profil permodalan yang relatif kuat dari perusahaan-perusahaan perbankan besar, pertumbuhan kredit secara keseluruhan membaik, dan beberapa penurunan ketergantungan pada pendanaan jangka pendek grosir di sektor keuangan dipandang sebagai faktor pendukung stabilitas keuangan saat ini.
"Informasi yang diterima sejak FOMC bertemu pada Oktober menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi berkembang pada kecepatan yang moderat, dan kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan lebih lanjut," ujar FOMC dalam catatan hasil pertemuan 17-18 Desember 2013 yang diterima oleh Bisnis, Kamis (9/1/2014).
Dalam keputusan pengurangan pemberian stimulus tersebut, FOMC juga mempertimbangkan tingkat pengangguran yang telah menurun meskipun tetap tinggi, pengeluaran rumah tangga dan investasi bisnis tetap maju, sedangkan pemulihan di sektor perumahan agak melambat dalam beberapa bulan terakhir.
Kebijakan fiskal yang menahan pertumbuhan ekonomi meskipun pada tingkat pembatasan yang relatif longgar, tingkat inflasi yang berjalan lambat namun konsisten sehingga memberikan keyakinan bahwa harapan inflasi jangka panjang tetap stabil.
FOMC juga mencatat bahwa kompleksitas dan keterkaitan lembaga keuangan besar, bersama dengan beberapa peningkatan nyata dalam selera investor untuk aset berimbal hasil lebih tinggi berpotensi menjadi sumber risiko terhadap sistem keuangan.

Inflasi China Melambat

Bisnis.com, BEIJING—Inflasi China pada Desember melambat, sementara harga grosir terus memperpanjang rentetan penurunan sejak krisis keuangan Asia.
Menurut Biro Statistik Nasional, Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) naik 2,5% dari tahun sebelumnya.
Hasil indeks tersebut masih lebih kecil dibanding dengan angka rata-rata tengah survei Bloomberg yang memprediksi pada kisaran 2,7%. Sementara itu indeks harga produsen (producer price index/PPI) turun menjadi 1,4% dari tahun lalu.
Bank of America Corp. mengatakan bahwa inflasi dapat meningkat pada 2014 karena ekonomi China stabil, harga rumah naik dan prospek pertumbuhan global membaik.
Indeks harga konsumen tahunan pada 2013 naik 2,6%. Sebelumnya pemerintah mengatakan bahwa mereka akan terus menjaga inflasi pada kisaran 3,5% di 2013.
Perkiraan analis untuk kenaikan CPI pada Desember berkisar 2,3% hingga 3,3% dan PPI diproyeksikan turun menjadi 1,3%.

Besok Wika Beton Minta Izin IPO ke OJK

INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yakni PT Wika Beton akan menyambangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pekan ini.
Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk, Adji Firmantoro mengatakan, dalam pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) Wika Beton menggunakan buku keuangan September 2013.
"Tanggal 10 Januari (2014) kita akan ke OJK melakukan pendaftaran IPO, kalau meleset dari tanggal itu, paling lambat tanggal 13 Januari. Kita harapkan listing pada Maret," kata Adji di Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Mengenai dana yang ditargetkan dan jumlah saham yang akan dilepas ke publik, Adji belum bisa menyebutkan saat ini karena masih dalam proses menuju IPO. "Detailnya nanti kita sampaikan, karena kita ke OJK terlebih dahulu biar tidak melanggar peraturan OJK," ucap Adji.
Penggunaan dana IPO, untuk memperluas bisnis perseroan dan pembangunan pabrik beton, guna meningkatkan kapasitas produksi yang lebih tinggi. Hingga saat ini, kapasitas produksi Wika Beton mencapai 2 juta ton per tahun dari delapan pabrik beton. "Tahun ini kita targetkan naik menjadi 2,2 juta ton," kata Adji.
Lebih lanjut, Adji mengatakan Wika Beton sepanjang 2013 diperkirakan memperoleh laba bersih sebesar Rp240 miliar dan mampu menyumbang ke pendapatan induk usaha sebesar 40% secara konsolidasi. Sedangkan tahun ini ditargetkan laba bersih Rp280 miliar.

Bursa Eropa Bergerak Terbatas Tunggu Hasil ECB

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa bergerak mendatar di awal perdagangan Kamis (9/1/2014). Investor menunggu keputusan bank sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE).
Indeks Stoxx Europe 600 cenderung negatif dengan lebih rendah 0,02% ke 329,92. Indeks FTSE lebih tinggi 0,05% ke 6.726,37, indeks CAC di Paris lebih tinggi 0,05% ke 4.264,72 dan indeks DAX di Jerman lebih rendah 0,1% ke 9.487,99.
Sedangkan bursa saham Asia bergerak lebih rendah. Indeks merespon data inflasi China. IHK China bulan Desember naik 2,5% sesuai prediksi ekonom dari kenaikan 3% di bulan November.
Indeks Nikkei melemah 1,5% ke 15.870,37 seiring indeks USDJPY naik 0,03% di bawah 105 yen per dolar AS. Indeks Hang Seng turun 0,1% dan indeks Shanghai turun 0,8%.

Bursa Asia Turun Tertekan Inflasi China dan Yen

INILAH.COM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak lebih rendah pada perdagangan Kamis (9/1/2014). Indeks merespon data inflasi China.
Indeks Nikkei melemah 1,5% ke 15.870,37 seiring indeks USDJPY naik 0,03% di bawah 105 yen per dolar AS.
Bursa Asia meredspon data inflasi China bulan Desember 2013. IHK China bulan Desember naik 2,5% sesuai prediksi ekonom dari kenaikan 3% di bulan November.
Indikasi ekonomi China mulai lesu membebani bursa Hong Kong dan bursa China. Indeks Hang Seng turun 0,1% dan indeks Shanghai turun 0,8%.
Data inflasi datang setelah beberapa data ekonomi lainnya cukup mengecewakan pasar di awal bulan Januari 2014 ini. Salah satunya data aktivitas sektor jasa dan manufaktur menunjukkan adanya perlemahan.
Indeks ASX di Sydney turun 0,3% sedangkan indeks Kospi di Seoul berkurang 0,1%. Indeks ASX melemah seiringdata izin pembangunan rumah turun di bulan November 2013.
Persetujuan bulan November turun 1,5% di bulan Oktober setelah turun 1,6% di bulan Oktober 2013. Investor menunggu data nonfarm payrolls AS pada Jumat pekan ini.

BI Rate Tetap di Level 7,5%

Jakarta -Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi ke tingkat yang lebih rendah.
Demikian diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam konferensi persnya, di Gedung BI, MH Thamrin, Kamis (9/1/2014).
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 9 Januari 2014 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 7,50%," kata Agus.
Agus menambahkan untuk suku bunga lending facility ditetapkan 7,5% dan deposit facility 5,75%.
"Ini upaya untuk mengarahkan inflasi ke arah yang lebih baik," jelas Agus.
Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan untuk memperbaiki struktur ekonomi.
RDG pada 12 Desember 2013 kemarin, BI juga tak mengubah posisi BI Rate di 7,50%. (detik.com)

Fluktuatif Sepanjang Hari, IHSG Berakhir Datar

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini tapi berakhir datar. Indeks hanya sempat bergerak dalam rentang yang tipis.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.195 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.235 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 4,019 poin (0,10%) ke level 4.196,574 bergerak flat cenderung menipis mengikuti sentimen negatif bursa Asia. Saham-saham unggulan yang kemarin sempat naik kini mulai dilepas kembali.
Saham-saham lapis dua terkena aksi jual yang cukup marak sehingga sempat menahan indeks bertahan di zona merah. Untungnya saham-saham unggulan menguat cukup tinggi.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 12,783 poin (0,30%) ke level 4.213,376. Indeks berhasil naik meski di tengah melemahnya seluruh bursa Asia.
Indeks sempat melemah hingga posisi terendahnya hari ini di level 4.189,121. Aksi beli mengembalikan indeks ke zona hijau tapi laju penguatannya kembali melambat.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (9/1/2014), IHSG ditutup naik tipis 0,625 poin (0,01%) ke level 4.201,218. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,333 poin (0,05%) ke level 698,649.
Aksi beli banyak dilakukan investor asing, sayangnya tekanan jual investor domestik membuat IHSG berakhir flat. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 128,69 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 164.466 kali pada volume 3,04 miliar lembar saham senilai Rp 4,085 triliun. Sebanyak 125 saham naik, sisanya 152 saham turun, dan 75 saham stagnan.
Bursa-bursa regional mengakhiri perdagangan hari ini dengan kompak melemah di teritori negatif. Sentimen negatif melemahnya pasar global membuat pelaku pasar Asia lakukan aksi jual.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,72 poin (0,82%) ke level 2.027,62.
  • Indeks Hang Seng jatuh 209,26 poin (0,91%) ke level 22.787,33.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 241,12 poin (1,50%) ke level 15.880,33.
  • Indeks Straits Times melemah 6,45 poin (0,20%) ke level 3.144,20.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) turun Rp 29.000 ke Rp 1,14 juta, Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 500 ke Rp 8.000, SMART (SMAR) naik Rp 150 ke Rp 6.700, dan Cita (CITA) naik Rp 150 ke Rp 755.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Waran Solusi Tunas (SUPR-W) turun Rp 1.500 ke Rp 1.100, United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 18.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 500 ke Rp 25.700, dan Waran Inovisi (INVS-W) turun Rp 400 ke Rp 800. (detik.com)

WIKA Naikkan 12% Modal Belanja Jadi Rp1,9 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) pada 2014 mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex sebesar Rp1,99 triliun.
Angka tersebut naik 12% dibandingkan dengan capex sepanjang tahun sebelumnya sebesar Rp1,78 triliun. Adapun sumber dananya lebih besar dari pinjaman perbankan dibandingkan kas internal perseroan.
Seketaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk, Natal Argawan mengatakan capex sebesar Rp1,99 triliun terdiri dari capex Wika induk sebesar Rp984 miliar dan capex anak usaha sebesar Rp1,01 triliun.
"Komposisi capex WIKA induk terdiri dari pengembangan usaha senilai Rp326,7 miliar, akuisisi dan penyertaan senilai Rp304,2 miliar dan investasi aset tetap senilai Rp317,17 miliar," kata Natal saat temu media di Jakarta, Kamis (9/1/2013).
Pada akhir 2013, perseroan merampungkan akusisi 100% PT Sarana Karya (persero) dengan mengeksekusi 5 ribu lembar saham miliki pemerintah senilai Rp50 miliar.

Tahun Ini WIKA Bidik Kontrak Rp 50 Triliun

Jakarta -PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan pada 2014 akan memperoleh total kontrak sebesar 49,97 triliun atau naik 28,56% dari target 2013 sebesar Rp 38,87 triliun.
"Tahun ini kami target memperoleh kontrak Rp 49,97 triliun yang terdiri dari target kontrak baru sebesar Rp 25,83 triliun dan carry over dari tahun 2013 sebesar Rp 24,14 triliun. Sebagian besar atau 70% berasal dari kontrak baru dari induk perusahaan dan 30% dari anak perusahaan," ucap Corporate Secretary WIKA, Natal Argawan di acara Media Gathering 2014, di Restoran Merah Delima, Kamis (9/1/2014).
Natal mengatakan pada 2014 perusahaannya menargetkan penjualan Rp 18,93 triliun atau naik 22,84% dari target RKAP 2013 sebesar Rp 15,41 triliun.
"Terkait target laba bersih tahun ini mencapai Rp 678,65 miliar atau naik sebesar 22,27% dari target tahun 2013 sebesar Rp 555,06 miliar," katanya.
Natal menambahkan pada akhir 2013, perseroannya telah merampungkan transaksi pembelian 100% saham PT Sarana Karya milik pemerintah yaitu sebanyak 5.000 lembar atau senilai Rp 50 miliar.
"Akhir tahun 2013 lalu kita sudah merampungkan transaksi pembelian 100% PT Sarana Karya." tutupnya. (detik.com)

Transaksi Mulai Ramai, IHSG Tembus Lagi 4.200

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 12 poin sampai kembali ke level 4.200. Indeks berhasil naik meski di tengah melemahnya seluruh bursa Asia.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 4,019 poin (0,10%) ke level 4.196,574 bergerak flat cenderung menipis mengikuti sentimen negatif bursa Asia. Saham-saham unggulan yang kemarin sempat naik kini mulai dilepas kembali.
Saham-saham lapis dua terkena aksi jual yang cukup marak sehingga sempat menahan indeks bertahan di zona merah. Untungnya saham-saham unggulan menguat cukup tinggi.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (9/1/2014), IHSG naik 12,783 poin (0,30%) ke level 4.213,376. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,708 poin (0,39%) ke level 701,690.
Indeks sempat menanjak hingga posisi tertingginya hari ini di level 4.216,822. Tujuh sektor berhasil menguat, kecuali sektor aneka industri, konsumer dan manufaktur.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 95.274 kali pada volume 1,751 miliar lembar saham senilai Rp 2,307 triliun. Sebanyak 119 saham naik, sisanya 108 saham turun, dan 77 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak melemah di zona merah setelah pagi tadi mixed. Bursa saham Jepang terkoreksi paling dalam dengan terpangkas hampir dua persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 7,26 poin (0,36%) ke level 2.051,60. 
  • Indeks Hang Seng melemah 26,72 poin (0,12%) ke level 22.969,87. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 268,53 poin (1,67%) ke level 15.852,92. 
  • Indeks Straits Times berkurang 0,13 poin (0,01%) ke level 3.150,52. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Tembaga Mulia (TBMS) naik Rp 500 ke Rp 8.000, Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 23.300, SMART (SMAR) naik Rp 200 ke Rp 6.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 200 ke Rp 26.400.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 58.500 ke Rp 1,06 juta, Waran Solusi Tunas (SUPR-W) turun Rp 1.600 ke Rp 1.000, Waran Inovisi (INVS-W) turun Rp 400 ke Rp 800, dan Garda Tujuh Buana (GBTO) turun Rp 240 ke Rp 1.310. (detik.com)

Kimia Farma Incar Omzet Rp 800 Miliar Jual Obat Generik

Jakarta -Perusahaan farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) merasa diuntungkan dengan memberikan layanan kepada para peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Melalui penjulan obat generik, perseroan menargetkan mampu meraih omzet hingga Rp 800 miliar di tahun ini.
Direktur Utama Perseroan Rusdi Rosman mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya peserta BPJS melalui penyediaan obat-obat generik. Secara otomatis, target perolehan omzet melalui penjualan ini akan bertambah seiring banyaknya peserta BPJS.
"Dengan diterapkannya BPJS ada  nilai tambah, salah satunya ada potensi menaikkan omset dari Rp 350 miliar di tahun lalu menjadi Rp 800 miliar tahun ini," ujar dia saat ditemui di Kantor Pusat Kimia Farma, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Selain itu, dia menyebutkan, melalui BPJS, pihaknya bisa melakukan efisiensi dengan memasukkan karyawan Kimia Farma dalam BPJS. Sehingga akan ada nilai tambah Rp 50 miliar per tahun.
Dia menyebutkan, sepanjang 2013, omzet Kimia Farma secara keseluruhan mencapai Rp 4,5 triliun. Untuk obat generik saja, omzetnya mencapai Rp 350 miliar di tahun lalu. Tahun ini, untuk omzet obat generik ditargetkan bisa tembus Rp 800 miliar dengan laba Rp 247 miliar.
"Omzet untuk obat generik saja tahun ini Rp 800 miliar, laba Rp 247 miliar, Insya Allah terlampaui," tandasnya. (detik.com)

Ini Alasan PGN Kesulitan Perluas Jaringan Gas Kota di Indonesia

Jakarta -PT PGN Tbk mengakui kesulitan mengembangkan jaringan gas kota di Indonesia karena tidak mendapat alokasi gas yang signifikan dari pemerintah.
Padahal PGN mengklaim bisa menjual lebih murah gas bumi (alam) melalui pipa-pipa ke rumah tangga daripada menggunakan Elpiji/LPG (liquefied petroleum gas) kemasan tabung. Harga gas dengan sistem jaringan pipa gas kota hanya Rp 3.000 per Kg setara Elpiji.
"Pelanggan kita ya masih segitu-segitu aja tahun ini seperti pelanggan rumah tangga hanya 88.009 pelanggan, ya ini karena pasokan gasnya tidak cukup, karena kita nggak dapat alokasi gas, kalau kita paksakan tambah pelanggan nanti bisa mengurangi pasokan pelanggan lainnya yang sudah ada," kata Head Of Corporate Communication PT PGN Ridha Ababil kepada detikkFinance, Kamis (9/1/2014).
Ridha mengungkapkan setelah 2007, PGN tidak lagi menerima alokasi pasokan atau kontrak gas baru yang signifikan.
"Gas tersebutkan tidak bisa beli seenaknya, atau beli langsung ke perusahaan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS/perusahaan yang memproduksi gas bumi), gas itu harus mendapatkan alokasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terlebih dahulu, sayangnya kita belum juga dapat alokasi gas," ujarnya.
Ridha menambahkan dengan tidak adanya alokasi gas yang signifikan, membuat PGN sulit untuk mengembangkan jaringan gas, hingga mengantarkan gas bumi agar bisa dimanfaatkan lebih banyak masyarakat, untuk memasak maupun untuk transportasi dan lainnya.
"Pipa gas itu baru bisa dibangun jika sudah ada jaminan pasokan gasnya, bagaimana kita mau bangun pipa menghabiskan miliaran bahkan triliunan rupiah tetapi setelah terbangun gasnya nggak ada, mau diisi apa pipanya. Selain itu jaminan pasokan gas minimal harus 20-25 tahun, bukan cuma 5 tahun," katanya. (detik.com)

Kresna Securities: IHSG Sideways, Cermati 5 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA— Kresna Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2014) bergerak di kisaran 4.160-4.230.
Dikemukakan IHSG akan bergerak di level resiten 4.800, serta support 4.086 dan 3.830.
Gap bawah di level 4.072-4.102 menjadi risiko.  Breakdown support 4.086 potensi uji level 3.830
 
Kresna Securities merekomendasikan 5 saham pada perdagangan hari ini, yaitu:
  • TLKM. Add Potensi konsolidasi di 1.950-2.500
  • BBNI. Add. Potensi sideways market di 3.500-4.850
  • BSDE. Add Basis support 1.200; Resisten FR100% di 1.490
  • GGRM. Red MT trading range di di 33.000-43.000. Profit taking
  • SMGR. Red. Resisten FR261.8% di 14.800; area profit taking

Ekonomi AS, Pejabat The Fed Nilai Belanja Obligasi Merugikan

Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah pejabat bank sentral AS melihat penurunan keuntungan ekonomi akibat program belanja obligasi dan khawatir terkait risiko masa depan stabilitas keuangan pada pertemuan mereka yang terakhir menjelang pengetatan stimulus moneter.
"Sebagian besar peserta rapat menilai bahwa dampak pembelian obligasi yang marjinal cenderung menurun saat pembelian dilanjutkan," menurut catatan pertemuan Komisi Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 17-18 Desember lalu sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (9/1/2014). Peserta rapat juga khawatir soal biaya pembelian aset tambahan yang marjinal yang berisiko terhadap stabilitas keuangan. Mereka merujuk pada potensi risiko yang sangat besar pada sektor keuangan.
Para pembuat kebijakan akan kembali bertemu pada 28-29 Januari untuk membahas langkah berikutnya dalam menetapkan strategi pengurangan pembelian obligasi secara bertahap pada saat ekonomi mulai membaik. Catatan hasil rapat itu tidak menggambarkan jadwal kapan pengetatan dilakukan meski sejumlah pejabat menyebutkan perlunya langkah yang sangat menentukan.
"Banyak kalangan di pasar berpikir pembelian aset telah memangkas keuntungan selama ini dan untuk pertama kalinya saya bisa menyatakan komisi secara keseluruhan setuju dengan sentimen tersebut," ujar  Michael Feroli, chief U.S. economist pada JPMorgan Chase & Co. in New York.

IHSG Coba Tembus Zona Positif

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada awal sesi I perdagangan Kamis (9/1/2014) mencoba menembus ke atas setelah tergelincir dari level pembukaan 4.200.
IHSG masih lebih rendah 0,1 poin ke 4.200,48 setelah memantaul dari level 4.193,49. Investor asing mengalami net buy Rp5,2 miliar.
Volume perdagangan mencapai 498 juta saham senilai Rp656,14 miliar. Sebanyak 84 saham melemah, 80 saham menguat dan 60 saham stagnan.
Indeks LQ45 turun 0,03%, indeks JII turun ),1%, indeks ISSI melemah 0,08%, indeks SMinfra18 turun 0,2% dan IDX30 melemah 0,06%. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor industri dasar 0,6% disusul saham sektor manufaktur 0,3%. Untuk penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor perkebunan 0,7% disusul saham sektor pertambangan 0,4%.
Samuel Sekuritas menuliskan dengan mayoritas bursa Asia dibuka melemah pagi ini turut memfaktorkan sentimen yang terjadi di bursa AS dan juga akibat penguatan Yen. Rupiah pagi ini bergerak flat begitu juga dengan yield Obligasi 10 tahun.
Hari ini pasar akan mencermati data BI rate yang berdasarkan konsensus analis diperkirakan akan tetap di level 7.5%. Ekspektasi BI rate yang tetap di 7.5% seiring membaiknya data trade balance dan cadangan devisa.
Data cadangan devisa pada Desember 2013 yang diumumkan kemarin mengalami kenaikan menjadi US$99.4 miliar (vs bulan sebelumnya US$97 miliar). "Kami perkirakan IHSG bergerak melemah mengikuti bursa regional dengan support di level 4.173," demikian mengutip hasil risetnya hari ini.
Untuk saham yang menguat seperti saham AALI naik Rp300 ke Rp23.100, CMNP naik Rp125 ke Rp3.250, BBRI naik Rp100 ke Rp7.275, ITMG naik Rp100 ke Rp26.300.
Untuk saham yang melemah seperti saham INTP turun Rp350 ke Rp19.850, GGRM melemah Rp300 ke Rp41.750, MYOR turun Rp200 ke Rp24.800.

Kimia Farma Rencanakan Bangun 100 Klinik di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Kimia Farma merencanakan akan membangun 100 klinik pada 2014. Saat ini Kimia Farma telah memiliki 200 klinik.
Dirut Kimia Farma, Rusdi Rosman mengatakan penambahan klinik dengan dua pendekatan, yaitu profit sharing dan membangun sendiri. "Kalau investasi 100 klinik sebesar Rp30 miliar itu kalau sendirian tanpa kerjasama dengan klinik lain," ujar Rusdi usai rapat dengan Menteri BUMN di kantornya, Kamis (9/1/2014).
Rusdi mengatakan klinik tersebut hanya memfasilitasi dengan dokter umum saja dengan resep obat generik. Sebetulnya klinik Kimia Farma berjenjang, klinik jenjang lanjutan terdapat dokter spesialis.
Alasan memperluas jaringan klinik tersebut untuk merespon BPJS kesehatan. "Ini karena adaya BPJS kita mempersiapkan klinik karena BPJS resepnbya generik," katanya.

Sucorinvest: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Kemarin IHSG rebound dan ditutup plus 25 poin pada 4201 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali barang konsumsi, manufaktur, aneka industri di tengah-tengah penguatan index bursa global, penurunan Yen, setelah IMF berkata akan menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global dan defisit perdagangan AS lebih baik dari konsensus. Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp 107 miliar.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed pada kisaran 4188–4214 dengan pertimbangan: indikator SO: turun (12) dan kenaikan index kemarin diikuti dengan penurunan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup tak banyak berubah setelah ekonomi sektor swasta AS menciptakan lapangan kerja lebih banyak dari konsensus. Kemarin bursa Wall Street ditutup mixed melemah setelah catatan FOMC 17-18 Des 2013 (setelah FED mengumumkan keputusan mulai mengurangi pembelian bulanan obligasi) menunjukkan pejabat FED berhati-hati melakukan tappering stimulus. Pagi ini bursa Asia dibuka melemah setelah catatan FOMC mengindikasikan pengurangan stimulus lebih besar dari rencana semula. (detik.com)

Magnus Capital: IHSG Bergerak di 4.150-4.248

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound dan ditutup menguat sebanyak 24.78 poin ke level 4200 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3.6 triliun sedangkan asing membukukan net sell sebesar Rp 108.66 miliar pada pasar reguler. IHSG berhasil menguat dipengaruhi sentimen positif dari menguatnya bursa global dan regional, adapun sentimen dari penguatan rupiah dan rencana IMF untuk mengupgrade proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat juga turut menjadi andil dalam pergerakan IHSG kemarin. Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -68.20 poin ke level 16462.74 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -0.39 poin ke level 1837.49 namun indeks Nasdaq berhasil ditutup menguat 12.43 poin ke level 4165.61. Penutupan bursa wall st yang mixed dipengaruhi oleh kekhawatiran Investor terhadap kemungkinan terjadinya percepatan tapering . Pada laporan institusi riset ADP kemarin menyatakan bahwa perusahaan di AS menambahkan 238.000 lapangan pekerjaan pada bulan Desember dan lebih baik daripada yang diperkirakan sebelumnya yaitu sebanyak 238.000.
Secara teknikal, Indeks membentuk pola candle bullish harami dengan volume yang moderat dan memberikan sinyal pembalikan arah yang cukup kuat. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4150- 4248. Pergerakan IHSG hari ini juga akan dipengaruhi oleh antisipasi pengumuman BI rate dan sentimen positif dari cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember yang meningkat US$ 2.4 miliar menjadi US$ 99.4 miliar. Cermati saham AALI, ADRO, TAXI, ASRI, BSDE (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Pada penutupan Rabu (8/1) IHSG ditutup menguat 0.59% di 4,200.593. Di awal sesi pertama, IHSG masih mengalami koreksi seperti sebelumnya, hingga sempat menyentuh intraday low di level support 4,161 sebelum akhirnya melakukan reli seiring meningkatnya volume beli. Level tertinggi 4,204.302 berhasil dicapai sebelum penutupan. Sejumlah saham index movers yang mendorong naik IHSG antara lain adalah: BMRI, TLKM, BBRI, ADRO, AALI.
Pada hari Kamis (9/1), kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dalam rentang support yang sama seperti hari sebelumnya di 4,161, dan level resistance di 4,257. IHSG memiliki peluang untuk menguat apabila mampu menembus middle bollinger di 4,215 dengan dukungan volume yang meningkat. MFI berada di 63.87, masih menunjukkan upward trend. RSI berpeluang melakukan upward crossing signal line di 46.72.
Pada akhir dari sesi perdagangan Rabu (8/1) indeks saham utama AS berakhir di posisi mixed. Dow Jones terkoreksi -0.41% ke 16,462.74, S&P 500 ditutup flat -0.02% di 1,837.49, dan NASDAQ mampu menguat 0.30% ke 4,165.61. Hasil pertemuan FOMC terkini yang memberikan pandangan the Fed tentang penurunan manfaat dari QE3, seiring dengan meningkatnya biaya dari kebijakan tersebut atas stabilitas finansial, hal ini mengakibatkan konsolidasi pasar saham AS pada Rabu. Sementara itu data ADP Non-Farm Employment Change menunjukkan hasil positif di 238,000 diatas ekspektasi 199,000, hal ini menunjukkan perbaikan pasar tenaga kerja AS.
Indeks saham utama Eropa turut ditutup di posisi mixed pada hari Rabu (8/1). FTSE 100 memimpin top losers dengan loss -0.50% di 6,721.78. DAX dan CAC 40 ditutup flat masing-masing -0.09% (9,497.84) dan -0.04% (4,260.96). Sebagian besar pelaku pasar Eropa masih mengantisipasi keputusan ECB tentang kebijakan moneter yang akan ditempuh yang akan dirilis hari ini Kamis (9/1), terkait tingkat inflasi yang rendah. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Lanjut Menguat

Jakarta -Kemarin (08/01) IHSG berhasil menguat setelah sebelumnya sempat bergerak mixed. Penguatan IHSG tersebut karena investor merespon positifnya sejumlah data ekonomi AS seperti Neraca perdagangan AS yang membaik. Selain itu, investor juga melihat saat ini IHSG sudah berada di area jenuh jual. IHSG ditutup naik sebesar 0.59% ke level 4,200.59 atau 24.78 poin. Penguatan IHSG dipimpin sektor properti yang menguat sebesar 1.89%. Sementara itu, Investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 107 miliar.
 
Global Market
Sementara itu semalam Bursa Wall Street ditutup mixed, di mana Indeks Dow Jones turun 0.41% ke 16,462.74, Indeks S&P turun 0,02% menjadi 1,837.49, sedangkan indeks Nasdaq mengalami penguatan sebesar 0,30% ke level 4,165.61. Membaiknya data ADP Employment Change bulan Desember 2013, di mana terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 238,000 dari sebelumnya 229.000 semakin meningkatkan kekuatiran terhadap pengurangan stimulus AS.
 
JCI Prediction
Hari ini kami perkirakan IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya namun masih akan bergerak pada kisaran yang sempit. Investor tengah menunggu keputusan RDG BI terhadap BI Rate. Selain itu, Investor juga menanti data inflasi China yang akan di rilis hari ini. Secara teknikal, IHSG membentuk bullish harami, indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif, indikator stochastic masih bergerak menuju area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.114 dan resistance di level 4.230. (detik.com)

First Asia: IHSG Berpeluang Menguat

Jakarta -IHSG kemarin berhasil rebound terbatas setelah terkoreksi selama tiga sesi perdagangan terakhir, ditutup naik 24,787 poin (0,6%) di 4200,593. Penguatan IHSG terutama dipicu reboundnya sejumlah saham sektoral yang harganya sudah terkoreksi tajam seperti saham emiten BUMN perbankan, pertambangan batubara dan perkebunan. Penguatan indeks kemarin selain ditopang kondusifnya bursa saham global juga turut dipicu data cadangan devisa Indonesia Desember 2013 yang naik USD2,4 miliar menjadi USD99,4 miliar.
Respon positif investor global atas penawaran obligasi valas pemerintah sebesar USD4 miliar dalam dua seri masing-masing USD2 miliar dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun ikut mengangkat sentimen di pasar saham kemarin. Saat ini pasar saham global tengah menunggu data tingkat pengangguran AS yang keluar akhir pekan ini. Diperkirakan angka pengangguran akan menurun menyusul meningkatnya angka kesempatan kerja sektor swasta Desember lalu yang mencapai 238 ribu di atas perkiraan konsensus sebanyak 203 ribu. Tingkat pengangguran AS November lalu turun ke 7%. Kondisi ini menimbulkan spekulasi The Fed akan meningkatkan besaran pengurangan stimulusnya dari saat ini USD10 miliar per bulan. Merespon hal tersebut indeks DJIA dan S&P ditutup di teritori negatif masing-masing melemah 0,41% dan 0,02%.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang melanjutkan penguatan namun terbatas. Pasar tengah menanti keputusan Bank Indonesia (BI) mengenai BI Rate yang diperkirakan akan tetap di tahan di 7,5%. IHSG hari ini diperkirakan bergerak dengan support di 4160 dan resisten terdekat di 4225. (detik.com)

Harga Emas Antam Turun Lagi Seribu Perak

Jakarta -Emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun Rp 1.000/gram hari ini Kamis (9/1/2014), setelah hari sebelumnya juga turun Rp 1.000/gram.
Mengutip situs resmi Logam Mulia Antam, emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram turun dari Rp 531.000 menjadi Rp 530.000.
Sementara harga jual kembali atau buyback tetap di Rp 473.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 530.000
  • 5 Gram : Rp 2.505.000
  • 10 Gram : Rp 4.960.000
  • 50 Gram : Rp 24.600.000
  • 500 Gram : Rp 245.300.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Tembus 4.200, Target IHSG Berikutnya 4.450

INILAH.COM, Jakarta – Menutup perdagangan Rabu (8/1/2014), IHSG menguat ke atas 4.200. Menurut analis, target harga berikutnya 4.400-4.450. Seperti apa?
Pada perdagangan Rabu (8/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 24,79 poin (0,59%) ke posisi 4.200,593. Intraday terendah 4.161,193 dan tertinggi 4.204,302.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, setelah bertahun-tahun, baru kali ini terjadi support testing, sampai jaraknya hanya poin. "Sudah lama sekali saya tidak mengalami 'pengujian suport' sampai mendebarkan seperti ini," kata dia di Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Dia mengaku sebenarnya juga sempat takut. "Itu sebabnya saya sempat lepas sebagian posisi. Tapi, karena sore ini harga kembali menembus resistance, saya memutuskan untuk kembali menambah posisi, meski bukan pada counter yang sama," ujarnya.
Sementara itu, dia menjelaskan, penutupan Dow Jones Industrial Average (DJIA) semalam masih belum positif. "Masih belum tembus resistance. Tapi, posisi closing Hang Seng, terlihat sudah mampu menembus resisten pertama. Strait Times Index (STI) juga running di atas resisten sejak pagi," papar dia.
Itu sebabnya, kata dia, IHSG sore hari ini terlihat berusaha menembus kisaran resistance 4.195-4.200. "IHSG akan kembali ke dalam tren naik jangka pendek, jika resistance ini mampu ditembus," ucapnya.
Satrio berharap, hari ini adalah hari terakhir di mana dirinya harus deg-degan lagi menghadapi support testing. "Eh, tapi kalau dikasih lagi, saya siap lah. Kalau 4.154 ditembus, saya akan berusaha untuk exit. Tapi, karena 4.200 yang ditembus, pingin saya 4.400-4.450. Gak tau deh, dikasih-nya berapa," imbuh Satrio.

ACST Gunakan 99,16% Dana Hasil IPO

INILAH.COM, Jakarta - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) hingga akhir 2013 telah mempergunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp239,77 miliar atau sekitar 99,16%.
Perusahaan jasa konstruksi ini menyerap dana tersebut untuk modal kerja sebesar Rp136,64 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2013).
Selain itu, perseroan juga mempergunakan untuk membayar utang bank atau refinancing sebesar Rp75 miliar dan sebesar Rp28,13 miliar untuk belanja modal. Adapun, sisa dana IPO sebesar Rp2,02 miliar disimpan ke Bank BII.

ANTV Berharap Maret Bisa IPO

INILAH.COM, Jakarta - PT Intermedia Capital (ANTV) menyambangi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), untuk menjalani proses sebelum pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO).
Hari ini (Rabu, 8/1/2014) perseroan mengelar mini expose dihadapan jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai syarat sebelum IPO.
Dirut PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) selaku induk usaha PT Intermedia Capital (IMC), Erick Thohir mengatakan, sebelum melaksakan IPO perseroan berkonsultasi dengan pihak bursa dan direncanakan akan melepas 15% saham ke publik.
"Kemungkinan kita diangka 15 persen (melepas saham ke publik), kata Erick seusai melakukan mini expose di gedung BEI, Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Setelah melaksanakan mini expose dan menyelesaikan segala persyaratan IPO, maka perseroan tinggal menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Erick berharap, ANTV bisa mencatatkan sahamnya di papan perdagangan bursa pada kuartal pertama 2014. "Target (listing) bulan Maret," ucap Erick.
Dana hasil IPO, kata Erick, akan dipergunakan perseroan untuk pengembangan bisnis ANTV. "Buat digunakan untuk perkembangan karena ANTV nggak ada utang," ucap dia.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan menunjuk dua penjamin emisi yakni PT Ciptadana Securities dan PT Sinarmas Sekuritas.
Sebelumnya Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, pada Januari 2014 ada dua perusahaan yang melaksanakan mini expose, salah satunya PT Intermedia Capital (ANTV).
"ANTV memakai buku keuangan September 2013. Sedangkan dananya belum diketahui karena belum menentukan harga sahamnya," kata Hoesen beberapa waktu lalu.

14 Saham Pilihan Sebelum & Sesudah Pemilu 2014

INILAH.COM, Jakarta – Sebelum pemilu 2014, IHSG diprediksi cenderung melemah ke bawah 4.000. Di sisi lain, indeks potensial menuju 5.000 pascapemilu. Inilah saham pilihan sebelum dan sesudah pemilu.
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, sektor konsumsi naik paling tinggi tahun 2013 sebesar 13,8%. Di sisi lain, yang terperosok paling dalam sebesar 23,3% adalah sektor pertambangan. "Kenaikan dan penurunan itu menghasilkan rerata IHSG yang minus 0,98% sepanjang 2013," katanya kepada INILAH.COM.
Sebagai perbandingan, imbal hasil obligasi 2013 minus sebesar 10%. "Obligasi pemerintah yang turun paling besar, 12,35% sedangkan obligasi korporasi justru memberi keuntungan positif hampir 2%," ujarnya.
Dengan kalkulasi sederhana, dengan 4 variabel utama, yaitu 2 variabel negatif (rupiah dan Inflasi) dan 2 variabel positif (pertumbuhan ekonomi dan BI Rate), selisihnya adalah sekitar 20%. "Maka dengan kata lain, IHSG setidaknya menawarkan imbal hasil impas sebesar 20%," papar dia.
Imbal hasil tersebut ditambah dengan pertumbuhan keuntungan emiten sebesar 13%. Karena itu, target kenaikan IHSG seharusnya 33%. "Akan tetapi, yang terjadi malah IHSG termasuk yang jeblok terdalam di Asia, dengan diskon akhir tahun, turun 0,98%," ungkap dia.
Hal tersebut, David menegaskan, hendaknya dicermati sebagai kesempatan pada awal tahun 2014 ini ketika IHSG terkoreksi.
Lebih jauh dia menjelaskan, di tengah penjualan bersih asing hampir Rp21 triliun, kapitalisasi pasar tahun lalu juga hanya naik 2,2% menjadi Rp4,2 kuadriliun. Angka tersebut masih hanya sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sedangkan Malaysia sudah 4,5 kali lebih besar. "Akibatnya IHSG masih bervolatilitas tinggi karena pasar yang cenderung kurang efisien," tuturnya.
Tahun lalu, kata dia, Bursa Efek Indonesia berhasil menggalang dana dengan nilai emisi sebesar Rp16,7 triliun. "Akan tetapi, sekitar setengah dari jumlah emiten yang baru melantai lalu sahamnya malah bergerak negatif," timpal dia.
Sektor defensive, lanjut David, cukup menahan kejatuhan IHSG. Namun, hanya 4 sektor saham yang positif, yaitu sektor konsumsi, perdagangan, properti dan infrastruktur. "Turunnya IHSG lebih banyak disumbangkan oleh emiten berorientasi impor dan yang penjualannya sensitif terhadap faktor global," tandas dia.
Dia atas semua itu, David menyodorkan 14 saham di tahun 2014 yang terbagi menjadi 2 tema investasi yakni sebelum dan sesudah Pemilu.
Sebelum Pemilu (semester I-2014), David memperkirakan, IHSG cenderung bergerak ke bawah level 4.000. "Sebaiknya investor memilih sektor saham defensif," ucapnya.
Untuk saham-saham defensif, David menyodorkan tujuh saham pilihan. Saham-saham tersebut adalah PT Gudang Garam (GGRM), PT Jasa Marga (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT United Tractor (UNTR), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).
Sedangkan sesudah Pemilu (semester II-2014) IHSG berpotensi kembali menuju level 5.000. Lalu tesis investasi berpindah ke sektor saham siklikal, seperti PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Ciputra Surya (CTRS), PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), dan PT Semen Indonesia (SMGR).
Tahun 2014 adalah tahun tematik politik. "Don Lucchesi pernah berkata bahwa "Keuangan adalah pistol. Politik adalah mengetahui kapan harus menarik pelatuk!" imbuh David mengutip Don Lucchesi. "Finance is a gun. Politics is knowing when to pull the trigger." 

Bursa Asia 'Merah', IHSG Ikutan Melemah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak flat cenderung menipis mengikuti sentimen negatif bursa Asia. Saham-saham unggulan yang kemarin sempat naik kini mulai dilepas kembali.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.240 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.235 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menipis 0,625 poin (0,01%) ke level 4.199,968. Sedangkan Indeks LQ45 turun tipis 0,161 poin (0,02%) ke level 698,821.
Mengawali perdagangan, Kamis (9/1/2014), IHSG dibuka turun tipis 4,019 poin (0,10%) ke level 4.196,574. Indeks LQ45 berkurang 0,872 poin (0,12%) ke level 698,110.
Aksi beli selektif masih terjadi namun tak mampu membawa indeks ke zona hijau. Saham-saham lapis dua terkena aksi jual yang cukup marak.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, melemah tipis 3,907 poin (0,09%) ke level 4.196,686. Sementara Indeks LQ45 menipis 1,044 poin (0,15%) ke level 698,938.
Kemarin IHSG bergerak fluktuatif naik-turun antara zona merah dan hijau sebelum akhirnya ditutup naik 24 poin. Indeks berhenti pas di level 4.200.
Semalam indeks acuan di pasar saham Wall Street berakhir mixed jelang pertemuan The Federal Reserve. Indeks S&P berakhir datar sementara Nasdaq mampu menguat dan Dow Jones melemah.
Bursa-bursa di Asia cenderung bergerak melemah pagi hari ini. Namun tak semuanya bercokol di zona merah, bursa saham Singapura masih bisa positif dengan penguatan yang tipis.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 0,99 poin (0,05%) ke level 2.043,35.
  • Indeks Hang Seng berkurang 27,84 poin (0,12%) ke level 22.968,75.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 225,78 poin (1,40%) ke level 15.895,67.
  • Indeks Straits Times naik tipis 3,33 poin (0,11%) ke level 3.153,98.
sumber: detik.com

Metland Andalkan Devisi Hotel di Bali

INILAH.COM, Jakarta - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) kian ekspansi di segmen hotel di Bali. Perseroan menambah jumlah hotel untuk menyasar wisatawan pulau Dewata tersebut.
Perseroan sudah memiliki lahan untuk mendukung rencana tersebut. Rencananya akan mendirikan hotel dengan merek perseroan, Metland Hotel. Ekspensi perseroan juga dilakukan dengan mengoperasikan Hotel Horison di Seminyak Bali. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (8/1/2014).
Langkah awal tahun ini, semua hotel dalam jaringan perseroan akan berubah nama menjadi Metlan Grand Hotelm Metland Premium Hotel.

Dow & Indeks S&P Turun, Nasdaq Naik

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS lebih rendah pada Kamis (9/1/2013) setelah risalah dari pertemun FOMC The Fed Desember lalu. Isinya pengurangan stimulus moneter harus dari waktu ke waktu.
Indeks S&P turun 0,02% ke 1.837,49. Indeks Dow Jones lebih rendah 0,4% ke 16.462,76. Untuk indeks Nasdaq lebih tinggi 0,3% ke 4.166,51. Demikian mengutip marketwatch.com.
Pelemahan berhasil tertahap dengan laporan pekerjaan sektor swasta. Data tersebut berisi gaji swasta naik 238.000 untuk Desember 2013.
Para pejabat Federal Reserve setuju pada pertemuan bulan Desember 2013 untuk mengurangi stimulus moneter sebesar US$10 milir. Jadi mulai Januari 2014 hanya US$75 miliar per bulan.
Kebijkan ini merupakan sentimen paling kontroversial bagi bursa saham. Risalah ini cukup menekan pergerakan indeks sebelum tertahan data pekerjaan sektor swasta tersebut.
Menurut Chris Gaffney, ahli strategi pasar senior di EverBank, pejabat Fed beralasan ekonomi sudah membaik sebagai alasan untuk mengurangi pembelian aset. Padahal belum sesuai dengan target awal seperti target inflasi 2,5% dan target pengangguran turun jadi 6,5%.
"Reaksi sebagian besar diredam karena pasar telah mengubah fokus mereka dari tapering stimulus moneter ke ekonomi dan pendapatan," kata Gaffney.
Perusahaan swasta menciptakan 238.000 pekerjaan pada Desember 2013, atau melebihi perkiraan. Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 215.000 pekerjaan. Data ini menjadi dasar untuk memperkirakan data pekerjaan pada Jumat pekan ini.

Waterfront Securities: IHSG Mix Cenderung Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 8 Januari 2014 ditutup menguat 0,59% pada level 4200. Sektor perkebunan menyumbangkan penguatan terbesar. Investor asing net sell Rp107,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah karena data ADP Employment yang lebih baik dari estimasi dan minutes dari pertemuan The Fed pada Desember lalu menimbulkan kecemasan bahwa penghentian stimulus The Fed akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Dari minutes FOMC tersebut menunjukkan para pejabat The Fed melihat manfaat ekonomi program pembelian obligasi bank sentral tersebut mulai mengalami penurunan, sehingga The Fed mulai mengurangi stimulus yang efektif mulai Januari 2014 ini. Namun dalam minutes tersebut tidak digambarkan jadwal untuk tahap-tahap pengurangan stimulus tersebut ke depannya. The Fed juga mengkhawatirkan biaya marjinal pembelian aset tambahan yang akan timbul dari risiko terhadap stabilitas keuangan. Data ADP Employment bulan Desember menunjukkan kenaikan penyerapan tenaga kerja menjadi sebesar 238 ribu dari bulan sebelumnya 229 ribu, dan lebih baik dari perkiraan yang sebanyak 203 ribu. Sementara itu IMF berencana untuk menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, karena membaiknya prospek ekonomi AS. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to up. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4161 — 4250. Rekomendasi: KLBF, TBIG, BMRI, TAXI, BBRI, AALI, BBCA, SMCB (detik.com)

IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin bergerak fluktuatif naik-turun antara zona merah dan hijau sebelum akhirnya ditutup naik 24 poin. Indeks berhenti pas di level 4.200.
Menutup perdagangan, Rabu (8/1/2014), IHSG naik 24,787 poin (0,59%) ke level 4.200,593. Sementara Indeks LQ45 menguat 4,510 poin (0,65%) ke level 698,982.
Indeks acuan di pasar saham Wall Street berakhir mixed jelang pertemuan The Federal Reserve. Indeks S&P berakhir datar sementara Nasdaq mampu menguat dan Dow Jones melemah.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks The Dow Jones jatuh 68,20 poin (0,41%) ke level 16.462,74. Indeks S&P 500 turun tipis 0,39 poin (0,02%) ke level 1.837,49. Indeks Komposit Nasdaq menguat 12,43 poin (0,30%) ke level 4.165,611.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa melanjutkan penguatan jika melihat posisinya yang masih rendah akibat koreksi sejak awal tahun. Aksi bargain hunting bisa mendorong IHSG ke zona hijau.
 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Meski sempat membuat pelaku pasar khawatir akan terjadinya pelemahan namun, IHSG pada perdagangan sesi kedua mampu berbalik arah menghijau. Pelaku pasar memanfaatkan rendahnya harga untuk masuk lebih banyak. Apalagi dengan kebijakan lot yang baru sehingga memungkinkan pelaku pasar mengambil lebih banyak porsi saham-saham harga premium yang sebelumnya belum tentu terjangkau a.l AALI, ITMG, LPPF, PTBA, dan lainnya. Selain itu, positifnya laju bursa saham Asia dan pembukaan pasar saham Eropa serta harapan positif akan hasil RDG-BI yang tetap mempertahankan level BI rate turut menopang hijaunya IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4204,30 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4161,19 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4200,59. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (9/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4145-4189 dan resistance 4216-4220. Berpola menyerupai piercing line di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG meski sempat turun namun, masih dapat bertahan di atas kisaran target support (4135-4158) bahkan sempat juga melampauinya sehingga memberikan sinyal yang cukup baik bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan. Akan tetapi, peluang kenaikan lanjutan ini sebaiknya dapat dikonfirmasikan dengan sentimen yang ada.
 
Semesta Indovest
Bursa AS ditutup mixed pada perdagangan Rabu dengan indeks Dow Jones turun 68,20 poin ke posisi 16.462,74, S&P 500 flat di 1.837.49, dan Nasdaq naik 0,3% ke posisi 4.165,61 poin. Pergerakan indeks ditopang oleh kabar dari minutes the Fed yang menggambarkan manfaat dari stimulus akan terus berkurang sehingga tapering dapat lebih cepat dilakukan. Dari data ekonomi, ADP Research Institute melaporkan terdapat tambahan tenaga kerja sebanyak 238.000 lebih baik dari perkiraan.
Bursa eropa mayoritas ditutup melemah terimbas baiknya data ekonomi AS menimbulkan spekulasi berlanjutnya paering lebih cepat. Indeks FTSE turun 0,5%, CAC turun 0,04%, dan DAX turun 0,09%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat bergerak positif akibat saham-saham yang sudah oversold cenderung mengalami rebound dan adanya aksi bargain hunting pelaku pasar untuk kembali masuk pada saham-saham yang harganya sudah murah. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ADRO, META, SSMS, BSDE, TLKM. (detik.com)

Kiwoom Securities: Penentuan BI Rate Pengaruhi Sentimen

Jakarta -Mixednya bursa dunia dan rapat penentuan BI Rate dapat mempengaruhi sentimen. IHSG melakukan rebound kembali ditutup pada level psikologis 4,200 kemarin diikuti oleh terbentuknya pola bullish harami yang masih memberi sinyal positif. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
EXCL – Fasilitas pinjaman
PT XL Axiata (EXCL) mendapatkan pinjaman senilai US$ 300 Juta dari Development Bank of Singapore (DBS). EXCL dan DBS Bank telah menandatangani perjanjian kredit tanpa jaminan pada 6 Januari 2014 dengan fasilitas kredit berjangka waktu tiga tahun terhitung sejak tanggal penarikan dana. Fasilitas kredit tersebut untuk pembiayaan kembali utang dan keperluan belanja modal tahun ini.
 
MASA – Belanja modal 2014
PT Multistrada Arah Sarana (MASA) menganggarkan belanja modal sekitar US$ 40 Juta - US$ 50 Juta pada tahun ini. Anggaran belanja modal tahun ini akan digunakan MASA untuk peningkatan utilisasi produksi pabrik ban mobil dari 75% di tahun 2013 menjadi 80%-85%. Dana belanja modal berasal dari kas internal dan sisa fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank OCBC NISP (NISP) pada Oktober 2013. MASA meraih pinjaman senilai US$ 170 Juta dari NISP yang digunakan untuk refinancing.
 
PSAB – Rencana ekspansi
PT J Resources Asia Pasifik (PSAB), melalui anak perusahaan PT Puncak Emas Gorontalo (PEG), berencana melakukan kegiatan eksplorasi tambang emas di Gorontalo serta membangun smelter dengan investasi sekitar Rp 2 Triliun. PEG telah menjalin kerjasama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Dharma Tani Marisa yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP) seluas 100Ha yang berada didalam lahan seluas 7,000 Ha milik perusahaan di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Tambang tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2016 dengan produksi 100,000 troy ounces per tahun. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Bakal Menguat

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah melemah. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,41% ke level 16.462,74, sementara S&P 500 turun sebesar -0,02% ke posisi 1.837,49. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini juga dibuka bervariasi. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah +0,79% ke level 15.99068. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka naik +0,12% ke 1.961,40. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil menguat +0,28% ke level US$92,59 per barel. Sedangkan harga emas Comex turun -0,01% ke posisi 1.225,40 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor menanti kebijakan bank sentral dalam menetapkan suku bunga acuan (BI Rate). Konsensus Analis sendiri memperkirakan BI tidak akan mengubah tingkat suku bunga acuan (tetap), karena positifnya data ekonomi Indonesia. Di sisi lain, cadangan devisa bulan Desember 2013 naik menjadi menjadi US$99,4 miliar.
Angka tersebut meningkat US$2,4 miliar dibandingkan posisi akhir November 2013 yang senilai US$97 miliar. Menurut BI, cadangan devisa dengan level itu dapat membiayai 5,6 atau 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, atau masih berada di atas standar kecukupan internasional.
Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dan masih berpotensi menguat setelah melemah dalam tiga hari dan membentuk hammer. Inverted head and shoulders pattern masih valid jika indeks bisa bertahan di support 4.160.
Kisaran indeks hari ini akan berada dalam support 4.173, dan resistance 4.216/4.232. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Rabu (8/1) Indeks Dow Jones ditutup turun 68,20 poin (-0,41%) ke 16.462,74 di tengah rilisnya catatan dari the Fed yang menyatakan manfaat stimulus moneter berkurang dari waktu ke waktu dan laporan gaji yang lebih baik daripada yang diantisipasi.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$93 per barel di New York di tengah penurunan permintaan minyak AS.
IHSG kemarin (8/1) ditutup naik 24,79 poin (+0,59%) ke 4.200,59 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp93 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. PGAS, BBCA, LPKR, INDF, dan BBNI.
Mata uang Rupiah terapresiasi 12.235 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG merupakan teknikal rebound, PSAR masih memberikan sinyal positif, stochastic berpeluang goldencross, MACD juga masih berada di area uptrend.
Pada perdagangan hari ini (9/1), kami melihat peluang perdagangan kecenderungan menguat melanjutkan kenaikan teknikal rebound, dan rekomendasi kami adalah Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.172-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, BSDE dan CTRP. (detik.com)

Wall Street Mixed Jelang Pertemuan The Fed

New York -Indeks acuan di pasar saham Wall Street berakhir mixed jelang pertemuan The Federal Reserve. Indeks S&P berakhir datar sementara Nasdaq mampu menguat dan Dow Jones melemah.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu akan melakukan pertemuan dua hari mulai 17 Januari 2014. Ini merupakan pertemuan resmi pertama tahun ini yang juga akan membahas rencana pengurangan stimulus.
Selama ini stimulus The Fed menjadi bahan bakar pendorong laju bursa Paman Sam. Indeks S&P sudah melonjak 30% sepanjang 2013 gara-gara pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan oleh The Fed tersebut.
"Pasar finansial seolah tidak bergerak sama sekali, jika melihat yang sudah-sudah memang butuh penyesuaian terlebih dahulu," ujar Darrell Cronk, kepala investasi regional dari Wells Fargo Private Bank di New York, seperti dikutip Reuters, Kamis (9/1/2014).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks The Dow Jones jatuh 68,20 poin (0,41%) ke level 16.462,74. Indeks S&P 500 turun tipis 0,39 poin (0,02%) ke level 1.837,49. Indeks Komposit Nasdaq menguat 12,43 poin (0,30%) ke level 4.165,611. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Indonesia Bergerak Positif

Jakarta -Bursa AS ditutup mixed pada perdagangan Rabu dengan indeks Dow Jones turun 68,20 poin ke posisi 16.462,74, S&P 500 flat di 1.837.49, dan Nasdaq naik 0,3% ke posisi 4.165,61 poin. Pergerakan indeks ditopang oleh kabar dari minutes the Fed yang menggambarkan manfaat dari stimulus akan terus berkurang sehingga tapering dapat lebih cepat dilakukan. Dari data ekonomi, ADP Research Institute melaporkan terdapat tambahan tenaga kerja sebanyak 238.000 lebih baik dari perkiraan.
Bursa eropa mayoritas ditutup melemah terimbas baiknya data ekonomi AS menimbulkan spekulasi berlanjutnya paering lebih cepat. Indeks FTSE turun 0,5%, CAC turun 0,04%, dan DAX turun 0,09%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan dapat bergerak positif akibat saham-saham yang sudah oversold cenderung mengalami rebound dan adanya aksi bargain hunting pelaku pasar untuk kembali masuk pada saham-saham yang harganya sudah murah. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain ADRO, META, SSMS, BSDE, TLKM.
 
Indonesia News Highlight
• Alam Sutera Akan Beli Surat Utang
• DSSA anggarkan Capex US$50 juta 2014
• Pelabuhan batubara PTBA beroperasi tahun 2014
• XL Kantongi Pinjaman USD300 Juta dari DBS
 
Trading Counter – Technical Analysis
• ADRO - Trading Buy (S1= 900, R1= 980)
• META – Trading Buy (S1= 235, R1= 250)
• SSMS – Trading Buy (S1= 880, R1= 915)
• BSDE – Trading Buy (S1= 1.220, R1= 1.280)
• TLKM – Trading Buy (S1= 2.065, R1= 2.125)
 
sumber: detik.com

Trust Securities: IHSG Ada Peluang Lanjutkan Kenaikan

Jakarta -Meski sempat membuat pelaku pasar khawatir akan terjadinya pelemahan namun, IHSG pada perdagangan sesi kedua mampu berbalik arah menghijau. Pelaku pasar memanfaatkan rendahnya harga untuk masuk lebih banyak. Apalagi dengan kebijakan lot yang baru sehingga memungkinkan pelaku pasar mengambil lebih banyak porsi saham-saham harga premium yang sebelumnya belum tentu terjangkau a.l AALI, ITMG, LPPF, PTBA, dan lainnya. Selain itu, positifnya laju bursa saham Asia dan pembukaan pasar saham Eropa serta harapan positif akan hasil RDG-BI yang tetap mempertahankan level BI rate turut menopang hijaunya IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4204,30 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4161,19 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4200,59. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (9/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4145-4189 dan resistance 4216-4220. Berpola menyerupai piercing line di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD masih downtrend dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG meski sempat turun namun, masih dapat bertahan di atas kisaran target support (4135-4158) bahkan sempat juga melampauinya sehingga memberikan sinyal yang cukup baik bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan. Akan tetapi, peluang kenaikan lanjutan ini sebaiknya dapat dikonfirmasikan dengan sentimen yang ada. (detik.com)