Jakarta -IHSG kemarin berhasil rebound terbatas setelah terkoreksi selama tiga sesi perdagangan terakhir, ditutup naik 24,787 poin (0,6%) di 4200,593. Penguatan IHSG terutama dipicu reboundnya sejumlah saham sektoral yang harganya sudah terkoreksi tajam seperti saham emiten BUMN perbankan, pertambangan batubara dan perkebunan. Penguatan indeks kemarin selain ditopang kondusifnya bursa saham global juga turut dipicu data cadangan devisa Indonesia Desember 2013 yang naik USD2,4 miliar menjadi USD99,4 miliar.
Respon positif investor global atas penawaran obligasi valas pemerintah sebesar USD4 miliar dalam dua seri masing-masing USD2 miliar dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun ikut mengangkat sentimen di pasar saham kemarin. Saat ini pasar saham global tengah menunggu data tingkat pengangguran AS yang keluar akhir pekan ini. Diperkirakan angka pengangguran akan menurun menyusul meningkatnya angka kesempatan kerja sektor swasta Desember lalu yang mencapai 238 ribu di atas perkiraan konsensus sebanyak 203 ribu. Tingkat pengangguran AS November lalu turun ke 7%. Kondisi ini menimbulkan spekulasi The Fed akan meningkatkan besaran pengurangan stimulusnya dari saat ini USD10 miliar per bulan. Merespon hal tersebut indeks DJIA dan S&P ditutup di teritori negatif masing-masing melemah 0,41% dan 0,02%.
Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang melanjutkan penguatan namun terbatas. Pasar tengah menanti keputusan Bank Indonesia (BI) mengenai BI Rate yang diperkirakan akan tetap di tahan di 7,5%. IHSG hari ini diperkirakan bergerak dengan support di 4160 dan resisten terdekat di 4225. (detik.com)