korea by dewanti

Thursday, December 12, 2013

Marak Aksi Jual Saat Penutupan, IHSG Mendarat di 4.212

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi yang cukup dalam setelah perdagangan preclosing, jatuh 59 poin. Hampir saja indeks lengser dari level 4.200.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.960 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.000 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 36,271 poin (0,85%) ke level 4.233,623 terkena sentimen negatif dari pasar global dan regional. Pelaku pasar masih menanti BI Rate yang akan diumumkan siang ini.
Indeks sama sekali tak menyentuh jalur hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks malah terus meluncur di teritori negatif sampai penutupan sesi siang.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 47,535 poin (1,11%) ke level 4.224,208 akibat tingginya tekanan jual. Pelaku pasar terus melepas saham gara-gara momentum negatif dari pasar regional.
Aksi ambil untung terjadi di seluruh sektor industri di lantai bursa, tak satu pun yang mampu menguat. Saham-saham unggulan dan lapis dua kena koreksi cukup dalam.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (12/12/2013), IHSG ditutup anjlok 59,525 poin (1,39%) ke level 4.212,218. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 13,785 poin (1,93%) ke level 700,241.
Sesuai prediksi analis, Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan alias BI rate di 7,5%. Pelaku pasar merespon pengumuman ini dengan lebih banyak melepas saham.
Asing terpantau cukup banyak lakukan aksi jual pada perdagangan hari ini. Transaksi investor asing hingga sore ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 435,1 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 111.070 kali pada volume 4,149 miliar lembar saham senilai Rp 4,347 triliun. Sebanyak 84 saham naik, sisanya 153 saham turun, dan 105 saham stagnan
Bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di zona merah hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari satu persen.
Bursa Singapura jadi satu-satunya pasar modal yang berhasil menguat di Asia. Bursa-bursa regional lainnya masih terjebak di zona merah sampai penutupan perdagangan.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 1,37 poin (0,06%) ke level 2.202,80. 
  • Indeks Hang Seng melemah 120,12 poin (0,51%) ke level 23.218,12. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 173,24 poin (1,12%) ke level 15.341,82. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,74 poin (0,06%) ke level 3.062,48. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Warran Solusi Tunas (SUPR-W) naik Rp 700 ke Rp 2.600, Lippo Insurance (LGPI) naik Rp 225 ke Rp 3.275, Renuka (SQMI) naik Rp 180 ke Rp 1.340, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 150 ke Rp 6.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.550 ke Rp 23.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 40.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 27.800, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 550 ke Rp 18.850. (detik.com)

Saham PTPP Layak Diperhatikan

INILAH.COM, Jakarta - Perusahaan pemeringkat Pefindo menaikkan rating PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan obligasinya dari A- menjadi A. Ini pertanda, perusahaan itu diprediksi berhasil mempertahankan pertumbuhan positif dalam jangka menengah.
Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis yang kuat di industri konstruksi nasional, peluang usaha yang stabil dari proyek-proyek pemerintah dan proteksi arus kas di atas rata-rata.
Saat ini, PTPP telah melakukan ekspansi usaha ke sektor properti, real estate, pracetak, infrastruktur, dan investasi. Pada akhir tahun perseroan menargetkan akan mendapatkan kontrak baru Rp19, 7 triliun dengan laba bersih sebesar Rp407 miliar atau naik 31%.
Nah, karena kinerja inilah PTPP mendapat rekomendasi beli dari para analis. Sahamnya yang hari ini diperdagagkan di kisaran Rp1.170 diprediksi akan menaik ke target Rp1.310 lalu Rp1.400.

Matacuna Group Beli Saham BWPT Senilai Rp605,84 M

INILAH.COM, Jakarta - Perusahaan asal Inggris yakni Matacuna Group Ltd membeli 558.382.640 saham PT BW Plantation Tbk (BWPT) senilai Rp605,84 miliar.
Transaksi pembelian saham BWPT dilakukan Matacuna pada 10 Desember 2013 dengan tujuan investasi. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/12/2013).
Pembelian jutaan saham BWPT dieksekusi pada harga Rp1.085 per saham. Setelah pembelian ini, maka Matacuna memiliki 558.382.640 saham BWPT atau 12,92% dari modal ditempatkan dan disetor BWPT.
Matacuna Group Ltd beralamat di MMG Trust (BVI) Corp, Morgan & Morgan Building, Pasea Estate, Road Town, Tortola, British, Virgin Islands.

BI Rate Bertahan di 7,5%

Jakarta -Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada hari ini, Kamis (12/12/2013) memutuskan untuk menahan BI Rate di 7,50%. Bank sentral juga menahan suku bunga lending facility dan Fasbi rate masing-masing di posisi 7,5% dan 5,75%.
"Hal ini dilakukan untuk membuat inflasi terarah di sasaran 4,5% plus minus 1% di tahun 2014," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah, Kamis (12/12/2013).
Difi menjelaskan, BI terus berupaya menekan defisit neraca transaksi berjalan ke arah lebih sehat.
"Ke depan, Bank Indonesia mencermati sejumlah risiko dalam perekonomian global dan nasional serta akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial," kata Difi.
Lebih jauh dikatakan Difi, BI juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah khususnya dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan, termasuk kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki kondisi struktural ekonomi. (detik.com)

Anjlok 47 Poin, IHSG Nyaris Balik ke 4.100

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris meninggalkan level 4.200 akibat tingginya tekanan jual. Pelaku pasar terus melepas saham gara-gara momentum negatif dari pasar regional.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 36,271 poin (0,85%) ke level 4.233,623 terkena sentimen negatif dari pasar global dan regional. Pelaku pasar masih menanti BI Rate yang akan diumumkan siang ini.
Indeks sama sekali tak menyentuh jalur hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks malah terus meluncur sampai posisi terendahnya hari ini di 4.214,867.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (12/12/2013), IHSG anjlok 47,535 poin (1,11%) ke level 4.224,208. Sementara Indeks LQ45 jatuh 10,837 poin (1,52%) ke level 703,189.
Aksi ambil untung terjadi di seluruh sektor industri di lantai bursa, tak satu pun yang mampu menguat. Saham-saham unggulan dan lapis dua kena koreksi cukup dalam.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 57.511 kali pada volume 1,945 miliar lembar saham senilai Rp 2,084 triliun. Sebanyak 53 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 101 saham stagnan
Bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di zona merah hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari satu persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 2,33 poin (0,11%) ke level 2.201,84. 
  • Indeks Hang Seng berkurang 122,16 poin (0,52%) ke level 23.216,08. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 250,38 poin (1,61%) ke level 15.264,68. 
  • Indeks Straits Times melemah 11,46 poin (0,37%) ke level 3.049,28. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Warran Solusi Tunas (SUPR-W) naik Rp 700 ke Rp 2.600, AKR (AKRA) naik Rp 150 ke Rp 4.850, MNC Sky (MSKY) naik Rp 50 ke Rp 2.250, dan Enseval (EPMT) naik Rp 50 ke Rp 3.875.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 40.250, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 750 ke Rp 27.850, Indocement (INTP) turun Rp 400 ke Rp 19.000, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 19.100. (detik.com)

BEI Hentikan Perdagangan Saham GTBO dan DOID

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sejak sesi pertama.
Keputusan suspensi dua perusahaan tercatat ini karenakan adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada sahamnya. Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (12/12/2013).
Penghentian perdagangan kedua saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama perdagangan hari ini sampai dengan pengumuman Bursa lebih lanjut.
Adapun saham GTBO mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp990 atau 176,79%, dari harga Rp560 pada 2 Desember 2013 menjadi Rp1.550 pada 11 Desember 2013.
Sedangkan untuk saham DOID terjadi peningkatan harga sebesar Rp53 atau 106,00%, yakni dari harga Rp50 pada 28 November 2013 menjadi Rp103 pada 11 Desember 2013.
BEI menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Saham SQMI Aktif Lagi di Bursa

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengizinkan kembali saham PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) di perdagangan sejak sesi pertama, perdagangan hari ini.
Saham SQMI dibuka kembali di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi pertama 12 Desember 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (12/12/2013).
BEI telah menghentikan sementara perdagangan saham SQMI sejak 17 Oktober 2013 di pasar reguler dan pasar tunai. Sebab BEI menilai Saham SQMI mengalami peningkatan harga komulatif sebesar Rp600 atau 107,14% yaitu dari harga penutupan Rp560 pada 1 Oktober 2013 menjadi Rp1.160 pada 16 Oktober 2013.
SQMI sebelumnya merupakan kode saham PT Albond Makmur Usaha Tbk yang bergerak di bidang perakitan motor. Namun saat ini telah berganti menjadi kode saham untuk PT Tenuka Coalindo Tbk yang bergerak di bidang pertambangan. Tercatat, saham SQMI mulai diperdagangkan dengan harga Rp1.160 per saham.

Bulog Siap Impor 350 Ribu Ton Gula Tahun Depan

Jakarta -Perum Bulog memperoleh izin impor gula mentah (raw sugar) dari Kementerian Perdagangan untuk tahun 2014. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan ini berencana membeli 350.000 ton raw sugar dari luar negeri.
"Bulog sudah dapat penunjukan dari Mendag untruk mengimpor raw sugar. Memang jumlahnya baru 350 ribu ton," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapim di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Nantinya raw sugar ini langsung didistribusikan Bulog ke pabrik-pabrik gula milik BUMN. Langkah ini ditempuh untuk mencegah kebocoran raw sugar di pasar-pasar.
"Bulog akan menyalurkan itu ke pabrik-pabrik gula di BUMN dengan demikian bisa mencegah kebocaran raw sugar di pasar bebas," sebutnya. (detik.com)

Jujur Saja, Indonesia Belum Siap Masuk Pasar Bebas ASEAN

Jakarta -Pemerintah pesimistis Indonesia bisa menjadi pemain utama saat pasar bebas ASEAN diberlakukan di tahun 2015. Apa alasannya?
"Saya membuat pertanyaan besar tentang MEA yang dimulai tahun 2016 awal. Saya ingin bertanya apakah sebagai bangsa kita telah siap? Tentu teman-teman akan menjawab masing-masing kita siap. Saya mengatakan secara jujur kita belum siap," ungkap Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun saat membuka Job Fair dan Loka Karya 2013 di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Faktor utama ketidaksiapan Indonesia menjadi pemain utama pasar bebas ASEAN adalah keterbatasan infrastruktur.
"Banyak faktornya mengapa kita tidak siap. Jadi Indonesia impossible. Infrastruktur apakah kita bisa penuhi untuk peningkatan daya saing bangsa di dalam ASEAN. Contohnya jalan saja, dan kondisi Papua saja dan itu semakin terjawab kita tidak mungkin siap di pasar bebas ASEAN," imbuhnya.
Selain infrastruktur masalah lain yang menjadi penghambat adalah Sumber Daya Manusia yang rendah dan ruwetnya birokrasi di Indonesia. Sehingga menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat yang harus ditangani secara cepat oleh pemerintah.
"Saya menyampaikan ini bukan menjadi kita pesimis tetapi lebih bekerja keras untuk antisipasi itu. Padahal daya politik kita lebih tinggi di ASEAN tetapi kalau kita tidak berhati-hati kita hanya menjadi penonton bukan pemain dan sangat memalukan kita yang besar ini hanya jadi penonton," katanya.
"Singapura itu peringkatnya nomor 2 dan mereka tidak punya sumber daya alam. Tetapi SDM mereka genjot di sektor. jasa. SDM kita banyak tetapi kita hanya tidur saja. What have I doing?," katanya. (detik.com)

Butuh Dana Rp 7.200 Triliun Guna Perbaiki 100% Jalanan dan Listrik di RI

Jakarta -Dalam 5 tahun kedepan, atau setidaknya tahun 2020 pemerintah menargetkan kondisi jalan 100% mulus dan elektrifikasi se-Indonesia mencapai 100%. Namun untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun.
"Pemerintah punya target apa yang sering disebut MP3EI atau rencana pembangunan jangka panjang, dimana pada 2020 pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sebesar US$ 10.000, kondisi jalan 100% mantab, kecepatan di jalan raya 60 kilometer per jam, listrik 100% se-Indonesia," kata Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Kementerian PPN/Bappenas, Bastary Pandji Indra di acara Penjajalan Minat Pasar Pembangunan Jalan Tol di Indonesia, di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).
Bastary mengungkapkan untuk mencapai target-target tersebut diperlukan dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun dalam 5 tahun ke depan.
"Tapi diperlukan dana untuk infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun. Jumlah ini sangat besar, namun diperkirakan yang mampu didanai dari kas pemerintah hanya sebesar Rp 2.000 triliun, sisa Rp 5.000 triliunnya dari mana? Itu didapat dari swasta, bagaimana proyek-proyek infrastruktur dapat menggandeng pihak sewasta melalui kerjasama pemerintah dan swasta," ucapnya.
Namun berkaca dalam 5 tahun terakhir, diakui banyak kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur tidak terlalu signifikan.
"Kurang dari 10% peran swasta dalam pembangunan infrastrukur yakni sekitar Rp 70 triliun dalam 5 tahun terakhir. Bahkan banyak proyek kerjasama swasta dan pemerintah ini tidak visible, salah satu contohnya proyek-proyek jalan tol di Sumatera," ungkap Bastary.
"Makanya banyak pihak yang menilai target ini terlalu ambisius ketika melihat realisasi gambaran pembangunan infrastruktur hingga tahun ini yang kita kedodoran, namun hal tersebut akan diperbaiki, dan kami yakin itu bisa tercapai," tutupnya. (detik.com)

Bursa AS Turun Respon Anggaran AS

INILAH.COM, New York - Bursa AS melemah pada Kamis (12/12/2013) dini hari tadi ke level terendah dalam sebulan terakhir. Investor merespon kesepakatan anggaran di Kongres AS yang dapat memicu The Fed segera mengurangi stimulus moneternya.
Indeks S&P melemah 1,1 persen ke 1.782,22.Untuk indeks Dow Jones melemeah 0,8% ke 15.843,53. Indeks Nasdaq kehilangan 1,4 persen menjadi 4.003,81. Demikian mengutip marketwatch.com.
Ketiga indeks utama tersebut mengalami kerugian sejak 7 November 2013 lalu. Indeks S&P di bawah level 1.800 untuk pertama kalinya sejak empat kali perdagangan. Indeks utama ini berakhir di level terendah sejak 20 November 2013 lalu.
Investor fokus pada kesepakatan anggaran AS yang resmi pada Selasa (10/12/2013). Kesepakatan tersebut meningkatkan spekulasi The Fed akan segera mengurangi stimulus moneter pada pertemuan 17-18 Desember 2013 mendatang.
"Ketidakpastian anggaran telah menjadi faktor yang memicu Fed meninjau kebijakan stimulus moneternya. Kami terus mencari kepastian waktu Fed mengurangi stimulus pada pertemuan pekan depan," kata Alan von Mehren, kepala analis di Danske Bank dalam catatannya.
Anggota Senat AS dari Demokrat dan Republik sepakat mengurangi belanja rutin dan menyesiakan US$23 miliar untuk mengurangi defisit dua tahun ke depan.
Pemerintah AS telah mengalami kegagalan dalam mencapai kesepakatan anggaran pada bulan Oktober lalu. Dampaknya operasional pemerintahan AS mengalami shutdown selama 15 hari.

Intervensi BI Batasi Pelemahan Rupiah

INILAH.COM, Jakarta-Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/12/2013) ditutup melemah tipis 5 poin (0,04%) ke posisi 11.985/11.995 dari posisi kemarin 11.980/11.990.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah masih dipicu oleh tingginya permintaan eksportir terhadap dolar AS. Tapi, pelemahan rupiah terbatas.
Sebab, tampak adanya upaya intervensi dari Bank Indonesia setelah rupiah melemah ke atas 12.000 per dolar AS. "Karena itu, rupiah mencapai level terlemahnya 12.012 dengan level terkuat 11.985 dari posisi pembukaan 11.990 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Secara keseluruhan, lanjut dia, faktor capital outflow akibat kondisi inflasi yang relatif tinggi untuk 2013 memicu arus modal keluar. Inflasi November di level 8,37%. "Kondisi ini, tampak dari pergerakan NDF di mana rupiah melemah. Ini menandakan spekulasi asing terhadap pelemahan rupiah," ujarnya.
Di NDF, lanjut dia, rupiah sudah melemah ke 12.015 per dolar AS. Aksi spekulasi pelemahan rupiah terlihat dari pergerakan NDF. "Hanya saja, masih terjadi intervensi BI sehingga pelemahan rupiah masih terbatas," tandas.
Dari ekstenal, kata dia, pelemahan rupiah juga dipicu oleh meningkatnya peluang tapering The Fed pada Desember ini setelah data tenaga kerja AS dirilis menunjukkan angka yang positif di atas ekspektasi.
Alhasil, rupiah melemah tipis meski dolar AS juga melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah tipis ke 79,93 dari sebelumnya 79,94. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke US$1,3767 dari sebelumnya US$1,3759 per euro," imbuh Christian.

Bursa China Naik 6% di Bulan Mei, Analis Bingung

INILAH.COM, Beijing - Bursa saham dalam siklus tahunan selalu melemah di bulan Mei. Tetapi bursa China justru mampu menguat pada bulan Mei tahun 2013 ini.
Saat bursa saham mengalami aksi jual di bulan Mei, indeks Shanghai naik hampir 6 persen. Kenaikan ini tertinggi di kawasan Asia. Bahkan indeks Nikkei pun turun 0,6% di bulan Mei lalu.
Sebagai perbandingan indeks Dow Jones dan indeks S&P melemah lebih dari tiga persen di bulan tersebut. Sementara indeks FTSE di London hanya mampu naik 2 persen.
Kinerja bursa China telah membingungkan pengamat bursa saham. Mereka hanya mengira akan positif sedikit saja. Paul Krake, dari the Peak: Macro Strategies, tidak dapat menemukan alasan indeks dapat mengalami reli.
"Tidak ada berita fundamental yang dapat mendorong (kenaikan) ini. Secara harfiah empat bulan pertama tahun ini struktur pasar di bawah standar. Tradisi aksi jual menjadi singkat dengan indeks memantul lebih tinggi," katanya seperti mengutip cnbc.com.
Managing Director, Equity Market Strategist, JP Morgan, Adrian Mowat menilai ada beberapa perbedaan besar di bursa China dari kinerja bursa yang lain. Serangkaian data ekonomi yang negatif dari China pada bulan Mei seperti kontraksi dalam kegiatan manufaktur. Data tersebut menambah kekhawatiran terhadap pemulihan di ekonomi China yang kehilangan momentum.
Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan mereka 2013 untuk China pada pekan ini. Pemerintah Chian belum merespon dengan langkah baru untuk mendorong pertumbuhan.
Pemerintah China seperti kehabisan cara untuk meningkatkan perekonomian. Bursa saham pun belum memanfaatkan stimulus.
"China harus mengelola tekanan inflasi, kenaikan upah, kenaikan biaya properti dan menggelontorkan dana untuk stimulus," kata Mowat.
Pada September 2012, pemerintah China mengeluarkan stimulus moneter senilai US$157 miliar. Tujuannya untuk menopang pertumbuhan hingga akhir tahun. Tetapi selama tahun 2012 pertumbuhan tahunan China sebesar 7,8 persen. Angka ini menjadi pertumbuhan terlemah sejak 1999. Pada kuartal pertama 2013, pertumbuhan ekonomi tiba-tiba melambat menjadi 7,7 persen.
Mowat menilai, ada kontradiksi besar di bursa China. "Saham China naik lebih dari 40 persen secara tahunan. Tetapi kemudian ada penurunan 40 persen secara tahunan," tambah Mowat.
Tetapi sekarang ini, investor fokus ke bursa Jepang daripada bursa China. Indeks Nikkei tahun ini naik hampir 29 persen. Sedangkan indeks Shanghai hanya lebih tinggi 1 persen pada periode yang sama.

Rupiah Bakal Uji Level 12.115

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (12/12/2013) ditprediksi melemah seiring peluang berlanjutnya arus capital outflow.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, Kamis ini, rupiah masih berpotensi melemah lebih lanjut. "Rupiah akan menguji level 12.115 dan bawahnya masih terbatas di 11.910. Rupiah masih terpengaruh negatif oleh faktor capital outflow," katanya kepada INILAH.COM.
Pada saat yang sama, lanjut dia, dolar AS berpeluang menguat seiring dengan peluaang tapering dari bank Sentral AS, The Fed pekan depan.
Sementara itu, dari data ekonomi sebenarnya masih cukup minim. Akibatnya, fokus pasar masih tertuju pada spekulasi tapering. "Semalam tidak ada data ekonomi penting yang dirilis di AS," ujarnya.
Nanti malam, lanjut dia, pasar akan mendapatkan data retail sales AS yang diperkirakan masih positif. Angkanya sudah diprediksi naik ke 0,6% dibandingkan sebelumnya 0,4%.
Kenaikan tingkat belanja konsumen tersebut, menurut Christian, bisa menjadi tambahan alasan yang kuat bagi The Fed untuk melakukan tapering. "Terutama, setelah adanya kesepakatan anggaran AS untuk mengurangi defisit dalam jangka dua tahun antara ketua komite anggaran DPR AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat," papar dia.
Selanjutnya, kata dia, tinggal menunggu pengambilan voting. Jadi, kemungkinan shutdown AS babak II terhidar. "Khususnya, jika pengambilan voting sudah dimulai dan rumusan anggaran tersebut tidak bermasalah," tandas dia.
Keputusan bipartisan itu, dia menegaskan, tinggal menunggu persetujuan baik dari Senat maupun DPR AS. "Diekspektasikan, pada bulan ini sudah terjadi voting. Secara keseluruhan, kondisi itu masih berpengaruh positif untuk dolar AS sehingga menjadi tekanan negatif bagi rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/12/2013) ditutup melemah tipis 5 poin (0,04%) ke posisi 11.985/11.995.

Energi Mega Raih Pinjaman US$203 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar US$203 jutadari Bank of America Merril Lynch (BAML), Bank of India dan Intesa Sanpaolo SpA.
Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 5 tahun dan suku bunga Libor + 6 % per tahun saat ini. Fasilitas pinjaman baru tersebut, selanjutnya akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi sebagian besar pinjaman sebelumnya. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Rabu (11/12/2013).
Dengan adanya pelunasan pinjaman tersebut perseroan dapat menghemat beban biaya bunga secara signifikan. Dengan melunasi pinjaman sebelumnya melalui fasilitas pinjaman dari BAML, perseroan dapat menghemat beban bunga tahun depan hingga sebesar US$26 juta per tahun.
Nilai penghematan tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan ke depan. Sebelumnya perseroan juga mendapatkan sebesar US$90 juta dari Bank of New York Mellon dengan pinjaman pada 5 Desember 2013 lalu.

Dibayangi Tapering Fed, IHSG Volatil

INILAH.COM, Jakarta – Membesarnya peluang tapering Fed membayangi laju IHSG. Indeks pun pada perdagangan Kamis (12/12/2013) diprediksi volatil cenderung melemah terbatas. Seperti apa?
Pada perdagangan Selasa (10/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 61,34 poin (1,46%) ke posisi 4.275,678. Intraday terendah 4.220,914 dan tertinggi 4.275,949.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG bergerak melemah setelah 2 hari menguat. "Kami melihat melemahnya indeks mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street malam sebelumnya," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Investor, lanjut dia, menunggu tercapainya kesepakatan anggaran belanja Amerika dan juga Fed meeting pekan depan. "Data pembukaan lowongan kerja Oktober yang bagus membuat kemungkinan tapering akan dilakukan lebih cepat dari ekspektasi," ujarnya.
Data pembukaan lowongan pekerjaan (job openings) di Amerika naik ke level tertinggi pada bulan Oktober. "Ini memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan optimistis terhadap bisnisnya walaupun saat itu terjadi shutdown," papar dia.
Fed saat ini, lanjut dia, terus mengamati perundingan anggaran yang masih berlangsung dengan tenggang waktu hingga 13 Desember 2013. "Perundingan tersebut untuk menghindari pemotongan otomatis seperti yang terjadi pada Oktober lalu," tuturnya.
Di atas semua itu, Purwoko memproyeksikan, IHSG akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah terbatas. "Kisaran support-resistance hari ini 4.240-4.290," imbuhnya.

Saham IPO Sawit Sumbermas Naik 2,98% ke Rp690

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Sawit Sumbermas Sarana pada pencatatan perdanya hari ini (Kamis, 12/12/2013) di buka naik 2,98% jadi Rp690 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp670 per saham.
PT Sawit Sumbermas Sarana yang memiliki kode emite (SMSS) sempat berada pada level tertinggi di posisi Rp710 dan terendah Rp670. Frekuensi sebanyak 185 kali , dengan volume sebesar 43.000 lot dan nilai total transaksi sebesar Rp14,5 miliar
Perseroan menawarkan 1,5 miliar lembar saham atau 15,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sehingga dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp1 triliun.
Dana tersebut, 60,5% digunakan untuk pengembangan usaha perseroan yang meliputi perluasan lahan perkebunan, pembangunan PKS serta sarana pendukungnya. Sementara sekira 25% akan digunakan untuk melunasi utang bank jangka panjang entitas anak, dan sebesar 14,5% akan digunakan untuk membiayai modal kerja. Perseroan telah menunjuk PT BNP Paribas, Mandiri Sekuritas dan RHB OSK sebagai pelaksana penjamin emisi efek (underwriter).

APLN Catat Penjualan Sementara Sebesar Rp4,4 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat marketing sales hingga November 2013 sebesar Rp4,4 triliun.
Investor Realtions PT Agung Podomoro Land Tbk, Wibisono mengatakan, perolehan marketing sales senilai Rp4,4 triliun dikontribusi besar dari The Podomoro City Extension sebesar 42,9%, diikuti Metro Park Residence 14,3%, Vimala Hills 14,2%.
"Kemudian, The Borneo Bay Residences di Balikpapan 9,6 persen, Grand Taruma 8,2 persen, dan Soho@Pancoran 5,9 persen," kata Wibisono dalam keterangan resmi perseroan, Rabu (11/12/2013).
Lebih lanjut Wibisono mengatakan, dalam penjualan lahan industri seluas 216 hektare di Karawang, Jawa Barat, pada 1 November 2013, PT Alam Makmur Indah (AMI), yang 70% sahamnya dimiliki APLN, menandatangani conditional sale and purchase agreement dengan PT AUA Development, perusahaan asal Taiwan, dengan nilai Rp1 triliun.
"Transaksi ini dianggap sebagai "one-off" dan non-recurring transaksi. Sesuai, ini belum termasuk dalam marketing sales dilaporkan di atas," ujar Wibisono.
Sedangkan pada 30 November 2013, kata Wibisono, PT Sinar Menara Deli (SMD) yang 58% sahamnya dimiliki APLN, meluncurkan Podomoro City Deli Medan, Sumatra Utara. Unit yang ditawarkan meliputi studio hingga dengan tiga kamar tidur dan harga jualnya antara Rp24 juta sampai Rp30 juta per meter persegi.

Agung Podomoro Akuisisi 69% Saham WSS Rp166 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) telah menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 69% saham PT Wahana Sentral Sejati (WSS) senilai Rp166 miliar.
Investor Realtions PT Agung Podomoro Land Tbk, Wibisono mengatakan, WSS memiliki lahan hampir satu hektar di daerah Kota (Glodok), Jakarta. Perusahaan berencana untuk menghancurkan bangunan tua yang saat ini berdiri dan mengubahnya menjadi sebuah kompleks dengan gedung pusat perdagangan baru (Trade Center) dan hotel budget.
"Melalui proyek ini, diharapkan citra daerah Glodok akan terangkat dan menjadi lebih modern dan lebih maju," kata Wibisono dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (11/12/2013) malam.

OSO Securities: IHSG Berpotensi Melemah

Jakarta -Perdagangan kemarin (11/12) IHSG ditutup melemah tipis 0,09% ke level 4,271.74. IHSG terkena aksi profit taking pasca kenaikan pada hari sebelumnya serta investor yang masih menanti rilisnya BI rate dan rapat FOMC terkait apakah The Fed akan melakukan pengurangan stimulus atau tidak.
Pelemahan IHSG dipimpin oleh sektor aneka industry yang melemah sebesar 1.04%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp172 miliar.
 
Global Market
Perdagangan semalam bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones melemah 0.81% di level 15,843.53, indeks S&P melemah 1.13% pada level 1,782.22, sementara indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan 1.40% berada pada level 4,003.81. Pelemahan di tengah kesepakatan anggaran dalam dua tahun kedepan untuk mencegah kembalinya shutdown pemerintah AS. Namun hal ini, direspon negatif oleh pasar karena menyebabkan spekulasi terhadap pemangkasan stimulus The Fed dapat akan lebih cepat. The Fed akan melaksanakan rapat FOMC pada 17-18 Desember 2013.
 
JCI Prediction
Pada hari ini kami perkirakan IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan seiring Bursa Asia tadi pagi dibuka dengan rata-rata melemah cukup dalam. Secara teknikal, kemarin IHSG berusaha untuk break middle Bollinger band, akan tetapi tidak kuat. Sehingga ini mengindikasikan ada potensi terjadi penurunan lagi pada hari ini. Seluruh indicator masih menunjukkan sideways dan menunggu konfirmasi selanjutnya. Kami perkirakan IHSG akan berpotensi turun kembali menuju level 4230 dengan resistance di level 4290. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Berpotensi Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG berfluktuasi (sempat minus 41 poin) dan ditutup minus 4 poin pada 4272 dipimpin oleh saham sektor aneka industri di tengah-tengah penurunan index bursa global, ketidakpastian jadwal tappering di AS, penurunan IDR/USD di atas 12K dan spekulasi windress. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp172 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed dengan potensi rebound pada kisaran 4241-4284 dengan pertimbangan: 4 indikator teknikal bergerak naik, indikator MACD: gx, muncul candle doji dan penurunan index kemarin diikuti dengan penurunan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah di tengah-tengah meningkatnya kemungkinan FED melakukan tappering off stimulus dalam waktu dekat. Kemarin bursa Wall Street ditutup melemah saat pelaku pasar semakin khawatir FED mungkin akan mengurangi stimulus dalam beberapa bulan ke depan setelah tercapai kesepakatan anggaran. Pagi ini bursa Asia dibuka melemah di tengah-tengah spekulasi FED akan umumkan tappering off stimulus pada FOMC pekan depan. Sehingga IHSG berpotensi dibuka melemah. (detik.com)

First Asia: IHSG Bergerak Bervariasi Terbatas

Jakarta -Memburuknya kondisi pasar saham Asia dan rupiah yang kembali menembus Rp.12000 per US dolar telah berdampak negatif bagi pergerakan IHSG kemarin. Namun menjelang akhir perdagangan IHSG berhasil mengurangi penurunannya ditutup hanya minus 3,935 poin (0,09%) di 4271,743 setelah sempat anjlok 40 poin sepanjang perdagangan. Membaiknya kondisi pasar akhir perdagangan kemarin ditopang penguatan saham TLKM, SMGR, dan GGRM.
Sedangkan koreksi indeks komposit kemarin terutama dipicu penurunan saham-saham yang bergerak di sektor otomotif, pertambangan, perdagangan, dan perbankan. Dari eksternal, faktor pemicu aksi jual masih terkait dengan rencana pengurangan stimulus The Fed yang semakin dekat jadwalnya dan menanti hasil Konferensi Partai Komunis China terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi China tahun depan. Sementara Wall Street tadi malam kembali terkoreksi. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing terkoreksi 0,81% dan 1,13% ditutup di 15843,53 dan 1782,22. Pasar mengantisipasi percepatan pengurangan stimulus The Fed menyusul kesepakatan Senat AS yang akan mengurangi belanja hingga USD63 miliar selama dua tahun yang akan menurunkan defisit anggaran hingga USD23 miliar. Kesepakatan ini masih akan menunggu persetujuan kongres akhir pekan ini.
Memasuki perdagangan hari ini, pergerakan IHSG diperkirakan akan bervariasi dalam rentang terbatas. Pelaku pasar saat ini tengah menanti keputusan Dewan Gubernur BI mengenai BI Rate yang diperkirakan akan ditahan di level saat ini 7,5%. Minimnya insentif positif dari eksternal dan pergerakan rupiah yang masih di level Rp.12000 akan membatasi peluang penguatan IHSG. Pergerakan IHSG diperkirakan akan menguji resisten di 4300 dan support di 4230 cenderung melemah. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Kembali Melemah

Jakarta -Bursa Wallstreet ditutup melemah pada tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 129,60 poin atau 0,81%, S&P 500 turun 1,13%, dan nasdaq turun 1,4%. Pelemahan indeks didorong oleh kesepakatan yang dicapai oleh partai Democrat dan Republik untuk mengurangi pemangkasan anggaran belanja negara otomatis dan defisit sampai dengan US$ 23 milyar dalam dua tahun, walaupun kebijakan ini masih memerlukan voting dari penguasa parlemen, partai Republik, namun diperkirakan hasilnya akan tetap sama dan meloloskan kebijakan ini untuk menghindari Shutdown pemerintahan seperti pada bulan Oktober lalu. Pelaku pasar juga menantikan kepastian kapan tapering akan dilakukan.
Bursa eropa ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa AS. Indeks FTSE turun 0,24%, CAC turun 0,1%, DAX turun 0,41%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan kembali melemah seiring pelemahan yang terjadi di bursa AS semalam dan bursa regional pagi ini, minat beli akan sedikit tertahan. Investor dapat melakukan Buy on Weakness. Saham-saham yang dapat diperhatikan hari ini antara lain TLKM, WSKT, WIKA, PTPP, SSIA.
 
Indonesia News Highlight
• Dua Investor Lepas Saham BWPT Rp 1,04 T
• Ancora Bidik Laba US$2 Juta di 2014
• ENRG Raih Pinjaman US$203 Juta
• Tiga Pilar Rambah Bisnis Susu Kotak
 
Trading Counter – Technical Analysis
• TLKM - Buy on Weakness
• WSKT – Buy on Weakness
• WIKA – Buy on Weakness
• PTPP – Buy on Weakness
• SSIA – Buy on Weakness

sumber: detik.com

Woori Korindo: IHSG Mengkonfirmasi Penurunan

Jakarta -IHSG berakhir dengan posisi penutupan yang cenderung flat yakni sebesar -0.09% di 4,271.743. Lima saham kapitalisasi besar yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain adalah ASII, UNVR, MNCN, EXCL, dan BMRI. Pola Evening Doji Star terbentuk dalam posisi penutupan. Tetap waspada karena IHSG masih memiliki tingkat volatilitas tinggi dengan tren singkat yang mudah berubah arah.
Pada hari Kamis (12/12) IHSG diperkirakan masih akan bergerak dalam range perdagangan yang sama seperti sebelumnya yakni di level support 4,192 dan resistance level di 4,320. IHSG berpeluang melakukan bearish reversal di bawah middle bollinger 4,290. Meskipun stochastic masih menunjukkan potensi bullish, namun MFI terlihat melakukan crossing ke bawah signal line 42.86 menandakan potensi capital outflow yang meningkat dan mengkonfirmasi penurunan IHSG. BI Rate akan diumumkan hari ini. (detik.com)

OSO Securities: Potensi Penurunan IHSG Masih Ada

Jakarta -Perdagangan kemarin (11/12) IHSG ditutup mendatar. IHSG menguat sebesar 1,45% ke level 4,275.67. IHSG terkena aksi profit taking pasca kenaikan pada hari sebelumnya serta investor yang masih menanti rilisnya BI rate dan rapat FOMC terkait apakah The Fed akan melakukan pengurangan stimulus atau tidak. Pelemahan IHSG dipimpin oleh sektor aneka industry yang melemah sebesar 1.04%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp172 miliar.
Perdagangan semalam bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Indeks Dow Jones melemah 0.81% di level 15,843.53, indeks S&P melemah 1.13% pada level 1,782.22, sementara indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan 1.40% berada pada level 4,003.81. Pelemahan di tengah kesepakatan anggaran dalam dua tahun kedepan untuk mencegah kembalinya shutdown pemerintah AS. Namun hal ini, direspon negatif oleh pasar karena menyebabkan spekulasi terhadap pemangkasan stimulus The Fed dapat akan lebih cepat. The Fed akan melaksanakan rapat FOMC pada 17-18 Desember 2013.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan seiring Bursa Asia tadi pagi dibuka dengan rata-rata melemah cukup dalam. Secara teknikal, kemarin IHSG berusaha untuk break middle Bollinger band, akan tetapi tidak kuat. Sehingga ini mengindikasikan ada potensi terjadi penurunan lagi pada hari ini. Seluruh indicator masih menunjukkan sideways dan menunggu konfirmasi selanjutnya. Kami perkirakan IHSG akan berpotensi turun kembali menuju level 4230 dengan resistance di level 4290.

Mandiri Sekuritas: IHSG Banyak Kena Sentimen Negatif

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan, menanti kesepakatan anggaran belanja Paman Sam. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,81% ke level 15.843,53, sementara S&P 500 juga turun sebesar -1,13% ke posisi 1.782,17. Sedangkan indeks saham Asia, pagi ini dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka melemah sebesar -0,88% ke 15.377,82. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan dibuka turun -0,74% ke 1.963,64. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melemah tipis -0,01% ke level US$97,43 per barel. Sedangkan harga emas Comex juga turun -0,33% ke posisi US$1.253,10 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, investor menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), yang salah satunya akan mengumumkan tentang suku bunga acuan (BI Rate). Di sisi lain, pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga masih menjadi pemberat bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Melihat kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas IHSG kembali akan menguji resistance falling wedges pattern di sekitar level 4.270 yang merupakan reversal pattern. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.244 dan resistance 4.300. IHSG terlihat sudah menyelesaikan sub wave C dalam corrective wave 4. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Rabu (11/12) Indeks Dow Jones ditutup turun 129,60 poin (-0,81%) ke 15.843,53 di tengah kesepakatan anggaran sementara di Washington yang meningkatkan spekulasi bahwa the Fed akan menarik program stimulus.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah naiknya persediaan minyak AS.
IHSG kemarin (11/12) ditutup turun 3,94 poin (-0,09%) ke 4.271,74 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp155 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, GGRM, SMGR, KLBF, dan TMPI.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 11.991 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG memberikan sinyal bahwa gagal break resistance 4,287, namun sinyal PSAR memberikan perubahan trend menjadi uptrend, MACD juga memberikan sinyal goldencross, dan volume perdagangan kemarin menurun dibanding perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan hari ini (12/12) kami melihat kecenderungan mixed, dengan rekomendasi trading buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak bergerak di kisaran 4.201-4.287 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. AISA, PTBA, dan TLKM. (detik.com)

Kiwoom Securities: Peluang Negatif Cukup Kuat

Jakarta -Tertekannya Dow Jones serta bursa regional dapat memberi sentimen negatif menjelang penentuan BI Rate siang nanti. IHSG turun tipis setelah bergerak cukup mixed kemarin. Serta, terbentuknya pola doji pada saat menguat mengindikasikan peluang negatif. Maka, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung melemah pada hari ini.
 
AISA – Rencana IPO anak perusahaan
Anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA), PT Bumiraya Investindo (BI), berencana IPO pada 2Q 2014 dengan target perolehan dana mencapai Rp 500 Miliar. BI merupakan perusahaan patungan antara AISA dengan Bunge Ltd. perusahaan agribisnis dari Amerika, dimana AISA tercatat memiliki 65% saham dan sisanya dimiliki Bunge. Dalam proses IPO, AISA akan menurunkan kepemilikan atas BI, dimana Kohlberg Kravis Roberts & Co. L.P. dan Bunge akan menyerap saham BI. BI merupakan perusahaan perkebunan sawit dengan luas lahan konsesi mencapai 90,000 Ha dimana baru 16,000 Ha merupakan areal tertanam.
 
ENRG – Cari pinjaman
PT Energi Mega Persada (ENRG) tengah mencari pinjaman baru senilai US$ 151.95 Juta walaupun baru saja menerima fasilitas pinjaman senilai US$ 90 Juta minggu lalu. Pinjaman baru akan digunakan untuk pelunasan pinjaman sebesar US$ 90 Juta yang didapat minggu lalu, serta pinjaman US$ 61.95 Juta kepada PST Finance Ltd. Pinjaman senilai US$ 90 Juta yang didapat dari Bank of New York Mellon (cabang Singapura) akan digunakan untuk melunasi pinjaman kepada ND Owen Holdings Ltd. (Cayman Island) sebesar US$ 30 Juta dan sisanya digunakan untuk modal kerja. Pada Desember 2011 lalu ENRG menerima pinjaman senilai US$ 233.94 Juta dari ND Owen yang akan jatuh tempo pada 21 Desember 2014. Pinjaman tersebut memiliki beban bunga 17% untuk tahun pertama dan 20% untuk tahun berikutnya.
 
SGRO – Penambahan areal tanam kebun sagu
PT Sampoerna Agro (SGRO) hingga 3Q 2013 telah menambah areal penanaman kebun sagu seluas 1,200 Ha. SGRO optimis penambahan areal penanaman kebun sagu dapat mencapai 1,600 Ha sampai akhir tahun ini. Bila target dapat terealisasi, maka total lahan tanaman sagu milik SGRO sudah mendekati 10,000 Ha. SGRO sudah merealisasikan penanaman kebun sagu seluas 8,000 Ha sampai akhir tahun lalu dan untuk tahun depan, SGRO menargetkan penambahan areal penanaman kebun sagu seluas 1,000 Ha sampai 2,000 Ha. SGRO optimis kurang dari 10 tahun seluruh lahan perkebunan sagu yang dimiliki akan tertanam. SGRO sendiri memiliki izin untuk membuka perkebunan sagu di lahan seluas 21,000 Ha dengan konsesi kebun yang cukup luas berlokasi di Selat Panjang, Kepulauan Meranti (Riau).
 
SMGR – Penjualan semen
PT Semen Indonesia (SMGR) hingga November 2013 telah menjual 23.41 juta ton semen atau naik 14.6%Yoy. Penjualan SMGR lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan industri semen sebesar 6.4%Yoy. Dari total penjualan tersebut, penjualan domestik SMGR naik 13.5% menjadi 23.09 juta ton. Sementara total penjualan ekspor meningkat menjadi 335.3% menjadi 317,556 ton. SMGR optimis dapat mencapai penjualan semen sebanyak 26 juta ton sampai akhir 2013 dikarenakan pada bulan Desember, permintaan semen dari sektor infrastruktur diperkirakan akan meningkat. Manajemen SMGR memperkirakan tahun depan permintaan semen akan menurun seiring kenaikan suku bunga, depresiasi rupiah dan tarif dasar listrik dan diperkirakan penjualan SMGR di tahun depan tumbuh 8%-10%. (detik.com)

Waterfront Securities: Pasar Menantikan BI Rate

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 11 Desember 2013 ditutup melemah 0,09% pada level 4271. Sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Sektor infrastruktur dan keuangan mengalami kenaikan. Investor asing melakukan net buy Rp171,8 miliar. Indeks di bursa Wall Street berlanjut melemah ditengah kemungkinan yang semakin besar bahwa The Fed akan melakukan pengurangan stimulusnya mulai pertemuan Desember ini. Para negosiator Kongres AS telah menyepakati anggaran belanja AS yang akan mengurangi pemangkasan belanja secara otomatis sebesar USD60 miliar selama dua tahun dan akan mengurangi defisit hingga USD20-23 miliar. Namun anggaran tersebut tidak menaikkan batas atas utang AS, yang berpotensi menimbulkan adanya shutdowm lagi setelah bulan Februari mendatang. Proposal mengenai anggaran tersebut akan dimintakan persetujuan terlebih dulu kepada para pemimpin Kongres. Fitch Ratings menyatakan proposal tersebut mengindikasikan perbaikan pada fungsi dari pembuatan anggaran serta meng usulkan pengurangan risiko yang dapat menyebabkan shutdown pemerintahan dan krisis utang lagi. Voting mengenai anggaran belanja tersebut akan dilakukan di DPR AS paling cepat pada hari Kamis. Dari domestik, pasar akan menantikan keputusan RDG BI hari ini mengenai BI Rate. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4246 — 4331. Rekomendasi : ADRO, BBCA, TLKM, BMRI, CPIN, BWPT, BBNI, PGAS, SMGR, MAPI. (detik.com)

Laju Rupiah Terhadap Dolar AS Kian Melemah

JAKARTA, suaramerdeka.com - Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI), laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah. Menurut Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, pelaku pasar yang tidak terlalu merespon belum jelasnya sentimen penentuan arah BI rate, bisa jadi penyebabnya
"Para pelaku pasar lebih memilih sentimen yang lebih jelas dari kemungkinan tapering off stimulus The Fed di bulan ini yang berimbas pada kenaikan laju nilai tukar USD," ujar Reza, Kamis (12/12).
Ditambahkan, selain itu, USD kembali perkasa dengan adanya sentimen jelang akhir tahun dari pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pekan depan yang dibarengi dengan sentimen kesepakatan anggaran AS yang akan dibahas kembali.
"Bahkan sentimen tersebut berhasil mengalahkan kenaikan Euro yang juga sedang naik seiring membaiknya perekonomian zona Euro," paparnya.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp12.105-11.987 per USD menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI). "Laju Rupiah berada tipis di target support Rp12.000 per USD," tutur Reza.
Sebelumnya, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan pelemahan. Pada penutupan sore kemarin, Rupiah melemah di level Rp11.991 per USD.
Rupiah melemah 71 poin atau 0,60 persen menjadi Rp11.991 per USD, dari penutupan kemarin sore di kisaran Rp11.991 per USD. Dalam pergerakannya, Rupiah sempat menembus Rp12.020 per USD di level tertinggi, sedangkan di level terendah hanya mampu menguat di level Rp 11.920 per USD.

Pasar Negatif, Saham Perdana Sawit Sumbermas Naik 6%

Jakarta -Saham perdana PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 6% menjadi Rp 710 meski situasi pasar negatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah. Perseroan menjual saham IPO di harga Rp 670 per lembar.
Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/12/2013), saham SSMS berada di kisaran Rp 690 per lembar. Sebanyak 116.633 lot sahamnya sudah ditransaksikan 768 kali senilai Rp 39,6 miliar.
Perseroan memperoleh dana segar sekitar Rp 1,45 triliun dalam IPO ini. Jumlah saham yang dilepas 1,5 miliar lembar saham atau 15,7% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dana hasil IPO tersebut, sebesar 60% akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan yang meliputi perluasan lahan perkebunan, pembangunan PKS serta sarana pendukungnya.
Sementara sekitar 25% akan digunakan untuk melunasi utang bank, dan sebesar 15% akan digunakan untuk membiayai modal kerja.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT BNP Paribas Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB OSK Securities Indonesia.
Perseroan merupakan emiten ke-30 yang melantai di BEI tahun ini, dan kedua terakhir tahun ini. Emiten terakhir yang akan masuk lantai bursa adalah Sido Muncul pada IPO tanggal 18 Desember mendatang.
 
Berikut 29 emiten yang sudah masuk bursa:
PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Apexindo Pratama Duta (APEX) (relisting), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Nusa Raya Cipta (NRCA), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII), PT Victoria Investama Tbk (VICO), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT), PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), PT Arita Prima Indonesia Tbk (APII), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD). (detik.com)

Tekanan Bursa Global dan Regional Bikin IHSG Negatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena sentimen negatif dari pasar global dan regional sehingga dibuka melemah. Pelaku pasar menanti BI Rate yang akan diumumkan siang ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.020 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin di Rp 12.000 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 35,128 poin (0,92%) ke level 4.323,615. Sedangkan Indeks LQ45 berkurang 9,178 poin (1,17%) ke level 705,661.
Mengawali perdagangan, Kamis (12/12/2013), IHSG dibuka jatuh 36,271 poin (0,85%) ke level 4.233,623. Sementara Indeks LQ45 dibuka anjlok 9,156 poin (1,28%) ke level 704,870.
Aksi ambil untung terjadi di seluruh sektor industri di lantai bursa, tak satu pun yang mampu menguat. Saham-saham lapis dua kena koreksi cukup dalam.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 45,243 poin (1,06%) ke level 4.226,500. Sedangkan Indeks LQ45 terkoreksi 10,889 poin (1,53%) ke level 705,137.
Kemarin IHSG menipis 3 poin setelah seharian anjlok di zona merah. Koreksi indeks bisa sedikit berkurang berkat aksi beli menjelang penutupan perdagangan.
Semalam Wall Street terkena koreksi cukup parah dalam sebulan terakhir setelah ada penghapusan salah satu sektor anggaran sementara yang diajukan pemerintah. Hal ini memicu The Federal Reserve untuk mempercepat pengurangan program stimulusnya.
Bursa-bursa di Asia pagi tadi dibuka kompak melemah di teritori negatif. Namun bursa saham China secara perlahan bisa menanjak ke zona hijau meski hanya naik tipis.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,22 poin (0,06%) ke level 2.205,39.
  • Indeks Hang Seng turun 30,98 poin (0,13%) ke level 23.307,26.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 192,59 poin (1,24%) ke level 15.322,47.
  • Indeks Straits Times melemah 8,96 poin (0,29%) ke level 3.051,78.
sumber: detik.com

Investor Waspadai Penurunan Rupiah

SEMARANG, suaramerdeka.com - Tren pelemahan rupiah yang terus berlanjut masih menjadi fokus utama para investor asing ataupun lokal untuk berhati-hati dalam berinvestasi di pasar obligasi.
"Guna mengendalikan rupiah, Bank Indonesia memilih menggunakan reverse repo atau transaksi beli efek dengan janji jual kembali pada waktu. Karena itu hingga akhir tahun BI rate diperkirakan tetap di level 7,5%," Melcy RS Makarawung, Kepala Cabang Sentra Investasi Danareksa (SID) Semarang, kemarin.
Sejak akhir 2012 hingga 6 Desember 2013, rupiah telah mengalami depresiasi sebesar 22,17%, atau meningkat dari Rp 9.795 per dolar AS menjadi Rp 11.964 per dolar AS. Rata-rata nilai tukar rupiah pada 2013 mencapai Rp 10.347 per dolar AS, lebih tinggi dari rata-rata di 2011 sebesar Rp 8.772 per dolar AS, dan di 2012 sebesar Rp 9.386 per dolar AS.
Menurut dia, Bank Indonesia dapat menggunakan reverse repo atau BI rate untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Dan langkah yang ditempuh bank sentral dengan menarik uang yang beredar, dapat dilihat dari peningkatan outstanding reverse repo yang terus terjadi selama minggu lalu, yaitu sebesar Rp 27,1 triliun. "Selain itu meningkatnya kepemilikan domestik bank sebesar Rp 24,97 triliun, menjadi Rp 381,3 triliun dari 29 November hingga 4 Desember 2013," ujarnya.
Indeks yield obligasi pemerintah tercatat meningkat 6 bps dari 8,72% menjadi 8,78% pada akhir minggu lalu. Credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia per 6 Desember sebesar 225 bps, turun 10 bps dari minggu sebelumnya.
Kepemilikan Bank Indonesia dalam obligasi pemerintah per 4 Desember 2013 turun menjadi Rp 3,3 triliun, sedang kepemilikan asing naik Rp 1,72 triliun dari Rp 324,2 triliun menjadi Rp 325,9 triliun. Di sisi lain, kepemilikan domestik bank akhir minggu lalu mencapai Rp 381,2 triliun. "Dari data tersebut tampak bahwa Bank Indonesia menarik uang yang beredar dengan menggunakan reverse repo, atau melakukan kebijakan pengetatan moneter," paparnya.
Sementara itu tren peningkatan yield obligasi melambat untuk tenor panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan yield curve yang tertekan lebih dalam untuk tenor pendek. Rata-rata peningkatan untuk tenor pendek sebesar 0,21%, sedangkan untuk tenor menengah dan panjang masing-masing sebesar 0,026% dan 0,008%.
"Total perdagangan obligasi pemerintah minggu lalu mencapai Rp 37,36 triliun, naik Rp 61,8 miliar dari minggu sebelumnya yang mencapai Rp 37,28 triliun. Sedang perdagangan obligasi koporasi pada minggu lalu total mencapai Rp 2,24 triliun, naik Rp 708 miliar dari minggu lalu," terangnya.

Setelah Lompat Rp 10.000/Gram, Emas Antam Turun Rp 3.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kali ini turun setelah sempat melompat Rp 10.000/gram di hari sebelumnya.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Kamis (12/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram turun dari Rp 538.000/gram menjadi Rp 535.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Antam turun dari Rp 473.000/gram menjadi Rp 469.000/gram.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 247.800.000
  • 100 gram Rp 49.650.000
  • 50 gram Rp 24.850.000
  • 10 gram Rp 5.010.000
  • 1 gram Rp 535.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Bursa Global dan Regional Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 3 poin setelah seharian anjlok di zona merah. Koreksi indeks bisa sedikit berkurang berkat aksi beli menjelang penutupan perdagangan.
Menutup perdagangan, Rabu (11/12/2013), IHSG menipis 3,935 poin (0,09%) ke level 4.271,743. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,254 poin (0,04%) ke level 714,026.
Wall Street terkena koreksi cukup parah dalam sebulan terakhir setelah ada penghapusan salah satu sektor anggaran sementara yang diajukan pemerintah. Hal ini memicu The Federal Reserve untuk mempercepat pengurangan program stimulusnya.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 129,60 poin (0,81%) ke level 15.843,53. Indeks S&P 500 anjlok 20,40 poin (1,13%) ke level 1.782,22. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 56,677 poin (1,4%) ke level 4.003,813.
Hari ini IHSG diperkirakan akan kena imbas negatif melemahnya bursa global dan regional. Pelaku pasar juga akan menahan diri sampai ada pengumuman BI Rate.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 209,48 poin (1,35%) ke level 15.305,58. 
  • Indeks KOSPI terpangkas 17,43 poin (0,88%) ke level 1.960,54. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham pagi hari ini:
 
Panin Sekuritas
IHSG bergerak melemah setelah 2 hari menguat. Kami melihat melemahnya indeks mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street malam sebelumnya. Investor menunggu tercapainya kesepakatan anggaran belanja Amerika dan juga Fed meeting pekan depan. Data pembukaan lowongan kerja Oktober yang bagus membuat kemungkinan tapering akan dilakukan lebih cepat dari ekspektasi. Data pembukaan lowongan pekerjaan (job openings) di Amerika naik ke level tertinggi pada bulan Oktober, memberikan signal bahwa perusahaan-perusahaan optimis terhadap bisnisnya walaupun saat itu terjadi shutdown. Fed saat ini terus mengamati perundingan anggaran yang masih berlangsung dengan tenggang waktu hingga 13 Des 2013 untuk menghindari pemotongan otomatis seperti yang terjadi pada Oktober lalu. Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah terbatas. Kisaran support-resistance hari ini 4.240-4.290.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun -3.94 poin (-0.09%) ke 4,271.74 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.9 juta lot atau setara dengan Rp4.3 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.28%), sektor basic-industries (-0.33%), sektor construction and property (-0.24%), sektor consumer goods (-0.35%), sektor finance (+0.32%), sektor infrastructure (+0.96%), sektor mining (-0.63%), sektor misc-industries (-1.04%), dan sektor trade (-0.54%).
Tercatat sebanyak 94 saham mengalami penguatan, 156 saham mengalami penurunan, 94 saham tidak mengalami perubahan dan 144 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. TLKM (+3.70%), BBRI (+1.38%), GGRM (+3.11%), BBCA (+0.51%), dan MAYA (+17.24%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. ASII (-1.53%), MNCN (-4.63%), UNVR (-0.75%), BMRI (-0.64%), dan EXCL (-2.45%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp155 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. TLKM, GGRM, SMGR, KLBF, dan TMPI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,991 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin memberikan sinyal bahwa gagal break resistance 4,287, namun sinyal PSAR memberikan perubahan trend menjadi uptrend, MACD juga memberikan sinyal goldencross, dan volume perdagangan kemarin menurun dibanding perdagangan kemarin. Support IHSG besok berada di level 4,201 dan resistance di level 4,287. Untuk perdagangan hari ini kami melihat kecenderungan mixed, dengan rekomendasi trading buy. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AISA, TLKM, PTBA. (detik.com)

Kekhawatiran Stimulus The Fed Picu Aksi Ambil Untung

New York -Wall Street terkena koreksi cukup parah dalam sebulan terakhir setelah ada penghapusan salah satu sektor anggaran sementara yang diajukan pemerintah. Hal ini memicu The Federal Reserve untuk mempercepat pengurangan program stimulusnya.
September lalu, The Fed memberi sinyal akan melanjutkan program pembelian obligasi US$ 85 miliar per bulan jika pemerintah dan DPR tidak sepakat soal anggaran.
Disepakatinya anggaran akan mengakhiri tiga tahun konfrontasi politik dan ketidakstabilan fiskal di Washington yang mencapai puncaknya pada bulan Oktober, yaitu tutupnya pemerintahan AS. Pemungutan suara atas anggaran ini akan dilakukan paling cepat Kamis waktu setempat.
"Ada stabilitas di sisi anggaran, setidaknya untuk jangka pendek," kata Quincy Krosby, perencana investasi pasar dari Prudential Financial di Newark, New Jersey, dikutip Reuters, Kamis (12/12/2013).
Atas kestabilan anggaran ini bank sentral AS bisa mulai mengurangi stimulusnya paling cepat Januari atau Maret. Kebijakan terakhir The Fed tahun ini akan diumumkan pada 18 Desember mendatang setelah melakukan pertemuan dua hari.
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 129,60 poin (0,81%) ke level 15.843,53. Indeks S&P 500 anjlok 20,40 poin (1,13%) ke level 1.782,22. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 56,677 poin (1,4%) ke level 4.003,813.
Ini merupakan koreksi terburuk bagi tiga indeks utama di bursa Paman Sam itu sejak 7 November 2013 lalu. (detik.com)