Jakarta -Pemerintah pesimistis Indonesia bisa menjadi pemain utama saat pasar bebas ASEAN diberlakukan di tahun 2015. Apa alasannya?
"Saya membuat pertanyaan besar tentang MEA yang dimulai tahun 2016 awal. Saya ingin bertanya apakah sebagai bangsa kita telah siap? Tentu teman-teman akan menjawab masing-masing kita siap. Saya mengatakan secara jujur kita belum siap," ungkap Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun saat membuka Job Fair dan Loka Karya 2013 di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Faktor utama ketidaksiapan Indonesia menjadi pemain utama pasar bebas ASEAN adalah keterbatasan infrastruktur.
"Banyak faktornya mengapa kita tidak siap. Jadi Indonesia impossible. Infrastruktur apakah kita bisa penuhi untuk peningkatan daya saing bangsa di dalam ASEAN. Contohnya jalan saja, dan kondisi Papua saja dan itu semakin terjawab kita tidak mungkin siap di pasar bebas ASEAN," imbuhnya.
Selain infrastruktur masalah lain yang menjadi penghambat adalah Sumber Daya Manusia yang rendah dan ruwetnya birokrasi di Indonesia. Sehingga menjadi pekerjaan rumah yang sangat berat yang harus ditangani secara cepat oleh pemerintah.
"Saya menyampaikan ini bukan menjadi kita pesimis tetapi lebih bekerja keras untuk antisipasi itu. Padahal daya politik kita lebih tinggi di ASEAN tetapi kalau kita tidak berhati-hati kita hanya menjadi penonton bukan pemain dan sangat memalukan kita yang besar ini hanya jadi penonton," katanya.
"Singapura itu peringkatnya nomor 2 dan mereka tidak punya sumber daya alam. Tetapi SDM mereka genjot di sektor. jasa. SDM kita banyak tetapi kita hanya tidur saja. What have I doing?," katanya. (detik.com)