INILAH.COM, Jakarta Secara fundamental, harga saham ANTM terpengaruh oleh penurunan harga mineral. Karena itu, rekomendasi beli berlaku dengan pola buy on weakness.
Pada perdagangan Selasa (19/11/2013) saham PT Aneka Tambang (ANTM) ditutup melemah Rp20 (1,48%) ke posisi Rp1.330. Intraday terendah Rp1.300 dan tertinggi Rp1.360. Volume transaksi mencapai 31,6 juta unit saham senilai Rp42,05 miliar.
Yusuf Nugraha, analis riset Trust Securities mengatakan, dari sisi produknya, emiten ANTM sangat tergantung pada harga mineral. Saat ini, harga mineral sendiri cenderung turun jika melihat data LME (The London Metal Exchange) seperti tembaga dan nikel. "Ini turut mempengaruhi kinerja keuangan ANTM," katanya kepada INILAH.COM.
Menurut Yusuf, logam yang diproduksi oleh ANTM, lebih banyak diekspor yang harganya terpengaruh oleh harga di LME itu sendiri yang November ini justru mengalami penurunan. "Lalu, kalau melihat harga emas juga mengalami penurunan yang juga turut mempengaruhi kinerja dari ANTM," ujarnya.
Padahal, lanjut dia, jika melihat dari sisi produksi, ANTM masih cukup stabil. Hanya harganya saja yang turun. "Produk Antam yang dijual seperti emas dan logam metal sangat tergantung pada harga dunia," tandas dia.
Dia menjelaskan, jika harga logam dan emas mengalami penurunan di pasar global akan menyebabkan penurunan harga jual ekspor dari ANTM. "Karena itu, harga saham ANTM turun seiring ekspektasi penurunan kinerjanya juga," tandas dia.
Kemudian, dia menjelaskan, dari sisi volume transaksi, saham ANTM mengecil. Pada November ini, ANTM juga mengalami penurunan dan sekarang sudah memasuki fase sideways. Harga sahamnya sudah di bawah garis oversold (jenuh jual).
"Meski sudah jenuh jual, saham ini hanya mendatar dan tidak bisa masuk fase bullish karena tertekan oleh harga logam dan emas," ucapnya.
Secara teknikal, lanjut Yusuf, level support untuk sepekan ke depan berada di level Rp1.230-1.280 dan resistance di Rp1.430-1.530. "Karena saham ANTM masih sideways, saya sarankan antisipasi saja dengan pola buy on weakness," tuturnya.
Dia menegaskan, beli saham ini saat mengalami penurunan ke level support. ANTM belum memperlihatkan arah menuju tren naik kembali. "Sebab, aksi beli memang terjadi tapi volumenya tipis sehingga kembali terkena aksi jual," imbuhnya.