Jakarta -Perdagangan kemarin (19/11) IHSG ditutup mendatar sebesar 0,10% di level 4,398.33. Indeks sempat tertekan bersama indeks Asia akibat aksi profit taking akibat kenaikan pada hari sebelumnya. Investor masih merespon rencana pemerintah China yang akan melanjutkan reformasi kebijakan ekonomi sambil menanti pidato dari The Fed. Indeks sektoral bergerak variatif, penguatan IHSG dipimpin sektor aneka industry yang naik 1.34%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp133 miliar.
Semalam bursa Wall Street melanjutkan koreksi terbatas. Indeks Dow Jones melemah tipis 0,06% ke 15,967.03, Indeks S&P turun 0,20% menjadi 1,787.87 dan indeks Nasdaq juga mengalami pelemahan sebesar 0,44% ke 3,931.55. Bursa Wall Street bergerak konsolidasi setelah berhasil mencatak rekor tertingginya dalam intraday perdagangan sebelumnya. Pelemahan tipis dipicu minimnya sentimen positif dan aksi jual saham lanjutan yang dilakukan oleh para investor. Di samping itu, outlook beberapa emiten seperti Best Buy Co dan Campbell Soup Co yang diperkirakan mengecewakan juga turut mempengaruhi pergerakan bursa Wall Street.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG masih bergerak dalam rentang terbatas dengan kecenderungan melemah. Sementara bursa Asia dibuka bervariatif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai Long lower shadow dan mendekati area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek, indikator stochastic bergerak mendatar dan berada di atas area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4317-4443 resistance. (detik.com)