korea by dewanti

Monday, June 2, 2014

Menghijau, IHSG Berhenti di 4.912

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 18 poin setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Investor asing masih banyak beli saham dengan transaksi beli bersih.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.770 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.600 per dolar AS.
Rupiah hari ini berlutut di hadapan dolar AS. Siang tadi dolar AS sempat menguat cukup tinggi hingga ke kisaran Rp 11.788 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 7,065 poin (0,14%) ke level 4.900,973 pasca banyaknya hari kejepit nasional (harpitnas) pekan lalu. Pelaku pasar masih menanti data ekonomi Indonesia yang diumumkan hari ini.
Setelah koreksi sehat pekan lalu, IHSG kembali menanjak atas aksi beli di saham-saham yang sudah turun. Indeks sempat jatuh ke titik terendahnya hari ini di 4.875,619.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 13,833 poin (0,28%) ke level 4.880,075 gara-gara aksi jual investor domestik. Pelaku pasar asing masih berburu saham, transaksinya beli bersih dengan nilai ratusan miliar rupiah.
Saham-saham komoditas, serta konstruksi dan infrastruktur, menjadi sasaran aksi jual. Sedangkan saham konsumer dan bank jadi incaran investor asing.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (2/5/2014), IHSG ditutup tumbuh 18,183 poin (0,37%) ke level 4.912,091. Sementara Indeks LQ45 ditutup naik 4,527 poin (0,55%) ke level 829,078.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi Mei 2014. Pada Mei, terjadi inflasi 0,16% dibandingkan bulan sebelumnya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi inflasi 7,32%.
Sedangkan neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 kembali ke zona defisit, setelah 2 bulan sebelumnya mencatatkan surplus. Neraca perdagangan April mengalami defisit US$ 1,97 miliar.
Meski ada kabar kurang bagus ini, IHSG tetap bisa menguat. Aksi beli asing di saham-saham unggulan berhasil dorong IHSG menanjak ke zona hijau setelah bergerak fluktuatif.
Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 848,85 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 208.357 kali pada volume 5,573 miliar lembar saham senilai Rp 5,949 triliun. Sebanyak 118 saham naik, 193 turun, dan 72 saham stagnan.
Bursa Tiongkok dan Hong Kong hari ini tidak berdagang karena menyambut hari nasional. Bursa Jepang melonjak hingga lebih dari 2% menutup perdagangan di zona hijau bersama Bursa Singapura.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 303,54 poin (2,07%) ke level 14.935,92.
  • Indeks Straits Times naik 3,47 poin (0,11%) ke level 3.299,32.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.100 ke Rp 29.750, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 1.050 ke Rp 5.950, Link Net (LINK) naik Rp 800 ke Rp 2.400, dan Unilever (UNVR) naik Rp 625 ke Rp 29.750
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Pool Advista (POOL) turun Rp 950 ke Rp 4.100, Matahari (LPPF) turun Rp 625 ke Rp 13.900, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 26.875, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 400 ke Rp 68.500. (detik.com)

BURSA JEPANG: Indeks Topix dan Nikkei 225 Naik di Atas 1%

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Jepang ditutup menguat sejalan dengan pergerakan bursa Asia lainnya pada perdagangan Senin (2/6/2014).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix tercatat naik 1,59% ke level 1.220,47. Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 1.210,82-1.222,49.
Dari 1.806 saham yang ada, sebanyak 1.542 saham menguat, 186 saham melemah, dan 78 saham stganan.
Adapun indeks Nikkei 225 tercatat naik 2,07% ke level 14.935,92. Sepanjang hari ini, indeks bergerak pada kisaran 14.777,51-14.963,91.
Dari 225 saham yang ada, sebanyak 216 saham menguat, 6 saham melemah, dan 3 saham stganan.

BURSA KORSEL: Indeks Kospi Ditutup Naik 0,35%

Bisnis.com, JAKARTA--Bursa Korea Selatan ditutup menguat sejalan dengan pergerakan bursa Asia lainnya pada perdagangan Senin (2/6/2014).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup naik 0,35% ke level 2.002. Indeks menguat untuk pertama kalinya setelah melemah 1,1% selama dua hari sebelumnya.
Sepanjang hari ini, indeks Kospi bergerak pada kisaran 1.945,69-2.006,93. Dari 762 saham yang diperdagangkan, sebanyak 245 saham menguat, 444 saham melemah, dan 73 saham stagnan.
Sore ini, indeks MSCI Asia Pacific juga tercatat naik 0,5% ke 142,54. Kenaikan itu seiring dengan penguatan laju indeks manufaktur China dalam 5 bulan. Sementara itu bursa China, Hong Kong, Taiwan, dan Selandia Baru libur hari ini.

Bursa Eropa Positif Iringi Data China

INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa menguat pada awal perdagangan Senin (2/6/2014). Data manufaktur China yang positif mendorong penguatan tersebut.
Selain itu, pasar masih menantikan kebijakan Bank Sentral Eropa pada pekan ini. Pada Kamis pekan ini, Presiden Mario Draghi berencana mengumumkan langkah-langkah stimulus baru.
Indeks FTSE di London menguat 19,98 poin atau 0,29% ke 6.864,49, indeks DAX di Jerman menguat 44,07 poin atau 0,44% ke 9.986,21, indeks CAC di Prancis menguat 7,10 poin atau 0,16% ke 4.526,67. Demikian mengutip dari cnbc.com.
Berdasarkan rilis data ekonomi China pada Minggu (1/6/2014), pertumbuhan sektor manufaktur di China melesat dalam 5 bulan terakhir. Berdasarkan pembacaan awal yang dirilis pada 22 Mei mencatat pertumbuhan sebesar 49,7.
Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pemblian China melaporkan, Indeks Manajer Pembelian (CPMINDX) menguat menjadi 50,8 di Mei.
Sementara itu, dari bursa saham Asia berhasil menguat pada awal perdagangan hari ini. Indeks Nikkei menguat 235,98 poin atau 1,63% ke 14.870,14, indeks Hang Seng melemah 1,38 poin atau 0,07% ke 2.039,21, indeks Kospi menguat 1,26 poin atau 0,06% ke 1.996,22 dan indeks ASX 200 menguat 9,15 poin atau 0,20% ke 5.503,60.
Dari bursa AS, indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi pada Jumat (30/5/2014). Indeks S&P 500 menguat 3,54 poin atau 0,18% ke 1.923,57, Indeks Dow Jones menguat 18,43 poin atau 0,11% ke 16.717,17. Sedangkan indeks Nasdaq melemah 5,33 poin atau 0,13% ke 4.242,62.

IHSG Tumbuh Tertinggi di Dunia, Saham Properti Paling Kinclong

Jakarta -Saham properti menjadi pendorong pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai menjadi yang tertinggi di dunia. Saham di sektor properti sudah jatuh cukup dalam di akhir tahun lalu.
Menurut Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono, saham properti naik tinggi dan jadi buruan investor karena sudah mengalami koreksi yang cukup dalam pada periode Mei-Desember 2013.
Pada periode tersebut, IHSG juga anjlok sangat dalam dari titik tertingginya di kisaran level 5.200 langsung jatuh sampai ke kisaran 4.300. Dana asing waktu itu mengalir keluar dengan deras.
"Sektor properti adalah salah satu sektor yang turun paling dalam di saat market turun dari Mei 2013-Desember. Sekarang begitu asing kembali, salah satu sektor yang banyak naik (rebound) adalah properti," katanya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Dari semua sektor di lantai bursa, indeks sektoral yang menguat paling tinggi adalah sektor properti. Indeks sektor ini mampu tumbuh hingga 29,02% sejak awal tahun.
Saham-saham yang berada di sektor properti ini juga termasuk emiten konstruksi bangunan dan real estate. Jadi investor yang sudah menyimpang uangnya di saham-saham properti rata-rata sudah meraup keuntungan hampir 30% sejak awal tahun ini.
Sektor lain yang tak mau ketinggalan tumbuh tinggi adalah sektor finansial, yang biasanya didorong oleh saham-saham bank berkapitalisasi besar. Indeks sektor finansial berada di urutan kedua setelah sektor properti. (detik.com)

Investor Asing Masih Betah di RI, IHSG Tumbuh Tertinggi di Dunia

Jakarta -Pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jadi yang paling tinggi di dunia secara year to date (YTD). Dana asing yang berkumpul di bursa jadi pemicunya.
Sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu Jumat 30 Mei 2014, IHSG sudah tumbuh 14,5% sejak awal tahun ini. Pertumbuhannya ini paling tinggi di dunia, dibuntuti Bursa India sebesar 14,34% dan Bursa Filipina 12,87%.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menyatakan, pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana investor asing yang terus mengalir masuk ke lantai bursa. Adanya pemilu di dalam negeri membuat pelaku pasar optimistis akan adanya perubahan di ekonomi Indonesia.
"Selama ini asing masuk didorong oleh ekspektasi dan optimisme akan prospek Indonesia di tahun ini. Terutama kaitannya dengan tahun politik juga. Seperti beberapa waktu lalu kita mengetahui Jokowi Effect," ujarnya kepada detikFinance, Senin (2/6/2014).
Pekan lalu investor asing sempat menarik dana sekitar Rp 642,3 miliar dari lantai bursa. Menurutnya, hal itu wajar saja karena selama ini sudah menyimpan dana cukup besar dan ingin mengambil keuntungan sesaat.
"Kalaupun (dana asing) keluar saya pikir itu fenomena biasa saja. Rasanya belum ada alasan fundamental yang kuat untuk asing keluar dari market," imbuhnya.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun. Sampai penutupan perdagangan sesi I, asing melakukan transaksi beli bersih (foreign net buy) senilai Rp 945 miliar di seluruh pasar. (detik.com)

Laju Manufaktur China Positif, Indeks MSCI Asia Pacific Naik 0,5%

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat seiring kenaikan laju indeks manufaktur China dalam 5 bulan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% ke level 142,54 pada perdagangan Senin (2/6/2014) puku; 15.14 waktu Tokyo atau pukul 13.14 WIB.
"Data yang dirilis di China menambah keyakinan pertumbuhan akan berada pada kisaran 7,5% tahun ini," ujar Shane Oliver, Head of Investment Strategy AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Karoon Gas Australia Ltd melonjak 43%, Makita Corp memimpin penguatan sektor industri dengan naik 5,4%. Sementara itu saham Dai-ichi Life Insurance Co melemah.
Indeks Jepang Topix naik 1,6%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,4%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5%, indeks Singapura Straits Times naik 0,1%, indeks Thailand SET naik 1,3%, dan indeks India BSE S&P Sensex naik 1,1%.
Sementara itu bursa China, Hong Kong, Taiwan, dan Selandia Baru libur hari ini.

Ekonom Ini Terkejut Neraca Perdagangan RI Defisit US$ 1,97 Miliar

Jakarta -Setelah 2 bulan surplus, neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 kembali defisit. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan defisit US$ 1,97 miliar.
Pada April 20014, nilai ekspor Indonesia tercatat US$ 14,29 miliar, turun 3,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara impor adalah sebesar US$ 16,26 miliar, turun 1,26%.
Glenn Maguire, Kepala Ekonom ANZ Asia Pacific menilai, data ini cukup mengejutkan. Pasalnya, pasar memperkirakan neraca perdagangan April masih bisa mencatatkan surplus, meski tak sampai US$ 200 juta. "Perkiraan pasar terhapuskan oleh dinamika di lapangan," ujarnya dalam riset yang diterima di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Kinerja ekspor, demikian Maguire, masih lemah karena ketidakpastian permintaan global dan harga komoditas. Tidak hanya itu, ekspor produk manufaktur juga menurun.
Impor, lanjut Maguire, juga melemah meski pelemahannya tidak sebesar ekspor. "Kami menduga penyebabnya adalah impor bahan baku dan barang modal yang tinggi. Indonesia sepertinya menjadi target pengalihan investasi dari Thailand dan Malaysia," sebutnya.
Dalam 2 bulan terakhir, tambah Maguire, Indonesia telah menikmati kinerja perdagangan yang positif. Namun sekarang tren itu mulai berbalik meski diperkirakan hanya temporer.
"Jadi, kebutuhan untuk memangkas BI Rate pada semester II-2014 sepertinya masih prematur, melihat data yang dirilis hari ini," kata Maguire.
Sebelumnya, BPS mencatat neraca perdagangan Maret 2014 surplus sebesar US$ 673,2 juta. Sebulan sebelumnya, neraca perdagangan juga surplus US$ 785,3 juta.
Neraca perdagangan Indonesia yang defisit di April membuat nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS pagi tadi sempat menguat sampai ke ke Rp 11.740.
Rupiah juga sudah mendapat tekanan atas keluarnya dana asing dari lantai bursa pada perdagangan akhir pekan lalu. Hingga pukul 11.30 WIB hari ini dolar AS berada di kisaran Rp 11.730 per dolar AS. (detik.com)

Yen Lemah, Saham Otomotif dan Elektronik Melonjak

INILAHCOM, Tokyo - IndeksNikkeiJepangreboundhingga 1.8% di awal perdagangan di awal pekan ini. Penguatan dipicu melemahnya nilai tukaryendan rilis data ekonomi domestik yang positif. Akibatnya, investor tergerak memborong saham di lantai bursa.
Melemahnya yen terhadap dolar yang menjadi 102,08 investor banyak memburu saham perusahaan yang mengekspor produknya, Senin pagi (2/6). Saham sejumlah perusahaan di sektor otomotif tercatat naik. Mereka di antaranya Honda naik 1,2%, Mazda +1,6%, dan Mitsubishi Motors 1,5% serta saham Toyota Motor 0,6%.
Saham Sony naik 2,5%. Begitu juga dengan saham Toshiba dan Sumitomo Electric masing-masing rally 2,6%. Selain itu, saham Murata Manufacturing melesat 4,5%, dan saham TDK naik 2,3%. Optimisme investor kian bertambah setelah pemerintah merilis data ekonomi yang menggembirakan.
Data yang diumumkan pagi ini menunjukkan kalangan pengusaha Jepang telah menaikkan belanja modal mereka hingga 7,4% pada triwulan pertama 2014. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang 4%. Aktivitas manufaktur PMI Jepang pada Mei juga naik menjadi 49,9 dari bulan sebelumnya pada level 49,4.
Dari bursa saham dilaporkan, indeks utama Nikkei (N225) rally dan mencetak gain 262,42 po9in atau 1,79%. N225 pagi ini sempeat bertengger di 14.894,80. Sepanjang sepekan silam, indeks telah menguat 1,2%, dan rally 2,3%. Angka ini sekaligus mencatat gain bulanan untuk kali pertama dalam 5 bulan terakhir.

Ekonomi China Makin Stabil, Pasar Gembira

INILAHCOM, Beijing - Sektor manufaktur China tumbuh dalam lima bulan ini. Bahkan pada akhir Mei, pertumbuhan ekonomi Negara Tirai Bambu itu mencapai level tertinggi. Hal ini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi ekonomi di China.
Peningkatan purchasing manager indeks China dalam tiga bulan berturut-turut menyiratkan kenaikan sektor manufaktur dan ekonomi. Pada akhir bulan lalu purchasing manager indeks naikjadi 50,8 dari 50,4 pada April. Ini menggembirakan, karena sebelumnya turun selama tiga bulan berturut-turut.
Di sisi lain, tahun ini aktivitas ekspansi pabrik di China bergerak ke level tertinggi. Fakta ini terutama disebabkan pertumbuhan pesanan baru, sekaligus menandakan momentum pertumbuhan kenaikan pada kuartal kedua di China. Tentu saja, pasar menyikapinya sebagai pertanda baik bagi perekonomian China. Mereka juga beranggapan hal-hal positif tersebut akan meningkatkan sentimen atas beberapa laporan ekonomi penting yang akan datang.

Antam Rugi Rp272,6 M di Kuartal I 2014

INILAHCOM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meraih pendapatan Rp2,3 triliun dan rugi bersih mencapai Rp272,6 juta pada kuartal pertama 2014.
Pada periode tersebut, penjualan perseroan turun dari periode yang sama 2013 sebesar Rp3,33 triliun. Padahal beban pokok penjualan sebesar Rp2,2 triliun dari Rp2,6 triliun. Namun laba bruto perseroan turun drastis menjadi Rp44,2 miliar dari Rp664,7 miliar.
Untuk beban usaha sebenarnya menurun menjadi Rp140 miliar dari Rp237,7 miliar. Dengan demikian rugi laba bersih mencapai Rp95,7 miliar dari Rp427,06 miliar.
Dengan pajak penghasilan Rp31,5 miliar maka rugi mencapai Rp272,6 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun 2013 perseroan masih mengalami keuntungan Rp407,6 miliar.
Penurunan juga terjadi pada total aset menjadi Rp21,4 triliun dari Rp21,8 triliun. Demikian juga dengan total liabilitas turun menjadi Rp9,02 triliun dari Rp9,07 triliun.

Neraca Perdagangan Defisit, Dolar AS Melonjak ke Rp 11.740

Jakarta -Neraca perdagangan Indonesia yang defisit di bulan April membuat nilai tukar rupiah keok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS pagi tadi sempat menguat sampai ke ke Rp 11.740.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Senin (2/6/2014), dolar AS dibuka pagi tadi di kisaran Rp 11.710 per dolar AS. Tak lama berselang, dolar AS pun kembali menanjak sampai ke titik tertingginya hari ini di Rp 11.740 per dolar AS.
Kabar di pasar menyebut neraca perdagangan Indonesia pada April 2014 akan defisit. Pasalnya ada peningkatan impor sebesar 11% pada April 2014 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sepanjang triwulan I-2014, BI memperkirakan defisit transaksi berjalan sebesar 2,06%. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV-2013 yang tercatat sebesar 2,12%.
Rupiah juga sudah mendapat tekanan atas keluarnya dana asing dari lantai bursa pada perdagangan akhir pekan lalu. Hingga pukul 11.30 WIB hari ini dolar AS berada di kisaran Rp 11.730 per dolar AS.
Perbankan pun menjual dolar AS masih di bawah kurs tersebut. Seperti di PT Bank Mandiri Tbk yang melayani transaksi beli dolar dengan kurs Rp 11.518 dengan kurs jual di Rp 11.682 per dolar AS.
Sementara di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dolar AS diperdagangkan di kurs beli Rp 11.720 dan kurs jual di Rp 11.740 per dolar AS. (detik.com)

Bergerak Fluktuatif, IHSG Melemah 13 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 13 poin gara-gara aksi jual investor domestik. Pelaku pasar asing masih berburu saham, transaksinya beli bersih dengan nilai ratusan miliar rupiah.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 7,065 poin (0,14%) ke level 4.900,973 pasca banyaknya hari kejepit nasional (harpitnas) pekan lalu. Pelaku pasar juga menanti data ekonomi Indonesia yang diumumkan siang ini.
Setelah koreksi sehat pekan lalu, IHSG kembali menanjak atas aksi beli di saham-saham yang sudah turun. Indeks mampu naik 4.910,659 sampai akhirnya jatuh ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (2/5/2014), IHSG melemah 13,833 poin (0,28%) ke level 4.880,075. Sementara Indeks LQ45 turun 1,892 poin (0,23%) ke level 822,659.
Saham-saham komoditas, serta konstruksi dan infrastruktur, menjadi sasaran aksi jual. Sedangkan saham konsumer dan bank jadi incaran investor asing.
Perdagangan siang hari ini berjalan ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 123.255 kali pada volume 3,035 miliar lembar saham senilai Rp 3,711 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 191 turun, dan 80 saham stagnan.
Beberapa bursa Asia hari ini masih libur dan tidak berdagang. Pasar modal yang buka hari ini bergerak kompak menguat di zona hijau, dipimpin bursa Jepang yang melonjak hingga lebih dari 2%.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melompat 309,50 poin (2,12%) ke level 14.941,88.
  • Indeks Straits Times naik 3,49 poin (0,11%) ke level 3.299,34.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Mandom (TCID) naik Rp 1.300 ke Rp 17.000, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 1.100 ke Rp 6.000, Link Net (LINK) naik Rp 800 ke Rp 2.400, dan Fastfood (FAST) naik Rp 450 ke Rp 2.670.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 750 ke Rp 51.300, Matahari (LPPF) turun Rp 475 ke Rp 14.050, Astra Agro (AALI) turun Rp 450 ke Rp 26.875, dan Lippo Cikarang (LPCK) turun Rp 300 ke Rp 7.950. (detik.com)

IHSG Tumbuh Paling Tinggi di Dunia, Ini Tanggapan BEI

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh paling tinggi di dunia secara year to date (YTD) di akhir pekan lalu, naik 14,5%. Optimisme lancarnya Pemilihan Umum (Pemilu) jadi faktor pendorong.
PT Bursa Efek Indonesia Tbk (BEI) bersyukur atas pencapaian ini. Direktur BEI Hoesen mengaku sudah optimistis sejak lama, bahwa pasar modal Indonesia bakal naik tinggi.
"Bagus dong, alhamdulillah. Saya optimistis dari dulu. Sentimen positif dua pasang (capres dan cawapres) satu putaran (Pemilu)," katanya ketika ditemui di Gedung BEI usai acara IPO PT Link Net Tbk (LINK), Jakarta, Senin (2/6/2014).
Pertumbuhan pasar modal Indonesia termasuk yang tertinggi di antara bursa utama dunia dan regional. Bahkan, pasar modal Indonesia bisa menyalip bursa India dan Filipina yang juga tumbuh dua digit.
Lonjakan pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana asing yang terus mengalir deras sejak awal tahun ini. Sampai perdagangan akhir pekan lalu dana asing yang saat ini parkir di bursa mencapai Rp 41 triliun.
 
Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
  1. Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
  2. Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
  3. Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
  4. Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
  5. Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
  6. Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
  7. Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
  8. Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
  9. Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
  10. Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
  11. Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
  12. Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
  13. Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18%
sumber: detik.com

Kisruh Politik Thailand Bikin IHSG Tumbuh Paling Tinggi di Dunia

Jakarta -Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi dunia pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat 30 Mei 2014 yang tumbuh sebesar 14,5% sejak awal tahun ini.
Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara bursa utama dunia dan regional. Bahkan, pasar modal Indonesia bisa menyalip bursa India dan Filipina yang juga tumbuh dua digit.
Direktur Utama Ciptadana Securities Ferry Budiman Tandja mengungkapkan, adanya masalah-masalah di regional seperti Thailand dan Vietnam mendorong investor di wilayah tersebut memindahkan portofolio mereka. Kondisi pasar modal Indonesia yang dinilai stabil mendorong para investor asing menanamkan modalnya di dalam negeri.
"Indeks kita lagi bagus karena ya ada regional problem di Thailand, Vietnam. Ada pindahan portofolio asing ke sini," ujar Ferry kepada detikFinance di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Dia menjelaskan, kondisi yang tidak stabil di wilayah tersebut menjadi momentum menarik bagi pasar modal Indonesia untuk menarik dana-dana asing. Apalagi, tambah Ferry, dalam 10 tahun terakhir pasar modal Indonesia dinilai lebih stabil.
"Ini momentum, dalam 10 tahun terakhir pasar modal kita realtif stabil. Fundamental bagus. Faktor Pemilu nggak berpengaruh," katanya.
Salah satu penopang kenaikan IHSG adalah sektor properti yang melonjak tinggi. Menurut Ferry, sektor properti memang dalam 2 tahun terakhir kinerjanya cukup menarik disokong kenaikan harga properti. Disusul sektor perbankan yang juga tumbuh baik didukung kinerja yang memuaskan.
"Properti harganya 2 tahun naik terus, tahun ini relatif stabil. Saham properti tahun lalu, awal tahun diskon banyak, sekarang rebound jadi banyak yang ambil, kalau finansial, didukung bank-bank kan hasil kinerjanya bagus," terang Ferry.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/6/2014), dana asing yang masuk di pasar modal Indonesia mencapai Rp 41 triliun.
 
Berikut kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
  1. Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
  2. Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
  3. Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
  4. Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
  5. Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
  6. Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
  7. Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
  8. Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
  9. Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
  10. Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
  11. Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
  12. Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus 3,63%
  13. Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18%
sumber: detik.com

Antam Buka Butik Emas di Balikpapan

Bisnis.com, BALIKPAPAN--‎PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. membuka butik emas logam mulia di Balikpapan guna memperluas ekspansi pasar ritel domestik.
Direktur Operasi Antam mengatakan perluasan ekspansi ini bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan emas. Gerai ini merupakan yang kedelapan yang ada di Indonesia.
"Antam akan terus melakukan pembukaan butik emas baru pada 2014. Butik emas di Balikpapan ini merupakan yang kedua dibuka di tahun ini," ujarnya dalam siaran persnya, Senin (2/6/2014).
Rencananya, Antam‎ akan membuka 5-10 butik emas sepanjang tahun ini. Adapun, gerai yang sudah berdiri diantaranya berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang dan Semarang.
Tedy menambahkan pendirian gerai ini juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, kemudahan bertransaksi, memberikan kenyamanan dan keamanan dalam pembelian emas serta memberikan edukasi investasi emas kepada para calon pelanggan.
Tahun ini, Antam menargetkan volume penjualan emas mencapai 13,6 ton atau tumbuh 46% dari realisasi penjualan emas tahub lalu mencapai 9,3 ton.
Komoditas emas menjadi kontributor terbesar penjualan bersih unaudited Antam di kuartal I/2014 dengan nilai Rp1,16 triliun atau 52% dari total penjualan bersih senilai Rp2,22 triliun.

Jaya Property (JRPT) Bagi Dividen Rp13,5/Saham, Simak Jadwal Lengkapnya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT) membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp13,5 per saham.
Berdasarkan pengumuman kepada publik, Senin (2/6/2014), berdasarkan rapat umum pemegang saham pada 22 Mei 2014, perseroan menyepakati untuk membagikan dividen antara 32,56% hingga 33,93% dari perolehan laba bersih tahun lalu, atau senilai total Rp178,08 miliar hingga Rp185,63 miliar.

INDEKS MSCI ASIA PACIFIC: Menguat 0,3%, Simak Pemicunya

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia menguat setelah indeks manufaktur China melaju lebih cepat dalam 5 bulan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% ke level 142,16 pada perdagangan Senin (2/6/2014) pukul 09.26 waktu Tokyo atau pukul 07.26 WIB.
"Data yang dirilis China menambah keyakinan pertumbuhan akan berada pada kisaran 7,5% tahun ini," ujar Shane Oliver, Head of Investment Strategy AMP Capital Investors Ltd, seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/6/2014).
Saham Karoon Gas Australia Ltd melonjak 51%, Makita Corp menguat 4,9%, sementara itu saham Dai-ichi Life Insurance Co turun 4%.
Volume perdagangan regional akan lebih rendah seiring dengan bursa China, Hong Kong, dan Selandia Baru libur.
Indeks Jepang Topix naik 1%, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,4%, indeks Australia S&P/ASX 200 sedikit berubah.

BURSA JEPANG: Indeks Topix dan Nikkei 225 Melaju, Simak Ulasannya

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang naik, dengan indeks Topix (TPX) menuju hari ke delapan keuntungan.
Shimadzu Corp melonjak 4,7% setelah Nomura Holdings Inc menaikkan nilai saham presisi-alat pabrik. Selanjutnya, Daikin Industries Ltd, pembuat AC yang menguasai 18% penjualan dari China, naik 1,6%.
Di sisi lain, Dai- ichi Life Insurance Co, perusahaan asuransi yang terdaftar terbesar di Jepang , turun 3,9% dalam sebuah laporan perusahaan yang tengah mempersiapkan pembelian Protective Life Corp untuk jumlah yang mungkin melebihi 500 miliar yen atau sekitar US$4,9 miliar untuk memperluas pasarnya di AS.
Indeks Topix naik 1% menjadi 1.213,24 pada pukul 09:29 waktu Tokyo, dengan kenaikan 31 dari 33 kelompok indeks industri. Sepanjang Mei, kenaikan sudah mencapai 3,4%, menjadi kenaikan bulanan pertama tahun ini. Selanjutnya, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,3% pada hari ini menjadi 14.815,12.
"Perekonomian China terus menunjukkan di atas yang terburuk. Pemulihan Indeks Manajer Pembelian ' adalah katalis positif bagi saham Jepang , sedangkan data AS mixed, dan tren perekonomian secara umum ke arah pemulihan, " kata Shunichi Otsuka , general manager penelitian dan strategi di Ichiyoshi Securities Co, seperti dikutip Bloomberg, Senin (2/6/2014).
PMI manufaktur China naik menjadi 50,8 pada Mei, demikian menurut Biro Statistik Nasional dan Federasi Cina Logistik&Pembelian kemarin di Beijing. Angka ini naik dibandingkan dengan estimasi median analis yang disurvey Bloomberg 50,7.

DOLAR AS vs MATA UANG ASIA: Rupiah Paling Tertekan, Tembus di Atas Rp11.700/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Hampir seluruh mata uang Asia ditransaksikan melemah terhadap dolar AS pagi ini, Senin (2/6/2014).
Dari 11 mata uang Asia, hanya satu mata uang yang terpantau menguat yakni yuan sebesar 0,04%.
Sementara itu, 10 mata uang lainnya tertekan dengan pelemahan terbesar dialami oleh rupiah sebesar 0,5% ke Rp11.735 WIB pada pukul 09.05 WIB.

Gempuran Sentimen Negatif Hantui Rupiah

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah melemah 0,44% seiring berbagai gempuran sentimen negatif. Apa saja?
Berdasrkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), dalam sepekan terakhir rupiah melemah 51 poin (0,44%) ke posisi 11.611 per 30 Mei 2014 dibandingkan akhir pekan sebelumnya di level 11.560 pada 23 Mei 2014.
Reza Priyambada, Sekretaris Umum Ikatan Alumni CSA mengatakan, laju nilai tukar rupiah masih di zona merah sepanjang pekan terakhir. "Gempuran sentimen negatif masih menghantui laju rupiah sehingga masih bergerak di zona merah," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Ditambah lagi, kata dia, dengan sentimen negatif dari Baht dan sejumlah mata uang emerging market lainnya. "Begitu juga dengan laju Euro yang masih bergerak melemah terhadap dolar AS," ujarnya.
Pelemahan euro, lanjut dia, terutama setelah beredar spekulasi pihak berhaluan kiri akan dapat memenangkan pemilu Uni Eropa. "Akibatnya, muncul kekhawatiran akan menghambat upaya European Central Bank (ECB) dalam meningkatkan pemulihan di Zona Euro," imbuhnnya.
Di lain hari, menurut Reza, pelemahan yang terjadi pada rupiah dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali mentransaksikannya sehingga dapat kembali menguat meski tipis. "Apalagi dengan menguatnya Yen setelah nilai tukar Euro menunjukkan pelemahan dengan respons negatif terhadap kenaikan di atas estimasi angka pengangguran Jerman," ungkap dia.
Selain itu, kata dia, menguatnya nilai tukar Yen juga ditopang spekulasi Bank of Japan (BoJ) yang akan berencana memperluas pelonggaran moneter untuk memenuhi target inflasi. "Menguatnya nilai tukar Yen seiring rendahnya rilis housing starts yang dibarengi dengan kenaikan inflasi Jepang," ucapnya.
Semua itu, memberikan sentimen positif bagi rupiah sehingga dapat melanjutkan kenaikannya. "Meski demikian, penguatan yang terjadi di akhir pekan belum dapat mengimbangi pelemahan sebelumnya," imbuhnya.

Waktu Perdagangan Minim, IHSG Tiarap

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, laju IHSG melemah 1,59%. Minimnya waktu perdagangan menjadi salah pemicunya akibat libur selang-seling. Seperti apa?
IHSG selama sepekan terakhir mengalami pelemahan 79,15 poin (-1,59%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang juga melemah 59,51 poin (-1,16%). Semua indeks utama mayoritas melemah yang dipimpin indeks IDX30 (-3,05%), LQ45 (-2,73%) diikuti indeks JII (-2,27%), indeks MBX (-1,92%), dan indeks utama lainnya kecuali indeks DBX (+0,83%).
Sementara indeks sektoral cenderung bergerak melemah di mana indeks aneka industri memimpin penurunan dengan anjlok -4,15%; dan diikuti indeks keuangan (-3,13%) dan indeks manufaktur (-2,39%). Sementara penguatan hanya dialami oleh indeks perkebunan (+0,66%), indeks properti (+0,03%), dan indeks perdagangan (+0,60%).
Reza Priyambada, Sekretaris Umum Ikatan Alumni CSA mengatakan, IHSG berbalik merah sepanjang sepekan kemarin. "Setelah terlalu overestimate dan lebay-nya respons pelaku pasar terhadap pendeklarasian Capres-Cawapres, kali ini pelaku pasar dihadapkan pada minimnya waktu perdagangan," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Perdagangan terjadi dalam selang seling dengan hari libur sehingga membuat mood untuk trading kian berkurang. "Oleh karena itu wajarlah laju IHSG pun juga terjadi selang seling ketika di awal pekan melemah, di pertengahan pekan sempat menguat, dan di akhir pekan kembali terjerembab dan bahkan melemah lebih dalam jika dibandingkan dengan awal pekan," tuturnya.
Sepanjang pekan, asing berbalik tercatat net sell Rp-465,15 miliar atau jauh lebih rendah dari pekan sebelumnya yang masih net buy Rp3,63 triliun. "Jika dihitung sejak awal tahun, sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat net buy Rp39,82 triliun lebih rendah dari pekan sebelumnya yang net buy Rp40,28 triliun," papar dia.
Jelang libur selang seling, tampaknya laju IHSG kurang bersemangat. Pelaku pasar pun cenderung mengurangi aktivitas transaksi bahkan tak jarang memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk ambil untung. "Akibatnya laju IHSG pun lebih banyak cenderung berada di zona merah meskipun di pertengahan pekan sempat bergerak menguat," tandas dia.
Apalagi dengan masih melemahnya nilai tukar rupiah yang membawa imbas negatif bagi laju IHSG. Variatif cenderung menguatnya laju bursa saham Asia belum mampu mengimbangi pelemahan tersebut.
Meski mood transaksi di hari selang seling libur cenderung berkurang, karena masih positifnya laju bursa saham AS setelah libur yang berimbas pada positifnya laju bursa saham Asia sempat memberikan tambahan amunisi bagi IHSG untuk rebound di pertengahan pekan. "IHSG pun kembali di zona hijau," tuturnya.
Pelaku pasar pun, lanjut dia, mencoba peruntungan dengan masuk kembali mengakumulasi. Laju IHSG sempat kembali menguat dengan dukungan penguatan pada saham-saham perkebunan, industri dasar, dan beberapa saham properti dan konsumer.
"Tampaknya IHSG tidak banyak terpengaruh dengan kisruh politik di Thailand sehingga masih dapat sempat bergerak berlawanan arah positif. Meskipun, di akhir pekan kembali dihajar dengan aksi jual," imbuhnya.

Bursa Asia Positif Seiring Data China

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia membuka perdagangannya di hari pertama bulan Juni dengan bergerak mixed pada perdagangan Senin (2/6/2014). Penguatan seiring dengan data ekonomi China.
Berdasarkan rilis data ekonomi China pada Minggu (1/6/2014), pertumbuhan sektor manufaktur di Cina melesat dalam 5 bulan terakhir. Berdasarkan pembacaan awal yang dirilis pada 22 Mei mencatat pertumbuhan sebesar 49,7.
Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pemblian China melaporkan, Indeks Manajer Pembelian (CPMINDX) menguat menjadi 50,8 di Mei.
Indeks Nikkei menguat 235,98 poin atau 1,63% ke 14.870,14, indeks Hang Seng melemah 1,38 poin atau 0,07% ke 2.039,21, indeks Kospi menguat 1,26 poin atau 0,06% ke 1.996,22, dan indeks ASX 200 menguat 9,15 poin atau 0,20% ke 5.503,60. Demikian mengutip dari cnbc.com.
"Data PMI China tidak sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan China. Ini sebagai tanda langkah-langkah pemerintah untuk melawan perlambatan ekonomi mendapatkan traksi," ujar Stan Shamu, ahli strategi pasar di IG.
Sementara, bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir menguat pada perdagangan Jumat (30/5/2014) waktu AS. Indeks S&P 500 menguat 3,54 poin atau 0,18% ke 1.923,57. Indeks Dow Jones menguat 18,43 poin atau 0,11% ke 16.717,17. Sedangkan indeks Nasdaq melemah 5,33 poin atau 0,13% ke 4.242,62.

BEI: Investor Thailand Bisa Hijrah ke Indonesia

INILAHCOM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai krisis yang terjadi di Thailand akan berdampak positif bagi negara lain termasuk Indonesia.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, dampak positif tersebut bisa saja investor yang berada di negara tersebut mengalihkan dananya ke Indonesia. "Bisa saja, tapi tidak otomatis secara global," ujar Ito kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Ito mengatakan, perpindahan dana investor bursa Thailand akan sesuai mekanisme indeks dan itu akan ada waktu tunggu. "Sesuai dengan benchmark global, akan ada waiting pembobotan masing-masing negara," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Ito, berdasarkan pembobotan indeks tersebut, akan ada perpindahan flow. Perpindahan tersebut akan terjadi pada setiap negara yang terjadi krisis seperti Thailand baru-baru ini. "Krisis Thailand akan merubah pembobotan indeks di sana," jelas dia.
Kini penguasa Thailand berada pada tangan besi militer. Setelah militer memaksa perdana menterinya turun dengan kudeta tidak berdarah. Ini kuderta kesekian kalinya yang terjadi di negara tersebut. Bahkan akibat seringnya militer mengkudeta pemimpinya, membuat negara lain mengecam aksi kudeta tersebut.

IHSG Mulai Jenuh Beli, Investor Harus Hati-hati

INILAHCOM - Turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akahir Mei sebesar 1,8% mengisyaratkan pasar mulai jenuh beli. Apalagi pada akhir perdagangan kemarin, indeks turun hingga 2,1% dari level tertingginya. investor diminta lebih hati-hati masuk pasar.
Seperti yang sudah-sudah hari libur yang beruntun membuat investor lokal bersikap wait and see. Mereka ragu-ragu masuk pasar. Mereka terlihat gamang dan ragu-ragu.
Kondisi ini dimanfaatkan oleh investor asing. Mereka melakukan aksi profit taking. Akibatnya, di akhir Mei pasar ditutup melemah, bahkan merosot hingga 2,1% dibandingkan titik tetingginya yang sempat menembus level psikologis 5.000.
Selama enam bulan berturut-turut IHSG terus-menerus naik secara konstan. Dengan pola seperti ini, dalam jangka menengah, IHSG bisa dikategorikan sudah masuk dalam ranah jenuh beli di sekitar zona mendekati 5.000. Potensi risiko penurunan terdekatnya di titik 4.824-4.757.
Jika perkiraan tersebut benar, maka pada area itulah investor relatif aman kembali masuk ke pasar. Meski begitu, disarankan agar memulai dengan selektif.

Saham Link Net Sempat Melonjak 50% ke Rp 2.400

Jakarta -Saham PT Link Net Tbk (LINK) pada perdagangan perdananya dibuka naik di level Rp 2.000 per saham dari harga penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 1.600 per saham.
Saham anak usaha PT First Media Tbk (KLBV) ini sempat menyentuh level terendahnya di angka Rp 1.900 per saham dan tertingginya di angka Rp 2.100 per saham. Pada transaksi perdagangan terakhir, saham LINK ini sempat ke level Rp 2.400.
Saham ini ditransaksikan dengan frekuensi sebanyak 18 kali dengan volume 71 lot dan nilainya Rp 74 juta.
Link Net melepas 304.265 juta saham atau 10% saham yang dimiliki First Media. Jadi total dana yang akan diraih dari hasil IPO sekitar Rp 487 miliar. Saat ini First Media memiliki sebanyak 66,06% saham Link Net.
Direktur LINK Dicky Setiadi Moechtar mengatakan, perusahaan siap melaksanakan komitmen layanan jasa internet dan jasa perbayar di Indonesia.
"Kami selalu mengendapkan para investor yang sudah mempercayai kepada perusahaan," kata dia dalam acara pencatatan perdana saham LINK di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Di tempat yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan, Link Net menjadi perusahaan ke-12 di tahun ini yang mencatatkan sahamnya di BEI.
"Secara total menjadi emiten 495. Perusahaan Link Net menjadi perusahaan publik, yang diingatkan harus memenuhi peraturan dan komponen industri keuangan, pasar modal dan juga bursa. Diharapkan menjadi incaran para investor dunia," kata dia.
Sebagian dana hasil IPO nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal induk usaha tahun ini yang dianggarkan sebesar US$ 80-100 juta. (detik.com)

IHSG Menghijau di Awal Juni

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 7 poin pasca banyaknya hari kejepit nasional (harpitnas) pekan lalu. Pelaku pasar juga menanti data inflasi yang akan diumumkan siang ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.740 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.600 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 7,065 poin (0,14%) ke level 4.900,973. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 1,841 poin (0,22%) ke level 826,392.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (2/5/2014), IHSG dibuka bertambah 15,775 poin (0,32%) ke level 4.909,683. Indeks LQ45 tumbuh 4,221 poin (0,51%) ke level 828,772.
Setelah koreksi sehat pekan lalu, IHSG kembali menanjak atas aksi beli di saham-saham yang sudah turun. Saham-saham bank naik paling tinggi pagi ini.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG melaju 13,656 poin (0,28%) ke level 4.907,564. Sementara Indeks LQ45 naik 3,336 poin (0,40%) ke level 827,887.
Akhir pekan lalu IHSG anjlok hingga 91 poin setelah investor asing memutuskan untuk menjual bersih setelah selama ini tanam uang di pasar modal dalam negeri. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Dua indeks utama di bursa Wall Street, AS, yaitu Dow Jones Industrial Average dan S&P 500, menutup akhir pekan dengan hasil cemerlang. Keduanya mencetak rekor baru.
Beberapa bursa Asia hari ini masih libur dan tidak berdagang. Pasar modal yang buka hari ini bergerak kompak menguat di zona hijau.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 235,40 poin (1,61%) ke level 14.867,78.
  • Indeks Straits Times naik 6,71 poin (0,20%) ke level 3.302,56.
sumber: detik.com

Membuka Bulan Juni, Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram

Jakarta -Membuka bulan yang baru, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 1.000 per gram dibandingkan perdagangan sebelumnya. Ini juga mempengaruhi harga pembelian kembali (buyback).
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (2/6/2014), harga emas Antam tercatat Rp 526.000. Turun dibandingkan akhir pekan lalu yaitu Rp 527.000 per gram.
Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam juga turun menjadi Rp 466.000 per gram dari Rp 467.000 per gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 243.300.000
  • 250 gram Rp 121.750.000
  • 100 gram Rp 48.750.000
  • 50 gram Rp 24.400.000
  • 25 gram Rp 12.225.000
  • 10 gram Rp 4.920.000
  • 5 gram Rp 2.485.000
  • 4 gram Rp 1.988.000
  • 3 gram Rp 1.500.000
  • 2,5 gram Rp 1.255.000
  • 2 gram Rp 1.012.000
  • 1 gram Rp 526.000
sumber: detik.com

IHSG Diprediksi Bisa Melemah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu anjlok hingga 91 poin setelah investor asing memutuskan untuk menjual bersih setelah selama ini tanam uang di pasar modal dalam negeri. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (30/5/2014), IHSG anjlok 91,670 poin (1,84%) ke level 4.893,908. Sementara Indeks LQ45 jatuh 24,121 poin (2,84%) ke level 824,551.
Dua indeks utama di bursa Wall Street, AS, yaitu Dow Jones Industrial Average dan S&P 500, menutup akhir pekan dengan hasil cemerlang. Keduanya mencetak rekor baru.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 18,43 poin (0,11%) ke level 16.717,17. Ini 2 poin di atas rekor sebelumnya.
Sementara Indeks S&P 500 naik 3,54 poin (0,18%) ke level 1.923,57. Indeks ini mencetak rekor dalam 2 hari berturut-turut. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq turun 5,33 poin (0,13%) ke level 4.242,62.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan bergerak melemah. Aksi jual investor asing diprediksi bisa membawa IHSG ke zona merah.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 235,40 poin (1,61%) ke level 14.867,78.
  • Indeks Straits Times naik 6,71 poin (0,20%) ke level 3.302,56.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Panin Sekuritas
IHSG pada perdagangan terakhir pekan lalu ditutup melemah sangat signifikan. Indeks tercatat turun -1,84% dipicu oleh berita negatif dari luar dan dalam negeri. GDP AS yang melemah-1% menjadi katalis negatif bagi bursa regional, di mana sebelumnya pasar mengekspektasikan perekonomian global akan pulih seiring dengan beberapa data makro ekonomi dari AS dan China yang pekan sebelumnya membaik. Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) memprediksi peningkatan impor akan menyebabkan neraca perdagangan April 2014 akan mengalami defisit. Gubernur BI, Agus Martowardojo, menjelaskan bahwa ada tekanan terhadap neraca perdagangan terkait persiapan jelang puasa dan Lebaran. Hari ini kami proyeksikan indeks masih akan berlanjut melemah. Kisaran support-resistance 4.850-4.910.
 
Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Jumat 30 Mei 2014 ditutup melemah 1,84% pada level 4893. Pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell Rp 642,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat tipis setelah data personal spending AS bulan April turun 0,1%, lebih buruk dibandingkan estimasi yang naik 0,2% dan dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1%. Sedangkan data personal income sesuai estimasi, tumbuh 0,3%. Data Michigan Sentiment untuk bulan Mei naik pada level 81,9, lebih baik dibandingkan estimasi 81,4. Pada pekan ini, pasar akan mencermati data ekonomi penting AS yang cukup banyak dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya ISM index, construction spending, factory orders, auto sales, ADP Employment change, trade balance, ISM service, Fedâ 셲 Beige Book, nonfarm payrolls dan unemployment rat e. Selain itu pasar juga akan menantikan hasil pertemuan ECB pada pekan ini yang diharapkan akan merilis kebijakan moneter yaitu menurunkan suku bunga dalam rangka menahan ancaman potensi deflasi di area euro. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak cenderung melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 4865 - 4930. Rekomendasi: TLKM, PTPP, INDF, SIDO, MNCN, BSDE. (detik.com)

Naik 14,5%, Pasar Modal Indonesia Tumbuh Paling Tinggi di Dunia

Jakarta -Pasar modal Indonesia tumbuh paling tinggi di dunia. Hal ini terbukti pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat 30 Mei 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh sebesar 14,5% sejak awal tahun ini.
Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara bursa utama dunia dan regional. Bahkan, pasar modal Indonesia bisa menyalip bursa India dan Filipina yang juga tumbuh dua digit.
Lonjakan pertumbuhan IHSG ini tak lepas dari peranan dana asing yang terus mengalir deras sejak awal tahun ini. Euforia pemilihan umum (pemilu) yang diprediksi berjalan lancar jadi pemicunya.
Seperti dikutip dari data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/6/2014), dana asing pun saat ini parkir di bursa senilai Rp 41 triliun.
 
Berikut kini kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:
  1. Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5%
  2. Bursa India, Indeks S&P Sensex tumbuh 14,34%
  3. Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87%
  4. Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01%
  5. Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05%
  6. Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25%
  7. Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87%
  8. Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74%
  9. Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35%
  10. Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81%
  11. Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96%
  12. Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus3,63%
  13. Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus10,18%
sumber: detik.com

Saham Properti Paling Seksi di Bursa, Tumbuh 30% Dari Awal Tahun

Jakarta -Berinvestasi di bursa saham kadang untung tinggi, tapi kadang juga buntung. Berbahagialah bagi Anda yang sudah tanam uang di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu sudah naik 14,5%. Semua sektor industri di lantai bursa pun kompak menguat.
Seperti dikutip dari data perdagangan BEI, Senin (3/6/2014), dari semua sektor tersebut ada satu indeks sektoral yang menguat paling tinggi yaitu sektor properti. Indeks sektor ini mampu tumbuh hingga 29,02%.
Saham-saham yang berada di sektor properti ini juga termasuk emiten konstruksi bangunan dan real estate. Jadi investor yang sudah menyimpang uangnya di saham-saham properti rata-rata sudah meraup keuntungan hampir 30% sejak awal tahun ini.
Sektor lain yang tak mau ketinggalan tumbuh tinggi adalah sektor finansial, yang biasanya didorong oleh saham-saham bank berkapitalisasi besar. Indeks sektor finansial berada di urutan kedua setelah sektor properti.
 
Berikut ini hasil kinerja indeks sektoral di lantai bursa sejak awal tahun sampai penutupan perdagangan akhir pekan lalu:
  1. Indeks Sektor Properti tumbuh 29,02%
  2. Indeks Sektor Finansial tumbuh 20,47%
  3. Indeks Sektor Infrastruktur tumbuh 17,43%
  4. Indeks Sektor Perdagangan tumbuh 12,31%
  5. Indeks Sektor Konsumer tumbuh 11,78%
  6. Indeks Sektor Agrikultur tumbuh 10,52%
  7. Indeks Sektor Manufaktur tumbuh 8,61%
  8. Indeks Sektor Industri Dasar tumbuh 8,33%
  9. Indeks Sektor Tambang tumbuh 8,09%
  10. Indeks Sektor Aneka Industri tumbuh 3,53%
sumber: detik.com

Kiwoom Securities: IHSG Membuka Tren Negatif

Jakarta -Mixed bursa dunia dan kurangnya berita pendukung belum dapat menggairahkan pasar sebelum keluarnya data inflasi dan neraca perdagangan. IHSG melemah cukup dalam dengan menembus diagonal support serta cukup tingginya aksi jual asing minggu lalu. Penembusan pada level psikologis 4,900 akan kembali membuka tren negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG masih akan berada di area yang negatif pada hari ini.
 
BRAU – Kasus pajak
Bulan lalu, Direktorat Jenderal Pajak diketahui telah menerbitkan surat tagihan pajak kepada anak perusahaan PT Berau Coal Energy (BRAU), PT Berau Coal, senilai US$ 3.82 juta atas kasus kurang bayar pajak tahun fiskal 2012 dan 2013. Ditjen Pajak juga dikabarkan menerbitkan surat keputusan menolak atas surat keberatan pajak PT Berau Coal senilai total US$ 6.08 Juta untuk tahun fiskal 2008 dan 2009. Manajemen BRAU berencana mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada Juli 2014.
 
CSAP – Private placement
NT Asset Co Ltd, perusahaan berasal dari Thailand melalui NT Asian Discovery Fund membeli 608 juta saham (21% saham) PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 365 per saham pada 30 Mei 2014. Harga tersebut premium 17.7% dibandingkan harga penutupan di BEI sebesar Rp 310 per lembar. Setelah transaksi, komposisi kepemilikan saham CSAP terdiri atas PT Buanata Adisentosa (28.53%), NT Asian Discovery Fund (21%), dan PT Ekasentosa Jayasukses (2.81%) sisanya dimiliki oleh direksi, komisaris dan masyarakat.
 
SAME – Belanja modal
PT Sarana Meditama Metropolitan (SAME) menganggarkan belanja modal senilai Rp 140 Miliar tahun ini. Sekitar 40% belanja modal akan digunakan untuk penambahan peralatan medis sedangkan sisanya untuk peremajaan gedung dan pengembangan pusat kemoterapi. Pendanaan belanja modal bersumber dari kas internal dan pinjaman dengan porsi masing-masing sekitar 50%. SAME berencana menambah 18 tempat tidur premium di rumah sakit Omni Alam Sutera sepanjang 2014. Sedangkan pengembangan pusat kemoterapi akan direalisaskikan melalui kerjasama dengan perusahaan Jepang.
 
TAXI – Pinjaman
PT Express Trasindo (TAXI) mendapat fasilitas pinjaman senilai Rp 100 Miliar dari PT Bank Central Asia (BBCA) yang akan dialokasikan untuk mendukung rencana ekspansi tahun ini. Fasilitas tersebut bertenor 5 tahun dimana 3 tahun pertama dikenakan bunga tetap dan 2 tahun sisanya dengan suku bunga floating. Bunga pinjaman berkisar 11% per tahun. TAXI berencana menambah 5,000 unit armada taxi baru dalam 2 tahun kedepan dengan total nilai belanja modal mencapai Rp 1.5 Triliun. Untuk tahun ini TAXI mengalokasikan belanja modal senilai Rp 700 Miliar dengan target menambah 2,000 armada baru serta pembangunan 7 pool taxi di wilayah Jabodetabek. Untuk mendukung belanja modal, TAXI tengah menawarkan obligasi senilai Rp 1 Triliun dengan tenor 5 tahun, menawarkan kupon 11% hingga 12.25% per tahun.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: Indeks Cenderung Melemah Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS menguat pada akhir pekan lalu seiring optimism perkembangan ekonomi jangka panjang Paman Sam. Penguatan itu diapresiasi dengan kenaikan indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar +0,11% dan S&P500 sebesar +0,18%. Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh hasil pertemuan bank sentral Eropa. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 yang menguat +1,49% dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang naik +0,25%. Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas justru mengalami koreksi. Harga minyak mentah WTI turun -0,43% ke level US$98,05 per barel, dan harga emas Comex terkoreksi -0,45% ke posisi US$1.246 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data inflasi dan neraca perdagangan dalam negeri yang akan dirilis Biro Pusat Statistik (BPS) siang nanti. Di sisi lain, masih derasnya aliran dana asing yang masuk ke pasar modal domestik, berpotensi membawa sentimen positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kedepan. Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG pekan lalu diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed to down dan menutup gap di 4.913. indicator RSI di zona oversold dan pasar sudah mulai jenuh jual. Hari ini indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan melamah terbatas. Indeks akan bergerak di kisaran support 4.858 dan resistance 4.963.(detik.com)

Trust Securities: Pasar Menanti Data Ekonomi

Jakarta -Positifnya laju bursa saham AS ternyata tidak direspon positif juga oleh IHSG di mana justru terjadi aksi jual yang menyebabkan IHSG terpelanting ke zona merah. Mulai menahan dirinya sikap pelaku pasar di akhir bulan terutama jelang rilis data-data ekonomi di awal pekan yang merupakan awal bulan Juni membuat IHSG cenderung tertekan. Pelaku pasar pun memanfaatkan kenaikan di hari perdagangan sebelumnya untuk bersih-bersih barang. Kondisi ini berbeda dengan laju pergerakan Rupiah dan bursa saham Asia yang cenderung menguat tipis. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4998,09 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4893,91 (level terendahnya) di mid sesi 2 dan berakhir di level 4893,91. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Senin (2/6) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4871-4888 dan resisten 4900-4938. Black marubozu sentuh middle bollinger band (MBB ). MACD kembali turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, Stochastic, dan William's %R berbalik turun. IHSG sempat melewati target resisten (4993-4997) namun, tidak bertahan lama menuju target support (4950-4972) seiring aksi profit taking masif. Tentunya laju IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data-data ekonomi, terutama dari dalam negeri. Bila sesuai harapan laju IHSG akan mengalami rebound dan begitu pun sebaliknya.(detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Cenderung Melemah

Jakarta -IHSG pada perdagangan Jumat 30 Mei 2014 ditutup melemah 1,84% pada level 4893. Pelemahan terbesar pada sektor aneka industri. Sedangkan sektor perdagangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat. Investor asing melakukan net sell Rp642,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup menguat tipis setelah data personal spending AS bulan April turun 0,1%, lebih buruk dibandingkan estimasi yang naik 0,2% dan dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1%. Sedangkan data personal income sesuai estimasi, tumbuh 0,3%. Data Michigan Sentiment untuk bulan Mei naik pada level 81,9, lebih baik dibandingkan estimasi 81,4. Pada pekan ini, pasar akan mencermati data ekonomi penting AS yang cukup banyak dijadwalkan akan dirilis pada pekan ini. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya ISM index, construction spending, factory orders, auto sales, ADP Employment change, trade balance, ISM service, Fedâ 셲 Beige Book, nonfarm payrolls dan unemployment rat e. Selain itu pasar juga akan menantikan hasil pertemuan ECB pada pekan ini yang diharapkan akan merilis kebijakan moneter yaitu menurunkan suku bunga dalam rangka menahan ancaman potensi deflasi di area euro. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak cenderung melemah. IHSG bergerak pada kisaran level 4865 - 4930. Rekomendasi: TLKM, PTPP, INDF, SIDO, MNCN, BSDE.(detik.com)