korea by dewanti

Monday, June 2, 2014

Waktu Perdagangan Minim, IHSG Tiarap

INILAHCOM, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, laju IHSG melemah 1,59%. Minimnya waktu perdagangan menjadi salah pemicunya akibat libur selang-seling. Seperti apa?
IHSG selama sepekan terakhir mengalami pelemahan 79,15 poin (-1,59%) atau lebih rendah dari pekan sebelumnya yang juga melemah 59,51 poin (-1,16%). Semua indeks utama mayoritas melemah yang dipimpin indeks IDX30 (-3,05%), LQ45 (-2,73%) diikuti indeks JII (-2,27%), indeks MBX (-1,92%), dan indeks utama lainnya kecuali indeks DBX (+0,83%).
Sementara indeks sektoral cenderung bergerak melemah di mana indeks aneka industri memimpin penurunan dengan anjlok -4,15%; dan diikuti indeks keuangan (-3,13%) dan indeks manufaktur (-2,39%). Sementara penguatan hanya dialami oleh indeks perkebunan (+0,66%), indeks properti (+0,03%), dan indeks perdagangan (+0,60%).
Reza Priyambada, Sekretaris Umum Ikatan Alumni CSA mengatakan, IHSG berbalik merah sepanjang sepekan kemarin. "Setelah terlalu overestimate dan lebay-nya respons pelaku pasar terhadap pendeklarasian Capres-Cawapres, kali ini pelaku pasar dihadapkan pada minimnya waktu perdagangan," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Perdagangan terjadi dalam selang seling dengan hari libur sehingga membuat mood untuk trading kian berkurang. "Oleh karena itu wajarlah laju IHSG pun juga terjadi selang seling ketika di awal pekan melemah, di pertengahan pekan sempat menguat, dan di akhir pekan kembali terjerembab dan bahkan melemah lebih dalam jika dibandingkan dengan awal pekan," tuturnya.
Sepanjang pekan, asing berbalik tercatat net sell Rp-465,15 miliar atau jauh lebih rendah dari pekan sebelumnya yang masih net buy Rp3,63 triliun. "Jika dihitung sejak awal tahun, sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat net buy Rp39,82 triliun lebih rendah dari pekan sebelumnya yang net buy Rp40,28 triliun," papar dia.
Jelang libur selang seling, tampaknya laju IHSG kurang bersemangat. Pelaku pasar pun cenderung mengurangi aktivitas transaksi bahkan tak jarang memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk ambil untung. "Akibatnya laju IHSG pun lebih banyak cenderung berada di zona merah meskipun di pertengahan pekan sempat bergerak menguat," tandas dia.
Apalagi dengan masih melemahnya nilai tukar rupiah yang membawa imbas negatif bagi laju IHSG. Variatif cenderung menguatnya laju bursa saham Asia belum mampu mengimbangi pelemahan tersebut.
Meski mood transaksi di hari selang seling libur cenderung berkurang, karena masih positifnya laju bursa saham AS setelah libur yang berimbas pada positifnya laju bursa saham Asia sempat memberikan tambahan amunisi bagi IHSG untuk rebound di pertengahan pekan. "IHSG pun kembali di zona hijau," tuturnya.
Pelaku pasar pun, lanjut dia, mencoba peruntungan dengan masuk kembali mengakumulasi. Laju IHSG sempat kembali menguat dengan dukungan penguatan pada saham-saham perkebunan, industri dasar, dan beberapa saham properti dan konsumer.
"Tampaknya IHSG tidak banyak terpengaruh dengan kisruh politik di Thailand sehingga masih dapat sempat bergerak berlawanan arah positif. Meskipun, di akhir pekan kembali dihajar dengan aksi jual," imbuhnya.