korea by dewanti

Monday, December 30, 2013

OJK Pede Tahun Depan Pasar Modal RI Tak Terkalahkan di Asia

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri pasar modal di Indonesia akan terus berkembang pada tahun mendatang. Dalam tahun keduanya, instansi ini bertekad pasar modal Indonesia menjadi tak terkalahkan, terutama di Asia.
"Kita terus akan kejar itu dan meyakini dengan cara meng-address industri pasar modal kita. Agar pasar modal kita nggak kalah dengan yang lain di Asia terutama. Bukan dari hanya nilai tapi pergerakan," ungkap Ketua DK OJK Muliaman D Haddad dalam penutupan perdagangan di Gedung BEI, SCBD, Senin (30/12/2013)
Ia mengakui masih ada berbagai permasalahan yang harus dihadapi. Seperti rencana penarikan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. Akan tetapi, menurutnya masalah yang paling besar adalah bagaimana cara untuk memperkuat fundamental ekonomi.
"Agenda 2014 akan panjang. Perdebatan soal tappering, biarkan itu jadi sendiri. Tapi soal fundamental itu yang harus diselesaikan dan menjadi pekerjaan rumah bagi kita," ujarnya..
Untuk tahun ini, Muliaman mengatakan berbagai sumber daya manusia maupun infrastruktur dikerahkan untuk dapat meredam pasar modal. Apalagi ketika memasuki pertengahan tahun. Hasilnya, perdagangan di pasar modal dapat terjaga, meskipun turun dari awal tahun.
"Rasanya sepakat kita masih tetap menjaga confident pasar modal kita. Dan ada peluang besar untuk tahun 2014. Indeks memang lebih kecil dari awal 2014, tapi beberapa langkah yang dilakukan, bisa menjadi landasan untuk meraih peluang tahun depan," paparnya. (detik.com)

Tahun Ini IHSG Loyo, Ini yang Akan Dilakukan Otoritas Tahun Depan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini ditutup di angka 4.274,18 atau turun 0,98% dibandingkan penutupan IHSG di tahun sebelumnya yang mencapai 4.315,316. Untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun depan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan 'polesan-polesan'. Apa saja itu?
"Tahun ini memang betul tidak seperti yang kita harapkan. Tahun ini belum mencapai indeks yang positif karena terlepas dari kondisi dan tekanan di 2013, OJK secara regulator akan melakukan hal-hal untuk pertumbuhan pasar modal di tahun depan," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Nurhaida saat acara Press Konferens Akhir Tahun 2013 dan Penutupan Perdagangan 2013 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Nurhaida menyebutkan, dari sisi pengaturan, pihaknya akan melakukan pengembangan industri reksa dana di mana di tahun depan agen penjual reksa dana akan diperluas tidak hanya di perbankan tapi juga di luar perbankan.
"Agen penjual nantinya tidak hanya perbankan tapi juga perusahan bukan perbankan," kata dia.
Soal aturan Initial Public Offering (IPO). Tahun depan, pendaftaran akan dipermudah melalui e-registration.
"Diperoblehkan e-registration dalam bentuk elektronik. Transaksi online juga ditingkatkan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyempurnakan infrastruktur pasar modal di tahun depan seperti penggunaan Single ID (SID).
"Dulu SID hanya berlaku bagi nasabah di broker, di 2014 mewajibkan SID bagi pemegang unit penyertaan reksa dana yang ada di kustodian," ujarnya.
Perlindungan dana investor juga akan diberlakukan di tahun depan. Pembentukan lembaga ini untuk melindungi dana nasabah di pasar modal apabila terjadi kecurangan berupa pembobolan dana nasabah.
"Sekarang sedang dikerjakan untuk menyusun surat edaran (SE) untuk menentukan nilai klaim kepada individu nasabah dan tata cara klaim yang akan disusun SIPF," kata Nurhaida.
Pihaknya juga akan menyusun pelaporan emiten dengan menggunakan sistem e-reporting untuk mempercepat info ke publik.
Dari sisi low enforcement, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan terhadap kegiatan perusahaan efek dan pihak-pihak akuntan.
"Ini tidak lain dan bukan agar perdagangan di pasar modal dilakukan baik dan teratur transparan dan akuntabel," cetusnya. (detik.com)

RI Tambah Utang Rp 232,7 Triliun di 2013

Jakarta -Tahun ini pemerintah telah menambah utang baru senilai Rp 232,7 triliun untuk menutupi defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 224,2 triliun atau 2,38% dari PDB.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan ada beberapa jenis utang yang diambil tahun ini.
"Utang itu kan macam-macam ada loan, ada pinjaman, ada securities SBN. Kalau loan itu biasanya project loan itu dibelanjakan spesifik kan. Project loan itu di APBN ada seperti ini lah, loan itu untuk bangun energi kan, jembatan, bandara, alutsista dan sebagainya," ungkap Robert di Gedung Djuanda Kemenkeu, Senin (30/12/2013)
Sementara itu untuk Surat Berharga Negara (SBN) dimasukan ke dalam kas negara. Kemudian dipakai untuk pembiayaan rutin, seperti belanja pegawai, subsidi, dan belanja lainnya.
"Kalau SBN itu betul-betul saya terbitkan karena betul-betul kekurangan penerimaan kekurangan uang. General financing umum. Dan itu lazim di banyak negara. Defisit secara umum kurang ya nyari uang," jelasnya.
Ia mengatakan sejauh ini utang negara sudah cukup produktif dalam pembiayaan infrastruktur. Namun utang masih dibutuhkan untuk pembangunan Indonesia.
"Jadi yang financing yang saya adakan adalah bersifat umum dan sebagian besar itu untuk pembangunan infrastruktur juga," sebut Robert.
Secara total, hingga November 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.354,54 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 77,6 triliun dibandingkan dengan posisi Oktober 2013 yang sebesar Rp 2,276,98 triliun. (detik.com)

IHSG Anjlok Hampir 1.000 Poin Sejak Capai Rekor Tertinggi

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pasang-surut sepanjang perdagangan periode 2013. Indeks sempat cetak rekor tertinggi dan mengalami koreksi yang cukup dalam pula.
Tahun ini IHSG sempat cetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin 20 Mei 2013 di level 5.214,976 setelah naik 69,293 (1,35%)
Sedangkan rekor intraday tertinggi IHSG diraih pada pertengahan perdagangan selasa 21 mei 2013 di level 5.251,296 sebelum akhirnya ditutup terkoreksi
Mengakhiri perdagangan terakhir di 2013, Senin (30/12/2013), IHSG ditutup melonjak 61,197 poin (1,45%) ke level 4.274,177. Jika dilihat dari posisi rekor tertinggi dan penutupan perdagangan hari ini, IHSG mengalamami koreksi yang cukup dahsyat.
Itu berarti indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu anjlok hampir 1.000 poin atau tepatnya 940,799 poin sejak menyentuh rekor tertingginya itu.
Koreksi tersebut terjadi dalam jangka waktu sekitar tujuh bulan, sejak IHSG cetak rekor di bulan Mei 2013. Pemicunya adalah arus dana keluar dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG Melonjak 61 Poin, Minus 1% Selama 2013

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 61 poin menutup perdagangan terakhir di tahun ini. Meski ditutup menguat, IHSG menipis 1% selama tahun 2013 ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.275 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854 membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 32,565 poin (0,77%) ke level 4.245,545 kompak menguat bersama bursa-bursa Asia. Investor berburu saham di tengah perdagangan yang sepi.
Perburuan saham oleh investor ini menahan indeks bertahan di zona hijau. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi beli, membuat indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat.
Mengakhiri perdagangan terakhir di 2013, Senin (30/12/2013), IHSG ditutup melonjak 61,197 poin (1,45%) ke level 4.274,177, Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 9,653 poin (1,38%) ke level 711,135.
Jelang penutupan perdagangan aksi beli semakin ramai, terlihat dari grafik indeks tiba-tiba melesat. Investor domestik yang tidak terlalu semangat pun mulai melirik saham-saham yang potensial.
Aksi beli kali ini didominasi investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 689,47 miliar di seluruh pasar.
Akhir tahun lalu IHSG menanjak 34,826 poin (0,81%) ke level 4.316,687. Dengan posisi penutupan perdagangan hari ini maka IHSG tumbuh minus 0,98% selama 2013.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 83.008 kali pada volume 4,951 miliar lembar saham senilai Rp 4,118 triliun. Sebanyak 174 saham naik, sisanya 92 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Mayoritas bursa-bursa di Asia masih bertahan di zona hijau meski sudah sedikit melambat sore hari ini. Bursa saham China jatuh ke zona merah gara-gara aksi jual saham.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 3,72 poin (0,18%) ke level 2.097,53.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 1,63 poin (0,01%) ke level 23.244,87. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 112,37 poin (0,69%) ke level 16.291,31.
  • Indeks Straits Times bertambah 4,75 poin (0,15%) ke level 3.154,51. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 20.000 ke Rp 380.000, Merck (MERK) naik Rp 9.000 ke Rp 189.000, Mayora (MYOR) naik Rp 3.500 ke Rp 26.000, dan SMART (SMAR) naik Rp 900 ke Rp 7.850.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 26.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 8.100, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 125 ke Rp 3.275, dan Resources Alam (KKGI) turun Rp 125 ke Rp 2.050. (detik.com)

Pertama Kalinya Dalam Sejarah, Perdagangan Bursa Akhir Tahun Ditutup OJK

Jakarta -Pertama kalinya dalam sejarah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menutup perdagangan bursa akhir tahun. Biasanya, penutupan dilakukan oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan.
"Mudah-mudahan pada penutupan perdagangan kali ini Indeks bisa bisa lebih baik, karena per tanggal 27 Desember 2013 itu masih minus 3,3%," kata Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida saat jumpa pers, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/12/2013).
Pada penutupan perdagangan akhir tahun lalu, IHSG ditutup oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. IHSG menanjak 34,826 poin (0,81%) ke level 4.316,687.
Sampai 27 Desember 2013 kemarin, IHSG masih berada di level 4.212,908 yang artinya masih minus. Siang tadi IHSG sedang dalam tren menguat dan berhenti di 4.245,545 saat penutupan perdagangan sesi I.
Pada penutupan perdagangan kali ini juga turut hadir jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Bhuwanatala Indah Lakukan Transaksi Afiliasi Rp5 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - Entitas anak dari perusahaan properti PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) melakukan transaksi pinjam-meminjam senilai Rp5 miliar untuk melunasi sebagian utang dari entitas perseroan yang lain.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Senin (30/12), perseroan menyatakan transaksi afiliasi itu dilakukan antar entitas perusahaan yakni PT.Asri Kencana Gemilang dan PT.BIP Tridaya Propertindo.
Bhuwanatala Indah memiliki saham di Asri Kencana sebesar 99,99%, selain itu juga menguasai kepemilikan BIP Tridaya sebanyak 67,41%. Dalam transaksi ini Asri Kencana selaku pemberi pinjaman, sementara BIP Tridaya sebagai penerima pinjaman.
"Asri Kencana memberikan pinjaman kepada BIP Tridaya yang digunakan untuk melunasi sebagian utang PT.Grha Swahita kepada PT.Emperor Finance Indonesia," kata Jejei Kurnia, Direktur Bhuwanatala Indah, Senin (30/12/2013).
Bhuwanatala Indah sempat mendirikan anak usaha baru bernama PT BIP Sentosa dengan modal disetor Rp40 miliar. Anak usaha tersebut merupakan usaha bersama antara perseroan dengan PT.BIP Tridaya Propertindo.

2014, Semen Indonesia Optimistis Tumbuh 10 Persen

SURABAYA, suaramerdeka.com - Memasuki tahun politik 2014, banyak kalangan memperkirakan bahwa kegiatan ekonomi bakal mengendor dan melambat. Tapi, manajemen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tetap optimistis growth penjualan semen pabrikan ini bisa menyentuh 10 persen.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto beberapa hari lalu di Gresik. "Tahun 2014 nanti, kami yakin masih mampu tumbuh sebesar 10 persen. Tahun ini (2013), tingkat pertumbuhan kita sebesar 14 persen," kata Dwi.
Dwi mengutarakan, meski penjualan semen terkoreksi, tetapi tetap akan tumbuh selama pembangunan infrastruktur di Indonesia terus berjalan. Tahun ini akibat melemahnya ekonomi global, pertumbuhan penjualan semen secara nasional hanya 5,5 persen. Namun demikian, tahun ini Semen Indonesia menargetkan bisa mengekspor semen ke beberapa negara.
"Selama infrastruktur di Indonesia dan dunia terus berjalan, maka pasar semen tak akan turun. Memang sedikit terpengaruh, tapi tetap tumbuh," tambahnya.
Semen Indonesia Grup memiliki 4 titik pabrik dengan total produksi sebesar 29 juta ton pada 2013. Keempat pabrik itu adalah pabrik Semen Padang di Sumbar, Semen Gresik di Gresik dan Tuban, Jatim, pabrik Semen Tonasa di Sulsel, dan Thang Long Cement di Vietnam.
Dari ketiga pabriknya di Indonesia, Semen Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar 27 juta ton dan 2 juta ton tambahan dari Thang Long Cement Vietnam.
"Kini, tingkat market share Semen Indonesia secara nasional mencapai 44 persen," ujar Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia.
Selain itu, pabrikan semen ini sedang merencanakan pembangunan pabrik baru di Kabupaten Rembang, Jateng. Tingkat kapasitas produksinya 3 juta ton per tahun.
Dwi mengakui bahwa potret perkembangan ekonomi 2014 kondisinya menantang. Pada 2015 sudah diterapkan Asean Free Trade Agreement (AFTA).
"Banyak pengamat memprediksi pertumbuhan ke depan masih melambat karena terimbas situasi ekonomi 2013. Hal ini juga ditambah melemahnya komoditas dunia yang belum membaik yang ditandai kenaikan suku bunga sehingga investasi di Indonesia melambat. Ekonomi 2014 di mata investor sifatnya wait and see," katanya.
Kendati demikian, katanya, selama perencanaan proyek infrastruktur pemerintah maupun swasta tetap ada dan berjalan, Dwi yakin penjualan dan permintaan semen tetap tumbuh signifikan. Semen Indonesia sendiri menargetkan mampu tumbuh dua digit di 2014 nanti. "Yang penting proyek infrastruktur tetap berjalan dan on schedule," ingat Dwi Soetjipto.

Berlina Raih Kredit Bank Mandiri Rp40 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Berlina Tbk (BRNA) mendapatkan kredit tambahan dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp40 miliar.
Perjanjian kredit ini antara BRNA dan BMRI terjadi pada 24 Desember 2013. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/12/2013).
Adapun pinjaman ini akan digunakan untuk tambahan modal kerja, belanja modal serta kebutuhan operasional lainnya. Perseroan berharap dana pinjaman ini dapat mengembangkan usaha perseroan ke depannya.

Batavia Miliki 25% Saham di Asuransi Wuwungan

INILAH.COM, Jakarta - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) menambah penyetoran modal ke PT Malacca Trus Wuwungan Insurance atau Asuransi Wuwungan sebesar Rp9,5 miliar sehingga total penyertaan Rp27 miliar atau 25%.
Transaksi tersebut terjadi pada hari ini sehingga total modal Asuransi Wuwungan mencapai Rp108 miliar. Demikian mengutip keterangan resmi BEI, Senin (30/12/2013).
Langkah ini sesuai dengan kewajiban perusahaan asuransi pada tahun 2014 harus memiliki modal disetor paling sedikit Rp100 miliar. Hal itu sesuai dengan PP No. 81 Tahun 2008 Pasal 6B.

Investor Gencar Beli Saham, IHSG Naik 32 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 32 poin kompak menguat bersama bursa-bursa Asia. Investor berburu saham di tengah perdagangan yang sepi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854 membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (30/12/2013), IHSG menguat 32,565 poin (0,77%) ke level 4.245,545. Sementara Indeks LQ45 melaju 6,924 poin (0,99%) ke level 708,406.
Perburuan saham oleh investor sempat melambungkan indeks hingga ke posisi tertingginya hari ini di 4.260,558. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi beli, membuat indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 40.955 kali pada volume 2,286 miliar lembar saham senilai Rp 1,904 triliun. Sebanyak 136 saham naik, sisanya 71 saham turun, dan 99 saham stagnan.
Bursa-bursa regional masih kompak menguat di zona hijau sejak dibuka pagi tadi. Jelang tutup tahun pelaku pasar regional semangat berburu saham.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,30 poin (0,06%) ke level 2.102,55.
  • Indeks Hang Seng bertambah 18,35 poin (0,08%) ke level 23.261,59. 
  • Indeks Nikkei 225 menguat 79,24 poin (0,49%) ke level 16.258,18. 
  • Indeks Straits Times naik 5,75 poin (0,18%) ke level 3.155,51. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 2.950 ke Rp 25.450, SMART (SMAR) naik Rp 300 ke Rp 7.250, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 41.500, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 200 ke Rp 6.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bank Mega (MEGA) turun Rp 150 ke Rp 1.900, Unilever (UNVR) turun Rp 100 ke Rp 26.500, United Tractor (UNTR) turun Rp 100 ke Rp 18.650, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 ke Rp 62.400. (detik.com)

Senin Pagi, Saham Asia Bergerak Naik

TOKYO, suaramerdeka.com - Lantaran terpengaruh sentimen positif Wall Street pada penutupan perdagangan akhir pekan laluPasar saham Asia bergerak naik pada bursa Senin (30/12). CNBC melansir, indeks S & P 500 dan indeks Dow Jones Industrial melonjak mendekati rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.
Indeks Nikkei yang merupakan patokan bursa Jepang pagi ini naik 0,3 persen setelah sebelumnya pada pekan lalu indeks Nikkei melonjak pada level tertinggi dalam enam tahun yang dipimpin oleh pembelian yang kuat pada saham blue-chip.
Sementara itu, indeks S&P ASX 200 sebagai acuan bursa Australia naik 0,5 persen pada awal perdagangan pagi ini. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi (treasury) untuk tenor 10 tahun juga dilaporkan naik di atas ambang batas 3 persen atau mencapai level tertinggi sejak Juli 2011 menyusul meningkatnya  kepercayaan pasar pada perekonomian.
Adapun indeks Kospi sebagai acuan bursa Seoul cenderung datar. Investor Seoul bersorak gembira menyambut keluarnya data ekonomi yang positif sebelum pasar dibuka.
Saat ini pasar menunggu data tingkat kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang akan dirilis pada Selasa dan data klaim pengangguran mingguan yang akan dikeluarkan pada Kamis nanti. Ketua Federal Reserve Ben Bernanke juga dijadwalkan akan berpidato pada Jumat nanti.
Tingginya harga saham mendorong saham penambang besar naik. Saham Rio Tinto, BHP Biliton, dan Fortescue Metals rally lebih dari satu persen.

Rupiah Diprediksi Masih di Kisaran Rp 12.000 Jelang Akhir Tahun

JAKARTA, suaramerdeka.com - Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp12.280-12.248 per USD, dua hari jelang akhir tahun 2013. "Laju Rupiah di bawah target support Rp 12.225 per USD," ucap Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (30/12).
Reza menuturkan, laju rupiah kembali tertekan usai mengalami kenaikan tipis. Seiring respon terhadap rilis penurunan klaim pengangguran AS yang kembali memunculkan spekulasi akan diterapkannya tapering off, pelaku pasar yang masih bertahan di pasar kembali melancarkan aksi jualnya .
Sementara itu, dari dalam negeri belum ada data yang dapat dijadikan sentimen penguatan nilai tukar Rupiah. "Padahal laju USD sedikit melemah terhadap Euro (€) seiring tetap bertahannya Fed rate di level rendah untuk tahun 2014," tambahnya.
Sebelumnya, setelah menghadapi libur Natal, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu ditutup melemah terbatas. Bahkan, Rupiah sempat melemah mendekati Rp 12.300 per USD.
Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) ditutup melemah 101 poin atau 0,82 persen pada level Rp 12.261 per USD. Dalam pergerakannya, Rupiah Sempat melemah hingga Rp 12.281 per USD, dan di posisi tertingginya di level Rp 12.203 per USD.

Woori Korindo: Ada Peluang IHSG Menguat Terbatas

Jakarta -IHSG masih menunjukkan kenaikan tipis pada penutupan Jumat (27/12) dengan gain sebesar 0.24% di 4,212.980. Terdapat kenaikan nilai transaksi signifikan sebesar Rp 9.41 triliun yang didominasi oleh volume beli. IHSG yang sempat bergerak datar di awal sesi kemudian melakukan reli dan menyentuh intraday high 4,233.852 dan akhirnya stabil di range 4,215-4,230 sebelum terkoreksi di menit akhir perdagangan. Saham index movers antara lain adalah HMSP, BBRI, UNVR, SMAR, dan MAYA.
Pada hari terakhir perdagangan di tahun 2013, IHSG berpeluang untuk bergerak dalam kisaran support 4,174 dan resistance 4,257 namun diperkirakan masih akan bergerak dengan kecenderungan sideways. Kami memperkirakan IHSG masih memiliki peluang untuk kembali ditutup menguat terbatas kali ini. IHSG dapat saja kembali menembus middle bolinger di 4,220.
Bursa saham AS pada penutupan Jumat (27/12) ditutup flat, mengakhiri reli selama dua minggu terakhir. Dow Jones ditutup dengan perubahan -0.01% di 16,478.41, S&P 500 -0.03% di 1,841.40, dan NASDAQ dengan penurunan terbesar yakni -0.25% di 4,156.59. Indeks saham utama AS bergerak dengan mendatar setelah mengalami koreksi pada sesi pembukaan akibat profit taking yang sempat berlangsung akibat posisi indeks yang cukup tinggi. Sentimen yang memperngaruhi perdagangan antara lain datang dari kekhawatiran atas dampak yang mungkin terjadi dari kenaikan tingkat suku bunga di 2014.
Sementara itu, indeks saham Eropa ditutup di posisi lebih tinggi dengan kenaikan gain yang cukup signifikan pada Jumat (27/12). Namun kenaikan tinggi tersebut turut didampingi oleh volume perdagangan yang semakin menipis mengingat semakin dekatnya penghujung tahun 2013. Swiss Market Index manjadi top gainers dengan gain 1.42%, diikuti oleh CAC 40 1.40% dan FTSE MIB 1.39%. (detik.com)

Erdikha Sekuritas: Peluang Menguat di Tutup Tahun 2013

Jakarta -Wall Street berlangsung relatif datar dan berhenti mencatak rekor pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan lalu. Kendati intraday sempat mencapai angka 16.529,01, namun Dow akhirnya ditutup di zona merah, turun (-0,01%) dibanding penutupan hari sebelumnya.
IHSG kembali berhasil menguat pada perdagangan sehari setelah libur natal dan ditutup di level 4.212,98 atau naik 10,15 poin (+0,24%). Kenaikan indeks terutama didukung saham-saham di sektor Pertanian yang melejit lebih dari 3%. Sektor-sektor lain yang juga menguat adalah Properti (+0,95%), Industri Dasar (+0,67%) dan Manufaktur (+0,40%). Sedang sektor-sektor yang menahan laju kenaikan indeks adalah Pertambangan (-1,04%) dan Infra-struktur (-0,18%). Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp 9,4 Triliun (melonjak karena ada transaksi crossing senilai Rp 7 Triliun) dengan investor asing membukukan net buy di pasar regular sebesar Rp 38 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melorot dan ditutup di posisi Rp 12.260 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Hari ini adalah hari perdagangan terakhir untuk tahun 2013 di Bursa Efek Indonesia. Kendati pasar diliputi suasana sepi, IHSG diperkirakan akan ditutup relatif sedikit menguat dengan potensi window dressing di beberapa saham tertentu. Diprediksi Indeks akan bergerak pada rentang 4.180 - 4.260. (detik.com)

First Asia Capital: IHSG Bergerak Dalam Rentang Terbatas

Jakarta -Aksi beli selektif di tengah tipisnya nilai transaksi berhasil membuat IHSG menguat terbatas 10,146 poin (0,24%) di 4212,980 akhir pekan kemarin. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp.2,37 triliun jauh menyusut dibandingkan rata-rata harian bulan ini yang mencapai Rp.3,35 triliun. Penguatan IHSG terutama ditopang aksi beli selektif atas saham sektor perkebunan, konsumsi, dan semen. Nilai tukar rupiah atas dolar AS yang terus melemah mendekati level Rp.12300 akhir pekan lalu membuat aksi beli tertahan.
Sementara Wall Street akhir pekan lalu ditutup flat setelah mengalami rally sejak pertengahan Desember. Indeks DJIA dan S&P selama sepekan terakhir menguat masing-masing 1,6% dan 1,3% ditutup di 16478,41 dan 1841,40. Penguatan Wall Street sepekan terakhir ditopang sejumlah data ekonomi AS yang keluar yang mengkonfirmasi tren pemulihan ekonomi AS. Sedangkan IHSG sepekan terakhir menguat tipis 0,4% dan rupiah melemah 0,12% terhadap dolar AS ditutup di Rp.12260. Pergerakan IHSG sepanjang 2013 tidak sejalan dengan tren bullish pasar saham global menyusul memburuknya kondisi perekonomian domestik yang ditandai dengan pelemahan rupiah dan naiknya tingkat bunga.
IHSG sepanjang 2013 terkoreksi 2,4% dan rupiah anjlok hampir 27%. Disaat bersamaan indeks DJIA Wall Street menguat 26% (YTD). Memasuki perdagangan akhir tahun 2013, IHSG diperkirakan akan berpeluang melanjutkan penguatannya di tengah minimnya volume dan nilai transaksi. Penguatan terbatas terutama dipicu pembelian selektif atas sejumlah saham unggulan. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas dengan resisten di 4250 dan support di 4200. (detik.com)

Kiwoom Securities: Ada Potensi Window Dressing

Jakarta -Cenderung menguatnya beberapa bursa regional dan potensi window dressing dapat mempertahankan posisi pasar di akhir perdagangan tahun 2013. IHSG masih berada di kisaran positif namun hanya diikuti oleh terbentuknya pola doji pada minggu lalu. Akan tetapi, masih tipisnya aksi beli asing terlihat dapat memperlambat peluang penguatan. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG masih akan cenderung mixed di area positif hari ini.
 
Sektor ritel – Permendag No. 70/2013
Kementerian Perdagangan merevisi Permendag No. 53/2008 yang mengatur struktur dan pengembangan pasar tradisional, mal, dan toko modern. Permendag No.70/2013 diterbitkan untuk mengatur pelaku industri ritel. Peraturan tersebut akan efektif 6 bulan sejak ditandatangani.
Beberapa poin di antaranya:
  1. Maksimal toko yang dimiliki perusahaan adalah 150 toko. Selebihnya harus bekerja sama dengan pihak lain ataupun mewaralabakannya.
  2. Peritel modern diwajibkan menjual minimal 80% produk lokal.
  3. Peritel modern dapat menjual merek mereka sendiri maksimal 15% dari total penjualan dan wajib mencantumkan nama dari UKM yang memproduksi barang tersebut.
  4. Toko modern terutama minimarket dilarang menjual produk segar dalam jumlah besar.
  5. Minimarket yang berlokasi di daerah tempat tinggal, kegiatan agama, terminal, stasiun, rumah sakit, pusat kegiatan pemuda, dan sekolah dilarang menjual minuman beralkohol.
 
ALTO – Rights issue
PT Tri Banyan Tirta (ALTO) mendapat dana hasil rights issue senilai Rp 343.3 Miliar, dibawah target perolehan sebesar Rp 374 Miliar. Dalam proses rights issue ALTO berencana menerbitkan 680 juta lembar saham baru pada harga penawaran Rp 550 per lembar saham, namun realisasi penjualan saham hanya mencapai 624.19 juta lembar. Sesuai kesepakatan, dari sisa saham yang tidak terjual sebanyak 55.8 juta lembar, 36.3 juta lembar akan diserap oleh PT Danareksa Sekuritas selaku standby buyer (maksimal Rp 20 Miliar).
 
ASSA – Masuk bisnis lelang mobil bekas
PT Adi Sarana Armada (ASSA) akan mengembangkan bisnis balai lelang, saat ini ASSA masih mengurus izin pendirian balai lelang mobil bekas. ASSA mengeluarkan investasi sekitar Rp 4 Miliar-Rp 5 Miliar untuk mendirikan balai lelang dengan target operasi sekitar April atau Mei 2014. Selama ini perusahaan tersebut menjual mobil bekas dengan sistem tender khusus. Pemenang tender khusus yang selanjutnya menjual mobil bekas kepada pembeli. Dengan adanya balai lelang, pembeli dapat langsung membeli dari ASSA. ASSA mengungkapkan beberapa perusahaan pembiayaan dan perusahaan penjual mobil bekas sudah mengajukan diri untuk bekerjasama dengan ASSA. Manajemen ASSA mengungkapkan kontribusi bisnis lelang diperkirakan masih kecil dibawah 5% dari total pendapatan.
 
GIAA – Rencana rights issue
PT Garuda Indonesia (GIAA) berencana menerbitkan saham baru melalui proses IPO pada 1Q 2014 dengan target perolehan dana mencapai Rp 2 Triliun. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis. Manajemen mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 4 Triliun tahun depan di mana salah satu sumber pendanaan akan berasal dari hasil rights issue. GIAA berencana membeli 5 unit pesawat Boeing 777-300ER pada periode Mei 2014 hingga September 2015 dan 6 unit Airbus A320 untuk Citilink pada 2H 2014. (detik.com)

OSO Securities: Indeks Variatif, Cenderung Menguat

Jakarta -IHSG pada akhir pekan kemarin (27/12) kembali berhasil mencatatkan penguatan yakni sebesar 0.24% ke level 4,212.98. Kondusifnya bursa Global mendorong IHSG berada di zona positif. Hampir seluruh indeks sektoral BEI menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor agrikultur yang naik 3.20%, hanya sektor pertambangan dan infrastrukutr yang melemah. Terlihat investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp4,61 triliun. Hal ini disebabkan adanya transaksi crossing pada saham Apexindo di pasar nego yakni mencapai Rp4,78 triliun. Apabila dikurangi transaksi pada pasar nego, nyatanya investor asing mencatatkan net buy hampir mencapai Rp1 triliun.
Pasca mencatatkan rekor tertinggi, pada akhir pekan bursa Wall Street ditutup melemah tipis. Indeks DJIA ditutup turun tipis 0,01% menjadi 16.478,41, indeks S&P 500 turun 0,03% menjadi 1.841,40 serta indeks Nasdaq ditutup melemah 0,25% menjadi 4.156,59. Koreksi tipis yang dialami bursa AS karena investor melihat pasar sedkiti jenuh beli pasca mencatatkan rekor selama beberapa hari berturut – turut karena terdorong positifnya data –data ekonomi AS. Di samping itu, Investor mengantisispasi terhadap libur penghujung akhir tahun.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Transaksi pada hari ini diprediksi tidak seramai pada hari biasanya karena menjelang libur akhir tahun. Pagi ini Bursa Asia rata–rata dibuka mengalami penguatan. Secara teknikal indikator MACD bergerak ke atas. Di samping itu, indikator stochastic membentuk pola golden cross di area netral. IHSG hari ini diperkirakan akan berada antara 4162-4250. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Masih Bisa Naik

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melemah tipis, pada akhir pekan lalu. Sabtu dini hari, Dow Jones Industrial Average tercatat melemah -0,01% ke level 16.478,41, sementara S&P 500 turun sebesar -0,03% ke posisi 1.841,40. Sedangkan indeks saham Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan +0,31% ke level 16.229,21. Sementara Indeks KOSPI Composite di Korea Selatan juga menguat +0,07% ke posisi 2.003,75.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil menguat +0,60% ke level US$100,32 per barel. Sedangkan harga emas Comex terapresiasi +0,22% ke posisi US$1.214,70 per troy ounce pada perdagangan semalam. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak terbatas di hari terakhir perdagangan 2013. Investor juga menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, yang sedianya akan dirilis Biro Pusat Statistik (BPS) setelah libur Tahun Baru.
Secara teknikal, Analis Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpotensi untuk bergerak mixed to up untuk kembali menguji resistance neckline inverted head and shoulders pattern di level 4.250 yang merupakan reversal pattern. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.203 dan resistance 4.230/4.244. (detik.com)

Buka Perdagangan Terakhir 2013, IHSG Naik 27 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 27 poin membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 12.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.275 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 27,409 poin (0,65%) ke level 4.240,389. Sedangkan Indeks LQ45 melonjak 7,057 poin (1,01%) ke level 708,539.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (30/12/2013), IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854. Indeks LQ45 dibuka melaju 7,057 poin (1,01%) ke level 708,539.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG naik 28,536 poin (0,68%) ke level 4.241,516. Sementara Indeks LQ45 bertambha 6,902 poin (0,97%) ke level 708,384.
Akhir pekan lalu IHSG naik 10 poin menutup perdagangan di akhir pekan terakhir 2013. Tersisa satu perdagangan lagi bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Saham-saham di bursa Wall Street berhenti mencetak rekor, dan berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan. Sebelumnya, Wall Street memang terus mencetak rekor selama beberapa hari.
Bursa-bursa di Asia kompak menguat pagi hari ini. Jelang tutup tahun pelaku pasar regional semangat berburu saham. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Bisa Bertahan Menghijau

Jakarta -Imbas positifnya laju bursa saham AS pasca dirilisnya penurunan klaim penganggurannya mewarnai laju bursa saham Asia yang juga memperpanjang kenaikannya. Tak terkecuali IHSG yang juga masih dapat bertahan di zona hijau pasca liburan Natal meskipun diiringi dengan aksi profit taking. Suasana libur pun turut mewarnai laju IHSG yang di akhir pekan terlihat tidak terlalu bergerak signifikan seperti halnya laju bursa saham global. Berbalik menguatnya nilai tukar US$ cukup memberikan sentimen negatif sehingga menghadang laju kenaikan lanjutan IHSG meskipun masih dapat berakhir di zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4233,85 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4207,95 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4212,98. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell karena adanya transaksi jual APEX di pasar nego dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (30/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4196-4212 dan resistance 4231-4240. Berpola menyerupai three inside up dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba uptrend dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG sempat melewati kisaran target resisten (4210-4218) meskipun ada sedikit pelemahan karena masih adanya profit taking. Dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham regional, diharapkan IHSG masih dapat bertahan menghijau pada hari terakhir perdagangan di tahun ini meskipun kemungkinan berada di bawah target 4250-4280. (detik.com)

Jelang Tutup Tahun, Emas Antam Naik ke Rp 527.000/Gram

Jakarta -Menjelang akhir tahun 2013, harga emas di Logam Mulia milik PT Antam Tbk naik ke hingga Rp 3.000/gram.
Mengutip situs resminya, Senin (30/12/2013) harga emas Antam berada di posisi Rp 527.000/gram naik Rp 3.000 dari akhir pekan lalu yang berada di Rp 524.000/gram.
Sementara, harga jual kembali atau buyback berada di level Rp 467.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 527.000
  • 5 Gram : Rp 2.490.000
  • 10 Gram : Rp 4.930.000
  • 50 Gram : Rp 24.450.000
  • 500 Gram : Rp 243.800.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

IHSG Diprediksi Bisa Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu naik 10 poin menutup perdagangan di akhir pekan terakhir 2013. Tersisa satu perdagangan lagi bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (27/12/2013), IHSG menguat 10,146 poin (0,24%) ke level 4.212,908. Sementara Indeks LQ45 naik 0,285 poin (0,04%) ke level 701,482.
Saham-saham di bursa Wall Street berhenti mencetak rekor, dan berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan. Sebelumnya, Wall Street memang terus mencetak rekor selama beberapa hari.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,47 poin (0,01%) ke level 16.478,41. Indeks S&P500 turun 0,62 poin (0,03%) ke level 1.841,4. Sementara Indeks Nasdaq Composite Indeks jatuh kehilangan 10,59 poin (0,25%) ke level 4.156,59.
Hari ini IHSG diperkirakan akan menguat di perdagangan terakhirnya tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik diprediksi akan ramai.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 49,34 poin (0,30%) ke level 16.228,28. 
  • Indeks KOSPI naik tipis 0,13 poin (0,01%) ke level 2.002,41. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Imbas positifnya laju bursa saham AS pasca dirilisnya penurunan klaim penganggurannya mewarnai laju bursa saham Asia yang juga memperpanjang kenaikannya. Tak terkecuali IHSG yang juga masih dapat bertahan di zona hijau pasca liburan Natal meskipun diiringi dengan aksi profit taking. Suasana libur pun turut mewarnai laju IHSG yang di akhir pekan terlihat tidak terlalu bergerak signifikan seperti halnya laju bursa saham global. Berbalik menguatnya nilai tukar US$ cukup memberikan sentimen negatif sehingga menghadang laju kenaikan lanjutan IHSG meskipun masih dapat berakhir di zona hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4233,85 (level tertingginya) jelang akhir sesi 2 dan menyentuh level 4207,95 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4212,98. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell karena adanya transaksi jual APEX di pasar nego dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (30/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4196-4212 dan resistance 4231-4240. Berpola menyerupai three inside up dekati middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba uptrend dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG sempat melewati kisaran target resisten (4210-4218) meskipun ada sedikit pelemahan karena masih adanya profit taking. Dengan adanya imbas positif dari laju bursa saham regional, diharapkan IHSG masih dapat bertahan menghijau pada hari terakhir perdagangan di tahun ini meskipun kemungkinan berada di bawah target 4250-4280.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup naik +10.15 poin (+0.24%) ke 4,212.98 dengan jumlah transaksi sebanyak 13.5 juta lot atau setara dengan Rp9.4 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+3.20%), sektor basic-industries (+0.67%), sektor construction and property (+0.95%), sektor consumer goods (+0.31%), sektor finance (+0.17%), sektor infrastructure (-0.18%), sektor mining (-1.04%), sektor misc-industries (+0.31%), dan sektor trade (+0.05%).
Tercatat sebanyak 145 saham mengalami penguatan, 96 saham mengalami penurunan, 93 saham tidak mengalami perubahan dan 156 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. UNVR (+1.92%), BBRI (+2.14%), SMAR (+15.83%), MAYA (+22.22%), dan KLBF (+1.64%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. BMRI (-1.92%), MYOR (-11.59%), PGAS (-1.68%), ADRO (-3.57%), dan BBCA (-0.53%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp38 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, INDF, SIDO, ASII, dan BBCA. Mata uang Rupiah terdepresiasi 12,261 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG akhir pekan lalu membuat break trend line sejak bulan Oktober berpeluang melanjutkan kenaikan hingga batas resistance trend line sejak bulan Mei di 4,300. Adapun support IHSG di 4,170 dan resistance di 4,300. Untuk perdagangan hari ini kami melihat IHSG akan kembali melanjutkan kenaikan. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBTN, INTP, MAIN. (detik.com)