Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 61 poin menutup perdagangan terakhir di tahun ini. Meski ditutup menguat, IHSG menipis 1% selama tahun 2013 ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 12.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.275 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 28,442 poin (0,68%) ke level 4.241,854 membuka perdagangan terakhir di tahun ini. Aksi beli investor asing dan domestik kembali marak.
Saham-saham unggulan langsung jadi sasaran aksi beli investor. Aksi window dressing yang jarang terjadi dalam beberapa perdagangan terakhir kini mulai terasa.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 32,565 poin (0,77%) ke level 4.245,545 kompak menguat bersama bursa-bursa Asia. Investor berburu saham di tengah perdagangan yang sepi.
Perburuan saham oleh investor ini menahan indeks bertahan di zona hijau. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi beli, membuat indeks sektoral di lantai bursa kompak menguat.
Mengakhiri perdagangan terakhir di 2013, Senin (30/12/2013), IHSG ditutup melonjak 61,197 poin (1,45%) ke level 4.274,177, Sementara Indeks LQ45 ditutup melaju 9,653 poin (1,38%) ke level 711,135.
Jelang penutupan perdagangan aksi beli semakin ramai, terlihat dari grafik indeks tiba-tiba melesat. Investor domestik yang tidak terlalu semangat pun mulai melirik saham-saham yang potensial.
Aksi beli kali ini didominasi investor asing. Transaksi asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 689,47 miliar di seluruh pasar.
Akhir tahun lalu IHSG menanjak 34,826 poin (0,81%) ke level 4.316,687. Dengan posisi penutupan perdagangan hari ini maka IHSG tumbuh minus 0,98% selama 2013.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 83.008 kali pada volume 4,951 miliar lembar saham senilai Rp 4,118 triliun. Sebanyak 174 saham naik, sisanya 92 saham turun, dan 97 saham stagnan.
Mayoritas bursa-bursa di Asia masih bertahan di zona hijau meski sudah sedikit melambat sore hari ini. Bursa saham China jatuh ke zona merah gara-gara aksi jual saham.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai turun 3,72 poin (0,18%) ke level 2.097,53.
- Indeks Hang Seng naik tipis 1,63 poin (0,01%) ke level 23.244,87.
- Indeks Nikkei 225 menguat 112,37 poin (0,69%) ke level 16.291,31.
- Indeks Straits Times bertambah 4,75 poin (0,15%) ke level 3.154,51.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 20.000 ke Rp 380.000, Merck (MERK) naik Rp 9.000 ke Rp 189.000, Mayora (MYOR) naik Rp 3.500 ke Rp 26.000, dan SMART (SMAR) naik Rp 900 ke Rp 7.850.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 26.000, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 8.100, Lippo Insurance (LPGI) turun Rp 125 ke Rp 3.275, dan Resources Alam (KKGI) turun Rp 125 ke Rp 2.050. (detik.com)