korea by dewanti

Friday, March 14, 2014

Jokowi Capres RI, IHSG Jadi Paling Perkasa di Asia

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seolah mendapat angin segar dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi itu berhasil mendorong IHSG menjadi yang tertinggi di antara indeks acuan bursa Asia.
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup melompat 152,476 poin (3,23%) ke level 4.878,643. Sementara Indeks LQ45 ditutup terbang 36,261 poin (4,56%) ke level 830,668.
Aksi beli langsung ramai terjadi di seluruh lapisan saham setelah Jokowi menyatakan siap maju di Pemilu 2014. Aksi beli ini dilakukan oleh investor lokal dan asing.
Padahal sentimen negatif sudah marak beredar sejak pagi tadi. Pertama, Wall Street semalam anjlok cukup dalam gara-gara aksi jual yang gencar dilakukan investor. Kedua, krisis politik dan sosial di Ukraina makin memanas setelah militer Rusia melakukan latihan di perbatasan. Ketiga, ekonomi China yang melambat dalam dua bulan terakhir.
Indeks acuan di Bursa Tokyo, Nikkei-225, kehilangan 488,32 poin ke level 14.327,66, sedangkan indeks saham-saham unggulan, Topix, anjlok 3,22% setara 38,76 poin ke level 1.164,70.
Hal yang sama terjadi di bursa-bursa Asia lainnya. Seperti di Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng ditutup jatuh 215,04 poin (0,99%) ke level 21.541,04.
Sedangkan di Bursa China, Indeks Komposit Shanghai melemah 14,77 poin (0,73%) ke level 2.004,34, dan Indeks Straits Times di Bursa Singapura turun 7,67 poin (0,25%) ke level 3.073,72.
Sama sekali tidak ada bursa yang berhasil menghijau sore hari ini kecuali Bursa Efek Indonesia (BEI). Menutup perdagangan akhir pekan, IHSG sentuh rekor tertingginya tahun ini di 4.878,643. (detik.com)

Jokowi Bikin Dolar Keok di Rp 11.305, Rupiah Naik 100 Poin

Jakarta -Selain berpengaruh ke indeks harga saham gabungan (IHSG), penunjukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dari PDIP membuat rupiah makin menguat.
Pada sore ini, rupiah menguat. Dolar yang siang tadi diperdagangkan paling tinggi sekitar Rp 11.440, langsung menguat ke level terendahnya di Rp 11.305. Demikian data dari Reuters yang dikutip, Jumat (14/3/2014).
IHSG pada penutupan sore ini melonjak 152,476 poin (3,23%) ke level tertingginya tahun ini yaitu 4.878,643. Padahal seluruh bursa-bursa saham di Asia melemah karena sentimen negatif ekonomi global.
Sebelumnya, Ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan menilai, sosok Jokowi dinilai paling fenomenal dan diyakini punya peluang besar meraih kursi Presiden periode mendatang.
Bahkan, tak tanggung-tanggung, jika Jokowi terpilih menjadi presiden diperkirakan rupiah bakal perkasa dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mampu bertengger di level 5.200 di akhir tahun 2014.
Apalagi, kata Fauzi, sosok Jokowi dinilai mampu menangani segala permasalahan yang ada. Ini menjadi sentimen positif bagi pelaku pasar maupun perekonomian Indonesia.
"Investor melihat bahwa implementasi sangat penting di Indonesia. Selama 7-8 tahun janji perbaikan ekonomi belum terealisasi. Banyak yang melihat Jokowi adalah pelaksana jadi akan mengimplementasi proyek-proyek dan bisa menyelesaikan masalah pelik," pungkasnya. (detik.com)

Jokowi Bawa IHSG Cetak Rekor Tertinggi Tahun Ini

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak ke titik tertingginya tahun ini setelah melonjak 152 poin. Aksi beli langsung marak setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan jadi Calon Presiden RI di Pemilu 2014.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 32,351 poin (0,68%) ke level 4.693,816 terkena banyak sentimen negatif yang beredar. Salah satu yang paling berpengaruh adalah konflik antara Ukraina dan Rusia yang kembali memanas.
Baru saja kemarin cetak poin cukup tinggi kini IHSG harus jatuh lagi. Aksi jual langsung terjadi di saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 35,642 poin (0,75%) ke level 4.690,525. Indeks masih belum kuat bertahan di level 4.700 gara-gara maraknya sentimen negatif.
Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks terus meluncur tajam hingga ke titik terendahnya di 4.676,232 gara-gara marak sentimen negatif.
"Dengan pengumuman Jokowi jadi capres RI yang menyebar ini bisa jadi sentimen positif," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014).
Mengakhiri perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup melompat 152,476 poin (3,23%) ke level 4.878,643. Sementara Indeks LQ45 ditutup terbang 36,261 poin (4,56%) ke level 830,668.
Aksi beli langsung ramai terjadi di seluruh lapisan saham. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 1,45 triliun di pasar reguler.
Perdagangan hari ini sangat ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 277.071 kali pada volume 8,009 miliar lembar saham senilai Rp 15,527 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 123 saham turun, dan 76 saham stagnan.
Nilai dan volume perdagangan hari ini melonjak tajam karena adanya penjualan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk (BTPN) senilai Rp 6 triliun di pasar negosiasi. Transaksi ini dilakukan oleh PT Trimegah Securities (LG) sebagai penjual dan Maybank Kim Eng Securities (ZP) sebagai penjual.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mandom (TCID) naik Rp 2.400 ke Rp 16.000, Merck (MERK) naik Rp 2.000 ke Rp 192.000, Indocement (INTP) naik Rp 1.800 ke Rp 24.000, dan BRI (BBRI) naik Rp 975 ke Rp 10.300.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 24.300, Surya Toto (TOTO) turun Rp 325 ke Rp 7.650, Astra Agro (AALI) turun Rp 225 ke Rp 26.075, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 125 ke Rp 9.250. (detik.com)

Jokowi Jadi Calon Presiden, IHSG Melonjak Hingga 3%

Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sudah diberi mandat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju jadi Calon Presiden RI di Pemilu 2014. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tadinya terpuruk langsung terbang.
Sesaat setelah Jokowi mengumumkan rencana jadi capres tersebut sekitar pukul 15.00 WIB, IHSG langsung balik arah ke zona hijau. Bahkan IHSG sampai terbang hingga 123 poin ke level tertingginya 4.852,737.
"Dengan pengumuman Jokowi jadi capres RI yang menyebar ini bisa jadi sentimen positif," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014).
Pasalnya, sejak pagi tadi marak sekali sentimen negatif yang beredar di bursa, seperti Wall Street semalam anjlok cukup dalam gara-gara aksi jual yang gencar dilakukan investor. Krisis politik dan sosial di Ukraina juga makin memanas setelah militer Rusia melakukan latihan di perbatasan
Bursa-bursa di Asia juga terpuruk di zona merah, seperti IHSG sebelum pengumuman Jokowi siap jadi capres.
"Sentimen di pasar sejak pagi tadi bisa dikatakan tidak mendukung dan jadi sentimen negatif," ujarnya.
Selama ini pengusaha di dalam maupun luar negeri sudah berharap banyak terhadap Jokowi untuk maju menjadi presiden RI periode 2014-2019. Dengan pengumuman Jokowi ini, maka aksi beli di lantai bursa langsung tak terbendung. (detik.com)

Banyak Sentimen Negatif Beredar, Bursa Jepang Anjlok 3,3%

Tokyo - Pasar saham Tokyo anjlok 3,3% menutup perdagangan akhir pekan. Sentimen negatif datang dari berbagai penjuru dunia secara bertubi-tubi.
Pertama, Wall Street semalam anjlok cukup dalam gara-gara aksi jual yang gencar dilakukan investor. Kedua, nilai tukar yen menguat cukup tinggi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ketiga, krisis politik dan sosial di Ukraina makin memanas setelah militer Rusia melakukan latihan di perbatasan. Keempat dan terakhir, ekonomi China yang melambat dalam dua bulan terakhir.
Indeks acuan di Bursa Tokyo, Nikkei-225, kehilangan 488,32 poin ke level 14.327,66, sedangkan indeks saham-saham unggulan, Topix, anjlok 3,22% setara 38,76 poin ke level 1.164,70.
Nilai tukar dolar terhadap yen jatuh hingga ke level 101,55 yen di Jumat sore ini, jauh di bawah posisi pada penutupan perdagangan kemarin di 102,73 yen. Anjloknya dolar AS terhadap yen ini menghajar aktivitas eksportir.
Bursa Paman Sam juga memberi sentimen negatif di awal perdagangan pagi tadi. Tiga indeks utama di Bursa New York pun tumbang dengan koreksi cukup dalam.
"Saham-saham di Bursa Jepang jadi yang paling awal kena imbas berita buruk di Asia," kata salah satu manajer hedge fund di Tokyo kepada Dow Jones Newswires seperti dikutip AFP, Jumat (14/3/2014).
Namun ia menegaskan, saham-saham di Jepang akan cepat pulih karena valuasinya masih murah sehingga merangsang investor untuk masuk.
"Ini soal risiko saja, nanti investor juga akan kembali jika situasi sudah pulih," jelasnya. (detik.com)

Ini Pesan Megawati untuk Jokowi yang Telah Ditunjuk Jadi Capres

Jakarta - Jokowi telah resmi ditunjuk menjadi capres PDIP Perjuangan. Megawati telah menitipkan pesan kepada pria 52 tahun itu.
"Bu Ketua Umum sudah ketemu Jokowi tadi malam, pesannya singkat. Sebagai capres harus jaga NKRI, jaga 4 Pilar Kebangsaan, jaga UUD 45, dan jaga Pancasila," kata Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2014).
Selain itu, Tjahjo menambahkan, Mega juga meminta Jokowi untuk menjalankan Tri Sakti dalam mengambil keputusan politik. Jokowi juga diperintahkan untuk mempertimbangkan kesejahteraan rakyat dalam setiap keputusan politiknya.
"Untuk menuju Indonesia Hebat, menuju kemerdekaan yang dicita-citakan oleh proklamator," ujar Tjahjo.
Tjahjo menjelaskan pesan ini disampaikan pada Kamis (13/3) malam tadi. Pesan ini disampaikan usai Jokowi meresmikan revitalisasi Kota Tua, Jakarta Barat. (detik.com)

Sumitomo Mitsui Tambah Koleksi Saham BTPN Rp5,9T

INILAHCOM, Jakarta - Perusahaan asal Tokyo yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) kembali membeli saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) senilai Rp5,97 triliun.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Jerry Ng mengatakan, SMBC pada hari ini meningkatkan investasi di perseroan, sebagai kelanjutan pengumuman yang telah disampaikan pada Mei 2013.
"Saat ini SMBC telah membeli tambahan saham sebanyak 15,74 persen dari sisa saham biasa BTPN, sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 40 persen," kata dia dalam keterangan resmi perseroan, Jumat (14/3/2014).
Menurut Jerry, sebagai pemegang saham terbesar di BTPN, SMBC berniat untuk turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan, serta untuk mendiversifikasikan bisnisnya di pasar Asia, khususnya di Indonesia.
Tercatat SMBC membeli saham BTPN pada hari ini (14/3/2014) sebanyak 919.268.448 lembar dengan harga pembelian rata-rata Rp6.500 per saham.
Pada perdagangan siang ini harga saham BTPN menguat 80 poin atau 1,78% menjadi Rp4.570 per saham.

Bursa Asia Alami Aksi Jual Tajam

INILAHCOM, Jakarta - Bursa saham Asia berakhir melemah pada perdagangan Jumat (14/3/2014). Investor mengkhwatirkan perlambatan ekonomi China berlanjut dan Ukraina yang belum stabil.
Indeks juga tertekan penguatan yen terhadap dolar. Indeks Nikkei di Tokyo turun 3,3 persen, indeks Hang Seng turun 0,9%, indeks ASX turun 1,5%, indeks Shanghai melemah 0,7%, indeks Kospi turun 1,5%. Demikian mengutip cnbc.com.
Bursa Jepang membukukan pelemahan terdalam dengan tergelincirnya indeks Nikkei hingga 500 poin. Penguatan yen menekan saham eksportir seperti saham Sharp melemah 3,8% dahan Sony turun 4,2 persen. Untuk saham Toyota Motor turun 3 persen dan saham Suzuki Motor melemah 4 persen.
Untuk bursa China tertekan dengan keputusan bank sentral China untuk menghentikan beberapa jenis pembayaran mobile dengan pembayaran online. Akibatnya saham CITIC Bank jatuh 8 persen, karena terpengaruh layanan kartu kreditnya.
Pelemahan juga terjadi pada saham bank lainnya seperti saham Bank of China dan saham Agricultural Bank of China yang turun 0,4%. Sebagian lagi saham properti seperti saham Poly Real Estate turun 1,7 persen dan Vanke Property melemah 2,4%.
Bursa Australia akan naik bila perlambatan ekonomi China berbalik arah. Sebab China merupakan pasar ekspor bagi produk pertambangan dari Australia.

Banyak Sentimen Negatif Beredar, Bursa Jepang Anjlok 3,3%

Tokyo -Pasar saham Tokyo anjlok 3,3% menutup perdagangan akhir pekan. Sentimen negatif datang dari berbagai penjuru dunia secara bertubi-tubi.
Pertama, Wall Street semalam anjlok cukup dalam gara-gara aksi jual yang gencar dilakukan investor. Kedua, nilai tukar yen menguat cukup tinggi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ketiga, krisis politik dan sosial di Ukraina makin memanas setelah militer Rusia melakukan latihan di perbatasan. Keempat dan terakhir, ekonomi China yang melambat dalam dua bulan terakhir.
Indeks acuan di Bursa Tokyo, Nikkei-225, kehilangan 488,32 poin ke level 14.327,66, sedangkan indeks saham-saham unggulan, Topix, anjlok 3,22% setara 38,76 poin ke level 1.164,70.
Nilai tukar dolar terhadap yen jatuh hingga ke level 101,55 yen di Jumat sore ini, jauh di bawah posisi pada penutupan perdagangan kemarin di 102,73 yen. Anjloknya dolar AS terhadap yen ini menghajar aktivitas eksportir.
Bursa Paman Sam juga memberi sentimen negatif di awal perdagangan pagi tadi. Tiga indeks utama di Bursa New York pun tumbang dengan koreksi cukup dalam.
"Saham-saham di Bursa Jepang jadi yang paling awal kena imbas berita buruk di Asia," kata salah satu manajer hedge fund di Tokyo kepada Dow Jones Newswires seperti dikutip AFP, Jumat (14/3/2014).
Namun ia menegaskan, saham-saham di Jepang akan cepat pulih karena valuasinya masih murah sehingga merangsang investor untuk masuk.
"Ini soal risiko saja, nanti investor juga akan kembali jika situasi sudah pulih," jelasnya. (detik.com)

Kalau Pemilu Aman, Uang Panas Tak Akan Goyang Rupiah

Jakarta -Uang asing yang masuk ke dalam negeri atau capital inflow deras masuk ke sektor keuangan dan membuat dolar meninggalkan Rp 12.000. Dana ini merupakan hot money atau uang panas yang rentan kabur dan membuat rupiah kembali jatuh.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pergelaran pemilu yang akan berlangsung tahun ini jadi pertaruhan buat rupiah. Bila pemilu ricuh, uang panas ini bisa kabur dan rupiah kembali goyang.
"Ya kalau pemilunya aman-aman saja, ya malah bagus kan (buat rupiah). Malah memberikan kepercayaan yang lebih bagi investor," ungkap Bambang di kantornya, Jakarta, Jumat (14/3/2014)
Menurutnya, kemungkinan terjadinya penarikan dana asing secara tiba-tiba atau sudden reversal memang selalu ada. Untuk itu yang dipersiapkan sekarang adalah fundamental ekonomi. Agar gejolak ekonomi selalu bisa meredam ketakutan investor.
"Sudden reversal itu akan selalu, risikonya akan selalu ada kapan pun, begitu. Mau kita pemilu, nggak pemilu ya. Jadi itu lebih kepada bagaimana kita jaga fundamental makro lah," jelasnya.
Bambang menuturkan, derasnya uang asing yang masuk di awal tahun merupakan dampak dari sentimen positif investor terhadap ekonomi Indonesia. Di mana ada keberhasilan dalam penjagaan inflasi dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Pada Februari 2014, dana asing alias hot money yang masuk mencapai US$ 2,3 miliar. Ini terdiri dari US$ 1,4 miliar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), US$ 656 juta di pasar saham, dan US$ 241 juta pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
"Ya begitulah capital inflow kalau sentimen positif. Jadi selama kita bisa menjaga sentimen itu, dengan kinerja makro ekonomi yang bagus, ya pola capital inflow-nya ya seperti itu," ujar Bambang.
"Sudden reversal bisa terjadi kapan pun, untuk negara mana pun. Sekarang tinggal kekuatan kita untuk menangkal itu. Kan sudah berkali-kali saya bilang, kita punya BSF (Bond Stabilization Fund), kita punya currency agreement dengan negara lain. Itu bagian dari kita memperkuat," tutupnya. (detik.com)

489 Emiten Bursa Rapatkan Barisan Hitung Besaran Pungutan OJK

Jakarta -Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) mengkoordinir seluruh anggotanya untuk menghitung besaran pungutan yang bakal disetor ke Otoritas Jasa keuangan (OJK). Saat ini, total anggota AEI mencapai 489 emiten.
Direktur Eksekutif AEI Isakayoga mengungkapkan, pihaknya telah meminta kepada seluruh anggotanya untuk menghitung secara pasti besaran pungutan yang bakal dibayarkan kepada OJK. Isaka menyebutkan, instruksi tersebut sudah ia sampaikan pada 12 Maret 2014.
"Kita sedang minta ke seluruh anggota masing-masing berapa pungutannya. Kita sudah minta ke mereka dari tanggal 12 Maret kemarin," ujarnya saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Jumat (14/3/2014).
Isaka menyebutkan, pihaknya memberikan batas waktu 10 hari ke depan kepada para emiten untuk menyelesaikan perhitungan pungutan tersebut beserta total aset yang dimilikinya.
"Belum dihitung seluruhnya karena kan masing-masing industri beda-beda ya pungutannya. Emiten kan ada yang perbankan, ada yang lain juga itu beda-beda. Kita juga minta mereka hitung seluruh asetnya. Kita minta mereka bisa selesaikan semuanya dalam 10 hari," terang dia.
Namun, Isaka mengaku, hingga peraturan ini ditetapkan masih banyak para emiten mengeluhkan adanya pungutan OJK ini.
"Tapi kita masih tetap keberatan dengan pungutan ini. Mereka banyak yang keberatan. Dulu kan waktu di Bapepam-LK nggak ada pungutan, sekarang di OJK ada, tapi ya gimana lagi sudah jadi PP," tandasnya. (detik.com)

Ini Cara BI Agar Rupiah Tak Digoyang Uang Panas

Jakarta -Capital inflow berupa hot money atau uang panas masuk ke dalam negeri lewat saham, obligasi, dan sertifikat Bank Indonesia (SBI). Ini membuat dolar melemah meninggalkan Rp 12.000. Namun bisa juga menggoyang rupiah bila uang panas tersebut kabur.
Diperlukan penjagaan kestabilan ekonomi yang baik, agar rupiah tidak kembali melemah liar dalam sekejap.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara, mengatakan konsentrasi saat ini adalah pada inflasi dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
"Kita kan tetap menjaga kondisi ekonomi kita tetap stabil, jadi kan investor itu konsentrasi dengan inflasi, pemerintah konsentrasi dengan CAD," ungkap Tirta kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014).
Tirta menuturkan, inflasi memang melonjak di awal tahun karena harga pangan. Namun masih sesuai perkiraan selaras dengan target 4,5% plus minus 1% pada akhir tahun. Kemudian CAD juga perlahan bisa diturunkan. BI optimistis pada akhir tahun CAD mencapai 2,5%.
"CAD saya katakan, kita optimistis kita katakan di bawah 3% tahun ini defisitnya. Tapi kan membaik artinya. Kalau lebih optimistis lagi 2,5%," ujarnya.
Kemudian adalah cadangan devisa (cadev), pada Februari 2014 meningkat menjadi US$ 102,7 miliar atau setara 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Cadev kita ruang lingkupnya berapa bulan impor dan bayar utang jangka pendek. Kan selama ini rasio itu kita sehat ya," sebut Tirta
Sebelumnya Kepala Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti menilai, masih ada ketidakpastian ke depan yang mampu mengancam nilai tukar rupiah. Yaitu adalah neraca transaksi berjalan, pemilu, dan kredit perbankan.
"Kita nggak tahu neraca perdagangan ke depan seperti apa, itu yang pertama. Kedua ketidakpastian pemilu dan ketiga adalah CAD bener nggak akhir tahun bisa 2,5% terus terakhir ada kredit perbankan yang masih tinggi. Kan targetnya kisaran 15%," papar Destri. (detik.com)

Broker Saham Mulai Hitung-hitung Duit yang Harus Disetor ke OJK

Jakarta -Para perantara pedagang efek atau broker saham mulai menghitung besaran pungutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikenakan kepada mereka. Iuran atau pungutan ini telah diberlakukan mulai 1 Maret 2014.
Khusus untuk broker saham, iuran yang dipungut OJK adalah sebesar 1,2% dari pendapatan usaha.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja mengaku, pihaknya saat ini baru akan menghitung besaran pungutan OJK yang akan dibebankan kepada mereka.
"Belum dihitung secara keseluruhan berapa. Nanti akan kita hitung kasarannya berapa, kan banyak aspek ya, kita harus lihat satu-satu," ujar Lily saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Jumat (14/3/2014).
Lily menyebutkan, saat ini total Perusahaan Efek (PE) yang tergabung dalam asosiasi yang dipimpinnya mencapai 125 perusahaan.
"Total anggota kita sekarang 125 ya. Nah kita harus lihat dulu satu-satu untuk bisa tahu berapa total pungutannya," kata Lily.
Sebagai informasi, OJK menetapkan besaran pungutan kepada Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, Penasihat Investasi, dan Agen Penjual Efek Reksa Dana sebesar 0,8% dari pendapatan usaha (minimal Rp 6.666.667) di tahun 2014, dan di 2015 sebesar 1,2% dari pendapatan usaha (minimal Rp 10.000.000). (detik.com)

Pemilu Jadi Pertaruhan Nasib Uang Panas di RI

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah menguat sejak pertengahan Februari 2014. Penguatan tersebut terjadi karena derasnya uang asing yang masuk atau capital inflow sejak awal tahun.
Capital inflow yang sifatnya uang panas itu masuk Rp 39 triliun dari Januari hingga pekan pertama Maret 2014. Ini harus jadi kewaspadaan. Apalagi jelang agenda pemilihan umum (pemilu) yang akan akan dimulai April mendatang.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti mengatakan, pemilu akan menjadi tantangan yang terbesar dalam waktu dekat. Sebab investor akan melihat dinamisme pesta rakyat tersebut.
Bila saja ada sedikit keributan atau chaos, maka investor akan khawatir dan takut. Sehingga uang panas yang tadinya masuk dan menguatkan nilai tukar rupiah akan ditarik kembali. Efeknya pun dolar dalam sekejap bisa kembali ke level Rp 12.000.
"Pemilu itu sangat menentukan. Karena investor sekarang tengah memantau dan menyimpan kekhawatiran. Kalau nantinya chaos atau sedikit ada keributan saja itu akan membuat ketakutan bagi investor. Hitungan kita doalr bisa balik lagi ke Rp 12.000," ujar Destri kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014)
Kekhawatiran dari pemilu akan diperkirakan sampai Juni mendatang. Baik pemerintah maupun BI harus dapat memberikan sinyal agar pemilu dapat berjalan tenang dan tanpa gangguan yang berlebihan.
"Jadi pemilu itu akan dipantau, masanya tidak hanya bulan April tapi sampai bulan Juni. Ada sekitar 2 bulan kedepannya," kata Destri.
Di kesempatan berbeda Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, pihak BI mewaspadai adanya penarikan tiba-tiba uang panas dari sektor keuangan dalam negeri, bila kondisi ekonomi dan politik tidak stabil, terutama di masa pemilu.
"Kalau kondisinya nggak stabil, tiba-tiba ada gejolak bisa saja," sebut Tirta. (detik.com)

Jual Saham Tower Bersama, Indosat Raup Rp 1,3 Triliun

Jakarta -PT Indosat Tbk (ISAT) melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Perseroan meraup dana segar sebanyak Rp 1,3 triliun.
Saham yang dilepas sebanyak 239.826.310 lembar saham atau setara 5% dari modal ditempatkan dan disetor Tower Bersama. Setiap lembar sahamnya dihargai Rp 5.800.
Nilai total transaksi ini mencapai Rp 1.390.992.598.000 atau disingkat Rp 1,39 triliun. Nilai tersebut belum dipotong komisi dan biaya-biaya penyelesaian transaksi.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, penyelesaian transaksi diharapkan bisa dilakukan pada 19 Maret 2014.
"Setelah penyelesaian tersebut, Indosat tidak lagi memiliki saham di Tower Bersama," kata Alex dalam keterangan tertulis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/3/2014).
Saham-saham tersebut dijual kepada sejumlah investor institusional, dengan Merril Lynch (Singapura) Pte. Ltd. bertindak sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte. Ltd. sebagai co-lead manager. (detik.com)

Cerita Dolar Tinggalkan Rp 12.000 dan 'Uang Panas' Masuk RI

Jakarta - Bank Indonesia (BI) dan pemerintah mengklaim penguatan rupiah yang membuat dolar AS meninggalkan Rp 12.000 adalah karena ekonomi membaik. Benarkah klaim tersebut?
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah menguat sejak pertengahan Februari 2014. Dolar mencapai titik terendah terhadap rupiah di Rp 11.300 dari sebelumnya yang berada di atas Rp 12.000.
Pada Februari 2014 dana asing alias hot money yang masuk mencapai US$ 2,3 miliar. Ini terdiri dari US$ 1,4 miliar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), US$ 656 juta di pasar saham, dan US$ 241 juta pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destri Damayanti mengatakan, penguatan rupiah ini merupakan dampak dari derasnya uang asing yang masuk atau capital inflow sejak awal tahun. Di tengah kondisi pasar keuangan yang masih dangkal.
"Sektor keuangan kita masih dangkal. Jadi ketika ada capital inflow dalam jumlah besar, bergeraknya gampang sekali. Kan buktinya dalam sebentar saja dari Rp 12.000/US$ itu bisa cepat sampai ke Rp 11.300/US$," ungkap Destri kepada detikFinance, Jumat (14/3/2014)
Dalam laporan BI, uang asing yang masuk dari Januari hingga pekan pertama di Maret adalah Rp 39 triliun. Menurut Destri, dampaknya bukan hanya saja pada rupiah, tapi imbal hasil atau yield obligasi negara bertenor 10 tahun turun dari kisaran 9 menjadi 8%. Kemudian indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 9% dari awal tahun.
"Jadi market (pasar keuangan) kita masih dangkal. Ketika ada masukan sekitar Rp 39 triliun itu kita lihat saja pergerakannya. Yield obligasi itu turunnya banyak sekali, indeks saham juga meningkat tajam," kata Destri.
Ini memang sedikit mengherankan. Apalagi melihat kondisi dengan negara-negara berkembang yang setara dan memiliki permasalahan yang sama dengan Indonesia. Yaitu, Brasil, Turki, India, Argentina, dan Afrika Selatan.
"Jadi ini efeknya besar sekali, sementara negara lain belum," sebutnya.
Destri mengakui, memang ada perubahan positif ekonomi dalam beberapa waktu terakhir. Seperti inflasi yang mulai terkendali, neraca perdagangan yang surplus di akhir 2013, dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang perlahan mengalami perbaikan serta cadangan devisa yang meningkat tajam.
"Memang semua orang sekarang melihat positifnya saja dulu. Agak tertutup masalah-masalah lain. Cadangan devisa juga dalam sebulan naiknya kan besar. Ini memang harus hati-hati," imbuhnya .
Tapi masih ada semacam ketidakpastian ke depan. Karena yang didapatkan di awal tahun ini baru sementara. Ada berbagai tantangan kedepannya yang sangat menguji target regulator dalam menstabilkan fundamental ekonomi.
"Kita nggak tahu neraca perdagangan ke depan seperti apa, itu yang pertama. Kedua ketidakpastian pemilu dan ketiga adalah CAD benar nggak akhir tahun bisa 2,5%, terus terakhir ada kredit perbankan yang masih tinggi. Kan targetnya kisaran 15%," papar Destri.
Sebelumnya Analis Pasar Uang Yanuar Rizky mengatakan, saat ini terjadi inflow atau modal masuk yang cukup besar. "Terutama saat pemerintah menyerap global bond (obligasi global) yang listing di New York kemarin," kata Yanuar kepada detikFinance beberapa waktu lalu.
Januari kemarin, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menjual dua seri Surat Utang Negara (SUN) dengan denominasi valuta asing atau yang kerap disebut global bond, yakni seri RI0124 dengan tenor 10 tahun, dan seri RI0144 dengan tenor 30 tahun.
"Meskipun cost-nya tinggi yakni bunga yang diberikan tinggi, namun cukup menyerap dan membuat dolar banjir di dalam negeri," tuturnya.
Selain itu, sentimen positif lainnya yakni investor masih tenang karena 'nafas' yang diberikan oleh Bank Sentral AS. (detik.com)

Terpangkas 35 Poin, IHSG Balik Lagi ke 4.600

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum kuat bertahan di level 4.700. Atas maraknya sentimen negatif, IHSG turun lagi ke 4.600 setelah terpangkas 35 poin.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 32,351 poin (0,68%) ke level 4.693,816 terkena banyak sentimen negatif yang beredar. Salah satu yang paling berpengaruh adalah konflik antara Ukraina dan Rusia yang kembali memanas.
Baru saja kemarin cetak poin cukup tinggi kini IHSG harus jatuh lagi. Aksi jual langsung terjadi di saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (13/3/2014), IHSG terpangkas 35,642 poin (0,75%) ke level 4.690,525. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 7,090 poin (0,89%) ke level 787,317.
Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks terus meluncur tajam hingga ke titik terendahnya di 4.676,232.
Perdagangan siang hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 127.531 kali pada volume 4,246 miliar lembar saham senilai Rp 8,743 triliun. Sebanyak 84 saham naik, 180 saham turun, dan 75 saham stagnan.
Nilai dan volume perdagangan hari ini melonjak tajam karena adanya penjualan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Tbk (BTPN) senilai Rp 6 triliun di pasar negosiasi. Transaksi ini dilakukan oleh PT Trimegah Securities (LG) sebagai penjual dan Maybank Kim Eng Securities (ZP) sebagai penjual.
Sentimen melambatnya ekonomi China membuat pelaku pasar Asia gencar lakukan aksi jual. Pelaku pasar juga berhati-hati dalam bertransaksi sambil memantau kabar dari Ukraina.
 
Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 10,75 poin (0,53%) ke level 2.008,36.
  • Indeks Hang Seng melemah 215,04 poin (0,99%) ke level 21.541,04.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 403,09 poin (2,72%) ke level 14.412,89.
  • Indeks Straits Times terpangkas 13,22 poin (0,43%) ke level 3.068,17.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 300 ke Rp 69.800, Bali Towerindo (BALI) naik Rp 150 ke Rp 750, Surya Citra (SCMA) naik Rp 115 ke Rp 3.070, dan Waran Bali (BALI-W) naik Rp 105 ke Rp 875.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 47.300, Surya Toto (TOTO) turun Rp 550 ke Rp 7.425, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 24.350, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 525 ke Rp 25.775. (detik.com)

Akhirnya, Indosat Lepas Seluruh Saham di TBIG Rp5.800 per Lembar

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indosat Tbk. (ISAT) akhirnya melepas seluruh saham miliknya di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dengan harga penjualan Rp5.800 per saham.
Perusahaan telekomunikasi tersebut menjual 239.826.310 lembar saham atau 5% dari modal ditempatkan dan disetor TBIG melalui accelerated book-built kepada sejumlah investor institusional.
Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte. Ltd. sebagai co-lead manager.
"Nilai dari transaksi ini sekitar Rp1,39 triliun sebelum komisi dan biaya-biaya. Penyelesaian dari transaksi ini diharapkan dapat dilakukan pada 19 Maret 2014," tulis Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, dalam keterbukaan informasi, Jumat (14/3/2014).
Setelah penyelesaian transaksi, Indosat tidak lagi memiliki saham di TBIG.
Harga penjualan Rp5.800 tersebut terdiskon 3,73% dari harga penutupan perdagangan TBIG pada Kamis (13/3) sebesar Rp6.025.
Indosat pernah menyatakan bahwa penjualan kepemilikan saham TBIG sebesar 5% bakal dipakai untuk belanja modal pada 2014 yang dianggarkan sebesar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun.
Perseroan menargetkan kantongi dana dari penjualan saham di TBIG sebesar US$120 juta-US$130 juta.
Cerita Indosat hingga akhirnya ingin melepas kepemilikan saham di TBIG bermula pada 7 Februari 2012.
Itu terjadi saat TBIG menandatangani perjanjian dengan Indosat.
Isi perjanjian, TBIG membeli 2.500 aset menara ISAT dan menyewakan kembali menara tersebut kepada Indosat.
Nilai transaksi sebesar US$406 juta dan potensi tambahan bagi hasil sampai maksimum sebesar US$112,5 juta.
Pembayaran US$406 juta tersebut dilakukan dalam bentuk kas dan saham baru TBIG yang akan diterbitkan.
Lantas, TBIG menerbitkan saham baru sebanyak 239.826.310 saham dengan harga pelaksanaan Rp3.156,8 per saham.
Penerbitan saham baru tersebut mewakili sekitar 5% dari modal disetor TBIG setelah penerbitan saham baru.

Geopolitik Ukraina Batasi Penguatan Rupiah

INILAHCOM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (14/3/2014) diprediksi menguat terbatas seiring ketegangan geopolitik Ukraina.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi terbatasnya penguatan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh pasar yang akan mencermati perkembangan di Ukraina. Situasinya memanas menjelang referendum pada 16 Maret 2014.
Pihak internasional khususnya negara G7 sudah mengeluarkan pernyataan, referendum Crimea tidak akan diakui. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat terbatas dalam kisaran 11.315 hingga 11.450 per dolar AS," katanya kepada INILAHCOM.
Lalu, pasar juga mencermati pertemuan Perdana Menteri Ukraina Sementara dengan Presiden AS Barack Obama sehingga menimbulkan beberapa risiko geopolitik. "Semua itu berarti negatif bagi pasar," ujarnya.
Sebab, kata dia, para investor selalu tidak menyukai eskalasi geopolitik khususnya jika terjadi perang Rusia-Ukraina sehingga memicu profit taking dan menjadi tekanan negatif bagi mata uang negara-negara emerging dan pasar aset.
"Jadi, ada potensi melanjutkan penguatan untuk rupiah Jumat ini. Hanya saja, berpeluang terbatas. Sebab, data ekonomi China juga menunjukkan pelambatan," tandas dia.
Di sisi lain, menurut Christian, masih ada potensi rebound dolar AS khususnya setelah data retail sales AS semalam menunjukkan angka yang positif seperti data non-farm payrolls pekan lalu.
Retail sales AS sudah diprediksi positif 0,3% dibandingkan publikasi sebelumnya -0,4%. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali dalam tiga bulan. "Ini menunjukkan bahwa konsumen sudah mulai terlepas dari efek cuaca ekstrem yang menghambat pengeluaran konsumen," papar dia.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (13/3/2014) ditutup menguat 45 poin (0,39%) ke posisi 11.375/11.380.

Harga Timah Diperkirakan Tembus US$ 30.000/Ton, Naik 30%

Pangkal Pinang -Para produsen timah dalam negeri sedang menikmati makin meningkatnya harga timah yang mencapai US$ 23.000/metrik ton. Harga timah diprediksi bakal tembus US$ 30.000/metrik ton atau naik 30% beberapa tahun ke depan.
CEO Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Megain Widdjaja mengatakan tingginya harga timah, akan menyimpan bom waktu bagi industri timah di Tanah Air.
"Harga timah tinggi justru berdampak buruk bagi kelangsungan industri timah dalam negeri," katanya ditemui disela kunjungan detikFinance ke pabrik smelter timah di Pangkal Pinang, Bangka, Rabu, (12/3/2014).
Menurutnya, harga timah Indonesia saat ini US$ 23.000/metrik ton sementara harga timah internasional berdasarkan acuan London Metal Exchange (LME) US$ 22.300/metrik ton. Artinya sudah cukup baik, sehingga industri timah lokal banyak mendapatkan keuntungan.
Tetapi potensi harga naik lebih tinggi lagi bahkan diprediksi mencapai US$ 30.000/metrik ton dalam beberapa tahun lagi mulai terlihat, salah satu indikatornya dikuranginya produksi timah Indonesia. Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar di dunia.
"Jika harga naik tinggi bahkan mencapai US$ 30.000/metrik ton, ini akan membuat negara-negara yang tergantungan pada timah khususnya negara industri, akan meriset mencari bahan penganti timah, mereka akan mensubsitusinya, kedua negara penghasil timah akan ramai-ramai produksi timah karena harganya tinggi, akibatnya suplai berlebih dan harga anjlok," ungkapnya.
Berkaca pada harga batu bara yang meningkat tajam hingga mencapai US$ 120 per ton, membuat orang berbondong-bondong produksi batubara, akibatnya suplai berlimpah dan harga batu bara anjlok hingga US$ 60-US$ 70 per ton. Dampaknya membuat banyak perusahaan batu bara bangkrut.
"Seperti produsen smartphone, margin satu ponsel itukan makin hari makin kecil, mereka harus menekan biaya produksi, jika timah naik maka margin mereka makin kecil, mereka akan berusaha cari material selain timah untuk menekan biaya produksi," katanya. (detik.com)

Selain Timah, Bangka Juga Penghasil Uranium untuk Nuklir

Bangka - Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar timah di dunia, yang dihasilkan di Provinsi Bangka-Belitung. Selain timah, Bangka-Belitung menghasilkan mineral lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Pulau yang dulunya tempat Bung Karno dan Bung Hatta di asingkan oleh Belanda, ternyata tidak hanya penghasil timah, juga penghasil tanah jarang (rare earth) hingga uranium.
"Rare earth di Bangka sangat banyak sekali, namun sebagian besar belum termanfaatkan, terbuang saja seperti limbah, karena banyak petambang lebih fokus mendapatkan timah," kata Muhammad Taufik, Kepala Pengelola Museum Timah Indonesia, PT Timah saat kunjungan detikFinance, di Bangka, Rabu (12/3/2014).
Taufik mengungkapkan, tanah jarang yang banyak ditemukan di Bangka mulai dari Monazite, anatase, kwarsa, biotite, slag, zircon, ilmenite, xenotime dan banyak lagi.
"Mineral-mineral tersebut bagian dari mineral ikutan yang terdapat pada pasir timah setelah melalui proses pemurnian lagi," ucapnya.
Taufik menambahkan, bahkan salah satu mineral ikutan yakni monazite merupakan mineral yang paling diburu banyak negara, seperti China.
"Karena monazite ini digunakan dibanyak barang elektronika khususnya iPad. Bahkan dalam monazite ini juga mengandung uranium, dimana uranium ini banyak manfaatnya baik untuk pembangkit listrik, sinar x untuk alat kesehatan sampai dengan senjata nuklir," katanya.
Terkait potensi ini, sempat ada wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka.
"Di Bangka banyak ditemukan uranium, bahkan karena potensinya cukup besar, sudah diwacanakan mau dibangun PLTN di Bangka. Apalagi teorinya jika banyak Monazite maka daerah tersebut minim gempa," tutupnya. (detik.com)

Tutup Akhir Pekan, Harga Emas Antam Bertahan di Rp 552.000/gram

Jakarta -Menutup akhir pekan, hari ini harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) stagnan. Harga emas batangan Antam bertahan di angka Rp 552.000/gram atau sama dengan kemarin.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Jumat (14/3/2014) harga 1 gram emas Antam dibanderol Rp 552.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam juga tetap sebesar Rp 492.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 256.300.000
  • 100 gram Rp 51.350.000
  • 50 gram Rp 25.700.000
  • 25 gram Rp 12.875.000
  • 10 gram Rp 5.180.000
  • 5 gram Rp 2.615.000
  • 1 gram Rp 552.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Rupiah Bisa Terus Menguat Berkat 'Uang Panas'

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah menguat sejak pertengahan Februari 2014. Penguatan tersebut terjadi karena derasnya uang asing yang masuk atau capital inflow sejak awal tahun.
Pada bulan Februari 2014 dana asing alias hot money yang masuk mencapai US$ 2,3 miliar. Ini terdiri dari US$ 1,4 miliar dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN), US$ 656 juta di pasar saham dan US$ 241 juta pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Demikianlah laporan Bank Indonesia (BI) yang dikutip detikFinance, Jumat (14/3/2014). Angka tersebut meningkat tajam dari bulan Januari 2014 yang hanya sebesar US$ 774 juta. Terdiri dari US$ 568 juta SBN, US$ 192 juta pasar saham dan SBI sebesar US$ 15 juta.
Begitu juta dibandingkan dengan Februari 2013 (year on year) yang sebesar US$ 1,98 miliar. Dengan pasar saham sebesar US$ 1,16 miliar, SBN US$ 843 juta dan SBI outflow US$ 15 juta.
Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan total dari Januari sampai dengan pekan pertama Maret 2014 dana asing yang masuk mencapai Rp 38 triliun. Ini merupakan dampak dari kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.
Terutama dalam penjagaan inflasi yang masih sesuai proyeksi. Kemudian defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang perlahan membaik. Tercatat pada triwulan II-2013 sebesar 4,4% mampu diturunkan pada level 3,26% di akhir tahun.
"Penguatan rupiah adalah respek investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang menunjukkan membaik. Terutama faktor income flow dana dari luar untuk membeli SBN maupun saham yang sampai di Minggu pertama Maret income dana Rp 38 triliun," kata Agus kemarin.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menambahkan bahwa dengan derasnya aliran dana asing yang masuk di dalam negeri akan memperdalam pasar keuangan. Sehingga berlanjut pada penguatan rupiah.
"Kalau capital inflow itu besar sehingga supply dolar lebih banyak mendorong penguatan rupiah," ungkap Tirta. (detik.com)

IHSG Jatuh 32 Poin Terkena Banyak Sentimen Negatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 32 Poin terkena banyak sentimen negatif yang beredar. Salah satu yang paling berpengaruh adalah konflik antara Ukraina dan Rusia yang kembali memanas.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.400 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.375 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 32,351 poin (0,68%) ke level 4.693,816. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 8,387 poin (1,06%) ke level 786,020.
Mengawali perdagangan akhir pekan, Jumat (14/3/2014), IHSG terpangkas 44,054 poin (0,93%) ke level 4.682,113. Indeks LQ45 terkoreksi 10,083 poin (1,24%) ke level 784,324.
Baru saja kemarin cetak poin cukup tinggi kini IHSG harus jatuh lagi. Aksi jual langsung terjadi di saham-saham yang kemarin sudah naik tinggi.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG anjlok 43,531 poin (0,92%) ke level 4.682,636. Sementara Indeks LQ45 jatuh 9,831 poin (1,24%) ke level 784,576.
Kemarin IHSG akhirnya bisa bertahan cukup kuat di level 4.700. Masuknya dana asing ke lantai bursa mendorong aksi beli investor lokal.
Wall Street jatuh cukup dalam gara-gara ketegangan di Ukraina yang kembali memanas. Melambatnya ekonomi China juga membuat Dow Jones dan S&P 500 alami koreksi terparah dalam satu bulan terakhir.
Sudah dua bulan pertama tahun ini ekonomi China melambat. Data investasi asing, ritel, perdagangan, dan manufaktur China sudah melambat ke titik terendah dalam tahun-tahun sebelumnya.
Sentimen ini membuat bursa-bursa di Asia terjebak di zona merah pagi hari ini. Bursa saham Jepang jatuh paling dalam hingga mencapai lebih dari dua persen.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 10,29 poin (0,51%) ke level 2.008,82.
  • Indeks Hang Seng melemah 144,01 poin (0,66%) ke level 21.612,07.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 369,49 poin (2,49%) ke level 14.446,49.
  • Indeks Straits Times turun 10,89 poin (0,35%) ke level 3.070,50.
sumber: detik.com

Marak Beredar Sentimen Negatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin akhirnya bisa bertahan cukup kuat di level 4.700. Masuknya dana asing ke lantai bursa mendorong aksi beli investor lokal.
Menutup perdagangan, Kamis (12/3/2014), IHSG melaju 41,782 poin (0,89%) ke level 4.726,167. Sementara Indeks LQ45 menanjak 9,495 poin (1,21%) ke level 794,407.
Wall Street jatuh cukup dalam gara-gara ketegangan di Ukraina yang kembali memanas. Melambatnya ekonomi China juga membuat Dow Jones dan S&P 500 alami koreksi terparah dalam satu bulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 231,19 poin (1,41%) ke level 16.108,89, Indeks S&P 500 anjlok 21,86 poin (1,17%) ke level 1.846,34 dan Indeks Komposit Nasdaq terjun 62,912 poin (1,46%) ke level 4.260,42.
Hari ini IHSG diperkirakan akan terjebak di zona merah gara-gara maraknya sentimen negatif. Ketegangan di Ukraina yang kembali memanas akan menciutkan nyali pelaku pasar.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 369,49 poin (2,49%) ke level 14.446,49.
  • Indeks Straits Times turun 10,89 poin (0,35%) ke level 3.070,50.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Kamis 13 Maret 2014 ditutup menguat 0,89% pada level 4726. Rebound indeks antara lain didorong oleh penguatan pada indeks bursa Asia dan optimisme BI Rate akan tetap. Saham konsumer menyumbangkan kenaikan terbesar, sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing melakukan net buy senilai Rp1,219 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat data ekonomi China yang lebih rendah dari perkiraan dan meningkatnya ketegangan politik di Ukraina, meskipun data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Data output industri, investasi dan pertumbuhan ritel China mengalami perlambatan yang lebih buruk dari estimasi. Sebaliknya data penjualan ritel AS pada bulan Februari mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. Data initial claims secara tak terduga mengalami penurunan pada level terendah sejak November, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja berlanjut membaik. Sementara itu AS dan Jerman mendesa k Rusia untuk membatalkan rencananya merebut Crimea dari Ukraina. AS menyatakan bersama Eropa akan melakukan langkah serius jika sehari setelah referendum tidak ada tanda-tanda penyelesaian krisis di Ukraina. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak melemah. Untuk hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4667 — 4740. Rekomendasi: WIKA, INDF, BBNI, PGAS, LPKR, ICBP, ADHI, PTPP.
 
Kiwoom Securities
Tertekannya Dow Jones dan bursa dunia dipicu meningkatnya ketegangan di Ukrania dapat menjadi sentimen negatif di akhir minggu ini. IHSG bergerak cukup positif didukung oleh timbulnya minat beli asing kemarin. Namun demikian, posisi IHSG di dekat resistance kemungkinan dapat menghambat kenaikan ini. Maka, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Berfluktuasi Menguat

Jakarta -Kemarin IHSG rebound dan ditutup plus 42 poin pada 4726 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali perkebunan setelah BI mempertahankan suku bunga.Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp 362 miliar.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfluktuasi menguat dengan potensi profit taking pada kisaran 4708–4740 dengan pertimbangan: indikator SO: gx (95), muncul candle white morubozu dan kenaikan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah ke level terendah dalam lima pekan saat investor semakin khawatir dengan ekonomi China dan ketegangan geopolitik di Ukrania.
Pada tanggal 16 Maret 2014 rakyat Crimea akan melakukan referendum dengan pilihan bergabung dengan Rusia atau tidak. Sedangkan bursa Wall Street ditutup melemah lebih dari 1% setelah Rusia melakukan latihan militer di perbatasan Ukrania dan pertanda aktivitas ekonomi di China kembali melamban.
Pagi ini bursa Asia dibuka melemah ke level terendah dalam bulan ini setelah empat bank investasi global menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Sehingga aksi profit taking di BEI berpotensi datang lebih awal. (detik.com)

Woori Korindo Securities: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Pada penutupan Kamis (13/3), IHSG mampu untuk ditutup dalam range resistance sebelumnya di 4.731-4,818. IHSG berakhir positif 0.89% di 4.726,167 didorong oleh peningkatan signifikan volume transaksi hingga mencapai 9,01 miliar lembar saham yang didominasi oleh aksi beli. Sebanyak 202 saham ditutup menguat, 106 menurun, dan 97 tidak berubah.
Saham index mover antara lain: UNVR, PGAS, BBRI, GGRM, dan HMSP. Kenaikan sektor Consumer menjadi pendorong laju indeks diikuti infrastructure dan mining. Terdapat kenaikan nilai transaksi net buy asing sebesar Rp 1,2 triliun yang menjadi katalis pergerakan IHSG.
Hari Jumat (14/3) IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range support di 4.597-4,630 dan resistance di 4.748-4.818. IHSG berpeluang untuk bergerak mixed hari ini.
Posisi tinggi IHSG akibat kenaikan volume transaksi kemarin, menjadi rentan untuk aksi profit taking, mengingat sentimen negatif global yang kembali menekan pasar saham AS dan Eropa, serta kondisi bursa Asia yang dibuka negatif menjadi faktor-faktor yang harus diwaspadai.
MFI kembali down reversal, MACD histogram memendek, dan Stochastic masih berada di area overbought. IHSG akan menguji resistance di upper limit bollinger apabila volume cukup kuat. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Bergerak Mixed

Jakarta - Kemarin (13/03/2014) IHSG berhasil ditutup di area zona positif. IHSG ditutup naik sebesar 0,89% atau menguat 41,78 poin ke level 4,726.16. Investor merespon positif hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang menetapkan tingkat suku bunga acuan di level 7,50%.
Selain itu, penguatan IHSG kemarin di tengah rilisnya Retail sales China yang mengalami penurunan menjadi 11.8%. Hampir seluruh sektor mengalami penguatan hanya sektor Agrikulture yang mengalami pelemahan cukup dalam sebesar 2,74%. Investor asing melakukan net buy, sebesar Rp 1,2 triliun.
Sementara itu, semalam bursa Wall Street rata-rata mengalami koreksi yang cukup dalam, di mana Indeks Dow Jones turun 1,41% ke 16.108.89, Indeks S&P turun 1,17% menjadi 1.846.34 dan indeks Nasdaq juga mengalami penurunan 1,46% ke 4,260.42.
Investor merespon negatif penurunan penjualan retail tahunan AS dari sebelumnya 1,9% YoY turun menjadi 1,5% YoY.
Investor juga mencermati kondisi data penjualan retail China yang mengalami penurunan sehingga mereka lebih memilih melakukan aksi profit taking. Pelemahan bursa Wall Street di tengah rilisnya data klaim pengangguran AS mingguan yang turun menjadi 315.000 dari sebelumnya 324.000.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak mixed. IHSG berpeluang tertekan dengan adanya sentimen negatif dari Global, namun sebaliknya positifnya data dalam Negeri yakni stabilnya BI Rate di level 7,5% dapat menjadi sentimen positif bagi IHSG. Secara teknikal, IHSG berada di area upper bollinger bands dan membentuk candle belt hold.
Indikator MACD menunjukan bergerak mendatar dengan histogram positif memanjang, indikator stochastic bergerak mendatar di area overbought. Kami perkirakan IHSG akan berada pada kisaran support 4.650 dan resistance 4.775. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Merespons Bursa-bursa Asia

Jakarta - Indeks Dow Jones ditutup melemah tajam pada tadi malam turun 231,19 poin atau 1,41%, S&P 500 turun 1,17%, dan Nasdaq turun 1,46%. Pelemahan indeks dipicu oleh kekhawatiran pada kondisi ekonomi China dimana perbankan berpotensi mengurangi pinjamannya hingga 20% yang dapat menyebabkan pelambatan ekonomi. Sementara itu kondisi krisis di Ukraina masih cukup tegang jelang referendum dimana dikabarkan Rusia kembali menggelar pasukannya diperbatasan Crimea. Dari data ekonomi, jobless claim dilaporkan menurun dan penjualan ritel naik 0,3% pada Februari.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas kekhwawatiran pada pelambatan ekonomi China dan juga krisis Ukraina yang masih menegangkan. Indeks FTSE turun 1,01%, CAC turun 1,29%, dan DAX turun 1,86%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak melemah merespon pelemahan busra regional akibat masih suramnya sentiment ekonomi China dan juga krisis Ukraina. Indeks EIDO turun 0,53%. Investor dapat melakukan Buy on Weakness pada saham-saham BBTN, TLKM, ADRO, PWON, VIVA.
 
Indonesia News Highlight
• XL Axiata Raih Pinjaman US$200 Juta
• Laba Taxi Express Naik 67,28% Jadi Rp132,4
• Bali Towerindo Bangun 100 Menara Baru
• PGN-Bakrie Mulai Garap Pipa Kalija Tahap I
 
Trading Counter – Technical Analysis
• BBTN - Buy on Weakness
• TLKM – Buy on Weakness
• ADRO – Buy on Weakness
• PWON – Buy on Weakness
• VIVA – Buy on Weakness
 
sumber: detik.com

Kiwoom Securities: Ukraina Bikin IHSG Negatif

Jakarta - Tertekannya Dow Jones dan bursa dunia dipicu meningkatnya ketegangan di Ukrania dapat menjadi sentimen negatif di akhir minggu ini. IHSG bergerak cukup positif didukung oleh timbulnya minat beli asing kemarin. Namun demikian, posisi IHSG di dekat resistance kemungkinan dapat menghambat kenaikan ini. Maka, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini.
 
ISAT & TBIG – Rencana divestasi saham
PT Indosat (ISAT) berencana menjual seluruh kepemilikan saham atas PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dan telah menunjuk Bank of America Merrill Lynch sebagai penasihat keuangan. ISAT tercatat memiliki 5% saham (239.83 juta lembar saham) TBIG. Dikabarkan bahwa kisaran harga penawaran ISAT atas saham TBIG sebesar Rp 5,600 hingga Rp 5,800 per lembar saham, dibawah harga penutupan TBIG kemarin (13 Maret 2014) senilai Rp 6,025 per lembar. ISAT akan menggunakan dana hasil divestasi saham TBIG untuk mendukung alokasi belanja modal tahun ini yang mencapai kisaran Rp 8-9 Triliun.
 
JAWA – Penambahan pabrik pengolahan kelapa sawit
PT Jaya Agra Wattie (JAWA) memperkirakan satu unit pabrik kelapa sawit dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Pabrik berlokasi di Kalimantan Selatan ini rencananya berkapasitas 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Pabrik kelapa sawit dibangun dengan investasi sekitar Rp 143 Miliar nantinya akan menambah total kapasitas produksi sawit dari sebelumnya 45 ton per jam menjadi 90 ton per jam. JAWA menambah pabrik pengolahan kelapa sawit dikarenakan tanaman sawit yang menghasilkan bertambah. Hingga 3Q 2013, luas lahan tertanam JAWA mencapai 19,088 Ha. Dari luas areal tersebut sebanyak 13,628 Ha berstatus menghasilkan.
 
LPKR & SILO – Placement
PT Lippo Karawaci (LPKR), melalui PT Kalimaya Pundi Bumi, melakukan penempatan atau placement sebanyak 82.5 juta saham (7.1% saham) PT Siloam International Hospitals (SILO) pada harga Rp 10,400 per saham senilai total Rp 858 Miliar. Placement tersebut menambah jumlah saham publik SILO menjadi 21.1% dari sebelumnya 14%. Credit Suisse bertindak sbagai bookrunner tunggal. Setelah placement tersebut LPKR secara efektif memiliki 78.9% saham SILO dari sebelumnya 86%. LPKR akan menggunakan dana hasil placement untuk membiayai proyek-proyek rumah sakit serta bisnis properti.
 
MPMX – Kinerja 2013
PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 40.9%Yoy menjadi Rp 526.49 Miliar Vs Rp 373.53 Miliar pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 28.8%Yoy menjadi Rp 13.88 Triliun tahun lalu. Laba operasi tercatat naik 20.8%Yoy menjadi Rp 901.02 Miliar Vs Rp 746.07 Miliar pada 2012. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Rentan Profit Taking

Jakarta -IHSG pada perdagangan Kamis 13 Maret 2014 ditutup menguat 0,89% pada level 4726. Rebound indeks antara lain didorong oleh penguatan pada indeks bursa Asia dan optimisme BI Rate akan tetap. Saham konsumer menyumbangkan kenaikan terbesar, sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing melakukan net buy senilai Rp1,219 triliun. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat data ekonomi China yang lebih rendah dari perkiraan dan meningkatnya ketegangan politik di Ukraina, meskipun data ekonomi AS menunjukkan perbaikan. Data output industri, investasi dan pertumbuhan ritel China mengalami perlambatan yang lebih buruk dari estimasi. Sebaliknya data penjualan ritel AS pada bulan Februari mengalami kenaikan untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. Data initial claims secara tak terduga mengalami penurunan pada level terendah sejak November, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja berlanjut membaik. Sementara itu AS dan Jerman mendesa k Rusia untuk membatalkan rencananya merebut Crimea dari Ukraina. AS menyatakan bersama Eropa akan melakukan langkah serius jika sehari setelah referendum tidak ada tanda-tanda penyelesaian krisis di Ukraina. Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak melemah. Untuk hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4667 — 4740. Rekomendasi: WIKA, INDF, BBNI, PGAS, LPKR, ICBP, ADHI, PTPP. (detik.com)

Ukraina Kembali Memanas, Wall Street Anjlok

New York -Pasar saham Wall Street jatuh cukup dalam gara-gara ketegangan di Ukraina yang kembali memanas. Melambatnya ekonomi China juga membuat Dow Jones dan S&P 500 alami koreksi terparah dalam satu bulan terakhir.
Aksi jual langsung marak setelah Rusia melakukan latihan militer di perbatasan Ukraina. Meski diminta Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk tarik pasukan, Rusia tetap bersikeras untuk bertahan.
Dalam pidatonya yang penuh emosi, Kanselir Jerman Angela Merkel warned meminta Rusia untuk mundur karena jika tidak akan terjadi 'bencana' yang membahayakan banyak orang.
"Berita-berita dari Ukraina pasti akan jadi katalis di perdagangan berikutnya, masih banyak fakta yang belum terungkap," kata Paul Mendelsohn, kepala strategi investasi dari Windham Financial Services di Charlotte, Vermont, dikutip Reuters, Jumat (14/3/2014).
"Militer tidak akan pernah bisa jadi solusi. Selain itu, semalam data-data ekonomi China yang diumumkan juga tidak bagus," ujarnya.
Sudah dua bulan pertama tahun ini ekonomi China melambat. Data investasi asing, ritel, perdagangan, dan manufaktur China sudah melambat ke titik terendah dalam tahun-tahun sebelumnya.
Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 231,19 poin (1,41%) ke level 16.108,89, Indeks S&P 500 anjlok 21,86 poin (1,17%) ke level 1.846,34 dan Indeks Komposit Nasdaq terjun 62,912 poin (1,46%) ke level 4.260,42. (detik.com)