Tokyo -Pasar saham Tokyo anjlok 3,3% menutup perdagangan akhir pekan. Sentimen negatif datang dari berbagai penjuru dunia secara bertubi-tubi.
Pertama, Wall Street semalam anjlok cukup dalam gara-gara aksi jual yang gencar dilakukan investor. Kedua, nilai tukar yen menguat cukup tinggi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Ketiga, krisis politik dan sosial di Ukraina makin memanas setelah militer Rusia melakukan latihan di perbatasan. Keempat dan terakhir, ekonomi China yang melambat dalam dua bulan terakhir.
Indeks acuan di Bursa Tokyo, Nikkei-225, kehilangan 488,32 poin ke level 14.327,66, sedangkan indeks saham-saham unggulan, Topix, anjlok 3,22% setara 38,76 poin ke level 1.164,70.
Nilai tukar dolar terhadap yen jatuh hingga ke level 101,55 yen di Jumat sore ini, jauh di bawah posisi pada penutupan perdagangan kemarin di 102,73 yen. Anjloknya dolar AS terhadap yen ini menghajar aktivitas eksportir.
Bursa Paman Sam juga memberi sentimen negatif di awal perdagangan pagi tadi. Tiga indeks utama di Bursa New York pun tumbang dengan koreksi cukup dalam.
"Saham-saham di Bursa Jepang jadi yang paling awal kena imbas berita buruk di Asia," kata salah satu manajer hedge fund di Tokyo kepada Dow Jones Newswires seperti dikutip AFP, Jumat (14/3/2014).
Namun ia menegaskan, saham-saham di Jepang akan cepat pulih karena valuasinya masih murah sehingga merangsang investor untuk masuk.
"Ini soal risiko saja, nanti investor juga akan kembali jika situasi sudah pulih," jelasnya. (detik.com)