korea by dewanti

Wednesday, December 4, 2013

IHSG Anjlok 47 Poin, Dolar Tembus Rp 12.000

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 47 poin akibat maraknya aksi ambil untung dan sentimen negatif yang beredar. Mata uang garuda juga kembali 'dihajar' oleh dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.955 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.825 per dolar AS.
Siang tadi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah lagi. Mata uang Paman Sam itu sempat naik hingga posisi tertingginya hari ini di Rp 12.000 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 29,757 poin (0,69%) ke level 4.259,007 akibat minimnya sentimen positif yang bisa jadi penggerak. Negatifnya bursa global dan regional memberi tekanan kepada pergerakan indeks.
Aksi jual langsung ramai sejak pembukaan perdagangan. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi jual investor, membuat IHSG makin terjerembab di teritori negatif.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun 37,741 poin (0,88%) ke level 4.251,023 menyusul maraknya aksi ambil untung. Investor asing malah berburu saham-saham yang sudah murah akibat kena koreksi.
Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan hingga siang hari ini. Posisi terendah yang sempat disinggahi indeks ada di level 4.241,302.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (4/12/2013), IHSG ditutup anjlok 47,462 poin (1,11%) ke level 4.241,302. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 10,308 poin (1,44%) ke level 703,776.
Aksi beli jelang penutupan perdagangan seperti biasa kembali terjadi. Namun aksi yang banyak dilakukan investor asing ini gagal membawa indeks ke zona hijau.
Beberapa investor asing juga ada yang mulai melepas saham. Hingga sore ini transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 33,13 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 124.834 kali pada volume 5,765 miliar lembar saham senilai Rp 4,124 triliun. Sebanyak 87 saham naik, sisanya 138 saham turun, dan 110 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia ditutup mixed di penghujung perdagangan hari ini gara-gara sentimen melemahnya Wall Street semalam. Hanya bursa saham China yang mampu ditutup positif.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 29,09 poin (1,31%) ke level 2.251,76. 
  • Indeks Hang Seng turun 181,77 poin (0,76%) ke level 23.728,70. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 341,72 poin (2,17%) ke level 15.407,94. 
  • Indeks Straits Times berkurang 30,01 poin (0,94%) ke level 3.157,66. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 900 ke Rp 30.150, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 23.050, Harum Energy (HRUM) naik Rp 150 ke Rp 3.225, dan Garda Tujuh (GBTO) naik Rp 150 ke Rp 780.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.500 ke Rp 64.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 38.500, Unilever (UNVR) turun Rp 450 ke Rp 25.800, dan Jembo Cable (JECC) turun Rp 425 ke Rp 2.525. (detik.com)

Dividen TOTO Rp100/Saham Cum 20 Desember, Buruan Beli!

Bisnis.com, JAKARTA - PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) akan membagikan dividen sebanyak Rp100 per lembar saham dengab cum dividen 20 Desember dan 27 Desember.
Direksi perseroan dalam keterbukaan informasi yang dirilis Rabu (4/12) menjelaskan dividen interim tunai tersebut untuk tahun buku 2013, yang akan dibagikan berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 2014.
Dividen tersebut akan diberikan kepada setiap pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 27 Desember 2013 pukul 16.00 WIB.
 
Adapun jadwal lengkap pembayaran dividen interim tersebut sebagai berikut:
  1. Pengumuman di BEI dan surat kabar: 4 Desember 2013
  2. Cum dividen untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi: 20 Desember 2013
  3. Ex dividen untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 Desember 2013
  4. Cum dividen untuk perdagangan di pasar tunai: 27 Desember 2013
  5. Ex dividen untuk perdagangan di pasar tunai: 30 Desember 2013
  6. Tanggal pencatatan terakhir dalam daftar pemegang saham: 27 Desember 2013
  7. Pelaksanaan pembayaran dividen interim: 15 Januari 2014.
 

Bank Dipungut Iuran 0,03% dari Aset Mulai Tahun Depan

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mulai menarik iuran sebesar 0,03% dari aset perusahaan jasa keuangan tahun depan. Ketetapan ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang saat ini tinggal menunggu persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY).
"PP-nya sudah kita bahas bersama dengan kementerian dan lembaga terkait dan kita baru saja rapat dengan sekretariat negara dan diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu dekat, secepatnya," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Dia menjelaskan, besaran iuran tersebut nantinya tidak hanya diberlakukan untuk perbankan tetapi seluruh industri jasa keuangan lainnya seperti pasar modal dan lain-lain.
Untuk perbankan, di tahun 2013-2014, iuran yang akan ditarik sebesar 0,03% dari total aset. Kemudian di tahun 2015 sampai seterusnya, iuran tersebut akan menjadi 0,045%.
"Nanti penarikannya bertahap. Untuk pertama kali 0,03% dulu untuk bank," ujar dia.
Rahmat mengaku, ketetapan iuran ini sudah disosialisasikan kepada seluruh industri keuangan dan mendapat dukungan positif.
"Saya kira semua mendukung, kita sudah bicara dengan industri. Itu sejak lama semua mendukung pungutan," kata Rahmat.
Berdasarkan catatan detikFinance, terdapat 6 bagian pungutan yang disiapkan OJK. Untuk Bank Umum, BPR, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum, Reasuransi, Dana Pensiun Lembaga Keuangan, Dana Pensiun Pemberi Kerja, Lembaga Pembiayaan yaitu Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur serta Lembaga Jasa Keuangan lainnya yaitu Pergadaian, Perusahaan Penjaminan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, dan Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan, dalam satu tahun besaran pungutan sekitar 0,03-0,06% dari aset.
Pungutan OJK ini belum berlaku 100% pada masa transisi. Skema pembayaran pungutan ini, pada tahun 2013 dibayar 50%, tahun 2014 sebesar 75%, barulah pada tahun 2015 pembayaran pungutan dilakukan 100%.
Selain sektor yang disebutkan di atas, terdapat sektor lain yang memiliki pungutan yang berbeda-beda, seperti Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di Luar Bursa Efek yang besaran pungutannya sekitar 7,5-15% dari pendapatan usaha.
Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek yang mengadminitrasikan Rekening nasabah dikenakan besaran sekitar 0,015-0,03% dari aset. Bank Kustodian yang melakukan aktivitas terkait pengelolaan investasi sebesar 0,5% dari imbalan jasa kustodian.
Emiten dan Perusahaan Publik dengan kategori perusahaan dengan jumlah aset lebih dari Rp 10 triliun dikenakan pungutan sekitar Rp 50-100 juta, perusahaan dengan jumlah aset Rp 5-10 triliun dikenakan pungutan sekitar Rp 25-50 juta, perusahaan dengan jumlah aset Rp 1-5 triliun dikenakan pungutan sekitar Rp 17,5-35 juta, dan perusahaan dengan jumlah aset kurang Rp 1 triliun dikenakan pungutan sekitar Rp 7,5-15 juta.
Agen penjual efek reksa dana dikenakan Rp 50-100 juta per tahun per perusahaan. Sementara penasihat investasi dikenakan pungutan Rp 2,5-5 juta per perusahaan atau Rp 250-500 ribu per orang.
Masih banyak sektor yang memiliki pungutan yang berbeda-beda. Namun, bagi pihak yang tidak melakukan atau terlambat melakukan pembayaran pungutan dikenakan sanksi denda berupa bunga sebesar 2% per bulan dari jumlah pungutan yang wajib dibayarkan dan maksimal 24 bulan. (detik.com)

Data Ekonomi AS Dirilis Malam Ini , Rupiah Kembali Diuji

Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures mengatakan serangkaian data kondisi ekonomi Amerika Serikat akan dirilis malam ini (4/12/2013), yang umumnya diprediksi membaik sekaligus menggambarkan berlanjutnya pemulihan AS.
Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan jika data yang dirilis sesuai dengan ekpektasi adanya perbaikan, diprediksi pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS akan berlanjut.
"Jika data positif, pelemahan besok berlanjut," kata Zulfirman saat dihubungi, Rabu (4/12/2013).
 
Adapun data ekonomi AS yang dirilis nanti malam adalah:
  • Neraca perdagangan
  • Data ADP terkait jumlah tenaga kerja di luar pertanian dan pemerintahan
  • Data ISM terkait sektor jasa lembaga
  • Data penjualan rumah baru
"Ekspektasi cenderung menunjukkan memomentum penguatan AS berkelanjutan, yang dikaitkan dengan rencana pengurangan stimulus," kata Zulfirman.
Seperti diketahui kurs tengah Bank Indonesia kembali dipatok melemah tajam 1,09% ke Rp11.960 per dolar AS pada hari ini. Kurs tengah itu melemah setelah dua hari berturut-turut mengalami penguatan.
Sementara itu Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, diketahui rupiah tertekan 1,03% ke Rp12.010 per dolar AS pada pukul 11.46 WIB. Menjadi Rp11.965 pada pukul 14.22 WIB.

Minyak Mentah Melaju Lewati US$97/Barel di Asia

IMQ, Jakarta —  Data cadangan minyak mentah AS yang tak terduga mengalami penurunan tajam, membuat harga minyak mentah menguat dalam perdagangan elektronik di Asia, Rabu (4/12), melanjutkan penguatan yang terjadi dalam perdagangan di Nymex.
Minyak mentah untuk kontrak Januari melonjak US$1,17, atau 1,2%, menjadi US$97,21 per barel, setelah sempat melesat 2,4% dalam sesi perdagangan New York Mercantile Exchange, Selasa (3/12).
Melemahnya dolar AS juga turut mendukung penguatan harga minyak mentah. Indeks dolar ICE berada di posisi 80,664, Rabu (4/12), atau turun dari 80,605 pada sehari sebelumnya dan 80,918 pada Senin (2/12).
Sementara untuk harga minyak mentah Brent kontrak Januari naik 25 sen, atau 0,2%, menjadi US$112,87 per barel, setelah menanjak 1,1% sehari sebelumnya.

Yen Perkasa, Indeks MSCI Asia Pacific Turun 1%

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Asia melemah setelah yen menguat dan valuasi indeks acuan regional melonjak ke level tertinggi dalam 6 bulan.
Selain itu, investor menunggu data pekerja AS pada pekan ini yang diperkirakan memberi kepastian waktu pelaksanaan pengurangan stimulus oleh the Federal Reserve.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1% ke level 140,33 pada Rabu (4/12/2013) pukul 14.12 waktu Hong Kong atau pukul 13.12 WIB.
"Pelaku pasar menjadi lebih hati-hati terhadap valuasi saham saat ini, dan bersiap untuk menarik diri dulu sebelum menambah portofolionya," ungkap Ric Spooner, Chief Market Analyst CMC Markets, seperti dikutip Bloomberg.
10 sektor industri seluruhnya melemah. Saham Toyota Motor Corp turun 1,7%, Toppan Printing Co turun 6,7%. Sementara itu saham Speco Co naik 5,7%.
Indeks Jepang Topix turun 1,7%, indeks Nikkei 225 turun 2,2%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,3%, indeks Korea Selatan Kospi turun 1,1%, indeks Selandia Baru NZX 50 turun 1%, indeks berjangka S&P 500 naik kurang dari 0,1%.

Ekspansi Bisnis, Garuda Indonesia Raih Fasilitas Kredit Sindikasi US$200 Juta

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memperoleh pinjaman sindikasi senilai US$200 juta untuk mendukung pengembangan bisnis tahun depan.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Handrito Hardjono menuturkan setidaknya lima bank bergabung untuk menyalurkan kredit untuk perseroan.
Salah satu dari ke-5 bank itu adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Namun sayang, perseroan tidak menyebutkan empat lembaga keuangan lainnya.
"Kami telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit sindikasi maksimum US$200 juta dari BCA dan empat lembaga keuangan lainnya," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/12/2013).
Penandatangan perjanjian kredit sindikasi tersebut telah dilakukan Senin (2/12/2013) lalu. 

Jepang Pimpin Pelemahan Saham Asia, Minyak Menguat

Bisnis.com, TOKYO - Saham Asia jatuh, dengan indeks patokan menuju penutupan terendah dalam hampir 3 minggu . Dolar Australia melemah setelah pertumbuhan negara itu melambat, sementara itu minyak naik untuk hari keempat di New York.
Indeks MSCI Asia Pacific merosot 0,7% pada pukul 13:53 di Tokyo. Topix Jepang turun 1,2% dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,4%. Indeks berjangka Standard & Poor 500 (SPX) naik 0,1%. Mata uang Aussie turun 0,8% versus greenback dan dolar Selandia Baru melemah 0,6%. Minyak mentah naik ke tertinggi 5 minggu.
Ekonomi Australia tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan 0,6% pada kuartal terakhir dari 3 bulan sebelumnya, sementara itu Presiden China Xi Jinping mengatakan lingkungan untuk pembangunan ekonomi dan sosial tahun depan tidak optimis.
Pekerjaan AS dan data penjualan rumah baru hari ini dapat memberikan petunjuk kapan Fed akan memangkas stimulus moneter, sementara itu kawasan euro juga melepaskan data produk domestik bruto.
"Valuasi telah membuat saham, bersama dengan logam mulia, aset yang paling rentan terhadap tahap awal dari perubahan kebijakan moneter," kata Ric Spooner, analis kepala pasar di CMC Markets Plc yang berbasis di Sydney. "Pembeli menjadi berhati-hati pada valuasi saat ini, dan siap untuk menunggu pullback sebelum menambah portofolio."
Sekitar dua saham turun untuk satu yang naik di indeks MSCI Asia Pacific, yang telah memperoleh 8,8% tahun ini karena bank sentral meningkatkan stimulus untuk mendukung pertumbuhan global.
Indeks diperdagangkan kemarin 13 kali dari laba yang diproyeksikan untuk 12 bulan ke depan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perusahaan AS Bangun Pabrik Cokelat di Gresik Rp 1 Triliun

Jakarta -Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yaitu Cargill membangun pabrik pengolahan cokelat di Indonesia. Pabrik yang akan dibangun di Gresik ini bernilai investasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1 triliun.
Direktur Pengembangan Bisnis Cargill Cocoa and Chocolate Job Leuning mengatakan, ekspansi bisnis yang dikembangkan Cargill kali ini adalah pertama kalinya di Asia. Sebelumnya, Cargill mengembangkan bisnis cokelat di Vietnam, Shanghai, dan Tokyo namun hanya sebatas kantor penjualan.
"Investasi terakhir kita saat ini adalah di Indonesia, dan itu merupakan pabrik pengolahan kakao dan cokelat pertama di Asia dengan total investasi US$ 100 juta," kata Leuning di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Leuning mengatakan, alasan Cargill mengembangkan bisnisnya di Asia karena menurutnya pertumbuhan permintaan cokelat di Asia sangat cepat.
"Asia adalah negara yang cepat berkembang terkait konsumsi cokelat," katanya.
Pabrik tersebut berlokasi di Kawasan Industri Maspion V Gresik, Jawa Timur.
Tujuan dibangunnya pabrik baru untuk merangsang pertumbuhan dan pengembangan sektor kakao di Asia dalam memenuhi permintaan yang naik terhadap produk kakao di kawasan ini.
Proyek ini akan menyerap sekitar 200 tenaga kerja baru di Indonesia, demikian juga berbagai posisi di bagian penelitian dan pengembangan kakao yang sebelumnya telah ada di Kuala Lumpur dan Beijing, untuk melayani kebutuhan pelanggan di Asia.
Pabrik yang diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2014 ini akan membutuhkan sekitar 70,000 metrik ton biji kakao untuk memproduksi berbagai produk untuk kebutuhan pasar Asia. Hasil dari produksinya akan berbentuk bubuk, cairan dan lemak kakao (butter), termasuk produk bubuk premium kakao Gerkens®.
Fasilitas baru ini merupakan bagian dari strategi Cargill dalam mengantisipasi pertumbuhan sektor kakao Indonesia dan upaya perusahaan untuk mendukung produksi kakao berkelanjutan secara global.
Cargill telah memulai program pelatihan petani yang terbilang cukup sukses di Indonesia yang mendorong penggunaan praktik pertanian berkelanjutan oleh petani kecil.
Cargill menargetkan untuk melatih lebih dari 1.300 petani kakao Indonesia pada tahun 2015, melalui Sekolah Pelatihan Lapangan untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kakao, dan sebagai hasil dari pelatihan tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani kecil dan keluarga mereka. (detik.com)

Kena Koreksi, IHSG Rehat Siang di 4.251

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi 37 poin menyusul maraknya aksi ambil untung. Investor asing malah berburu saham-saham yang sudah murah akibat kena koreksi.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 29,757 poin (0,69%) ke level 4.259,007 akibat minimnya sentimen positif yang bisa jadi penggerak. Negatifnya bursa global dan regional memberi tekanan kepada pergerakan indeks.
Aksi jual langsung ramai sejak pembukaan perdagangan. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi jual investor, membuat IHSG makin terjerembab di teritori negatif.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (4/12/2013), IHSG turun 37,741 poin (0,88%) ke level 4.251,023. Sementara Indeks LQ45 melemah 8,163 poin (1,14%) ke level 705,921.
Indek sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak pembukaan perdagangan hingga siang hari ini. Posisi terendah yang sempat disinggahi indeks ada di level 4.248,587.
Perdagangan hari ini berjalan sepi dengan frekuensi transaksi hanya sebanyak 67.197 kali pada volume 3,233 miliar lembar saham senilai Rp 2,178 triliun. Sebanyak 71 saham naik, sisanya 142 saham turun, dan 80 saham stagnan.
Bursa saham China mampu naik cukup tinggi di tengah maraknya sentimen negatif yang beredar. Bursa-bursa regional lainnya masih terjebak di zona merah.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 28,16 poin (1,27%) ke level 2.250,83.
  • Indeks Hang Seng turun 83,41 poin (0,35%) ke level 23.827,06.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 250,23 poin (1,60%) ke level 15.499,43.
  • Indeks Straits Times menipis 3,22 poin (0,10%) ke level 3.184,45.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 29.750, Astra Agro (AALI) naik Rp 150 ke Rp 22.850, Harum Energy (HRUM) naik Rp 100 ke Rp 3.275, Garda Tujuh (GBTO) naik Rp 100 ke Rp 730.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.500 ke Rp 64.500, Unilever (UNVR) turun Rp 400 ke Rp 25.850, Mayora (MYOR) turun Rp 300 ke Rp 27.600, dan Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 18.850. (detik.com)

CP Prima Kumpulkan Petambak Cegah Penyakit Udang

INILAH.COM, Surabaya - PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) berupaya mencegah ancaman penyakit udang yang mematikan dengan memberikan pemahaman kepada para petambak udang.
Perseroan bertujuan mengoptimalkan peluang emas dengan budidaya dengan cerdas. Para petambak udang mendapat penjelasan secara detail tentang manajemen kesehatan udang di tengah berbagai ancaman penyakit.
Perseroan menghadirkan tiga pakar yang akan mengupas tuntas pemberantasan dan pencegahan penyakit pada udang. Mereka adalah Prof. Dr. Donald V. Lightner yang akan membahas pencegahan dan mengetahui jenis penyakit udang. Dr. Yuri memberikan cara pengolaan udang yang baik. Rubiyanto Haliman menyampaikan cara pemilihan benur dan pengelolaan lingkungan.
Salah satu penyakit udang yang dibahas yaitu penyakit Acute Hepato Pancreatic Negrosis Syndrome (AHPNS). Penyakit ini menyebabkan kematian pada udang usia muda secara tiba-tiba dan sudah menyerang negara Hainan, China, Vietnam, Thailand dan Malaysia.

Ingat, Nanti Malam Tarif Tol Dalam Kota Naik

Jakarta -Tarif tol dalam kota Jakarta (Cawang - Tomang - Grogol - Pluit dan Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga/Pluit) akan naik nanti malam mulai pukul 00.00 WIB. Sehingga mulai Kamis, 5 Desember 2013 sudah berlaku tarif baru.
Kenaikan tarif tol ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum no 490/KPTS/M/2013) pada tanggal 28 November 2013.
Tol ini seharusnya mengalami kenaikan tarif pada bulan Oktober. Namun karena hingga bulan September untuk ruas Cawang - Tomang - Grogol - Pluit belum memenuhi standar pelayanan minimum terkait indikator penerangan jalan umum, maka pemberlakuan tarif baru berlaku pada 5 Desember 2013.
Tol ini dioperasikan oleh 2 perusahaan yakni Jasa Marga dan Citra Marga Nusaphala Persada. Panjang tol ini mencapai 50,60 km, dan mengalami penyesuaian tarif 14,29%.
 
Adapun besaran tarif tol ruas tol dalam kota Jakarta adalah sebagai berikut:
  • Golongan I: Tarif lama Rp 7.000 menjadi Rp 8.000
  • Golongan II: Tarif lama Rp 8.500 menjadi Rp 10.000
  • Golongan III: Tarif lama Rp 11.500 menjadi Rp 13.000
  • Golongan IV: Tarif lama Rp 14.000 menjadi Rp 16.000
  • Golongan V: Tarif lama Rp 17.000 menjadi Rp 19.000
Penyesuaian tarif tol yang berlaku setiap dua tahun sekali telah diatur dalam UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, serta Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang jalan tol yang kemudian diubah dengan PP No.43 tahun 2013.
Regulasi tersebut menyebutkan evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi. (detik.com)

Dolar AS Kembali Dekati Rp 12.000

Jakarta -Rupiah tidak bisa lama-lama menguat terhadap dolar, meskipun Senin lalu dilaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2013 surplus. Pagi ini, dolar kembali menguat dan terus mendekati level Rp 12.000.
Berdasarkan data Reuters yang dikutip, Rabu (4/12/2013), dolar AS menyentuh level Rp 11.965, atau nyaris Rp 12.000. Tampaknya belum ada sentimen positif dari dalam dan luar negeri yang bisa membuat rupiah menguat.
Kemarin, Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, kondisi nilai tukar rupiah saat ini sudah melampaui batas. Tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan akan terus melemah.
"Kalau sekarang sudah di angka Rp 12.000 itu sudah overshoot, ini bahaya. Kalau terus-terusan begini, ekspektasi akan liar. Harus ada yang meredam," kata Destry.
Destry menjelaskan, dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini, angka yang paling aman adalah di kisaran Rp 11.600-11.700 per dolar AS.
Senin lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pada Oktober 2013, neraca perdagangan Indonesia surplus, setelah impor migas turun. Surplus neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2013 mencapai US$ 42,4 juta. Laporan ini sempat membuat dolar melemah ke level Rp 11.700, namun kemudian menguat kembali. (detik.com)

Kenapa IHSG Tertekan Pagi Ini?

Bisnis.com, JAKARTA— PT Panin Sekuritas Tbk menganalisa pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangaan pagi ini, Rabu (4/12/2013) didominasi oleh tekanan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) yang kembali 'liar' atas rupiah hari ini.
Analisa Riset PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono memprediksi meski tertekan, IHSG masih akan mampu bertengger di atas level 4.200.
"Level support IHSG 4.218," kata Purwoko saat dihubungi Rabu (4/12/2013).
Terkait sektor properti yang menjadi penekan terbesar IHSG pada saat pembukaan, Purwoko mengatakan kemungkinan itu hanya satu kebetulan.
Mengingat, ujarnya, saham sektor properti pada Jumat (29/11/2013) mengalami kenaikan yang tinggi.
"(Tertekannya IHSG pagi ini), masih faktor nilai tukar," kata Purwoko.
Dia mengatakan untuk faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kekhawatiran pasar bakal segera dilakukannya pengetatan stimulus (tapering off) oleh bank sentral AS, mengingat adanya rilis membaiknya data manufaktur negara itu.
Seperti diketahui IHSG dibuka melemah 0,53% ke level 4.266,04 pada perdagangan hari ini, Rabu (4/12/2013).
Dari 481 saham yang diperdagangkan, sebanyak 6 saham menguat, 80 saham melemah, dan 395 saham stagnan.
Sembilan sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia seluruhnya melemah dengan penurunan terbesar dialami sektor properti 1,41%.

Bangun Dua Pabrik, Semen Indonesia (SMGR) Cari Dana Rp3,5 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mencari pendanaan eksternal Rp3,5 triliun untuk membangun dua pabrik semen baru di Rembang (Jawa Tengah) dan Padang (Sumatra Barat).
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjelaskan dua proyek pabrik baru itu diproyeksikan menelan investasi Rp7 triliun dengan rincian pabrik Rembang Rp4 triliun dan Padang Rp3 triliun.
Menurut rencana, perseroan akan menggunakan kas internal sekitar Rp3,5 triliun, sedangkan sisanya sebesar Rp3,5 triliun lagi akan diperoleh dari pendanaan eksternal, baik export credit agency (ECA), pinjaman bank, ataupun obligasi.
Opsi ECA dinilai menjadi prioritas utama karena mesin produksi yang akan diimpor itu berasal dari negara yang memungkinkan untuk memperoleh pendanaan tersebut.
"Meski proses administrasinya lebih rumit, ECA menjadi pilihan pertama kami untuk mencari pendanaan eksternal," tuturnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Rabu (4/12/2013).
Selain itu, BUMN Semen itu masih mencarikan pilihan lain berupa pinjaman sindikasi bank. Perseroan telah mengajukan proposal kepada sejumlah perbankan dalam rencana tersebut.

Woori Korindo Securities: IHSG Dipengaruhi Sentimen Negatif Bursa Global

Jakarta -Pada penutupan Selasa (3/12/2013) IHSG berakhir dengan koreksi cukup dalam -0.77% di 4,288.764 dan utamanya dipengaruhi oleh pergerakan negatif saham index mover berikut: TLKM, BBCA, UNVR, PGAS, dan AUTO. Reli singkat IHSG pada hari sebelumnya (Senin), lebih merupakan kenaikan sesaat akibat dukungan data inflasi positif, namun belum mampu menopang reli indeks lebih lanjut akibat minimnya sentimen lain.
Pada hari Rabu (4/12/2013), kami memperkirakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen negatif penutupan bursa global serta wacana tapering the Fed yang kembali menghangat.
Kami masih mempertahankan posisi support di 4,225 dan level resistance di 4,358 bagi pergerakan IHSG hari ini. Meski demikian, masih terdapat peluang IHSG untuk rebound apabila IHSG mampu menembus batas resistance yang menandakan pergerakan sideways sejak akhir November, setelah koreksi dalam yang melambat sejak akhir Oktober 2013.
Indeks saham utama AS ditutup di posisi negatif pada hari Selasa (3/12). Dow Jones terkoreksi -0.59% ke 15,914.62, S&P 500 turun -0.32% ke 1,795.12, sedangkan Nasdaq melemah -0.20% ke 4,037.20.
Penurunan indeks AS diperkirakan disebabkan oleh aksi ambil untung dari posisi all-time high indeks sebelumnya serta antisipasi investor perihal kapan tapering stimulus moneter oleh the Fed, pasar masih waspada terkait perilisan data-data makroekonomi penting di minggu ini.
Indeks saham Eropa turut berakhir dengan tingkat koreksi dalam pada Selasa (3/12). Sentimen negatif datang dari perilisan data PPI Zona Eropa bulan November yang menunjukkan penurunan -0.5% dari 0.2% di bulan sebelumnya.
Selain itu sama seperti dengan pasar AS, investor kembali dipengaruhi oleh isu tapering the Fed yang kembali mencuat, menyebabkan investor keluar dari pasar dan mempertanyakan kapan tapering tersebut dilaksanakan. (detik.com)

Semesta Indovest: Bursa Berpeluang Mixed Akibat Sentimen Negatif

Jakarta -Bursa Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan tadi malam dengan indeks Dow Jones turun 77,64 poin atau 0,48%, S&P 500 turun 0,27%, dan Nasdaq turun 0,36%.
Pelemahan indeks dipicu oleh adanya kekhawatiran pelaku pasar akan dilakukannya pemangkasan stimulus oleh the Fed menyusul baiknya data ekonomi, namun beberapa analis juga masih optimis bahwa the Fed masih akan menjaga level stimulus sebagai antisipasi naiknya inflasi jelang musim belanja.
Bursa eropa ditutup melemah terimbas data ekonomi eropa yang mengecewakan dan kekhawatiran dilakukannya tapering di AS. Indeks FTSE turun 0,83%, CAC turun 2,65%, dan DAX turun 1,9%.
Bursa Indonesia berpeluang bergerak mixed akibat sentimen negatif turunya bursa regional hari ini, namun menguatnya rupiah ditopang oleh baiknya data inflasi dan perdagangan dapat menahan tekanan jual dan menyimpan potensi rebound pada saham-saham yang terkena aksi profit taking kemarin. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Berpotensi Dibuka Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG melemah dan ditutup minus 33 poin pada 4289 dipimpin oleh saham semua sektor di tengah-tengah penurunan index bursa regional, kekhawatiran FED segera mengurangi stimulus dan penurunan IDR/USD. Investor asing kemarin sebagai net seller sebesar Rp49 miliar.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG mixed pada kisaran 4266–4314 dengan pertimbangan: minim sinyal, GAP4256-4266 sebagai SL dan penurunan index kemarin diikuti dengan penurunan volume.
Kemarin index bursa Eropa ditutup melemah, dipimpin oleh saham sektor penerbangan saat pelaku pasar khawatir FED akan mengurangi stimulus dalam waktu dekat dan wabah flu burung. Kemarin bursa Wall Street ditutup melemah, dipimpin oleh saham sektor ritel, barang konsumsi di tengah-tengah pertanda musim belanja liburan (holiday shopping season) lemah dan spekulasi FED akan mengurangi stimulus lebih cepat dari perkiraan.
Pagi ini bursa Asia dibuka melemah saat Yen menguat dan pelaku pasar khawatir valuasi harga saham mencapai level tertinggi dalam 6 bulan. Sehingga IHSG berpotensi dibuka melemah. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak Sideways

Jakarta -Perdagangan kemarin (03/12/2013) IHSG tekena aksi profit taking pasca kenaikan pada hari sebelumnya. IHSG melemah sebesar 0,76% ke level 4,288.76 seiring dengan kembalinya tekanan terhadap Rupiah, Rupiah melemah sebesar 0.99%.
IHSG terpengaruh oleh pelemahan indeks global yang melemah pada hari sebelumnya. Semua sektor mengalami pelemahan, sektor Property yang yang memimpin pelemahan IHSG sebesar 1.62%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp48 miliar.
Semalam Wall Street kembali ditutup terkoreksi. Indeks Dow Jones turun 0,59% ke level 15,914.62, Indeks S&P juga turun 0,32% menjadi 1,795.15 dan indeks Nasdaq turun 0,20% di level 4,037.20.
Pasca penguatan pada minggu lalu, bursa AS dilanda aksi jual yang membuat pergerakan beberapa indeks mengalami tekanan serta investor yang masih menahan diri menjelang rapat The Fed pada 17-18 Desember. Rilis data penjualan mobil yang mengalami kenaikan menjadi 16.41 juta atau di atas estimasi 15,7 juta belum mampu menahan pelemahan bursa AS.
Pada hari ini kami perkirakan IHSG bergerak sideways. Pelemahan bursa Global dapat mempengaruhi pergerakan indeks, namun
penguatan bisa terjadi karena terdorong data ekonomi domestik yang rilis terakhir positif. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai hanging man dan mendekati area middle bolingger bands.
Indikator MACD hampir membentuk golden cross dengan histogram positif memendek, indikator stochastic telah membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4230-4358 resistance. (detik.com)

First Asia Capital: Bursa Global Negatif akan Tekan Pergerakan IHSG

Jakarta -IHSG kemarin gagal bertahan di atas level 4300. Tekanan jual kembali membawa IHSG terkoreksi 33,213 poin di 4288,764. Nilai transaksi relatif tipis hanya Rp.3,25 triliun di Pasar Reguler.
Pelaku pasar kembali melepas saham sektoral menyusul nilai tukar rupiah yang kembali melemah hampir 1% di Rp 11.888 dari posisi hari sebelumnya yang di Rp 11.770. Pergerakan IHSG cenderung fluktuatif menyusul resiko perekonomian domestik yang masih tinggi ditandai dengan pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS.
Tekanan jual juga dialami sejumlah saham tambang dipicu melemahnya harga komoditasnya menyusul penguatan dolar AS. Sementara Wall Street tadi malam kembali ditutup di teritori negatif.
Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,59% dan 0,32% ditutup di 15914,62 dan 1795,15. Ini merupakan penurunan hari ketiga berturut-turut setelah mengalami rally panjang selama delapan pekan. Aksi ambil untung lanjutan dipicu mencuatnya kembali kekhawatiran pengurangan stimulus The Fed akan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya menyusul membaiknya perekonomian AS.
Kondisi bursa global dan kawasan yang bergerak di teritori negatif dan minimnya insentif positif dari domestik diperkirakan akan kembali menekan pergerakan IHSG hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4240 dan resisten di 4330. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (3/12) Indeks Dow Jones ditutup turun 94,15 poin (-0,59%) ke 15.914,62 di tengah pertimbangan para investor AS sehubungan dengan pemotongan stimulus oleh the Fed.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$97 per barel di New York di tengah penurunan persediaan minyak mentah AS.
IHSG kemarin (3/12) ditutup turun 33,21 poin (-0,77%) ke 4.288,76 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp47 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, UNVR, GGRM, ASII, dan BBNI.
Mata uang Rupiah terdepresiasi 11.888 per Dollar AS.
Secara teknikal, penurunan IHSG setelah tertahan resistance yang cukup kuat, diantaranya MA 20 dan MA 60, resistance PSAR juga resistance fibonacci di 4427, MACD tetap masih berada di teritori negative namun memberikan potensi goldencross.
Pada perdagangan hari ini (4/12) diperkirakan IHSG akan mengalami sentiment mixed dengan kecenderungan menguat terbatas dan bergerak di kisaran 4.191-4.353 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. AISA, HEXA, dan MAPI. (detik.com)

Magnus Capital: Bursa Regional Berikan Sentimen Negatif

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak melemah dan ditutup turun -33.21 poin ke level 4288.76 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3.7 triliun, sedangkan Investor asing tercatat membukukan net sell pada pasar reguler sebesar Rp 47 miliar. Pelemahan dipengaruhi oleh sentimen negatif dari bursa regional akibat kekhawatiran Investor mengenai percepatan pengurangan stimulus oleh The Fed seiring membaiknya ekonomi AS.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -94.15 poin ke level 15914.62 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -5.75 poin ke level 1795.15 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -8.06 poin ke level 4037.20.
Sentimen yang sama masih menyelimuti perdagangan bursa wall Street, para investor khawatir The Fed akan segera melakukan tapering off di bulan Desember,ini merujuk pada kuatnya pertumbuhan data manufaktur dan construction spending yang dirilis senin kemarin serta antisipasi terhadap data nonfarm payroll & unemployment rate yang akan dirilis pada hari jumat minggu ini.
Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang cukup negatif terhadap pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah pada kisaran 4250-4320.
Indeks berpola menyerupai bearish harami di lower level bollinger bands dan MACD mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang sedangkan stochastic masih menunjukan ruang pergerakan bullish. Cermati saham AISA, MAPI, GGRM, LPCK. (detik.com)

Kiwoom Securities: Bursa Global Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Tertekannya Dow Jones dan bursa dunia serta melemahnya Rupiah dapat kembali memberi sentimen negatif. IHSG terkoreksi dengan penutupan di bawah level psikologis 4,300 kemarin. Serta, terbentuknya pola bearish harami masih memberi sinyal pelemahan lanjutan. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan berada di kisaran negatif pada hari ini.
 
BKSL – Rencana pembelian saham Bukit Jonggol Asri
PT Sentul City (BKSL) akan merealisasikan pembelian saham PT Bukit Jonggol Asri dari PT Bakrieland Development (ELTY) pada 1Q 2014. BKSL memiliki 65% saham Bukit Jonggol Asri dan rencananya akan menguasai 100% saham di Bukit Jonggol secara bertahap. BKSL tengah bernegosiasi dengan ELTY. Saat ini ELTY memiliki 35% saham di Bukit Jonggol dan dalam tahap awal BKSL berharap dapat mengakuisisi 15% saham Bukit Jonggol pada 1Q 2014. Bila lancar, BKSL akan menguasai 80% saham Bukit Jonggol. Sebelumnya, BKSL ingin mengakuisisi langsung Namun belum dapat mencapai kesepakatan dari kedua pihak. Bukit Jonggol memiliki lahan yang luas mencapai 12,000 Ha dan jika akuisisi terealisasi BKSL dapat memiliki lahan 13,000 Ha. Saat ini BKSL hanya memiliki landbank seluas 1,000 Ha.
 
INTP – Akuisisi Tarabatuh Manunggal
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) melalui dua anak usahanya, PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) dan PT Pionirbeton Industri (PBI), mengakuisisi PT Tarabatuh Manunggal senilai Rp 65 Miliar. Tarabatuh adalah perusahaan yang bergerak di bidang agregat beton. Akuisisi tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha beton siap pakai. Penandatangan jual beli sudah dilakukan pada 2 Desember 2013. Tarabatuh Manunggal berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan.
 
SMRA – Emisi obligasi
PT Summarecon Agung (SMRA) telah mendapat pernyataan efektif terkait rencana penerbitan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2 Triliun yang terdiri dari obligasi konvensional Rp 1.4 Triliun dan sukuk ijaran Rp 600 Miliar. Untuk untuk tahap pertama akan diterbitkan obligasi konvensional senilai Rp 450 Miliar dan sukuk ijaran senilai Rp 150 Milar. Masa penawaran obligasi pada 5-6 Desember dengan tanggal pencatatan 12 Desember. Obligasi konvensional bertenor 5 tahun dengan kupon 10.85% per tahun. Sekitar 70% dana emisi obligasi akan digunakan untuk mendukung ekspansi usaha dan sisanya untuk modal kerja.
 
TBIG – Emisi obligasi
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menerbitkan Rp 740 Miliar obligasi dari total nilai awal emisi Rp 1 Triliun akibat tingginya biaya kupon saat ini. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri dimana Seri A bertenor 1 tahun senilai Rp 550 Miliar dengan kupon 9% dan Seri B bertenor 3 tahun senilai Rp 190 Miliar dengan kupon 10%. Sekitar 50% dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk pembayaran utang anak perusahan, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, dan sisanya untuk membangun menara telekomunikasi baru.
 
WIKA – Tunda proyek
PT Wijaya Karya (WIKA) menunda pembangunan beberapa proyek proyek infrastruktur dan pembangkit listrik tahun ini akibat tren pelemahan nilai Rupiah yang membuat harga komponen menjadi lebih mahal. Pada awal tahun ini WIKA mengalokasikan dana belanja modal mencapai Rp 645 Miliar untuk proyek pembangkit listrik namun karena penundaan pembangunan, realisasi hingga akhir September lalu baru mencapai Rp 106.2 Miliar. Sebelumnya WIKA telah menurunkan alokasi belanja modal tahun ini dari Rp 1.78 Triliun menjadi Rp 700 Miliar, namun pada akhir September baru terserap Rp 480 Miliar. Tertundanya akuisisi perusahaan aspal serta tertundanya beberapa proyek infrastruktur dan properti mendorong perusahaan menurunkan target kinerja tahun ini. (detik.com)

Waterfront Securities: Pasar Khawatir The Fed Kurangi Stimulus

IHSG pada perdagangan Selasa 3 Desember 2013 ditutup melemah 0,77% pada level 4288. Semua sektor melemah dengan kontribusi pelemahan terbesar pada sektor properti. Investor asing melakukan net sell Rp48,5 miliar. Pelemahan indeks ini diperkirakan disebabkan oleh sentimen negatif dari koreksinya indeks bursa global dan akibat profit taking setelah sehari sebelumnya IHSG menguat signifikan. Indeks di bursa Wall Street kembali ditutup melemah karena investor cenderung menunggu beberapa data ekonomi yang akan dirilis pada pekan ini, seperti data perumahan, pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja. Pasar berharap akan mendapatkan petunjuk dari data ekonomi penting tersebut mengenai kapan The Fed akan mulai melakukan pengurangan stimulus. The Fed dijadwalkan akan melakukan pertemuan pada 17-18 Desember nanti. Data ekonomi AS yang dinantikan pada pekan ini diantaranya new home sales, Fed Beige Book, data pertumbuhan ekonomi serta data nonfarm payrolls dan unemployment rate. Jika data te naga kerja bulan November yang akan dirilis pada Jumat ini lebih baik dari estimasi, pasar cenderung khawatir jika The Fed akan segera mengurangi stimulusnya lebih cepat dari perkiraan. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4256 — 4350. Rekomendasi: BMRI, BBNI, BBCA, BBRI, SMGR, AALI, PGAS, INTP, SMCB, MNCN, MAPI. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Bergerak Mixed, IHSG Lanjutkan Pelemahan

Jakarta -Pasar saham Amerika Serikat (AS) melanjutkan pelemahan, menanti rilis data tenaga kerja AS. Dini hari tadi, Dow Jones Industrial Average tercatat turun –0,59% ke level 15.914,62, sementara S&P 500 juga melemah sebesar -0,32% ke posisi 1.795,15.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil melanjutkan kenaikannya sebanyak +0,83% ke level US$96,84 per barel. Sedangkan harga emas Comex juga menguat +0,20% ke posisi 1.223,30 per troy ounce pada perdagangan semalam.
Dari dalam negeri, rupiah kembali melemah, seiring meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran utang akhir tahun. Di sisi lain, kekhawatiran akan percepatan tapering off semakin membesar, sehingga membuat investor cenderung wait and see.
Di tengah kondisi itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak mixed, dan bisa melanjutkan penurunan. Pergerakan IHSG akan berada di level resistance 4.316 dan support pada 4.265. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Melemah Terbatas

Jakarta -Pasca mengalami kenaikan setelah merespon data-data makro ekonomi Indonesia, tampaknya laju IHSG kurang bergairah yang terlihat sejak awal sesi terus menunjukkan pelemahannya. Sentimen dari makro ekonomi terlihat hanya sesaat. Pelaku pasar kembali pada realita dimana kembali wait & see terhadap rilis RDG BI dan FOMC. Padahal pelemahan IHSG terjadi saat laju Rupiah sedang bergerak menguat. Di sisi lain, laju bursa saham Asia yang memerah terimbas pelemahan bursa saham AS sebelumnya membuat IHSG terperangkap dalam aura negatif sehingga terpaksa berbalik melemah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4320,06 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4269,35 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4288,76. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (4/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4250-4275 dan resistance 4295-4325. Berpola menyerupai bearish harami di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal mencoba membentuk upreversal. Laju IHSG sempat berada dalam kisaran target support (4250-4285) seiring kembalinya aksi jual yang terjadi. Meski berharap akan terjadinya rebound namun, belum tertutupinya gap 4256-4265 dimungkinkan membuat laju IHSG kembali melemah terbatas. (detik.com)

Turun Rp 1.000, Harga Emas Antam Rp 525.000/Gram

Jakarta -Setelah kemarin anjlok, harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini turun lagi Rp 1.000 /gram. Harga buyback-nya malah turun Rp 5.000/gram.
Seperti dikutip detikFinance dari data Logam Mulia, Rabu (4/12/2013), harga emas batangan pecahan 1 gram berada di harga Rp 525.000/gram turun dari harga kemarin di kisaran Rp 526.000/gram.
Penurunan harga ini juga terjadi pada harga buyback emas batangan di Logam Mulia yang turun Rp 5.000/gram dari Rp 465.000/gram menjadi Rp 460.000/gram
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 500 Rp 242.800.000
  • 100 Rp 48.650.000
  • 50 Rp 24.350.000
  • 10 Rp 4.910.000
  • 1 Rp 525.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," jelas Antam. (detik.com)

Belum Ada Sentimen Positif, IHSG Berkurang 22 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang 22 poin akibat minimnya sentimen positif yang bisa jadi penggerak. Negatifnya bursa global dan regional memberi tekanan kepada pergerakan indeks.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.880 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.825 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 22,729 poin (0,53%) ke level 4.266,035. Sedangkan Indeks LQ45 turun 5,816 poin (0,81%) ke level 708,268.
Mengawali perdagangan, Rabu (4/12/2013), IHSG dibuka berkurang 29,757 poin (0,69%) ke level 4.259,007. Indeks LQ45 dibuka terkoreksi 6,797 poin (0,95%) ke level 707,287.
Aksi jual langsung ramai sejak pembukaan perdagangan. Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi jual investor, membuat IHSG makin terjerembab di teritori negatif.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 33,506 poin (0,76%) ke level 4.256,067. Sementara Indeks LQ45 turun 7,164 poin (0,98%) ke level 706,920.
Kemarin IHSG terpangkas 33 poin gara-gara aksi ambil untung. Posisi IHSG yang kemarin naik cukup tinggi langsung dijadikan momentum jual oleh investor.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street terkena koreksi untuk hari ketiganya secara berturut-turut. Investor mengambil untung saat memasuki musim liburan.
Hanya bursa China yang masih bisa menguat tipis pagi hari ini. Sentimen negatif dari bursa Paman Sam semalam menjegal bursa-bursa Asia sampai rata-rata jatuh ke zona merah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,56 poin (0,07%) ke level 2.224,23. 
  • Indeks Hang Seng berkurang 207,80 poin (0,87%) ke level 23.702,67. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 395,41 poin (2,51%) ke level 15.354,25. 
  • Indeks Straits Times turun 8,98 poin (0,28%) ke level 3.178,69.
sumber: detik.com

IHSG Diprediksi Masih Melemah

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin terpangkas 33 poin gara-gara aksi ambil untung. Posisi IHSG yang kemarin naik cukup tinggi langsung dijadikan momentum jual oleh investor.
Menutup perdagangan, Selasa (3/12/2013), IHSG terkoreksi 33,213 poin (0,77%) ke level 4.288,764. Sementara Indeks LQ45 berkurang 5,665 poin (0,79%) ke level 714,084.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street terkena koreksi untuk hari ketiganya secara berturut-turut. Investor mengambil untung saat memasuki musim liburan.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 94,15 poin (0,59%) ke level 15.914,62. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 5,75 poin (0,32%) ke level 1.795,15. Indeks Komposit Nasdaq melemah 8,06 poin (0,20%) ke level 4.037,20.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan karena dijegal sentimen negatif dari bursa global dan regional. Aksi jual investor asing masih akan terjadi.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 198,15 poin (1,26%) ke level 15.551,51. 
  • Indeks KOSPI turun 7,14 poin (0,36%) ke level 2.002,22. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Trust Securities
Pasca mengalami kenaikan setelah merespon data-data makroekonomi Indonesia, tampaknya laju IHSG kurang bergairah yang terlihat sejak awal sesi terus menunjukkan pelemahannya. Sentimen dari makro ekonomi terlihat hanya sesaat. Pelaku pasar kembali pada realita dimana kembali wait & see terhadap rilis RDG BI dan FOMC. Padahal pelemahan IHSG terjadi saat laju Rupiah sedang bergerak menguat. Di sisi lain, laju bursa saham Asia yang memerah terimbas pelemahan bursa saham AS sebelumnya membuat IHSG terperangkap dalam aura negatif sehingga terpaksa berbalik melemah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4320,06 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4269,35 (level terendahnya) jelang akhir sesi 1 dan berakhir di level 4288,76. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Rabu (4/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4250-4275 dan resistance 4295-4325. Berpola menyerupai bearish harami di bawah middle bollinger bands (MBB). MACD mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal mencoba membentuk upreversal. Laju IHSG sempat berada dalam kisaran target support (4250-4285) seiring kembalinya aksi jual yang terjadi. Meski berharap akan terjadinya rebound namun, belum tertutupinya gap 4256-4265 dimungkinkan membuat laju IHSG kembali melemah terbatas.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun -33.21 poin (-0.77%) ke 4,288.76 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.4 juta lot atau setara dengan Rp3.7 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (-0.40%), sektor basic-industries (-0.75%), sektor construction and property (-1.63%), sektor consumer goods (-1.33%), sektor finance (-0.04%), sektor infrastructure (-1.15%), sektor mining (-1.02%), sektor misc-industries (-1.02%), dan sektor trade (-0.46%).
Tercatat sebanyak 84 saham mengalami penguatan, 157 saham mengalami penurunan, 94 saham tidak mengalami perubahan dan 150 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BMRI (+1.95%), GGRM (+1.42%), AALI (+1.11%), SMCB (+2.15%), dan MAPI (+2.86%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-2.96%), TLKM (-2.27%), BBRI (-1.30%), ASII (-0.78%), dan CPIN (-2.11%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp47 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, UNVR, GGRM, ASII, dan BBNI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,888 per Dollar AS.
Secara teknikal penurunan IHSG kemarin setelah tertahan resistance yang cukup kuat, di antaranya MA 20 dan MA 60, resistance PSAR juga resistance fibonacci di 4,427, MACD tetap masih berada di teritori negative namun memberikan potensi goldencross, sehingga untuk hari ini kami perkirakan akan mengalami sentiment mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Dengan support 4,191 dan resistance 4,353. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: AISA, HEXA, MAPI. (detik.com)

Wall Street Terkoreksi Tiga Hari Berturut-turut

New York -Indeks Dow Jones dan S&P 500 di pasar saham Wall Street terkena koreksi untuk hari ketiganya secara berturut-turut. Investor mengambil untung saat memasuki musim liburan.
Saham ritel dan konsumer memimpin pelemahan. Saham Amazon.com Inc turun 2% ke level US$ 384,66 dan menjadi salah satu pemberat di S&P 500. Indeks ritel di S&P pun terpangkas 0,8%.
Penjualan barang-barang elektronik saat Cyber Monday di toko fisik ternyata tidak terlalu ramai. Lain halnya dengan penjualan online yang mencapai rekor tertinggi.
"Penjualan ritel bervariasi, meski akan tinggi menjelang tutup tahun. Sekarang ini investor masih mencari alasan untuk mengambil untung setelah saham-saham naik terus dalam beberapa pekan terakhir," kata Joseph Tanious, perencana keuangan global dari J.P. Morgan Asset Management di New York seperti dikutip Reuters, Rabu (4/12/2013).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 94,15 poin (0,59%) ke level 15.914,62. Indeks Standard & Poor's 500 berkurang 5,75 poin (0,32%) ke level 1.795,15. Indeks Komposit Nasdaq melemah 8,06 poin (0,20%) ke level 4.037,20. (detik.com)

Inflasi Aman, BI Rate ke Mana?

Bisnis.com, JAKARTA—Pertanyaan yang kerap muncul pascapengumuman inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu bagaimana Bank Indonesia akan merespons laporan tersebut dalam sebuah kebijakan moneter.
Seperti diketahui, awal pekan ini BPS telah mengumumkan laju kenaikan harga secara umum untuk November 2013 sebesar 0,12% atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya 0,09%.
Meskipun terlihat rendah, secara tahunan, inflasi November 2013 itu mencapai 8,37% atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi year-on-year bulan yang sama pada 2012 sebesar 4,32%.
Dengan potret inflasi tersebut, BPS memperkirakan tingkat inflasi sepanjang tahun ini bisa bawah 9%. Perhitungan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target inflasi pemerintah sebesar 9,2%.
Berdasarkan proyeksi itu, apakah laju inflasi itu akan membuat bank sentral kembali merespons dengan kenaikan BI rate lanjutan dalam Rapat Dewan Gubernur pada 12 Desember mendatang?
Tentu saja, jawaban pertanyaan ini tersebut tergantung dari beberapa pertimbangan otoritas moneter. Yang jelas, dalam berbagai kesempatan rapat dewan gubernur, BI selalu menyebut kebijakan kenaikan BI rate akan ditujukan untuk menekan defisit transaksi berjalan di tengah risiko ketidakpastian global.
Langkah itu sejalan dengan sasaran BI guna meredam laju inflasi dan menjaga stabilitas rupiah. Untuk laju inflasi, kebijakan penaikan BI Rate yang sudah berada di level 7,5% sepertinya mampu menyerap kelebihan likuiditas, namun terhadap stabilitas rupiah masih perlu dipantau efektivitasnya.
Pasalnya, mata uang rupiah perlahan tapi pasti terus melemah dan kemarin kian mendekati Rp12.000 per US$.
Memang, pelemahan terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir dapat menolong kinerja ekspor sampai akhir tahun. Melemahnya rupiah juga akan mendorong eksportir, terutama yang mengandalkan bahan baku dari dalam negeri untuk meningkatkan volume ekspor.
Namun, Kementerian Perdagangan mengingatkan pelemahan rupiah jangan hanya dilihat dari sisi ekspor karena Indonesia masih memiliki ketergantungan impor. Dependensi itu meliputi impor atas bahan baku penolong dan barang modal.
Dengan begitu, imported inflation perlu mendapat perhatian BI karena masih adanya komponen inflasi yang tertunda. Permintaan yang tinggi atas dolar hingga akhir tahun juga berpotensi menambah beban neraca transaksi berjalan.
Di samping faktor internal, pertimbangan lain yang bank sentral adalah tapering off Federal Reserve yang diyakini akan dieksekusi pada awal bulan ini, Meskipun belum jelas apakah akan stimulus the Fed itu akan ditarik bertahap atau sekaligus, kebijakan ini menjadi momok emerging countries yang mengandalkan capital inflow seperti Indonesia.
Bagaimanapun, rezim suku bunga tinggi memiliki konsekuensi terhadap perlambatan pertumbuhan. Situasi inilah yang mesti diantisipasi pemerintah secara seimbang.
Menarik menyimak pernyataan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah dalam laman resmi Sekretaris Kabinet bahwa perlambatan pertumbuhan 2013 justru merupakan opsi terbaik untuk merespons dinamika ekonomi global.
Menurutnya, melalui perlambatan pertumbuhan, stabilitas perekonomian nasional dapat terus ditingkatkan dan menghindari risiko pemanasan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong tingginya daya beli masyarakat sehingga tingkat permintaan semakin meningkat.
Kalau begitu adanya, pemerintah semestinya perlu melakukan perombakan struktural guna mengatasi ketimpangan dengan meningkatkan kapasitas ekonomi, menggenjot ekspor, menekan impor dan lebih agresif dalam menarik masuk devisa.
Dengan kata lain, tindakan untuk mengatasi defisit transaksi berjalan tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan instrumen moneter.

Investor Tunggu Fakta Stimulus, Dolar AS Melemah

Bisnis.com, NEW YORK - Kurs dolar melemah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu sejumlah data penting pekan ini yang bisa memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve dapat mengurangi stimulus besar-besarannya.
Euro naik menjadi US$1,3589 sekitar pukul 22.00 GMT (Rabu pukul 05.00 WIB) dari US$1,3539 pada saat yang sama Senin (2/12/2013).
Dolar jatuh menjadi 102,48 yen dari 102,94 yen, sementara euro turun tipis menjadi 139,27 yen dari 139,38 yen.
"Dengan tidak adanya data ekonomi AS yang dijadwalkan untuk dirilis hari ini, aksi ambil untung (profit taking) mendorong dolar lebih rendah," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.
Lien mengatakan fokus pasar akan mulai bergeser ke pasar tenaga kerja AS pada Rabu dengan rilis laporan ADP tentang penciptaan lapangan kerja sektor swasta, data sektor jasa dari Institute for Supply Management (ISM) dan laporan Beige Book Federal Reserve tentang kondisi ekonomi.
"Ini adalah tiga indikator utama yang paling penting untuk laporan penggajian non-pertanian pada Jumat," katanya.
Investor berharap bahwa laporan pekerjaan November dari Departemen Tenaga Kerja pada Jumat akan memberikan petunjuk tentang kapan Federal Reserve akan mulai mengurangi program pembelian aset US$85 miliar per bulan. Beberapa analis mengatakan itu bisa terjadi di pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 17-18 Desember.
Lien menyoroti berita bahwa yuan China telah mengambilalih posisi euro menjadi mata uang yang paling banyak digunakan kedua dalam keuangan perdagangan internasional, setelah dolar.
Pangsa pasar yuan, juga dikenal sebagai renminbi (RMB), di perdagangan keuangan tradisional mencapai 8,66 persen pada Oktober, melebihi euro pada 6,64 persen, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) mengatakan pada Selasa.
"Sementara perdagangan yang sebenarnya dalam mata uang tetap sangat kecil dibandingkan dengan mata uang utama, penggunaan mata uang untuk perdagangan meningkat pesat terutama karena China mencari cara untuk menghilangkan risiko nilai tukar dan mengurangi penggunaan dolar," Kata Lien.
"Pada saat yang sama, yuan juga menjadi mata uang kontrak yang semakin populer, sebuah tren yang diperkirakan tidak akan berubah."
Dolar jatuh terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,9041 franc dari 0,9085 franc pada akhir Senin. Pound naik menjadi US$1,6390 dari US$1,6354.

Bursa AS Berpotensi Negatif Tunggu Data Pekerjaan

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS pada perdagangan Selasa (3/12/2013) berpotensi bergerak terbatas. Investor masih mengkhawatirkan tapering off dari The Fed.
Hari ini produsen mobil akan melaporkan penjualan seperti Ford Motor dan General Motor sehingga menjadi pusat perhatian investor. Untuk indeks Dow Jones futures turun 0,3%, indeks S&P berpotensi turun 4 poin dan indeks Nasdaq futures turun 0,07%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Investor kehilangan sentimen positif menjelang data non-farm payrolls akhir pekan. Untuk itu pasar saling menunggu kemungkinan dapat menguat setelah tertekan pada perdagangan Senin kemarin. Indeks Dow Jones tergelincir 0,5% menjadi 16.008,71. Untuk indeks S&P melemah 0,3% menjadi 1.800,90. Pelemahan juga terjadi pada indeks Nasdaq yang lebih rendah 0,4%, menjadi 4.045,26.
Analis di Deutsche Bank, Jim Reid mengatakan saat ini pasar dalam keadaan binggung setelah data ISM berpotensi memicu tapering off dari The Fed. "Hal terbaik untuk pasar dalam jangka panjang adalah memiliki pertumbuhan yang berjelanjutan dan normalisasi kebijakan moneter. Namun selama enam hingga 12 bulan ke depan kita berpikir pasar akan tambil lebih baik jika likuiditas tetap tinggi (QE3)," kata Reid.
Pasar memprediksikan sektor riil AS akan menambah 180.000 pekerja di bulan November 2013. Untuk tingkat pengangguran berpotensi menjadi 7,2 persen.
Bursa Eropa melemah karena investor masih khawatir tapering of akan dipercepat. Indeks FTSE di London melemah 0,3% menjadi 6.573,23. Indeks CAC di Paris turun 0,7% menjadi 4.258,08. Demikian juga dengan indeks DAX di Jerman lebih rendah 0,1% ke 9.394,26.

Indocement Beli Tarabatuh Manunggal Senilai Rp65 M

INILAH.COM, Jakarta - Anak usaha PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) beli PT Tarabatuh Manunggal pada 2 Desember 2013 senilai Rp65 miliar.
Pembelian tersebut melalui dua anak usahanya PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) dan PT Pionirindo Industri (PBI). Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (3/12/2013).
Pembelian saham tersebut berasal dari para pemegang saham Tarabatuh antara lain Setiadi Widjaja 37.600 saham, Probo Yunia 26.960 saham, Felix Binarta 120 saham dan Rocky Prawisuda Rahadianto 120 saham. PT Tarabatuh Manunggal adalah sebuah perusahaan yang terletah di Serpong Tangerang Selatan dan bergerak dalam bidang usaha agregat.
Para pihak pemegang saham Tarabatuh sebelumnya bukan pihak yang terafiliasi dengan MSS dan PBI dan juga dengan perseroan. Adapun tujuan transaksi ini adalah sebagai penunjang kegiatan usaha beton siap pakai.

Dirut Indocement Mundur

INILAH.COM, Jakarta—Direktur Utama PT Indocement Prakarsa Tbk (INTP), Daniel Lavalle mengajukan pengunduran diri dari perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Indocement Sahat Panggabean dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (03/12/2013) menyatakan, pengunduran diri Lavalle efektif sejak 1 Mei 2014.
Selain Lavalle, Direktur Komersial Nelson Borch juga mengajukan pengunduran diri. Borch efektif mundur setelah rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Jumat (06/12/2013).
Heidelberg Cement Group, pemilik saham mayoritas Indocement lewat anak usahanya Birchwood Omnia Limited mengajukan calon pengganti Lavalle, yakni Christian Kartawijaya. Christian diusulkan menjadi Direktur Utama per 1 Mei 2014. Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama, Christian terlebih dahulu diangkat sebagai Direktur Indocement pada 1 Januari 2014.
Sekadar informasi, Christian pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Indocement 1 September 2004—1 Juni 2011. Kemudian dia melanjutkan pendidikan ke luar negeri, lalu kembali tahun 2013.

Sinyal Positif Dari The Fed

INILAH.COM, Jakarta - Masih buramnya pasar tenaga kerja bakal memaksa The Fed menunda rencana pemotongan dana stimulus. Perekonomian India juga mulai pulih.
Seperti diperkirakan sebelumnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya terjungkal. Selasa ini (3/12/2013), indeks ditutup melemah 24,51 poin (0,57%) ke level 4.297,47. Ini terjadi karena investor tak tahan lagi melihat perkembangan yang terjadi di bursa dunia, terutama di Wall Street.
Tadi pagi, indeks Dow Jones dan Nasdaq ditutup melemah 0,48% dan 0,36%. Seperti dikomando, kecuali bursa Tokyo dan Singapura, hampir semua bursa ikut-ikut lesu. Indeks Hang Seng dan Kospi, misalnya, hari ditutup melemah 0,53% dan 1,05%. Sementara Nikkei dan Straits Times masing-masing mencatat kenaikan 0,60% dan 0,06%.
Penurunan yang terjadi di Wall Street tak lepas dari kekahawatiran The Fed atas masih suramnya pasar tenaga kerja. Hingga September 2013, pengguran masih berada di level 7,2%. Padahal, jika angkanya bisa diteken di level 6,5%, The Fed berencana menaikan suku bunga acuan. "Pasar tenaga keeja masih menjadi hambatan terbesar The Fed untuk mengerek suku bunga," ujar Janet Yallen, calon pengganti Ben Bernanke sebagai Gubernur The Fed.
Dengan masih suramnya pasar tenaga kerja, para analis yakin The Fed akan menunda rencana pemotongan dana anggaran stimulus (Quantitative Easing III). Seperti diketahui, pemangkasan anggaran stimulus akan diumumkan dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang akan berlangsung 17 – 18 Desember.
Jelas, ini kabar baik. Apalagi perekonomian India juga mulai membaik. Palaniappan Chridambaram, Menteri Keuangan India, memperkirakan defisit transaksi berjalan negerinya bisa ditekan dari US$ 87,8 miliar tahun lalu menjadi US$ 56 miliar tahun ini (Maret 2013 – Maret 2014).
Sentimen positif juga datang dari dalam negeri. Dengan terkendalinya inflasi dan neraca perdagangan, diyakini BI akan mempertahankan suku bunga acuan. Itu sebabnya, sejumlah analis optimis bursa akan kembali bergairah. "Data ekonomi Indonesia yang positif itu akan mewarnai bursa," kata Wilson Sofan, Kepala Riset Reliance Securities.