korea by dewanti

Tuesday, February 18, 2014

Dolar Rp 11.000, BI Prediksi Ekspor RI Tetap Tinggi di Awal Tahun

Jakarta -Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekspor barang pada triwulan I-2014 masih akan sangat tinggi. Ini terjadi hampir di beberapa sektor dan daerah. Penyebab utamanya nilai tukar rupiah yang masih kompetitif.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dodi Zulverdi menuturkan untuk keseluruhan wilayah Sumatera, mayoritas ekspor berasal dari perkebunan. Baik dari Sumatera bagian utara, tengah dan selatan.
"Kalau untuk Sumatera itu trennya itu adalah perkebunan sebagai asesmen," ungkap Dodi saat berbincang dengan media di kantor pusat di BI, Jakarta, Selasa (18/2/2014)
Selanjutnya adalah Jakarta dengan perbaikan ekspor pada manufaktur. Hal yang sama juga terjadi pada Jawa bagian barat, tengah dan timur serta kawasan Bali dan Nusa Tenggara.
"Asesmennya itu adalah sektor manufaktur. Seperti barang-barang hasil industri itu akan cukup tingginya ekspor," sebutnya.
Sementara perlambatan ekspor akan dialami oleh kawasan Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Penyebabnya adalah pemberlakukan undang-undang mineral dan batubara (minerba) dan bea keluar untuk untuk ekspor komoditas mineral dengan kadar tertentu.
"Tapi dampak untuk wilayah Sulawesi itu memang tidak terlalu , akrena mungkin sudah ada beberpa yang diolah dengan smelter. Tapi yang agar berat itu untuk Kalimantan dan Papua. Memang berdampak," papar Dodi.
Dodi menjelaskan nilai tukar saat ini memang menguat sehingga berada pada kisaran Rp 11.600/US$. Akan tetapi itu masih cukup kompetitif karena berada di bawah REER (real efective exchange rate) yang sebesar 94%.
"Kalau dilihat dari nilai tukar kawasan, kita masih sangat kompetitif. Jadi masih memacu ekspor untuk lebih tinggi. Jadi memang nilai tukar menguat, tapi harus lihat regionalnya. Kan persaingan kita sama-sama ekspor," terangnya.
Seperti diketahui pelemahan nilai tukar sejak pertengahan tahun lalu membuat dampak positif ekspor untuk beberapa sektor. Ekspor menjadi lebih menarik karena nilai ekspor lebih tinggi, meskipun volumenya sama. (detik.com)

Pisahkan Pabrik Jamu dan Bahan Baku, Sido Muncul Gelontorkan Rp 95 Miliar

Semarang -PT Industri Jamu dan Farmasai Sido Muncul Tbk (SIDO) gelontorkan dana Rp 95 miliar pisahkan pabrik jamu dan bahan baku. Ekspansi ini dilakukan demi tingkatkan produksi hingga tiga kali lipat.
Nilai investasi tersebut diambil dari hasil penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) akhir tahun 2013 lalu. Pabrik bahan baku PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP) itu dibangun di atas lahan seluas 10 hektar dengan luas bangunan 4.000 m2.
Kapasitas produksinya nanti akan mencapai 20 ton per hari, dari sebelumnya 10 ton per hari. Sedangkan out put juga naik dari 3.750 kg per hari menjadi 11.250 kg per hari.
Direktur utama Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan perluasan pabrik bahan baku tersebut untuk memisahkan antara pabrik jamu dan pabrik bahan baku yang selama ini masih dalam satu pabrik. Menurutnya saat ini market untuk bahan baku semakin besar dan dengan dipisahkannya pabrik tersebut bisa lebih efisien.
"Ini perluasan pabrik bahan baku, jadi sekarang dipisahkan pabrik jamu dan bahan baku. Bisa efisien karena marketnya gede. Di Indonesia mungkin ada lima pabrik bahan baku," kata Irwan di acara peletakan batu pertama perluasan pabrik SHIP di kawasan Pabrik Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Selasa (18/2/2014).
Direktur Operasional SHIP David Hidayat menambahkan banyak negara yang berminat dengan bahan baku jamu seperti halnya Jepang dan Taiwan. Bahan baku yang paling diminati dari dua negara itu adalah ekstrak temulawak.
"Sementara Jepang dan Taiwan. Mereka menyukai ekstrak tunggal seperti kunyit dan temulawak. Bumbu-bumbu seperti itu mereka suka," tandas David.
Pembangun pabrik tersebut diawali dengan peletakkan batu pertama oleh menteri Perindustrian, MS Hidayat. Batu tersebut dibawa langsung dari Banda Aceh. Pada pabrik Sido Muncul sebelumnya batu pertama diambil dari Papua.
"Pengerjaannya diperkirakan enam bulan," tandas Irwan. (detik.com)

Sudah Overbought, IHSG Akhirnya Stagnan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah masuk area jenuh beli akibat penguatan yang terjadi sejak pekan lalu. Tak mampu naik lebih tinggi lagi, IHSG konsolidasi dulu dan berakhir stagnan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 11.830 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.720 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 9,211 poin (0,20%) ke level 4.564,579 meski sudah jenuh beli karena terus-terusan menguat sejak pekan lalu. Investor asing masih terus menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri.
Aksi beli mendorong IHSG terus menanjak di zona hijau. Namun indeks juga sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.550,003.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 6,410 poin (0,14%) ke level 4.561,778. Penguatan IHSG mulai melambat setelah muncul aksi ambil untung.
Indeks masih bisa bertahan di zona hijau berkat saham-saham komoditas. Tapi penguatan ini tertahan koreksi di saham-saham perbankan. Saham-saham lapis dua juga ada yang terkena aksi jual.
Menutup perdagangan, Selasa (18/2/2014), IHSG naik tipis 0,823 poin (0,02%) ke level 4.556,191. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,259 poin (0,03%) ke level 766,460.
Aksi jual banyak dilakukan investor domestik, sedangkan asing terus berburu saham. Dana asing sebanyak Rp 687,71 miliar masuk lantai bursa setelah investor asing melakukan pembelian bersih (foreign net buy) di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 259.377 kali pada volume 5,312 miliar lembar saham senilai Rp 5,9 triliun. Sebanyak 141 saham naik, sisanya 160 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan dengan mixed hingga sore hari ini. Bursa saham Jepang melonjak tinggi setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya juga meningkatkan batasan kredit bank untuk proyek-proyek penelitian lingkungan dan sumber daya alam.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,35 poin (0,77%) ke level 2.119,07.
  • Indeks Hang Seng menguat 51,78 poin (0,23%) ke level 22.587,72.
  • Indeks Nikkei 225 meroket 450,13 poin (3,13%) ke level 14.843,24.
  • Indeks Straits Times naik tipis 0,41 poin (0,01%) ke level 3.069,69.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.850 ke Rp 45.500, Electronic City (ECII) naik Rp 320 ke Rp 2.810, Mayora (MYOR) naik Rp 300 ke Rp 29.500, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 300 ke Rp 23.200.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Matahari (LPPF) turun Rp 575 ke Rp 13.000, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 550 ke Rp 5.450, Unilever (UNVR) turun Rp 300 ke Rp 28.075, dan HM Sampoerna (HSMP) turun Rp 250 ke Rp 69.000. (detik.com)

2013, Laba Konsolidasi CIMB Niaga 2013 Naik 0,94%

Bisnis.com, JAKARTA—Total laba bersih konsolidasi PT Bank CIMB Niaga Tbk sepanjang tahun lalu naik tipis 0,94%.
Berdasarkan laporan keuangan 2013 yang dipublikasikan Selasa (18/2/2014) disebutkan total laba bersih konsolidasi itu tercatat Rp4,29 triliun, naik tipis dari Rp4,25 triliun pada 2012.
Hal tersebut terjadi seiring naiknya beban operasional selain bunga bersih yang lebih tinggi dari kenaikan pendapatan bunga bersih.
Pendapatan bunga bersih tercatat naik 4,22% menjadi Rp10,12 triliun dari Rp9,71 triliun. Adapun beban operasional selain bunga bersih meningkat 7,05% menjadi Rp4,25 triliun dari Rp3,97 triliun. Akibatnya, laba operasional perseroan naik 2,26% ke Rp5,87 triliun dari Rp5,74 triliun.
Jumlah kredit yang disalurkan perseroan sepanjang tahun lalu, termasuk pembiayaan syariah, terpantau naik 7,96% menjadi Rp156,98 triliun dari Rp145,4 triliun.
Adapun jumlah dana pihak ketiga tercatat meningkat 9,19% menjadi Rp157,27 triliun dari Rp144,03 triliun.
Secara konsolidasi, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross tercatat 2,23% dan NPL net 1,55%.
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik menjadi 73,79% dari 71,7%. Dan rasio pinjaman terhadap deposito (loan to deposit ratio/LDR) berada pada level 94,49%.

CPO Capai Rekor, Harga Saham Sawit Melejit

Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencapai rekor pada hari ini, Selasa (18/2/2014). Tertinggi sepanjang perdagangan 1,5 tahun terakhir atau sejak Oktober 2012.
Harga sawit hari ini menembus level 2.700 ringgit per metrik ton, yang ikut mempengaruhi harga saham sawit di bursa.
"Saham sawit memang sudah mulai diburu beberapa bulan ini," kata Analis Mega Capital Indonesia Gene Richard saat dihubungi hari ini, Selasa (18/2/2014).
Apalagi, ujarnya, jika harga sawit tetap bertahan tinggi hingga akhir 2014.
"Jika harga CPO bisa tetap berada di kisaran 2.700—2.900 ringgit per metrik ton, akan meningkatkan gross margin," kata Richard.
Berada di harga tersebut, ujarnya, memungkinkan. Mengingat adanya peningkatan permintaan CPO untuk biodiesel di Malaysia dan Indonesia, serta perbaikan ekonomi China yang memberikan prospek tetap tingginya permintaan sawit.
Richard mengemukakan saham bluechip sawit antara lain adalah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Astra Agro lestari Tbk (AALI), dan PT BW Plantation Tbk (BWPT).

RI Sudah Siap 80% Hadapi Pasar Bebas ASEAN di 2015

Jakarta -Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas di kaawasan ASEAN mulai diterapkan 2015. Hingga saat ini, persiapan pemerintah menghadapi MEA sudah mencapai 80%.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, saat ini persiapan Indonesia mengadapi MEA sudah lebih dari 80%, dan akan siap 100% hingga akhir tahun.
"Persiapan kita sudah di atas 80%, sisanya akan kita rampungkan dalam waktu dekat ini," kata Hatta, usai Diklat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di kantor Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Hatta mengingatkan, Indonesia perlu terus memperbaiki infrastruktur dan konektivitas agar daya saing bisa meningkat, dan biaya distribusi barang bisa makin efisien.
"Ingat persaingan ini pada akhirnya terjadi apabila kita mampu menekan logistic cost kita," imbuh Hatta.
Lebih jelas Hatta menyampaikan, Indonesia harus menjadi basis produksi industri di ASEAN, bukan hanya menjadi pasar. Hal ini tercermin dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang basisnya juga merupakan masalah masalah akses.
"Mau tidak mau menempatkan Indonesia menjadi basis produksi. Ini akan terjadi kalau bisa menekan ongkos logistik, perizinan lebih gampang ini semua kita tata," ujar Hatta.
Hatta juga menjelaskan secara rata-rata persiapan negara-negara di ASEAN menghadapi MEA itu baru 78%. Masalah infrastruktur masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN lainnya.
"Semua negara ASEAN mengalami persoalan, ASEAN ini bukan union bukan seperti Eropa, kita lebih basis struktural. Oleh sebab itu kita masing-masing negara memiliki legislasi yang sesuai dengan kesepakatan. Kita sejajar dengan Malaysia, sementara Laos, Vietnam itu masih di bawah kita," ujar Hatta. (detik.com)

Laba BTPN Naik Tipis Jadi Rp 2,13 Triliun di 2013

Jakarta -PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) meraup keuntungan sebesar Rp 2,13 triliun pada 31 Desember 2013. Angka ini naik 8% dari perolehan laba di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,98 triliun.
Direktur Keuangan BTPN Arief Harris menyebutkan, laba bersih sebelum pajak juga ikut naik 15% pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,87 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,49 triliun.
Kenaikan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan bunga di periode Desember 2013 menjadi Rp 7,048 triliun dari Rp 6,071 triliun di periode yang sama tahun 2012.
Pertumbuhan kredit perseroan periode Desember 2013 juga naik 19% menjadi Rp 46,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 38,8 triliun.
"Kenaikan penyaluran kredit ini tetap diimbangi dengan penerapan azas kehati-hatian yang tercermin dari NPL sebesar 0,38% di akhir Desember 2013," ujar Arief saat media briefing di Penang Bistro, Oakwood Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
Dia menyebutkan, perseroan tetap fokus pada segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro dan kecil termasuk masyarakat pra sejahtera produktif (mass market).
Segmen mass market terus mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat yang tercermin dari naiknya Dana Pihak Ketiga (DPK).
Melalui BTPN Sinaya, nilai simpanan masyarakat tumbuh 16% dari Rp 45,1 triliun per 31 Desember 2012 menjadi Rp 52,2 triliun per 31 Desember 2013. (detik.com)

RI, Singapura, dan Malaysia, Siapa Punya Kilang Minyak Paling Besar?

Jakarta -Keberadaan kilang minyak sangat penting bagi suatu negara, untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar kendaraan. Di antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia, siapa yang punya kilang minyak paling besar?
"Kalau dibandingkan Indonesia, Malaysia, dan Singapura, negara Singapura lah yang memiliki kilang minyak paling besar," ungkap Anggota Komisi VII DPR Dito Ganindito di acara Masa Depan & Tantangan Industri Migas Nasional di Hotel Four Seasons, Selasa (18/2/2014).
Dito mengungkapkan, Indonesia kapasitas kilang minyaknya sebenarnya mencapai 1 juta barel/hari. Namun karena usia kilangnya tua, kapasitasnya saat ini hanya 800 ribu per hari.
"Usia kilang sudah banyak yang tua kapasitasnya saat ini hanya 800.000 barel per hari, untuk 240 juta jiwa penduduk Indonesia. Tentu 800.000 barel/hari tidak cukup, kita butuhnya 1,5 juta barel per hari, dan makin tahun makin naik kebutuhan BBM nya," kata Dito.
Sementara Malaysia, negara ini punya kilang minyak berkapasitas 722.000 barel per hari. Malaysia saat ini sedang membangun kilang minyak baru dengan kapasitas 300.000 barel per hari. Indonesia? Sudah hampir 10 tahun berencana bangun kilang, sampai saat ini belum ada yang terbangun.
"Walau Malaysia hanya punya kilang minyak saat ini 722.000 barel per hari, produksi minyak mereka mencapai 825.000 barel per hari, sementara kebutuhan minyaknya hanya 650.000 barel per hari untuk memenuhi BBM 28 juta penduduk Malaysia. Indonesia? 240 juta penduduk," ungkap Dito.
Terakhir Singapura, negara yang hanya memiliki 4,7 juta penduduk, mempunyai kapasitas kilang mencapai 1,3 juta barel lebih per hari.
"Negara yang wilayahnya tidak terlalu besar itu selain memiliki kilang 1,3 juta barel lebih, mereka punya cadangan BBM cukup selama 90 hari, Indonesia hanya 21 hari," tutupnya. (detik.com)

Penguatan IHSG Mulai Melambat

Jakarta -Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai melambat setelah muncul aksi ambil untung. Indeks masih bisa bertahan di zona hijau berkat saham-saham komoditas.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 9,211 poin (0,20%) ke level 4.564,579 meski sudah jenuh beli karena terus-terusan menguat sejak pekan lalu. Investor asing masih terus menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri.
Aksi beli mendorong IHSG terus menanjak di zona hijau. Namun indeks juga sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 4.550,291.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (18/2/2014), IHSG naik 6,410 poin (0,14%) ke level 4.561,778. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,088 poin (0,01%) ke level 766,806.
Saham-saham komoditas memimpin penguatan, tapi penguatan ini tertahan koreksi di saham-saham perbankan. Saham-saham lapis dua juga ada yang terkena aksi jual.
Perdagangan siang hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 153.610 kali pada volume 2,848 miliar lembar saham senilai Rp 3,06 triliun. Sebanyak 139 saham naik, sisanya 125 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang melonjak tinggi setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya juga meningkatkan batasan kredit bank untuk proyek-proyek penelitian lingkungan dan sumber daya alam.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 10,41 poin (0,49%) ke level 2.125,01.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 1,33 poin (0,01%) ke level 22.537,27.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 415,23 poin (2,88%) ke level 14.808,34.
  • Indeks Straits Times menipis 0,75 poin (0,02%) ke level 3.070,03.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.525 ke Rp 45.175, Matahari (LPPF) naik Rp 625 ke Rp 14.200, Astra Agro (AALI) naik Rp 400 ke Rp 23.300, dan Electronic City (ECII) naik Rp 215 ke Rp 2.705.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 300 ke Rp 68.950, Unilever (UNVR) turun Rp 225 ke Rp 28.150, J Resources (PSAB) turun Rp 125 ke Rp 3.375, dan ABM Investama (ABMM) turun Rp 125 ke Rp 2.850. (detik.com)

Sido Muncul Danai Perluas Pabrik Bahan Baku Rp95 M

INILAH.COM, Semarang - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memperluas pabrik bahan baku anak usahanya PT Semarang Herbal Indo Plant (SHIP) dengan nilai investasi sebesar Rp95 miliar.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengatakan, perluasan pabrik bahan baku SHIP selain untuk meningkatkan kapasitas produksi, juga akan memperpendek mata rantai distribusi.
"Sebelumnya pabrik bahan baku SHIP menempati area seluas 10 hektare dengan luas bangunan 4 ribu meter persegi. Dan yang akan dibangun seluas 4 ribu meter persegi dengan kapasitas produksi tiga kali lebih besar," kata Irwan saat melakukan peletakan batu pertama perluasan pabrik SHIP, Semarang, Selasa (18/2/2014).
Menurut Irwan, saat ini produksi row material SHIP sebanyak 10 ton per hari akan menjadi 20 ton per hari. Sementara out put menjadi 11.250 kilo gram per hari dari sebelumnya 3.750 kilo gram per hari.
Adapun dana investasi sebesar Rp95 miliar diperolehnya dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) dan kas internal. Tercatat, perseroan memperoleh dana segar dari IPO sebesar Rp870 miliar dan 42%-nya atau Rp365,4 miliar dialokasikan untuk perluasan pabrik bahan baku SHIP dan pabrik tolak angin.

Laba Bersih Timah Tumbuh 19% Jadi Rp515 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS) mencatat laba bersih hingga akhir 2013 sebesar Rp515,1 miliar.
Laba bersih tersebut tumbuh 19% dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp431,6 miliar. Sementara laba bersih per saham menjadi Rp108 dibandingkan akhir 2012 senilai Rp80 per saham.
"Lebih tingginya laba bersih perseroan pada tahun 2013 antara lain disebabkan perbaikan Sistem dan efisiensi," kata Seketaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho dalam keterangan resmi perseroan, Selasa (18/2/2014).
Menurut Agung, laba bruto perseroan hingga 2013 mencapai Rp 1,4 triliun atau 13% lebih tinggi dibandingkan laba bruto 2012 sebesar Rp 1,2 triliun. "Beban pokok pendapatan turun 38% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 6 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp4,4 triliun pada tahun ini," ujar Agung.
Laba sebelum pajak lebih tinggi 32% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp607,9 milyar menjadi Rp 801,5 milyar. Sedangkan, total aktiva perseroan naik sebesar 29% dari Rp 6,1 triliun pada tahun lalu menjadi Rp7,8 triliun tahun ini.

Bank Tak Lagi Jual Dolar di Rp 12.000

Jakarta -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, bahkan kemarin sempat menyentuh kisaran Rp 11.500. Bank pun tak lagi menjual dolar Rp 12.000.
Seperti dikutip dari data perdagangan, Selasa (18/2/2014), pagi tadi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.800 dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.720.
Meski melemah namun dolar AS sudah tak lagi berada di kisaran Rp 12.000. Imbasnya bank pun menurunkan kurs jual dolarnya, seperti Bank Mandiri yang menjual dolar di Rp 11.857 sedangkan kurs belinya Rp 11.743.
Sedangkan di Bank Central Asia (BCA), nilai tukar rupiah terhadap dolar dihargai Rp 11.940 untuk jual dan Rp 11.640 untuk kurs beli. Hingga siang hari ini. dolar berada di kisaran Rp 11,825. (detik.com)

Rupiah Terkoreksi 110 Poin Usai Jadi Mata Uang Terbaik

Liputan6.com, Jakarta : Usai mengalami rally lebih dari sepekan terakhir dan mencatat kinerja terbaik diantara mata uang negara berkembang, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya mengalami koreksi. Beruntung, rupiah masih sanggup bertahan di bawah level 12 ribu per dolar AS.
Pelemahan rupiah kali ini tercatat baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar rate (JISDOR) yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) Selasa (18/2/2014) menunjukan rupiah melemah cukup tajam hingga 110 poin.
Rupiah hari ini bertengger di level 11.826 atau turun tajam dari penutupan sebelumnya di level 11.716 per dolar AS.
Sementara data kurs Bloomberg menunjukan rupiah juga berada dalam tren pelemahannya. Rupiah pagi ini dibuka di level 11.810 atau turun 25 poin dari sebelumnya di level 11.785 per dolar AS.
Pergerakan rupiah cukup volatile dan sempat berupaya menguat lebih tinggi. Rupiah mencapai level terlemahnya di level 11.850 per dolar AS dan posisi terlemah di 11.793 per dolar AS.
"Volatilitas rupiah masih akan tetap tinggi dalam paruh pertama tahun ini," kata Ekonom dari PT Bank Danamon, Dian Ayu Yustina.
Menurut Dian, pelaku ekonomi masih berhati-hati dengan pergerakan rupiah karena surplus perdagangan bisa saja mengalami distorsi.

IHSG Terus Menguat, Ini Level Psikologis yang Dituju

Bisnis.com, JAKARTA— Danareksa Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya dan menuju level psikologis 4.590—4.600.
Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo mengatakan pelaku pasar melihat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tetap menarik, dan neraca perdagangan yang membaik.
Dengan data tersebut memberikan sinyal jika kondisi ekonomi yang masih stabil.
"Ini menjadi dasar bagi pelaku pasar untuk bersikap fragmatis, yaitu ikut serta dalam spekulasi," kata Lucky saat dihubungi Selasa (18/2/2014).

Dolar AS Menguat, Rupiah Melemah ke Rp11.804/US$ Pagi Ini

Bisnis.com, JAKARTA — Mengawali perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS, tetapi masih di bawah Rp12.000 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,16% ke Rp11.804 per dolar AS pada pukul 09.26 WIB.
Sejak pagi ini, rupiah sudah dibuka melemah 0,21% ke level Rp11.810 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.785 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi saat dolar AS ditransaksikan cenderung menguat terhadap sebagian besar mata uang di Asia Pasifik.

Indosmelt Incar Dana US$500 Juta dari IPO

INILAH.COM, Jakarta - PT Indosmelt mengincar dana segar sebesar US$500 juta dari rencana penawaran umum saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO).
"Kami incar US$500 juta untuk bangun pabrik refinery emas di Maros, Sulawesi Selatan. Rencananya kami lepas saham ke publik 49%." ucap Direktur Utama Indosmelt Natsir Mansyur di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (17/2/2014).
Natsir menambahkan, rencana ini juga telah disampaikan kepada otoritas terkait yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya, Indosmelt juga menunjuk PT Kresna Sekuritas sebagai underwritter perusahaan dalam menuju IPO.
Selain mencari dana lewat IPO sebesar US$500 juta, Natsir juga mencari dana untuk menutupi seluruh investasi refinery emas dan tembaga US$1,5 miliar.
"Kami juga sedang jajaki dengan Exim Bank untuk pendanaannya. Selain IPO, ada tambahan pinjaman lagi. Kalau untuk obligasi bisa saja memungkinkan," kata Natsir.
Direncanakan, pembangunan smelter tembaga dan emas milik Indosmelt tersebut akan dilakukan pada Februari-Maret 2014. Smelter ini diperkirakan mampu mengolah konsentrat tembaga sebesar 350.000 ton menjadi katoda tembaga per tahun.
Pembangunan smelter ini rencananya berlokasi di Desa Tambua, Kabupaten Maros, dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2016 atau awal 2017 mendatang.

Krisis Emerging Market Reda, Rupiah Kuat

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (17/2/2014) ditutup menguat 50 poin (0,42%) ke posisi 11.770/11.790 dari posisi akhir pekan lalu 11.820/11.835.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah awal pekan ini, terjadi salah satunya seiring sentimen penguatan pada berbagai valuta dari negara-negara emerging market. Terutama, setelah rilis data AS yang mengecewakan akhir pekan lalu.
Antara lain, lanjut Christian, rilis industrial production AS yang -0,3% di bawah perkiraan 0,2% dan lebih rendah dibandingkan rilis bulan sebelumnya.
"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terkuatnya 11.650 dengan level terlemah 11.780 dari posisi pembukaan di level terlemahnya itu," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (17/2/2014).
Begitu juga dengan data AS yang lain seperti capacity utilitation yang melemah. "Data AS sebelumnya seperti retail sells dan unemployment claim yang juga menjadi sentimen negatif bagi dolar AS," ujarnya.
Lalu, kata dia, pada awal pekan ini pasar masih melakukan profit taking atas dolar AS seiring adanya kelegaan atas krisis yang sempat menimpa valuta negara-negara emerging. "Kelegaan tersebut juga diperkuat oleh Pidato Gubernur The Fed Janet Yellen yang direspons positif oleh para pelaku pasar," tandas Christian.
Apalagi, menurut dia, pemulihan ekonomi AS masih lemah. Yellen mengekspresikan rencananya untuk melanjutkan tapering. "Hanya saja, dalam beberapa pekan terakhir, data AS sebagian besar dirilis melemah sehingga kembali menimbulkan pertanyaan bagi optimisme The Fed dan kemampuan ekonomi AS untuk terus melanjutkan tapering," tuturnya.
Yelen sendiri, lanjut Christian, mengindikasikan, laju tapering bisa berubah jika data ekonomi AS menunjukkan pelambatan.
Sementara dari dalam negeri, kata dia, pasar mendapat angin positif dari optimisme pemulihan defisit neraca lancar Indonesia. "Pejabat BI tadi pagi menyatakan, defisit neraca lancar untuk kuartal I-2014 kemungkinan akan membaik seiring dengan aktivitas perekonomian yang secara perlahan mulai menunjukkan peningkatan," papar dia.
Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Indeks dolar AS melemah ke 80,07 dari sebelumnya 80,15. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,3711 dari sebelumnya US$1,3693 per euro," imbuh Christian.

Abenomics Tak Ampuh Lagi?

INILAH.COM, Tokyo - Investor mengkhawatirkn momentum Abenomics terhenti dengan kecepatan pertumbuhan ekonomi Jepang yang lebih rendah dari perkiraan.
Pada kuartal keempat tahun 2013, PDB Jepang tumbuh hanya 0,3% dari ekspektasi pasar yang naik 0,7%. Untuk PDB secara tahunan naik 1 persen dari ekspektasi 2,8%. "Lemahnya PDB kuartal keempat menunjukkan lonjakan pengeluaran menjelang kenaikan pajak konsumsi," kata ekonom di Capital Economics, Marcel THieliant seperti mengutip cnbc.com.
Dengan mendekati berlakunya kenaikan pajak pengeluaran maka terjadi aksi pengeluaran untuk menghindari pajak. Tren tersebut yang menjadi penopang PDB kuartal pertama 2014.
Banyak ekonom memperkirakan konsumen meningkatkan pembelian dan menumpuk persediaan sebelum kenaikan pajak penjualan pada bulan April 2014 mendatang. Pemerintah akan menaikkan pajak tersebut menjadi 8 persen dari 5 persen.
Kebijakan tersebut telah memicu kekhawatiran sehingga menekan PDB. Apalagi konsumen Jepang tidak mengalami kenaikan upah.
Meski demikian, data PDB tersebut telah memicu indeks Nikkei mengalami rebound 0,5% pada perdagangan Senin (17/2/2014). Investor berharap dengan data ekspor riil yang buruh dan naiknya yen akan ada langkah pelonggaran moneter lanjutan. Dalam pertemuan bank sentral berikutnya investor berharap akan ada kebijakan baru.

Mengintip Cuan pada Saham MAPI dan RALS

INILAHCOM, Jakarta – Dua saham sektor ritel yakni PT Mitra Adiperkasa (MAPI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) dinilai atraktif untuk trading. Sekarang, lebih menarik jika pemodal menunggu di harga bawah.
Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities mengatakan, secara teknikal, saham RALS sudah berada di atas. Pada perdagangan Jumat (14/2/2014), saham RALS membentuk pola triple top.
"Artinya, RALS sudah membentuk tiga puncak yang mengindikasikan akan terjadinya pembalikan arah (reversal) melemah," katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (17/2/2014).
Indikator stochastic dan momentum juga menunjukkan RALS berada di area overbought (jenuh beli) sehingga pergerakannya cenderung melambat. "Sebelumnya, saham ini juga sempat deadcross yang memungkinkan saham RALS untuk turun. Harga RALS sudah berada di area tertingginya," tandas dia.
Dari pola triple top, kata dia, sudah cukup untuk menggambarkan bahwa saham RALS akan alami koreksi dalam sepekan ke depan. "Sepekan ke depan, RALS kemungkinan akan terkoreksi ke level Rp1.300. Jika level ini ditembus ke bawah, bisa melemah ke Rp1.250 yang merupakan support Moving Average (MA)200-nya," tuturnya.
Di sisi lain, level resistance yang paling banter dicapai di Rp1.410 yang sudah dicapai pada Jumat (14/2/2014). "Jika Rp1.410 tidak ditembus dalam sepekan ke depan menandakan RALS mengonfirmasi triple top yang cukup valid," ungkap dia.
Kecuali, kata Lanjar, jika RALS berhasil menembus ke atas Rp1.410, baru bisa melanjutkan penguatan ke Rp1.500-an per saham. Tren RALS untuk jangka pendek masih uptrend. Tapi, karena ada pola triple top tersebut, untuk jangka menengah, RALS tampak sideways. "Saya rekomendasikan sell on strength untuk RALS—jual saat saham ini sedang naik," tandas dia.
Sementara itu, tren jangka menengah MAPI masih bagus, karena uptrend. Apalagi, dari stochastic saham ini sudah terkoreksi cenderung bearish selama sepekan lalu. "Karena itu, bisa buy on weakness untuk MAPI di area support Rp5.800," tuturnya.
Tapi, dia menggarisbawahi, jika level Rp5.800 masih ditembus ke bawah, bisa ditunggu di Rp5.625. Di sisi lain, jika pada level Rp5.800 sudah mulai balik arah menguat, bisa langsung dikoleksi. "Target harganya di Rp6.400 sepekan ke depan yang merupakan resistance dari MA200-nya," ujarnya.
Bearish saham MAPI, lanjar menegaskan, sudah terbatas sehingga saham ini akan alami golden cross. "Kalau memilih, dua saham ini sebenarnya kurang saya sukai. Sebab, dua saham ini masih menunggu koreksi lanjutan karena belum mencapai bottom-nya. Kita harus menunggu bottom-nya itu untuk bisa beli," ucapnya.
Akan tetapi, lanjut dia, kalau melihat hostoris-nya, secara teknikal saham-saham sektor ritel cukup menarik untuk trading. "Tek-toknya sangat kelihatan baik untuk MAPI maupun RALS. Berpatokan pada indikator teknikal, masih cukup valid untuk dua saham ini. Sekarang, kurang menarik karena memang sedang di atas sehingga tek-toknya ke bawah terlebih dahulu. Jadi, tetap menarik dengan menunggu di harga bawah," imbuhnya.

Data Perumahan AS Merosot Siap Dongkrak Rupiah

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (18/2/2014) di prediksi menguat seiring estimasi merosotnya data perumahan AS.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah masih punya kecenderungan untuk menguat seiring risiko pelemahan dolar AS. Dia menegaskan, Selasa ini masih ada potensi pelemahan dolar AS.
Terutama, kata dia, jika terdapat kekecewaan lebih lanjut terhadap data ekonomi negara adidaya itu. "Karena itu, rupiah Selasa ini masih punya kecenderungan menguat dalam kisaran 11.680 hingga 11.885 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Christian menjelaskan, semalam belum ada data penting AS yang berpengeruh ke pasar. "Akan tetapi, sepanjang pekan ini pasar akan fokus pada laporan sektor perumahan AS seperti konstruksi rumah baru yang sudah diprediksi melambat akibat kondisi cuaca di AS yang ekstrim," ujarnya.
Begitu juga dengan data existing home sales AS yang akan dipublikasikan pada Jumat (21/2/2014). Angkanya juga diperkirakan merosot akibat kenaikan bunga kredit akhir 2013. "Akibatnya, permintaan terhadap rumah baru AS juga diperkirakan merosot," tandas dia.
Fokus pasar selanjutnya, lanjut dia, tertuju pada notula rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dirilis Rabu (19/2/2014). "Noutula FOMC diprediksi berisi sama dengan testimoni Gubernur The Fed Janet Yellen terakhir," ungkap Christian.
Meski The Fed sudah cukup nyaman dengan kinerja ekonomi AS dan janji mereka untuk melanjutkan tapering, para investor akan fokus pada proyeksi data AS yang lemah. "Sebab, banyak data AS yang justru jatuh ke level terlemahnya dalam enam bulan terakhir sehingga menimbulkan keraguan terhadap proyeksi The Fed sendiri secara keseluruhan. Selebihnya, pasar tinggal menunggu data ekonomi AS selanjutnya," imbuh Christian.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (17/2/2014) ditutup menguat 50 poin (0,42%) ke posisi 11.770/11.790.

First Asia: IHSG Waspada Aksi Ambil Untung

Jakarta -Pasar saham kemarin didominasi aksi beli menyusul optimisme pelaku pasar atas membaiknya perekonomian domestik dan redahnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global. IHSG berhasil menguat 47,324 poin (1,05%) di 4555,368. Ini merupakan posisi tertinggi IHSG sejak perdagangan 31 Oktober 2013 lalu. Penguatan IHSG terutama didorong masuknya dana asing yang mencapai Rp1 triliun lebih. Aksi beli asing terutama melanda sejumlah saham perbankan unggulan seperti BBRI, BMRI, BBCA, dan BBNI.
Selain saham perbankan, aksi beli juga melanda sejumlah saham sektoral lainnya yang sensitif interest rate seperti properti dan otomotif. Nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat mencapai Rp6,58 triliun dibandingkan rata-rata harian dalam sepekan terakhir yang hanya Rp4,54 triliun.
Menandai perkembangan positif perekonomian domestik, nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali menguat 1,4% ke Rp11.716 dibandingkan akhir pekan lalu di Rp11.886. Penguatan ini ditopang turunnya rasio defisit transaksi berjalan terhadap PDB 4Q13 yang mencapai 1,98% PDB dari 3Q13 yang sebesar 3,85%. Sementara dari sentimen kawasan, perekonomian China menunjukkan pertumbuhan kredit di atas ekspektasi sehingga meredahkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi negara terbesar di Asia tersebut. Harga sejumlah komoditas tambang juga menguat seperti emas yang mencapai USD1329/t.oz.
Kondusifnya iklim pasar dan kenaikan harga sejumlah komoditas logam akan memberkan peluang penguatan lanjutan pada perdagangan hari ini. IHSG berpeluang menguji resisten di 4610 sebelum terjadinya aksi ambil untung jangka pendek. Sedangkan level support ada di 4510.(detik.com)

Tujuh Saham Selektif untuk Semester I & II-2014

INILAHCOM, Jakarta - Dengan asumsi PE 13,5 kali dan PBV 2,5 kali, target IHSG 2014 adalah kembali ke level 5.000. Tujuh saham pilihan selektif di semester pertama dan tujuh saham untuk semester kedua.
David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group mengatakan, investor perlu merumuskan strategi investasi di tahun Kuda ini. "Di semester pertama, radar investor harus mengarah pada saham-saham di sektor defensif," katanya kepada INILAHCOM.
Dia pun menyodorkan saham selektif pilihan seperti PT Gudang Garam (GGRM), PT Jasa Marga (JSMR), PT Kalbe Farma (KLBF), PT Matahari Departement Store (LPPF), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).
Enam bulan pertama, kata dia, di mana pasar berunsur Kayu, saham-saham yang berkaitan dengan kecantikan, pendidikan dan perkebunan menjadi pilihan. "Kayu juga dekat dengan Air, seperti distribusi, pelayaran dan telekomunikasi," ujarnya.
Sementara itu, saham pilihan selektif di semester kedua 2014, David menyodorkan saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Ciputra Development (CTRA), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Semen Indonesia (SMGR), PT Summarecon Agung (SMRA), dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA).
Enam bulan kedua, lanjut David, pasar berunsur api. Kayu selaras dengan api, yaitu batubara, hiburan dan restoran, serta unsur tanah seperti properti dan semen.
Dengan biaya ekuitas sebesar 16%, pertumbuhan laba sebesar 13% dan tingkat pengembalian ekuitas sebesar 20%, menurut dia, sektor saham yang menarik adalah bank, komoditas dan properti. "Dengan asumsi P/E 13,5x dan P/BV 2,5x, tahun ini target IHSG adalah balik ke level 5.000.
Investor, lanjut dia, harus berdeterminasi kuat dengan perencanaan strategi yang matang supaya tidak ciong. Di semester pertama, pemodal harus cerdik menunggu dan fleksibel menunggangi Kuda yang berlari cepat (hit and run) membawa angpao.
Resistansi pasar saat ini, menurut dia, berada di level 4.444 hingga 4.484. "Tren jangka pendek akan berubah menjadi turun jika IHSG melorot ke bawah tingkat dukungan 4.384," timpal David.
Pelaku pasar di tahun Kuda, lanjut dia, harus percaya diri tinggi dan penuh semangat, tidak cia yang buruk, tidak punya ciok yang besar, cincai namun cengli dalam mengamankan kapital supaya tidak ciong dan cuannya tidak cao.
David berharap, semoga tahun Kuda Kayu Hijau, bursa Indonesia semakin kuat kaki-kaki fundamentalnya dan menghijau. "Our money is bait money, and bait money is not to be used. I'll go back and take what the people owe me!" imbuh David mengutip Mike Tyson yang bershio kuda.

Sucorinvest: IHSG Berfluktuasi

Jakarta -Kemarin IHSG menguat dan ditutup plus 47 poin pada 4555, dipimpin oleh saham semua sektor di tengah – tengah penguatan index bursa global, penyaluran kredit baru di Cina naik capai rekor, defi sit transaksi berjalan RI mengecil dan penguatan IDR/USD. Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp 1.081 miliar.
Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG berfl uktuasi dengan potensi profit taking pada kisaran 4542–4578 dengan pertimbangan: indikator SO: mendatar (91), menguji candle 3 white soldiers, kemarin dibuka gap atas dan penguatan index kemarin diikuti dengan penguatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat seiring penguatan data sektor real estate, pertambangan dan telekomunikasi.
Sedangkan bursa Wall Street libur memperingati hari Presiden. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat setelah rekor pembiayaan China memicu prospek pertumbuhan ekonomi dan menunggu konferensi pers dari Bank of Japan terkait infl asi dan program stimulus di Jepang dan saat Yen melemah.(detik.com)

KDB Daewoo: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Pada hari Senin (18/2) Indeks Dow Jones libur sehubungan dengan President's Day (Washington's Birthday). Minyak light sweet diperdagangkan di level USD101 per barel di New York di tengah pulihnya ekonomi AS.
IHSG Senin kemarin ditutup naik 47.32 poin (+1.05%) ke 4,555.37 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp1,09 triliun dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, BMRI, BBNI, BBCA, dan SMGR.
Secara teknikal, pada IHSG kemarin resistance level 4,510 ditembus dengan open gap-up. Sepanjang hari perdagangan terus menguat hingga mencapai 4,560 dan ditutup di level 4,555.
Untuk perdagangan hari ini kami perkirakan akan menguat dengan kecenderungan mixed. Adapun support level untuk perdagangan hari ini adalah 4,544 dan resistance level di 4,596.(detik.com)

IHSG Sudah Jenuh Beli Tapi Masih Bisa Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu naik tipis 3 poin meski sudah jenuh beli karena terus-terusan menguat sejak pekan lalu. Investor asing masih terus menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 11.800 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.720 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik tipis 3,611 poin (0,08%) ke level 4.558,979. Sedangkan Indeks LQ45 menguat tipis 0,936 poin (0,12%) ke level 767,654.
Membuka perdagangan, Selasa (18/2/2014), IHSG bertambah 9,211 poin (0,20%) ke level 4.564,579. Indeks LQ45 tumbuh 1,984 poin (0,25%) ke level 768,612.
Aksi beli mendorong IHSG terus menanjak di zona hijau. Hampir semua sektor bisa menguat kecuali sektor aneka industri yang pagi ini masih melemah.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menguat 13,027 poin (0,29%) ke level 4.568,395. Sementara Indeks LQ45 naik 1,867 poin (0,24%) ke level 768,585.
Kemarin IHSG tumbuh 47 poin setelah diguyur dana asing lebih dari Rp 1 triliun yang masuk. Aksi beli ramai terjadi didominasi pelaku pasar asing.
Pasar saham Wall Street Senin kemarin tutup memperingati President's Day. Nilai tukar dolar AS mencapai titik terendah dalam 6 bulan terakhir dibandingkan dengan beberapa mata uang negara-negara besar.
Bursa-bursa regional hari ini bergerak mixed cenderung melemah, hanya bursa Jepang yang masih bisa menguat. Posisinya yang sudah tinggi membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 7,55 poin (0,35%) ke level 2.127,87.
  • Indeks Hang Seng melemah 47,11 poin (0,21%) ke level 22.488,83.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 185,66 poin (1,29%) ke level 14.578,77.
  • Indeks Straits Times menipis 2,59 poin (0,08%) ke level 3,066.69.
sumber: detik.com

OSO Securities: IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -Awal pekan ini (17/02) IHSG ditutup kembali melanjutkan penguatannya. IHSG ditutup menguat 47,32 poin ke level 4.555,36 atau naik 1,04%. Penguatan IHSG seiring dengan bursa global dan Asia yang menguat karena membaiknya sejumlah data ekonomi global pada terutama dari Zona Euro, dimana PDB zona Euro pada tahun 2013 tumbuh menjadi 0.50% dari sebelumnya -0.30% di tengah rilisnya data ekonomi GDP Growth Annualized Prel. Jepang yang mengalami penurunan dari 1.1% menjadi 1%. Sektor yang memimpin penguatan IHSG adalah sektor properti yang naik 2.82%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,08 triliun.
Bursa AS libur President's Day, sementara bursa di dataran Eropa ditutup mixed di mana Indeks FTSE 100 naik sebesar 1,09% ke 6,736.00, sedangkan Indeks CAC 40 turun 0,11% menjadi 4,335.17 dan indeks Dax turun 0,06% ke level 9,656.76. PDB Zona Euro yang tumbuh menjadi katalis positif pergerakan indeks bursa Euro. Sedangkan rilis data Current Account Italy yang masih mencatatkan surplus namun mengalami penurunan menjadi €1.85 miliar dari sebelumnya €2.8 miliar juga menjadi katalis pergerakan bursa Eropa kemarin.
Hari ini kami perkirakan IHSG akan bergerak variatif masih berpeluang melanjutkan penguatan namun terbatas, tetap waspada terhadap aksi profit taking. Sementara bursa Asia pagi tadi dibuka rata-rata menguat. Secara teknikal, IHSG membentuk candle menyerupai Belt Hold. Indikator MACD bergerak ke atas dengan histogram positif memanjang dan indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.496 dan resistance di level 4.610.(detik.com)

Harga Emas Dunia Masih Meroket, Capai Rekor Tertinggi dalam 3 Bulan

Jakarta - Harga emas dunia masih menunjukkan keperkasaannya setelah bertahan di level yang cukup tinggi. Meskipun lebih rendah dari hari sebelumnya, namun Selasa (18/2/2014) harga masih mencatat rekor tertinggi sejak 3,5 bulan terakhir.
Mengutip data Reuters, Selasa (18/2/2014), harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.327 per troy ounce atau sedikit di bawah hari sebelumnya yang mencapai US$ 1.332 per troy ounce.
Harga emas dunia di level US$ 1.300 per troy ounce ini merupakan yang tertinggi sejak November 2013 lalu. Harga emas dunia yang tinggi ini membuatnya sebagai instrumen yang aman atau 'safe haven'.
Meroketnya harga emas ini dikarenakan dolar AS yang terus anjlok karena kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan global.
Sementara, harga minyak Brent di pasar berjangka naik 7 sen ke level US$ 109.16 per barrel. Sedangkan di pasar AS minyak naik 56 sen ke posisi US$ 100,86 per barel. (detik.com)

Harga Emas Batangan Antam Tak Bergerak di Rp 551.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini tak bergerak setelah pada hari sebelumnya naik Rp 1.000/gram. Harga emas Antam hari ini di Rp 551.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa (18/2/2014) harga 1 gram emas Antam dibanderol Rp 551.000/gram. Sedangkan harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam masih setia di Rp 490.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 255.800.000
  • 100 gram Rp 51.250.000
  • 50 gram Rp 26.650.000
  • 25 gram Rp 12.850.000
  • 10 gram Rp 5.170.000
  • 5 gram Rp 2.610.000
  • 1 gram Rp 551.000
"Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," kata Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Konsolidasi

Jakarta -Bursa AS tutup pada Senin memperingati President's day. Kabar bursa dating dari eropa dimana indeks bursa eropa ditutup bervariasi. Indeks FTSE naik 1,09% ditopang oleh naiknya saham-saham pertambangan akibat optimisme investor terhadap data PMI China yang akan segera dirilis. Indeks CAC turun 0,11%, DAX turun 0,06%.
Perdagangan bursa Asia pagi ini juga bergerak mixed akibat minimnya sentiment yang disebabkan liburnya bursa AS.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi akibat saham-saham yang mulai overbought dan juga minimnya sentiment penggerak indeks. Investor dapat melakukan selective trading pada saham-saham yang masih memiliki minat beli tinggi seperti LPKR, BKSL, PWON, ADRO, PNLF.
 
Indonesia News Highlight
• 2013, Laba Bersih PTPP Tumbuh 35,85%
• Laba MDS Melompat 49,4%
• Adira Dinamika Catat Laba Bersih Rp1,7 T Naik 20%
• GIAA tunda IPO GMF
 
Trading Counter – Technical Analysis
• LPKR - Trading Buy (S1= 940 , R1= 965)
• BKSL – Trading Buy (S1= 175 , R1= 179)
• PWON – Trading Buy (S1= 340, R1= 355)
• ADRO – Trading Buy (S1= 945 , R1= 990)
• PNLF – Trading Buy (S1= 243 , R1= 253)
 
sumber:detik.com

Magnus Capital: Investor Waspada Aksi Ambil Untung

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali berhasil ditutup menguat 47.32 poin ke level 4555.368 dengan total nilai transaksimencapai Rp 7.2 triliun sedangkan investor asing membukukan net buying sebesar Rp 1,086 triliun. Membaiknya neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan di Indonesia membuat kepercayaan asing pulih, sehingga mendorong penguatan kurs rupiah dan kenaikan IHSG di Bursa Efek Indonesia. Rupiah dalam dua hari terakhir menguat 600 poin ke level Rp 11.700 per dolar AS.
Bursa Wall st semalam ditutup dalam rangka perayaan hari ulang tahun Washington. Bursa Eropa semalam rata rata ditutupmenguat, dipengaruhi oleh sentimen positif dari laporan keuangan emiten sektor tambang dan telekomunikasi. Bursa Asia pagi ini juga dibuka menguat, diperkirkan akan turutmemberikan sentimen yang positif terhadap pergerakan IHSG. IHSG diperkirakan akan bergerak melanjutkan penguatan pada kisaran 4500-4600. Namun investor sebaiknya tetap waspada karena indeks rawan terkena aksi profit taking. Secara teknikal, Indikator stochastic masih bergerak menguat terbatas pada area overbought dan MACD bergerak dengan histogram positif memanjang. Cermati saham saham ASRI, WIKA, ADHI, ASII, INDF, CTRA.(detik.com)

Kiwoom Securities: Open Gap Hambat Penguatan IHSG

Jakarta -Mixednya bursa dunia dapat mempengaruhi sentimen. IHSG bergerak cukup positif dengan menembus level psikologis 4,500 serta dukungan cukup tingginya aksi beli asing kemarin. Namun, adanya open gap naik dapat memperlambat penguatan ini. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed masih cenderung menguat hari ini.
 
IPO – PT Indosmelt
PT Indosmelt berencana menggelar IPO dengan melepas 49% saham ke publik dan menargetkan dana US$ 450-500 Juta. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendanai gold refinery berkapasitas 20 ton senilai US$ 450-500 Juta. Selain itu Indosmelt juga menjajaki pinjaman dari Indonesia Eximbank untuk pendanaan proyek copper smelter terintegrasi di Bontoala, Sulawesi Selatan. Total investasi proyek pengolahan 500 ribu ton konsentrat tembaga mencapai US$ 1.5 Miliar. Smelter dan refinery akan dirancang menghasilkan katoda tembaga sebanyak 120 ribu ton per tahun dan emas sebanyak 20 ton per tahun. Perusahaan pengolahan (smelter) tembaga dan emas ini tengah mengkaji rencana IPO dengan PT Kresna Graha Sekurindo sebagai calon penjamin pelaksana emisi efek dengan target IPO pada 2015.
 
BNGA – Kinerja 2013
PT CIMB Niaga (BNGA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 1.1%Yoy menjadi Rp 4.28 Triliun Vs Rp 4.23 Triliun pada 2012 lalu. Pendapatan bunga bersih naik 4.2%Yoy menjadi Rp 10.12 Triliun dengan laba operasional naik 2.1%Yoy menjadi Rp 5.87 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 15.36% (15.16% pada 2012) dengan NPL Gross 2.23% (2.29% pada 2012), ROE 19.07% (23.41% pada 2012), dan LDR 94.49% (95.04% pada 2012).
 
BTPN – Kinerja 2013
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 7.7%Yoy menjadi Rp 2.13 Triliun Vs Rp 1.98 Triliun pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16.1%Yoy menjadi Rp 7.05 Triliun. Laba operasional BTPN naik 15.7%Yoy menjadi Rp 2.88 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 23.09% (21.49% pada 2012) dengan NPL Gross 0.67% (0.58% pada 2012), ROE 26.15% (32.58% pada 2012), dan LDR 88.33% (86.18% pada 2012).
 
KRAS – Tingkatkan pangsa pasar baja industri otomotif
PT Krakatau Steel (KRAS) berencana meningkatkan pangsa pasar produk baja industri otomotif dari sekitar 7% tahun lalu menjadi 20% dalam tiga tahun kedepan. Tahun ini, penguasaan pasar KRAS di segmen otomotif domestik ditargetkan mencapai 10%. Untuk meningkatkan pangsa pasar, KRAS tengah mengincar dua jenis mobil yang dinilai memiliki nilai pasar: Mobil LCGC serta mobil niaga. Dikarenakan Mobil LCGC mempunyai ketentuan jumlah komponen minimal sekitar 80% komponen lokal. Sedangkan untuk kendaraan komersial, KRAS telah cukup lama memasok baja ke segmen ini. Selain itu, penjualan baja bagi produk otomotif akan dilakukan kepada produsen komponen
 
TINS – Kinerja 2013
PT Timah (TINS) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 19.3%Yoy menjadi Rp 515.1 Miliar Vs Rp 431.6 Miliar pada 2012 lalu kendati membukukan penurunan pendapatan sebesar 20.5%Yoy menjadi Rp 5.85 Triliun Vs Rp 7.36 Triliun pada 2012. Efisiensi biaya produksi yang dilakukan TINS mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 27.6%Yoy menjadi Rp 4.4 Triliun tahun lalu sehingga posisi laba kotor tercatat naik 13.1%Yoy menjadi Rp 1.44 Triliun. TINS membukukan penjualan timat sebanyak 23,237 ton dengan harga rata-rata US$ 22,751 per ton tahun lalu.(detik.com)

Sudah Jenuh Beli, IHSG Masih Bisa Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tumbuh 47 poin setelah diguyur dana asing lebih dari Rp 1 triliun yang masuk hari ini. Aksi beli ramai terjadi didominasi pelaku pasar asing.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (17/2/2014), IHSG ditutup menanjak 47,324 poin (1,05%) ke level 4.555,368. Sementara Indeks LQ45 ditutup melonjak 9,126 poin (1,20%) ke level 766,718.
Pasar saham Wall Street Senin kemarin tutup memperingati President's Day. Nilai tukar dolar AS mencapai titik terendah dalam 6 bulan terakhir dibandingkan dengan beberapa mata uang negara-negara besar.
Posisi IHSG sudah overbought karena penguatan yang terus terjadi sejak pekan lalu. Dengan posisi yang tinggi ini penguatan IHSG diperkirakan akan mulai melambat meski masaih ada ruang untuk naik.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 221,54 poin (1,54%) ke level 14.614,65.
  • Indeks KOSPI berkurang 7,17 poin (0,37%) ke level 1.939,19.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS kemarin tidak diperdagangkan (libur) dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Washington. Meski begitu, kalangan investor tetap fokus pada rilis data ekonomi Paman Sam dan notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC Meeting) The Fed yang akan dirilis Rabu, (19/02).
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +0,94%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,07%.
Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah -0,05% ke level US$100,30 per barel, setelah tiga hari berturut-turut menguat. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +1,41% ke posisi US$1.319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, investor asing terus masuk ke pasar modal Indonesia, seiring membaiknya makro ekonomi dalam negeri. Penguatan rupiah, turunnya defisit neraca perdagangan berjalan dan estimasi inflasi yang terjaga juga menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, kemarin IHSG bergerak mantap di zona hijau pada sepanjang sesi, dan dibarengi lonjakan signifikan value maupun volume perdagangan.
Meski Stoch sudah berada cukup tinggi di teritori overbought, namun dengan masih adanya ruang kenaikan bagi akumulasi yang dilakukan pelaku pasar, dapat menjadi katalis pendorong indeks untuk menguji resistance 4.563-4.575.
 
Trust Securities
Laju IHSG ternyata masih mampu mengalami kenaikan di awal pekan ini meskipun sempat membuat kami khawatir dengan posisinya yang hampir menyentuh batas overbought. Apalagi penguatan pada akhir pekan sebelumnya terlihat terbatas dan seperti mengindikasikan adanya peluang pelemahan. Itulah dalam ulasan sebelumnya kami tuliskan bahwa pertarungan kekuatan beli dan jual masih akan mewarnai IHSG di awal pekan. Meski peluang kenaikan tipis namun, tetap waspadai pelemahan lanjutan IHSG. Akan tetapi, rilis surplusnya neraca pembayaran dan berkurangnya defisit transaksi berjalan Q4-13 BI yang disertai kenaikan Rupiah karena kebijakan BI serta dibarengi dengan berita kenaikan kredit di China membuat IHSG melesat.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4560,10 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4524,53 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4555,37. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (18/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4500-4540 dan resistance 4580-4588. Berpola menyerupai white marubozu dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas. IHSG mampu bertahan di kisaran resisten (4520-4527) dan bahkan mampu melewatinya sehingga memberikan efek positif bila ingin melanjutkan kenaikannya yang juga didukung laju bursa saham global. Akan tetapi, bila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutan itu pun bisa sangat berkurang. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Masih Berpotensi Menguat

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 17 Februari 2014 ditutup menguat 1,05% pada level 4555. Semua sektor menguat dengan kontribusi penguatan terbesar pada sektor properti dan konstruksi. Investor asing net buy Rp1,08 triliun. Bursa Wall Street libur President Day. Indeks di bursa Eropa ditutup menguat yang dipicu oleh penguatan pada saham properti, pertambangan dan telekomunikasi. Pekan lalu, indeks di bursa Eropa juga menguat yang dipicu oleh sentimen positif dari pernyataan The Fed dimana kebijakannya akan tetap responsif terhadap data ekonomi. Selain itu laporan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan, juga menjadi pendorong kenaikan indeks. Sementara itu data pengucuran kredit baru di China pada bulan Januari meningkat pada level tertinggi yaitu sebesar 1,32 triliun yuan. Sedangkan total kredit tercatat sebesar 2,58 triliun yuan. Sementara itu dollar AS melemah terhadap mayoritas mata uang lainnya, karena data ekonomi AS yang cenderung melemah dibandingkan dengan membaikn ya data ekonomi di area euro dan China. Data output manufaktur AS yang secara tak terduga turun pada bulan Januari, mendorong adanya pertanyaan apakah The Fed akan memperlambat pemangkasan stimulusnya. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak menguat. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4510 — 4592. Rekomendasi: BBNI, BMRI, BBRI, PGAS, ASII, BBTN, JSMR, INDF, SMGR.(detik.com)

Mandiri Sekuritas: Masih Ada Ruang untuk IHSG Naik

Jakarta -Pasar saham AS kemarin tidak diperdagangkan (libur) dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Washington. Meski begitu, kalangan investor tetap fokus pada rilis data ekonomi Paman Sam dan notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC Meeting) The Fed yang akan dirilis Rabu, (19/02).
Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini dibuka menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat naik +0,94%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan menguat +0,07%.
Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah -0,05% ke level US$100,30 per barel, setelah tiga hari berturut-turut menguat. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +1,41% ke posisi US$1.319 per troy ounce.
Dari dalam negeri, investor asing terus masuk ke pasar modal Indonesia, seiring membaiknya makro ekonomi dalam negeri. Penguatan rupiah, turunnya defisit neraca perdagangan berjalan dan estimasi inflasi yang terjaga juga menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, kemarin IHSG bergerak mantap di zona hijau pada sepanjang sesi, dan dibarengi lonjakan signifikan value maupun volume perdagangan.
Meski Stock sudah berada cukup tinggi di teritori overbought, namun dengan masih adanya ruang kenaikan bagi akumulasi yang dilakukan pelaku pasar, dapat menjadi katalis pendorong indeks untuk menguji resistance 4.563-4.575.(detik.com)

Trust Securities: Waspada Aksi Ambil Untung

Jakarta -Laju IHSG ternyata masih mampu mengalami kenaikan di awal pekan ini meskipun sempat membuat kami khawatir dengan posisinya yang hampir menyentuh batas overbought. Apalagi penguatan pada akhir pekan sebelumnya terlihat terbatas dan seperti mengindikasikan adanya peluang pelemahan. Itulah dalam ulasan sebelumnya kami tuliskan bahwa pertarungan kekuatan beli dan jual masih akan mewarnai IHSG di awal pekan. Meski peluang kenaikan tipis namun, tetap waspadai pelemahan lanjutan IHSG. Akan tetapi, rilis surplusnya neraca pembayaran dan berkurangnya defisit transaksi berjalan Q4-13 BI yang disertai kenaikan Rupiah karena kebijakan BI serta dibarengi dengan berita kenaikan kredit di China membuat IHSG melesat.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4560,10 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4524,53 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4555,37. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (18/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4500-4540 dan resistance 4580-4588. Berpola menyerupai white marubozu dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas. IHSG mampu bertahan di kisaran resisten (4520-4527) dan bahkan mampu melewatinya sehingga memberikan efek positif bila ingin melanjutkan kenaikannya yang juga didukung laju bursa saham global. Akan tetapi, bila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutan itu pun bisa sangat berkurang.(detik.com)