Jakarta -Laju IHSG ternyata masih mampu mengalami kenaikan di awal pekan ini meskipun sempat membuat kami khawatir dengan posisinya yang hampir menyentuh batas overbought. Apalagi penguatan pada akhir pekan sebelumnya terlihat terbatas dan seperti mengindikasikan adanya peluang pelemahan. Itulah dalam ulasan sebelumnya kami tuliskan bahwa pertarungan kekuatan beli dan jual masih akan mewarnai IHSG di awal pekan. Meski peluang kenaikan tipis namun, tetap waspadai pelemahan lanjutan IHSG. Akan tetapi, rilis surplusnya neraca pembayaran dan berkurangnya defisit transaksi berjalan Q4-13 BI yang disertai kenaikan Rupiah karena kebijakan BI serta dibarengi dengan berita kenaikan kredit di China membuat IHSG melesat.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4560,10 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4524,53 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4555,37. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (18/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4500-4540 dan resistance 4580-4588. Berpola menyerupai white marubozu dekati upper bollinger bands (UBB). MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih uptrend terbatas. IHSG mampu bertahan di kisaran resisten (4520-4527) dan bahkan mampu melewatinya sehingga memberikan efek positif bila ingin melanjutkan kenaikannya yang juga didukung laju bursa saham global. Akan tetapi, bila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan ini untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutan itu pun bisa sangat berkurang.(detik.com)