korea by dewanti

Monday, February 3, 2014

Tak Sempat Masuk Jalur Hijau, IHSG Jatuh ke 4.300

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh lagi ke level 4.300 setelah terkena tekanan jual sejak pembukaan perdagangan. Indeks pun sama sekali tidak menyentuh zona hijau hari ini.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 12.235 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.205 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 11,251 poin (0,25%) ke level 4.407,506 kompak melemah bersama bursa-bursa regional.
Rencana pengurangan stimulus oleh The Fed serta kinerja emiten asing yang mengecewakan membuat pelaku pasar was-was. Aset berisiko pun dilepas, investor keluar sejenak dari lantai bursa.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan inflasi Januari 2014. Tercatat, inflasi mencapai 1,07% di awal tahun 2014 ini. Sementara inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,22% di Januari 2014. Inflasi inti pun mencapai 0,54% dan secara tahunan inflasi inti mencapai 4,53%.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 16,781 poin (0,38%) ke level 4.401,976 gara-gara tekanan jual yang tak kunjung berhenti sejak pagi tadi. Indeks sudah berada di ambang batas jatuh ke 4.300.
Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis. Indeks hanya jatuh sampai ke posisi terendahnya di 4.377,542 sebelum koreksinya mulai melambat meski belum berhasil balik ke zona hijau.
Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (3/2/2014), IHSG ditutup amblas 32,498 poin (0,74%) ke level 4.386,259. Sementara Indeks LQ45 ditutup anjlok 7,597 poin (1,02%) ke level 734,158.
Tujuh sektor melemah, hanya tiga sektor yang menguat berkat aksi beli. Aksi jual ini terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 180.047 kali pada volume 3,825 miliar lembar saham senilai Rp 3,823 triliun. Sebanyak 122 saham naik, sisanya 150 saham turun, dan 87 saham stagnan.
Beberapa pasar saham masih libur dalam rangka Hari Imlek, seperti bursa Hong Kong dan Taiwan. Sedangkan bursa Asia yang buka hari ini menutup perdagangan dengan kompak melemah.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 214,73 poin (1,44%) ke level 14.699,80. 
  • Indeks Straits Times amblas 31,07 poin (1,03%) ke level 2.996,15. 
  • Indeks KOSPI melemah 19,55 poin (1,01%) ke level 1.921,60. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 305 ke Rp 5.200, Matahari (LPPF) naik Rp 225 ke Rp 11.850, Selamat Sempurna (SMSM) naik Rp 200 ke Rp 3.300, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 175 ke Rp 21.650.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 950 ke Rp 21.450, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 550 ke Rp 66.500, Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 500 ke Rp 7.000, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 26.350. (detik.com)

Haruskah BI Rate Naik di Februari Ini?

Jakarta -Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5%. Dengan kondisi ekonomi dan rupiah yang tengah stabil, BI Rate dirasa tidak perlu naik lagi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom dari Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono di acara Diskusi Strengthening Indonesia's Financial System di Garden Terrace Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (3/2/2014).
"Kalau saya merekomendasikan BI Rate ditahan dulu," kata Tony
Tony beralasan, saat ini rupiah tengah stabil meski dalam keadaan melemah. Jika dalam kondisi ini BI Rate tetap dinaikkan, dikhawatirkan akan berimbas pada neraca perdagangan yang tengah positif.
"Kita sedang menyesuaikan diri dengan level rupiah. Kita sedang enjoy menikmati lemahnya rupiah," ujar Tony.
Dikatakan Tony, BI Rate bisa dinaikkan jika kondisi rupiah terus melonjak. Lain dengan kondisi sekarang yang tengah stabil. "Kecuali dalam minggu ini rupiah masih Rp 12.500 - Rp 13.000 itu baru BI Rate boleh dinaikkan," katanya.
Tony juga memberikan tanggapan soal inflasi Januari 2014. Tercatat, inflasi mencapai 1,07% di awal tahun 2014 ini.
Sementara inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,22% di Januari 2014. Inflasi inti pun mencapai 0,54% dan secara tahunan inflasi inti mencapai 4,53%.
"1,07 persen inflasi itu masih wajar, walaupun saya berharap di bawah 1 persen. Tapi mungkin karena ada banjir yang lebih dahsyat daripada tahun lalu terutama di Pantura. Sehingga 1 persen masih masuk akal khususnya di bulan Januari, nanti di bulan Februari saya kira akan turun lagi," ungkapnya. (detik.com)

Ini Alasan Bakrie di Balik Pembelian Path Rp 304 Miliar

Jakarta -Bakrie Grup melalui Bakrie Global Ventura telah menginvestasikan dananya di Path senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Melalui investasinya ini, Bakrie Grup ingin mengembangkan bisnis dengan fokus di media sosial.
"Tujuannya menarik. Saya yakin slogan orang Indonesia itu so-lo-mo, social, local, and mobile. Sekarang kan ada program Pesbukers. Bukan tidak mungkin akan lagi ada program Twitteran, lalu ada path-gulipath," kata Presiden Komisaris PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Anindya Bakrie saat ditemui di Kompleks Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Dia menjelaskan, saat ini bisnis Bakrie Grup sudah mencakup beberapa bidang seperti telekom, media, dan teknologi (TMT). Melalui investasinya di Path, pihaknya yakin bisa terus mengembangkan bisnis perseroan.
"Misalnya TMT (telkom, media, teknologi). Telekom sudah local, sudah mobile, tapi belum sosial. Dari tv sudah lokal, belum sosial, belum mobile. Kalau viva.co.id, sudah local, mobile, belum sosial. Dengan ini, kita bisa sinergi lebih bagus di antara yang bagus," jelas dia.
Apalagi, kata dia, saat ini pelanggan VIVA sudah mencapai 25 juta orang. Ini bisa menjadi sinergi positif mengingat masyarakat Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesar Path.
"Bukan tidak mungkin VIVA yang punya pelanggan 25 juta bisa bersinergi. Bagaimana investasi kami bisa buat Bakrie Global di TMT itu bisa jadi terintegrasi," ujarnya. (detik.com)

Bakrie Beli Path Pakai Uang Sendiri, Enggak Pake Ngutang

Jakarta -Bakrie Grup melalui Bakrie Global Ventura telah menginvestasikan dananya di Path senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Perseroan mengaku menggunakan dana internal untuk investasinya ini.
"Bukan (pinjaman). Path murni dari Bakrie Global, bukan dari VIVA atau yang lain. Bakrie Global Private Equity dari dana internal," ujar Presiden Komisaris PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) Anindya Bakrie saat ditemui di Kompleks Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Dia menjelaskan, perseroan berambisi untuk bisa mengembangkan bisnis sosial media di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia cenderung menyukai dunia sosial media.
"Saya sampaikan bahwa masyarakat Indonesia merupakan pengguna Path terbesar kedua di dunia," kata Anin.
Untuk itu, pihaknya memilih berinvestasi di Path yang sudah punya pasar dibanding membuat platform baru.
"Intinya, ada dua cara bikin sendiri platformnya dan pasang di Indonesia. Yang kedua, investasi, platformnya sudah jalan, marketingnya sudah jalan, aplikasinya kita bantu di Indonesia. Sekali-kali lah Indonesia yang investasi di luar," pungkasnya. (detik.com)

ASRI Terbutkan Notes Senilai US$225 Juta

INILAH.COM, Jakarta - PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melakukan penerbitan notes mencapai US$225 juta dengan tingkat bunga 9% dan akan jatuh tempo pada 2019.
Penerbitan melalui Alam Synergy Pte Ltd, yang 100 persen kepemilikan perseroan. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Senin (3/2/2014).
Surat utang tersebut mengincar pembeli institusional di AS sesuai Rule 144A dari Securuties Act. Target juga untuk investor non-AS sesuai Regulation S berdasarkan United States Securities Act 1933.
Transaksi penerbitan notes dengan jaminan tanpa syarat dan tanpa dapat ditarik lagi oleh perseroan dan anak-anak perseroan yaitu PT Alta Goldland Realty (AGR), PT Delta Mega Persada (DMP), PT Duta Prakasa Development (DPD), PT Nusa Cipta Pratama (NCP), PT Nusa Raya Mitratama (NRM), PT Tangerang Matra Real Estate (TMRE), PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN) dan PT Delta Manunggal Raharja (DMR).
Pada 29 Januari 2014, penerbit telah menggunakan hasil penerbitan tersebut untuk menambah penyertaan pada anak usahanya yaitu Carlisle Ventura Pte Ltd. Penerbit juga memberikan pinjaman kepada Carlisle melalui intercompany loan agreement.
Perincian intercompany loan agreement seperti jumlah pinjaman US$105 juta, dengan tidak ada jaminan dan tanggal pengembalian berdasarkan permintaan.

ANTV akan Lepas 20% Saham ke Publik

INILAH.COM, Jakarta - PT Intermedia Capital yang membawahi PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) akan melepas 20% sahamnya ke publik, melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO).
Chief Executive Offricer PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), Robertus B. Kurniawan mengatakan, ANTV akan melepas saham ke publik maksimal 20%. Hal ini sesuai dengan peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan buku keuangan September 2013.
"Ekuitas sekitar Rp2 triliun sehingga maksimal 20 persen. Modal disetor nanti Rp600 miliar. Listing diharapkan kuartal pertama tahun ini," kata Robertus seusai paparan publi di gedung ANTV di Jakarta, Senin (3/2/2014).
Dana hasil IPO ANTV, kata Robertus, akan digunakan untuk pengembangan bisnis ANTV dan sebagian lagi untuk membayar utang holding ANTV yakni VIVA. "Utang holding saat ini US$230 juta. Nanti dibayar sebagian dari dana IPO ANTV," ucap dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan kontribusi ANTV ke VIVA saat ini mencapai 50% sampai 52% dan ketika ANTV IPO tidak mengurangi ke pendapatan VIVA karena pendapatannya masih dikonsulidasikan ke holding.
Dalam pelaksanaan IPO ANTV, perseroan telah menujuk PT Ciptadana Securities dan PT Sinarmas Securities. Pihak manajeman juga telah melaksanakan mini expose beberapa waktu lalu di BEI.

Rp 1.000 Jadi Rp 1 Tunggu Pemilu dan Rupiah Menguat

Jakarta -Rencana pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan penyederhanaan nol atau redenominasi dalam rupiah harus menunggu selesainya pemilu, dan menunggu rupiah menguat terhadap dolar AS.
Ekonom Senior dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan, ada beberapa faktor yang menunjukkan redenominasi harus dilakukan setelah Pemilu. Faktor pertama adalah untuk mencegah kebijakan ini dipolitisasi pihak-pihak tertentu.
"Redenominasi menunggu setelah pemerintah baru terbentuk. Kalau direalisasikan sebelum itu, dikhawatirkan bisa dipolitisasi," kata Fauzi di acara Diskusi Strengthening Indonesia's Financial System di Garden Terrace Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Faktor kedua adalah terkait dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Menurut Fauzi, redenominasi tidak dapat dilakukan bila rupiah masih melemah terhadap dolar AS. Penguatan nilai tukar rupiah bisa jadi sebagai syarat untuk merealisasikan redenominasi rupiah. Saat ini dolar masih di kisaran Rp 12.000.
"Redenominasi iutui idealnya dlakukan saat rupiah menguat. Kalau dilakukan saat rupiah melemah bisa diperkirakan akan memicu kepanikan," katanya.
Meski demikian, Fauzi mengatakan, sosialisasi untuk kebijakan redenominasi bisa dilakukan sejak dini. Saat ini menurutnya sosialisasi redenominasi sudah dapat dilakukan, agar saat direalisasikan masyarakat tidak kaget.
"Sosialisasi bisa dilakukan sekarang. Bahwa redenominasi itu bukan pengguntingan nilai uang. Tapi hanya simplifikasi saja. Jadi misalkan US$ 1 sama dengan Rp 12.000, jadi dengan redenominasi jadi Rp 12," katanya. (detik.com)

Media Bakrie Incar Untung Besar dari Pemilu dan Piala Dunia

Jakarta -Perusahaan media milik Bakrie Group yaitu PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berharap dapat meraup pendapatan besar, atau naik hingga 30% di tahun ini. Didorong oleh ajang pemilu, Piala Dunia sepakbola, dan juga bulan ramadan.
Wakil Presidn Direktur VIVA Robertus B. Kurniawan mengatakan, ajang Piala Dunia dan pemilu jadi dua momentum penting dan strategis bagi VIVA untuk menggenjot kinerjanya.
"Target pendapatan tahun ini naik 30% ditopang pemilu, FIFA World Cup, ramadhan. Diperkirakan jumlah penonton meningkat dan akan meraup rating tinggi," kata Robertus usai paparan publik di Rasuna Said Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Di tempat yang sama, Presiden Direktur VIVA Erick Thohir mengatakan, hingga kuartal III-2013, media-media VIVA yaitu TVOne, ANTV, dan viva.co.id mencapai Rp 1,13 triliun, dengan laba Rp 22,4 miliar.
"Untuk kinerja kuartal IV masih dalam proses audit ya, tapi bisa sampai Rp 1,3 triliun," kata Erick.
VIVA mencatat laba sebelum pajak atau Ebitda juga naik 37,7% dikuartal III-2013 dari Rp 271,7 miliar menjadi Rp 374 miliar sehingga Ebitda margin perseroan naik dari 29,6% di kuartal lII-2012 menjadi 32,8% pada kuartal III-2013.
Peningkatan tersebut ditopang oleh stabilnya biaya program and broadcast (P&B) sebesar Rp 333,4 miliar, sehingga rasio beban P&B terhadap pendapatan menurun dari 31,1% menjadi 28%. Sampai kuartal III-2013 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 22,4 miliar.
"Kinerja finansial dan operasional terus membaik sepanjang tahun 2013 dan sangat menggembirakan," kata Erick. (detik.com)

Terpangkas 16 Poin, IHSG Nyaris Balik ke 4.300

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 16 poin gara-gara tekanan jual yang tak kunjung berhenti sejak pagi tadi. Indeks sudah berada di ambang batas jatuh ke 4.300.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka berkurang 11,251 poin (0,25%) ke level 4.407,506 kompak melemah bersama bursa-bursa regional.
Rencana pengurangan stimulus oleh The Fed serta kinerja emiten asing yang mengecewakan membuat pelaku pasar was-was. Aset berisiko pun dilepas, investor keluar sejenak dari lantai bursa.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan inflasi Januari 2014. Tercatat, inflasi mencapai 1,07% di awal tahun 2014 ini. Sementara inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,22% di Januari 2014. Inflasi inti pun mencapai 0,54% dan secara tahunan inflasi inti mencapai 4,53%.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (3/2/2014), IHSG terpangkas 16,781 poin (0,38%) ke level 4.401,976. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 3,905 poin (0,53%) ke level 737,850.
Indeks masih bergerak dalam rentang yang tipis. Indeks hanya jatuh sampai ke posisi terendahnya di 4.377,542 sebelum koreksinya mulai melambat meski belum berhasil balik ke zona hijau.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 118.717 kali pada volume 2,619 miliar lembar saham senilai Rp 2,335 triliun. Sebanyak 128 saham naik, sisanya 111 saham turun, dan 71 saham stagnan.
Pergerakan bursa-bursa di Asia tidak banyak berubah hingga siang hari ini. Koreksinya malah makin tajam, rata-rata jatuh hingga lebih dari satu persen.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 201,28 poin (1,35%) ke level 14.713,25. 
  • Indeks Straits Times melemah 30,92 poin (1,02%) ke level 2.996,30. 
  • Indeks KOSPI amblas 19,77 poin (1,02%) ke level 1.921,38. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Matahari (LPPF) naik Rp 400 ke Rp 12.025, Astra Agro (AALI) naik Rp 275 ke Rp 21.750, (SMSM) naik Rp 170 ke Rp 3.270, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 130 ke Rp 5.025.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 900 ke Rp 21.500, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 550 ke Rp 66.500, Surya Toto (TOTO) turun Rp 525 ke Rp 7.350, dan Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 500 ke Rp 7.000. (detik.com)

Kebanyakan Impor Minyak, Neraca Perdagangan RI Defisit US$ 4,06 Miliar di 2013

Jakarta -Sepanjang 2013 lalu, neraca perdagangan Indonesia tercatat mengalami defisit US$ 4,06 miliar. Defisit neraca perdagangan ini terjadi karena besarnya impor minyak dan hasil minyak.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun lalu, total ekspor Indonesia adalah US$ 182,57 miliar, sementara untuk impor mencapai US$ 186,63 miliar. Impor minyak mentah tahun lalu mencapai US$ 10,2 miliar dan impor hasil minyak mencapai US$ 4,2 miliar.
"Ini karena kita masih perlu banyak (minyak dan BBM). Ada untuk produksi dan untuk konsumsi," kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Sementara pada Desember 2013, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 1,52 miliar. Ini merupakan surplus secara berturut-turut dalam tiga bulan terakhir. "Kalau tiga bulan terakhir ini memang kencang ekspornya," sebut Suryamin.
Untuk Desember 2013, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 16,98 miliar atau naik 10,33% dibanding Desember 2012.
Bila dibandingkan November 2013, nilai ekspor ini naik 6,56%. Ekspor migas Indonesia tercatat naik 23,07%, dari US$ 2,77 miliar menjadi US$ 3,41 miliar, dan non migas naik 3,09% dari US$ 13,17 miliar menjadi US$ 13,58 miliar.
"Penyebabnya adalah ada kenaikan dari gas yang ekspornya meningkat. Kemudian juga tekstil juga naik," kata Suryamin.
Akumulasi ekspor Indonesia Januari-Desember 2013 mencapai US$ 182,57 miliar atau turun 3,92% secara yoy. Ekspor non migas mencapai US$ 149,93 miliar atau turun 2,03% secara yoy.
Komoditas ekspor terbesar Indonesia adalah bahan bakar mineral US$ 27,78 miliar, lalu lemak dan minyak hewan nabati sebesar US$ 19,22 miliar.
 
Berikut pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia
  • China US$ 21,28 miliar
  • Jepang US$ 16,09 miliar
  • AS US$ 15,08 miliar
  • Asean US$ 30,07 miliar
  • Uni Eropa US$ 16,67 miliar
Sementara untuk impor, nilai impor Indonesia pada Desember 2013 adalah US$ 15,46 miliar atau turun 0,79% dibanding Desember 2012.
Namun dibanding November 2013, impot di Desember 2013 naik 2,04%. Ini terdiri dari impor migas naiyang k 7,19% dari US$ 3,94 miliar menjadi US$ 4,22 miliar. Impor non migas juga naik 0,23% dari US$ 11,21 miliar menjadi 11,24 miliar.
Akumulasi impor Januari-Desember 2013 tercatat US$ 186,63 miliar atau turun 2,46% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Impor non migas US$ 141,36 miliar atau turun 5,20%. Andil terbesar impor adalah mesin dan peralatan mekanik US$ 27,29 miliar dan mesin dan peralatan listrik US$ 18,20 miliar.
 
Berikut negara asal barang impor terbesar Indonesia
  • China US$ 29,57 miliar
  • Jepang US$ 19,05 miliar
  • Thailand US$ 10,61 miliar
  • Asean US$ 30,30 miliar
  • Uni Eropa US$ 13,48 miliar
sumber: detik.com

Dolar Diramal Kembali ke Rp 11.400 Setelah Pemilu

Jakarta -Nilai tukar dolar terhadap rupiah masih terus menguat hingga hari ini di angka Rp 12.215. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga semester II-2014 ini.
Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan memperkirakan rupiah akan menguat ke angka Rp 11.200/US$ di semester II-2014. Dolar masih akan perkasa hingga selesainya pemilihan umum.
"Kalau di semester pertama 2014 dia akan menguat di angka Rp 12.500/US$, di semester kedua nanti rupiah akan menguat menjadi Rp 11.400-an," kata Fauzi di acara Diskusi Strengthening Indonesia's Financial System di Garden Terrace Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (3/2/2014).
Saat ini, ada 3 faktor yang membuat rupiah masih melemah terhadap dolar. Fauzi mengatakan, isu tapering yang masih berjalan membuat rupiah belum akan menguat dalam waktu dekat, ditambah defisit neraca berjalan yang masih besar.
"Di semester pertama masih akan melemah karena ada beberapa issue quantitative easing, defisit neraca berjalan dan juga pemilu," katanya.
Karena dipengaruhi ketiga faktor tersebut juga, lanjut Fauzi rupiah akan menguat pada semester kedua. Fauzi mengatakan, pada semester kedua nanti Pemilu akan selesai dan muncul pemerintahan baru yang mana akan terbentuk suatu euphoria baru yang berpengaruh pada penguatan nilai tukar rupiah.
"Kita juga melihat defisit neraca semakin kecil, lalu juga dengan mulai berakhirnya quantitative easing. Tidak ada shock baru," tambahnya.
Fauzi menegaskan, defisit neraca berjalan menjadi faktor penting yang bisa menentukan penguatan rupiah terhadap dolar atau mata uang asing lainnya.
"Selama defisit neraca berjalan masih besar ini sulit untuk mengharapkan rupiah menguat, ini terjadi di negara lain juga seperti Brasil, Turki, India," tutupnya. (detik.com)

Neraca Perdagangan RI 2013 Defisit US$ 4,06 Miliar

Liputan6.com, Jakarta : Seperti sudah diperkirakan banyak pihak, neraca perdagangan Indonesia pada akhir 2013 mengalami surplus. Bahkan ekspor indonesia pada Desember mengalami kenaikan sebesar 6,56% dibandingkan bulan sebelumnya.
Meski membaik dalam tiga bulan terakhir, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2013 justru masih mencatatkan defisit. Bahkan penurunan kinerja ekspor-impor nasional jatuh hingga 143% dibandingkan setahun sebelumnya yang juga masih mengalami defisit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, dalam keterangan pers di kantornya, Senin (3/2/2014) melaporkan ekspor Indonesia pada Desember 2013 mencapai US$ 16,98 miliar. Laju ekspor ini meningkat 10,33% dibandingkan posisi setahun sebelumnya.
Nilai ekspor Nonmigas tercatat mencapai US$ 13,58 miliar atau naik 3,09% dibandingkan posisi sebulan sebelumnya.
Secara kumulatif, nilai ekspor sepanjang 2013 mencapai US$ 182,57 miliar atau turun 3,92% dibandingkan periode setahun sebelumnya.
Dari sisi impor, Indonesia tercatat memasukan barang dari luar negeri dengan total nilai mencapai US$ 15,46 miliar sepanjang Desember 2013. Pencapaian ini naik 2,04% dibandingkan posisi sebulan sebelumnya.
Secara kumulatif, nilai impor Indonesia sepanjang 2013 mencapai US$ 186,63 miliar atau turun 2,64% dibandingkan periode sama setahun sebelumnya.
Impor nonmigas masih mendominasi perdagangan Indonesia dengan nilai mencapai US$ 141,36 miliar atau turun 5,2%. Sementara impor Migas mengalami kenaikan 6,35% menjadi US$ 45,27 miliar.
Dengan kinerja perdagangan akhir 2013 lalu, Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$ 1,52 miliar pada Desember 2013.
Positifnya perdagangan nasional terutama dipicu rurplus sektor nonmigas yang mencapai US$ 2,34 miliar. Sementara sektor Migas justru mengalami defisit hingga US$ 0,82 miliar.
Namun sepanjang 2013, Indonesia justru masih mencatatkan defisit neracara perdagangan hingga US$ 4,06 miliar, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang juga mengalami minus US$ 1,67 miliar. Dengan kata lain, defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun lalu ambruk hingga 143%.
Sektor Migas kembali menyumbang peran terbesar dalam defisit perdagangan Indonesia 2013 dengan nilai mencapai US$ 12,63 miliar. Sementara neraca perdagangan sektor Nonmigas mengalami surplus hingga US$ 8,57 miliar.

Harga Pangan Meroket, Inflasi Januari Capai 1,07%

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan inflasi Januari 2014. Tercatat, inflasi mencapai 1,07% di awal tahun 2014 ini.
Sementara inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,22% di Januari 2014. Inflasi inti pun mencapai 0,54% dan secara tahunan inflasi inti mencapai 4,53%.
"Di 2008, pada Januari inflasi itu 1,77%, kemudian 2009 itu deflasi dan 2010 sampai 2013 inflasi sampai sekarang," demikian disampaikan Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (3/1/2014).
Inflasi terjadi di 82 kota dengan kondisi inflasi tertinggi di Pangkal Pinang yang mencapai 3,79%. Sementara inflasi terendah terjadi di Pontianak 0,04%. Adapun kota yang terjadi deflasi yakni di Sorong dengan angka deflasi 0,17%.
"Memang kecenderungan dan penyebab inflasi adalah bahan pangan yang terganggu, meskipun tidak semua kota karena ada yang mengalami deflasi. Terlihat andil paling besar dari makanan yaitu 0,56% ke inflasi. Itu karena distribusi terganggu," tutur Suryamin. (detik.com)

Harga Minyak WTI Melemah Ikuti Penurunan Indeks Manufaktur China

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hingga hari kedua, setelah indikator manufaktur China melemah ke level terendah dalam enam bulan.
Kontrak WTI turun 0,7% di bursa  New York sekaligus memperpanjang penurunan 0,8% pada 31 Januari.
Menurut Biro Statistik Nasional China pada 1 Februari lalu, Indeks Purchasing Managers (PMI) tercatat 50,5. Angka itu cocok dengan prediksi Bloomberg News sebesar 51 pada Desember.
"Minyak bersama sejumlah komoditas lainnya agak terganggu akibat data perekonomian yang kurang menguntungkan di China," ujar Ric Spooner sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (3/2/2014).
Spooner merupakan analis pada CMC Markets di Sydney yang memprediksi investor kemungkinan akan membeli kontrak WTI sekitar US$95 per barel. Meski data PMI sesuai dengan perkiraan, tetapi ketika dilihat secara detil akan terlihat pasar tenaga kerja sektor manufaktur yang melemah.
WTI untuk pengiriman Maret turun 71 sen menjadi US$96,78 per barel di bursa New York Mercantile Exchange dan tercatat US$96,93 pada pukul 12.12 waktu Sydney atau pukul 08.12 WIB. Kontrak tersebut turun US$74 sen menjadi US$97,49 pada 31 Januari, sedangkan volume seluruh kontrak tercatat 8% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent untuk pembayaran Maret turun US$40 sen atau 0,4% menjadi US$106 per barel di bursa London. Sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa itu terhadap WTI adalah sebesar US$9,19.

Jelang Rilis Data BPS: Ini Prediksi Inflasi dan Neraca Perdagangan

Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan inflasi Januari 2014 di kisaran 1%, dan neraca perdagangan bakal surplus.
Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) sekitar pukul 11.00 WIB, hari ini, Senin (3/2/2014) akan merilis data makro dalam negeri, termasuk inflasi dan neraca perdagangan.
"Inflasi kami perkirakan bertahan di kisaran 8,3%—8.4% y-y (year on year) dengan angka bulanan yang di kisaran 1% m-m (month to month)," kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (3/2/2104).
Rangga mengatakan neraca perdagangan diperkirakan masih surplus walaupun sedikit menipis.
Data lainnya yang ditunggu pasar, pada malam ini Amerika Serikat akan mengumumkan final manufacturing PMI dan penjualan mobil.

Arita Prima (APII) Bidik Dana Segar Rp8,6 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA—PT Arita Prima Indonesia Tbk. (APII) membidik dana segar sekitar Rp8,6 miliar dari program opsi saham untuk karyawan atau management and employee stock option program (MESOP) tahap I.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin (3/2/2014), perusahaan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun lalu itu akan menerbitkan 43 juta hak opsi dalam opsi tersebut.
Direktur Arita Prima Hery Susanto menjelaskan hak opsi dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan harga pelaksanaan Rp200 atau 90% dari harga rata-rata perdagangan 25 hari bursa.
Hak opsi tahap I akan dilaksanakan pada 13 Februari 2014, penyesuaian waktu pelaksanaan program MESOP tersebut akan dilaporkan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan dilaksanakan tahun ini.
Selain itu, dijelaskan hak opsi tersebut akan didistribusikan kepada peserta program yang berhak dan dapat digunakan untuk membeli saham perseroan dalam jangka waktu 5 tahun yang akan berakhir 8 Januari 2019.

Uang Subsidi BBM Rp 66,6 Miliar Berhasil Diselamatkan di 2013

Jakarta -Penyalahgunaan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sepanjang 2013 masih cukup tinggi. Padahal pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dari Rp 4.500 jadi Rp 6.500 dan solar jadi Rp 5.500/liter
 
Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng mengakuai kenaikan harga BBM subsidi tak berpengaruh terhadap tingkat penyimpangan. Ia mengatakan nilai BBM subsidi yang berhasil diamankan dari upaya penyalahgunaan sebanyak Rp 66,6 miliar.
"Sepanjang 2013 dari Januari-Desember terjadi 947 kasus penyalahgunaan BBM subsidi, kasus paling tinggi terjadi pada Mei mencapai 120 kasus dan Juli 185 kasus. Tingginya penyalahgunaan BBM subsidi pada saat itu pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi," ujar Andy kepada detikFinance, Senin (3/2/2014).
Andy mengungkapkan, masih banyaknya penyalahgunaan BBM subsidi karena masih adanya disparitas (perbedaan) harga antara BBM subsidi dan BBM non subsidi seperti harga Premium dengan Pertamax.
"Karena masih ada disparitas, apalagi harga BBM subsidi saat ini naik, kalau harga BBM non subsidinya Rp 10.000 per liter, maka masih ada disparitas harga Rp 4.500-Rp 3.500 per liter dengan BBM subsidi," ungkap Andy.
Andy merinci, dari 947 kasus penyalahgunaan BBM subsidi yang berhasil terungkap dan diamankan, saat ini baru 60 kasus yang masuk ke pengadilan dan sudah ada putusan pengadilan.
"Sisanya 662 masih masuk tahap penyidikan dan 225 kasus sudah dalam tahap penuntutan atau P-21," ujarnya.
Andy menambahkan, dari 947 kasus penyalahgunaan BBM subsidi tersebut, paling banyak disalahgunakan adalah solar subsidi.
"Solar subsidi yang diselewengkan mencapai 6,4 juta liter lebih, minyak tanah 343.450 liter, premium 257.620 liter dan ada lagi yang diamankan solar non subsidi 219.760 liter, totalnya sebanyak 7,23 juta liter lebih," rincinya.
Dari 7,23 juta liter tersebut kalau asumsi nilai rupiah Rp 9.500, maka nilai BBM subsidi yang berhasil diamankan dari upaya penyalahgunaan sebanyak Rp 66,6 miliar lebih ditambah solar non subsidi Rp 2,08 miliar lebih atau total Rp 68,7 miliar lebih," tutupnya. (detik.com)

Bursa AS juga Alami Aksi Jual

INILAH.COM, New York - Jatuhnya mata uang di beberapa negara berkembang masih menekan bursa saham AS pada pekan ini.
Tren tersebut menambah daftar kekhawatiran investor yang sekarang sedang mencermati pasar negara berkembang. "Voltiitas kurs mata uang di pasar berkembang telah mempengaruhi pasar sehingga banyak investor yang mengurangi posisi di beberapa hari perdagangan," kata Jim Russels, analis senior strategi ekuitas di US Bank Wealth Management.
Mata uang yang tergelincir terjadi di Taiwan, Rusia dan Turki. Mata yang mereka mengalami aksi jual setelah indikasi melambatnya perekonomian China.
Ketergantungan terhadap pasar ekspor China dan tren naiknya dolar AS menjadi penyebabnya. Dolar AS lebih kuat karena The Federal Reserve AS melakukan pemangkasan stimulus moneter lagi menjadi US$65 miliar per bulan dari US$75 miliar per bulan.
Dolar AS di beberapa negara masuk lagi ke bursa dan pasar uang AS. "AS terlihat lebih sabil dan fundamental ekonomi lebih unggul dari ekonomi global lainnya," lanjut Russell.
"Kami pikir penurunan bursa AS akan terbatas. Kami tidak merasakan wipe-out atau penurunan drastis," tambahnya.
Pada perdagangan Jumat (31/1/2014), indeks Dow Jones turun 0,9%, indeks SU&P meleah 0,6%. Indeks Nasdaq lebih rendah 0,4%. Pelemahan terbesar terjadi pada saham sektor energi dan konsumen. Sektor telekomunikasi dan utilitas menahan pelemahan lebih drastis.

Inflasi Moderat, Rupiah Anteng

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (3/2/2014) diprediksi menguat terbatas. Inflasi diprediksi moderat sehingga rupiah anteng.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, pada Senin ini akan dirilis data neraca perdagangan, ekspor impor, dan inflasi Januari 2014 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi Januari diprediksi 1% (month on month) dan 8,38% (year on year). Angka tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya di level 0,55% (month on month) sedangkan year on yearnya tetap di 8,38%. Hanya saja, Ariston menilai, kenaikan inflasi hingga 1% sebenarnya masih moderat.
"Karena itu, kemungkinan Senin ini, laju rupiah tidak akan jauh dari kisaran resistance 12.280 dan batas bawahnya di level 12.120-12.130 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Sementara itu, lanjut dia, neraca perdagangan diprediksi surplus sebesar US$0,55 miliar. Pertumbuhan ekspor diprediksi sebesar 1,8% dan pertumbuhan impor -3,6%.
Lebih jauh dia menjelaskan, jika inflasi di atas 1% akan memberikan kekhawatiran bagi bank sentral untuk melihat apakah diperlukan kenaikan suku bunga (BI rate) kembali atau tidak.
"Hanya saja, jika melihat gerakan rupiah terhadap kebijakan tapering The Fed yang tidak terlalu heboh, kemungkin bank sentral tidak akan mengubah BI rate dari level saat ini 7,5%. BI kemungkinan akan coba menahan suku bunga di level ini," papar dia.
Apalagi, Ariston menegaskan, data-data ekonomi juga tidak terlalu negatif. Pasar melihat fundamental ekonomi Indonesia masih moderat. "Karena itu, rupiah Senin ini bisa sideways cenderung menguat terbatas dibandingkan akhir pekan lalu," tuturnya.
Sebab, kata dia, kekhawatiran pasar atas emerging market dan tapering Fed sudah sedikit mereda. "Pasar sudah mendiskon semua itu," timpalnya.
Belum lagi, lanjut Ariston, kalau melihat volatilitasnya, sebenarnya sudah tidak ada lagi pada pergerakan rupiah. Kisaran pergerakan rupiah sudah mulai stabil, dalam sehari bergerak dalam 100-200 poin. "Tidak terlalu besar seperti saat isu tapering pertama kali muncul ke pasar," ungkap dia.
Karena itu, dia menegaskan, dorongan untuk melemah pun tidak terlalu besar seperti yang terjadi jelang akhir 2013. "Rupiah bisa saja anteng di kisaran 12.070 hingga 12.240 per dolar AS," ucapnya.
Tahun ini level terkuat rupiah bertenger di 12.078 dan dua hari lalu mencapai level terlemah di 12.260. "Sekarang level terlemahnya di 12.240 per dolar AS," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (30/1/2014) ditutup melemah 45 poin (0,37%) ke posisi 12.205/12.215.

Dana Asing Mudik Capai US$6,5 M, Bursa Panik

INILAH.COM, New York - Investor menarik dananya dari bursa saham negara berkembang mencapai US$6,3 miliar dalam sepekan hingga 29 Januari 2014.
Dari penelusuran arus investasi, menurut EPFR Global, penerikan tersebut terbesar sejak Agustus 2011 untuk data sepekan. Untuk bulan Januari 2014, arus dana keluar mencapai US$122 miliar.
Negara berkembang juga mengalami kejatuhan dengan keluarnya dana asing dari obligasi mencapai US$2,7 miliar selama sepakan terakhir dan US$4,6 miliar sepanjang tahun 2014 ini. Demikian mengutip cnbc.com.
Dengan tingginya tingkat pencairan untuk pengelolaan dana di negara berkembang memicu bursa saham global dalam risiko berat. Hal ini sudah beberapa kali terjadi dari tahun ke tahun sejak krisis keuangan tahun 2009 lalu.
Indeks FTSE turun 3,8% dengan sentimen tersebut. Bursa saham di AS lebih rendah dengan indeks S&P turun mendekati 1 persen. Aksi jual lebih tajam terjadi pada bursa negara berkembang pada Jumat (31/1/2014) karena jatuhnya lira Turki dan rand Afrika Selatan. Kejatuhan juga menimpa mata uang forint di Hongaria.
Pemicu aksi jual tersebut karena investor besar khawatir dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Penyebab lain adalah jatuhnya mata uang di beberapa negara berkembang.

Antam Kejar Produksi Emas Capai 2.572 Kg di 2014

INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan produksi emas sepanjang 2014 sebesar 2.572 kilo gram (kg).
Target tersebut akan diperoleh dari tambang Pong sebesar 1.570 kg dan tambang Cibaliung sebesar 1.002 kg. Sedangkan untuk penjualan ditargetkan mecapai 13.570 kg. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan ini.
Tercatat, volume produksi emas mencapai 2013 mencapai 2.562 kilo gram (kg) yang terdiri dari 1.722 kg dari tambang Pongkor dan 840 kg dari tambang Cibaliung. Penjualan emas mencapai US$1.523,23 per oz dan berkontribusi ke pendapatan perseroan tidak diaudit mencapai Rp4,7 triliun.
Sementara itu, produksi feronikel ditargetkan mencapai 18 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) dan volume penjualan sebesar 20 ribu Tni. Produksi bijih nikel tahun ini diupayakan sebanyak 1,44 juta wmt yang kesemuanya akan digunakan sebagai umpan bijih pabrik feronikel Pomalaa.

BEI Awasi Transaksi Saham TIFA

INILAH.COM, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir pekan ini mengawasi saham PT Tifa Finance Tbk (TIFA).
BEI menilai telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham TIFA yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya (Unusual Market Activity/UMA). Demikian mengutip keterbukaan informasi BEI, Jakarta.
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham TIFA, maka bursa menghimbau para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Mencermati kinerja dan mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat.
Bursa juga menggaris bawahi, adanya pengumuman UMA tidak serta merta menunjukan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Tercatat pada perdagangan (Kamis, 30/1/2014) saham TIFA ditutup melemah 15 poin atau 2,91% jadi Rp500 per saham.

Penjualan Antam Capai Rp11,29 T di 2013

INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat penjualan tidak diaudit sepanjang 2013 sebanyak Rp11,29 triliun atau naik 8% dari tahun sebelumnya senilai Rp10,45 triliun.
Selama kuartal empat 2013 nilai penjualan tidak diaudit sebesar Rp2,49 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini.
Volume produksi feronikel sepanjang 2013 sebanyak 18.249 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau turun dari 2012 sebanyak 18.372 TNi. Kontribusi dari penjualan komoditas ini ke perseroan tidak diaudit pada 2013 sebesar Rp2,07 triliun.
Produksi bijih nikel pada 2013 sebesar 11.521.212 wmt atau naik 22% dari tahun sebelumnya sebanyak 9.425.617 wmt. Produksi bijih nikel tersebut terdiri dari 8.495.415 wmt bijih nikel kadar rendah dan sebanyak 3.025.797 wmt bijih nikel kadar rendah. Kontribusi penjualan bijih nikel ke pendapatan perseroan pada 2013 tidak diaudit sebesar Rp4,05 triliun.
Volume produksi emas mencapai 2.562 kilo gram (kg) yang terdiri dari 1.722 kg dari tambang Pongkor dan 840 kg dari tambang Cibaliung. Penjualan emas mencapai US$1.523,23 per oz dan berkontribusi ke pendapatan perseroan mencapai Rp4,7 triliun.
Sementara produksi bauksit mencapai 570.721 wmt dengan realisasi penjualan sebanyak 167.229 wmt yang semuanya berasal dari tambang Tayan, Kalimantan Barat. Bauksit membukukan nilai ekspor sebanyak Rp67 miliar.
Sedangkan, produksi batubara perseroan melalui anak usahanya mencatat produksi 424.573 ton dengan volume penjualan 304.526 ton. Penjualan batubara yang masuk kependapatan perseroan senilai Rp81 miliar.

Dolar AS Makin Perkasa, Harga Emas Dunia Stagnan

Jakarta -Dolar AS kembali menunjukkan penguatannya di kawasan Asia. Sementara pergerakan harga emas dunia masih stagnan dibanding posisi penutupan pekan lalu.
Mengutip data Reuters, Senin (3/1/2014), harga emas dunia di pasar spot tetap stagnan di US$ 1.242 per ounce. Harga ini merupakan yang terendah dalam dua pekan belakangan. Emas jatuh 2% pada awal pekan kemarin.
Sementara, Dolar AS terus menguat hingga mencatat rekornya dalam 8 bulan belakangan. Dolar menguat terhadap mata uang Peso Filipina hingga 0,17%, India Rupee hingga 0,13%, dan China Yuan di 0,2%.
Sementara dolar AS juga menguat terhadap rupiah di level Rp 12.215/US$. Dolar dibuka di level Rp 12.130 dan melesat hingga Rp 12.225 pagi ini. Secara rata-rata dolar berada di Rp 12.215.
Harga minyak mentah WTI juga turun mengikuti indeks manufaktur China yang merosot. Harga minyak WTI berjangka turun 0,7%. Sedangkan minyak Brent masih diperdagangkan di US$ 106,09 per barel. (detik.com)

Harga Emas Antam Anjlok Hingga Rp 7.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini merosot hingga Rp 7.000/gram.
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin (3/2/2014) harga emas 1 gramnya turun dari Rp 539.000/gram di akhir pekan kemarin menjadi Rp 532.000/gram.
Sementara harga jual kembali atau buyback emas Logam Mulia Antam turun dari Rp 479.000/gram menjadi Rp 472.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini:
  • 500 gram Rp 246.300.000
  • 100 gram Rp 49.350.000
  • 50 gram Rp 24.700.000
  • 10 gram Rp 4.980.000
  • 5 gram Rp 2.515.000
  • 1 gram Rp 532.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

IHSG Turun 11 Poin Buntuti Koreksi Pasar Saham Asia

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 11 poin kompak melemah bersama bursa-bursa regional. Pelaku pasar juga menanti pengumuman data inflasi bulan Januari 2014.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.215 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 12.205 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 11,757 poin (0,27%) ke level 4.407,000. Sedangkan Indeks LQ45 turun 3,046 poin (0,41%) ke level 738,709.
Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (3/2/2014), IHSG dibuka berkurang 11,251 poin (0,25%) ke level 4.407,506. Indeks LQ45 dibuka turun 2,977 poin (0,40%) ke level 738,926.
Rencana pengurangan stimulus oleh The Fed serta kinerja emiten asing yang mengecewakan membuat pelaku pasar was-was. Aset berisiko pun dilepas, investor keluar sejenak dari lantai bursa.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terkoreksi 18,112 poin (0,41%) ke level 4.400,645. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 4,265 poin (0,57%) ke level 737,134.
Akhir pekan lalu IHSG hanya mampu naik tipis 1 poin menutup perdagangan jelang Hari Raya Imlek. Indeks menghabiskan waktu seharian di zona merah sebelum akhirnya balik arah berkat aksi beli jelang penutupan.
Sedagkan Wall Street menutup bulan Januari dengan negatif. Koreksi yang dialami bursa Paman Sam itu merupakan yang terdalam sejak Mei 2012.
Bursa-bursa di Asia kompak melemah gara-gara tekanan dari AS atas rencana pengurangin stimulusnya. Beberapa pasar saham masih libur dalam rangka Hari Imlek, seperti bursa Hong Kong dan Taiwan.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,83 poin (0,82%) ke level 2.033,08.
  • Indeks Nikkei 225 turun 143,42 poin (0,96%) ke level 14.771,11.
  • Indeks Straits Times anjlok 47,07 poin (1,54%) ke level 3.000,86.
  • Indeks KOSPI berkurang 17,62 poin (0,91%) ke level 1.923,53.
sumber: detik.com

Waterfront Securities: IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -IHSG pada perdagangan Kamis 30 Januari 2014 ditutup menguat 0,03% pada level 4418, setelah sepanjang perdagangan berada pada teritori negatif. Tiga dari sepuluh sektor menguat. Investor asing net sell Rp154,3 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Jumat ditutup melemah akibat laporan keuangan beberapa emiten yang mengecewakan dan berlanjutnya gejolak di pasar negara berkembang. Indeks melemah akibat sentimen negatif dari depresiasi mata uang negara berkembang karena kecemasan akan melambatnya ekonomi China dan berlanjutnya pengurangan program stimulus The Fed. Sementara itu data pengeluaran masyarakat AS bulan Desember meningkat lebih tinggi dari perkiraan, meskipun pendapatan masyarakat stagnan. Indeks Mich Sentiment bulan Januari turun pada level 81,2, sedikit lebih tinggi dari konsensus yang berada pada level 81. Pada pekan ini pergerakan indeks akan kembali dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi negara berkembang, laporan keuangan emiten serta data ekonomi AS . Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya ISM index, construction spending, auto sales, factory orders, ADP Employment, ISM service, trade balance, nonfarm payrolls dan unemployment rate. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4370 — 4430. Rekomendasi: INDF, BBRI, BBNI, BMRI, ASRI, LPCK, PGAS, TLKM, ICBP (detik.com)

OSO Securities: IHSG Bergerak ke Samping

Jakarta -Pada perdagangan akhir Januari (30/01) IHSG kembali melanjutkan penguatannya walaupun sempat melemah sepanjang sesi perdagangan. IHSG ditutup mendatar 1.40 poin ke level 4,418.75 atau naik 0.03%. Sentimen hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed terakhir di bawah kepemimpinan Ben Bernanke yang memutuskan untuk memangkas kembali program stimulus sebesar USD 10 miliar menjadi USD 65 miliar sempat menekan IHSG di tengah penantian investor terhadap data inflasi Indonesia. Sektor infrastruktur menahan pelemahan IHSG yang naik sebesar 0.81%. Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp245 miliar.
Pada akhir pekan bursa Wall Street ditutup melemah, di mana Indeks Dow Jones turun sebesar 0,94% ke 15,698.85, Indeks S&P turun 0,65% menjadi 1,782.59 dan indeks Nasdaq juga melemah 0,47% ke level 4,103.88. Kekuatiran terhadap gejolak negara – negara emerging market membuat investor melakukan aksi jual untuk mengamankan sementara aset mereka. Di samping itu, rilis data Reuters Michigan Consumer Sentiment turun menjadi 81.2 dari sebelumnya 82.5 serta Data personal spending maupun personal income juga mengalami penurunan masing – masing menjadi 0.4% MoM dan 0.00% MoM dari sebelumnya 0.6% MoM dan 0.21% MoM turun menekan pergerakan bursa AS.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak mixed masih cenderung sideways. Bursa Asia pagi ini dibuka rata-rata melemah. Investor tengah menunggu data ekonomi Indonesia yakni inflasi dan Neraca perdagangan yang keluar pada hari ini. Secara teknikal, IHSG membentuk belt hold dan berada di area middle bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic membentuk golden cross di area netral. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4,341 dan resistance di level 4,480. (detik.com)

Woori Korindo: Pelaku Pasar Tunggu Data Inflasi

Jakarta -IHSG menutup perdagangan Januari dengan gain harian flat sebesar 0.03% di 4,418.757, namun mencatatkan peningkatan kinerja bulanan sebesar 3.38% terhadap posisi penutupan Desember 2013 di 4,274.177. Kinerja negatif sejumlah saham index movers yang mempengaruhi posisi IHSG antara lain adalah: HMSP, TLKM, INTP, MAYA, dan CTBN. Investor asing mencatat transaksi net sell sebesar Rp 153 miliar, namun demikian IHSG masih mampu bertahan ditengah pelemahan indeks global lainnya.
Pada hari Senin (1/2) IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range support di 4,286 dan resistance di 4,430. Sentimen negatif dari koreksi yang dialami indeks saham global terkait pelemahan mata uang sejumlah negara emerging market masih akan mewarnai perdagangan kali ini, diperkirakan juga para pelaku pasar akan menunggu rilis data inflasi Januari 2014 dari BPS yang dijadwalkan dirilis siang ini. Stochastic dan MFI downreversal, RSI stabil, namun MACD histogram menunjukkan potensi berlanjutnya pelemahan momentum beli. Cermati saham berikut: AKRA, BMRI, TLKM, UNVR, WIKA
Bursa saham AS kembali berakhir negatif pada penutupan Jumat (31/1) mengakhiri perdagangan Januari dengan level penutupan bulanan terendah selama setahun terakhir. Dow Jones ditutup -0.94% ke 15,698.85, S&P 500 melemah -0.65% ke 1,782.59, dan NASDAQ turun -0.47% ke 4,103.88. Kekhawatiran mengenai ketidakpastian situasi di sejumlah negara berkembang terkait pelemahan nilai mata uang Taiwan, Russia and Turki serta sinyal-sinyal pelambatan perekonomian China masih akan mempengaruhi pergerakan indeks selama beberapa periode ke depan.
Bursa saham Eropa juga mengakhiri perdagangan Januari posisi yang lebih rendah pada Jumat (31/1) menandai posisi penutupan bulanan terendah sejak Agustus 2013. DAX menjadi top losers dengan loss -0.71% di 9,306.48, sementara FTSE 100 berakhir -0.43% di 6,510.44, dan CAC 40 ditutup -0.34 ke 4,165.72. Sentimen negatif datang dari kekhawatiran akan deflasi di zona Eropa serta penurunan hasil data Retail Sales Jerman ke -2.5% dari ekspektasi 0.2%. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG Alami Tekanan Jelang Keluarnya Data Inflasi

Jakarta -Turunnya Dow Jones serta beberapa bursa regional dan melemahnya Rupiah dapat memberikan tekanan menjelang keluarnya data inflasi Januari. IHSG naik tipis setelah relatif tertekan pada perdagangan hari Kamis. Serta, masih relatif rendahnya minat jual asing diharapkan dapat mempertahankan posisi IHSG. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
ANTM – Kinerja 2013 unauditted
PT Aneka Tambang (ANTM) membukukan kenaikan penjualan sebesar 8%Yoy menjadi Rp 11.29 Triliun dalam laporan keuangan 2013 unauditted. Volume produksi feronikel tercatat turun tipis menjadi 18,249 ton Vs 18,372 ton pada 2012 lalu. Namun penurunan permintaan nikel dunia mengakibatkan volume penjualan tercatat turun 26%Yoy menjadi 14,441 ton Vs 19,530 ton nikel terjual pada 2012.
 
BLTA & BULL – Deutsche Bank eksekusi saham BULL
Deutsche Bank mengekseskusi sebesar 14.79% atau setara dengan 2.61 miliar saham anak usahat PT Berlian Laju Tanker (BLTA), PT Buana Listya Tama (BULL) pada Desember 2013. Pengambilalihan saham tersebut bagian dari restruktrisasi utang BLTA kepada Deutsche Bank. Perseroan sebelumnya juga telah mengalihakan sebanyak 4.23 miliar saham atau setara 23.95%. Pengalihan saham mengakibatkan penurunan jumlah kepemilikan saham BLTA pada BULL menjadi 38.37% per akhir 2013. Selain mengalihkan sebagian saham BULL, BLTA menjual sebanyak 43 armada kapal miliknya sebagai bagian dari restrukturisasi utang. Pernjualan armada membuat jumlah kapal milik perseroan turun menjadi 55 unit hingga awal 2014.
 
ECII – Penambahan gerai
PT Electronic City Indonesia (ECII) menargetkan menambah 20 gerai baru di tahun ini. Penambahan gerai ini membuat total gerai ECII menjadi 76 gerai hingga akhir tahun 2014. Penambahan gerai lebih rendah dibandingkan penambahan gerai sepanjang tahun lalu yang mencapai 33 gerai. Anggaran untuk membuka satu gerai berkisar Rp 2-4 Juta per m². Dengan gerai umumnya berdiri diatas lahan 600 m² hingga 2,500 m², maka dana yang dibutuhkan tiap gerai berksiar Rp 1.2 Miliar hingga Rp 7.5 Miliar. Saat ini, ECII mengoperasikan total 56 toko: dibawah brand Electronic City sebanyak 40 toko dan Electronic City Outlet sebanyak 16 toko.
 
ROTI – Tunda rencana emisi obligasi
Manajemen PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI) menunda rencana emisi obligasi tahap kedua senilai Rp 500 Miliar yang rencananya diterbitkan pada pertengahan tahun ini seiring dengan penurunan alokasi belanja modal tahun ini yang hanya sebesar Rp 130 Miliar dibandingkan dengan Rp 710 Miliar tahun lalu. Belanja modal tahun ini akan dialokasikan untuk membeli beberapa mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi. Manajemen juga menunda rencana pembangunan pabrik baru karena ketiga pabrik yang tengah dibangun di Cikande, Purwakarta, dan Pasuruan akan mulai beroperasi dalam waktu dekat.
 
UNTR – Statistik operasional FY2013
PT United Tractors (UNTR) membukukan penurunan penjualan Komatsu sebesar 32.2%Yoy menjadi 4,203 unit tahun lalu Vs 6,202 unit terjual pada 2012. Pangsa pasar Komatsu tercatat sebesar 41% tahun lalu. Sementara itu divisi kontraktor pertambangan batubara dibawah PT Pamapersada Nusantara (Pama) membukukan kenaikan produksi batubara sebesar 11.3%Yoy menjadi 105.1 juta ton Vs 94.4 juta ton pada 2012. Pekerjaan pengupasan tanah turun tipis menjadi 845.7 juta Bcm Vs 855.5 juta Bcm pada 2012. Divisi pertambangan batubara mencatat penurunan volume penjualan sebesar 25.7%Yoy menjadi 4.18 juta ton tahun lalu. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Antisipasi Data Ekonomi Makro

Jakarta -Tertahannya laju IHSG dipicu negatifnya laju bursa saham Asia yang terpengaruh dengan pelemahan pada laju bursa saham AS dan Eropa setelah rilis hasil pertemuan FOMC yang memulai dilakukannya tappering off dan kembali melemahnya laju Rupiah. Bahkan dalam pertemuan tersebut, Jannet Allen, sebagai pengganti Ben Bernanke mulai awal Februari nanti juga mensinyalkan akan melakukan tappering lanjutan untuk menyelamatkan perekonomian AS. Di lain pihak, masih adanya keinginan IHSG untuk dapat menutup sempurna utang gap besar tersebut sehingga tidak anjlok ke utang gap 4270-4292 mampu membalikkan kondisi merah di awal menjadi menghijau di akhir sesi. IHSG konfirmasi positif jelang Libur Imlek 2565. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4418,76 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4347,73 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4418,76. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (3/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4340-4372 dan resistance 4425-4434. Berpola menyerupai white lines di atas middle bollinger bands (MBB). MACD downtrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih flat dengan downreversal terbatas. IHSG hampir mendekati kisaran target resisten (4428-4448 ) dan sempat di bawah kisaran target support (4349-4389) sehingga belum kuat mengkonfirmasi penguatan lanjutan. IHSG pun variatif cenderung sideways terutama mengantisipasi rilis data-data makro dalam negeri nantinya. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: Inflasi Tak Pengaruhi IHSG

Jakarta -Pasar saham AS melanjutkan tren pelemahan, seiring negatifnya rilis laporan keuangan beberapa perusahaan tercatat (emiten) besar. Akhir pekan lalu, indeks saham Dow Jones ditutup turun -0,94%, sementara S&P500 ditutup terkoreksi -0,65%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,62%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,51%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -0,76% ke level US$97,49 per barel. Senada dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex juga terkoreksi -0,17% ke posisi US$1.240,10 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, siang nanti. Pelaku pasar sendiri memprediksi nilai inflasi kemungkinan moderat dan tidak memberikan pengaruh signifikan bagi pergerakan rupiah serta indeks harga saham gabungan (IHSG). Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak mixed untuk kembali menguji resistance down trendline di 4.450, yang juga berpeluang menjadi neckline inverterd head and shoulders pattern. Kisaran IHSG hari ini akan bergerak dalam support 4.371 dan resistance 4.442. (detik.com)

IHSG Masih Alami Tekanan Jual

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu hanya mampu naik tipis 1 poin menutup perdagangan jelang Hari Raya Imlek. Indeks menghabiskan waktu seharian di zona merah sebelum akhirnya balik arah berkat aksi beli jelang penutupan.
Menutup perdagangan, Kamis (30/1/2014), IHSG naik tipis 1,408 poin (0,03%) ke level 4.418,757. Sementara Indeks LQ45 menipis 0,706 poin (0,10%) ke level 741,755.
Sementara Wall Street menutup bulan Januari dengan negatif. Koreksi yang dialami bursa Paman Sam itu merupakan yang terdalam sejak Mei 2012.
Pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, Indeks Dow Jones jatuh 149,76 poin (0,94%) ke level 15.698,85. Indeks S&P 500 kehilangan 11,60 poin (0,65%) ke level 1.782,59. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 19,25 poin (0,47%) ke level 4.103,88.
Hari ini IHSG diprediksi masih akan mengalami tekanan jual seiring dengan melemahnya bursa Asia pagi ini dan global pekan lalu. Indeks cenderung bergerak dalam rentang yang tipis.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 147,36 poin (0,99%) ke level 14.767,17. 
  • Indeks KOSPI melemah 12,28 poin (0,63%) ke level 1.928,87. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS melanjutkan tren pelemahan, seiring negatifnya rilis laporan keuangan beberapa perusahaan tercatat (emiten) besar. Akhir pekan lalu, indeks saham Dow Jones ditutup turun -0,94%, sementara S&P500 ditutup terkoreksi -0,65%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,62%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,51%. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil kembali mengalami koreksi -0,76% ke level US$97,49 per barel. Senada dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex juga terkoreksi -0,17% ke posisi US$1.240,10 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, siang nanti. Pelaku pasar sendiri memprediksi nilai inflasi kemungkinan moderat dan tidak memberikan pengaruh signifikan bagi pergerakan rupiah serta indeks harga saham gabungan (IHSG). Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak mixed untuk kembali menguji resistance down trendline di 4.450, yang juga berpeluang menjadi neckline inverterd head and shoulders pattern. Kisaran IHSG hari ini akan bergerak dalam support 4.371 dan resistance 4.442.
 
Trust Securities
Tertahannya laju IHSG dipicu negatifnya laju bursa saham Asia yang terpengaruh dengan pelemahan pada laju bursa saham AS dan Eropa setelah rilis hasil pertemuan FOMC yang memulai dilakukannya tappering off dan kembali melemahnya laju Rupiah. Bahkan dalam pertemuan tersebut, Jannet Allen, sebagai pengganti Ben Bernanke mulai awal Februari nanti juga mensinyalkan akan melakukan tappering lanjutan untuk menyelamatkan perekonomian AS. Di lain pihak, masih adanya keinginan IHSG untuk dapat menutup sempurna utang gap besar tersebut sehingga tidak anjlok ke utang gap 4270-4292 mampu membalikkan kondisi merah di awal menjadi menghijau di akhir sesi. IHSG konfirmasi positif jelang Libur Imlek 2565. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4418,76 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4347,73 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4418,76. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Senin (3/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4340-4372 dan resistance 4425-4434. Berpola menyerupai white lines di atas middle bollinger bands (MBB). MACD downtrend terbatas dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih flat dengan downreversal terbatas. IHSG hampir mendekati kisaran target resisten (4428-4448 ) dan sempat di bawah kisaran target support (4349-4389) sehingga belum kuat mengkonfirmasi penguatan lanjutan. IHSG pun variatif cenderung sideways terutama mengantisipasi rilis data-data makro dalam negeri nantinya. (detik.com)