Jakarta -Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan suku bunga acuan (BI Rate) di level 7,5%. Dengan kondisi ekonomi dan rupiah yang tengah stabil, BI Rate dirasa tidak perlu naik lagi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ekonom dari Universitas Gajah Mada Tony Prasetiantono di acara Diskusi Strengthening Indonesia's Financial System di Garden Terrace Four Seasons Hotel, Jakarta, Senin (3/2/2014).
"Kalau saya merekomendasikan BI Rate ditahan dulu," kata Tony
Tony beralasan, saat ini rupiah tengah stabil meski dalam keadaan melemah. Jika dalam kondisi ini BI Rate tetap dinaikkan, dikhawatirkan akan berimbas pada neraca perdagangan yang tengah positif.
"Kita sedang menyesuaikan diri dengan level rupiah. Kita sedang enjoy menikmati lemahnya rupiah," ujar Tony.
Dikatakan Tony, BI Rate bisa dinaikkan jika kondisi rupiah terus melonjak. Lain dengan kondisi sekarang yang tengah stabil. "Kecuali dalam minggu ini rupiah masih Rp 12.500 - Rp 13.000 itu baru BI Rate boleh dinaikkan," katanya.
Tony juga memberikan tanggapan soal inflasi Januari 2014. Tercatat, inflasi mencapai 1,07% di awal tahun 2014 ini.
Sementara inflasi tahunan (year on year) mencapai 8,22% di Januari 2014. Inflasi inti pun mencapai 0,54% dan secara tahunan inflasi inti mencapai 4,53%.
"1,07 persen inflasi itu masih wajar, walaupun saya berharap di bawah 1 persen. Tapi mungkin karena ada banjir yang lebih dahsyat daripada tahun lalu terutama di Pantura. Sehingga 1 persen masih masuk akal khususnya di bulan Januari, nanti di bulan Februari saya kira akan turun lagi," ungkapnya. (detik.com)