korea by dewanti

Thursday, October 31, 2013

Bank Panin Cetak Laba Rp1,58 Triliun, Tumbuh 9,7%

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Panin, Tbk hingga September 2013 berhasil membukukan laba Rp1,58 triliun, bertumbuh 9,7% dari posisi Rp1,44 triliun dari periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan keuangan yang diterima Bisnis (31/10/2013), Presiden Direktur Bank Panin Rostian Sjamsudin menjelaskan peningkatan laba disebabkan meningkatnya pendapatan bunga bersih menjadi Rp3,86 triliun, tumbuh 10,2% dari posisi Rp3,5 triliun.
Selain itu, perseron juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16,2% dari posisi Rp88,3 triliun menjadi Rp102,69 triliun hingga September 2013. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun tumbuh sebesar 14,8%, dari posisi Rp99,61 trilun menjadi Rp114,36 triliun.
Adapun komposisi DPK hingga September 2013 yakni giro sebesar Rp17,04 triliun, tabungan Rp51,85 triliun dan simpanan berjangka (deposito) sebesar Rp45,47 triliun. Total aset yang berhasil dibukukan sebesar Rp144,38 triliun, tumbuh 7,97% dari posisi Rp133,71 triliun.
Sementara itu, Bank Panin mencatatkan rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposito ratio/LDR) menjadi 89,75% dari posisi 86,67%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) mengalami penurunan dari posisi 1,64% menjadi 1,43%.
Bank bermodal inti Rp13,98 triliun ini juga menurunkan net interest margin (NIM) dari 4,18% menjadi 4,07%. Sedangkan return on asset (ROA) sebesar 1,95% dan return on equility (ROE) sebesar 15,26%.

Laba Modernland Naik 77,01% Jadi Rp721, M

INILAH.COM, Jakarta - PT Moderland Realty Tbk (MDLN) mencatat laba bersih sebesar Rp721,63 miliar pada kuartal ketiga 2013 atau naik 77,01 persen dari Rp165,88 miliar pada periode yang sama tahun 2012.
Perolehan laba bersih tersebut didukung sejalan dengan peningkatan pendapatan dan beban pokok penjualan serta beban langsung yang berhasil ditekan hingga 24,36% menjadi Rp320,62 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Perseroan mencatat pendapatan tumbuh 49,20% menjadi Rp1,4 triliun dari sebelumnya Rp714,8 miliar. Penjualan bersih menjadi penyumbang terbesar dalam perolehan pendapatan tersebut, yakni sebesar Rp1,33 triliun. Kemudian diikuti, pendapatan dari lapangan golf dan restoran club house sebesar Rp32,80 miliar.
Total aset perseroan hingga September 2013 sebesar Rp5,13 triliun dari sebelumnya akhir Desember 2012 sebesar Rp4,59 truliun.

Total Aset Bank Mandiri Jadi Rp700,1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengalami kenaikan total aset 19 persen menjadi Rp700,1 triliun pada kuartal ketiga 2013.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih menjadi Rp12,8 triliun atau naik 15,1% dari Rp11,1 triliun. Demikian mengutip keterangan resmi perseroan, Kamis (31/10/2013).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin mengatakan perseroan telah menyalurkan kredit mencapai Rp12,8 triliun. Untuk kredit di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 21,8% menjadi Rp61,6 triliun. Lalu, untuk rasio kredit bermasalah (NPL) netto tetap rendah, yaitu 0,53%.
Sementara itu, perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik menjadi Rp514,2 triliun dari sebelumnya Rp430,9 triliun. "Dari jumlah tersebut, dana murah seperti Giro dan Tabungan tercatat sebesar Rp330,7 triliun, tumbuh 21,8 persern dari posisi September 2012 sebesar Rp271,6 triliun," kata Budi.

Anjlok 77 Poin, IHSG Kembali ke Level 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 77 poin terkena tekanan jual yang cukup dahsyat sejak pagi tadi. Indeks pun terpaksa lengser dari level 4.400.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 35,417 poin (0,77%) ke level 4.539,332 terkena sentimen negatif dari koreksi Wall Street semalam. Tekanan jual langsung muncul sejak pembukaan perdagangan.
Tekanan jual terjadi merata di lantai bursa sejak pembukaan perdagangan. Sama sekali tak menyentuh zona hijau, IHSG sempat jatuh hingga ke posisi terendahnya hari ini di level 4.483,623.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (31/10/2013), IHSG anjlok 77,761 poin (1,70%) ke level 4.497,117. Sementara Indeks LQ45 jatuh 15,776 poin (2,05%) ke level 753,305.
Semua lapisan saham dan indeks sektoral kompak terkena koreksi cukup tajam, rata-rata lebih dari satu persen. Pelemahan paling dalam diderita oleh sektor aneka industri.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 79.080 kali pada volume 2,384 miliar lembar saham senilai Rp 2,671 triliun. Sebanyak 51 saham naik, sisanya 193 saham turun, dan 74 saham stagnan.
Bursa-bursa di Asia masih kompak melemah hingga siang hari ini. Tidak ada sentimen positif yang bisa mendorong pelaku pasar lakukan aksi beli.
 
Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 14,74 poin (0,68%) ke level 2.145,72. 
  • Indeks Hang Seng melemah 88,92 poin (0,38%) ke level 23.215,10. 
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 68,60 poin (0,47%) ke level 14.433,75. 
  • Indeks Straits Times terpangkas 6,69 poin (0,21%) ke level 3.223,75. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 30.200, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 150 ke Rp 5.550, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 130 ke Rp 2.000, dan Mandom (TCID) naik Rp 100 ke Rp 11.000.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 30.350, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 850 ke Rp 66.500, Astra Agro (AALI) turun Rp 850 ke Rp 18.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 29.900. (detik.com)

Produksi dan Penjualan Lesu, Laba PT Timah Anjlok 62%

Jakarta -PT Timah Tbk (TINS) mengalami penurunan laba 62% di triwulan III-2013 menjadi Rp 141 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 369,9 miliar. Laba anjlok gara-gara produksi dan penjualan yang melambat.
Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Kamis (31/10/2013), produksi bijih perseroan di akhir September tahun ini 29% lebih rendah yaitu sebesar 17.264 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar 24.357 ton.
Sementara produksi logam timah mencapai 16.088 mton atau lebih rendah 31% dibandingkan dengan produksi logam pada periode yang sama tahun 2012 yaitu 23.255 mton.
Volume penjualan logam timah sembilan bulan pertama 2013 adalah sebesar 15.227 mton, atau 43% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar 26.921 mton.
Total penerimaan penjualan yang diterima oleh perusahaan pelat merah itu sampai dengan akhir September 2013 tercatat Rp 3,89 triliun atau turun 35% dari realisasi pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 6, triliun.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, harga saham timah berfluktuasi pada posisi tertinggi di harga Rp 1.610 dan terendah pada posisi Rp 950 per lembar saham. Di akhir September harga saham Timah ditutup sebesar Rp 1.610 per lembar, masih lebih rendah dibandingkan harga pembukaan pada tanggal 2 Januari 2013 sebesar Rp 1.680 per lembar. (detik.com)

Alfamart Raih Kenaikan Penjualan Jadi Rp25,1 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) meraih penjualan Rp25,1 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp19,8 triliun pada periode yang sama 2012.
Namun pada periode tersebut, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp20,6 triliun dari Rp16,7 triliun. Dengan demikian laba bruto menjadi Rp4,4 triliun dari Rp3,08 triliun.
Untuk laba usaha menjadi Rp596 setelah menanggung beban penjualan dan distribusi sebesar Rp3,4 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak sebesar Rp414,2 miliar dari Rp394,3 miliar. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Kamis (31/10/2013).
Untuk laba bersih naik menjadi Rp362,4 miliar dari Rp332,9 miliar. Perseroan menanggung pajak penghasilan mencapai Rp51,8 miliar dari sebelumnya Rp42,6 miliar.
Perseroan mengalami kenaikan total aset menjadi Rp10,8 triliun dari Rp8,9 triliun per 31 Desember 2012. Demikian juga dengan total liabilitas mencapai Rp8,4 triliun dari Rp5,6 triliun.

Beban Keuangan Naik, Garuda Catat Rugi Rp 220 Miliar

Jakarta -PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) mencatat rugi Rp 220,4 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan dengan laba Rp 600 miliar di tahun lalu periode yang sama. Kerugian terjadi gara-gara beban keuangan yang naik.
Sementara omzet alias pendapatan tercatat sebesar Rp 26,8 triliun di akhir September 2013, naik dibandingkan posisi tahun lalu periode yang sama Rp 23,8 triliun. Sumbangan pendapatan terbesar masih dari bisnis penerbangan berjadwal.
Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan Garuda, Kamis (31/10/2013), beban keuangan maskapai pelat merah itu naik cukup tinggi, yaitu dari Rp 22,9 triliun menjadi Rp 26,6 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
Tingginya beban itu membuat laba usaha perseroan tergerus menjadi hanya Rp 221 miliar dari sebelumnya Rp 898,4 miliar di triwulan III tahun lalu.
Beban keuangan yang cukup tinggi juga membuat perusahaan yang bermarkas di Tangerang ini menderita rugi sebelum pajak Rp 95,5 miliar dibandingkan sebelumnya laba sebesar Rp 853,4 miliar.
Dengan demikian, rugi bersih periode berjalan Garuda mencapai 220 miliar di triwulan III-2013, dibandingkan dengan laba Rp 600 miliar di tahun lalu periode yang sama.
Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 10.50 waktu JATS, sahamnya turun 5 poin (-1%) ke level Rp 495 per lembar. Sebanyak 5.219 lot sahamnya diperdagangkan 160 kali senilai Rp 1,3 miliar. (detik.com)

Tunas Ridean Bagikan Dividen Interim Rp6/Saham, Ini Jadwalnya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Tunas Ridean Tbk memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp6 per saham pada Desember 2013.
Dalam pengumumannya kepada publik, manajemen Tunas Ridean mengatakan keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 29 Oktober 2013.
"Kami memutuskan membagikan dividen interim sebanyak Rp33,48 miliar," paparnya, hari ini (31/10/2013).
 
Adapun rincian jadwal pembagian dividen interim itu adalah:
 
Cum dividen interim di pasar reguler dan pasar negosiasi: 21 November 2013
Ex dividen interim di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2013
Cum dividen interim di pasar tunai: 26 November 2013
Ex dividen interim di pasar tunai: 27 November 2013
Recording date: 26 November 2013
Pelaksanaan pembayaran dividen: 10 Desember 13

SMGR Torehkan Kenaikan Laba Jadi Rp3,91 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) meraih laba bersih pada kuartal III 2013 sebesar Rp3,91 triliun atau naik 15,3% dari Rp3,39 triliun pada periode yang sama tahun 2012.
Dirut PT Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan laba usaha perseroan tercatat Rp5,10 triliun atau meningkat 19,4% dari Rp4,28 triliun. Sedangkan untuk harga per saham SMGR dengan perolehan laba bersih tersebut sebesar Rp659 per saham.
"Sedangkan, pendapatan tercatat sebesar Rp17,39 trilliun atau tumbuh 27,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar RP13,68 trilliun," kata Dwi dalam keterangan resmi perseroan, Kamis (31/10/2013).
Penjualan Semen Indonesia hingga kuartal ketiga sebanyak 20 juta ton atau naik 25% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 16 juta ton. Dwi merincikan, penjualan domestik naik 14,3% menjadi 18,2 juta ton dan untuk ekspor menjadi 888,9 ribu ton dari sebelumnya sebesar 45,9 ribu ton.
"Sampai dengan September 2013, penjualan Semen Indonesia dalam bentuk kemasan mencapai 76,7%, sedangkan 23,3% dalam bentuk curah. Peningkatan penjualan perseroan juga didukung beroperasinya pabrik Tuban IV dan Tonasa V, yang mendongkrak market share domestik menjadi 43,8 persen dari tahun lalu sebesar 40,9 persen," tutur Dwi.

Emas Batangan Antam Turun Rp 1.000 Jadi Rp 522.000/Gram

Jakarta -Harga emas Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali turun Rp 1.000/gram setelah kemarin juga berkurang Rp 3.000 per gram.
Harga emas Antam di akhir pekan kemarin ditutup Rp 536.000/gram, kemudian pada Senin (28/10/2013) menjadi Rp 530.000/gram untuk pecahan 1 gram dan Selasa (29/10/2013) tercatat turun ke Rp 526.000/gram. Sementara Rabu (30/10/2013) turun lagi jadi jadi Rp 523.000/gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, Kamis (31/10/2013), harga emas batangan Antam lagi-lagi turun jadi Rp 522.000/gram. Harga emas batangan Antam 50 gram turun tipis dari Rp 24.250.000 meenjadi Rp 24.200.000.
 
Berikut harga emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam hari ini:
  • 50 gram Rp 24.200.000
  • 10 gram Rp 4.880.000
  • 5 gram Rp 2.465.000
  • 1 gram Rp 522.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," jelas Antam dalam keterangannya. (detik.com)

Trust Securities: IHSG Belum Masuk Tren Naik

Jakarta -Seperti yang kami sampaikan sebelumnya dimana laju IHSG mulai terusik dengan adanya aksi ambil untung sehingga dimungkinkan akan berpotensi melemah setelah tren kenaikan jangka pendek-menengah mulai ditabrak. Kondisi tersebut terlihat dalam beberapa hari terakhir dan laju perdagangan pada Rabu(30/10) masih menunjukkan pola tersebut yang variatif sepanjang sesi perdagangan. Apalagi laju nilai tukar Rupiah juga masih menunjukkan pelemahan setelah tren kenaikannya terpatahkan. Akan tetapi, mulai adanya dorongan beli jelang akhir perdagangan membuat IHSG akhirnya mampu kembali mendarat di landasan hijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4579,42 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4541,76 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4574,88. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pada perdagangan Kamis (31/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4536-4564 dan resistance 4582-4590. Berpola menyerupai hammer mendekati middle bollinger bands (MBB). MACD masih bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mengalami penurunan.
Laju IHSG lebih banyak bergerak di kisaran target support (4535-4553) namun, masih dapat bertahan di atas target support terendahnya. Adanya penguatan memang memberikan harapan akan kelanjutan kenaikan meski belum kembali masuk dalam tren kenaikan jangka pendeknya.

Magnus Capital: Investor Mulai Profit Taking

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dan berhasil ditutup menguat tipis 12.10 poin ke level 4574.87dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4.9 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan net buy saham sebesar Rp 163 miliar. terakit penguatan kemarin, IHSG ditopang oleh sejumlah sentimen positif dan membaiknya sejumlah rilis data kinerja keuangan emiten global dan regional serta beredarnya kabar bahwa langkah pemerintah Tiongkok untuk mempertimbangkan peningkatan pertumbuhan ekonomi juga menjadi sentimen positif pasar kemarin.
Indeks Dow Jones semalam ditutup melemah -61.59 poin ke level 15618.76 sedangkan indeks S&P juga ditutup melemah -8.64 poin ke level 1763.31 dan indeks Nasdaq ditutup melemah -21.72 poin ke level 3930.62. Seperti yang doperkirakan The Fed memutuskan untuk kembali mempertahankan program pembelian surat utang sebesar US$ 85 miliar per bulan, hal ini didukung oleh perekonomian As yang masih belum stabil. Pada laporan ketenagakerjaan semalam, untuk bulan Oktober hanya tercipta 130.000 lapangan pekerjaan baru pada sektor swasta, dibawah ekspektasi analis pada level 150.000. Investor mulai melakukan aksi profit taking setelah bursa Wall st melakukan rally beberapa hari terakhir.
IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak menguat pada kisaran Support 4520 dan resistance 4650.Indeks berpola menyerupai hammer mendekati middle bollinger bands. MACD bergerak turun dengan histogram positif memendek RSI dan Stochastic bergerak turun. Cermati saham BMRI, BBCA, MAIN, LPKR, TELE, LSIP, JSMR, CPIN. (detik.com)

Mandiri Sekuritas: IHSG Dalam Fase Konsolidasi

Jakarta -Indeks saham Amerika Serikat kembali melemah, setelah kemarin berhasil mencatatkan penguatan menyusul akan adanya pertemuan The Fed. Pagi ini Dow Jones ditutup melemah -61,59 poin (-0,39%) ke level 15.618,76. Di sisi lain, pasar saham Asia masih juga bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun -0,34% ke 14.452,36. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,54% ke 2.048,01. Dari pasar komoditas, harga minyak mentah WTI terkoreksi -1,48% ke US$96,77 per barel akibat sentimen persediaan AS yang masih menumpuk. Bertolak belakang dengan harga minyak mentah, pergerakan komoditas emas Comex justru menguat +0,28% ke US$1.349 per troy ounce. Dari dalam negeri, investor cenderung akan wait and see menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia, yang akan diumumkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) esok hari. Sementara itu, dilanjutkannya pembelian obligasi pemerintah AS atau quantitative easing (QE) oleh The Fed memberikan sentimen positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis teknikal kami memperkirakan, IHSG masih akan bergerak mixed dalam fase konsolidasi jangka pendek di sekitar EMA200hari di 4.540. Kisaran IHSG hari ini akan berada dalam support 4.550/4.528 dan resistance 4.589. IHSG berada dalam wave 5 impulse wave dengan target teoritis kenaikan menuju 4,697. (detik.com)

OSO Securities: IHSG Cenderung Menguat

Jakarta -IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dengan rentang terbatas dan berhasil ditutup menguat 0.27% ke level 4,574.88 atau naik 12.11 poin. Kemarin investor tengah menunggu terhadap hasil rapat FOMC mengenai program stimulus. Sentimen dari dalam Negeri, katalis pergerakan pasar saham terutama rilisnya Kinerja Laporan Keuangan emiten pada Q3-2013. Di samping itu, data – data ekonomi Indonesia yang akan rilis pada awal November juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Indeks sektoral BEI ditutup mixed dengan sektor industri dasar yang memimpin penguatan sebesar 1,47%.
Semalam bursa AS ditutup melemah terkena aksi profit taking setelah 4 hari berturut-turun mengalami penguatan. Indeks Dow Jones turun 0,39% ke 15.618,76, Indeks S&P turun 0,49% menjadi 1.763,31 dan indeks Nasdaq juga ikut melemah sebesar 0,55% ke 3.930,62. Rilisnya data ekonomi ADP Employment Change bulan Oktober yang hanya mengalami kenaikan sebesar 130 ribu dibandingkan bulan lalu 145 ribu serta inflasi AS bulan September yang hanya mengalami kenaikan 0.2% dari 0.1% pada bulan menjadi katalis pergerakan bursa AS di tengah muncul sentimen positif dimana The Fed mengumumkan hasil rapat untuk tetap melanjutkan program pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan hingga tingkat pengangguran turun dan inflasi terkendali atau sesuai dengan sasaran bank sentral AS.
Pada perdagangan akhir bulan Oktober kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Sentimen positif dari AS dimana bank sentral yang tetap melanjutkan program stimulus serta rilisnya laporan kinerja emiten kuartal III 2013 menjadi katalis pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk hammer dan mendekati area upper bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram negatif memendek, indikator stochastic berada di area overbought. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4527-4610 resistance. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diprediksi Sideways

Jakarta -IHSG pada perdagangan Rabu 30 Oktober 2013 ditutup menguat 0,27% pada level 4574. Sektor industri dasar menyumbangkan penguatan terbesar dan sektor consumer menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing melakukan net sell Rp171,18 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah The Fed tetap mempertahankan program pembelian obligasinya seperti yang diperkirakan pasar, namun The Fed akan tetap melakukan pemangkasan stimulusnya tersebut nantinya. The Fed menyatakan kebijakan fiskal pemerintah menghambat pertumbuhan ekonomi. Namun The Fed telah menghapus kondisi keuangan yang ketat dari outlook risiko ekonomi dan juga menghapus pernyataan kekhawatiran akan tingginya suku bunga KPR yang telah mengalami penurunan. Tapering yang akan dilakukan The Fed diperkirakan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada Maret 2014. Sementara itu data ADP Employment bulan Oktober menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 130 ribu, lebih rendah dari bulan sebelumnya 145 ribu. Data inflasi AS bulan September sebesar 0,2%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,1%. Pasca penutupan bursa, saham Facebook menguat 10% setelah melaporkan kinerja keuangannya. IHSG hari ini diperkirakan bergerak mix. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 4540 — 4610. Rekomendasi: BBCA, PTPP, TLKM, ASII, LPKR, UNTR. (detik.com)

Kiwoom Securities: IHSG di Kisaran Mixed Hari Ini

Jakarta -Mixednya bursa dunia setelah the Fed masih akan melanjutkan stimulus serta laporan kinerja korporasi dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG menutup sesi perdagangan naik setelah bergerak mixed kemarin. Serta, posisi masih di dekat diagonal support diharapkan mampu menahan peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini. (detik.com)

Bukopin Bukukan Laba Rp 734 Miliar, Naik 19%

Jakarta -PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan laba Rp 734 miliar di triwulan III-2013, tumbuh 19% dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 617 miliar.
Seperti dikutip dari laporan keuangan perseroan, Kamis (30/10/2013), pendapatan bunga pada periode Januari-September 2013 mencapai Rp 4,36 triliun atau naik 15,96% dari Rp 3,76 triliun.
Sementara pendapatan operasional lainnya mencapai Rp 572 miliar atau naik 18,92% Rp 481 miliar. Ini membuat laba sebelum pajak Rp 954 miliar atau tumbuh 19,98% dari Rp 795,1 miliar.
Dari sisi kredit, hingga triwulan III-2013 mencapai Rp 49,18 triliun atau tumbuh 16,76% dari Rp 42,12 triliun. Dari total kredit, porsi terbesar adalah kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan penyaluran kredit Rp 16,79 triliun naik 16,45% dari tahun sebelumnya Rp 14,42 triliun.
Porsi kedua terbesar segmen komersial Rp 15,33 triliun atau turun tipis 4,91% dari tahun sebelumnya Rp 16,12 triliun, kredit bulog pada triwulan III-2013 mencapai Rp 7,74 triliun tumbuh 51,06% dari tahun sebelumnya Rp 5,12 triliun.
Kontribusi berikutnya adalah kredit konsumsi tumbuh terbesar 71,81% menjadi Rp 6,34 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,69 triliun. Sedangkan kredit mikro Rp 2,97 triliun atau tumbuh 7,76% dari tahun lalu Rp 2,76 triliun.
Dari sisi Dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir September 2013 mencapai Rp 56,03 triliun atau naik 11,26% dari Rp 50,36 triliun. Dari total DPK, kontribusi Giro tumbuh 8,94% menjadi Rp 9,08 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 8,33 triliun. Tabungan tumbuh 14,51% menjadi Rp 13,18 triliun dari posisi tahun lalu Rp 11,51 triliun.
Adapun deposito selaku kontributor terbesar DPK, tumbuh 10,66% menjadi Rp 33,76 triliun dari posisi tahun lalu Rp 30,51 triliun.
Dari rasio keuangan, loan deposit ratio (LDR) berada di level 87,28% naik dari 82,63%. Tingkat kecukupan modal (CAR) mencapai 15,38% dari 16,25%.
Angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net sebesar 1,63% turun dari 2,01%. Net interest margin (NIM) mencapai 3,74% dari 4,52%. Adapun BOPO 81,19% dari 80,73%. (detik.com)

Dibayangi Sentimen Negatif Wall Street, IHSG Jatuh 41 Poin

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 41 poin terkena sentimen negatif dari koreksi Wall Street semalam. Tekanan jual langsung muncul sejak pembukaan perdagangan.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat di posisi Rp 11.085 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 11.100 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG jatuh 41,120 poin (0,90%) ke level 4.533,758. Sedangkan Indeks LQ45 anjlok 10,494 poin (1,36%) ke level 758,587.
Membuka perdagangan, Kamis (31/10/2013), IHSG berkurang 35,417 poin (0,77%) ke level 4.539,332. Indeks LQ45 amblas 9,197 poin (1,70%) ke level 759,884.
Tekanan jual terjadi merata di lantai bursa. Semua lapisan saham dan indeks sektoral kompak terkena koreksi.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, turun 35,454 poin (0,77%) ke level 4.539,424. Sementara Indeks LQ45 terpangkas 8,975 poin (1,17%) ke level 760,106.
Kemarin IHSG berhasil menguat 12 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Indeks banyak menghabiskan waktu di zona merah sebelum akhirnya naik jelang penutupan perdagangan.
Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi AS masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
Bursa-bursa regional kompak melemah di zona merah setelah terkena sentimen negatif dari Wall Street tersebut. Pelemahannya masih belum terlalu dalam, rata-rata masih kurang dari satu persen.
 
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 13,47 poin (0,62%) ke level 2.146,99. 
  • Indeks Hang Seng terkoreksi 137,20 poin (0,59%) ke level 23.166,82. 
  • Indeks Nikkei 225 turun 51,94 poin (0,36%) ke level 14.450,41. 
  • Indeks Straits Times melemah 16,79 poin (0,52%) ke level 3.213,65.
sumber: detik.com

Koreksi Wall Street Beri Sentimen Negatif

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menguat 12 poin mengikuti arus positif bursa-bursa regional. Indeks banyak menghabiskan waktu di zona merah sebelum akhirnya naik jelang penutupan perdagangan.
 
Mengakhiri perdagangan, Rabu (30/10/2013), IHSG ditutup naik 12,108 poin (0,27%) ke level 4.574,878. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 2,993 poin (0,39%) ke level 769,081.
 
Wall Street Akhiri Reli 4 Hari Pasca Rapat The Fed
 
Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
 
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 61,59 poin (0,39%) ke level 15.618,76. Indeks Standard & Poor's 500 jatuh 8,64 poin (0,49%) ke level 1.763,31. Indeks Komposit Nasdaq melemah 21,72 poin (0,55%) ke level 3.930,62.
 
Indeks Dow Jones sempat menembus rekor intraday tertinggi di awal perdagangan kemarin yaitu di 15.721, sementara rekor intraday S&P 500 ada di 1.775,22 juga di awal perdagangan Rabu.
 
Hari ini IHSG diprediksi akan terkena koreksi mengikuti pelemahan Wall Street semalam. Bursa di Asia juga rata-rata dibuka negatif dan bisa menyeret IHSG melemah.
 
Pergerakan bursa-bursa di regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 18,64 poin (0,13%) ke level 14.483,71. 
  • Indeks KOSPI melemah 10,87 poin (0,53%) ke level 2.048,71. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Kiwoom Securities
Mixednya bursa dunia setelah the Fed masih akan melanjutkan stimulus serta laporan kinerja korporasi dapat mempengaruhi arah perdagangan. IHSG menutup sesi perdagangan naik setelah bergerak mixed kemarin. Serta, posisi masih di dekat diagonal support diharapkan mampu menahan peluang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran yang mixed hari ini.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik +12.11 poin (+0.27%) ke 4,574.88 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.6 juta lot atau setara dengan Rp4.9 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG a.l sektor agricultural (+0.00%), sektor basic-industries (+1.47%), sektor construction and property (+0.69%), sektor consumer goods (-1.17%), sektor finance (+0.65%), sektor infrastructure (+0.14%), sektor mining (-0.07%), sektor misc-industries (+0.99%), dan sektor trade (+0.11%).
Tercatat sebanyak 154 saham mengalami penguatan, 107 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 122 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. ASII (+1.47%), INTP (+4.74%), UNTR (+3.98%), BBCA (+0.94%), dan BMRI (+1.16%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. UNVR (-1.73%), INDF (-4.79%), LPPF (-3.47%), BBRI (-0.62%), dan AALI (-3.21%).
Asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp164 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. LPKR, TLKM, BBNI, KLBF, dan BDMN. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,175 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin membuat MACD berpeluang golden cross pada garis sinyal 60 menit, stochastic golden cross, sehingga untuk hari ini kami perkirakan akan mengalami kenaikan lanjutan. Dengan support 4,493 dan resistance 4,611. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: JSMR, MNCN, UNTR. (detik.com)

Wall Street Akhiri Reli 4 Hari Pasca Rapat The Fed

New York -Pasar saham Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
Atas komentar itu perdagangan pun berjalan fluktuatif, tiga indeks utama di bursa Paman Sam pun langsung terjun ke zona merah. Sebanyak 70% dari total saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange dan Nasdaq terkena koreksi.
Seluruh indeks sektoral di S&P 500 juga mengalai koreksi yang cukup tajam. Pernyataan The Fed memang sudah ditunggu-tunggu investor, terutama soal nasib program stimulusnya.
Namun ternyata yang diumumkan bukan program pembelian obligasi bulanan itu, tapi malah prediksi ekonomi AS di akhir tahun ini. Pelaku pasar sama sekali tidak menyangka akan hal ini.
"Memang tidak ada penyataan (The Fed) yang berubah dari sebelumnya, yang jelas ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan investor, terutama dengan situasi pasar yang sedang menguat seperti kemarin-kemarin," kata Michael Mullaney, kepala investasi pasar dari Fiduciary Trust Co di Boston dikutip dari Reuters, Kamis (31/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 61,59 poin (0,39%) ke level 15.618,76. Indeks Standard & Poor's 500 jatuh 8,64 poin (0,49%) ke level 1.763,31. Indeks Komposit Nasdaq melemah 21,72 poin (0,55%) ke level 3.930,62.
Indeks Dow Jones sempat menembus rekor intraday tertinggi di awal perdagangan kemarin yaitu di 15.721, sementara rekor intraday S&P 500 ada di 1.775,22 juga di awal perdagangan Rabu. (detik.com)