New York -Pasar saham Wall Street akhirnya berhenti reli setelah The Federal Reserve mengakhiri pertemuan dua harinya. Bank sentral itu mmeprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan melemah meski sudah dibantu oleh program stimulus mereka.
Atas komentar itu perdagangan pun berjalan fluktuatif, tiga indeks utama di bursa Paman Sam pun langsung terjun ke zona merah. Sebanyak 70% dari total saham yang diperdagangkan di New York Stock Exchange dan Nasdaq terkena koreksi.
Seluruh indeks sektoral di S&P 500 juga mengalai koreksi yang cukup tajam. Pernyataan The Fed memang sudah ditunggu-tunggu investor, terutama soal nasib program stimulusnya.
Namun ternyata yang diumumkan bukan program pembelian obligasi bulanan itu, tapi malah prediksi ekonomi AS di akhir tahun ini. Pelaku pasar sama sekali tidak menyangka akan hal ini.
"Memang tidak ada penyataan (The Fed) yang berubah dari sebelumnya, yang jelas ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan investor, terutama dengan situasi pasar yang sedang menguat seperti kemarin-kemarin," kata Michael Mullaney, kepala investasi pasar dari Fiduciary Trust Co di Boston dikutip dari Reuters, Kamis (31/10/2013).
Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones berkurang 61,59 poin (0,39%) ke level 15.618,76. Indeks Standard & Poor's 500 jatuh 8,64 poin (0,49%) ke level 1.763,31. Indeks Komposit Nasdaq melemah 21,72 poin (0,55%) ke level 3.930,62.
Indeks Dow Jones sempat menembus rekor intraday tertinggi di awal perdagangan kemarin yaitu di 15.721, sementara rekor intraday S&P 500 ada di 1.775,22 juga di awal perdagangan Rabu. (detik.com)