korea by dewanti

Wednesday, January 15, 2014

Lompat 50 Poin, IHSG Pede di Level 4.441

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap berada di teritori positif hari ini. IHSG mampu lompat 50 poin.
IHSG pagi tadi dibuka naik 11 poin setelah kemarin libur. Indeks langsung menembus level 4.400.
Menutup sesi I, IHSG berada di 4.445,467 (1,25%) atau naik 54,69 poin.
Akhirnya, Rabu (15/1/2014), IHSG ditutup di level 4.441,59 naik 50,823 poin (1,16%).
IHSG berada di level tertingginya sampai sore ini di 4.459 dan level terendahnya di 4.398.
Indeks LQ45 tercatat naik 10 poin menembus level 752.
IHSG mendapat dorongan positif, terutama datang dari luar negeri. Pertama, Bank Dunia meningkatkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,2 %, dan diprediksi terus meningkat cepat di 2015 dan 2016.
Kedua, IHSG ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS beberapa hari ini. Dolar AS kembali ke level Rp 11.000-an di posisi terendah yang mencapai Rp 11.800. Penguatan rupiah ini mencerminkan membaiknya perekonomian Indonesia.
Total frekuensi perdagangan saham sampai sore ini tercatat 285.617 kali dengan total volume 5,56 miliar. Adapun total nilainya mencapai Rp 7,1 triliun.
Seluruh sektor terlihat menghijau kecuali konstruksi dan pertanian. Sebanyak 162 saham bergerak naik dan 108 saham emiten bergerak turun. Sedangkan 93 saham emiten tak bergerak.
 
Berikut daftar saham yang menjadi top gainers sore ini:
  • HMSP: Naik Rp 2.500 ke level Rp 64.000
  • GGRM: Naik Rp 1.425 ke level Rp 44.025
  • UNVR: Naik Rp 1.000 ke level Rp 28.025
  • LPPF: Naik Rp 800 ke level Rp 12.000
Sedangkan ini daftar saham yang menjadi top losers:
  • ITMG: Turun Rp 550 ke level Rp 25.100
  • AALI: Turun Rp 350 ke level Rp 20.825
  • MAPI: Turun Rp 275 ke level Rp 6.000
  • MYOR: Turun Rp 200 ke level Rp 24.950
Pergerakan bursa Asia hampir seluruhnya positif hanya bursa China saja yang jatuh.
Berikut pergerakan bursa Asia sampai siang ini:
  • Shanghai Composite: Turun 12,74 poin ke 2.014
  • Hang Seng Index: Naik 71,38 poin ke 22.862
  • Nikkei 225: Naik 343 poin ke 15.766
  • Strait Times Index: Naik 17 poin ke 3.141
sumber: detik.com

Ironi Grup Bakrie: Investasi Rp 304 M di Path dan Utang Bakrie Life

Jakarta -Grup Bakrie baru saja berinvestasi di jejaring sosial Path senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Hal ini justru membuat sakit hati para nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life).
Pasalnya, sejak Oktober 2008, Asuransi yang dimiliki Grup Bakrie ini menderita gagal bayar. Alhasil dana nasabah senilai Rp 360 miliar pun tak jelas penggantiannya.
Salah satu perwakilan Nasabah Bakrie Life asal Jakarta menceritakan kisahnya.
"Dana kami tak kunjung kembali. Kami sudah dirugikan sejak Oktober 2008. Sabar? Bagaimana bisa bersabar jika melihat aksi Grup Bakrie yang mengejutkan," kata nasabah tersebut saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (15/1/2014).
"Tiba-tiba mereka investasi di Path Rp 300 miliar. Apakah ini tidak membuat kami sakit hati?" imbuh pria ini.
Menurutnya, nasabah Diamond Investa Asuransi Bakrie Life sudah berkali-kali dijanjikan penggantian dana oleh Grup Bakrie dan manajemen. Utang yang kini berkisar hanya Rp 130 miliar tak juga jelas kapan dibayarnya.
"Awalnya Rp 360 miliar uang kami. Kemudian dibayar jadi tinggal Rp 270 miliar utang mereka dan kini tinggal Rp 130 miliar. Itu pun karena mereka minta keringanan bahwa tidak 100% dana kita dikembalikan tidak apa-apa, tapi tetap saja masih tak jelas kapan dikembalikannya," ungkapnya.
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator perusahaan asuransi pun tak bisa berbuat banyak. Bahkan, menurutnya OJK terkesan takut.
"OJK bisa apa? Memanggil mereka saja, tapi toh alhasil juga tidak jelas. Bagaimana ini?" tegas nasabah ini.
Path mendapat US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar dari Grup Bakrie Global. Jumlah ini setara dengan 38,5% dari total investasi US$ 65 juta yang telah masuk ke jejaring sosial itu sejak 2011.
Suntikan dana ini telah membuat Bakrie menjadi salah satu investor terbesar di Path di antara para investor lainnya seperti Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital.
Path sendiri berturut-turut mulai mendapat suntikan dana dari para pemodal sejak 2011 lalu dengan dana US$ 10 juta. Kemudian di tahun berikutnya kembali mendapatkan dana segar US$ 30 juta.
Sementara, Bakrie Life mengalami gagal bayar pada tahun 2008 sebesar Rp 360 miliar kepada nasabah Diamond Investa. Infomasi terakhir, utang Bakrie Life ke nasabah tinggal Rp 270 miliar dan menyusut jadi Rp 130 miliar. Namun karena kesulitan likuiditas Bakrie Life belum juga bisa melunasi. (detik.com)

Jelang Penutupan, Rupiah Kembali Melemah Dekati 12.100/US$

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang penutupan perdagangan Rabu (15/1/2014) nilai tukar rupiah kembali melemah bahkan mendekati Rp12.100 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,37% ke Rp12.095 per dolar AS pada pukul 14.13 WIB. Rupiah melemah setelah menguat selama 4 hari berturut-turut kemarin.
Pada awal perdagangan, rupiah dibuka melemah 0,11% ke level Rp12.063 WIB. Selanjutnya, rupiah sempat menguat tajam menguat 0,68% ke level Rp11.968 per dolar AS pada pukul 09.01 WIB.
Namun, pada pukul 09.03 WIB, rupiah kembali berbalik arah dan melemah 0,19% ke Rp12.073 per dolar AS. Sepanjang hari ini rupiah bergerak pada kisaran Rp11.968-Rp12.095 per dolar AS.
Sore ini, nilai tukar dolar AS terpantau cenderung menguat terhadap sebagian besar mata uang di Asia-Pasifik.

Dana IPO Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Tersisa Rp17,1 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) melaporkan dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) tersisa Rp17,1 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Gatot Setyo Waluyo menyampaikan perusahaan yang efektif melantai di BEI pada 17 Desember 2012 lalu meraup dana Rp300 miliar dari IPO.
Setelah dikurangi biaya penawaran umum, perusahaan yang bergerak di bidang real estat dan jasa pariwisata itu memperoleh hasil bersih Rp298,6 miliar.
Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana IPO sebesar Rp281,5 miliar. Dana tersebut untuk penyertaan modal kepada anak usahanya PT Taman Impian Jaya Ancol Rp100 miliar dan pembangunan perumahan Coastavilla Rp181,5 miliar.

Jelang Pemilu, Saham-saham Perusahaan Rokok Diburu Investor

Jakarta -Saham-saham sektor konsumer terutama rokok banyak diburu investor. Di sesi pertama perdagangan saham hari ini, 2 saham rokok yaitu PT Gudang Garam International Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk (HMSP) kompak menghijau.
Saham GGRM bertengger di posisi 43.875, naik 1.275 poin atau 2,99%. Sementara saham HMSP juga ikut naik ke level 63.000, meningkat 1.500 poin atau 2,44%.
Analis Asjaya Indosurya Securities Dimas Adrianto menilai, kenaikan harga saham-saham rokok tersebut tidak terlepas dari tren positif sektor konsumer menjelang pemilu.
Menurutnya, banyaknya partai politik yang berburu massa dalam melakukan kampanye, membuat rokok menjadi salah satu produk yang bakal mengalami banyak permintaan.
"Ini kan menjelang pemilu, bisanya tren menguat untuk sektor-sektor konsumer seperti rokok. Banyak partai yang melakukan kampanye, itu kan biasanya bagi-bagi rokok, permintaan naik," ujar Dimas kepada detikFinance di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Sementara itu, Analis Lautandhana Sekuritas Willy Sanjaya mengatakan, naiknya saham-saham sektor konsumer seperti rokok tidak terlepas dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari ini.
"Itu dampak dari kenaikan IHSG saja. Biasanya kalau IHSG naik, saham-saham blue chip juga ikutan naik," kata dia. (detik.com)

Stimulus The Fed Bakal Dikurangi Lagi Bikin Harga Emas Loyo

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas pada hari ini (15/1/2014) mendapat tekanan turun dari rilis data penjualan ritel AS dan pidato 2 pejabat Federal Reserve (the Fed). Kedua hal tersebut membuka prospek tapering lanjutan pada tahun ini.
Emas spot di Commodity Exchange, New York tercatat turun 0,38% menjadi US$1.240,45 per troy ounce (Rp481.654,91 per gram) siang ini, Rabu (15/1/2014) pada pukul 13.24 WIB.
Adapun, harga kontrak emas untuk pengiriman Februari turun 0,46% ke level US$1.239,70 per troy ounce (Rp481.363,73 per gram).
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan emas terus tertekan turun sejak kemarin malam hingga kini.
"Bagusnya data penjualan ritel AS dan pernyataan hawkish dua anggota FOMC Bank Sentral AS pemegang hak suara 2014 Charles Plosser dan Richard Fisher, memberikan tekanan turun," katanya dalam laporan analisis harga harian emas.
Semalam harga emas menembus level support penting pada US$1.248 per troy ounce dan kini berada pada kisaran US$1.239.
Ariston menilai tekanan turun bisa berlanjut jika level support US$1.236 tertembus potensi target berikutnya adalah ke area US$1.228 per troy ounce.
Sementara itu, jika harga menguat dan menembus level resisten US$1.246 per troy ounce emas berpotensi ke area US$1.250-US$1.256.
Dia menambahkan malam ini data yang bisa menjadi penggerak pasar adalah dapa indeks harga produsen (PPI) AS dan indeks aktivitas manufaktur di wilayah New York.

Cadangan Devisa China US$ 3,82 Triliun, Kalau RI Cuma US$ 99,4 Miliar

Beijing -Ekonomi China memang makin kuat di dunia, tak heran jumlah cadangan devisanya terus naik tinggi. Cadangan devisa China jauh di atas jumlah cadangan devisa Indonesia.
Bank Indonesia (BI) merilis, di akhir 2013 lalu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2013 tercatat US$ 99,4 miliar, naik US$ 2,4 miliar dibandingkan akhir November 2013 sebesar US$ 97 miliar.
Jumlah ini kalah jauh dibandingkan China, yang hingga akhir 2013 jumlah cadangan devisanya mencapai US$ 3,82 triliun. Cadangan devisa ini naik dari posisi akhir September 2013 yang mencapai US$ 3,66 triliun.
Dikutip dari AFP, Rabu (15/1/2014), meningkatnya cadangan devisa ini adalah karena surplus perdagangan yang mencapai US$ 259,75 miliar tahun lalu. Naik 12,8% dibandingkan 2012. Negeri Tirai Bambu ini sekarang menduduki posisi kedua, negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Pemerintah China melaporkan, pertumbuhan ekonominya di 2013 mencapai 7,6%, turun dari 2012 yang mencapai 7,7%. Pertumbuhan ekonomi ini yang terburuk dalam 13 tahun terakhir. (detik.com)

Mantap! Rupiah Kinclong Pasca Larangan Ekspor Tambang Mentah

Jakarta -Mulai 12 Januari 2013 pemerintah Indonesia melarang ekspor tambang mentah. Langkah tegas ini disambut positif pelaku sektor keuangan, dan membuat bursa saham serta nilai tukar rupiah menguat.
Larangan ekspor tambang mentah ini diatur dalam peraturan pemerinta (PP) No.1/2014, yang diatur lagi dalam peraturan menteri ESDM, peraturan menteri keuangan, dan peraturan menteri perdagangan.
"Sejak (larangan ekspor tambang mentah) ini ditetapkan pada Sabtu malam, maka Senin pagi hari pasar keuangan menyambut positif. Aturan ini membuat indeks saham itu tercetak positif dan rupiah itu menguat cukup besar," ungkap Chatib dalam seminar Economist Indonesia Summit 2014 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (15/1/2014)
Ia menuturkan, ini menunjukkan besarnya kepercayaan pasar atas kebijakan pemerintah. Tentunya diharapkan respons positif tersebut berlanjut hingga saat ini dan kedepannya.
"Ini adalah bentuk respons dari pasar terhadap kebijakan minerba yang telah dikeluarkan pemerintah," ujarnya.
Aturan tersebut, menurut Chatib, akan mengurangi ekspor komoditi tambang dalam waktu dekat. Tapi dalam jangka panjang ini akan berdampak positif. Karena ekspor yang dihasilkan itu akan membuat nilai tambah secara harga.
"Dalam jangka panjang, aturan ini akan sangat membantu, memberikan efek positif," ujarnya.
Seperti diketahui, pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11 poin membuka perdagangan setelah kemarin libur. Indeks langsung menembus level 4.400. Berlanjut dari perdagangan Senin lalu.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.050 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.045 per dolar AS. (detik.com)

Lompat 54 Poin, IHSG Terus Melesat di Atas 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak positif sampai dengan siang ini. IHSG berhasil melesat 54 poin.
IHSG pagi tadi dibuka naik 11 poin setelah kemarin libur. Indeks langsung menembus level 4.400.
IHSG sebelumnya di awal pekan ini melonjak signifikan hingga 135,8 poin (3,19%) ditutup mendekati level 4.400 di 4.390,771. Penguatan ini ditopang aksi beli massif sejumlah saham sektoral terutama oleh fund asing.
Menutup sesi I siang ini, Rabu (15/1/2014), IHSG berada di 4.445,467 (1,25%) atau naik 54,69 poin.
IHSG berada di level tertingginya sampai siang ini di 4.459 dan level terendahnya di 4.390.
Indeks LQ45 tercatat naik 12 poin menembus level 754,18.
Kali ini IHSG mendapat dorongan positif, terutama datang dari luar negeri. Pertama, Bank Dunia meningkatkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 3,2 persen, dan diprediksi terus meningkat cepat di 2015 dan 2016.
Bos Bank Dunia, Jim Yong Kim mengungkapkan kinerja ekonomi terus maju dan kuat. Hal ini harus mendukung pertumbuhan kuat di negara-negara berkembang dalam beberapa bulan ke depan.
Kedua, IHSG ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS beberapa hari ini. Dolar AS kembali ke level Rp 11.000-an di posisi terendah yang mencapai Rp 11.800. Penguatan rupiah ini mencerminkan membaiknya perekonomian Indonesia.
Total frekuensi perdagangan saham sampai sesi I ini tercatat 171.648 kali dengan total volume 3,5 miliar. Adapun total nilainya mencapai Rp 4,3 triliun.
Seluruh sektor terlihat menghijau yang ditopang oleh industri lainnya dan consumer goods. Sebanyak 160 saham bergerak naik dan 94 saham emiten bergerak turun. Sedangkan 70 saham emiten tak bergerak.
 
Berikut daftar saham yang menjadi top gainers sampai siang ini:
  • HMSP: Naik Rp 1.500 ke level Rp 63.000
  • GGRM: Naik Rp 1.275 ke level Rp 43.875
  • UNVR: Naik Rp 1.000 ke level Rp 28.025
  • LPPF: Naik Rp 575 ke level Rp 11.775
Sedangkan ini daftar saham yang menjadi top losers:
  • MAPI: Turun Rp 275 ke level Rp 6.000
  • TCID: Turun Rp 200 ke level Rp 11.300
  • SMMT: Turun Rp 150 ke level Rp 5.750
  • MYOR: Turun Rp 150 ke level Rp 25.000
Pergerakan bursa Asia hampir seluruhnya positif hanya bursa China saja yang jatuh.
Berikut pergerakan bursa Asia sampai siang ini:
  • Shanghai Composite: Turun 12,74 poin ke 2.014
  • Hang Seng Index: Naik 71,38 poin ke 22.862
  • Nikkei 225: Naik 343 poin ke 15.766
  • Strait Times Index: Naik 17 poin ke 3.141
sumber: detik.com

The Federal Reserve: Pengetatan Stimulus Perlu Dipercepat

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas moneter harus memperlambat belanja obligasi senilai US$75 miliar per bulan untuk menghindari tekanan inflasi sembari membiarkan ekonomi menguat, menurut Presiden bank sentral negara bagian Dallas, Richard Fisher.
Pada Desember, the Fed memangkas program belanja obligasi bulanan menjadi US$75 miliar dari sebelumnya US$85 miliar akibat membaiknya kondisi perekonomian.
Bank sentral AS menambahkan pihaknya akan memberikan perhatian penuh pada pemangkasan lanjutan atas program stimulus.
Makin lama the Fed mempertahankan program tersebut semakin besar tekanan inflasi yang mungkin muncul, ujar Fisher.
"Jika koreksi pasar saham terjadi ketika saya mempunyai pilihan maka saya tidak akan mundur dari posisi mendukung pengetatan lanjutan atas jumlah belanja aset sejauh ekonomi riil tumbuh, angka pengangguran menurun dan deflasi yang didorong oleh permintaan masih merupakan risiko ikutan yang tidak berarti," ujar Fisher dalam pidatonya sebagaimana dikuti situs berita investing.com, Rabu (15/1/2014).
Dia menambahkan bahwa dirinya mendukung pengetatan lanjutan atas pembelian aset dengan terus menurunkannya secepat mungkin. Menurut Fisher, pembelian obligasi tidak akan menggembosi aset namun otoritas moneter harus mengawasi skenario tersebut.   
"Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak termasuk di antara mereka yang berpikir kita berada dalam satu kondisi memiliki saham atau obligasi yang rentan," ujar Fisher.

CIMB Group Tambah Modal 6,08%

INILAH.COM, Jakarta - CIMB Group menerbitkan 500 juta saham baru setara 6,08% modal saham perusahaan dengan harga RM7,10 per saham atau 2% di bawah harga rata-rata yang diperdagangkan pada Jumat, 10 Januari, senilai RM7,26.
Aksi korporasi tersebut dengan transaksi penempatan langsung melalui proses penawaran terbatas (accelerated book-build private placement). Perolehan seluruhnya dari penerbitan saham baru akan mencapai RM3,55 miliar.
"Kami selalu berupaya agar kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan modal optimal, turun drastisnya nilai Rupiah sepanjang 2013 membuat terkendalanya rencana akumulasi modal kami. Kami langsung mengambil langkah untuk mereposisi modal demi menjaga laju pertumbuhan usaha," kata Dato' Sri Nazir Razak, Group Chief Executive, CIMB Group seperti mengutip keterangan resmi perseroan, Selasa (14/1/2014).
Dengan emisi baru ini, CET1 CIMB Group per 30 September 2013 naik dari 8,2% menjadi sekitar 9,7%. Penempatan ekuiti baru perusahaan dilakukan kepada investor dalam dan luar negeri di perdagangan hari Senin. Selain itu sepanjang hari kerja itu perdagangan saham perusahaan di Bursa Malaysia ditangguhkan (suspended).
Jumlah pesanan yang masuk melebihi penawaran, sehingga CIMB menaikkan volume saham sebanyak 25% dari 400 juta menjadi 500 juta saham.
Saham CIMB akan aktif lagi di Bursa Malaysia pada Rabu (15/1/2014) hari ini. Sedangkan penerbitan saham baru dijadwalkan berlangsung 22 Januari 2014, dan dicatatkan di Bursa Malaysia pada 23 Januari 2014.
Bertindak sebagai konsultan adalah CIMB Investment Bank, sementara CIMB Investment Bank, Bank of America Merrill Lynch dan Credit Suisse bersama-sama ditunjuk menjadi penjamin emisi.

Saham PGAS Tertekan di Tengah Rencana Merger PGN & Pertagas

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) terpantau terus melemah sepanjang tahun ini pada saat indeks harga saham gabungan (IHSG) justru menguat.
Berdasarkan pantauan Bisnis, saham BUMN gas itu tercatat turun 0,9% ke level Rp4.380 pada pukul 10.26 WIB. Sepanjang hari ini, harga saham PGAS bergerak pada kisaran Rp4.350-Rp4.475.
Adapun, jika dilihat dari penutupan akhir tahun lalu (year to date), saham PGAS sudah turun 2,12%.
Sementara itu, secara pagi ini IHSG justru tercatat memiliki performa yang positif dengan naik 0,82% ke level 4.426,85 pada pukul 10.38 WIB. Dan secara year to date, IHSG naik 3,57%.
Hingga saat ini, masih belum ada juga kejelasan soal rencana merger dan akuisisi PGN dengan anak usaha PT Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Sebelumnya, Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada juga mengatakan sejak munculnya isu tersebut pada pertengahan November 2013, harga saham PGAS cenderung melemah.
Selain terbawa sentimen negatif dari IHSG tahun lalu, adanya wacana merger dan akuisisi itu juga dinilai ikut menjadi bumbu pelengkap penurunan saham BUMN gas tersebut.

Bank Panin Syariah Siapkan Rp 380 Miliar Bangun 20 Kantor Cabang

Jakarta -PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) terus melakukan ekspansi dengan pengembangan jaringan kantornya di berbagai wilayah di Indonesia.
Tahun ini, perseroan bakal membangun sedikitnya 20 kantor cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan luar Jawa seperti Medan, Palembang, Makassar, Kalimantan, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati mengatakan, pembangunan kantor cabang tersebut dananya diambil dari 80% dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 475 miliar. Artinya, untuk kantor cabang ini perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp 380 miliar.
"Untuk meningkatkan pelayanan dan pembiayaan kita buka cabang di Jabodetabek dan luar Jawa. Dananya diambil 80% dari IPO," kata dia usai pencatatan saham perdananya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Dia menjelaskan, pembangunan kantor cabang tersebut juga untuk meningkatkan kegiatan usaha perseroan di bidang Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
"Tahun ini dari 10 kantor akan tambah 20 kantor jadi total 30 kantor, ini kita rencakan dengan baik, penambahan ini untuk retail banking dan kerjasama LKM di berbagai derah," ujar dia.
Selain itu, dia menambahkan, penambahan kantor cabang ini sekaligus untuk melayani masyarakat dalam pembiayaan dan kebutuhan haji dan umroh. Pasalnya, saat ini potensi pasar haji dan umroh semakin besar. Hal ini perlu dibarengi dengan kemudahan mengakses ke perbankan.
"Kita boleh mengelola dana haji dan umroh. Sekarang kan haji waiting list 10 tahun. Kita dapat jatah 240 ribu, sementara sekarang pendaftar 400 ribu tiap tahun. Belum lagi yang umroh 600-800 orang ribu per tahun. Itu potensi besar," cetusnya. (detik.com)

Produksi CPO Astra Agro Lestari (AALI) 2013 Naik Tipis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan kenaikan volume produksi kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebanyak 4,2% sepanjang tahun lalu.
Manajemen Astra Agro Lestari menyebutkan pada 2013 volume produksi CPO tercatat 1,54 juta ton, naik dibandingkan dengan produksi 2012 sebanyak 1,48 juta ton.
"Pada tahun lalu, volume produksi CPO terbesar pada kuartal IV yakni 455.000 ton. Adapun pada kuartal I volume produksi kami tercatat 352.100 ton, kuartal II 352.100 ton dan kuartal III 379.500 ton," paparnya dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan Rabu (15/1/2014).
Namun, kenaikan CPO itu tidak diiringi dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS). Pada 2013, volume produksi TBS anak usaha PT Astra Internasional Tbk itu turun 6,8% ke 5,12 juta ton.
Adapun produksi kernel Astra Agro naik tipis 1,6% menjadi 328.141 ton pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya 323.051 ton.

Investor Respon Positif Pertamina Akuisisi PGAS

INILAH.COM, Jakarta - PT Pertamina (persero) yang berencana mengakuisisi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), mendapatkan respon positif dari para pelaku pasar.
Saham PGAS sebelumnya mengalami tekanan jual yang besar akibat adanya kabar kebijakan open access. Namun, adanya kepastian rencana akuisisi oleh Pertamina diperkirakan membuat saham PGAS mengalami kenaikan.
"Kelihatannya membuat investor kembali melihat peluang di saham PGAS. Tren positif ini kelihatannya jangka panjang," kata Analis KDB Daewoo Securities, Andrew Argado di Jakarta, Selasa (14/1/2014) kemarin.
Menurut Andrew, simpang siur kebijakan Open Access menjadikan investor meninggalkan PGAS karena dinilai ada tarik menarik antara BUMN gas tersebut dengan Pertamina.
"Namun keputusan yang dibuat pemerintah bahwa Pertamina akan mengambil alih PGAS dan akan dimerger dengan Pertagas merupakan sinyal positif, karena tentu ini akan menciptakan sinergi usaha di sektor suplai gas yang kokoh," ujar Andrew.
Pemerintah sudah menyetujui opsi Pertamina mengakuisis PGAS dan meminta secepatnya membuat analisa dan kajian atas aksi korporasi tersebut.

Pasar Saham Respon Positif Data Ekonomi Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/1) dibuka menguat menjadi 4.402 poin menyusul nilai tukar rupiah yang bergerak stabil.
IHSG BEI dibuka naik 11,59 poin atau 0,26 persen menjadi 4.402,36. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,10 poin (1,42 persen) ke level 721,53.
Direktur PT Evergreen Capital, Rudi Utomo di Jakarta, Rabu (15/1) mengatakan bahwa pelaku pasar saham kembali mengambil posisi beli sehingga IHSG BEI kembali terangkat, aksi pelaku pasar itu seiring dengan data ekonomi Indonesia yang mencatatkan hasil positif.
"Neraca Perdagangan Indonesia yang surplus serta nilai tukar rupiah yang bergerak stabil menjadi salah satu pendorong indeks BEI menguat, kondisi itu diapresiasi oleh pelaku pasar," ujar Rudi.
Ia menambahkan penerapan kebijakan baru dari Bursa Efek Indonesia yang mengubah satuan lot (lot size) dan fraksi harga (tick price) juga berdampak positif. "Kebijakan itu mendorong pelaku pasar aktif bertransaksi di pasar saham," kata dia.
Sementara itu, Tim Analis Teknikal Mandiri Sekuritas dalam kajiannya menambahkan bahwa memanasnya kondisi politik di Thailand membuat sebagian dana asing yang berada di Negeri Gajah Putih tersebut pindah ke Indonesia. "Hal itu terlihat dari besarnya aksi beli investor asing pada perdagangan saham Senin (13/1) kemarin," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, sentimen positif lain yang juga mengemuka adalah wacana akan kembali ditundanya pemangkasan stimulus oleh Bank Sentral AS atau The Fed. Wacana tersebut muncul setelah pidato dua petinggi The Fed, yang melihat data ekonomi AS masih bervariasi.
"Melihat kondisi itu, diperkirakan IHSG berpotensi naik terbatas. Kisaran indeks hari ini akan berada dalam 4.325-4.425 poin," katanya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 101,32 poin (0,44 persen) ke level 22.892,60, indeks Nikkei naik 253,71 poin (1,65 persen) ke level 15.676,49 dan Straits Times menguat 16,56 poin (0,53 persen) ke posisi 3.140,31.

Bank BUMN enggan melepas anak syariah di bursa

JAKARTA. Bank-bank milik pemerintah enggan merelakan sang anak usaha syariah dimiliki publik lewat penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO). Salah satunya Bank Negara Indonesia (Bank BNI).
BNI lebih memilih skema suntikan modal maupun pencarian investor strategis seperti yang terjadi pada BNI Life. "Penambahan modal sudah diusulkan BNI Syariah. Kami masih meninjau, perlu dibahas kembali," terang Gatot Suwondo, Direktur Utama BNI.
Gatot menuturkan, pihaknya juga terbuka mengembangkan anak usaha dengan  partner strategis atau investor lain. Selain memiliki modal kuat, BNI menetapkan sejumlah kriteria khusus bagi calon investor BNI Syariah.
Contohnya, investor baru tersebut memiliki kekuatan yang bisa saling melengkapi kekuatan anak usaha BNI. "Kami bisa saja suntik modal, tapi BNI tetap membuka jika ada partner strategis yang memiliki kemampuan mengembangkan bisnis syariah," jelasnya.
Catatan saja, saat ini BNI Syariah tengah mengajukan permohonan suntikan modal senilai Rp 500 miliar. Jika terealisasi, modal BNI Syariah akan meningkat menjadi Rp 1,5 triliun.
Begitu juga Bank Mandiri tak berencana menawarkan saham anak usahanya, Bank Syariah Mandiri (BSM) di bursa. Padahal, rencana IPO BSM tersebut telah berhembus sejak pertengahan tahun 2012 lalu. "BSM tidak akan IPO tahun ini," tegas Pahala N. Mansury, Direktur Keuangan Mandiri, Senin (13/1).
Menurut Pahala, Bank Mandiri memiliki rencana lain untuk BSM di sepanjang tahun 2014. Ada beberapa skema yang akan ditempuh. Misalnya terkait penambahan modal. "Kami siapkan dalam bentuk suntikan modal, baik langsung melalui Bank Mandiri atau yang lain," tutur Pahala.
Sementara itu, Bank Tabungan Negara (BTN) juga masih jauh dari rencana IPO BTN Syariah. Sebab utama, BTN Syariah masih berstatus unit usaha syariah (UUS).
"Ekonomi belum stabil. Jadi mungkin rencana spin off akan kami tunda dulu tahun ini," ujar Maryono, Direktur Utama BTN.  Asal tahu saja, sepanjang tahun 2013 lalu, total aset BTN Syariah telah mencapai rentang Rp 8 triliun - Rp 9 triliun. (kontan.co.id)

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2014 Dinaikkan Oleh Bank Dunia

Bisnis.com, WASHINGTON - Bank Dunia menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi global untuk pertama kalinya dalam 3 tahun, karena negara maju mulai mengambil langkah yang dipimpin oleh AS.
Outlook yang cerah menunjukkan ekonomi dunia akhirnya terbebas dari pemulihan yang lama dan lamban setelah krisis keuangan global.
Lembaga Antikemiskinan Bank Dunia memprediksikan produk domestik bruto global akan berkembang menjadi 3,2% tahun ini, dari 2,4% pada 2013 menurut "Prospek Ekonomi Global."
Dalam perkiraan terakhir bank dunia pada Juni, pihaknya memperkirakan pertumbuhan global akan mencapai 3% pada 2014.
Bank dunia mengatakan ekonomi global telah datang ke sebuah "titik balik" karena penghematan fiskal dan ketidakpastian kebijakan tidak lagi menjadi beban berat pada sebagian besar perekonomian di negara yang lebih kaya.
Bank dunia memperkirakan pertumbuhan kuat di Amerika Serikat pada khususnya, dari 2,8% pada 2014, dari 1,8% pada tahun lalu .
"Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, ada indikasi bahwa pemulihan telah dimulai antara negara-negara berpenghasilan tinggi, yang menunjukkan bahwa mereka sekarang dapat bergabung dengan negara-negara berkembang sebagai mesin kedua pertumbuhan ekonomi global," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Kaushik Basu.
Sebaliknya, prediksi pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dipangkas menjadi 5,3% dibandingkan dengan prediksi pada Juni 2013 yang mencapai 5,6%.

Mampukah Rupiah Bertahan di Level 11 Ribu per Dolar AS?

Liputan6.com, Jakarta : Laju nilai tukar rupiah awal pekan kemarin menguat cukup signifikan bahkan sempat menembus level 11 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan ini terjadi karena rupiah diterpa sejumlah respon positif dari pasar.
Sentimen yang muncul tersebut diantaranya rilis kenaikan suku bunga LPS sebesar 25 basis poin (bps) dan pemberitaan optimisme kenaikan cadangan devisa di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia yang juga mengalami kenaikan dengan posisi per akhir Desember 2013 senilai US$99,39 miliar.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Rabu (15/1/2014) menilai, penguatan rupiah juga tak terlalu terpengaruh dimulainya penerapan undang-undang larangan ekspor mineral mentah.
Kebijakan ini tidak terlalu mendapat respon negatif karena adanya dispensasi dari Pemerintah untuk perusahaan yang berkomitmen mengembangkan smelter.
"Apresiasi Rupiah juga ditopang rilis melemahnya data nonfarm payrolls AS," kata Reza.
Laju Rupiah diperkirakan bergeraj di atas target resisten Rp 12.183. Sementara kurs tengah Bank Indonesia berada di rentang Rp 12.115-12.000 per dolar AS.

Woori Korindo: IHSG Berpeluang Kembali Menguat

Jakarta -Di akhir sesi perdagangan Senin (13/1), IHSG mengalami kenaikan drastis sebesar 3.19% ke 4,390.771 dan memperlihatkan breakaway gap pada candlestick dimana IHSG berhasil menembus level resistence sebelumnya di 4,257 (R1) dan 4,327 (R2) dengan kenaikan signifikan volume transaksi sebanyak 5.71 miliar lembar saham yang diperdagangkan, dan posisi market cap naik di atas 4,300 triliun. Saham-saham index movers yang mendorong kenaikan IHSG antara lain: BBRI, BMRI, ASII, BBCA, dan UNVR.
Pada hari Rabu (15/1) IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range trading support: S1: 4.314, S2: 4,230, dan resistance R1: 4,374, R2: 4,413. IHSG masih berpeluang untuk kembali menguat, namun kemungkinannya laju perolehan gain akan melambat, IHSG masih akan bergerak di seputar upper limit bollinger di 4,365. MFI menunjukkan potensi downreversal, dan Stochastic bergerak mendekati overbought. Berhati-hati dengan profit taking dan potensi sideways. Sentimen positif datang dari pasar global yang mencatat penutupan positif serta rilis positif data Retail Sales AS.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/1), mayoritas indeks saham AS kembali berhasil ditutup menguat setelah sentimen positif dari rilis data Core Retail Sales AS naik ke 0.7% melebihi ekspektasi 0.4% di December 2013. Dow Jones naik 0.71% ke 16,373.86, S&P naik 1.08% ke 1,838.88, dan NASDAQ melonjak 1.69% ke 4,183.02. Selain itu, data Retail Sales AS Desember menunjukkan posisi 0.2% sesuai ekspektasi. Pelaku pasar juga masih memiliki ekspektasi positif akan hasil laporan keuangan Q4 emiten yang masih akan dirilis lebih lanjut, seperti BoA, Goldman Sachs, dan Citigroup.
Bursa saham Eropa turut berakhir positif pada Selasa (14/1). Posisi top gainers diduduki oleh AEX-Index dengan gain 0.41% di 406.57, lalu diikuti DAX 0.32% di 9,540.51, dan CAC 40 dengan gain 0.26% di 4,274.20. Sentimen positif datang dari rilis data Industrial Production bulan Desember sebesar 1.8% diatas ekspektasi 1.6%. (detik.com)

Woori Korindo: IHSG Berpeluang Kembali Menguat

Jakarta -Di akhir sesi perdagangan Senin (13/1), IHSG mengalami kenaikan drastis sebesar 3.19% ke 4,390.771 dan memperlihatkan breakaway gap pada candlestick dimana IHSG berhasil menembus level resistence sebelumnya di 4,257 (R1) dan 4,327 (R2) dengan kenaikan signifikan volume transaksi sebanyak 5.71 miliar lembar saham yang diperdagangkan, dan posisi market cap naik di atas 4,300 triliun. Saham-saham index movers yang mendorong kenaikan IHSG antara lain: BBRI, BMRI, ASII, BBCA, dan UNVR.
Pada hari Rabu (15/1) IHSG diperkirakan akan bergerak dalam range trading support: S1: 4.314, S2: 4,230, dan resistance R1: 4,374, R2: 4,413. IHSG masih berpeluang untuk kembali menguat, namun kemungkinannya laju perolehan gain akan melambat, IHSG masih akan bergerak di seputar upper limit bollinger di 4,365. MFI menunjukkan potensi downreversal, dan Stochastic bergerak mendekati overbought. Berhati-hati dengan profit taking dan potensi sideways. Sentimen positif datang dari pasar global yang mencatat penutupan positif serta rilis positif data Retail Sales AS.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/1), mayoritas indeks saham AS kembali berhasil ditutup menguat setelah sentimen positif dari rilis data Core Retail Sales AS naik ke 0.7% melebihi ekspektasi 0.4% di December 2013. Dow Jones naik 0.71% ke 16,373.86, S&P naik 1.08% ke 1,838.88, dan NASDAQ melonjak 1.69% ke 4,183.02. Selain itu, data Retail Sales AS Desember menunjukkan posisi 0.2% sesuai ekspektasi. Pelaku pasar juga masih memiliki ekspektasi positif akan hasil laporan keuangan Q4 emiten yang masih akan dirilis lebih lanjut, seperti BoA, Goldman Sachs, dan Citigroup.
Bursa saham Eropa turut berakhir positif pada Selasa (14/1). Posisi top gainers diduduki oleh AEX-Index dengan gain 0.41% di 406.57, lalu diikuti DAX 0.32% di 9,540.51, dan CAC 40 dengan gain 0.26% di 4,274.20. Sentimen positif datang dari rilis data Industrial Production bulan Desember sebesar 1.8% diatas ekspektasi 1.6%. (detik.com)

IHSG masih mengeluarkan sinyal bullish pagi ini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terlihat bullish pagi ini (15/1). Pada pukul 09.11 WIB, indeks langsung melambung 1,5% menjadi 4.455,9.
Kenaikan indeks ditopang oleh 118 saham. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 37 saham dan 47 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi pagi ini melibatkan 675,332 juta saham dengan nilai transaksi Rp 930,217 miliar.
Sepuluh sektor kompak menguat. Adapun tiga sektor dengan kenaikan terbesar yakni: sektor industri lain-lain naik 3,53%, sektor keuangan naik 2,89%, dan sektor manufaktur naik 1,68%.
Saham-saham yang berada di posisi top gainers di antaranya: Prima Alloy Steel Tbk (PRAS) naik 10,17% menjadi Rp 195, Capitalinc Investment Tbk (MTFN) naik 10,14% menjadi Rp 152, dan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) naik 7,88% menjadi Rp 178.
Di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun 5,81% menjadi Rp 730, PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) turun 3,35% menjadi Rp 173, dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) turun 2,44% menjadi Rp 160. (kontan.co.id)

Jadi Tamu Pertama BEI 2014, Saham Bank Panin Syariah Stagnan Rp 100/Lembar

Jakarta -Saham PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) pada perdagangan perdananya dibuka stagnan di angka Rp 100 per saham. Level tersebut sama dengan harga pada saat penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 100 per saham.
Saham sektor perbankan tersebut sempat menyentuh level tertinggi di angka Rp 105 per saham dan terendahnya di angka Rp 100 per saham.
Saham ini diperdagangkan dengan frekuensi 106 kali dengan volume 35 ribu lot dan nilai transaksi Rp 1 miliar.
Anak usaha Bank Panin itu menawarkan saham sebanyak-banyaknya 4,75 miliar saham atau sekitar 48,72% dari modal disetor.
Perseron juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1 miliar Waran Seri I, yang mewakili 20% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum IPO dilaksanakan.‬
"Ini kebanggaan kami, karena sebagai perbankan syariah yang pertama go public, perjuangan yang panjang, muda-mudahan memberikan motivasi untuk kerja keras dan terbuka, amanah untuk kita semua," kata Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati saat pencatatan saham perdananya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, hari ini merupakan hari bersejarah bagi BEI karena hari ini mencatatkan dan memperdagangkan saham syariah.
"Bank Panin Syariah sebagai bank syariah pertama yang go public di Indonesia dan dilanjutkan tradisi panin bank sebagai pioneer yang mencatatkan saham di BEI. Ini merupakan emiten pertama yang listing di 2014," kata Ito.
Dana IPO ini 80% dana yang akan didapatkan akan digunakan sebagai modal kerja perseroan untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dalam rangka mendukung ekspansi pembiayaan.
Sementara itu, sebesar 20% akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan termasuk di dalamnya infrastruktur Perseroan.
Perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan atau yang biasa disebut dengan Employee Stock Allocation (ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sejumlah 500 juta saham atau 10% dari modal yang didapatkan. (detik.com)

Indo Premier Rekomendasikan 3 Saham Ini

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak pada kisaran 4.300-4.425 pada Rabu (16/1/2014).
Analis Riset PT.Indo Premier Securities, Muhammad Wafi memprediksi indeks akan melanjutkan penguatan pada hari ini.
"Indeks naik dengan gap up diikuti volume dan tutup diluar upperband. Stochastic mulai masuk ke area overbought sementara RSI dan MACD masih positif," katanya dalam riset Rabu (15/1/2014).
 
Adapun sejumlah saham yang patut untuk dicermati hari ini a.l:
 
ASII
Rekomendasi: Spec BUY
Harga bergerak pada fase minor sideways namun dengan major trend bullish. Stochastic positif di area overbought sementara RSI dan MACD masih positif.
Spec BUY jika berhasil bertahan diatas 7.000 dengan resist di 7.250 kemudian 7.500. Support di 6.850.
 
BBRI
Rekomendasi: Sell On Strength
Harga naik dengan gap up disertai volume dan tutup di luar area upperband. Stochastic berpotensi deathcross di area overbought sementara RSI dan MACD masih positif.
Resist di 8.500 kemudian 8.650 sementara support di 8.100.
 
BMRI
Rekomendasi: Sell On Strength
Harga masih rally pada jalur uptrend namun tutup diluar area upperband yang membuat rawan profit taking. Stochastic masih positif di area overbought.
Resist di 9.000 kemudian 9.250 sementara support di 8.400.

Naik 11 Poin, IHSG Tembus Lagi 4.400

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11 poin membuka perdagangan setelah kemarin libur. Indeks langsung menembus level 4.400.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.050 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.045 per dolar AS.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik 11,587 poin (0,26%) ke level 4.402,358. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 2,985 poin (0,40%) ke level 744,727.
Membuka perdagangan, Rabu (15/1/2014), IHSG melesat 46,008 poin (1,05%) ke level 4.436,779. Indeks LQ45 melonjak 10,724 poin (1,45%) ke level 752,466.
Seluruh lapisan saham jadi sasaran aksi jual, baik itu saham unggulan maupun lapis dua. Penguatan kali ini dipimpin oleh saham-saham bank kelas berat.
Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG menanjak 68,053 poin (1,55%) ke level 4.458,824. Sementara Indeks LQ45 melompat 15,989 poin (2,16%) ke level 757,485.
Awal pekan lalu IHSG meroket 135 poin berkat aksi borong saham yang dilakukan investor asing hampir Rp 2 triliun. Aksi beli marak terjadi sejak pembukaan perdagangan.
Semalam Wall Street berhasil rebound setelah awal pekan ini terkoreksi cukup dalam. Data retail Amerika Serikat (AS) di Desember menghapus kekhawatiran akan melambatnya ekonomi.
Bursa-bursa di Asia bergerak mixed cenderung menguat pagi hari ini. Bursa saham Jepang menguat paling tinggi sementara bursa China jadi satu-satunya yang melemah.
 
Berikut situasi di bursa-bursa Asia pagi hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 5,53 poin (0,27%) ke level 2.021,31.
  • Indeks Hang Seng naik 177,38 poin (0,78%) ke level 22.968,66.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 276,23 poin (1,79%) ke level 15.698,63.
  • Indeks Straits Times bertambah 13,96 poin (0,45%) ke level 3.137,71.
sumber: detik.com

First Asia: IHSG Bergerak di Teritori Positif

Jakarta -IHSG awal pekan ini melonjak signifikan hingga 135,8 poin (3,19%) ditutup mendekati level 4400 di 4390,771. Penguatan ini ditopang aksi beli massif sejumlah saham sektoral terutama oleh fund asing. Ini tercermin dari pembelian bersih asing mencapai Rp.1,93 triliun. Masuknya dana asing turut berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS hingga di Rp.12047 dari posisi hari sebelumnya di Rp.12197 (kurs BI). Aksi beli massif menunjukkan adanya fenomena 'January effect' di pasar saham Indonesia dengan ditopang harga saham sektoral yang relatif sudah murah.
Asing terlihat kembali memburu saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate setelah BI menahan BI Rate di 7,5%. Sebelumnya indikator makro ekonomi juga cenderung membaik seperti cadangan devisa yang meningkat USD2,4 miliar mencapai USD 99,4 miliar akhir 2013 lalu. BI juga memberikan sinyal rasio defisit transaksi berjalan kuartal IV 2013 terhadap PDB akan turun hingga di bawah 3% dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,8%. Kebijakan pemerintah yang membolehkan ekspor konsentrat mineral turut menopang sentimen positif pasar.
Sementara pergerakan bursa global dan Asia dua hari terakhir bervariasi dimana bursa Asia kemarin terkoreksi. Sedangkan Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah awal pekan terkoreksi tajam. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,71% dan 1,08% ditutup di 16373,86 dan 1838,88. Penguatan Wall Street tadi malam dipicu data penjualan ritel AS Desember 2013 yang tumbuh di atas ekspektasi yakni 0,7% dibandingkan November yang hanya tumbuh 0,2%.
Faktor global yang kondusif dan peluang penguatan rupiah atas dolar AS diperkirakan akan membuat IHSG kembali bergerak di teritori positif. IHSG akan menguji resisten di 4485 dan support di 4315. (detik.com)

Sucorinvest: IHSG Bakal Menguat

Jakarta -Kemarin IHSG menguat tajam dekati angka 4.400 dan ditutup plus 136 poin pada 4391 dipimpin oleh saham semua sektor kecuali perkebunan di tengah-tengah penguatan index bursa global, spekulasi FED tidak akan agresif melakukan tappering setelah US nonfarm payrolss jauh di bawah konsensus dan penguatan IDR/USD.
Investor asing kemarin sebagai net buyer sebesar Rp1934 miliar. Hari ini secara teknikal kami perkirakan IHSG menguat pada kisaran 4360–4408 dengan pertimbangan: 4 indikator teknikal bergerak naik, kemarin dibuka gap atas, membreakout dengan kuat TP4327 pada pola V Shape, indikator st moving average: consolidation / bullish, weely macd: gx (dari neutral) dan kenaikan index kemarin diikuti dengan peningkatan volume. Kemarin index bursa Eropa ditutup menguat, dipimpin oleh saham sektor farmasi setelah penjualan eceran di AS lebih baik dari konsensus. Kemarin bursa Wall Street ditutup rebound (setelah sehari sebelumnya turun) setelah penjualan eceran secara mengejutkan tumbuh positif. Pagi ini bursa Asia dibuka menguat saat Yen melemah dan penjualan eceran secara tak terduga tumbuh positif.

OSO Securities: Indeks Berpotensi Menguat Jangka Pendek

Jakarta -Awal pekan ini (13/01) IHSG kembali mengalami penguatan. IHSG ditutup naik tajam di level 4,390.77 sebesar 3.19% atau 135.80 poin. Sentimen tetap dipertahankannya BI rate masih menjadi pendorong kenaikan IHSG serta dari AS turunnya data unemployment dan Nonfarm payrolss yang di bawah konsensus di respon positif oleh para pelaku pasar. Semua sektor mengalami penguatan signifikan, hanya sektor agrikulture yang berada di zona merah dengan pelemahan sebesar 0.01%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1,93 triliun.
Sementara itu, Indeks bursa AS pada berdagangan kemarin berhasil menguat, di mana Indeks Dow Jones naik 0.71% ke 16,373.86, Indeks S&P naik 1,08% menjadi 1,838.88 dan indeks Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 1,69% ke level 4,183.02. Positifnya sejumlah data ekonomi AS seperti: NFIB Business Optimism Index yang naik di atas konsensus sebesar 93.9 dari sebelumnya 92.5 serta data penjualan ritel bulan Desember yang tumbuh 0.2% dibandingkan bulan lalu 0.4% tetapi masih di atas konsensus sebesar 0.1% di respon positif oleh investor sehingga mendorong indeks AS mengalami penguatan yang signifikan.
Hari ini kami perkirakan IHSG masih berpotensi kembali menguat dalam jangka pendek. Sementara itu, bursa Asia juga dibuka rata-rata menguat. Secara teknikal, IHSG membentuk menyerupai white marubozu, indikator MACD bergerak ke atas dengan histogram positif memanjang, indikator stochastic bergerak ke atas di area netral. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4.256 dan resistance di level 4.450. Namun waspada terhadap profit taking karena IHSG membentuk gap di level 4270-4290. (detik.com)

KDB Daewoo Daily

Jakarta -Pada perdagangan Selasa (14/1) Indeks Dow Jones ditutup naik 115,92 poin (+0,71%) ke 16.373,86 di tengah rilisnya data penjualan ritel AS yang optimis untuk bulan Desember lalu.
Minyak light sweet diperdagangkan di level US$93 per barel di New York di tengah turunnya persediaan minyak mentah AS dan naiknya penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.
IHSG Senin lalu (13/1) ditutup naik 135,80 poin (+3,19%) ke 4.390,77 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp1,937 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli a.l. BBRI, BMRI, SMGR, TLKM, dan BBCA.
Mata uang Rupiah terapresiasi 12.050 per Dollar AS.
Secara teknikal, kenaikan IHSG berhasil mematahkan resistance trendline disertai dengan gap dan volume yang meningkat, ini memberikan sinyal positif, stochastic uptrend, MACD juga masih berada di area uptrend dan menanjak.
Pada perdagangan hari ini (15/1), kami melihat peluang perdagangan naik dengan kecenderungan mixed dan rekomendasi kami adalah Trading Buy dan IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.287-4.427 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BSDE, INTP dan WIKA. (detik.com)

Semesta Indovest: IHSG Bergerak Mixed

Jakarta -Bursa AS ditutup menguat dengan indeks Dow Jones naik 115,92 poin atau 0,71%, S&P 500 naik 1,08%, dan Nasdaq naik 1,69%. Penguatan indeks ditopang oleh naiknya data penjualan ritel pada Desember memberikan harapan semakin baiknya perekonomian di tahun 2014. Kenaikan juga ditopang oleh baiknya laporan kinerja beberapa perusahaan seperti JP Morgan, Google, dan Tesla Motors.
Bursa eropa ditutup positif terimbas naiknya data penjualan ritel AS di Desember. Indeks FTSE naik 0,14%, CAC naik 0,26%, DAX naik 0,32%.
Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak mixed akibat kenaikan besar yang terjadi pada Senin dapat memicu aksi profit taking. Investor dapat melakukan selective trading pada saham-saham yang belum terlalu overbought seperti ADRo, BEST, BKSL, MPPA, BUMI.
 
Indonesia News Highlight
• BBCA Beli Saham PT Central Finance Rp70,11 M
• Garuda Miliki Sisa Dana IPO Rp171,28 M
• Dana Right Issue BNI Sisa Rp192 M
• ANJT Operasikan PLT Biodisel di Belitung
 
Trading Counter – Technical Analysis
• ADRO - Trading Buy (S1= 934, R1= 965)
• BEST – Trading Buy (S1= 401, R1= 451)
• BKSL – Trading Buy (S1= 154, R1= 165)
• MPPA – Trading Buy (S1= 1.760, R1= 1.810)
• BUMI – Trading Buy (S1= 315, R1= 328)
 
sumber: detik.com

Trust Securities: IHSG Rawan Profit Taking

Jakarta -Di tengah anggapan adanya aturan fraksi dapat menghambat laju IHSG, ternyata IHSG mampu naik signifikan. Adanya imbas pergerakan bursa saham Asia yang cukup positif setelah merespon penguatan laju bursa saham AS pasca dirilisnya pertumbuhan nonfarm payrolls yang rendah membuat IHSG kembali mendapatkan angin segar untuk melanjutkan kenaikannya. Bahkan terus positifnya laju nilai tukar Rupiah serta besarnya aksi beli asing turut memberikan tambahan amunisi kepada IHSG untuk melesat. Investor pun kembali memburu saham-saham big caps, terutama three musketeer perbankan a.l BBRI, BMRI, dan BBCA dan saham-saham lainnya a.l BBNI, SMGR, dan INTP. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4393,32 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4292,33 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4390,77. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (15/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4269-4300 dan resistance 4395-4405. Berpola menyerupai white marubozu lewati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali uptrend. IHSG bergerak di atas target resisten (4264-4288). Meski laju IHSG hampir mendekati level overbought dan penguatan tersebut kemungkinan juga membuka tren kenaikan dalam jangka pendek-menengah namun, tidak sengaja juga meninggalkan gap 4270-4292 sehingga rawan dimanfaatkan untuk profit taking jika sentimen yang ada, terutama dari laju bursa saham global kurang mendukung. (detik.com)

Kiwoom Securities: Mengautnya Rupiah Beri Sentimen Positif

Jakarta -Positifnya Dow Jones dan menguatnya Rupiah dapat mempertahankan sentimen positif. IHSG bergerak cukup positif didukung oleh tingginya minat beli asing pada hari Senin yang diharapkan dapat mendorong tren penguatan untuk mencoba diagonal resistance kuatnya. Sehingga, kami memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan tren yang positif pada hari ini.
 
AKKU – Rencana ekspansi
PT Alam Karya Unggul (AKKU) tengah mengkaji rencana akuisisi tambang serta membangun smelter, diluar usaha inti berupa bisnis penyewaan alat berat. Pada 10 Juni 2013 lalu AKKU mengubah bisnis inti dari produsen kemasan botol plastik menjadi pertambangan seiring dengan akuisisi PT Borneo Mining Kontraktor (BMK) senilai Rp 15.5 Miliar. BMK bergerak pada bidang usaha pembangunan, perdagangan, jasa sewa menyewa, serta perawatan alat berat yang berlokasi di Samarinda (Kalimantan Timur). BEI masih melakukan suspensi perdagangan sejak 8 April lalu. AKKU berencana menambah modal melalui penerbitan rights issue yang telah mendapat persetujuan RUPSLB 22 Oktober 2013.
 
BBCA – Akuisisi 45% saham CSF
PT Bank Central Asia (BBCA) mengakuisisi sebanyak 45% saham PT Central Santosa Finance (CSF), perusahaan multifinance yang bergerak dalam pembiayaan sepeda motor senilai RP 70.11 Miliar dan Sekarang BBCA memiliki 70% saham CSF dikarenakan 25% saham CSF telah dimiliki BBCA melalui PT BCA Finance. BBCA melakukan pembelian sebanyak 20,000 lembar saham (20% saham) yang dimiliki Multikem Suplindo dan 25,000 lembar saham (25% saham) dimiliki Sinar Mitra Sepadan Finance.
 
BFIN – Rencana emisi obligasi
PT BFI Finance (BFIN) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai total Rp 2.5 Triliun, namun untuk tahap awal akan diluncurkanobligasi senilai Rp 1.5 Triliun. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk mendukung rencana ekspansi. Fitch memberi peringkat utang idA+ terhadap rencana emisi obligasi BFIN.
 
SMMA – Jual saham Jobstreet Indonesia
PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) melepas 40% saham PT Jobstreet Indonesia (JSI) kepada Jobstreet Singapore, anak usaha Jobstreet Corporation Bhd (JCB). Jobstreet adalah perusahaan yang mengelola situs lowongan kerja terbesar di Asia Tenggara. Jobstreet Singapore sebelumnya memiliki 60% JSI dengan membeli 40% saham dari SMMA, kini Jobstreet menguasai 100% saham JSI dengan nilai transaksi pembelian 40% saham JSI sebesar 13.74 juta ringgit malaysia atau sekitar Rp 50.7 Miliar. Dalam transaksi akuisisi tersebut tidak akan dibayar tunai, Jobstreet Singapore menawarkan enam juta saham baru (0.94% saham) induk usaha (JCB) kepada SMMA. (detik.com)

Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Bergerak pada 4290-4420

Jakarta -IHSG pada perdagangan Senin 13 Januari 2014 ditutup menguat 3,19% pada level 4390. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah properti. Sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp1,933 triliun. Setelah ditutup melemah pada perdagangan hari Senin, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa. Penguatan ini antara lain didorong oleh data penjualan ritel yang melebihi estimasi serta adanya aksi korporasimerger perusahaan, yang menimbulkan optimisme akan perekonomian. Data penjualan ritel bulan Desember meningkat 0,2%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,1%. Pasar juga merasa optimis akan earning season Q4 ini dimana diperkirakan rata-rata laba emiten akan naik 4,9% dan penjualan tumbuh 1,8%. Pasar mencermati data ekonomi menjelang pertemuan The Fed pada 28-29 Januari mendatang. Beberapa pejabat The Fed berpidato menyatakan dukungannya untuk mengurangi stimulus The Fed lebih lanjut. Sementara itu diperkirakan indeks bursa Asia berpotensi menguat yang dipicu oleh kenaikan data ekonomi AS dan menguatnya indeks di bursa Wall Street. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4290 — 4420. Rekomendasi: BBCA, SMGR, TLKM, SMCB, BBNI, PGAS, INTP, KLBF. (detik.com)

Harga Emas Antam Turun Goceng jadi Rp 530.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hari ini turun Rp 5.000/gram setelah pekan lalu naik dengan kisaran yang sama. Harga buyback-nya turun lebih dalam, hingga Rp 10.000/gram
Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Rabu (15/1/2014), emas batangan Logam Mulia pecahan 1 gram turun dari Rp 535.000/gram di awal pekan menjadi hanya Rp 530.000/gram hari ini.
Sementara harga jual kembali atau buyback juga turun dari 479.000/gram menjadi hanya Rp 469.000/gram.
 
Berikut daftar harga emas Antam hari ini :
  • 1 Gram : Rp 530.000
  • 5 Gram : Rp 2.505.000
  • 10 Gram : Rp 4.960.000
  • 50 Gram : Rp 24.600.000
  • 500 Gram : Rp 245.300.000
"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Tbk Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja," terang Antam dalam situs resminya. (detik.com)

Harganya Terus Jatuh, Emas Tak Lagi Jadi Safe Haven

Jakarta - Harga emas dunia di pasar spot kembali jatuh. Logam mulia saat ini bukan lagi menjadi safe haven atau investasi yang merupakan sebuah perlindungan atau tempat pelarian yang aman.
Mengutip Reuters, Rabu (15/1/2014) emas di pasar spot internasional bergerak di US$ 1.243 per ounce atau turun 0,1% lagi setelah sempat anjlok 0,7% di hari sebelumnya yang berada di US$ 1.255 per ounce.
Anjloknya harga emas ini bertolak belakang dengan dolar AS. Penguatan dolar AS terjadi akibat data penjualan ritel AS naik di Desember 2013. Hal ini memicu fundamental positif di tahun 2014.
Dalam setahun terakhir, emas dianggap safe haven. Hal ini disebabkan posisi emas sebagai logam mulia yang diminati dunia, dan pasokannya langka serta berharga secara intrinsik. Namun, di tahun 2014 ini banyak analis menyebut dolar yang kembali sebagai safe haven.
Sementara nilai tukar dolar terhadap mata uang di Asia rata-rata menguat. Antara lain, dolar menguat terhadap SGD (Singapura Dolar) 0,07%, kemudian terhadap KRW (Korea Won) 0,25%, PHP (Phillipine Peso) di 0,36%, dan THB (Thailand Bath) di 0,15%. (detik.com)

IHSG Bisa Lanjut Menguat

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan lalu meroket 135 poin berkat aksi borong saham yang dilakukan investor asing hampir Rp 2 triliun. Aksi beli marak terjadi sejak pembukaan perdagangan.
Menutup perdagangan awal pekan, Senin (13/1/2013), IHSG meroket 135,800 poin (3,19%) ke level 4.390,771. Sementara Indeks LQ45 terbang 30,312 poin (4,26%) ke level 741,742.
Semalam Wall Street berhasil rebound setelah awal pekan ini terkoreksi cukup dalam. Data retail Amerika Serikat (AS) di Desember menghapus kekhawatiran akan melambatnya ekonomi.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 115,92 poin (0,71%) ke level 16.373,86, Indeks S&P 500 melonjak 19,68 poin (1,08%) ke level 1.838,88, dan Indeks Komposit Nasdaq melompat 69,712 poin (1,69%) ke level 4.183,016.
Hari ini IHSG diperkirakan bisa melanjutkan penguatan jika melihat sentimen yang beredar rata-rata positif. Namun tetap waspada akan aksi ambil untung karena posisi indeks sudah cukup tinggi.
 
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 244,79 poin (1,59%) ke level 15.667,19. 
  • Indeks KOSPI menguat 8,42 poin (0,43%) ke level 1.954,49. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Waterfront Securities
IHSG pada perdagangan Senin 13 Januari 2014 ditutup menguat 3,19% pada level 4390. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar adalah properti. Sedangkan sektor perkebunan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Investor asing net buy Rp1,933 triliun. Setelah ditutup melemah pada perdagangan hari Senin, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa. Penguatan ini antara lain didorong oleh data penjualan ritel yang melebihi estimasi serta adanya aksi korporasimerger perusahaan, yang menimbulkan optimisme akan perekonomian. Data penjualan ritel bulan Desember meningkat 0,2%, lebih baik dari estimasi yang sebesar 0,1%. Pasar juga merasa optimis akan earning season Q4 ini dimana diperkirakan rata-rata laba emiten akan naik 4,9% dan penjualan tumbuh 1,8%. Pasar mencermati data ekonomi menjelang pertemuan The Fed pada 28-29 Januari mendatang. Beberapa pejabat The Fed berpidato menyatakan dukungannya untuk mengurangi stimulus The Fed lebih lanjut. Sementara itu diperkirakan indeks bursa Asia berpotensi menguat yang dipicu oleh kenaikan data ekonomi AS dan menguatnya indeks di bursa Wall Street. Indeks Harga Saham Gabungan hari ini diperkirakan bergerak cenderung mixed to low. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran level 4290 — 4420. Rekomendasi: BBCA, SMGR, TLKM, SMCB, BBNI, PGAS, INTP, KLBF
 
Trust Securities
Di tengah anggapan adanya aturan fraksi dapat menghambat laju IHSG, ternyata IHSG mampu naik signifikan. Adanya imbas pergerakan bursa saham Asia yang cukup positif setelah merespon penguatan laju bursa saham AS pasca dirilisnya pertumbuhan nonfarm payrolls yang rendah membuat IHSG kembali mendapatkan angin segar untuk melanjutkan kenaikannya. Bahkan terus positifnya laju nilai tukar Rupiah serta besarnya aksi beli asing turut memberikan tambahan amunisi kepada IHSG untuk melesat. Investor pun kembali memburu saham-saham big caps, terutama three musketeer perbankan a.l BBRI, BMRI, dan BBCA dan saham-saham lainnya a.l BBNI, SMGR, dan INTP. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4393,32 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4292,33 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4390,77. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Rabu (15/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4269-4300 dan resistance 4395-4405. Berpola menyerupai white marubozu lewati upper bollinger bands (UBB). MACD uptrend dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic kembali uptrend. IHSG bergerak di atas target resisten (4264-4288). Meski laju IHSG hampir mendekati level overbought dan penguatan tersebut kemungkinan juga membuka tren kenaikan dalam jangka pendek-menengah namun, tidak sengaja juga meninggalkan gap 4270-4292 sehingga rawan dimanfaatkan untuk profit taking jika sentimen yang ada, terutama dari laju bursa saham global kurang mendukung. (detik.com)

Wall Street Rebound Berkat Data Retail AS

New York -Pasar saham Wall Street berhasil rebound setelah awal pekan ini terkoreksi cukup dalam. Data retail Amerika Serikat (AS) di Desember menghapus kekhawatiran akan melambatnya ekonomi.
Saham Google melompat 2,4% ke level US$ 1.149,40, memberi dorongan kepada Nasdaq, setelah perusahaan mengumumkan akuisisi Nest Labs Inc. Transaksi senilai US$ 3,2 miliar itu akan memberikan berbagai produk desain terbaru.
Data retail AS naik 0,7% di Desember dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya naik 0,3%. Naiknya data retail ini diperkirakan bisa mendorong ekonomi triwulan IV cukup tinggi.
Selain retail, data penjualan otomotif juga naik 0,6% di Desember. Pekan lalu data tenaga kerja baru yang hanya naik tipis sudah menjadi sentimen negatif bagi investor.
"Data penjualan retail di Desember sepertinya menenangkan investor. Angka-angkanya menunjukkan ekonomi tumbuh dalam kecepatan yang baik," kata Paul Mendelsohn, kepala strategi investasi dari Windham Financial Services di Charlotte, Vermont, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/1/2014).
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 115,92 poin (0,71%) ke level 16.373,86, Indeks S&P 500 melonjak 19,68 poin (1,08%) ke level 1.838,88, dan Indeks Komposit Nasdaq melompat 69,712 poin (1,69%) ke level 4.183,016. (detik.com)

Penjualan Ritel AS Melejit, Isyaratkan Pertumbuhan 2014 Lebih Baik

Bisnis.com, JAKARTA— Angka penjualan ritel AS meningkat selama Desember sehingga indeks belanja negara tersebut mengalami lonjakan besar, dan memunculkan isyarat akan terjadi pertumbuhan yang lebih baik pada 2014.
Departemen Perdagangan kemarin menyatakan bahwa penjualan ritel meningkat 0,2% bulan lalu, meski sektor otomotif mengalami penurunan tertinggi dalam kurun lebih dari satu tahun. Namun demikian penjualan selama November direvisi menjadi 0,4 dari 0,7%. Di luar sektor otomotif penjualan naik 0,7% selama Desember atau peningkatan tertinggi dalam 10 bulan.
"Lonjakan penjualan selama Desember menunjukkan momentum tersebut akan terus berlanjut hingga triwulan pertama tahun baru. Tahun 2014 diperkirakan akan menjadi lebih baik dari kondisi saat ini," ujar Chris Rupkey, chief economist pada Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (15/1/2014).
Para ekonom memperkirakan angka penjualan ritel naik hanya 0,1% bulan lalu. Secara keseluruhan pada 2013, penjualan naik 4,2%.
Penjualan di luar sektor otomotif, bensin, bahan bangunan dan jasa, naik 0,7% setelah meningkat 0,2% pada November. Sedangkan para ekonom memperkirakan kenaikan hanya 0,3%.

Data Ekonomi AS Membaik Tekan Harga Emas Comex (15/1)

Bisnis.com, CHICAGO - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data ekonomi Amerika Serikat positif.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$5,7 atau 0,46% menjadi menetap di us$1.245,4 per ounce.
Departemen Perdagangan AS pada Selasa melaporkan bahwa penjualan ritel AS naik 0,2% pada Desember dan persediaan pada bisnis AS naik 0,4% pada November.
Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa mengatakan bahwa harga barang-barang impor ke AS tidak berubah pada Desember dan turun 1,3% untuk setahun penuh.
Sementara itu, kenaikan kecil pada acuan ekuitas utama AS terus memperlemah emas.
Komentar dari para pejabat Federal Reserve juga negatif untuk emas. Presiden Federal Reserve Bank Philadelphia Charles Plosser pada Selasa mengatakan bank sentral akan mengakhiri program pembelian obligasi kontroversialnya lebih cepat daripada akhir 2014 dan Presiden Fed Dallas Richard Fisher mengatakan ia ingin pengurangan US$20 miliar bukannya US$10 miliar per bulan.
Deutsche Bank pada Selasa menurunkan proyeksi harga rata-rata 2014 untuk emas menjadi 1.141 dolar AS per ounce, turun 14,7 persen dari perkiraan sebelumnya.
Sebelum ini, emas telah naik selama tiga sesi berturut-turut didorong pembelian dari China dalam rangka Tahun Baru Imlek dan meningkatnya permintaan untuk koin emas AS.ar AS per ounce.

Fed Pertimbangkan Pengetatan Bisnis Komoditas Perbankan

Bisnis.com, JAKARTA— Bank sentral Amerika Serikat tengah mempertimbangkan untuk melakukan pengetatan atas praktik perdagangan komoditas fisik dan pergudangan oleh perbankan pada saat Kongres mewaspadai potensi konflik kepentingan dan manipulasi di pasar tersebut.
Bank sentral AS dihadapkan pada 24 persoalan, termasuk risiko kepemilikan bank dan perdagangan komoditas seperti minyak, gas dan aluminium oleh bank. Selain itu ada persoalan bagaimana mendepositokan komoditas, dan kemungkinan keuntungan menerapkan standar modal tambahan.
"Terdapat peningkatan cukup besar sejak 2008 dalam hal jumlah dan tipe aktivitas komoditas yang dilakukan oleh perusahaan yang kami awasi," ujar Michael Gibson, direktur pengawasan perbankan bank sentral AS sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (15/1/2014).
Selain itu, ujarnya, berbagai kejadian fatal yang mencakup komoditas fisik memicu kekhawatiran terkait kemampuan perusahaan untuk mengurangi efek dan potensi risiko yang luar biasa.
Bank sentral AS menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan apakah pengetatan lanjutan diperlukan untuk menjamin aktivitas komoditas fisik oleh bank bisa dilakukan secara aman dengan cara yang tepat. Bank sentral juga menyatakan akan mempertimbangkan apakah aturan tambahan diperlukan setelah penyampaian pendapat publik berakhir di Kongres pada 15 Maret.
Dalam catatannya bank sentral merujuk pada sejumlah insiden dan bencana alam, termasuk kasus ledakan di lokasi tambang Deepwater Horizon pada 2010 yang merugikan BP Plc lebih dari US$42 miliar hingga akhir 2012.

Garuda Beli dan Sewa Pesawat Habiskan Rp1,99 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah mengabiskan seluruh dana hasil penerbitan obligasi berkelanjutan I sebesar Rp1,99 triliun.
Emiten maskapai penerbangan plat merah ini menggunakan dana obligasi untuk membeli dan sewa pesawat. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2014).
Adapun rinciannya sebesar Rp1,59 triliun untuk pembayarakan down payment (DP) pembelian pesawat. Sedangkan sisanya sebesar Rp398,82 miliar untuk pembayaran sewa pesawat.
Tercatat sepanjang tahun lalu, perseroan mendatangkan 24 pesawat baru yang terdiri dari tiga Airbus A330, 10 Boeing 737-800NG, tujuh Bombardier CrJ1000 NextGen, dan empat boing 777-300ER.

Bursa AS Naik Seiring Data Penjualan Ritel

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menglami reli pada Rabu (15/1/2014) dini hari tadi. Kelanjutan penguatan tersebut sebagai reli terbaik untuk tahun ini.
Investor menyambut positif data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan. Hal ini mendorong saham Google Inc dan Aple Inc mengalami penguatan. Indeks juga merespon positif hasil pendapatan JP Morgan Chase & Co dn Wells Fargo & Co.
Indeks S&P menguat 1,1% ke 1.838,88 dengan kenaikan tertinggi sektor teknologi. Indeks Dow Jones nik 0,7% menjadi 16.373,86. Untuk indek Nasdaq meraih kenaikan 1,7% ke 4.183,02. Demikian mengutip marketwatch.com.
Data penjulan ritel bulan Desember naik di atas perkiran sebelumnya. Hal ini menggairahkan pasar sehingga menambah posisi di pasar.
Orang AS lebih bnyk membeli banyak pakaian dan makanan selama liburan akhir tahun. Mereka belanja di toko dan peritel online. Pemilik usaha optimistis di bulan Desember dengan naik 1,4 poin menjadi 93,9.

Respons The Fed, Rupiah Mendatar

INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (15/1/2014) diprediksi mendatar. Pasar merespons para petinggi The Fed.
Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah memang berpeluang coba menguat terlebih dahulu untuk menguji level 12.000-nya per dolar AS Rabu ini. Akan tetapi, kata dia, untuk menguat lebih jauh agak sulit.
Sebab, jika pidato dua petinggi The Fed kemarin masih mendukung kebijakan tapering, akan memberikan dampak negatif bagi rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung sideways dalam kisaran 12.000 hingga 12.100 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.
Lebih jauh Firman menegaskan, Rabu ini kemungkinan rupiah hanya sideways setelah dua hari terakhir cukup menguat. Ekspektasi penundaan tapering The Fed mungkin akan di-adjust atau didiskon oleh pasar seiring berlanjutnya publikasi data ekonomi AS dan juga serangkaian pidato dari para petinggi The Fed.
Selasa (14/1/2014), lanjut dia, memang pasar sudah mendapatkan data penjualan ritel AS yang sudah diprediksi masih negatif. "Angkanya sudah diprediksi melambat dari 0,7% menjadi 0,2%," ujarnya.
Hanya saja, pada Rabu (15/1/2014) dinihari tadi, pasar sudah mendapatkan komentar dari Gubernur Federal Reserve Bank of Philadelphia Charles I Plosser dan Gubernur Federal Reserve of Dallas Richard W Fisher.
"Dua petinggi The Fed itu sudah diprediksi menegaskan keinginan mereka berdua untuk tetap melanjutkan kebijakan tapering Fed-nya meskipun data tenaga kerja AS akahir pekan lalu cukup mengecewakan," timpal dia.
Lalu, pada Kamis (16/1/2014) besok, Gubernur The Fed Ben Bernanke akan menyampaikan pidatonya. "Apalagi, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tinggal sebentar lagi, pada 28-29 Januari 2014," ungkap Firman.
Karena itu, perlu publikasi data AS yang lebih buruk dan pidato petinggi The Fed yang lebih dovish (pro moneter longgar) untuk menjaga sentimen pelemahan dolar AS. "Padahal, data eknomi AS cukup mixed dan sebagian petinggi The Fed kemungkinan masih menginginkan tapering sehingga sentimen pelemahan dolar AS sulit terjaga," tuturnya.
Dia menegaskan, data ekonomi AS yang dirilis hingga akhir pekan lalu cukup variatif. Jadi, data Non Farm Payrolls memang buruk sekali.
Dianggap, kata dia, buruknya musim dingin di AS membuat perusahaan di negara adidaya itu enggan merekrut ataupun memicu tertundanya pencatatan data perekrutan data tenaga kerja. "Mungkin, ada harapan bahwa buruknya data tersebut bisa direvisi naik pada publikasi Non Farm Payrolls mendatang sehingga sentimennya tetap memperkuat dolar AS dan jadi tekanan negatif bagi rupiah," imbuhnya.
Asal tahu saja, kurs rupiah terhadap dolar AS  di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (13/1/2014) ditutup menguat 115 poin (0,94%) ke posisi 12.040/12.060.

JSMR Simpan Sisa Dana IPO Rp1,42 T

INILAH.COM, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) hingga akhir Desember 2013 masih memiliki dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offring/IPO) sebesar Rp1,42 triliun.
Tercatat JSMR meraih dana hasil IPO secara total senilai Rp3,36 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1/2014).
JSMR secara total baru menyerap dana tersebut sebesar Rp1,94 triliun atau 57,73%. Dengan rincian, 92,26% atau Rp1,79 triliun untuk ekspansi perseroan dan Rp150 miliar untuk refinancing utang.
Pada penutupan perdagangan Senin (13/1/2014) saham JSMR ditutup menguat 155 poin atau 3,23% menjadi di level Rp4.950 per saham.

Soal Kabar Merger dengan Pertagas, Ini Tanggapan PGN

Jakarta -PT Perusahaan Gas Negara Tbk angkat suara terkait beredarnya informasi yang menyebutkan PT Pertamina (Persero) akan merger dengan PGN melalui PT Pertagas. Selama ini, emiten berkode PGAS ini hanya mendengar informasi dari media massa.
"Cuma dengar begitu saja bahwa ada wacana untuk mengakuisisi PGN. Itu saja yang kita dengar," kata Kepala Departemen Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil kepada detikFinance Senin malam (14/1/2014).
Meski rumor sangat santer terdengar di media, PGN selaku perusahaan pelat merah yang telah go public tetap mengikuti keputusan pemegang saham mayoritas. Termasuk di antaranya rencana akuisisi oleh Pertamina.
"Gini domain itu pemegang saham silakan. Pemegang saham bersepakat untuk diapain. Mau gimana? Itu terserah pemegang saham," jelasnya.
Ridha membenarkan telah ada pembicaraan antara pemegang saham dalam hal ini Kementerian BUMN dan direksi PGN terkait rencana besar PGN. Namun Ridha enggan menjelaskan isi pembicaraan, apakah terkait dengan rencana PGN mengakuisisi anak usaha Pertamina yakni PT Pertagas atau sebaliknya yaitu rencana Pertamina mengakuisisi PGN melalui Pertagas.
"Memang sudah ada pembicaraan akhir tahun kemarin tapi saya nggak boleh untuk menjelaskannya," jelasnya.
Terkait kabar yang menyebutkan restu pemerintah terhadap Pertamina untuk mengakuisisi PGN. Diakui Ridha, informasi tersebut telah berdampak kepada harga saham PGN kemarin.
Ridha meminta kepada pemegang saham agar lebih berhati-hati saat menjelaskan hasil keputusan yang akan diambil terkait rencana akuisisi.
"Kita minta agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Ini akan berpengaruh kepada kinerja perusahaan yang Tbk. Ini hanya isu tapi sudah terasa langsung ke pemegang saham minoritas dan mayoritas (negara). Ujung-ujungnya negara yang dirugikan," katanya. (detik.com)