Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas pada hari ini (15/1/2014) mendapat tekanan turun dari rilis data penjualan ritel AS dan pidato 2 pejabat Federal Reserve (the Fed). Kedua hal tersebut membuka prospek tapering lanjutan pada tahun ini.
Emas spot di Commodity Exchange, New York tercatat turun 0,38% menjadi US$1.240,45 per troy ounce (Rp481.654,91 per gram) siang ini, Rabu (15/1/2014) pada pukul 13.24 WIB.
Adapun, harga kontrak emas untuk pengiriman Februari turun 0,46% ke level US$1.239,70 per troy ounce (Rp481.363,73 per gram).
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan emas terus tertekan turun sejak kemarin malam hingga kini.
"Bagusnya data penjualan ritel AS dan pernyataan hawkish dua anggota FOMC Bank Sentral AS pemegang hak suara 2014 Charles Plosser dan Richard Fisher, memberikan tekanan turun," katanya dalam laporan analisis harga harian emas.
Semalam harga emas menembus level support penting pada US$1.248 per troy ounce dan kini berada pada kisaran US$1.239.
Ariston menilai tekanan turun bisa berlanjut jika level support US$1.236 tertembus potensi target berikutnya adalah ke area US$1.228 per troy ounce.
Sementara itu, jika harga menguat dan menembus level resisten US$1.246 per troy ounce emas berpotensi ke area US$1.250-US$1.256.
Dia menambahkan malam ini data yang bisa menjadi penggerak pasar adalah dapa indeks harga produsen (PPI) AS dan indeks aktivitas manufaktur di wilayah New York.