Jakarta -Dalam 5 tahun kedepan, atau setidaknya tahun 2020 pemerintah menargetkan kondisi jalan 100% mulus dan elektrifikasi se-Indonesia mencapai 100%. Namun untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun.
"Pemerintah punya target apa yang sering disebut MP3EI atau rencana pembangunan jangka panjang, dimana pada 2020 pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sebesar US$ 10.000, kondisi jalan 100% mantab, kecepatan di jalan raya 60 kilometer per jam, listrik 100% se-Indonesia," kata Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Kementerian PPN/Bappenas, Bastary Pandji Indra di acara Penjajalan Minat Pasar Pembangunan Jalan Tol di Indonesia, di Hotel Grand Mahakam, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2013).
Bastary mengungkapkan untuk mencapai target-target tersebut diperlukan dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun dalam 5 tahun ke depan.
"Tapi diperlukan dana untuk infrastruktur mencapai Rp 7.200 triliun. Jumlah ini sangat besar, namun diperkirakan yang mampu didanai dari kas pemerintah hanya sebesar Rp 2.000 triliun, sisa Rp 5.000 triliunnya dari mana? Itu didapat dari swasta, bagaimana proyek-proyek infrastruktur dapat menggandeng pihak sewasta melalui kerjasama pemerintah dan swasta," ucapnya.
Namun berkaca dalam 5 tahun terakhir, diakui banyak kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur tidak terlalu signifikan.
"Kurang dari 10% peran swasta dalam pembangunan infrastrukur yakni sekitar Rp 70 triliun dalam 5 tahun terakhir. Bahkan banyak proyek kerjasama swasta dan pemerintah ini tidak visible, salah satu contohnya proyek-proyek jalan tol di Sumatera," ungkap Bastary.
"Makanya banyak pihak yang menilai target ini terlalu ambisius ketika melihat realisasi gambaran pembangunan infrastruktur hingga tahun ini yang kita kedodoran, namun hal tersebut akan diperbaiki, dan kami yakin itu bisa tercapai," tutupnya. (detik.com)