INILAH.COM, Jakarta Membesarnya peluang tapering Fed membayangi laju IHSG. Indeks pun pada perdagangan Kamis (12/12/2013) diprediksi volatil cenderung melemah terbatas. Seperti apa?
Pada perdagangan Selasa (10/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 61,34 poin (1,46%) ke posisi 4.275,678. Intraday terendah 4.220,914 dan tertinggi 4.275,949.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG bergerak melemah setelah 2 hari menguat. "Kami melihat melemahnya indeks mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street malam sebelumnya," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Investor, lanjut dia, menunggu tercapainya kesepakatan anggaran belanja Amerika dan juga Fed meeting pekan depan. "Data pembukaan lowongan kerja Oktober yang bagus membuat kemungkinan tapering akan dilakukan lebih cepat dari ekspektasi," ujarnya.
Data pembukaan lowongan pekerjaan (job openings) di Amerika naik ke level tertinggi pada bulan Oktober. "Ini memberikan sinyal bahwa perusahaan-perusahaan optimistis terhadap bisnisnya walaupun saat itu terjadi shutdown," papar dia.
Fed saat ini, lanjut dia, terus mengamati perundingan anggaran yang masih berlangsung dengan tenggang waktu hingga 13 Desember 2013. "Perundingan tersebut untuk menghindari pemotongan otomatis seperti yang terjadi pada Oktober lalu," tuturnya.
Di atas semua itu, Purwoko memproyeksikan, IHSG akan bergerak volatile dengan kecenderungan melemah terbatas. "Kisaran support-resistance hari ini 4.240-4.290," imbuhnya.