korea by dewanti

Thursday, December 12, 2013

Marak Aksi Jual Saat Penutupan, IHSG Mendarat di 4.212

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena koreksi yang cukup dalam setelah perdagangan preclosing, jatuh 59 poin. Hampir saja indeks lengser dari level 4.200.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 11.960 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.000 per dolar AS.
Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 36,271 poin (0,85%) ke level 4.233,623 terkena sentimen negatif dari pasar global dan regional. Pelaku pasar masih menanti BI Rate yang akan diumumkan siang ini.
Indeks sama sekali tak menyentuh jalur hijau sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks malah terus meluncur di teritori negatif sampai penutupan sesi siang.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 47,535 poin (1,11%) ke level 4.224,208 akibat tingginya tekanan jual. Pelaku pasar terus melepas saham gara-gara momentum negatif dari pasar regional.
Aksi ambil untung terjadi di seluruh sektor industri di lantai bursa, tak satu pun yang mampu menguat. Saham-saham unggulan dan lapis dua kena koreksi cukup dalam.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (12/12/2013), IHSG ditutup anjlok 59,525 poin (1,39%) ke level 4.212,218. Sementara Indeks LQ45 ditutup jatuh 13,785 poin (1,93%) ke level 700,241.
Sesuai prediksi analis, Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan alias BI rate di 7,5%. Pelaku pasar merespon pengumuman ini dengan lebih banyak melepas saham.
Asing terpantau cukup banyak lakukan aksi jual pada perdagangan hari ini. Transaksi investor asing hingga sore ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 435,1 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 111.070 kali pada volume 4,149 miliar lembar saham senilai Rp 4,347 triliun. Sebanyak 84 saham naik, sisanya 153 saham turun, dan 105 saham stagnan
Bursa-bursa di Asia masih kompak berjalan di zona merah hingga siang hari ini. Bursa saham Jepang memimpin pelemahan dengan koreksi lebih dari satu persen.
Bursa Singapura jadi satu-satunya pasar modal yang berhasil menguat di Asia. Bursa-bursa regional lainnya masih terjebak di zona merah sampai penutupan perdagangan.
 
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 1,37 poin (0,06%) ke level 2.202,80. 
  • Indeks Hang Seng melemah 120,12 poin (0,51%) ke level 23.218,12. 
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 173,24 poin (1,12%) ke level 15.341,82. 
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,74 poin (0,06%) ke level 3.062,48. 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Warran Solusi Tunas (SUPR-W) naik Rp 700 ke Rp 2.600, Lippo Insurance (LGPI) naik Rp 225 ke Rp 3.275, Renuka (SQMI) naik Rp 180 ke Rp 1.340, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 150 ke Rp 6.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 1.550 ke Rp 23.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 40.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 27.800, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 550 ke Rp 18.850. (detik.com)