INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada awal sesi I perdagangan Kamis (9/1/2014) mencoba menembus ke atas setelah tergelincir dari level pembukaan 4.200.
IHSG masih lebih rendah 0,1 poin ke 4.200,48 setelah memantaul dari level 4.193,49. Investor asing mengalami net buy Rp5,2 miliar.
Volume perdagangan mencapai 498 juta saham senilai Rp656,14 miliar. Sebanyak 84 saham melemah, 80 saham menguat dan 60 saham stagnan.
Indeks LQ45 turun 0,03%, indeks JII turun ),1%, indeks ISSI melemah 0,08%, indeks SMinfra18 turun 0,2% dan IDX30 melemah 0,06%. Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor industri dasar 0,6% disusul saham sektor manufaktur 0,3%. Untuk penguatan tertinggi terjadi pada saham sektor perkebunan 0,7% disusul saham sektor pertambangan 0,4%.
Samuel Sekuritas menuliskan dengan mayoritas bursa Asia dibuka melemah pagi ini turut memfaktorkan sentimen yang terjadi di bursa AS dan juga akibat penguatan Yen. Rupiah pagi ini bergerak flat begitu juga dengan yield Obligasi 10 tahun.
Hari ini pasar akan mencermati data BI rate yang berdasarkan konsensus analis diperkirakan akan tetap di level 7.5%. Ekspektasi BI rate yang tetap di 7.5% seiring membaiknya data trade balance dan cadangan devisa.
Data cadangan devisa pada Desember 2013 yang diumumkan kemarin mengalami kenaikan menjadi US$99.4 miliar (vs bulan sebelumnya US$97 miliar). "Kami perkirakan IHSG bergerak melemah mengikuti bursa regional dengan support di level 4.173," demikian mengutip hasil risetnya hari ini.
Untuk saham yang menguat seperti saham AALI naik Rp300 ke Rp23.100, CMNP naik Rp125 ke Rp3.250, BBRI naik Rp100 ke Rp7.275, ITMG naik Rp100 ke Rp26.300.
Untuk saham yang melemah seperti saham INTP turun Rp350 ke Rp19.850, GGRM melemah Rp300 ke Rp41.750, MYOR turun Rp200 ke Rp24.800.