Jakarta -Positifnya laju bursa saham Asia yang terimbas pergerakan bursa saham AS setelah dirilisnya beberapa data ketenagakerjaan dan konsumer memberikan tambahan sentimen positif bagi laju IHSG. Hampir seluruh sektor mengalami penguatan seiring dengan aksi beli yang terjadi. Akan tetapi, aksi beli yang terjadi, terutama dari aksi beli asing, belum terlalu besar seiring masih wait & see nya pelaku pasar terhadap data-data yang akan dirilis pekan ini, terutama jelang dirilisnya BI rate. Adanya rilis Paket Kebijakan Ekonomi lanjutan, turut memberikan sentimen positif yang diikuti pula dengan penguatan tipis laju Rupiah. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4227,23 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4192,47 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan berakhir di level 4214,34. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pada perdagangan Selasa (10/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4185-4206 dan resistance 4221-4238. Berpola menyerupai unique three river bottom dekati lower bollinger bands (LBB). MACD masih melandai dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. Laju IHSG mampu bergerak di atas kisaran target resisten (4195-4206) sehingga memberikan harapan akan penguatan lanjutan. Akan tetapi, oleh karena kenaikan yang terjadi masih dalam zona tren penurunan maka selalu mewaspadai potensi pembalikan arah sesaat. Diharapkan masih ada kesempatan untuk penguatan lanjutan. (detik.com)