korea by dewanti

Monday, November 25, 2013

OSO Securities: IHSG Bergerak Variatif

Jakarta -Pada akhir pekan lalu (22/11) di tengah positifnya sejumlah data dari eksternal IHSG sempat mengalami penguatan akan tetapi berakhir di zona negatif akibat melemahnya rupiah yang disebabkan investor yang melihat adanya terjadi perlambatan ekonomi dalam negeri. IHSG turun sebesar 0,19% di level 4,317.96 dengan sektor aneka industry yang memimpin penurunan IHSG sebesar 1.21%. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp61 miliar.
Perdagangan akhir pekan bursa Wall Street berhasil melanjutkan penguatan. Indeks Dow Jones menguat 0,34% ke level 16,064.77, Indeks S&Pnaik 0,50% menjadi 1,804.76 dan indeks Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 0,57% di level 3,991.65. Setelah sehari sebelumnya indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi, di akhir pekan indeks S&P juga berhasil mencetak rekor tertinggi melewati level 1,800. Penguatan pada bursa Wall Street seiring dengan perbaikan pada data – data ekonomi, baik data tenaga kerja yang ditandai penurunan klaim pengangguran lebih baik dari estimasi maupun aktivitas manufaktur. Di samping itu, semakin besar keyakinan investor terhadap Janet Yellen yang akan memimpin The Fed berikutnya. Beliau dikenal sebagai orang yang mendukung program stimulus.
Pada awal pekan ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dan berpotensi menguat terbatas seiring sentimen dari bursa Wall Street yang berhasil mencetak rekor tertinggi. Sementara bursa Asia dibuka mixed. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk menyerupai spinning top dan berada di atas area lower bolingger bands.Indikator MACD masih bergerak turun dengan histogram positif, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4281 - 4352 resistance. (detik.com)