Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 4 poin setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif. Investor asing masih berburu saham, sedangkan pelaku pasar domestik ambil ambil untung.
Mengakhiri perdagangan, Kamis (13/2/2014), IHSG ditutup menipis 4,626 poin (0,10%) ke level 4,491,660. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun tipis 1,603 poin (0,21%) ke level 754,677.
Wall Street berhasil ditutup menguat meski data belanja konsumer AS yang mengecewakan. Investor menilai hal itu karena faktor cuaca dan bukan fundamental.
Hari ini IHSG diperkirakan akan mampu lanjutkan penguatan dengan banyaknya sentimen positif yang beredar. Meletusnya Gunung Kelud tidak terlalu mempengaruhi perdagangan domestik.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 menguat 97,08 poin (0,67%) ke level 14.631,82.
- Indeks Straits Times naik tipis 1,42 poin (0,05%) ke level 3.041,32.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Panin Sekuritas
IHSG kemarin bergerak melemah didorong oleh aksi ambil untung mengikuti gerak bursa regional. Pengumuman BI mengenai dipertahankannya BI Rate tampaknya juga tidak mampu mengangkat indeks ke area positif. Ini merupakan kali ke 4, indeks gagal ditutup diatas level 4.500. Dibandingkan bursa regional, posisi IHSG relative naik paling besar (YTD). Sebagai perbandingan, IHSG +5,2%, DJIA -3,7%, Hang Seng -4,4%. Singapura -4,2%, Kualalumpur -2,2%, Bangkok +1,2%, Manila +3,4% dan Tokyo -9,2%. Kinerja IHSG ini mencerminkan pandangan positif investor terhadap beberapa data makro ekonomi Indonesia yang dirilis belakangan ini. Indikasi ini juga terlihat dari pembelian asing (foreign net buy) dan yield SUN yang membaik. Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Tampaknya indeks membutuhkan sentiment positif tambahan sehingga mampu ditutup menguat di atas 4.500. Kisaran support-resistance hari ini 4.470-4.510.
Mandiri Sekuritas
Pasar saham AS berbalik arah menguat, pasca pernyataan optimis terkait pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,40%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,58%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat menguat +0,07%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,46%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,43% ke level US$100,37 per barel. Senada dengan harga minyak, harga kontrak berjangka emas Comex juga menguat +0,40% ke posisi US$1.295,30 per troy ounce. Dari dalam negeri, penguatan rupiah hingga ke bawah level Rp12.000 terhadap dolar AS bisa menjadi katalis baru penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, dipertahankannya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada level 7,5%, memberikan optimisme lanjutan terhadap perkembangan makro ekonomi Indonesia. Meski begitu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG kemarin sempat menguji resistance kuat di 4.502-4.510 namun kembali menemui kegagalan, dan pada akhirnya ditutup pada zona merah meski belum memberikan sinyal negatif.
Pasar saham AS berbalik arah menguat, pasca pernyataan optimis terkait pertumbuhan ekonomi Paman Sam. Dini hari tadi, indeks saham Dow Jones ditutup naik +0,40%, sementara S&P500 ditutup terapresiasi +0,58%. Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat menguat +0,07%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,46%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil mengalami kenaikan +0,43% ke level US$100,37 per barel. Senada dengan harga minyak, harga kontrak berjangka emas Comex juga menguat +0,40% ke posisi US$1.295,30 per troy ounce. Dari dalam negeri, penguatan rupiah hingga ke bawah level Rp12.000 terhadap dolar AS bisa menjadi katalis baru penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, dipertahankannya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) pada level 7,5%, memberikan optimisme lanjutan terhadap perkembangan makro ekonomi Indonesia. Meski begitu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG kemarin sempat menguji resistance kuat di 4.502-4.510 namun kembali menemui kegagalan, dan pada akhirnya ditutup pada zona merah meski belum memberikan sinyal negatif.
Adanya level resistance kuat tersebut membuat indeks diperkirakan cenderung konsolidasi menanti adanya sentimen baru yang dapat memicu arah pergerakan pasar. Hanya saja, mengingat melambatnya tren Stoch dan posisinya di area overbought, patut diwaspadai adanya potensi pertumbuhan tekanan jual yang dapat menekan laju indeks. (detik.com)