Jakarta - Turunnya Dow Jones dan bursa dunia dapat memberi sentimen negatif. IHSG bergerak cukup positif dengan menembus level tertinggi sebelumnya dan cukup tingginya aksi beli asing pada hari Rabu. Akan tetapi, posisi IHSG di dekat level psikologis 5,000 serta tren yang mulai overbought terlihat dapat mendorong terjadinya aksi profit taking. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran positif pada hari ini.
BUMI Kinerja 1Q 2014
PT Bumi Resources (BUMI) membukukan laba bersih sebesar US$ 349.34 Juta pada 1Q 2014 Vs rugi bersih US$ 62.91 Juta pada 1Q 2013. Naiknya kinerja 1Q 2014 diakibatkan oleh pencatatan laba atas penjualan anak perusahaan senilai US$ 746.94 Juta. Pendapatan BUMI turun 10.9%Yoy menjadi US$ 839.39 Juta pada 1Q 2014 Vs US$ 942.53 Juta pada 1Q 2013 lalu. Beban keuangan BUMI tercatat naik menjadi US$ 241.82 Juta Vs US$ 146.49 Juta pada 1Q 2013 lalu.
EXCL Kinerja 1Q 2014
PT XL Axiata (EXCL) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2014 sebesar 16.8%Yoy menjadi Rp 379 Miliar Vs Rp 315 Miliar pada 1Q 2013 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp 5.5 Triliun, didukung oleh pertumbuhan pendapatan layanan data yang mencapai 30%Yoy. Layanan data memberi kontribusi sebesar 26% dari total pendapatan EXCL pada 1Q 2014. Pertumbuhan pendapatan dari layanan percakapan dan SMS masing-masing hanya naik sebesar 3% dan 2% Yoy. Jumlah pelanggan EXCL naik 40%Yoy menjadi 68.5 juta pelanggan pada akhir Maret lalu.
INDY Belanja modal
PT Indika Energy (INDY) menganggarkan belanja modal senilai US$ 113.5 Juta. Mayoritas belanja modal senilai US$ 35 Juta akan dialokasikan untuk kebutuhan ekspansi PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), sekitar US$ 30.1 Juta dialokasikan untuk PT Petrosea (PTRO), PT Multi Tambangjaya Utama dialokasikan US$ 15 Juta dan PT Tripatra dialokasikan senilai US$ 3.8 Juta. Sisa belanja sebesar US$ 29.5 Juta akan digunakankan untuk mengembangkan lini bisnis resources dan modal kerja.
LSIP Belanja modal
PT London Sumatra Indonesia (LSIP) menganggarkan belanja modal pada tahun ini senilai Rp 800 Miliar-Rp 1 Triliun. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal perusahaan. Alokasi belanja modal sebagian besar untuk penambahan tanaman di areal baru, pembangunan sarana infrastruktur serta replanting tanaman lama. Tahun ini, LSIP berencana melakukan penanaman baru seluas 5,000 Ha. Sebagian besar penanaman lahan baru berlokasi di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Hingga sekarang, total lahan yang digarap LSIP mencapai 110,414 Ha dengan komposisi 81% tanaman kelapa sawit, 16% karet dan 3% sisanya tanaman lain.(detik.com)