Jakarta -Ekspor minyak Indonesia masih cukup besar meskipun sudah keluar dari anggota OPEC atau Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak pada 2008. Indonesia keluar dari anggota tersebut karena lebih banyak mengimpor.
Wakil Direktur ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan Indonesia pada 2012 masih mengekspor produksi minyaknya ke luar negeri, jumlahnya hampir mencapai 163 juta barel atau tepatnya 162,9 juta barel.
"Pada 2012 jumlah minyak mentah yang diekspor mencapai 115,4 juta barel dan produk kilang sebanyak 47,5 juta barel sehingga total ekspor minyaknya mencapai 162,9 juta barel," kata Komaidi saat dihubungi, Selasa (17/12/2013).
Komaidi menambahkan ekspor minyak mentah tersebut menurun dibandingkan ekspor minyak pada 2011 yang mencapai total 182 juta barel.
"Pada 2011 Indonesia ekspor minyak mencah mencapai 130 juta barel dan produk kilang sebanyak 53 juta barel sehingga totalnya mencapai 182 juta barel," katanya.
Sementara pada 2011 Indonesia impor minyak mentah mencapai 97 juta barel dan produk kilang sebanyak 227 juta barel sehingga total minyak yang diimpor mencapai 323 juta barel. Sedangkan pada 2012 minyak mentah yang diimpor mencapai 93 juta barel dan produk kilang (seperti BBM jadi) mencapai 229,8 juta barel sehingga total impor minyak pada 2012 mencapai 322,8 juta barel.
"Sehingga pada neraca perdagangan minyak kita defisit. Defisit perdagangan minyak ini sudah terjadi lama, seperti pada 2005 kita defisitnya mencapai 98 juta barel, 2006 defisit 68 juta barel, 2009 lebih kecil hanya 8 juta barel namun pada 2010 defisitnya melonjak hingga 226 juta barel, 2011 141 juta barel dan pada 2012 defisitnya mencapai 160 juta barel," ungkapnya.
Pertanyaannya mengapa Indonesia impor minyak banyak sekali namun malah masih bisa ekspor?
"Kalau masyarakat bilang ini konyol, impor banyak tapi masih bisa ekspor. Jawabannya karena tidak semua produksi minyak mentah di Indonesia bisa seluruhnya diolah sesuai spesifikasi kilang minyak kita, karena ada yang tidak sesuai spesifikasi maka diekspor, hasil dari ekspornya buat impor minyak yang sesuai spesifikasi kilang atau dalam bentuk BBM jadi," tutupnya. (detik.com)