INILAH.COM, Jakarta Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi rebound dengan resisten di 4.180 dan support di 4.080. Tujuh saham jadi pilihan. Apa saja?
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, berlanjutnya pelemahan rupiah hingga menembus 12.000 dan kondisi pasar saham kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif membuat pasar saham kembali tertekan.
IHSG kemarin terkoreksi 48,874 poin (1,2%) di posisi 4125,956 terendah sejak perdagangan 9 September. "Ini merupakan penurunan IHSG dalam empat hari perdagangan berturut-turut," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Sentimen negatif dari eksternal, kata dia, terutama dipicu oleh melemahnya aktivitas manufaktur China yang tercermin dari Index HSBC Flash Manufacturing Desember turun ke 50,5 dari bulan sebelumnya di 51 dan di bawah estimasi sebelumnya 50,8. "Faktor China ini terutama menekan saham sektor tambang dan perkebunan," ujarnya.
Dari domestik, lanjut dia, sentimen negatif turut dipicu proyeksi Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 yang hanya 5,3%. "Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp232,35 miliar. Sepanjang tahun ini aksi jual bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp17,17 triliun atau US$1,43 miliar," ungkap dia.
Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah pekan lalu terkoreksi 1,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8% dan 0,6% ditutup di 15.884,57 dan 1.786,54. "Penguatan menjelang pertemuan The Fed seiring dengan membaiknya perekonomian AS," tuturnya.
Produk industri AS November lalu naik 1,1% di atas estimasi 0,6% dan bulan sebelumnya 0,1%. Harga sejumlah komoditas energi dan logam ikut menguat tadi malam menyusul melemahnya dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah naik 0,67% di US$97,25 per barel dan harga logam emas naik 0,5% di US$1.240,70 per troy ounce.
Kondisi bursa global yang bergerak positif dan rebound sejumlah harga komoditas logam dan energi diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari ini. "IHSG berpeluang rebound dengan resisten di 4.180 dan support di 4.080," ungkap dia.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.080 dan support kedua 4.050. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.150 dan resistance kedua 4.180.
Di atas semua itu, David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, berlanjutnya pelemahan rupiah hingga menembus 12.000 dan kondisi pasar saham kawasan Asia yang bergerak di teritori negatif membuat pasar saham kembali tertekan.
IHSG kemarin terkoreksi 48,874 poin (1,2%) di posisi 4125,956 terendah sejak perdagangan 9 September. "Ini merupakan penurunan IHSG dalam empat hari perdagangan berturut-turut," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Sentimen negatif dari eksternal, kata dia, terutama dipicu oleh melemahnya aktivitas manufaktur China yang tercermin dari Index HSBC Flash Manufacturing Desember turun ke 50,5 dari bulan sebelumnya di 51 dan di bawah estimasi sebelumnya 50,8. "Faktor China ini terutama menekan saham sektor tambang dan perkebunan," ujarnya.
Dari domestik, lanjut dia, sentimen negatif turut dipicu proyeksi Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 yang hanya 5,3%. "Asing kemarin mencatatkan nilai penjualan bersih Rp232,35 miliar. Sepanjang tahun ini aksi jual bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp17,17 triliun atau US$1,43 miliar," ungkap dia.
Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound setelah pekan lalu terkoreksi 1,6%. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,8% dan 0,6% ditutup di 15.884,57 dan 1.786,54. "Penguatan menjelang pertemuan The Fed seiring dengan membaiknya perekonomian AS," tuturnya.
Produk industri AS November lalu naik 1,1% di atas estimasi 0,6% dan bulan sebelumnya 0,1%. Harga sejumlah komoditas energi dan logam ikut menguat tadi malam menyusul melemahnya dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Harga minyak mentah naik 0,67% di US$97,25 per barel dan harga logam emas naik 0,5% di US$1.240,70 per troy ounce.
Kondisi bursa global yang bergerak positif dan rebound sejumlah harga komoditas logam dan energi diperkirakan akan berimbas pada perdagangan hari ini. "IHSG berpeluang rebound dengan resisten di 4.180 dan support di 4.080," ungkap dia.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.080 dan support kedua 4.050. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.150 dan resistance kedua 4.180.
Di atas semua itu, David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal.
Saham-saham tersebut adalah:
- Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.050-2.150, trading buy, stop loss di Rp1.980;
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp6.750-7.100, trading buy, stop loss di Rp6.600;
- Saham PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dalam kisaran Rp6.400-6.750, trading buy, stop loss di Rp6.300;
- Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.400-2.650, trading buy, stop loss di Rp2.350;
- Saham PT Bumi Resources (BUMI) dalam kisaran Rp310-400, sell on strength, stop loss di Rp305;
- Saham PT Berau Coal Energy (BRAU) dalam kisaran Rp167-182, trading buy, stop loss di Rp163;
- Saham PT Timah (TINS) dalam kisaran Rp1.540-1.680, buy on weakness, stop loss di Rp1.500.