INILAH.COM, Jakarta Belum adanya persetujuan negosiasi shutdown dan pagu utang AS dinilai jadi penghambat langkah IHSG. Padahal, kemarin indeks ditutup dengan sinyal positif.
Pada sesi pertama perdagangan Rabu (9/10/2013) , Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 6,97 poin (0,16%) ke posisi 4.439,478. Level terendah 4.409,617 dan tertnggi 4.444,514.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, kemarin IHSG memberikan sinyal positif. "Sebab, indeks tersebut mampu ditutup pada level 4.432,507 dan menembus resisten di 4.425," kata dia di Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Permasalahan pasar saat ini, kata dia, adalah ketidakpastian yang terus berlangsung dari belum adanya persetujuan baru tentang negosiasi anggaran dan pagu hutang (debt ceiling) Amerika. "Kondisi itu telah membuat Dow Joes Industrial Average (DJIA) terkoreksi 159,71 poin, 1,07%,"
Sementara itu, lanjut Satrio, indeks di kawasan Asia, tadi pagi cenderung bergerak flat-turun. Indeks Nikkei dan Strait Times hanya terkoreksi tipis, kurang dari 0,25 persen. "Hanya Hang Seng dibuka dengan koreksi sebesar 0,76 persen," papar dia.
Dengan sentimen regional yang ada, hingga sore nanti, IHSG akan bergerak bervariasi dengan kisaran 4.395 4.470 sebagai kisaran utama.
"Setelah signal positif yang muncul kemarin, kisaran suport di 4.375 4.400 akan menjadi kisaran suport untuk IHSG hari ini. Jika suport ini gagal bertahan, tren jangka pendek IHSG akan berubah menjadi turun," immbuh Satrio.