korea by dewanti

Wednesday, October 9, 2013

IHSG Masih akan Dapat Tekanan Jual

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melonjak 57 poin berkat aksi borong saham yang dilakukan investor domestik. Sentimen tutupnya pemerintahan AS tidak mempengaruhi psikologis investor.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (8/10/2013), IHSG ditutup melonjak 57,548 poin (1,32%) ke level 4.432,507. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 11,861 poin (1,62%) ke level 743,247.
Wall Street masih berada dalam tekanan ditutupnya pemerintahan Amerika Serikat (AS). Namun pelaku pasar menyambut baik rencana Presiden AS Barack Obama menunjuk bos baru The Federal Reserve.
Pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat, Indeks Dow Jones melemah 159,71 poin (1,07%) ke level 14.776,53. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 75,54 poin (2,00%) ke level 3.694,83 dan Indeks S&P 500 jatuh 1,23%.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami tekanan, terutama datang dari bursa global dan regional. Aksi beli diprediksi mulai terbatas meski tidak menutup kemungkinan IHSG akan menguat.
 
Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 41,28 poin (0,30%) ke level 13.853,33. 
  • Indeks Straits Times menipis 2,37 poin (0,08%) ke level 3.144,13. 
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
 
Panin Sekuritas
IHSG kemarin ditutup menguat terimbas dari sentimen positif cadangan devisa diluar dugaan berhasil naik US$ 2,7 M menjadi US$ 95,7 M yang naik serta dipertahankan nya BI Rate. Sebelumnya pergerakan indeks sempat melemah akibat masalah masih buntunya kenaikan pagu utang Amerika yang ditakutkan akan menyebabkan gagal bayar. Juru bicara Republik John Boehner mengatakan House of Representatives (DPR) tidak dapat menaikkan pagu utang tanpa adanya paket pemotongan anggaran. Dan mengatakan Amerika bisa saja gagal bayar jika Obama tidak mau bernegosiasi. Sedangkan Mood's Investors Service melihat bahwa potensi terjadinya gagal bayar Amerika sangat kecil dan efek dari partial shutdown ini tidak terlihat dalam jangka pendek tetapi akan semakin besar jika berkepanjangan. Shutdown yg terjadi menyebabkan beberapa data ekonomi AS ditunda diumumkan sampai shutdown berakhir. Data minggu lalu yang tertunda, yaitu data tenaga kerja & pengangguran, sedangkan data minggu ini yg mungkin tertunda, yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangan. Dengan tertundanya pengumuman data ekonomi membuat The Fed kesulitan mengukur seberapa kuat perekonomian AS, untuk mengambil keputusan terkait pengurangan stimulus. Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran support-resistance 4.380-4.468.
 
KDB Daewoo Securities
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik +57.55 poin (+1.32%) ke 4,432.51 dengan jumlah transaksi sebanyak 8.4 juta lot atau setara dengan Rp5 triliun.
Pergerakan sektor-sektor IHSG pada sektor agricultural (+3.31%), sektor basic-industries (+2.13%), sektor construction and property (+0.69%), sektor consumer goods (+0.47%), sektor finance (+2.24%), sektor infrastructure (-0.18%), sektor mining (+0.53%), sektor misc-industries (+2.23%), dan sektor trade (+1.50%).
Tercatat sebanyak 182 saham mengalami penguatan, 66 saham mengalami penurunan, 93 saham tidak mengalami perubahan dan 143 saham tidak diperdagangkan sama sekali.
Saham-saham yang menempati top gainers a.l. BBRI (+4.64%), BMRI (+3.61%), ASII (+2.36%), BBCA (+0.97%), dan SMGR (+2.73%). Sementara itu, saham-saham yang menempati top losers a.l. TLKM (-1.11%), TOWR (-3.45%), INDF (-0.74%), SILO (-2.75%), dan JSMR (-0.88%).
Asing tercatat melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp30 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. TLKM, BBCA, INDF, LSIP, dan AALI. Mata uang Rupiah terdepresiasi 11,252 per Dollar AS.
Secara teknikal kenaikan IHSG kemarin merupakan teknikal rebound setelah mengalami koreksi kemarin, MACD memberikan sinyal akan adanya pelemahan lanjutan, stochastic hourly telah death cross, namun volume kemarin semakin menipis, sehingga untuk hari ini kami merekomendasikan akan bergerak mixed. Dengan support 4,253 dan resistance 4,495. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah: BBRI, RALS, MNCN.  (detik.com)